paper

15
PERENCANAAN DI INDONESIA PADA MASA SEKARANG (KOMPLEKSITAS MASALAH, PENDEKATAN PERENCANAAN DAN TEKNOLOGI) TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA NONY FAHDILA NIM : D 1091141006 FAKULTAS TEKNIK PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Upload: nony-fahdila

Post on 07-Jul-2016

5 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pwk

TRANSCRIPT

Page 1: paper

PERENCANAAN DI INDONESIA PADA MASA SEKARANG (KOMPLEKSITAS MASALAH, PENDEKATAN PERENCANAAN DAN

TEKNOLOGI)

TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA

NONY FAHDILA

NIM : D 1091141006

FAKULTAS TEKNIK

PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Page 2: paper

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat

dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaiakan paper yang berjudul ‘ Tingkat Kemiskinan

di Indonesia ‘. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Agustiah Wulandari, ST, MT

selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota ini . Saya

menyadari bahwa dalam penulisan paper ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi

penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun, khususnya dosen pembimbing guna menjadi acuan dalam

bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Ketapang, 30 September 2014

Nony Fahdila

i

Page 3: paper

Daftar Isi

Kata pengantar.......................................................................... iDaftar Isi.................................................................................... iiBAB I Pendahuluan

1. Latar Belakang.............................................................12. Tujuan..........................................................................1

BAB II PembahasanA. Kompleksitas Masalah.................................................2B. Pendekatan Perencanaan..............................................3C. Teknologi.....................................................................5

BAB III PenutupKesimpulan.......................................................................6

Daftar Pustaka............................................................................7

ii

Page 4: paper

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Program pemerintah untuk menangani masalah kemiskinan telah berhasil menurunkan

jumlah penduduk miskin dari 54,2 juta (40,1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11,3%)

pada tahun 1996. Namun, berbagai hal yang terjadi di Indonesia membawa dampak negatif

bagi kehidupan masyarakat, seperti krisis ekonomi yang terjadi sejak Juli 1997, bencana alam

gempa bumi, dan tsunami yang terjadi di Aceh dan Sumatra Utara pada akhir Desember

2004. Menurut perhitungan BPS (Biro Pusat Statistik) jumlah penduduk miskin meningkat

menjadi 49,5 juta jiwa (24,2%) pada tahun 1998. Kemiskinan merupakan hal yang kompleks

karena menyangkut berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan,

kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Agar kemiskinan di Indonesia dapat

menurun diperlukan dukungan dan kerja sama dari pihak masyarakat dan keseriusan

pemerintah dalam menangani masalah ini. Melihat kondisi negara Indonesia yang

masih memiliki angka kemiskinan tinggi.

2. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan paper ini adalah agar masyarakat mengetahui kondisi kemiskinan di

Indonesia dan dapat mencari solusi menanggulanginya serta dapat membantu pemerintah

agar kemiskinan di Indonesia dapat segera teratasi.

1

Page 5: paper

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kompleksitas Masalah

Pemecahan masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang

dirancang secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab

bersama antara pemerintah dan masyarakat. Ada 3 masalah utama kemiskinan di Indonesia,

yaitu terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan

kesehatan, serta terbatasnya dan rendahnya mutu layanan pendidikan.

1. Terbatasnya Kecukupan dan Mutu Pangan

Hal ini berkaitan dengan rendahnya daya beli, ketersediaan pangan yang tidak merata,

dan kurangnya dukungan pemerintah bagi petani untuk memproduksi beras.

Sedangkan masyarakat Indonesia sangat tergantung pada beras. Permasalahan

kecukupan pangan antara lain terlihat dari rendahnya asupan kalori penduduk miskin

dan buruknya status gizi bayi, anak balita, dan ibu.

2. Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan Kesehatan

Hal ini mengakibatkan rendahnya daya tahan dan kesehatan masyarakat miskin untuk

bekerja dan mencari nafkah, terbatasnya kemampuan anak dari keluarga untuk

tumbuh kembang, dan rendahnya kesehatan para ibu. Salah satu indikator dari

terbatasnya akses layanan kesehatan adalah angka kematian bayi. Data Susenas

(Survai Sosial Ekonomi Nasional) menunjukan bahwa angka kematian bayi pada

kelompok pengeluaran terendah masih di atas 50 per 1.000 kelahiran hidup.

3. Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan Pendidikan

Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya pendidikan, terbatasnya kesediaan sarana

pendidikan, terbatasnya jumlah guru bermutu di daerah, dan terbatasnya jumlah

sekolah yang layak untuk proses belajar-mengajar. Pendidikan formal belum dapat

menjangkau secara merata seluruh lapisan masyarakat sehingga terjadi perbedaan

antara penduduk kaya dan penduduk miskin dalam masalah pendidikan.

2

Page 6: paper

Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu:

1. Kemiskinan alamiah. Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang

terbatas, penggunaan teknologi yang rendah, dan bencana alam.

2. Kemiskinan buatan. Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di

masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana

ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin.

Bila kedua faktor penyebab kemiskinan tersebut dihubungkan dengan masalah mutu

pangan, kesehatan, dan pendidikan maka dapat disimpulkan beberapa faktor penyebab

kemiskinan antara lain:

1. Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak misalnya

puskesmas, sekolah, tanah yang dapat dikelola untuk bertani.

2. Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak dapat menjalani dan

mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak dikarenakan biaya

yang tinggi

3. Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya karena mereka

kurang mendapat pengetahuan mengenai pentingnya memliki pendidikan tinggi dan

kesehatan yang baik

4. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian agar masyarakat

miskin dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak.

5. Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau

seluruh wilayah dengan perhatian yang sama. Hal ini menyebabkan terjadi perbedaan

masalah kesehatan, mutu pangan dan pendidikan antara wilayah perkotaan dengan

wilayah yang tertinggal jauh dari perkotaan.

B. Pendekatan Perencanaan

Adapun sasaran penanggulangan kemiskinan adalah:

Berkurangnya penduduk miskin hingga mencapai 14.4% pada akhir tahun.

Meningkatnya jalur kesempatan masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar

terutama pendidikan dan kesehatan.

3

Page 7: paper

Berkurangnya beban pengeluaran masyarakat miskin terutama untuk

pendidikan dan kesehatan, serta kecukupan pangan dan gizi.

Meningkatnya kualitas keluarga miskin.

Meningkatnya pendapatan dan kesempatan berusaha kelompok masyarakat

miskin, termasuk meningkatnya kesempatan masyarakat miskin terhadap

permodalan, bantuan teknis, dan berbagai sarana dan prasarana produksi.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi kemiskinan adalah :

1. Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga

mengurangi pengangguran. Karena pengangguran adalah salah satu sumber penyebab

kemiskinan terbesar di indonesia.

2. Menghapuskan korupsi. Sebab korupsi adalah salah satu penyebab layanan

masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang kemudian

menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai warga negara

sebagaimana mestinya.

3. Menggalakkan program zakat. Di indonesia, islam adalah agama mayoritas. Dan

dalam islam ajaran zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan

pemerataan kesejahteraan di antara masyarakat dan mengurangi kesenjangan kaya-

miskin. Potensi zakat di indonesia, ditengarai mencapai angka 1 triliun setiap

tahunnya. Dan jika bisa dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar bagi

terciptanya kesejahteraan masyarakat.

4. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan

menjamin daya beli masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama

beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus

ini seperti Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton.

5. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini

bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan

pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar.

6. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis

masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi

pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat

penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin.

4

C. Teknologi

Page 8: paper

Teknologi yang digunakan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia, yaitu :

1. Meningkatkan Kesadaran akan Manfaat TIK

2. Memobilisasi Informasi

3. Menyediakan Akses Informasi

4. Mengembangkan Kemampuan

5. Membangun/Membina Pemimpin yang Sadar TIK

6. Menggalang Kemitraan

7. Desentralisasi

5

BAB III

Page 9: paper

Penutup

Kesimpulan

1. Kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini ditandai dengan

rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan,

terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu

layanan pendidikan. Oleh karena itu, perlu mendapat penanganan khusus dan terpadu

dari pemerintah bersama-sama dengan masyarakat.

2. Faktor penyebab kemiskinan ada dua, yaitu faktor alami dan faktor buatan. Selain

kedua faktor tersebut ada faktor lain yang menimbulkan kemiskinan, yaitu:

Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak.

Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak

mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak.

Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya .

Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian.

Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk

menjangkau seluruh wilayah dengan perhatian yang sama.

6

Daftar Pustaka