pandangan pendidikan tentang manusia sebagai animal educandum

10
PANDANGAN PENDIDIKAN PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCANDUM ANIMAL EDUCANDUM Dr. Rina Marlina Bustami, M.Si Dr. Rina Marlina Bustami, M.Si

Upload: medias-imroni

Post on 26-Jun-2015

1.024 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCANDUM

PANDANGAN PENDIDIKAN PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCANDUMANIMAL EDUCANDUM

Dr. Rina Marlina Bustami, M.SiDr. Rina Marlina Bustami, M.Si

Page 2: PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCANDUM

Keharusan Pendidikan: Keharusan Pendidikan: Mengapa Manusia Harus di Mengapa Manusia Harus di Didik atau Mendidik. Didik atau Mendidik.

Pendidikan adalah perlu karena anak manusia Pendidikan adalah perlu karena anak manusia dilahirkandilahirkan tidak berdayatidak berdaya : :

Anak manusia di lahirkan tidak dilengkapi insting yang Anak manusia di lahirkan tidak dilengkapi insting yang sempurna untuk dapat menyesuaikan diri dalam sempurna untuk dapat menyesuaikan diri dalam menghadapi lingkungan.menghadapi lingkungan.

Anak manusia perlu masa belajar yang panjang Anak manusia perlu masa belajar yang panjang sebagai persiapan untuk dapat secara tepat sebagai persiapan untuk dapat secara tepat berhubungan dengan lingkungan secara konstruktif.berhubungan dengan lingkungan secara konstruktif.

Awal pendidikan terjadi setelah anak manusia Awal pendidikan terjadi setelah anak manusia mencapai penyesuaian jasmani atau mencapai mencapai penyesuaian jasmani atau mencapai kebebasan fisik dan jasmani.kebebasan fisik dan jasmani.

Page 3: PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCANDUM

Kemungkinan Pendidikan: Kemungkinan Pendidikan: Mengapa Manusia Dapat di Mengapa Manusia Dapat di Didik atau Mendidik. Didik atau Mendidik.

Anak dilahirkan tak berdaya tapi mempunyai Anak dilahirkan tak berdaya tapi mempunyai potensi untuk berubah. potensi untuk berubah. Karena anak Karena anak mempunyamempunyaii beberapa sifat diantaranya : beberapa sifat diantaranya :

Anak bersifat lentur.Anak bersifat lentur. Anak mempunyai otak yang besar dan permukaan Anak mempunyai otak yang besar dan permukaan

sangat luas.sangat luas. Mempunyai pusat saraf yang berfungsi berhubungan Mempunyai pusat saraf yang berfungsi berhubungan

dengan perbuatan berfikir, sehingga terjadi dengan perbuatan berfikir, sehingga terjadi penangguhan reaksi dalam menerima perangsang penangguhan reaksi dalam menerima perangsang maka terjadilah belajar.maka terjadilah belajar.

Page 4: PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCANDUM

Batas-Batas Batas-Batas Kemungkinan PendidikanKemungkinan Pendidikan

Aliran Empirisme (realisme, behaviorisme, Aliran Empirisme (realisme, behaviorisme, eksperimentasisme)eksperimentasisme)Pendidikan adalah berkuasa.Pendidikan adalah berkuasa.

Aliran Naturalisme (idealisme, thomisme, humanisme)Aliran Naturalisme (idealisme, thomisme, humanisme)Pendidikan tidak/kurang berkuasa.Pendidikan tidak/kurang berkuasa.

Aliran Developmentalisme, teori konvergensi, realisme Aliran Developmentalisme, teori konvergensi, realisme kritiskritisPendidikan berpengaruh tapi terbatas. Pendidikan Pendidikan berpengaruh tapi terbatas. Pendidikan adalah perpaduan atau resultante dari pertumbuhan adalah perpaduan atau resultante dari pertumbuhan bakat dan pengaruh lingkungan.bakat dan pengaruh lingkungan.

Page 5: PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCANDUM

KEKELIRUAN-KEKELIRUAN KEKELIRUAN-KEKELIRUAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN BATASANBATASAN

Mendidik yang baik adalah yang berhasil membantu Mendidik yang baik adalah yang berhasil membantu individu dapat mempertahankan dan meningkatkan individu dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup. Hal ini terjadi apabila bentuk kegiatan mutu hidup. Hal ini terjadi apabila bentuk kegiatan pendidikan mempunyai tujuan yang tepat.pendidikan mempunyai tujuan yang tepat.

Kekeliruan-kekeliruan mendidik adalah bentuk bentuk Kekeliruan-kekeliruan mendidik adalah bentuk bentuk kegiatan pendidikan yang tujuannya tidak benar kegiatan pendidikan yang tujuannya tidak benar dan/atau cara pencapaiannya tidak tepat. dan/atau cara pencapaiannya tidak tepat.

Tujuan pendidikan dikatakan tidak benar apabila berisi Tujuan pendidikan dikatakan tidak benar apabila berisi nilai-nilai hidup yang bersifat mengingkari dan merusak nilai-nilai hidup yang bersifat mengingkari dan merusak harkat dan martabat manusia sebagai pribadi, warga, harkat dan martabat manusia sebagai pribadi, warga, dan hamba Allah. dan hamba Allah.

Page 6: PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCANDUM

Dengan demikian kekeliruan-kekeliruan Dengan demikian kekeliruan-kekeliruan mendidik dapat dibedakan dalam dua mendidik dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu: bentuk, yaitu: (1) Kekeliruan idiil mendidik, (1) Kekeliruan idiil mendidik, (2) Kekeliruan teknis mendidik.(2) Kekeliruan teknis mendidik.

Page 7: PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCANDUM

Kekeliruan Idiil MendidikKekeliruan Idiil Mendidik

Bentuk-bentuk kekeliruan idiil mendidik berupa Bentuk-bentuk kekeliruan idiil mendidik berupa kegiatan pendidikan patologis atau demagogis, yaitu kegiatan pendidikan patologis atau demagogis, yaitu kegiatan "pendidikan" yang salah tujuannya karena kegiatan "pendidikan" yang salah tujuannya karena norma-norma yang menjadi tujuan pendidikan norma-norma yang menjadi tujuan pendidikan mengandung unsur yang mengingkari kemanusiaan mengandung unsur yang mengingkari kemanusiaan dan bahkan mempropagandakan dan mendorong pada dan bahkan mempropagandakan dan mendorong pada perbuatan-perbuatan merusak dan menghancurkan perbuatan-perbuatan merusak dan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan. nilai-nilai kemanusiaan.

Misalnya, melatih pencopet atau penjahat profesional, Misalnya, melatih pencopet atau penjahat profesional, mempropagandakan sikap diskriminasi rasial, mempropagandakan sikap diskriminasi rasial, mengobarkan semangat permusuhan terhadap mengobarkan semangat permusuhan terhadap golongan, bangsa, atau ras lain, dan sebagainya.golongan, bangsa, atau ras lain, dan sebagainya.

Page 8: PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCANDUM

Kekeliruan Teknis MendidikKekeliruan Teknis Mendidik

Bentuk-bentuk kekeliruan teknis mendidik berupa kegiatan Bentuk-bentuk kekeliruan teknis mendidik berupa kegiatan pendidikan yang salah teknis pelaksanaannya, yaitu kesalahan pendidikan yang salah teknis pelaksanaannya, yaitu kesalahan dalam cara memilih dan menggunakan alat pendidikan (kegiatan dalam cara memilih dan menggunakan alat pendidikan (kegiatan mendidik dan penciptaan situasi/lingkungan pendidikan). mendidik dan penciptaan situasi/lingkungan pendidikan).

Kekeliruan-kekeliruan teknis mendidik mencakup: Kekeliruan-kekeliruan teknis mendidik mencakup:

(1) kekeliruan cara mendidik (misalnya: mendidik dengan (1) kekeliruan cara mendidik (misalnya: mendidik dengan memanjakan atau murah ganjaran, mendidik dengan memanjakan atau murah ganjaran, mendidik dengan mengendalikan atau murah hu kuman, mengembangkan mengendalikan atau murah hu kuman, mengembangkan keterampilan hanya dengan ceramah, dan sebagainya) dan keterampilan hanya dengan ceramah, dan sebagainya) dan

(2) kekeliruan ekologis atau menciptakan lingkungan hidup yang (2) kekeliruan ekologis atau menciptakan lingkungan hidup yang kurang men dukung pencapaian kedewasaan (misalnya: penyiaran kurang men dukung pencapaian kedewasaan (misalnya: penyiaran TV dengan penuh kekerasan atau pornografi, lemah nya kontrol TV dengan penuh kekerasan atau pornografi, lemah nya kontrol sosial, penciptaan lembaga pendidikan for mal yang tidak tepat, dan sosial, penciptaan lembaga pendidikan for mal yang tidak tepat, dan sebagainya).sebagainya).

Page 9: PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCANDUM

Pendidikan dalamPendidikan dalam Pandangan Islam. Pandangan Islam.

�و�اه� م�ام�ن�م�ام�ن� ب� ة�ف�أ �لف�ط�ر� �ىا �د�ع�ل �و�ل (ي �ال �و�د,إ �و�اه�م�و�ل ب� ة�ف�أ �لف�ط�ر� �ىا �د�ع�ل �و�ل (ي �ال �و�د,إ �ه� م�و�ل �ه�و0د�ان �ه�ي �ه�و0د�ان ي

�ه� ان �م�ج0س� و�ي� �ه�أ ان �م�ج0س� و�ي� �ح� أ �ت �ن �م�ات �ح�ك �ت �ن �م�ات �م�ة� ك �ه�ي �م�ة�الب �ه�ي و�ن� ج�م�ع�اء�ه�ل�ج�م�ع�اء�ه�ل� الب Eح�س� و�ن�ت Eح�س� ت

�م( , ,ج�د�ع�اء�ج�د�ع�اء� م�ن�م�ن� �م(ث �ق�و�ل� ث �ق�و�ل�ي ة� ي �ر� ي �و�ه�ر� ب� ة�أ �ر� ي �و�ه�ر� ب� �ن�, , أ ء�و�اإ �ن�و�اق�ر� ء�و�اإ و�اق�ر�

�م� �ت ئ �م�ش� �ت ئ ة�الله� ش� ة�الله�ف�ط�ر� (ت�ى ف�ط�ر� �ىال (ت (اس� ف�ط�ر�ف�ط�ر� ال (اس�الن �ل� الن �د�ي �ب �ت �ه�اال �ي �ل�ع�ل �د�ي �ب �ت �ه�اال �ي ع�ل�ق� ل �خ� �خ�ل�ق�ل �ك� الله�الله� ل �ك�ذل �ن� ذل �ن�الد0ي 0م� الد0ي �لق�ي 0م�ا �لق�ي ا

““Tiadalah seorang yang dilahirkan melainkan menurut fitrahnya, maka Tiadalah seorang yang dilahirkan melainkan menurut fitrahnya, maka akibat kedua orang tuanyalah yang me-Yahudikan atau men-akibat kedua orang tuanyalah yang me-Yahudikan atau men-Nasranikannya atau me-Majusikannya. Sebagaimana halnya binatang Nasranikannya atau me-Majusikannya. Sebagaimana halnya binatang yang dilahirkan dengan sempurna, apakah kamu lihat binatang itu tiada yang dilahirkan dengan sempurna, apakah kamu lihat binatang itu tiada berhidung dan bertelinga? Kemudian Abi Hurairah berkata, apabila kau berhidung dan bertelinga? Kemudian Abi Hurairah berkata, apabila kau mau bacalah lazimilah fitrah Allah yang telah Allah ciptakan kepada mau bacalah lazimilah fitrah Allah yang telah Allah ciptakan kepada manusia di atas fitrahNya. Tiada penggantian terhadap ciptaan Allah. manusia di atas fitrahNya. Tiada penggantian terhadap ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus (Islam).”( H.R Muslim).Itulah agama yang lurus (Islam).”( H.R Muslim).

Page 10: PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCANDUM

a. Aspek Pedagogis. a. Aspek Pedagogis. Dalam aspek ini para ahli didik memandang manusia sebagai Dalam aspek ini para ahli didik memandang manusia sebagai animal educandum: makhluk yang memerlukan pendidikan. animal educandum: makhluk yang memerlukan pendidikan. Dalam kenyataanya manusia dapat dikategorikan sebagai animal, Dalam kenyataanya manusia dapat dikategorikan sebagai animal, artinya binatang yang dapat dididik.artinya binatang yang dapat dididik.

b. Aspek Sosiologis dan Kultural.b. Aspek Sosiologis dan Kultural.Menurut ahli sosiologi pada prinsipnya, manusia adalah Menurut ahli sosiologi pada prinsipnya, manusia adalah homosocius, yaitu makhluk yang berwatak dan berkemampuan homosocius, yaitu makhluk yang berwatak dan berkemampuan dasar atau memiliki gazirah (instink) untuk hidup bermasyarakat. dasar atau memiliki gazirah (instink) untuk hidup bermasyarakat.

c. Aspek Tauhid. c. Aspek Tauhid. Aspek tauhid ini adalah aspek pandangan yang mengakui bahwa Aspek tauhid ini adalah aspek pandangan yang mengakui bahwa manusia itu adalah makhluk yang berketuhanan yang menurut manusia itu adalah makhluk yang berketuhanan yang menurut istilah ahli disebut homo divinous (makhluk yang percaya adanya istilah ahli disebut homo divinous (makhluk yang percaya adanya Tuhan) atau disebut dengan homo religious artinya makhluk yang Tuhan) atau disebut dengan homo religious artinya makhluk yang beragama beragama