paracetamol - indikasi sampai mengapa paracetamol ganti ibuprofen
DESCRIPTION
paracetamolTRANSCRIPT
PARACETAMOL
1. Indikasi dan Kontraindikasi
1.1. Indikasi
Paracetamol dapat digunakan untuk:
1) Pilihan pertama untuk menurunkan demam dan menghilangkan rasa nyeri
2) Digunakan sebagai antipiretik dan analgetik
3) Menghilangkan nyeri ringan sampai sedang
(Cranswick, 2009)
1.2. Kontraindikasi
Paracetamol tidak dapat digunakan pada:
1) Pasien dengan gangguan fungsi hati
2) Pasien yang hipersensitif dengan paracetamol
(Yulida, 2009)
2. Efek samping
Reaksi alergi jarang ditemukan pada penggunaan asetaminofen, manifestasinya
dapat berupa skin eruptions yaitu eritem, urtikaria, atau lesi pada mukosa. Penggunaan
obat yang berlebih, atau overdosis, dapat berbahaya bagi pengonsumsi. Overdosis pada
penggunaan obat asetaminofen sebagai obat tunggal lebih sulit di diagnosis daripada
overdosis penggunaan obat asetaminofen dengan kombinasi obat lain.
Overdosis asetaminofen dapat menyebabkan hepatotoxisitas karena pembentukan
metabolit NAPQI yang reaktif. Metabolit ini dapat menghilangkan glutathione dan
menyebabkan alkilasi protein hati dan cell injury. Saat sel hati rusak, muncul tanda
toksisitas seperti mual dan jaundice (sakit kuning). Hepatoksisitas ini membahayakan
nyawa, dan kemungkinan terjadinya hepatotoksisitas meningkat pada pasien yang
mengkonsumsi asetaminofen memiliki kelainan pada hati.
(Yagiela, 2011)
3. Sediaan paracetamol
Parasetamol tersedia sebagai obat tunggal dengan bentuk sediaan tablet 500mg, atau sirup
120mg/5mL. Selain sebagai obat tunggal, parasetamol juga tersedia sebagai obat
kombinasi dengan bentuk sediaan tablet atau cairan.
4. Kombinasi obat paracetamol
4.1. Non Opioid
Asetaminofen terkadang dikombinasikan dengan proprietary compound.
Efek tertingginya didapatkan pada kombinasi yang mencapai 1gr. Kombinasi
asetaminofen dengan NSAID masih diperdebatkan karena asetaminofen berbeda
dengan NSAID. Kombinasi asetaminofen dengan non-opioid juga mengandung
kafein yang dapat berfungsi sebagai analgesic adjuvant. Tetapi kafein sebagai
obat tunggal tidak dapat memberikan efek sebagai analgesik.
(Yagiela. 2011)
4.2. Opioid
Opioid bersifat mempengaruhi sistem saraf pusat, dan asetaminofen juga
mempengaruhi sistem saraf pusat. Apabila asetaminofen dikombinasikan dengan
opioid, maka akan timbul efek toksik . Tetapi, kombinasi opioid dan asetaminofen
dapat menjadi efektif apabila dikombinasikan opioid dengan jumlah dosis yang
tepat dan jumlah dosis optimal seperti aspirin.
(Yagiela, 2011)
4.3. Kombinasi analgesik dengan sedative
Pada kombinasi ini terdapat obat kombinasi dengan dosis yang tetap. Sedatif pada
obat ini berguna, namun terkadang meningkatnya rasa sakit dapat dikelirukan
sebagai efek dari obat ini.
(Yagiela, 2011)
4.4. Kombinasi analgesik oral pada kedokteran gigi
Obat analgesik opioid memiliki rasio oral/intramuscular [PO/IM] yang rendah
karena obat ini memiliki bioavabilitas yang rendah. Setelah analgesik opioid
teradministrasi secara oral, opioid akan diserap melalui sistem portal dan menjadi
matabolit inaktif pada first pass di hati. Opioid memiliki efek nausea dan dapat
meningkat sesuai dengan dosis.
(Yagiela, 2011)
Non-
Proprietary
(Generic)
Name
Proprietary
(Trade)
Name
Contains (mg)
Average
Adult Dose
Schedu
leASA APAP Other
ASA, APAP,
caffeineExcedrin 250 250 Caffeine, 65 1 to 2 q4h OTC
APAP,
codeine
Tylenol
with
codeine
#2 - 300 Codeine, 15 2 q4h Rx III
#3 - 300 Codeine, 30 1 to 2 q4h Rx III
#4 - 300 Codeine, 60 1 q4h Rx III
APAP,
hydrocodone
Lortab
5/500,
Vicodin
- 500Hydrocodone,
51 to 2 q4-6h Rx III
Lorcet Plus - 650Hydrocodone,
7,51 q4-6h Rx III
Lorcet
10/650- 650
Hydrocodone,
101 q4-6h Rx III
Vicodin HS - 660Hydrocodone,
101 q4-6h Rx III
Vicodin ES - 750Hydrocodone,
7,51 q4-6h Rx III
Maxidone - 750Hydrocodone,
101 q4-6h Rx III
APAP,
oxycodone
Percocet
5/325- 325 Oxycodone, 5 1 to 2 q4-6h Rx II
Tylox - 500 Oxycodone, 5 1 to 2 q4-6h Rx II
Percocet
7,5/500- 500
Oxycodone,
7,51 to 2 q4-6h Rx II
Percocet
10/650- 650 Oxycodone, 10 1 q4-6h Rx II
APAP,
pentazocineTalacen - 650
Pentazocine,
251 q4-6h Rx IV
APAP,
propoxyphen
e N
Darvocet N
100- 650
Propocyphene
N, 1001q4h Rx IV
APAP,
tramadolUltracet - 325 Tramadol, 37.5 2 q4-gh Rx
APAP,
caffeine,
butalbital
Floricet - 325Caffeine, 40
Bultanital, 501 to 2 q4h Rx III
Tabel 1. Kombinasi analgesik pada kedokteran gigi
5. Kegunaan paracetamol di kedokteran gigi
Diketahui secara luas bahwa aspirin memiliki efek samping sehingga
menyebabkan banyak dokter gigi menggantinya dengan parasetamol pada pengobatan
nyeri postoperatif, meskipun efek anti-inflamasinya minor. Dalam suatu studi, aspirin dan
parasetamol memiliki keefektifitas yang sama dalam membebaskan rasa nyeri setelah
ekstraksi molar ketiga. Dosis maksinal asetaminofen untuk analgesik sampai 1000mg.
Untuk rasa nyeri postoperatif, parasetamol sering digunakan dengan kombinasi agen
opioid analgesik.
(Yagiela, 2011)