paper polimer pengantar material teknik

20
1 | Page TUGAS PAPER PENGANTAR MATERIAL TEKNIK 2011 Komponen Ban dalam Kendaraan Otomotif Dosen : Prof. Dr. Ir. Johny Wahyuadi M. Soedarsono DEA Disusun oleh: NUR AINI ( 1206217553) DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2012

Upload: aininureins

Post on 29-Nov-2015

105 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

1 | P a g e

TUGAS PAPER PENGANTAR MATERIAL TEKNIK 2011 Komponen Ban dalam Kendaraan Otomotif

Dosen :

Prof. Dr. Ir. Johny Wahyuadi M. Soedarsono DEA

Disusun oleh:

NUR AINI ( 1206217553)

DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2012

Page 2: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

2 | P a g e

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang patut saya ucapkan, selain hamdalah untuk mewujudkan rasa syukur saya

kepada Allah SWT yang te lah melimpahkan se luruh nikmat-Nya sehingga saya dapa t

menye lesa ikan paper dengan judul Ban pada Komponen otomotif ini tepat wak tu

S ho la wa t se r ta sa la m se la lu te rc u ra h kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah

membawa cahaya kebenaran kepada kita umatnya.

Da lam pembuatan Paper ini, saya mendapa tkan banyak dukungan dan bantuan

dar i banyak p ihak. Ucapan ter ima kas ih t idak hentinya saya ber ikan kepada p ihak –

pihak yangtelah membantusaya,diantaranya:

1. Orang tua saya, ayah dan ibu saya tidak hentinya memberikan pemaklumannya atas semua

kegiatan saya yang sangat menyita waktu.

2. Prof.Dr.Ir Johny Wahyudi M. Soedarsono DEA, selaku dosen pengajar yang dengan sabar

membimbing saya dan memicu saya untuk belajar banyak dengan membuat tugas paper ini.

3. Teman – teman saya yang te lah mensupport dan meminjamkan sarana kepada

sayadalam penyelesaian Paper ini.

Akhirnya saya hanya b isa berha rap aga r Paper saya dapa t bermanfaa t dan

memberikansumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan.

Depok, 15 Desember 2012

Penulis

Page 3: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

3 | P a g e

Abstrak

Saat ini teknologi material, khususnya karet sudah sangat maju. Material karet digunakan

dihampir semua bidang, seperti manufaktur, telekomunikasi, rumah tangga, transportasi dan lain

sebagainya, dalam bidang transportasi penggunaan material karet sebagian besar digunakan untuk

pembuatan ban, ban merupakan penopang dan alat yang digunakan agar kendaraan dapa t bekerja

dengan maksimal.

Bahan karet yang digunakan pada ban harus mempunyai spesifikasi tertentu misal ketahanan

terhadap keausan yang tinggi, tidak berubah bentuk pada temperatur tinggi, ketahanan terhadap

pengaruh ozon yang tinggi, ketahanan terhadap sinar matahari dan lain sebagainya.

Industry ban meruopakan salah satu industry yang berkembang di Indonesia hal ini dibuktikan

karena produksi ban semakin meningkat sejalan dengan hal itu keberadaan ban-ban bekas yang

sudah tidak terpakai tentu menjadi masalah sendiri untuk ditangani.

Ban sendiri adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting dari

kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan

permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara

kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.

Ban juga merupakan bagian dari suatu kendaraan yang merupakan produk paling penting dan

diproduksi dalam volume tinggi yang bertambah setiap tahunnya. Lebih dari setengah karet alam

dan karet sintetik didunia digunakan dalam industri ban. Karet memiliki sifat yang fleksibel geseran

serta permukaan yang baik, yang tahan abrasi yang tinggi, impermeabilitas yang baik terhadap

udara.

Kata kunci: kegunaan ban, proses daur ulang ban terbaru, sifat ban, proses pembuatan ban

Page 4: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

4 | P a g e

DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………………………………………....ii

Daftar isi…………………………………………………………………………………………………….iii

Abstrak dan kata kunci……………………………………………………………………………………..iv

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………………...1

1.2 Tujuan dan manfaat penulisan…………………………………………………………………………1

Pembahasan

2.1 Sejarah ban…………………………………………………………………………………………....2

2.2 Sifat-sifat ban…………………………………………………………………………………………2

2.3 Struktur dan konstruksi ban……………………………………………………………………………3

2.4 Keunggulan karakteristik ban radial atas dan bias……………………………………………………….3

2.5 Keunggulan ban radial tubeless dengan ban radial tubetype……………………………………………..4

2.6 Kegunaan ban………………………………………………………………………………………...4

2.7 Proses pembuatan ban………………………………………………………………………………....6

2.7.2 Bahan baku ban……………………………………………………………………………....6

2.7.2 Proses pembuatan ban…………………………………………………………………………...7

2.8 Cara mendaur ulang ban……………………………………………………………………………...12

Kesimpulan dan saran

3.1Kesimpulan…………………………………………………………………………………………..15

3.2 Saran………………………………………………………………………………………………...15

Referensi……………………………………………………………………………………………………16

Page 5: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

5 | P a g e

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban merupakan bagian penting dari

kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan

permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara

kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan. Sebagai salah

satu komponen penting pada kendaraan, ban berfungsi sebagai pengendali arah kendaraan, sebagai

penanggung berat beban kendaraan termasuk penumpangnya, sebagai penerus tenaga dari mesin,

dan sebagai sistem peredam/suspensi dari sepeda motor (anonim1, 2010).

Ban juga merupakan bagian dari suatu kendaraan yang merupakan produk paling penting dan

diproduksi dalam volume tinggi yang bertambah setiap tahunnya. Lebih dari setengah karet alam

dan karet sintetik didunia digunakan dalam industri ban. Karet memiliki sifat yang fleksibel geseran

serta permukaan yang baik, yang tahan abrasi yang tinggi, impermeabilitas yang baik terhadap

udara.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1.Untuk melengkapi nilai mata kuliah pengantar material teknik

2. Mengetahui lebih jauh dan mendalam mengenai ban dalam otomotif

Dit injau da r i manfaa t tulisan ini secara teo r it is, maka has il penulisan ini

diha rapkandapat digunakan bagi pengembangan ilmu metalurgi dan material, fisika terapan,

danilmu otomotif yang leb ih

Page 6: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

6 | P a g e

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH BAN

Pada tahun 1839, Charles Goodyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi karet.

Vulkanisasi sendiri berasal dari kata Vulkan yang merupakan dewa api dalam agama orang romawi.

Pada mulanya Goodyear tidak menamakan penemuannya itu dengan nama vulkanisasi melainkan

karet tahan api. Untuk menghargai jasanya, nama Goodyear diabadikan sebagai nama perusahaan

karet terkenal di Amerika Serikat yaitu Goodyear Tire and Rubber company yang didirikan oleh

Frank Seiberling pada tahun 1898. Goodyear Tire & Rubber Company mulai berdiri di tahun 1898

ketika Frank Seiberling membeli pabrik pertama perusahaan ini dengan menggunakan uang yang

dia pinjam dari salah seorang iparnya.

Pada tahun 1845 Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau pada waktu itu disebut ban

hidup alias ban berongga udara. Sehingga Thomson dan Dunlop disebut Bapak Ban. Dengan

perkembangan teknologi Charles Kingston Welch menemukan ban dalam, sementara William

Erskine Bartlett menemukan ban luar.

2.2 SIFAT-SIFAT BAN

Karena sifat karet yang mudah dibentuk, dapat direnggangkan, kenyal, dan lentur.

Seandainya ban mobilmu terbuat dari kayu, kamu pasti tidak akan merasa nyaman saat

mengendarainya.

Sifat-sifat karet :

1). Kuat, lentur dan elastis,

2). Tidak tahan api (meleleh jika dipanaskan),

3). Bersifat isolator,

4). Tidak tembus air.

Karet bersifat kuat dan lentur. Karet juga bersifat elastis. Artinya, karet dapat ditarik

memanjang dan jika dilepaskan akan kembali ke bentuk semula. Oleh karena itu, karet

dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya membuat ban, alas sepatu, dan pemb ungkus

Page 7: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

7 | P a g e

kabel. Meskipun karet bersifat kuat dan lentur, tetapi tidak tahan api. Ingatlah, jangan sampai

peralatan di rumahmu yang terbuat dari karet terkena api! Karet yang terkena api akan meleleh.

2.3 STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BAN

1. Ban Radial

Konstruksi ban radial terdiri dari Body ply yang benangnya disusun secara tegak lurus

dengan garis tengah ban.

2. Ban Bias

Konstruksi ban bias terdiri dari Body ply yang benangnya disusun secara bersilang dengan

arah diagonal antara satu dengan yang lain.

2.4 KEUNGGULAN KARAKTERISTIK BAN RADIAL ATAS BAN BIAS

Kecepatan

Speed rating ban radial secara umum lebih tinggi dari ban bias.

Daya Tempuh

Radial speed rating is generally higher than that of bias

Daya Kemudi

Ban radial mempunyai cengkeraman dan kestabilan lebih tinggi baik di jalan lurus maupun

ditikungan.

Konsumsi Bahan Bakar

Dengan Konstruksi radial, ban radial mempunyai tahanan meluncur (Rolling Resistance) yang kecil

dibandingkan ban bias, sehingga terjadi penghematan bahan bakar, karena pelepasan energi yang

kecil

Penampilan

Ban radial lebih menarik dari segi gaya, rancangan dind ing dan telapak ban dibandingkan dengan

ban bias.

Page 8: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

8 | P a g e

2.5 KEUNGGULAN BAN RADIAL TUBELESS DENGAN BAN RADIAL TUBETYPE

Pada umumnnya ban radial mempunyai konstruksi tubeless (tidak menggunakan ban dalam).

Ban tubeless adalah ban yang tidak memerlukan ban dalam dan sebagai penggantinya ban tersebut

dilapisi dengan lapisan inner liner dari bahan karet yang kedap udara.

Keunggulan ban tubeless adalah :

• Lebih ringan dibanding ban tubetype

• Lebih aman pada saat ban terkena benda tajam (paku).

• Resiko terhadap ban meledak akibat panas karena gesekan tidak ada

Ban Tubeless:

Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam. Ban tubeless in diciptakan

sekitar tahun 1990

2.6 KEGUNAAN BAN

Kegunaan Utama Ban

1. Menahan beban

Dalam hal menahan beban yang paling berpengaruh adalah tekanan angin, karena angin dalam ban

berfungsi untuk menopang berat kendaraan dan muatan.

2. Meredam guncangan

Tekanan angin dan type ban (radial/ bias) sangat berpengaruh dalam meredam guncangan awal

sebelum diredam lagi oleh suspensi. Ban tipe radial mampu meredam guncangan lebih baik

daripada ban tipe bias.

3. Meneruskan tenaga dari mesin

Ban berfungsi untuk meneruskan gaya gerak dan pengeraman ke permukaan jalan, hal ini

berkaitan dengan kinerja traksi dan pengereman. Yang berpengaruh dalam hal ini adalah pattern

atau kembangan dari ban.

4. Meneruskan fungsi kemudi

Ban sangat penting dalam mengontrol arah kendaraan, hal ini akan menentukan

kemampuan bermanuver dan kestabilan dalam berkendara.

Page 9: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

9 | P a g e

Ban juga memiliki kegunaan memikul beban kendaraan dan meredam kejutan-kejutan yang

ditimbulkan oleh keadaan permukaan jalan.

Ban pneumatic (diisi angin) tersusun dari empat bagian utama yaitu : Carcass, Tread, Breaker dan

Bead.

· Carcass

Carcass ada didalam ban. Fungsinya menahan berat, goncangan, tumbukan dan tekanan

angin. Carcass dibuat dari lembaran-lembaran ply cords. Karet yang melapisi cord tidak hanya

melindungi dari kerusakan luar, tetapi juga mencegah gesekan antara cords.

· Tread

Tread adalah kulit luar ban, berfungsi untuk melindungi carcass dari keausan dan lain- lain

kerusakan. Bagian dimana tread-tread berhubungan langsung dengan jalan disebut crown. Bagian

disamping ban disebut side wall dan daerah pertemuan dengan tread disebut shoulder. Permukaan

crown mempunyai bermacam-macam patern. Alur-alur yang dibuat pada permukaan ban disebut

Groove atau non skid. Shoulder dinamakan juga Butters dan merupakan bagian yang menyangga

crown. Daerah ini mempunyai konsentrasi karet yang paling tebal dan disini dibuat juga alur

(groove) untuk mengeluarkan panas.

· Breaker

Ditempatkan diantara treads dan carcass berfungsi sebagai peredam goncangan. Sebagai

tambahan, untuk mencegah pemisahan dan untuk mengurangi perubahan elastisitas, selembar karet

disisipkan antara carcass dan breaker yang berfungsi sebagai bantalan.

· Bead

Bead digunakan di carcass, berfungsi untuk menahan kedua ujung cord, menjamin

pemasangan yang kuat dari ban ke rim (pelek). Kawat bead terbuat dari baja dengan kadar karbon

tinggi. Bagian ujung yang berhubungan dengan pelek dan lebih dekat dengan pusat ban dinamakan

Bead Toe. Flipper membungkus bead wire dan didalamnya terisi beaf filler, karet keras berbentuk

segitiga (Apex rubber). Bead filler membantu flipper agar bias bercampur dengan baik di dalam

ban. Bagian yang berhubungan dengan flens dari pelek dinamakan Bead Hell. Bagian dari bead

dilapisi oleh semacam ply cord (yang sudah dilapisi karet), dinamakan chafer.

Page 10: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

10 | P a g e

2.7 PROSES PEMBUATAN BAN

2.7.1 Bahan baku pembuatan ban

a) Karet alam atau polyisoprene merupakan bahan dasar yang berfungsi sebagai elastromer dalam

pembuatan ban.

b) Styrene-butadiene co-polymer (SBR) merupakan karet sintetis yang sering digunakan sebagai

bahan pengganti karet alam karena harganya yang lebih murah.

c) Polybutadiene digunakan dengan dikombinasikan dengan karet lainnya karena property low heat-

buildupnya.

d) Karet halobutyl digunakan untuk campuran ban dalam, karena permeabilitas udaranya yang

rendah. Atom-atom halogen menyediakan ikatan dengan campuran kerangka yang sebagian besar

adalah karet alam. Bromobutyl Lebih superior dibandingkan chlorobutyl, tetapi lebih mahal.

e) Karbon hitam, memiliki jumlah persentase terbesar di dalam campuran karet. Bahan ini

memberikan penguatan dan ketahanan terhadap abrasi.

f) Silica, digunakan bersama dengan karbon hitam pada ban berperforma tinggi, sebagai penguatan

low heat build up.

g) Sulfur membentuk ikatan silang dengan molekul karet pada proses vulkanisasi.

h) Pemercepat vukanisasi, merupakan senyawa organic kompleks yang mempercepat vulkanisasi.

i) Activator, membantu vulkanisasi terutama zinc oxide.

j) Antioxidants dan antiozonants mencegah retaknya dinding samping akibat cahaya mata hari dan

ozon.

k) Bahan tekstil, memperkuat kerangka pada ban

Page 11: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

11 | P a g e

Gambaran umum proses Manufacturing Ban ( PT. Bridgestone Tire Indonesia )

Tire Flow Process

2.7.2 Proses Pembuatan Ban

1. Mixing / Banbury

Dalam pembuatan produk ban unggulan, baik untuk kendaraan mobil maupun motor, Tire

Manufacturing menggunakan beberapa material sebagai bahan baku utama dan beberapa bahan

kimia sebagai bahan pelengkap produksi. Material yang digunakan antara lain Natural dan Synthetic

Rubber, Carbon Black, Silica, Zinc Oxide, Sulfur, Oli, dan beberapa material kimia lain. Pada tahap

awal, proses yang dilakukan adalah pencampuran Natural &Synthetic

Rubberdengan Ingredient yang sebelumnya sudah ditimbang sesuai dengan berat yang ditentukan

pada spesikasi produk yang ingin dibentuk. Kemudian diberikan tambahan Carbon dan Oli pada

Page 12: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

12 | P a g e

saat material tersebut masuk kedalam mesin Banburry. Dalam mesin tersebut terdapat alat yang

berfungsi untuk menggiling campuran menjadi lapisan yang disebut compound.

Sebelum compound tersebut disusun pada rak, terlebih dahulu melewati proses pendinginan dan

diberi cairan adhesive agar compound tersebut tidak lengket setelah tersusun.

2. Extruding

Adonan hasil mixing tadi dibuat menjadi tread dan sidewall. Prosesnya adalah injeksi dan

extruding hingga terbentuk profil. Hasil akhir dari tahapan ini adalah side

wall, tread dan filler. Side wall merupakan salah satu bagian ban yang berfungsi sebagai pelindung

terhadap benturan dari arah samping atau serempetan, bahan untuk menambah fleksibilitas ban,

lapisan karet pembungkus carcass darishoulder area ke rim cushion dan bead area, berfungsi untuk

fashion jika dihias denganwhite ribbon atau white letter, penahan tekukan untuk beban berat, daya

tahan lama dan tahan retakan dan juga berfungsi untuk kekerasan dan keempukan radial.

Screw Mc. Extruder dalam perawatan

3. Calender

Page 13: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

13 | P a g e

Proses aplikasi lain adalah untuk pembuatan material ply & steel belt, JLB & cap ply.

Aplikasi tersebut dibentuk oleh mesinCalender dengan bahan dasar benang (polyester dan nylon)

juga steel cord. Polyester maupun nylon yang akan diproses, sebelumnya harus melalui proses

pelebaran terlebih dahulu agar material tersebut terbuka untuk kemudian di masukan ke dalam oven

dengan suhu 160°C agar pada saat diberikan compound dan bahan-bahan seperti polyester, nylon,

dan steel cord dapat merekat dengan sempurna.

4. Bead

Sementara proses calender berjalan, di bagian lain ada pembuatan bead wire yaitu melapisi

kawat baja dengan karet. Proses ini berjalan otomatis dan begitu keluar dari mesin, bead wire sudah

berbentuk lingkaran sesuai dengan ukuran rim.

5. Cutting

Proses cutting ini merupakan proses lanjutan dari mesin Callender, hasill akhir dari proses ini

biasa disebut dengan Ply dan Cap Ply. Ply merupakan lembaran material yang terdiri dari Polyester,

Nylon, dan compound yang telah diproses sebelumnya dalam bentuk gulungan panjang di mesin

Calender yang kemudian di potong – potong untuk merubah arah atau sudut benang dari 0° menjadi

90°. Ply berfungsi sebagai carcass atau kerangka untuk menahan, membentuk sistem suspensi dan

beban ban.Sedangkan Cap Ply merupakan lembaran material yang terdiri dari nylon

dan compound yang dipotong – potong menjadi beberapa bagian di mesin TTO. Cap Ply berfungsi

sebagai bahan untuk mempertahankan bundar ban waktu berjalan, meredam suara bising dari steel

belt, membuat nyaman, dan untuk memperkecil rolling resistance.

6. Building

Page 14: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

14 | P a g e

Building Mc.

Kemudian sampailah pada tahap perakitan semua komponen-komponen aplikasi yang telah

dibuat pada proses semi manufaktur. Semua komponen seperti rakitan bead, lembaran ply yang

telah di potong dengan sudut 90°, steel belts, innerliner, tread dan side wall semua di rakit menjadi

satu kesatuan utuh sebagai bagian dari ban setengah jadi atau biasa disebut denganGreen Tire (GT).

Proses perakitan (Tire Building) terdiri dari 2 tahap, tahap pertama sering disebut dengan istilah 1st

stage yang kemudian menghasil produk berupa carcass, kemudian carcass diproses kembali di tahap

kedua atau 2nd stage dengan menambahkan steel belt, cap ply dan tread menjadi GT. Tahap ini

dilakukan dengan menggunakan mesin yang dioperasikan oleh satu operator di masing – masing

tahap.Green Tire ( G

7. Curing

Curing Mc.

Proses selanjutnya adalah tahap akhir dari proses pembentukan ban. GT yang dihasilkan dari

proses perakitan kemudian di kirim ke area Curing untuk dimasak. Proses Curing sendiri terdiri dari

beberapa tahap. Pertama GT datang dari bagian Perakitan, sebelum masuk ke proses curing, GT

harus diperiksa terlebih dahulu untuk menghindari adanya cacat pada GT. Setelah GT selesai

diperiksa diambil 4 ban setiap 1 rak GT untuk dilakukan proses paintingChem Trend yaitu

Page 15: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

15 | P a g e

pengolesan cairan tire-lubricant pada bagian dalam GT yang bertujuan agar GT tidak menempel di

bagian karet bladder pada saat proses curing berlangsung. Kemudian GT dikirim ke masing-masing

operator untuk di proses di mesin press curing. Proses curing sendiri merupakan pemasakan atau

vulkanisasi yaitu penyatuan polimer (rubber) dengan carbon black dan sulphur dengan dibantu oleh

persenyawaan bahan kimia untuk mendapatkan beberapa karakteristik compound yang diperlukan

dari bagian-bagian ban. Proses curing (pemasakan) ini membutuhkan suhu panas dan sejumlah

tekanan steamyang sangat tinggi, GT akan ditempatkan pada cetakan (mold) dengan temperatur

sesuai dengan yang diinginkan untuk produksi. Setelah cetakan tertutup, GT akan melebur ke dalam

cetakan tread dan side wall. Cetakan tersebut tidak dapat dibuka sampai prosescuring selesai secara

keseluruhan. Setelah proses pemasakan selesai, mold akan terbuka secara otomatis. Ban yang sudah

jadi akan jatuh dan masuk ke dalam conveyor untuk kemudian sampai di bagian Pemeriksaan

(Finishing).

8. Finishing / quality control

Inspection

Setelah selesai, ban diperiksa secara visual apakah ada cacat atau tidak. Proses ini tentu saja

tidak menggunakan mesin, jadi ketelitian pekerja sangat dibutuhkan. Selain visual, kontrol juga

dilakukan dengan pemeriksaan balance dan menggunakan sinar X.

Ban tidak mungkin bisa 100% balance seperti pelek, namun ada batasannya. Jika melebihi batas,

berarti ada kesalahan pada proses produksi. Selain itu, kami juga memiliki laboratorium untuk

memeriksa sampel ban yang diambil secara acak demi menjaga kualit

9. Wrapping/Packaging

Page 16: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

16 | P a g e

Wrapping Tire

Wrapping Mc.

Proses Wrapping / Packaging Merupakan proses terakhir. Setelah dinyatakan OK, setiap ban

dibungkus seluruh permukaannya dengan lilitan plastik secara mekanis

2.8 Cara Mendaur Ulang Ban

Proses daur ulang ban sangat penting untuk pengurangan limbah, menjaga kebersihan

lingkungan, dan juga memerangi perubahan iklim.

Ban merupakan sumber limbah yang sangat umum, dan semakin dipermasalahkan sebagai

penyebab kerusakan lingkungan. Salah satu isu utama terletak pada daya tahan ban. Ban bisa jadi

sangat sulit dihancurkan untuk didaur-ulang, pada banyak kasus, yang terjadi adalah bertambahnya

tumpukan ban di lahan buangan rongsokan atau di lokasi lainnya.

Page 17: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

17 | P a g e

Dengan sekitar sebuah ban per orang yang dibuang setiap tahunnya, kita dapat melihat

bahwa isu pembuangan ban sangatlah penting. Banyak ban yang dibuang begitu saja di lokasi

pembuangan dan penimbunan, ban yang menimbulkan banyak risiko bagi lingkungan dan kesehatan

manusia.

Tidak banyak terobosan berarti pada proses daur ulang ban. Teknologi yang berhubungan

dengan daur ulang ban telah ada selama lebih dari 100 tahun. Ketika mesin masticator diciptakan

oleh Thomas Hancock sekitar tahun 1820, yang memungkinkan pihak industri mampu

menghancurkan produk berbasis karet yang sudah tua.

Ketika proses shredding (penghancuran) itu selesai, potongan-potongan karet kemudian bisa

ditumbuk bersama-sama dalam bentuk blok yang lebih besar untuk diangkut dan digunakan untuk

membuatan produk baru. Bahkan, karena mulai tingginya harga karet di sekitar tahun 1910 dan

selama bertahun-tahun setelahnya, sekitar 50% dari semua produk karet merupakan produk daur

ulang.

Masalah utama mengenai pembuangan dan penimbunan ban disebabkan oleh tingkat racun yang

dapat bocor ke dalam tanah saat kondisi lembab. Masalah ini juga terjadi di lokasi pembuangan

umum, dan merupakan perhatian utama bagi lingkungan.

Dengan hampir setiap jenis ban bisa didaur ulang, seharusnya tidak ada alasan untuk

membuang dan menimbun ban sehingga dapat merusak lingkungan. Ban yang tidak dapat didaur

ulang saat ini hanyalah ban pada industri yang jauh lebih besar, yang ser ing ditemukan pada truk-

truk besar. Dengan berbagai penelitian yang telah dilakukan mengenai bagaimana cara kita untuk

mendaur ulang produk ini, proses daur ulang ban akan menjadi hal yang lebih umum pada beberapa

tahun mendatang. Namun saat ini dilansir dari liputan 6.com terdapat teknologi baru dalam

pengolahan ban bekas

Page 18: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

18 | P a g e

Proses daur ulang ban bekas, Queensland.

Ban bekas kendaraan memang kerap berakhir di tempat pembuangan sampah dan

menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Setiap tahunnya di seluruh dunia lebih dari satu

miliar ban kendaraan dibuang. Ini dilakukan karena orang lebih memilih membuangnya begitu saja,

sedangkan biaya mendaur ulang ban bekas seringkali lebih tinggi daripada nilai karet yang

dihasilkan dari daur ulang ban itu. Permasalahan lingkungan ini membuat para ahli lingkungan

kerap dipusingkan dengan permasalahan yang disebabkan oleh ban bekas yang materialnya tidak

mudah terurai.

Seorang peneliti dari Queensland, Australia, baru-baru ini, menemukan cara mudah mendaur

ulang ban-ban tersebut. Penemuan John Dobyze ini adalah hasil penelitian selama bertahun-tahun.

Cara pendaurulangan ban dari Queensland ini tidak saja akrab dengan lingkungan tetapi juga

menguntungkan secara ekonomi.

Menurut Dobyze, caranya adalah setelah dilepas dari rangka bajanya, ban-ban itu direndam

di dalam minyak hingga karetnya melunak. Dengan cara awal ini, orang tidak akan mengalami

kesulitan memisahkan karet dari kandungan logam dan serat di dalamnya. Selanjutnya, sebuah oven

microwaveraksasa digunakan untuk memanaskan karet tadi. Tahap ini membuat karbon dan sekitar

tiga liter minyak terekstraksi dari setiap ban.

Dalam penemuannya, Dobyze menghabiskan tiga juta dolar Australia untuk membangun

proyek perintis di Gold Coast. Dia memperkirakan operasi skala besar ini nantinya memakan biaya

20 juta dolar Australia. Kendati demikian, dengan memakan biaya besar tersebut sang penemu ini

yakin inovasinya di bidang teknologi ini akan menghasilkan uang.

Page 19: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

19 | P a g e

Menurut Dobyze, dari setiap ban ini nantinya akan dapat dihasilkan keuntungan tiga dolar

Australia. Dobyze berpendapat, penemuannya mendapat penghargaan Eureka Award dari Museum

Australia. Saat ini, dia sedang memasarkan teknologi ciptaannya ke seluruh negara. Sejauh ini,

Dobyze mengaku telah menandatangani perjanjian dengan sebuah perusahaan Korea untuk

menjalankan proyek daur ulang ban bekas di Negeri Ginseng tersebut

BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban merupakan bagian penting dari

kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan

permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara

kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan. Selain itu

terdapat 9 tahap dalam proses pembuatan ban antara lain mixing/banbury, extruding, calendar, bead.

Cutting, building,curing, finishing/quality control, dan wrapping/packging. Saat ini telah ditemukan

teknogi untuk mendaur ulang ban bekas sehingga masalah sampahbna bekas dapat teratasi.

3.2 Saran

Ditengah kemajuan perkembangan teknologi material, Ban yang selama ini merupakan

komponen penting dalam industry otomotif mendapat perhatian khusus. Karena seperti diketahui

benda berbahan dasar polimer biasanya memerlukan waktu ribuan tahun untuk terurai. Sehingga

dimasa depan perlu diciptakannya ban berdasar polimer ataupun berbahab yang lain namun tetap

bersahabat dengan lingkungan.

Page 20: Paper Polimer Pengantar Material Teknik

20 | P a g e

REFERENSI

Sofyan T,Bondan.2010. Pengantar material teknik. Depok: Salemba teknika

http://www.liputan6.com/

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/

http://dedylondong.blogspot.com/2011/11/bagaimana-proses-pembuatan-ban-mobil.html

http://xtop-gear.com/general/ban-tyre/