pathway abortus maternity
TRANSCRIPT
WOC ABORTUS
Pertumb.konsepsi Plasenta Penyakit Mioma Faktor psikis, Abnormal yg abnormal ibu uteri def.nutrisi,
def. endokrin,Embrio tdk b`kemb Endateritis Mioma uteri faktor R
villi koriales sub mukosa
O2 janin ( - )
kehilangan calon anak
Iminens Insipiens Inkomplit Komplit Missed Servikalis HabitualisAbortion
spontanP`darahan P`darahan Plasenta t`tgl seluruh hsl b`turut2
dlm rahim konsepsi keluar tanda2 konsepsi Infeksiosusab.Iminens keluar
Ostium uteri ↑ dilatasi > dilatasi Ekternum serviks pemb.drh msh P`darahan serviks
ABORTUS Berduka
DEFINISI
Abortus ialah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup diluar kandungan, yaitu sebelum usia kahamilan 28 minggu dan
sebelum berat janin mencapai 1000 gram. (Prawirohardjo, S, 2002).
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin mampu hidup
diluar rahim (< 500 gram atau < 20-22 minggu)
terbuka janin mati ≠ t`hlng ostiumdikeluarkan uteri eksternum
≠ ↑ dilatasi kuretase kembali normal P`darahan serviks perdarahan dlm 10 hari
massif dikeluarkan akumulasi Kembali kerokan kanalis trauma normal servikalis serviks
syok respon mentalkontraksi ibu
Resti Perforasi uterus dikeluarkan
Infeksi kuman & toksin
Peredaran darah miometrium tuba, Parametrium, & Peritoneum
peritonitis
sepsis
G3 rasa nyaman Nyeri
Resti Infeksi cemas Resti Infeksi
Resti syok sepsis Kurang vol.cairan
INTERVNENSI
Diagnosa I:
Kekurangan volume cairan b.b. perdarahan
Tujuan :
Kebutuhan cairan terpenuhi
kriteria hasil :
menunjukkan perbaikan keseimbangan cairan dibuktikan oleh haluaran urine
adekuat dengan berat jenis normal.
Intervensi
a. Berikan cairan / darah sesuai kebutuhan
R/ penggantian cairan tergantung pada derajat hipovolemia dan lamanya
perdarahan (akut atau kronis )
b. Masukan / pertahankan selang NG pada perdarahan akut.
R/ memnerikan kesempatan untuk menghilangkan sekresi iritan gaster, darah, dan
bekuan: menurunkan mual / muntah.
c. Tinggikan kepala tempat tidur selama pemberian antasida
R/ mencegah refluks gaster dan aspirasi antasida dimana dapat menyebabkan
komplikasi paru serius.
d. Berikan cairan jernih / lembut bila masukan dimulai lagi. Hindari kafein dan
minum karbonat.
R/ kafein dan minuman karbonat merangsang produksi asam hidroklorida,
kemungkinan potensial perdarahan ulang.
Diagnosa II
Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab
Tujuan : Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan
Intervensi :
1. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau
Rasional : Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart
keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin
merupakan tanda infeksi
2. Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan
Rasional : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih
luar
3. Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart
Rasional : Berbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart
4. Lakukan perawatan vulva
Rasional : Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat
menyebabkan infeksi.
5. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi
Rasional : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik
infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi
6. Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama se;ama
masa perdarahan
Rasional : Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan
ibu; senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi system
reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko infeksi pada pasangan.
Diagnosa III
Cemas s.d kurang pengetahuan
Tujuan : Tidak terjadi kecemasan, pengetahuan klien dan keluarga terhadap
penyakit meningkat
Intervensi :
Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit
Rasional : Ketidaktahuan dapat menjadi dasar peningkatan rasa cemas
Kaji derajat kecemasan yang dialami klien
Rasional : Kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan penialaian
objektif klien tentang penyakit
Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan
Rasional : Pelibatan klien secara aktif dalam tindakan keperawatan merupakan
support yang mungkin berguna bagi klien dan meningkatkan kesadaran diri klien
Asistensi klien menentukan tujuan perawatan bersama
Rasional : Peningkatan nilai objektif terhadap masalah berkontibusi menurunkan
kecemasan
Terangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu diketahui oleh klien dan keluarga
Rasional : Konseling bagi klien sangat diperlukan bagi klien untuk meningkatkan
pengetahuan dan membangun support system keluarga; untuk mengurangi
kecemasan klien dan keluarga.
Diagnosa IV
Gangguan rasa nyaman : Nyeri s.d Kerusakan jaringan intrauteri
Tujuan : Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami
Intervensi :
1) Kaji kondisi nyeri yang dialami klien
Rasional : Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun
dsekripsi.
2) Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
Rasional : Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi
nyeri
3) Kolaborasi pemberian analgetika
Rasional : Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian
analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik
DAFTAR PUSTAKA
Linda Wheeler.Buku Saku Perawatan prenatal & Pasca Partum. EGC. Jakarta2003.
FKUNPAD, Obstetri Patologi.Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUNPADBandung 1999
Varney, H. Buku Saku Bidan. Editor, Alfrina Hany EGC Jakarta 2001
Doenges, M.Rencana maternal/bayi; Pedoman untuk Perencanaan danDokumentasi Perawatan Klien.ed.2 EGC Jakarta 2001.
Mansjoer,Arif,dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga, jilid I, MediaAesculapius Jakarta 2000.
Bobak, Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Editor, Renata Komalasari Ed.4.EGC. Jakarta. 2004