paper knowledge management

8
SESINDO 2010-Jurusan Sistem Informasi ITS 1 PEMODELAN PERPUSTAKAAN DIGITAL UNTUK MENDUKUNG PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT Henderi 1) , Ary Budi Warsito 2) , Muhamad Yusuf 3) 1,2,3 Dosen dan Peneliti di Program Studi Teknik Iformatika, STMIK Raharja Jalan Jenderal Sudirman No. 40 Cikokol, Tangerang, 15117 Telp : (021) 5529586, Fax : (021) 5529742 E-mail : [email protected] 1) , [email protected] 2) , [email protected] 3 ) Abstrak Peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap informasi yang semakin tinggi membuat eksistensi perpustakaan semakin penting. Selain merupakan sumber informasi dan referensi berbagai jenis ilmu pengetahuan, perpustakaan juga memiliki peran strategis dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan dan knowledge management. Sementara berdasarkan beberapa hasil penelitian diketahui bahwa sebagian perpustakaan belum memanfaatkan information technology (IT) secara optimal dalam menerapkan knowledge management. Akibatnya informasi dan referensi yang dimiliki perpustakaan tidak mudah diakses oleh publik secara digital untuk dikembangkan. Untuk itu, artikel ini membahas pemodelan perpustakaan digital (digital library) untuk mendukung penerapan knowledge management dan mempermudah perolehan informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki perpustakaan. Pemodelan perpustakaan digital dibuat menggunakan pendekatan unifield modelling language (UML), dan digambarkan dalam bentuk: use case diagram, class diagram, state diagram, collaboration diagram, dan component diagram. Model yang dihasilkan pada penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam mengembangan perpstakaan digital untuk mendukung penerapan prinsip dan cara kerja knowledge management. Keywords: pemodelan, perpustakaan digital, knowledge management 1. PENDAHULUAN Perpustakaan merupakan sumber informasi dan referensi ilmu pengetahuan. Informasi tersebut berbentuk buku, jurnal, laporan penelitian, majalah, buletin, dan lainnya. Karenanya, pengembangan dan penemuan ilmu pengetahuan banyak berasal dari penggunaan informasi dan referensi dari perpustakaan. Perpustakaan juga mempunyai peran strategis dalam pengolahan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan masyarakat dengan cara mempermudah publik untuk mendapatkan, menyaring dan menggunakan informasi dan referensi yang ada di perpustakaan. Sementara itu, peningkatan jumlah koleksi informasi dan referensi yang disimpan di perpustakaan, dan tingginya kebutuhan terhadap informasi menimbulkan permasalahan baru. Informasi dan referensi yang tersimpan di perpustakaan tersebut tidak mudah ditemukan, disaring, diolah, dan digunakan oleh publik. Pada sisi lain, perkembangan information technology (IT) selama beberapa dekade terakhir telah mendorong perubahan paradigma sistem perpustakaan. Melalui penggunaan IT, informasi dan referensi ilmu pengetahuan tidak lagi terbatas pada buku atau sejenisnya yang tersimpan di rak-rak perpustakaan, tetapi disimpan bentuk digital, dan dikelola dalam digital library. Dengan digital library berbagai informasi dan referensi ilmu pengetahuan akan lebih mudah dan cepat diakses, disaring, diolah, digunakan dan dikembangkan oleh publik tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Kemampuan dan peran digital library ini sejalan dengan definisi tentang knowledge management yang disampaikan oleh Albert, S [1], yaitu proses pengumpulan, pengelolaan, pengklasifikasian, dan penyebaran informasi kepada seluruh organisasi sehingga informasi tersebut dapat lebih dimanfaatkan oleh yang membutuhkannya Namun demikian, sebagian perpustakaan belum menerapkan dan memanfaatkan digital library dengan baik. Sementara jumlah informasi dan referensi yang ada di perpustakaan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Informasi dan referensi tersebut tidak mudah diakses, disaring, diolah, digunakan, dan dikembangkan secara luas oleh masyarakat yang membutuhkannya. Untuk itu, artikel ini membahas digital library modelling untuk mendukung penerapan prinsip dan cara kerja knowledge management melalui pemanfaatan IT.

Upload: rizki-okhta-ardianto

Post on 27-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

knowledge manajemen

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Knowledge Management

SESINDO 2010-Jurusan Sistem Informasi ITS

1

PEMODELAN PERPUSTAKAAN DIGITAL UNTUK MENDUKUNG

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT

Henderi1), Ary Budi Warsito2) , Muhamad Yusuf 3)

1,2,3 Dosen dan Peneliti di Program Studi Teknik Iformatika, STMIK Raharja Jalan Jenderal Sudirman No. 40 Cikokol, Tangerang, 15117

Telp : (021) 5529586, Fax : (021) 5529742 E-mail : [email protected]), [email protected]), [email protected])

Abstrak

Peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap informasi yang semakin tinggi membuat eksistensi perpustakaan semakin penting. Selain merupakan sumber informasi dan referensi berbagai jenis ilmu pengetahuan, perpustakaan juga memiliki peran strategis dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan dan knowledge management. Sementara berdasarkan beberapa hasil penelitian diketahui bahwa sebagian perpustakaan belum memanfaatkan information technology (IT) secara optimal dalam menerapkan knowledge management. Akibatnya informasi dan referensi yang dimiliki perpustakaan tidak mudah diakses oleh publik secara digital untuk dikembangkan. Untuk itu, artikel ini membahas pemodelan perpustakaan digital (digital library) untuk mendukung penerapan knowledge management dan mempermudah perolehan informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki perpustakaan. Pemodelan perpustakaan digital dibuat menggunakan pendekatan unifield modelling language (UML), dan digambarkan dalam bentuk: use case diagram, class diagram, state diagram, collaboration diagram, dan component diagram. Model yang dihasilkan pada penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam mengembangan perpstakaan digital untuk mendukung penerapan prinsip dan cara kerja knowledge management.

Keywords: pemodelan, perpustakaan digital, knowledge management

1. PENDAHULUAN

Perpustakaan merupakan sumber informasi dan referensi ilmu pengetahuan. Informasi tersebut berbentuk buku, jurnal, laporan penelitian, majalah, buletin, dan lainnya. Karenanya, pengembangan dan penemuan ilmu pengetahuan banyak berasal dari penggunaan informasi dan referensi dari perpustakaan. Perpustakaan juga mempunyai peran strategis dalam pengolahan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan masyarakat dengan cara mempermudah publik untuk mendapatkan, menyaring dan menggunakan informasi dan referensi yang ada di perpustakaan. Sementara itu, peningkatan jumlah koleksi informasi dan referensi yang disimpan di perpustakaan, dan tingginya kebutuhan terhadap informasi menimbulkan permasalahan baru. Informasi dan referensi yang tersimpan di perpustakaan tersebut tidak mudah ditemukan, disaring, diolah, dan digunakan oleh publik. Pada sisi lain, perkembangan information technology (IT) selama beberapa dekade terakhir telah mendorong perubahan paradigma sistem perpustakaan. Melalui penggunaan IT, informasi dan referensi ilmu pengetahuan tidak lagi terbatas pada buku atau sejenisnya yang

tersimpan di rak-rak perpustakaan, tetapi disimpan bentuk digital, dan dikelola dalam digital library.

Dengan digital library berbagai informasi dan referensi ilmu pengetahuan akan lebih mudah dan cepat diakses, disaring, diolah, digunakan dan dikembangkan oleh publik tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Kemampuan dan peran digital library ini sejalan dengan definisi tentang knowledge management yang disampaikan oleh Albert, S [1], yaitu proses pengumpulan, pengelolaan, pengklasifikasian, dan penyebaran informasi kepada seluruh organisasi sehingga informasi tersebut dapat lebih dimanfaatkan oleh yang membutuhkannya

Namun demikian, sebagian perpustakaan belum menerapkan dan memanfaatkan digital library dengan baik. Sementara jumlah informasi dan referensi yang ada di perpustakaan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Informasi dan referensi tersebut tidak mudah diakses, disaring, diolah, digunakan, dan dikembangkan secara luas oleh masyarakat yang membutuhkannya. Untuk itu, artikel ini membahas digital library modelling untuk mendukung penerapan prinsip dan cara kerja knowledge management melalui pemanfaatan IT.

Page 2: Paper Knowledge Management

SESINDO 2010-Jurusan Sistem Informasi ITS

2

2. PEMBAHASAN

2.1 Digital Library Modelling

2.1.1 Use Case Diagram

Gambar 1. Use case diagram digital library (aplikasi back end)

Diagram pada gambar satu dan dua mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem, dan dalam cara apa user mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Diagram use case diagram ini dibuat untuk memodelkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna digital library menggunakan aplikasi back end dan front end [2]. Hal ini diadopi dari pendapat Miller Randy [3]. Yang menyatakan bahwa use case diagram juga digunakan untuk menggambarkan sekuensial langkah-langkah dari setiap interaksi. Memperhatian pendapat tersebut, maka Sejalan dengan definisi dan pendapat tersebut, maka Ary Budi Warsito et al. [4], membuat model digital library dalam bentuk use case diagram pada gambar 1.

Berdasarkan gambar satu, Aktor administrator bertugas melakukan 19 aksi pada sistem digital library. Diagram ini juga menggambarkan hak akses aktor administrator terhadap sistem melalui aplikasi back end. Kegiatan aksi yang paling sering dilakukan oleh administrator merubah artikel dan katalog buku seiring dengan bertambahnya koleksi digital library. Selain administrator, terdapat beberapa aktor lain yang berinteraksi dengan digital library melalui aplikasi front end. Interaksi dan kegiatan yang dilakukan oleh aktor tersebut tampak pada gambar 2.

Page 3: Paper Knowledge Management

SESINDO 2010-Jurusan Sistem Informasi ITS

3

Gambar 2. Use case diagram digital library (aplikasi front end) Berdasarkan gambar satu dab dua diketahui bahwa aktor (user) digital library juga terdiri dari administrator, official, member, manager dan guest. Sementara objek aktifitas mengikuti kegiatan, behavior, dan objek bisa diakses jika aktor sudah melakukan login.

User tersebut dapat melakukan berbagai aktivitas (yang ditetapkan) tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan demikian pemoedlan digital library ini menjadi pemungkin dan pendukung penyebaran dan pengolahan ilmu pengetahuan (knowledge management) secara lebih baik.

Page 4: Paper Knowledge Management

SESINDO 2010-Jurusan Sistem Informasi ITS

4

2.1.2 Class Diagram

Gambar 3. Class diagram digital library

Struktur statis dan class-class yang ada pada digital library digambarkan dalam bentuk class diagram. Struktur ini dibuat dengan memperhatikan pendapat Whitten L Jeffery et al. [5], yang menyatakan bahwa class diagram merupakan gambar statis mengenai struktur objek statis dari suatu sistem, menunjukan

class-class objek yang menyusun sebuah sistem, dan juga hubungan antara class objek tersebut. Untuk itu, class diagram digital library yang mendukung penerapan knowledge management yang dibuat seperti pada gambar 3. Berdasarkan gambar tiga, tampak struktur tabel pada database sistem digital library digambarkan secara detail, mulai dari aktor yang mengakses

Page 5: Paper Knowledge Management

SESINDO 2010-Jurusan Sistem Informasi ITS

5

data dan respon dari object (class) sebagai reaksi terhadap yang memberi aksi/sinyal. Class diagram digital library pada gambar tiga juga

memperlihatkan adanya perubahan dengan object ketika terjadi suatu aksi.

2.1.2 State Diagram

Gambar 4. State diagram digital library

State diagram dibuat untuk menggambarkan perubahan antara objek pada sistem digital library sebagai akibat dari stimulasi yang diterima oleh sistem. Penggambaran state diagram digunakan setelah memperhatikan pendapat Miller Randy [3], dan Henderi [6], yang menyatakan bahwa state diagram dibuat untuk menggambarkan behavior dinamis sistem dalam merespon stimulasi atau aksi yang berasal dari luar, dan dibuat untuk menggambarkan perilaku class dalam merespon pemicu yang berasal dari luar. Stage diagram digital library yang mendukung penerapan knowledge management tampak pada gambar 4. Gambar empat menjelaskan perubahan aktifitas berbagai aktor di mulai dari start dengan memasukan alamat website digital library.

Setelah server menerima input dari aktor maka server melakukan pengelompokan sesuai dengan aktor yang telah pada use case diagram. Aktivitas kegiatan dapat dilakukan oleh aktor sesuai dengan kebutuhan, hak akses yang telah ditetapkan, dan tidak terbatas oleh waktu dan ruang. Aktor dapat melakukan berbagai aktivitas terhadap informasi dan referensi yang ada di digital library (mengakses, menyaring, mengolah, men-download, menggunakan, mengembangkan), dan menyebarkan ilmu pengetahuan secara luas, bebas, dan bordless. Dengan demikian, penerapan digital library modelling dapat menjadi pemungkin dan mempercepat proses penyebaran ilmu pengetahuan (knowledge management) secara lebih luas. Pemodelan ini sejalan dan mempertegas hasil hasil uji coba yang dilakukan

Page 6: Paper Knowledge Management

SESINDO 2010-Jurusan Sistem Informasi ITS

6

oleh Shitami Chusnul, dkk [7] terhadap digital library yang dikembangkan untuk mendukung kegiatan akademik di institusi pendidikan. Hasil uji coba tersebut menyatakan bahwa referensi yang sama dan ada di dalam digital library

dapat diakses secara bersamaan oleh user yang berlainan.

2.1.4 Collaboration Diagram

Gambar 5. Collaboration diagram digital library

Sementara itu, interaksi objek di dalam dan di sekitar pengguna digital library dimodelkan dalam bentuk collaboration digram pada gambar 5. Tampak pada gambar lima, aktor yang berhak atau object berinteraksi dengan digital library dengan memberikan aksi/stimulus kepada sistem melalui aplikasi back end dan front end, dan selanjutnya sistem digital library memberikan respon kepada user. Aktor dapat memberikan aksi dari mana saja dan kapan saja melalui koneksi internet, dan sistem akan memberikan respon secara real time

kepada aktor. Karenanya, aktivitas pengaksesan terhadap berbagai referensi yang ada pada digital library akan semakin meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap berbagai kolekasi informasi dan referensi. Kenyataan ini pada akhirnya juga akan meningkatkan penerapan konsep dan cara kerja knowledge management oleh dan untuk masyarakat secara lebih luas.

2.1.5 Componen Diagram

Page 7: Paper Knowledge Management

SESINDO 2010-Jurusan Sistem Informasi ITS

7

Gambar 6. Component diagram digital library

Selanjutnya, teknologi software yang dibutuhkan dalam mengimplementasikan digital library modelling untuk mendukung penerapan knowledge management dimodelkan dalam bentuk componen diagram pada gambar 6. Gambar enam menjelaskan bahwa pengembangan digital library membutuhkan software (juga komponen hardware pada sisi lainnya) untuk mendukung koneksi sistem digital library ke jaringan global (internet). Dalam pengimplementasian pemodelan digital library modeling yang dibangun ini, maka sistem harus terkoneksi dengan internet agar informasi dan referensi yang ada di digital library dapat diakses dengan mudah, cepat, dan secara luar oleh masyarakat. Dengan demikian, pemodelan digital library sebagai salah satu penyedia dan penyimpan informasi dan pengetahuan (information provider dan knowledge repository) dapat mengantisipasi dan memenuhi tingginya kebutuhan masyarakat terhadap informasi dan referensi, serta dapat mendukung penerapan prinsip dan cara kerja knowledge management.

2.2 Data, Informasi dan Services yang dibutuhkan

Pada implementasinya, model digital librabry yang mendukung penerapan knowlede management yang digambarkan dan dijelaskan tersebut membutuhkan menyimpan data, informasi, dan berbagai referensi ilmu pengetahuan dalam format digital sehingga mudah dan cepat diakses. Untuk itu, komponen dan services yang penting, dibutuhkan, dan direkomendasikan untuk mengimplementasikan model digital librabry ini adalah sebagai berikut : a. Fasilitas pencarian (search); fasilitas ini dapat

di tingkatkan (menjadi advanced search) agar pencarian data, informasi dan referensi dapat dilakukan dan didapatkan sesuai dengan permintaan aktor.

b. Koleksi informasi dan referensi di digital lbrary antara lain berbentuk bibliographic, karya ilmiah, katalog buku, e-book, e-learnin,

material, course material, clipping, file dalam format teks, multimedia, dan sejumlah artikel umum lainnya.

Sementara semua data, informasi, dan referensi ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh digital library bisa ditampilkan dalam berbagai versi dan bentuk, misalnya dalam bentuk abstraksi, full teks, format multimedia, dan secara umum dapat tampilkan secara detail sesuai dengan kebutuhan dan pengaturan hak akses.

3. SIMPULAN

Model digital library pada penelitian ini dibuat untuk mendukung penerapan prinsip dan cara kerja knowledge management pada era knowledge base economic saat ini secara lebih luas, dan mengoptimalisasi peran strategis perpustakaan dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan. Penerapan model digital library ini melalaui pembuatan aplikasi back end dan front end diyakini dapat memperluas dan mempermudah penyebaran data, informasi dan referensi berbagai ilmu pengetahuan yang ada di perpustakaan kepada publik tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan demikian penerapan pemodelan digital library ini dapat mendukung penerapan knowledge management secara luas kepada publik dan bordless. DAFTAR PUSTAKA

[1] Albert, S. 1998. Knowledge Management: Living Up To The Hype? “Midrange System,“ 11 (13), Sep 7, page 52.

[2] Henderi, Ary Budi W. 2010, Digital Library Modelling. CCIT Journal (3 (3), 300-310.

[3] Miller Randy, Practical UML: A Hands-On Introduction for Developers. www.Sequence-Diagram-Hands-On-Introduction-for-Developers.mht, diakses pada tanggal 14 Mei 2008.

[4] Ary Budi Warsito, Henderi, Ahmad Sidik, Desain dan Implementasi Sistem

Page 8: Paper Knowledge Management

SESINDO 2010-Jurusan Sistem Informasi ITS

8

Perpustakaan Digital Menggunakan UML untuk Meningkatkan Pelayanan Perpustakaan, Laporan Penelitian Skripsi dibawah Supervisi Henderi dan Ahmad Sidik, STMIK Raharja, Tangerang, 2010

[5] Whitten L Jeffery, Bentley D. Lonnie, Dittman C. Kevin, Metode Desain dan Analisis Sistem, Edisi 6., Edisi Internasional Mc.Graw Hill Education dan Penerbit Andi Jogyakarta, 2004

[6] Henderi, Analysis and Design System with Unified Modeling Language (UML), STMIK Raharja, Tangerang, 2007

[7] Shitami Chusnul, Umi Lali Yuhana,

Supriadi, Pengembangan Perpustakaan Digital sebagai Sarana Manajeen Koleksi Digital dan Pendukung Kegiatan Akademik di Institusi Pendidikan, Proseding Seminar Nasional Ilmu Komputer Universitas Diponegoro 2010.