paper

16
PENGANTAR Tahu berasal dari ketidaktahuan , dimana untuk mencari tahu sesuatu diperlukan adanya proses. Proses disinilah yang harus dilakukan dengan benar agar kita bias mengerti sesuatu yang semula tidak kita ketahui menjadi tahu. Kebenaran dapat dikelompokkan menjadi beberapa : 1. Kebenaran Sains = penelitian 2. Kebenaran Filsafat = tidak bias diikuti (logika) 3. Kebenaran Religi (agama) = Adanya kemiripan beberapa agama. 4. Kebenaran Insting =kebenaran tanpa harus belajar

Upload: cemidth-rangers-pink

Post on 09-Jul-2016

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas paper kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: Paper

PENGANTAR

Tahu berasal dari ketidaktahuan , dimana untuk mencari tahu sesuatu diperlukan adanya proses. Proses disinilah yang harus dilakukan dengan benar agar kita bias mengerti sesuatu yang semula tidak kita ketahui menjadi tahu.

Kebenaran dapat dikelompokkan menjadi beberapa :1. Kebenaran Sains = penelitian2. Kebenaran Filsafat = tidak bias diikuti (logika)3. Kebenaran Religi (agama) = Adanya kemiripan beberapa agama.4. Kebenaran Insting =kebenaran tanpa harus belajar

Page 2: Paper

METODE ILMIAHA. Penelitian Ilmiah Dan Cara Mendapatkannya

Setiap makhluk hidup terutama manusia selalu berusaha untuk memiliki nilai agar dia memiliki guna dalam hidupnya. Ada juga orang yang tidak memiliki nilai tersebut sehingga merasa merugi dalam hidupnya karena tidak memiliki arah dan tujuan dalam hidupnya. Beruntung kita sebagai manusia diberikan akal sehat untuk berfikir bagaimana kita kita harus berjalan. Setiap manusia memiliki cara tersendiri untuk mencari kebenaran berdasarkan metode ilmiah sebagai acuan para ilmuwan. Pengetahuan yang didapatkan sangatlah membantu untuk proses mendapatkannya pembelajaran.

B. Pengetahuan SainsSains pada dasarnya sama dengan filsafat yang harus dianalisis agar mendapatkan

kebenaran. Pembedanya terdapat padafilsafat hanyalah hasil dari akal semata, sedangkan sains harus ditunjukkan dengan bukti untuk menunjukkan kebenarannya. Sains akan sulit berkembang bila tidak dilandasi dengan filsafat untuk membuktikan kebenarannya. Oleh karena itu riset muncul berguna untuk menggali yang telah ada dan untuk dikembangkan lebih lanjut. Oleh sebab itu dikenal istilah metode penelitian atau metode ilmiah.

C. Landasan Filosofi Sains

Basic science atau ilmu dasar sangatlah diperlukan agar tidak terjadi kesalahan presepsi dalam pengambilan kesimpulan. Sejauh ini telah ada kesepakatan yang diakui secara internasional untuk mencari kebenaran yang berhubungan dengan alam semesta yang dikenal dengan metode ilmiah.

D. Metode IlmiahMetode ilmiah merupakan proses untuk mencari kebenaran. Biasanya dilakukan dengan

coba-coba atau trial and eror untuk mengetahui kebenaran dari suatu percobaan. Eksperimen dilakukan untuk mencari kebenaran ilmiah. Suatu pengetahuan dikatakan ilmiah apabila dapat melalui paradigma ilmiah. Metode ilmiah merupakan cara berfikir dan tindakan secara sistematis untuk mendapat kebenaran. Teori ilmiah dan fakta ilmiah merupakan perwujudan konsep-konsep ilmiah untuk mendapat kebenran ilmiah. Teori yang benar mampu menjelaskan dan menerangkan sesuatu dimasa depan. Teori dapat berubah berdasar fakta-fakta baru. Sedangkan perumusan masalah adalah tahap lanjutan dari teori dan penemuan fakta di lapangan, dalam metode ilmiah tahapan tersebut akan dijabarkan lebih lanjut dan disebut dengan hipotesis. Hipotesis memiliki ciri yaitu dugaan atau fakta semntara yang harus dibuktikan atau diteliti untuk dicari kebenarannya. Langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian untuk mencari bukti kebenaran dari hipotesis berdasarkan fakta-fakta yang ditemui di lapang. Setelah fakta-fakta dikumpulkan tahapan selanjutnya adalah mencari kesimpulan apakah hipotesis tersebut sesuai dengan kenyataan atau tidak. Bila sesuai dengan kenyataan berarti penelitian tadi merupakan bagian dari kebenaran ilmiah sepanjang penelitian tersebut belum ada yang menggugurkannya. Jadi kebenaran ilmiah dapat berubah ubah sesuai dengan pikiran manusia, sehingga bersifat relative.

1) Perumusan MasalahSulitnya mencari kebenaran ilmiah apabila tak bisa menarik kesimpulan yang akan menjadi objek penelitiannya nanti, berdasar banyaknya faktor-faktor pendukung dalam suatu penelitian. Peneliti harus mampu menemukan bagian-bagian lebih simple agar nantinya mudah diamati. Sumber informasi atau faktor pendukung sangatlah penting yang nantinya dapat diamati sebagai perumusan masalah.

Page 3: Paper

2) Rumusan HipotesisBila sudah mencapai langkah mendapatkan kesimpulan berarti ia mempunyai bakat sebagai ilmuwan, bila tak mampu menemukan sebaiknya ia menjadi sastrawan atau lainnya. Ilmu ilmiah harus transparan agar menjadi gamblang. Penyusunan hipotesis tergantung dari tujuan penelitian itu sendiri. Sedangkan pengujian hipotesis berasal dari hasil pelacakan parameter yang digunakan untuk mempermudah menelusurinya.

3) Pengujian HipotesisHipotesis yang diajukan harus dikaji kebenarannya. Metode penelitian erat kaitannya dengan pengumpulan fakta di lapangan terhadap faktor yang telah ditentukan sebai dugaan. Penelitian baru bisa dilaksanakan setelah peneliti memformulasikan objek penelitiannya dalam bentuk hipotesis, dari situ kita dapat mengetahui metode apa yang sesuai yang bias kita lakukan.

4) KesimpulanKesimpulan merupakan hasil proses tahapan demi tahapan dimulai dari topik penelitian yang telah dipilih sampai hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Sebelum melakukan penelitian untuk mengurangi kemungkinan hambatan yang terjadi di lapang, diharapkan proposal di dapat dikonsultasikan pada pihak-pihak yang mengerti bidang sejenis. Hasil dari penelitian harus dikontribusikan agar berguna untuk khalayak umum. Terkadang penulis memiliki kendala untuk mempublikasikan tulisannya.

E. Eksplorasi Dan Perumusan Masalah Penelitian1. Belajar Dari Alam

Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu metode manusia mampu mengembangkan mengembangkan diri agar memiliki harga dan memiliki nilai untuk diri sendiri dan orang lain. Rasa ingin tahu atau penasaran merupakan karunia yang harus dikembangan untuk mendapatkan apa yang disebut dengan pengetahuan. Penelusuran atau pencarian fakta tersebut disebut eksplorasi.

2. Mana Pengetahuan Mana SainsPengetahuan dapat dibentuk melalui naluri, ilmu (sains), filsafat dan religi. Pengetahuan dapat dikembangkan melalui naluri, tanpa pembelajaran lebih lanjutpun manusia sudah bias memahami. Ilmu atau sains sering disebut dengan istilah ilmu pengetahuan dimana pengetahuan tersebut diperoleh melalui proses ilmiah. Terkadang untuk menjawab sains itu sendiri diperlukan alat bantu yaitu berupa filsafat. Filsafat berperan sebagai dasar suatu pengetahuan untuk bias dikembangkan lebih lanjut. Pengetahuan yang terakhir adalah pengetahuan yang didapat melalui jalur religi yaitu berupa wahyu yang bersifat mutlak sebagai jawaban dari pertanyaan ilmu filsafat yang bersifat relatif.Dari penjabaran tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari jalur ilmiah dan juga jalur non ilmiah.

3. Sumber-Sumber Eksplorasi IlmiahEksplorasi ilmiah berguna agar kita tidak perlu meraba-raba suatu persoalan agar bisa lebih jelas. Banyak sumber yang dapat dijadikan dasar sebagai inspirasi penelitian, antara lain :a) Pengalaman pribadi seseorang. Pengalaman dapat dijadikan sebagai guru terbaik bila

kita dapat memetik manfaat dari pengalaman tersebut.b) Melalui pustaka. Pustaka dapat diperoleh melalui buku atau dari perkembangan jaman

saat ini sudah tidak sulit bila ingin mencari suatu pustaka, banyak media yang mampu membantu untuk mendapatkan pustaka yang kita inginkan.

c) Berdasarkan eksplorasi dari lapang, berkitan dengan fakta fakta yang ditemukan dari hasil eksplorasi. SEbelum melakukan eksplorasi biasanya telah ditentukan apa saja yg

Page 4: Paper

akan menjadi objek eksplorasi dan juga menggunakan metode apa agar sesuai dengan apa yang diharapkan. Kejelian dan ketelitian merupakan faktor penting untuk membantu pengumpulan data.

d) Berdasar ilham atau intuisi. Sejauh ini sumber dari ilham atau intuisi belum banyak digunakan dikarenakan belum ada penelitian lebih lanjut bagaimana datangnya ilham atau intuisi tersebut. Namun tak jarang beberapa orang terkadang mempercayai hasil ilham atau intuisi yang ia dapatkan. Walaupun tidak sengaja terkadang ilham dan intuisi justru membantu sebagai sumber pengetahuan.

e) Melaui kitab suci Al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan salah satu sumber pengetahuan yang kebenarannya mutlak. Didalam Al-Qur’an semua sudah tercatat dan tertata rapi, namun terkadang kita sebagai manusia yang melalikannya bahwa dalam Al-Qur’an semua yang ada dimuka bumi ini termasuk ilmu pengetahuan telah tercatat.

F. Metode Dan Rancangan PenelitianSains dan penelitian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling

mendukung. Sebelum melakukan penelitian dalam pengujian hipotesisnya diperlukan rancangan penelitian sebagai dasar untuk mendapatkan informasi. Standar jenis penelitian berdasar De Vaus, 2006 dan USC Libraries, 2014 :

1. Penelitian Historis (Historical Research)Berdasarkan peristiwa yang telah lampau, dengan cara pengumpulan data primer dan sekunder yang didapatkan di lapang, serta dianalisa agar mendapatkan kesimpulan yang benar. Langkah yang perlu dilakukan adalah :(a) Devinisikan permasalahan dengan menggunakan pertanyaan.(b) Buat hipotesis dari tujuan penelitian.(c) Pengumpulan data primer dan sekunder.(d) Evaluasi data dengan segala faktor yang terlibat didalamnya.(e) Buat laporan.

2. Penelitian Deskripsi (Descriptive Research)Perekaman fakta-fakta yang ada yang dibuat secara sistematis, akurat dan apa adanya berdasarkan kondisi sebenarnya di lapang. Peneliian dilapang biasa disebut juga penelitian survey. Langkahnya adalah sebagai berikut :(a) Penjelasan apa saja yang ingin dicapai dan fakta apa yang ingin dicari.(b) Rumuskan rancangan pendekatannya.(c) Pengumpulan data.(d) Buat laporan.

3. Penelitian Perkembangan (Development Research)Penelitian ini untuk melihat perkembangan atau perubahan berdasarkan jalannya waktu. Penelitian jenis ini mempelajari variabel yang dijabarkan dalam ukuran waktu. Langkah yang harus dilakukan :(a) Devinisikan masalah dan tujuan(b) Telaah pustaka dalam rangka menentukan metode, peralatan, teknik pengumpulan

data.(c) Renvanakan cara pendekatannya.(d) Kumpulkan data.(e) Evaluasi data.(f) Buat laporan.

4. Studi Kasus dan Lapangan (Case Study and Field Research)Mempelajari keadaan sosisal sesungguhnya yang ada di lapang. Umumnya digunakan untuk kasus tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan teroganisir

Page 5: Paper

dengan baik. Hal ini berguna untuk dalam perencanaan atau tindakan yang lebih lanjut yang menyangkut faktor-faktor social. Langkah pokoknya adalah :(a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai.(b) Pemilihan unit sumber data yang ada yang akan dipilih.(c) Pengumpulan data.(d) Pengkoordinasian data dan informasi secara utuh.(e) Buat laporan dan diskusi.

5. Korelasional (Correlational Research)Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat korelasi atau keterkaitan hubungan suatu faktor dengan faktor lain. Penelitian ini memungkinkan kita untuk biswa melihat kondisi realistik di lapang. Cara ini biasanya digunakan apabila rancangan lain atau tidak dapat digunakan atau tidak sesuai seperti eksperimentasl. Langkah yang dilakukan adalah :(a) Definisikan permasalahan.(b) Runtut studi kepustakaan.(c) Buat rancangan pendekatan terdiri dari : identifikasi variabel, tentukan subjek,

pilih peralatan yang cock, pilih metode korelasional yang sesuai..(d) Pengumpulan data.(e) Analisa data dan interpretasinya.(f) Membuat laporan.

6. Kausual-Komparatif (Casual-Comparative Research)Digunakan untuk mempelajari hubungna timbal balik atau sebab akibat yang bentuk hubungannya biasanya dapat dilihat dalam pola tertentu. Cara ini memungkinkan untuk melakukan pengamatan dengan variabel yang luas yang dianggap punya hubungan terhadap faktor tertentu. Langkah yang perlu dilakukan :(a) Definisikan masalah.(b) Penelaahan pustaka.(c) Rumuskan hipotesis.(d) Rancang cara pendekatan (Regresi linier atau non linier).(e) Kumpulkan data dan analisa data.(f) Laporan

7. Eksperimental-sungguhanDigunakan untuk melihat pengaruh suatu perlakuan terhadap variabel tertentudengan membandingkan dengan perlakuan kontrol. Penelitian ini banyak dikembangkan dalam bidang eksakta, karena memungkinkan untuk melakukan pengontrolan terhadap faktor lain yang tidak dikehendaki. Langkah yang dilakukan :(a) Studi pustaka.(b) Identifikasi dan definisi masalah.(c) Buat hipotesis.(d) Devinisikan variabel-variabel kunci.(e) Susun rencana eksperimen. (f) Lakukan penelitian.(g) Atur data kasar.(h) Uji signifikasi.(i) Buat laporan dan interpretasi.

8. Eksperimental-semuEksperimen ini sama dengan eksperimen sungguhan hanya ada variabel tertentu yang tidak dapat atau sulit dikontrol karena alas an tertentu. Langkah yang dilakukan sama dengan eksperimen sungguhan namun ada catatan sebagai pembatas dalam mengontrol faktor internal dan eksternal.

Page 6: Paper

9. Penelitian TindakanDigunakan untuk mengembangkan keterampilan dan inovasi baru dalam memecahkan masalah dengan penerapan atau contoh langsung dilapangan. Cara ini lebih praktis serta nyata dan mampu merubah langsung perilaku atau kebiasaan masyarakat. Langkahnya adalah :(a) Definisikan masalah dan tujuan.(b) Telaah pustaka.(c) Buat hipotesa atau strategi pendekatan yang dilakukan.(d) Bagaimana penempatan penelitiannya.(e) Buat kretarium evaluasinya dan kumpulkan data.(f) Analisa data.(g) Buat laporan.

Dengan mengelompokkan rancangan tersebut kita akan lebih mudah untuk melangkah lebih jauh untuk pemilihan penyesuaian objek, dana, waktu, instrument, dan sebagainya.Setiap penelitian memiliki kelebihan dan kekurangan. Pendekatan yang dipaksakan akan justru menyebabkan interpretasi yang salah terhadap suatu masalah, sehingga pekerjaan penelitian menjadi sia-sia.

Page 7: Paper

Filsafat dan ilmu itu tidak ada batasnya, hanya kebenarannya saja yang dapat dibedakan. Filsafat hanya berdasar atas logika semata, sehingga seringkali menimbulkan perdebatan dengan kata lain dalam filsafat setiap individu bebas berpendapat. Sains sendiri dapat melengkapi filsafat.

Membaca dapat dikatakan adalah modal utama untuk melaksanakan riset atau penelitian. Keselarasan antara kebenaran sains dan religi masih belum banyak ditemui keselarasannya. Namun pada beberapa kasus, sains telah dimuat dalam bebrapa ayat dalam kitab suci jauh sebelum sains tersebut sendiri ditemukan dan dibuktikan.Beberapa hipotesis justru tidak sesuai dengan hasil riset, hal yang harus dilakukan adalah melakukan

pendalaman mengapa hipotesis tersebut tidak terjawab, langkah selanjutnya adalah membuat hibotesis baru dan melakukan riset kembali.Pengenalan teknologi baru dalam masyarakat akan

efektiv dan efisien melalui sebuah percontohan, karena masyarakat akan membutuhkan bukti bukan janji.

Page 8: Paper

KUNCI MASUK PENGETAHUAN

Kemiskinan, kebodohan, keterpinggiran, kehinaan, dan hal lain sejenisnya yang membuat manusia tidak memiliki guna, bukanlah karena takdir yang memang dipatrikan pada seseoang. Bila ada kasus seperti itu bias dikatakan kita telah tidak mempercayai atau meragukan Allah. Allah selalu akan ada setiap apapun dan kapapun setiap lakukan Allah selalu mendampingi. Allah akan selalu membantu jika umatnya ingin berusaha. Manusia perlu belajar dari kesalahan untuk maju melesat dan melompat jauh di depan demi mencapai ststus kemuliaan dsisi Tuhan.

1. Fungi Manusia di alam RayaKeleluasan pengetahuan Adam untuk menunggu, mengenal semesta sudah ada. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Allah selalu meiliki cara terbaik untuk mengambil hati umatnya. Keluasan pengetahuan Nabi Adam untuk mengenal nama-nama benda yang berarti apa yang ada di alam raya seisinya itulah yang menjadi sertifikat mengenai kelayakanya sebagai mandataris Ilahi untuk dikasih amanat sebagai pengelola bumi atau alam raya ini. Karena demikian beratnya amanat Ilahi tersebut maka makhluk seperti malaikat dan jin diwajibkan untuk membantunya agar supaya misi tersebut sukses sesuai dengan skenario Allah dalam penciptaan alam ini. Pentingnya pengetahuan dalam pandangan Allah untuk meningkatkan derajat makhluk-makluk ciptaan dihadapan-Nya. Itulah sebabnya mengapa para malaikat menduduki posisi mulia bahkan terdapat kelompok malaikat yang demikian dekatnya dengan Tuhan yang dikenal dengan istilah muqarrobin, mereka semua telah tunduk atau sujud kepada pengetahuan yang diciptakan Tuhan itu sendiri. Sebaliknya Sang Iblis tidak mau tunduk atau sujud kepada Adam karena dia menganggap dirinya atau kelompoknya (jin) mampu menciptakan pengetahuan yang dianggapnya jauh lebih hebat dibandingkan Adam

2. Fungsi ManusiaDalam hidup di alam raya ini kita dapat melihat bahwa segala sesuatu (baik benda mati, hidup, atau sosial) akan tetap mendapat penghargaan sehingga punya nilai jual apabila benda-benda tersebut masih berfungsi. Alam raya seisinya diakui sebagai ciptaan Allah sekaligus Ia yang memilikinya yang semuanya telah diatur dengan ukuran, bentuk, warna, peruntukan, waktu, posisi, dan sebagainya secara pasti dan tepat sehingga tidak akan bertubrukan satu sama lain. Planet-plant yang bertebaran di langit masing-masing beredar pada garis edarnya (manzila) sendiri-sendiri sampai batas yang ditentukan Allah. Demikian organ manusia sekalipun dalam satu tubuh tak akan pernah tubrukan antara tangan kanan dan kiri, telingan dan mata, otak dan empedu, dan seterusnya; semuanya bekerja sama menurut takdir ilahi. Manusia mempunyai tugas agar ia berfungsi sebagai khalifatullah dengan menjaga agar supaya segala sesuatu yang ada di alam ini tidak rusak apalagi punah oleh kebodohan dirinya.

3. Fungsi untuk Mengenal Ilahi dan TuhanFitrah utama manusia adalah ingin dikenal Tuhannya, bahkan sekalipun ia anti Tuhan. Akal sehat dapat menerima ini karena kita adalah makhluk tercipta, maka logis bila ditanya apa bagi manusia “Siapakah penciptanya?” fitrah inilah yang membuka pengetahuan baru bagi manusia, hal ini disebut filsafat, yaitu pengetahuan yang ingin membuka kebenaran dengan menggunakan akal dan hati nuraninya karena mata indra semata tidak mampu menembus alam yang jadi objek. Lalu sampai kapan manusia akan mampu mengenali Ilahinya apabila perangkat atau piranti lunak seperti akal dan nurani saja tidak mampu menjangkau? Bersyukur bahwa Allah menciptakan piranti lunak sebagai wahyu berupa kitab suci. Dan

Page 9: Paper

dalam Al-Qur’an secara mendalam telah dijelaskan Tuhan membuka pintu selebar-lebarnya untuk dikenal oleh umatnya.

4. Fungsi untuk Memelihara Alam CiptaanyaMemelihara amanah ilahi tersebut berjalan dengan benar maka Allah akan membuka rahasia alamnya selebar-lebarnya untuk dipelajari dan juga dijadikan acuan dalam pemeliharaan tersebut. Bila kita membutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari untu kebutuhan sandang, pangan dan papannya diperlukan adanya pengkajian masalah kelestariannya.

5. Fungsi untuk Perkembangan Umat ManusiaDidalam istilah biologi manusia dikenal dengan istilah latin Homo sapiens yang berarti makhluk yang bijak, sebuah istilah yang diharapkan mampu mengembangkan pengetahuannya secara luas sehingga ia mempunyai kebijakan. Diatas pundak kita yang bijaksana Allah memberi amanat kemanusiaan melalui dua jalur utama yakni :a. Fungsi Biologi, melalui amanah untu memiliki keturunan tapi tetap sesuai dengan syariat

(aturan).b. Fungsi Sosial, melaluiinteraksi dengan sesame, baik dengan skala kecil maupun skala

yang besar. Agar supaya manusia dapat berfungsi secara harmonis dengan sesame tanpa memandang status social, jenis agama, suku bangsa dan ras, maka Tuhan telah mengaturnya dengan indah dan sesuai kodrat manusia.

6. Gosoklah Lampu Ajaib AndaSalah satu kunci untuk dapat membuka pintu pengetahuan adalah kemampuan diri untuk mengasah dan menggosok daya khayal atau imajinasi kepribadian karena manusia telah dilengkapi dengan perangkat tersebut, tanpa harus mencarinya lagi. Perlu adanya perangsang sebagai pemicu agar imajinasi tadi dapat terlaksana.

7. Belajar Kebijakan Melalui PengetahuanBanyak cara yang dapat dilakukan untuk meyebarkan intisari pengetahuan kepada orang lain oleh orang yang memiliki pengetahuan luas. Tingkatan manusia memahami sesuatu sangat ditentukan oleh berbgai factor yang membentuk kepribadiannya, antara lain factor genetika, pendidikan, lingkungan yang kehidupan cukup.

Page 10: Paper
Page 11: Paper

TUGAS TERSTRUKTUR KULIAH

MATA KULIAH METODE ILMIAH

“REVIEW MATERI”

Oleh :

Putri Setya Rahmita

Dosen Pengajar : Prof. Dr. Ir. Ika Rochdjatun Sastrahidayat

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PASCASARJANA FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI ILMU TANAMAN

MINAT PERLINDUNGAN TANAMAN

MALANG

2016