parkir makalah.doc

4
Apapun yang namanya sembarangan selalu menggaggu, dari mulai buang sampah sembarangan sampai parkir sembarangan. Masalah parkir merupakan masalah yang serius dan sudah pasti selalu membuat jengkel semua orang, yang seharusnya parkir itu pada tempatnya yang sudah ditentukan ini malah parkir seenaknya, malahan tempat di ruang jalan yang bukan seharusnya dijadikan tempat parkir malah dijadikan sebagai lahan parkir, kondisi yang demikian sangatlah mengganggu alhasil dapat menyebabkan kemacetan. Masyarakat sekarang sedang terjangkit “sakit Hukum” dapat dilihat dari penegakan hukum di kita sangatlah lemah, maka wajar saja banyak masyarakat yang dengan leluasa parkir di sembarangan di bahu maupu ruang jalan. Maraknya parkir liar yang terorganisir melibatkan beberapa eleman masyarakat maupun aparat yang bekerjasama menjalankan praktek parkir liar. Yang diuntungkan bukanlah negara melainkan oknum-oknum yang menjalankan praktek tersebut, ketegasan aparat yang berwenang sangatlah penting dalam penegakan hukum, sudah jelas bahwa parkir di jalan maupun di bahu jalan secara sembarangan dan bukan pada tempat yang ditentukan itu merupakan suatu pelanggaran hukum, sudah saatnya kita jangan membiarkan mereka melakukan pelanggaran hukum yang tidak disadari, kita semua mempunyai kewajiban untuk mengingatkan mereka supaya tidak melanggar hukum. Namun kebanyakan aparat sekarang mempunyai pola pikir bahwa selama tidak ada orang yang komplain mengenai masalah ini maka masyarakat dalam keadaan tertib dan aman. Padahal masalah parkir sembarangan merupakan pelanggaran hukum

Upload: eli-nurlaeli

Post on 20-Sep-2015

65 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Apapun yang namanya sembarangan selalu menggaggu, dari mulai buang sampah sembarangan sampai parkir sembarangan. Masalah parkir merupakan masalah yang serius dan sudah pasti selalu membuat jengkel semua orang, yang seharusnya parkir itu pada tempatnya yang sudah ditentukan ini malah parkir seenaknya, malahan tempat di ruang jalan yang bukan seharusnya dijadikan tempat parkir malah dijadikan sebagai lahan parkir, kondisi yang demikian sangatlah mengganggu alhasil dapat menyebabkan kemacetan.

Masyarakat sekarang sedang terjangkit sakit Hukum dapat dilihat dari penegakan hukum di kita sangatlah lemah, maka wajar saja banyak masyarakat yang dengan leluasa parkir di sembarangan di bahu maupu ruang jalan. Maraknya parkir liar yang terorganisir melibatkan beberapa eleman masyarakat maupun aparat yang bekerjasama menjalankan praktek parkir liar. Yang diuntungkan bukanlah negara melainkan oknum-oknum yang menjalankan praktek tersebut, ketegasan aparat yang berwenang sangatlah penting dalam penegakan hukum, sudah jelas bahwa parkir di jalan maupun di bahu jalan secara sembarangan dan bukan pada tempat yang ditentukan itu merupakan suatu pelanggaran hukum, sudah saatnya kita jangan membiarkan mereka melakukan pelanggaran hukum yang tidak disadari, kita semua mempunyai kewajiban untuk mengingatkan mereka supaya tidak melanggar hukum. Namun kebanyakan aparat sekarang mempunyai pola pikir bahwa selama tidak ada orang yang komplain mengenai masalah ini maka masyarakat dalam keadaan tertib dan aman. Padahal masalah parkir sembarangan merupakan pelanggaran hukum yang masuk delik biasa dalam hukum pidana, tidak perlu dilaporkan tapi harus langsung ditindak.

Dari permasalahan diatas kami Hima Persis Garut pada Hari Jumat Tanggal 10 oktober 2014, melakukan Audiensi dengan DISHUB Kab. Garut dam POLRES Garut yang bertempatan di ruangan Bidang LALIN (Lalu lintas) DISHUB. Disana HIMA, DISHUB, dan POLRES berdiskusi mengenai pelanggaran tersebut. HIMA PERSIS Garut meminta kepada aparat yang berwenang supaya lebih tegas terhadap pelaku pelanggar Lalu Lintas dan para pelaku parkir yang seenaknya, berikut para oknum yang melakukan usaha parkir liar. Karena mengenai perparkiran sudah jelas tertera dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang lalu lintas dan angkutan jalan, bahwa yang namanya aktivitas menggagu kelancaran berlalu lintas seperti parkir sembarangan adalah tindakan melanggar Hukum, dan akan terkena ancaman pidana sekurang-kurangnya kurungan penjara paling lama satu bulan atau denda paling banyak 250.000.

Untuk lebih jelasnya kita lihat Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang lalu lintas dan angkutan jalan.Untuk memahami mengenai apa itu parkir kita dapat melihat dalam pengertiannya dalam pasal 1 angka ke 15 UU No. 22 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa parkir adalah keadaan kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya. Sebagai perbandingan juga dalam pasal 1 angka 16 UU No. 22 Tahun 2009 yang menyebutkan berhenti adalah keadaan kendaraan tidak bergerak untuk sementara dan tidak ditinggalkan pengemudinya dari pengertian parkir dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengemudi yang meninggalkan kendaraan dalam keadaan berhenti dengan secara langsung telah melakukan parkir, tidak masalah apakah kendaraannya menyala maupun dalam keadaan mati, mau waktunya sebentar ataupun lama.

Dalam pasal 43 UU No. 22 Tahun 2009 menjelaskan tentang mengatur perparkiran: dalam ayat 1 sudah jelas menyatakan bahwa dalam penyedian pasilitas parkir untuk umum hanya dapat diselenggarakan diluar ruang jalan. Maksudnya dalam ayat 1 ini ditujukan untuk orang-orang mau membuka usaha parkir, dan dalam ayat 2 menegaskan bahwa untuk membuka lahan parkir memerlukan ruangan husus tanpa memakai ruang jalan atau bahu jalan. Didalam ayat 3 menjelaskan bahwa fasilitas parkir dalam ruang jalan hanya dapat digunakan di tempat tertentu, bukannya di sepanjang jalan dan itupun harus ada izin dalam bentuk rambu-rambu dan marka jalan. Faktanya di jalanan masih banyak orang dengan seenaknya parkir dipinggir jalan tanpa memerhatikan apakah disana diperbolehkan parkir atau tidak. Padahal sudah jelas bahwa dalam ayat 3 ini menjelaskan bahwa parkir dalam ruang jalan harus di tempat tertentu yang di nyatakan dengan rambu-rambu atau marka jalan, maka dengan otomatis ketika ada orang yang memarkir kendaraannya di tempat yang tidak dinyatakan dengan rambu lalu lintas atau marka jalan yang menunjukan bahwa ruang jalan tersebut bisa dipakai sebagai lahan parkir, maka parkir tersebut adalah terlarang.

Dalam pasal 106 ayat 4 dan pasal 287 ayat 3 undang-undang No. 22 Tahun 2009 menjelaskan hukuman bagi pengemudi kendaraan bermotor yang melanggar ketentuan parkir akan terkena ancaman pidana kurungan penjara paling lama satu bulan atau denda paling banyak 250.000.

Dari uraian diatas sudah rinci mengenai parkir, mungkin kitapun baru tahu kedudukan orang yang melakukan parkir dengan seenaknya merupakan tindakan pelanggaran hukum dan termasuk tindakan kriminal.