patologis letak lintang

10
PATOLOGIS LETAK LINTANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Letak lintang merupakan salah satu malpresentasi janin yang dapat menyebabkan kelambatan atau kesulitan dalam persalinan. Letak lintang merupakan keadaan yang berbahaya karena besarnya kemungkinan risiko kegawatdaruratan pada proses persalinan baik pada ibu maupun janin. Pada penelitian yang dilakukan di RSUP Dr.Pirngadi, Medan dilaporkan angka kejadian letak lintang sebesar 0,6 %; RS Hasan Sadikin bandung 1,9 %; RSUP Dr.Cipto Mangunkusumo selama 5 tahun 0,1 % dari 12.827 persalinan; sedangkan Greenhill menyebut angka 0,3 % dan Holland 0,5-0,6 %. Bila persalinan letak lintang dibiarkan tanpa pertolongan akan dapat menyebabkan kematian baik pada ibu maupun janin. Ruptur uteri, perdarahan dan infeksi berakibat fatal bagi ibu sedangkan pada janin bisa terjadi prolapsus umbilikus, asfiksia hingga berlanjut pada kematian janin. Letak lintang adalah suatu keadaan di mana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi daripada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul. Kelainan letak pada janin ini termasuk dalam macam-macam bentuk kelainan dalam persalinan (distosia). Distosia adalah kelambatan atau kesulitan persalinan. Dapat disebabkan kelainan tenaga (his), kelainan letak dan bentuk janin, serta kelainan jalan lahir. Angka kejadian letak lintang sebesar 1 dalam 300 persalinan. Hal ini dapat terjadi karena menegakkan diagnosis letak lintang dapat dilihat pada kehamilan muda dengan menggunakan ultrasonografi 3. Letak lintang terjadi pada 1 dari 322 kelahiran tunggal (0,3%) baik di Mayo Clinic maupun di University of Iowa Hospital, USA. Di Parklannd Hospital, dijumpai letak lintang

Upload: ayukarina

Post on 01-Oct-2015

265 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

PATOLOGIS LETAK LINTANG

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar BelakangLetak lintang merupakan salah satu malpresentasi janin yang dapat menyebabkan kelambatan atau kesulitan dalam persalinan. Letak lintang merupakan keadaan yang berbahaya karena besarnya kemungkinan risiko kegawatdaruratan pada proses persalinan baik pada ibu maupun janin.Pada penelitian yang dilakukan di RSUP Dr.Pirngadi, Medan dilaporkan angka kejadian letak lintang sebesar 0,6 %; RS Hasan Sadikin bandung 1,9 %; RSUP Dr.Cipto Mangunkusumo selama 5 tahun 0,1 % dari 12.827 persalinan; sedangkan Greenhill menyebut angka 0,3 % dan Holland 0,5-0,6 %.Bila persalinan letak lintang dibiarkan tanpa pertolongan akan dapat menyebabkan kematian baik pada ibu maupun janin. Ruptur uteri, perdarahan dan infeksi berakibat fatal bagi ibu sedangkan pada janin bisa terjadi prolapsus umbilikus, asfiksia hingga berlanjut pada kematian janin.Letak lintang adalah suatu keadaan di mana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi daripada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul. Kelainan letak pada janin ini termasuk dalam macam-macam bentuk kelainan dalam persalinan (distosia). Distosia adalah kelambatan atau kesulitan persalinan. Dapat disebabkan kelainan tenaga (his), kelainan letak dan bentuk janin, serta kelainan jalan lahir. Angka kejadian letak lintang sebesar 1 dalam 300 persalinan. Hal ini dapat terjadi karena menegakkan diagnosis letak lintang dapat dilihat pada kehamilan muda dengan menggunakan ultrasonografi 3. Letak lintang terjadi pada 1 dari 322 kelahiran tunggal (0,3%) baik di Mayo Clinic maupun di University of Iowa Hospital, USA. Di Parklannd Hospital, dijumpai letak lintang pada 1 dari 335 janin tunggal yang lahir selama lebih dari 4 tahun 2.Sebaiknya diusahakan mengubah menjadi presentasi kepala dengan versi luar. Persalinan letak lintang memberikan prognosis yang jelek baik terhadap ibu maupun janinnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian janin pada letak lintang di samping kemungkinan terjadinya letak lintang kasep dan ruptur uteri, juga sering akibat adanya tali pusat menumbung serta trauma akibat versi ekstraksi untuk melahirkan janin, Berdasarkan uraian di atas maka kami perlu menguraikan permasalahan dan penatalaksanaan pada kehamilan dengan janin letak lintang.B.Tujuan PenulisanAdapun tujuan penulisan makalah ini adalah :a.Untuk menyelesaikan tugas makalah ASKEB II PATOLOGISb.Untuk menambah wawasan terhadap letak lintang janin di dalam rahimc.Untuk mengurangi resiko kegawadaruratan pada ibu dan janin

BAB IIPEMBAHASAN

A.DefinisiLetak lintang ialah suatu kehamilan dimana letak janin melintang terhadap rahim ibu, atau sumbu panjang janin melintang terhadap sumbu panjang ibu. Sesungguhnya tidak ada letak lintang sejati, atau letak lintang dimana sumbu panjang janin dan ibu membentuk sudut 90o. Biasanya letak anak itu seikit miring, dengan bokong atau kepala yang lebih rendah mendekati pintu atas panggul.Letak lintang lebih penting artinya dibandingkan presentasi bokong, karena pada umumnya letak lintang tidak dapat dilahirkan pervaginam sehingga jika tidak mendapat pertolongan, akan menimbulkan bahaya besar baik terhadap anak ataupun ibu.B.Klasifikasi Letak LintangLetak lintang dapat dibagi menjadi 2 macam, yang dibagi berdasarkan:1.Letak kepalaa.Kepala anak bisa di sebelah kiri ibub.Kepala anak bisa di sebelah kanan ibu2.Letak punggunga.Jika punggung terletak di sebelah depan ibu, disebut dorso-anteriorb.Jika punggung terletak di sebelah belakang ibu, disebut dorso-posteriorc.Jika punggung terletak di sebelah atas ibu, disebut dorso-superiord.Jika punggung terletak di sebelah bawah ibu, disebut dorso-inferiorFrekuensi letak lintang dalam literatur disebutkan sekitar 0,5%-2%. Sedangkan di Indonesia sekitar 0,5%. Letak lintang lebih banyak pada multipara daripada primipara, karena yang menjadikan letak lintang pada umumnya hampir sama dengan kelainan yang menyebabkan presentasi bokong.Namun harus dikemukakan satu faktor yang terpenting , yaitu jika ruang rahim memberi kesempatan bagi janin untuk bergerak lebih leluasa. Ini mungkin, jika dinding uterus dan dinding perut ibu sudah begitu lembek, misalnya pada wanita grandemultipara, atau malah pada panggul sempit.C.EtiologiPenyebab dari letak lintang sering merupakan kombinasi dari berbagai faktor, sering pula penyebabnya tetap merupakan suatu misteri. Faktor faktor tersebut adalah :a.Fiksasi kepala tidak ada, karena panggul sempit, hidrosefalus, anensefalus, plasenta previa, dan tumor tumor pelvis.b.Janin sudah bergerak pada hidramnion, multiparitas, anak kecil, atau sudah mati.c.Gemelli (kehamilan ganda)d.Kelainan uterus, seperti arkuatus, bikornus, atau septume.Lumbar skoliosisf.Monsterg.Pelvic kidney dan kandung kemih serta rektum yang penuh.Sebab terpenting terjadinya letak lintang ialah multiparitas disertai dinding uterus dan perut yang lembek.

D. Diagnosis1.Inspeksi : Perut membuncit ke samping2.Palpasi

-Fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan-Fundus uteri kosong dan bagian bawah kosong, kecuali kalau bahu sudah masuk ke dalam pintu atas panggul -Kepala (ballotement) teraba di kanan atau di kiri

3.Auskultasi : Denyut jantung janin setinggi pusat kanan atau kiri.4.Pemeriksaan dalam (vaginal toucher)- Teraba tulang iga, skapula, dan kalau tangan menumbung teraba tangan. Untuk menentukan tangan kanan atau kiri lakukan dengan cara bersalaman.- Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau ke kiri. Bila kepala terletak di kiri, ketiak menutup ke kiri.- Letak punggung ditentukan dengan adanya skapula, letak dada dengan klavikula.- Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila pembukaan kecil dan ketuban intak, namun pada letak lintang biasanya ketuban cepat pecah.

E. Mekanisme Persalinan Pada Letak LintangAnak normal yang cukup bulan tidak mungkin lahir secara spontan dalam letak lintang. Janin hanya dapat lahir spontan, bila kecil (prematur), sudah mati dan menjadi lembek atau bila panggul luas.Beberapa cara janin lahir spontan :Evolutio Spontaneaa.Menurut DENMANSetelah bahu lahir kemudian diikuti bokong, perut, dada, dan akhirnya kepala..

b.Menurut DOUGLAS

Bahu diikuti oleh dada, perut, bokong dan akhirnya kepala.Conduplicatio CorporeKepala dan perut berlipat bersama sama lahir memasuki panggul kadang kadang oleh karena his, LL berubah spontan mengambil bangun semulka dari uterus menjadi letak membujur, kepala / bokong namun hal ini jarang sekali terjadi. Kalau LL dibiarkan maka bahu akan masuk kedapam panggul , turun makin laama makin dalam kedalam rongga panggul terisi seluruhnya oleh badan janin. Bagian korpus uteri mengecil sedang SBR meregang. Hal ini disebut dengan letak lintang kasep = neglected transverse lieAdanya LL kasep dapat diketahui bila ada ruptura uteri mengancam : bila tangan dimasukkan kedalam cavum uteri terjepit antara janin dan panggul serta dengan narkosa yang dalam tetap sulit merubah letak janin

Gambar 4. Conduplicatio CorporeBila tidak cepat diberikan pertolongan akan terjadi ruptura uteri dan janin sebagian atau seluruhnya masuk kedalam rongga perut.Pada LL biasanyaa.Ketuban cepat pecahnyab.Pembukaan lambat jalannyac.Partus jadi lebih lamad.Tangan menumbung (20-50%)e.Tali pusat menumbung (10%)F.Penanganan Pada Letak LintangSaat HamilPada saat hamil, pada usia kehamilan 34-36 minggu dapat dianjurkan untuk dilakukan knee chest position sampai usia kehamilan >36 minggu. Setelah itu , jika masih dalam letak lintang, maka dapat dilakukan versi luar jika syarat memenuhiSaat PersalinanAda dua hal yang harus diperhatikan dalam pertolongan persalinan pada letak lintang, yaitu ketuban dan pembukaan.Tingkat pertolongan1.Jika ketuban belum pecah, dan pembukaan masih kecil (