patofisiologis ckd

7
Patofisiologis • Penyakit ginjal kronis (CKD) merupakan penurunan fungsi ginjal yang progresif dari waktu ke waktu; berdasarkan penurunan GFR dan kreatinin yang bertahap. • CKD diklasifikasikan dalam 5 tahapan melalui tingkat fungsi ginjal variasi manajemen dan prognosis sesuai dengan kemajuan dari kerusakan, berdasarkan glomerular filtration rate (GFR). • CKD tahap 5, stadium akhir penyakit ginjal (ESRD), terjadi ketika GFR < 15 mL/menit /1,73 m2 luas permukaan tubuh. Pasien dengan stadium 5 CKD memerlukan dialisis kronis atau transplantasi ginjal.

Upload: yola-trias-yuliana-kastil

Post on 27-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Patofisiologi, Klinik, Ginjal, Perjalanan Penyakit

TRANSCRIPT

Page 1: Patofisiologis CKD

Patofisiologis

• Penyakit ginjal kronis (CKD) merupakan penurunan fungsi ginjal yang progresif dari waktu ke waktu; berdasarkan penurunan GFR dan kreatinin yang bertahap.

• CKD diklasifikasikan dalam 5 tahapan melalui tingkat fungsi ginjal variasi manajemen dan prognosis sesuai dengan kemajuan dari kerusakan, berdasarkan glomerular filtration rate (GFR).

• CKD tahap 5, stadium akhir penyakit ginjal (ESRD), terjadi ketika GFR < 15 mL/menit /1,73 m2 luas permukaan tubuh. Pasien dengan stadium 5 CKD memerlukan dialisis kronis atau transplantasi ginjal.

Page 2: Patofisiologis CKD

Hipotesis Bricker: “Bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur, namun sisa nefron yang masih utuh tetap bekerja normal”

Pengurangan masa ginjal

Hipertropi struktural dan

fungsonal nefron

Peningkatan aktifitas renin angiotensin aldosteron intrarenal

Hiperfiltrasi

Peningkatan tekanan kapiler

dan aliran darah glomerolus

Adaptasi dan maladaptasi

Patofisiologis

Page 3: Patofisiologis CKD

Sklerosis nefron

Penurunan fungsi nefron

progresif

Page 4: Patofisiologis CKD
Page 5: Patofisiologis CKD

• Susceptibility factors (faktor kerentanan) meningkatkan risiko penyakit ginjal tapi tidak secara langsung menyebabkan kerusakan ginjal. Faktor kerentanan meliputi usia lanjut, berkurangnya massa ginjal dan berat badan lahir rendah, ras atau etnis minoritas, riwayat keluarga, pendapatan atau pendidikan yang rendah, peradangan sistemik, dan dislipidemia.

• Initiation factors (faktor inisiasi) menginisiasi kerusakan ginjal dan dapat dimodifikasi oleh terapi obat. Faktor inisiasi termasuk diabetes mellitus, hipertensi, penyakit autoimun, penyakit ginjal polikistik, dan toksisitas obat.

• Progression factors mempercepat penurunan fungsi ginjal setelah inisiasi kerusakan ginjal. Faktor progresi termasuk glikemia pada penderita diabetes, hipertensi, proteinuria, dan merokok.

Page 6: Patofisiologis CKD

Tanda/Hasil Lab Mekanisme

Anemia (Penurunan Hb, eritrosit, MCH, MCV, hematokrit)

Erythropoietin (EPO), stimulator eritropoiesis utama, dilepaskan dari ginjal; dengan gagal ginjal, terjadi kekurangan pengeluaran EPO.

Asidosis metabolik (peningkatan pCO2)

Asidosis metabolik sebagai akibat dari menurunnya fungsi ginjal untuk mempertahankan keseimbangan asam basa. Penurunan fungsi ginjal menyebabkan kegagalan sekresi H+ dari tubuh.

Hipokalsemia Pada tahap awal CKD, rendahnya tingkat calcitriol karena hiperfosfatemia (umpan balik negatif). Pada stadium akhir dari CKD, tingkat rendah yang diduga disebabkan oleh penurunan sintesis 1 -hidroksilase (enzim yang mengubah calcifediol untuk αcalcitriol pada ginjal).

Urin keruh Merupakan tanda adanya fosfat atau sel darah putih (pyuria), polymorphonuclear (PMNs), bakteriuria.

Peningkatan kreatinin Penurunan fungsi ginjal menyebabkan penurunan eksresi kreatinin.

Peningkatan leukosit, bakteri urin Mengindikasikan adanya infeksi.

Peningkatan protein Akibat penurunan fungsi ginjal dalam menyaring protein sehingga protein urin meningkat (proteinuria).

Peningkatan Ureum Penurunan fungsi ginjal mengakibatkan penumpukkan urea di dalam darah.

Page 7: Patofisiologis CKD