industrilppm.itn.ac.id/webmin/assets/uploads/lj/lj20170116000… ·  · 2017-07-29karakterisasi...

10
Vol. 7, No. 1, Maret 2017 ISSN: 2087-8869 INDUSTRI INOVATIF MAJALAH JURNAL TEKNIK INDUSTRI Karakterisasi Material Komposit Polimer Polistyrene dan Serat Tebu ( Faidliyah Nilna Minah, Siswi Astuti, Endah Kusuma Rastini ) Pelatihan Software ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) bagi Siswa dan Guru SMK Nasional Malang ( Lauhil Mahfudz Hayusman, Taufik Hidayat, Choirul Saleh, I Made Wartana, Teguh Herbasuki ) Perancangan dan Pembuatan Mesin Pencetak Batako untuk Meningkatkan Hasil Produksi di Desa Jatiguwi Sumberpucung Malang ( Erni Junita Sinaga, Mujiono, I Nyoman Sudiasa ) Pemanfaatan Teknologi Web Service untuk Mendukung Efisiensi Transaksi Pemesanan dan Penjualan pada Dyra Collection ( Mira Orisa, Ahmad Faisol ) Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sumbu Vertikal untuk Penerangan Rumah Tangga di Daerah Pesisir Pantai ( Yusuf Ismail Nakhoda, Choirul Saleh ) Pembuatan Lilin Aroma Terapi Berbasis Bahan Alami ( Faidliyah Nilna Minah, Tri Poespowati, Siswi Astuti, Muyassaroh, Rini Kartika, Elvianto, Istnaeny Hudha, Endah Kusuma Rastini ) Penerapan Mesin Pengaduk Pakan Ternak di Desa Ngadirejo Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang ( Sri Indriani, ST.Salamia L.A, Sudiro, Sony Haryanto ) Pemanfaatan Delphi. 7 Untuk Object Oriented Programing Pada Siswa SMKN 1 Ampelgading ( Moh Miftakhur Rokhman, Suryo Adi Wibowo, Yosep Agus Pranoto ) INDUSTRI Inovatif Volume : 7 Nomor : 1 Halaman 1 42 Malang Maret 2017 ISSN 2087-8869

Upload: phamdan

Post on 06-May-2018

248 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: INDUSTRIlppm.itn.ac.id/webmin/assets/uploads/lj/LJ20170116000… ·  · 2017-07-29Karakterisasi Material Komposit Polimer Polistyrene dan Serat Tebu ... Kekuatan tekan merupakan

Vol. 7, No. 1, Maret 2017 ISSN: 2087-8869

INDUSTRI INOVATIF

MAJALAH JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Karakterisasi Material Komposit Polimer Polistyrene dan Serat Tebu

( Faidliyah Nilna Minah, Siswi Astuti, Endah Kusuma Rastini )

Pelatihan Software ETAP (Electrical Transient Analyzer Program)

bagi Siswa dan Guru SMK Nasional Malang

( Lauhil Mahfudz Hayusman, Taufik Hidayat, Choirul Saleh,

I Made Wartana, Teguh Herbasuki )

Perancangan dan Pembuatan Mesin Pencetak Batako untuk

Meningkatkan Hasil Produksi di Desa Jatiguwi Sumberpucung Malang

( Erni Junita Sinaga, Mujiono, I Nyoman Sudiasa )

Pemanfaatan Teknologi Web Service untuk Mendukung

Efisiensi Transaksi Pemesanan dan Penjualan pada Dyra Collection

( Mira Orisa, Ahmad Faisol )

Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sumbu Vertikal

untuk Penerangan Rumah Tangga di Daerah Pesisir Pantai

( Yusuf Ismail Nakhoda, Choirul Saleh )

Pembuatan Lilin Aroma Terapi Berbasis Bahan Alami

( Faidliyah Nilna Minah, Tri Poespowati, Siswi Astuti, Muyassaroh,

Rini Kartika, Elvianto, Istnaeny Hudha, Endah Kusuma Rastini )

Penerapan Mesin Pengaduk Pakan Ternak di Desa Ngadirejo

Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang

( Sri Indriani, ST.Salamia L.A, Sudiro, Sony Haryanto )

Pemanfaatan Delphi. 7 Untuk Object Oriented Programing

Pada Siswa SMKN 1 Ampelgading

( Moh Miftakhur Rokhman, Suryo Adi Wibowo, Yosep Agus Pranoto )

INDUSTRI Inovatif

Volume : 7 Nomor : 1

Halaman 1 – 42

Malang

Maret 2017

ISSN 2087-8869

Page 2: INDUSTRIlppm.itn.ac.id/webmin/assets/uploads/lj/LJ20170116000… ·  · 2017-07-29Karakterisasi Material Komposit Polimer Polistyrene dan Serat Tebu ... Kekuatan tekan merupakan

Ketua

Thomas Priyasmanu

Sekretaris

Emmalia Adriantantri

Redaksi

Julianus Hutabarat

Dayal Gustopo Setiajit

Nely Budiharti

Soemanto

Penyunting Ahli :

Prof. Drs. Nur Iriawan, M.IKom, PhD (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)

Dr. Chairul Imron, M.I.Komp. (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)

Prof. Dr. Udisubakti Ciptomulyono M Eng.Sc (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)

Prof. DR. Surachman, MSIE (Universitas Brawijaya)

Tata Usaha

Wilis

Alamat Penyunting dan Tata Usaha :

Jurusan Teknik Industri S1

Jl. Raya Karanglo KM. 2 Malang

Telepon (0341) 417636 ext. 541,542,543

Fax. (0341) 417634

Email : [email protected]

Terbit dua kali dalam setahun pada bulan Maret dan September. Berisi gagasan, konseptual,

kajian teori, aplikasi teori dan kajian buku Teknik Industri. Redaksi menerima sumbangan

tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media cetak.

Vol. 7, No. 1, Maret 2017 ISSN: 2087-8869

INDUSTRI INOVATIF

MAJALAH JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Page 3: INDUSTRIlppm.itn.ac.id/webmin/assets/uploads/lj/LJ20170116000… ·  · 2017-07-29Karakterisasi Material Komposit Polimer Polistyrene dan Serat Tebu ... Kekuatan tekan merupakan

Vol. 7, No. 1, Maret 2017 ISSN: 2087-8869

Karakterisasi Material Komposit Polimer Polistyrene dan Serat Tebu

(Faidliyah Nilna Minah, Siswi Astuti, Endah Kusuma Rastini) .......................... 1

Pelatihan Software ETAP (Electrical Transient Analyzer Program)

bagi Siswa dan Guru SMK Nasional Malang

(Lauhil Mahfudz Hayusman, Taufik Hidayat, Choirul Saleh,

I Made Wartana, Teguh Herbasuki) ................................................................. 7

Perancangan dan Pembuatan Mesin Pencetak Batako untuk

Meningkatkan Hasil Produksi di Desa Jatiguwi Sumberpucung Malang

(Erni Junita Sinaga, Mujiono, I Nyoman Sudiasa) ............................................. 12

Pemanfaatan Teknologi Web Service untuk Mendukung

Efisiensi Transaksi Pemesanan dan Penjualan pada Dyra Collection

(Mira Orisa, Ahmad Faisol) .............................................................................. 15

Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sumbu Vertikal

untuk Penerangan Rumah Tangga di Daerah Pesisir Pantai

(Yusuf Ismail Nakhoda, Choirul Saleh) .............................................................. 20

Pembuatan Lilin Aroma Terapi Berbasis Bahan Alami

(Faidliyah Nilna Minah, Tri Poespowati, Siswi Astuti, Muyassaroh,

Rini Kartika, Elvianto, Istnaeny Hudha, Endah Kusuma Rastini) .................... 29

Penerapan Mesin Pengaduk Pakan Ternak di Desa Ngadirejo

Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang

(Sri Indriani, ST.Salamia L.A, Sudiro, Sony Haryanto) ...................................... 35

Pemanfaatan Delphi. 7 Untuk Object Oriented Programing

Pada Siswa SMKN 1 Ampelgading

(Moh Miftakhur Rokhman, Suryo Adi Wibowo, Yosep Agus Pranoto) ................ 38

INDUSTRI INOVATIF

MAJALAH JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Page 4: INDUSTRIlppm.itn.ac.id/webmin/assets/uploads/lj/LJ20170116000… ·  · 2017-07-29Karakterisasi Material Komposit Polimer Polistyrene dan Serat Tebu ... Kekuatan tekan merupakan

Karakteristik Material Komposit Polimer Faidliyah | Siswi | Endah

1

KARAKTERISASI MATERIAL KOMPOSIT POLIMER

POLISTYRENE DAN SERAT TEBU

1) Faidliyah Nilna Minah, 2) Siswi Astuti, 3) Endah Kusuma Rastini 1,2) Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang 3) Prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang

ABSTRAK

Pembuatan Komposit Plafon memiliki acuan mutu berupa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur, hal ini

mengacu pada SNI 03-2105. Kekuatan tekan merupakan kapasitas dari suatu bahan atau struktur dalam menahan

beban yang akan mengurangi ukurannya. Sebaliknya kekuatan Tarik adalah tegangan maksimum yang bias

ditahan olehsebuah bahan ketika diregangkan atau ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Penelitian ini

diharapkan dapatm enentukan komposisi terbaik dengan metode eksperimen dari variasi komposisi bahan. Benda

uji yang dibuat terbuat dari semen dan agregat, dengan agregat campuran dari serat tebudan styrofoam. Variasi

yang digunakan adalah 60%, 70%, 80%, 90% Semen dari total massa benda uji. Serta variasi dari agregat yaitu

antara SeratTebu dan Styrofoam 60:40, 70:30, 80:20, dan 90:10. Analisa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur

dilakukan setelah umur 14 hari. Rasio perbandingan agregat (styrofoam dan serat tebu) yang optimal sebagai

plafon komposit, mempunyai kelebihan masing masing pada kekuatan materialnya. Untuk komposisi (80:20)%

pada kekuatan tarik dan kekuatan lentur, sedangkan untuk komposisi (70:30)% pada kekuatan tekan nya.

Kata kunci : Komposit, plafon, agregat stryfoam-serat tebu, kuat tekan,kuat tarik

Polimer merupakan bahan yang sangat

bermanfaat dalam berbagai bidang, khususnya

dalam industri konstruksi. Baik berdiri sendiri,

maupun bergabung dengan material lainnya

membentuk komposit. (Ratni Kartini et all,

2002). Salah satu Industri kecil yang bergerak

dalam bidang produksi bahan bangunan adalah

industri kecil plafon. Bahan baku yang

digunakan terdiri dari semen, asbes, dan majun.

Asbes merupakan bahan tambang umumnya

masih diimpor dengan harga mahal dan

berbahaya bagi kesehatan. Sedangkan majun

umumnya dipakai pabrik - pabrik plafon yang

berdekatan dengan industri tekstil, sehingga

pengadaannya terbatas, oleh karena itu perlu

dicari alternatif bahan serat pengganti asbes

yang pengadaannya cukup mudah (Nasirwan et

al, 2003).

Ampas tebu sebagian besar mengandung

ligno-cellulose. Panjang seratnya antaral,7

sampai 2 mm dengan diameter sekitar 20

mikro, sehingga ampas tebu ini dapat diolah menjadi papan buatan. Bagase mengandung air

48 - 52%, gula rata-rata 3,3% dan serat rata-rata

47,7%. Serat bagase tidak dapat larut dalam air

dan sebagian besar terdiri dari selulosa,

pentosan dan lignin (Husin dalam Syaiful,

2008). Ampas tebu juga digunakan sebagai

komposit dalam pembuatan bodi kendaraan

dengan basis green composite oleh

Mastariyanto et all,2015. Pemanfaatan serat

alam untuk pembuatan material komposit telah

dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain,

Ratni Kartika et all, 2002 membuat komposit

dengan menggunakan serat pisang dan serat

ijuk. Sedangkan peneliti Adhi Kusumastuti,

2009 menggunakan serat sisal dalam

pembuatan kompositnya. Di industri otomotif

juga sedang diteliti penggunaan serat daun

nanas yang selama ini daun nanas hanya

sebagai limbah saja. Penelitian ini dilakukan

oleh Teuku Rihayat et all, 2011.

Salah satu sampah anorganik yang sulit

terurai, antara lain styrofoam. Untuk

menguraikannya diperlukan waktu yang cukup

lama lebih dari satu juta tahun. Dengan waktu

yang begitu lama untuk terurai, ditambah lagi

sampah baru maka kumpulan sampah itu akan

tidak terkontrol. Untuk itu harus ada solusi

bagaimana cara mengurangi sampah tersebut,

salah satunya dengan digunakan kembali, yakni

sebagai material bangunan (Cindy, 2011).

Tiurma (2009), meneliti pembuatan

batako ringan yang terbuat dari Styrofoam -

semen dari hasil pengujian menunjukkan bahwa

batako ringan dengan variabel terbaik adalah 80

% Styrofoam dan 20 % pasir. Dengan hasil uji

densitas 0.91 gr/cm3, penyerapan air 10,4 %,

kuat tekan 2,8 MPa, kuat tarik 0,21 MPa, dan

kuat patah 0,6 MPa. Berdasarkan latar belakang

diatas kami bermaksud untuk meneliti

bagaimana karakteristik Komposit dari

Campuran Agregat (Serat Tebu dan Styrofoam)

Page 5: INDUSTRIlppm.itn.ac.id/webmin/assets/uploads/lj/LJ20170116000… ·  · 2017-07-29Karakterisasi Material Komposit Polimer Polistyrene dan Serat Tebu ... Kekuatan tekan merupakan

INDUSTRI INOVATIF Vol. 7, No. 1, Maret 2017 : 1 - 6

2

dan Semen Styrofoam memiliki berat jenis

sampai 1050 kg/m3, kuat tarik sampai 40

MN/m2, modulus lentur sampai 3 GN/m2,

modulus geser sampai 0,99 GN/m2, angka

poisson 0,33 (Crawford dalam Tiurma, 2009). Penelitian komposit plafon banyak

berkembang. Rizky et al (2012), membuat

plafon yang dibuat dengan pemanfaatan ampas

tebu dan perekat polyester dengan variasi komposisi. Sifat-sifat plafon yang dianalisis

yaitu sifat fisis meliputi daya serap air, densitas

dan sifat mekanisnya meliputi uji impak, uji

tarik dan uji kuat lentur. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sifat fisis (densitas

l,41gr/cm3, daya serap air 11,54 %) pada

komposisi 4 gr serbuk ampas tebu adalah hasil

terbaik. Dari pengujian sifat mekanik (uji tarik

3058,6 kPa, uji kuat lentur 17,01 MPa dan uji

impak 2 Kj/m2). Dari seluruh pengujian

specimen, komposisi 8:8 yang memiliki sifat

mekanik terbaik yang memenuhi standar SNI

03-2105 (1996) sehingga komposisi 8:8 dapat

digunakan sebagai plafon. Dari beberapa

penelitian yang telah dilakukan maka masih

sangat perlu dikembangkan penelitian yang

mengembangkan komposit polimer dengan

paduan serat alam dan dianalaisa bagaimana

kuat tekan dan tariknya

Penelitian ini bertujuan untuk

mendapatkan rasio perbandingan semen dan

agregat (styrofoam dan serat tebu) yang optimal

sebagai plafon komposit. Dan untuk

menemukan perbandingan pada agregat

(styrofoam dan serat tebu) yang optimal, serta

mengetahui sifat mekanik plafon komposit

Plafon Plafon merupakan produk bahan

bangunan dibuat dari campuran semen dengan

tepung batu gamping atau asbes yang

digunakan sebagai langit-langit rumah. Plafon

dikenal juga dengan sebutan plasterboard.

Plafon dapat dicetak sesuai dengan motif yang

dibuat, sehingga akan tampak lebih menarik.

Sebagai langit-langit rumah selain plafon/asbes,

juga digunakan gypsum dan triplek.

Dibandingkan dengan gypsum dan triplek,

harga plafon/asbes jauh lebih murah sehingga

banyak digunakan terutama untuk perumahan

sederhana, sedangkan gypsum dan triplek lebih

banyak digunakan pada perumahan mewah.

Proses pembuatan plafon relatif mudah untuk

dilakukan dan tidak memerlukan persyaratan

khusus lokasi. Tenaga keija yang

dibutuhkanpun tidak memerlukan

spesifikasi/keahlian khusus. Karena itu usaha

pembuatan plafon hampir merata dapat

dilakukan di seluruh wilayah Indonesia yang

memiliki sumber bahan baku batu

gamping/asbes (Dwi etal, 2013).

Komposit Komposit merupakan bahan yang terdiri

dari dua atau lebih bahan terpisah yang

digabungkan secara makroskopis (Gibson

dalam Dwi et al, 2013). Termasuk dalam

kelompok ini bahan yang diberi lapisan, bahan

yang diperkuat dan kombinasi bahan lain yang

memanfaatkan sifat khusus dari beberapa bahan

yang ada. Material komposit merupakan

gabungan dari bahan penguat dan bahan

pengikat atau matriks (Vlack dalam Dwi etal,

2013). Secara umum definisi daripada komposit

adalah bahan yang terbuat dari bagian- bagian

atau material yang berbeda. Komposit terdiri

dari dua bahan penyusun, yaitu bahan utama

sebagai bahan pengikat dan bahan pendukung

sebagai penguat. Bahan utama membentuk

matrik dimana bahan penguat ditanamkan di

dalamnya. Bahan penguat dapat berbentuk

serat, partikel, serpihan atau juga dapat

berbentuk yang lain (Gurdal dalam Dwi etal,

2013). Pada umumnya sifat-sifat komposit

ditentukan oleh beberapa faktor (Groover dalam

Dwi et a/, 2013) antara lain : Jenis bahan-bahan

penyusun, bentuk geometris dan struktur bahan-

bahan penyusun, rasio perbandingan bahan-

bahan penyusun, daya lekat antara bahan-bahan

penyusun dan orientasi bahan penguat serta

proses pembuatannya. Dari bentuk jadinya,

komposit dapat dikelompokkan menjadi 4

bagian, yaitu : Komposit Partikel, komposit

Serpihan (Flake Composites), komposit Serat

dan komposit Laminat.

Ampas tebu Tebu (saccharum officinarum) adalah

tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula.

Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah

beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis

rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam

sampa panen mencapai kurang lebih satu tahun.

Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di

Pulau Jawa dan Sumatra (Anonim dalam

Syaiful, 2008). Ampas tebu adalah hasil

samping dari proses ekstraksi. Sebagian besar

mengandung lingo-cellulose. Panjang seratnya

antara 1,7 sampai 2 mm dengan diameter

sekitar 20 mikro, sehingga ampas tebu ini dapat

Page 6: INDUSTRIlppm.itn.ac.id/webmin/assets/uploads/lj/LJ20170116000… ·  · 2017-07-29Karakterisasi Material Komposit Polimer Polistyrene dan Serat Tebu ... Kekuatan tekan merupakan

Karakteristik Material Komposit Polimer Faidliyah | Siswi | Endah

3

memenuhi persyaratan untuk diolah menjadi

papan buatan. Ampas tebu mengandung air

48% sampai 52%, gula rata- rata 47,7%. Serat

tidak dapat larut dalam air dan sebagian besar

terdiri dari selulosa, pentosan dan lignin (husin

dalam syaiful, 2008).

Styrofoam (Expandable Polystyrene) Salah satu sampah anorganik yang sulit

terurai, antara lain styrofoam. Untuk

menguraikannya diperlukan waktu yang cukup

lama lebih dari satu juta tahun. Dengan waktu

yang begitu lama untuk terurai, ditambah lagi

sampah baru maka kumpulan sampah itu akan

tidak terkontrol. Untuk itu harus ada solusi

bagaimana cara mengurangi sampah tersebut,

salah satunya dengan digunakan kembali, yakni

sebagai material bangunan. Styrofoam atau

yang dikenal dengan Expandable polystyrene

(EPS) adalah suatu material yang terbuat

ekspansi polystyrene beads (butir polistiren)

yang dibuat dengan cara dicetak (moulding).

Istilah expandable polystyrene sering kali

disamakan dengan extruded polystyrene. Kedua

material ini sebenarnya berbeda, Expandable

polystyrene terbuat dari polystyrene beads

(butir) sedangkan extruded polysterene terbuat

dari polystyrene foam. Dari pembuatannya juga

berbeda, expandable polystyrene dibuat dengan

proses molding,sedangkan extruded polystyrene

dibuat dengan proses ekstrusi. Expandable

polystyrene diciptakan oleh BASF (sebuah

pabrik chemical) pada tahun 1951 dan sekarang

EPS diproduksi dari bahan mentah dengan

biaya seefektif mungkin sebagai produk

pembungkus (packaging) yang efisien.

Styrofoam dibedakan berdasarkan bentuknya

antara lain box berrongga, box dengan pola,

lembaran, balok, butiran. Sebagai studi kasus

sebuah proyek di Aso Farm Land Village,

Kyushu, Jepang, yang berjudul Styrofoam

Dome House merupakan unit-unit hunian resort

moduler dengan diameter 7 m, tahan api,

gempa, dan badai. Dinding luar unit-unit

bangunan ini bermaterialkan styrofoam setebal

7 inch. Didirikan dengan sistem moduler membuat pendirian/ pemasangan lebih cepat.

Dengan material styrofoam tersebut, unit

hunian ini memiliki insulasi termal yang cukup

baik hingga dapat menghemat energi sampai

90%, tidak membutuhkan pemanas di musim

dingin atau pendingin ruang di musin panas

secara berlebihan. Selain itu dengan material

styrofoam juga memiliki kelebihan lain yaitu

tidak berkarat, tidak busuk, tidak menarik

rayap, juga tahan gempa karena keringanannya

sehingga beban bangunan itu sendiri lebih kecil.

Dari studi kasus ini terbuki bahwa styrofoam

cocok digunakan sebagai material pada

bagunan (Cindy, 2011). Proses pengolahan

Styrofoam membutuhkan tiga bahan utama

yaitu Styrofoam, chlorofoam, dan asam sulfat

(H2SO4) Proses pengolahan styrofoam termasuk

sulfonasi polistyrena. Sebelum ditambahkan

asam sulfat atau proses sulfonasi, Styrofoam

harus dilelehkan dengan chloroform. Tujuan

dari melelehkan Styrofoam untuk mengaktifkan

monomer stirena. Dalam radikal bebas

monomer styrene, chloroform bertindak sebagai

rantai transfer agent, dengan reaksi sebagai

berikut:

------Mn+ + CHCh ->-------Mn -CI + CHCh* Atau

------Mn+ + CHCh ->-------Mn -H + CCh*

(Odian, dalam researchget.net)

Proses pengolahan styrofoam termasuk

sulfonasi polistyrena. Sebelum ditambahkan

asam sulfat atau proses sulfonasi, Styrofoam

harus dilelehkan dengan chloroform. Tujuan

dari melelehkan Styrofoam untuk mengaktifkan

monomer stirena. Setelah monomer aktif saat

proses sulfonasi bertujuan agar monomer

stirena yang aktif dapat mengikat ion SO3" dari

asam sulfat. Bahan polimer yang telah tersulfonasi

dianggap senyawa makromolekul yang

mengandung gugus sulfonic-S03H dengan sifat

kimia dan mekanik yang disukai sehingga

banyak diaplikasikan dalam industri seperti

untuk bahan penukar ion, membrane untuk

ultrafiltrasi dan plasticizer untukkomposit

konduktif (wordpress.com).

Gambar 1. reaksi sulfonasi

Page 7: INDUSTRIlppm.itn.ac.id/webmin/assets/uploads/lj/LJ20170116000… ·  · 2017-07-29Karakterisasi Material Komposit Polimer Polistyrene dan Serat Tebu ... Kekuatan tekan merupakan

INDUSTRI INOVATIF Vol. 7, No. 1, Maret 2017 : 1 - 6

4

Semen

Semen adalah bahan anorganik yang

mengeras pada pencampuran dengan air atau

larutan garam. Contoh khas adalah semen

Portland. Semen Portland adalah material yang

mengandung paling tidak 75% kalsium silikat,

sisanya tidak kurang dari 5% berupa A1 silikat,

A1 feri silikat, dan MgO (Hanera dalam

Tiurma, 2009). Untuk menghasilkan semen

Portland, bahan berkapur dan lempung dibakar

sampai meleleh sebagian untuk membentuk

klinker yang kemudian dihancurkan, digeruskan

dan ditambah dengan gips dalam jumlah yang

sesuai. Ada banyak sement Portland dan

mempunyai sifat berbeda- beda.

METODE Metode Penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen dengan

cara menganalisa data menggunakan metode

grafik. Dengan diagram alir penelitian dan

beberapa komponen variabel yang dilakukan

adalah :

Variabel Tetap:

Chloroform 5 ml / gr styrofoam

asam sulfat kadar 80 % dengan

komposisi 2ml / gr styrofoam

Berat total per variabel 500 gr

Jenis Semen portland Tipe I

Variabel Berubah:

Komposisi semen dan agregat: 60:40,

70: 30, 80:20, 90:10 % massa.

Komposisi agregat (Styrofoam

dan serat tebu): 60:40, 70: 30,

80:20, 90:10 % massa

Hasil Pembahasan.

Gambar 2. Gaya tarik (kgf/ cm2) terhadap

agregat (% Styrofoam : % serat tebu) pada %

semen ( = 60 %, = 70 %, = 80

%, = 90%).

Dari grafik tersebut dapat diketahui

bahwa untuk perbandingan semen terhadap

agregat (% Styrofoam: % serat tebu) untuk

semen 60%, nilai tertinggi pada agregat

(70:30)%, dengan nilai uji tarik 3,59 kgf/cm2.

Untuk semen 70%, nilai tertinggi pada agregat

(80:20)%, dengan nilai uji tarik 4,94 kgf/cm2.

Untuk semen 80%, nilai tertinggi pada agregat

(70:30)%, dengan nilai uji tarik 7,28 kgf/cm2.

Untuk % semen 90%, nilai tertinggi pada

agregat (70:30)%, dengan nilai uji tarik 6,37

kgf/cm2.

Hal ini menunjukkan bahwa untuk uji

tarik, nilai optimal komposisi perbandingan

semen terhadap agregat (% Styrofoam : % serat

tebu) adalah 90% semen dengan agregat 10%

(70% styrofoam : 30% serat tebu). untuk nilai

uji tarik pada komposisi optimal ini juga

memenuhi standar SNI 03-2105-2006 ( > 3.1

kgf/cm2) yaitu 6,37 kgf/cm2. Kuat tarik plafon

semakin meningkat jika campuran Styrofoam

dengan serat tebu berkisar antara (60:40)%

sampai (70:30)%. Sedangkan untuk campuran

antara (70:30)% sampai (90:10)% nilai kuat

tarik plafon semakin menurun.

Page 8: INDUSTRIlppm.itn.ac.id/webmin/assets/uploads/lj/LJ20170116000… ·  · 2017-07-29Karakterisasi Material Komposit Polimer Polistyrene dan Serat Tebu ... Kekuatan tekan merupakan

Karakteristik Material Komposit Polimer Faidliyah | Siswi | Endah

5

Gambar 3. Gaya tekan (kgf/ cm2) terhadap

agregat (% Styrofoam : % serat tebu) pada %

semen ( = 60 %, = 70 %, = 80

%, = 90%).

Dari grafik tersebut dapat diketahui

bahwa untuk perbandingan semen terhadap

agregat (% Styrofoam: % serat tebu) untuk

semen 60%, nilai tertinggi pada agregat

(70:30)%, dengan nilai uji tekan 6,7 kgf/cm2.

Untuk semen 70%, nilai tertinggi pada agregat

(70:30)%, dengan nilai uji tekan 9,8 kgf/cm2.

untuk semen 80%, nilai tertinggi pada agregat

(70:30)%, dengan nilai uji tekan 42,40 kgf/cm2.

Untuk % semen 90%, nilai tertinggi

pada agregat (60:40)%, dengan nilai uji tekan

38,55 kgf/cm2. Hal ini menunjukkan bahwa

untuk uji tekan, nilai optimal komposisi

perbandingan semen terhadap agregat (%

Styrofoam : % serat tebu) adalah 80% semen

dengan agregat 20% (60% styrofoam : 40%

serat tebu). Dari grafik 3. dapat dilihat bahwa

penambahan serbuk serat tebu dapat

mempengaruhi kuat tekan dari sampel (Rizky et

al, 2012). Nilai maksimum kuat tekan yang

diperoleh adalah 42,40 kgf/cm2. Kuat tekan

plafon semakin meningkat jika campuran

Styrofoam dengan serat tebu berkisar antara

(60:40)% sampai (70:30)%.

KESIMPULAN

1. Rasio perbandingan semen dan agregat

(styrofoam dan serat tebu) yang optimal

sebagai plafon komposit adalah (80:20)%.

2. Rasio perbandingan agregat (styrofoam

dan serat tebu) yang optimal sebagai

plafon komposit, mempunyai kelebihan

masing masing pada kekuatan materialnya.

Untuk komposisi (80:20)% pada kekuatan

tarik dan kekuatan lentur, Untuk komposisi

(70:30)% pada kekuatan tekan nya.

3. Kuat lentur plafon semakin meningkat jika

campuran Styrofoam dengan serat tebu

berkisar antara (60:40)% sampai (70:30)%.

Sedangkan untuk campuran antara

(80:20)% sampai (90:10)% nilai kuat

lentur plafon semakin menurun.

Kuat tarik plafon semakin meningkat jika

campuran Styrofoam dengan serat tebu

berkisar antara (60:40)% sampai (70:30)%.

Sedangkan untuk campuran antara

(80:20)% sampai (90:10)% nilai kuat tarik

plafon semakin menurun. Kuat tekan

plafon semakin meningkat jika campuran

Styrofoam dengan serat tebu berkisar

antara (60:40)% sampai (70:30)%.

Sedangkan untuk campuran antara

(80:20)% sampai (90:10)% nilai kuat

lentur plafon semakin menurun.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, http://www.wordpres.com [diakses 23

September 2014],

Adhi Kusumastuti, 2009. Aplikasi Serat Sisal

Sebagai Komposit Polimer. Jurnal

kompetensi Teknik Vol 1, No.1 November

2009

Cindy, T. 2011. Keefektifan Styrofoam Sebagai

Material Kulit Bangunan Menginsulasi

Panas. Palembang: Presiding Seminar

Nasional AVoER ke-3. Program Sarjana

Universitas Tarumanegara Jakarta.

Dwi, K., Tarkono, Harnowo, S. 2013,

Utilization Of Fiber And Shell Particles

Palm Oil As Substitute Materials In

Producing Eternite Ceiling. Jurnal FEMA.

Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Febrina, FL, Hartatiek, Yudyanto. 2013.

Sintesis Komposit Polystyrene/Karbon

(Ps/C) Berbasis Arang Kayu Jati dengan

Variasi Komposisi dan Pengaruhnya

Terhadap Porositas, Konduktivitaslistrik,

dan Mikrostruktur. Malang: Jurusan Fisika

FMIPA Universitas Negeri Malang.

Mastariyanto Perdana, Romi P, 2015,

Pengaruh Fraksi Volume Penguat

Terhadap Kekeuatan Lentur Green

Composite Untuk Aplikasi Pada Bodi

Kendaraan. Fakultas Teknologi Industri ,

Institut Teknologi Padang

Nasirwan, yanziwar, hendra. 2003. Pulp

Jerami sebagai Bahan Serat dalam

Pembuatan Eternit. Padang: Jurnal R & B.

Volume 3 Nomor 1. Staf Pengajar Jurusan

Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang.

Ratni Kartini, Darma setiawan, 2002,

Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit

Page 9: INDUSTRIlppm.itn.ac.id/webmin/assets/uploads/lj/LJ20170116000… ·  · 2017-07-29Karakterisasi Material Komposit Polimer Polistyrene dan Serat Tebu ... Kekuatan tekan merupakan

INDUSTRI INOVATIF Vol. 7, No. 1, Maret 2017 : 1 - 6

6

Polimer Berpenguat Serat Alam, Jurnal

Sains Materi Indonesia (Indonesian journal

of materials Science) vol 3 no.3 Juni 2002

hal 30-38 ISSN 1411-1098

Risky, W., Akhiruddin, Sudiatai. 2013.

Pembuatan dan Karakterisasi Plafon dari

Serbuk Ampas Tebu dengan Perekat

Poliester. Medan: Departemen Fisika,

Fakultas MIPA Universitas Sumatera

Utara.

Syaiful, A. http://www.scribd.com/ampastebu

[Diakses 14 Agustus 2014],

Teuku Rihayat, Suryani, 2011, Pembuatan

Polimer Komposit Ramah Lingkungan

Untuk Aplikasi Industri Otomotif Dan

Elektronik. Jurusan Teknik Kimia

Politeknik Lhokseumawe

Tiurma, S. 2009. Pembuatan dan Karakterisasi

Batako Ringan yang Terbuat dari

Styrofoam dan Semen. Medan: Sekolah

Pasca Saijana Universitas Sumatera Utara.

www.ft.unp.id.com/alatujitekan [diakses 23

September 2014],

www.researchget.net/chloroform [diakses 23

September 2014],

www.scribd.com/kloroform [diakses 23

September 2014],

www.wordpress.com/makalah-kimia-membran

[Diakses 24 September 2014],

www.wikipedia.com/kloroform [diakses 23

September 2014]

www.4shared.com/alatujitarikdantekan [diakses

24 September 2014],

www.4shared.com/alatujilentur [diakses 23

September 2014]

Page 10: INDUSTRIlppm.itn.ac.id/webmin/assets/uploads/lj/LJ20170116000… ·  · 2017-07-29Karakterisasi Material Komposit Polimer Polistyrene dan Serat Tebu ... Kekuatan tekan merupakan

Vol. 7, No. 1, Maret 2017 ISSN: 2087-8869

INDUSTRI INOVATIF