filsafat manusia menurut pandangan islam

60
Filsafat Manusia menurut Pandangan Islam Created By : Astri Firdasannah

Upload: astri-firdasannah

Post on 26-Jun-2015

1.020 views

Category:

Education


12 download

DESCRIPTION

Filsafat manusia dilihat dari pandangan islam, mudah - mudahan memberi pengetahuan tentang esensi manusia yang sesungguhnya, sehingga kita dapat menjadi manusai yang sesuai dengan hakikatnya, dan dapat mengetaui bagaimana kitaharus hidup di dunia in.

TRANSCRIPT

Filsafat Manusia menurut Pandangan Islam

Created By : Astri Firdasannah

A. Latar BelakangManusia adalah mahluk Allah

yang paling sempurna.Untuk apa manusia diciptakan

dengan kesempurnaannya?(Q.S. Adz – Dzariyat (51):56)Lalu mengapa masih banyak manusia yang seolah – olah tidak tahu/lupa?Manusia yang tidak memahami hakekat manusia

B. Rumusan Masalah

• Apa pengertian filsafat?

• Bagaimana penjelasan filsafat manusia?

• Bagaimana penjelasan filsafat manusia

menurut pandangan islam?

• Bagaimana pemaparan ahli mengenai

filsafat manusia menurut pandangan

islam?

Pengertian Filsafat

Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani :

• Phillein = Mencintai• Shopia = Kebenaran atau

KebijaksanaanDapat diartikan juga bahwa

filsafat berarti pengetahuan mengenai pengetahuan, akar dari pengetahuan atau pengetahuan yang terdalam

Secara terminologi Filsafat adalah daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami, mendalami dan menyelami secara radikal, dan integral serta sistematik mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan tersebut.

Filsafat Manusia dan Ilmu lain yang membahas tentang manusia

• Perasamaan = Objek material = gejala manusia

• Perbedaan = Objek formal atau metodenya– Ilmu lain = gejala empiris, yang bersifat

objektif dan bisa diukur– Filsafat manusia = observasional

dan/atau eksperimental (tidak membatasi pada gejala empiris)

Filsafat Manusia

Filsafat manusia adalah gambaran menyeluruh (sinopsis) tentang realitas manusia. (Zainal Abidin, Filsafat Manusia, Rosda, Bandung 2006).

Aliran Filsafat Manusia

• Materialisme (Naturalisme) • Idealisme (Spiritual) – Dualisme– Vitalisme– Eksistensialisme– Struktualisme– Posmodialisme

HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN

ISLAM

Hakekat manusia dilihat dari Pandangan Islam

Bagaimana awal manusia hidup Untuk apa manusia hidup Bagaimana manusia harus hidup Bagaimana akhir manusia hidup

Sehingga mudah – mudahan dapat mendatangkan hidayah kepada kita khususnya saya sebagai manusia untuk memperbaiki dinamika kehidupan ini

• Surat Al-Hijr (15) ayat 26:“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”

• Surat Al-Hijr ayat 27:“Kami jadikan Jin sebelum manusia, daripada api yang sangat panas”.

Manusia pertama, Nabi Adam as1. ASAL MULA MANUSIA

1. ASAL MULA MANUSIA

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”, Mereka berkata : “Mengapa engkau hendak menjadikan khalifah dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan akan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau?” Tuhan berfirman: Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Q.S. AL –

Baqarah (2) :

30

• Q.S. Al – Baqarah (2) : 31 Dan dia mengajarkan kepada Adam nama – nama

(benda – benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda – benda itu jika kamu memang orang – orang yang benar!.”

• Q.S. Al – Baqarah (2) : 32Mereka menjawab:”Maha suci engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya engkaulah yang maha mengetahui dan maha bijaksana.

• Firman Allah dalam al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 34:“Ingatlah ketika allah berfirman kepada para Malaikat Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka semua kecuali Iblis, dia enggan dan sombong, maka dia adalah termasuk golongan yang kafir”.

• sebagaimana yang tersebut dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 32-35:firman Allah: “Hai Iblis! Mengapakah engkau tidak mau bersujud bersama-sama dengan mereka yang bersujud itu? Sahutnya: “Tiada patut saya bersujud kepada manusia yang Engkau jadikan dari tanah kering, tanah hitam yang busuk”. Allah berfirman: “Nyahlah engkau dari sini! Sesungguhnya engkau terusir. Sesungguhnya engkau mendapat kutukKu sampai hari kemudian (Qiyamat)”.

Hal ini diterangkan Allah dalam al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 36-40:

• “Ya Tuhanku! Berikanlah saya janji (kesempatan) sampai hari manusia dibangkitkan (Qiyamat)”.

• : “Sesungguhnya engkau diberi waktu (umur panjang), sampai hari yang ditentukan”.

• “Ya Tuhanku! Disebabkan Engkau telah menyesatkan daku, akan aku hiasi mereka (manusia) dengan kejahatan yang ada di muka bumi ini, dan akan aku sesatkan mereka semua, kecuali hamba Engkau yang ikhlas”.

• Al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 41-44:Allah berfirman: “Inilah janjiKu yang betul”.Sesungguhnya terhadap hambaKu, tiada berhak engkau menguasainya, kecuali orang yang mau mengikut engkau diantara orang-orang yang sesat. Sesungguhnya neraka jahannam itulah tempat siksaan mereka semuanya. Bagi neraka itu ada 7 (tujuh) buah pintu. Bagi tiap-tiap pintu ada bahagian yang ditentukan untuk orang-orang yang berdosa”.

“Dan di antara ayat-ayat (keterangan)Nya juga, bahwa Allah menjadikan isteri bagimu, yang sebangsa dengan kamu, supaya boleh kamu diam (mengalami hidup yang tenang-tentram) bersama-sama dengan dia, serta berkasih-sayang dan cinta-mencintai. Sesungguhnya yang demikian itu menjadi ayat (keterangan) bagi kaum yang berpikir).

firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 21:

• Allah berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 25:Firman Allah: “Di bumi itulah kamu hidup, dan di sanalah kamu mati, dan dari padanyalah kamu keluar nanti (berbangkit)”.

2. Penciptaan Manusia Selanjutnya

Kemudian kami jadikan saripati tanah itu air mani

(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami

jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu

kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-

belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk

yang (berbentuk) lain. Maka, Mahasuci-lah Allah, Pencipta

yang paling baik. (Q.S. al-Mu’minuun [23]: 13-14)

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan, kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (Q.S. al-Hajj [22]: 5)

3. Penciptaan Manusia menurut Umar Shihab

(1) Tanah(2) Saripati Tanah (minsulaalatin

mintin)(3) Nutfah(4) Alaqah

(5) Mudlghah(6) Idzaam(7) Lahmah

(8) Bayi yang mulai bergerak(9) Bayi yang lahir ke dunia

4. Al-Qur’an Menyebut Manusia

MANUSIA

AN-NAAS AL-BASYAR AL-INSAN

AN-NAAS

• Disebut dalam Al-Qur;an sebanyak 240 kali.• Untuk menyebut manusia dalam konteks

manusia sebagai mahluk sosial . Manusia yang hidup dengan manusia lain.

Q.S; Al Hujurat: 13

• Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

AL-BASYAR

• Disebut dalam Al-Qur’an sebanyak 35 kali yang dikaitkan dengan manusa dan 25 kali yang dikaitkan dengan nabi / rasul

• Untuk menyebut manusia dalam konteks sebagai makhluk biologis. Mahluk yang membutuhkan makan, minum, bernafas, berhubungan suami istri dan sebagainya.

Q; S; Al-Mu’minun 33

=ه; م?ن Aل;ون; =ك Aأ ت م?مIا ;ل; =ك Aأ ي ;م= ;ك =ل م?ث Pر AشA ب ?ال إ هAذAا مAا

Aون; ب Aر Aش= ت م?مIا ب; Aر Aش= وAي

“Bukankah ia basyar (manusia) seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum.

Al-INSAN

• Kata ini disebut dalam Al-Qur’an sebanyak 65 kali.• Untuk menampilkan manusia dalam konteks sebagai

makhluk yang istimewa secara moral maupun spiritual.

• Makhluk yang mempunyai keistimewaan dan keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki makhluk lain.

• Keunggulan manusia terletak pada asal kejadiannya, sebagai makhluk yang diciptakan dengan kualitas akhsanu taqwim.

Q.S; AT - Tin : 4

”Laqad khalaqnaa alinsaana fii ahsani taqwiim.”

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

5. FUNGSI MANUSIA

MANUSIA

IBADAHQ.S Al-Dzaariyat

56

KHALIFAHQ.S. Al-Baqarah

30

IBADAH

• Ibadah dalam terminologi Islam adalah kepatuhan kepada Allah yang didorong oleh rasa kekaguman dan ketakutan.

• Melakukan segala sesuatu yang dicintai oleh Allah

Q: S Adz Dzaariyat: 56

• ;د;ون? Aع=ب ?ي ل ?ال إ Aس= وAاإلن Iج?ن= ال Aق=ت; خAل وAمAا

• Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

Fungsi Ibadah1. Menjaga keselamatan aqidah (Keimanan)

terutama aqidah yang berhubungan dengan kedudukan manusia dengan kedudukan Allah.

2. Menjaga agar hubungan manusia dengan Allah berjalan dengan baik dan lestari, berjalan terus menerus sepanjang masa”. Jika manusia terlepas hubungan dengan Tuhan maka sesungguhnya manusia tersebut dalam keadaan kritis, sebab yang akan membimbing perjalanan hidupnya telah terprogram oleh pusat komando, yakni Allah.

Fungsi Ibadah

3. Mendisiplinkan sikap dan perilaku orang. Orang yang beribadah akan menampilkan suatu sikap dan perilaku yang etis dan religius. Disebut etis dalam arti sikap dan perilakunya dianggap baik oleh parameter manusia dan pergaulan sosial. Disebut religius dalam arti perilakunya tidak menyimpang dari tata kehidupan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt.

TUGAS KHALIFAH Al-Qur’an Surat Albaqarah:30

hةAيف? ل Aخ األر=ض? ف?ي Pاع?لAج rي ?ن إ Aة? ?ك =مAالئ ?ل ل Aكv ب Aر AالAق ?ذ= وAإ

AاءAمrالد ف?ك; Aس= وAي ف?يهAا د; ;ف=س? ي مAن= ف?يهAا Aج=عAل; Aت أ ;وا قAال

Aم; Aع=ل أ rي ?ن إ AالAق AكA ل ;قAدrس; وAن Aم=د?كAح? ب rح; ب Aس; ن Aح=ن; وAن

Aم;ونA Aع=ل ت ال مAا

Artinya : Q;S Al-Baqarah :30

• Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

KHALIFAH

Khalifah dalam pengertian ini, bahwa manusia diciptakan oleh Allah sebagai mandataris Tuhan di muka bumi. Maka manusia harus bisa memakmurkan alam raya.

Mengapa Banyak Umat Islam berat melakukan Ibadah

1. Karena cintanya kepada selain Allah jauh lebih besar dibandingkan dengan cintanya kepada Allah

Mengapa Banyak Umat Islam berat melakukan Ibadah

2. Adanya bujuk rayu syaithan.Menurut Imam Al-Ghazali, Syaithan masuk kedalam diri manusia melalui 7 pintu masuk :

a. Ketika pintu amarah terbukab. Terbukanya pintu syahwatc. Terbukanya pintu iri dengkid. Makan dan minum berlebihane. Buruk sangkaf. Cinta dunia berlebihang. Tergesa-gesa

Tujuan Hidup Manusia

• Pada dasarnya setiap manusia selalu menginginkan kehidupannya di dunia ini dalam keadaan bahagia, baik secara material maupun spiritual, individual maupun sosial.

• Namun dalam prakteknya kebahagiaan multi dimensi ini sangat sulit diraih karena keterbatasan kemampuan manusia dalam memahami dan menerjemahkan keinginannya secara komprehensif, keterbatasan dalam menyeimbangkan antar aspek kehidupan., maupun keterbatasan sumber daya yang bisa digunakan untuk meraih kebahagiaan tersebut.

Hakikat dan Tujuan Hidup Manusia menurut AL-GHAZALI

AL-GHAZALI Profil

Al – Ghazali merupakan salah seorang ulama dan pemikir besar muslim yang karya – karyanya banyak menyinggung tentang manusia.

Konsep Al – Ghazali tentang manusia dianggap sebagai konsep yang islami dan bertolak pada Al – Qur’an. Ia melihat manusia tidak hanya sosok tubuhnya atau jasmainya saja, tetapi juga rohaninya, tujuan hidupnya, sifat – sifatnya dan juga hubungan dengan khaliknya.

Al – Ghazali dalam Mushthafa(1970, J.2:100)

HAKIKAT MANUSIA

Jiwa (Al -Nafs)

Jasad (Al - Jism)

Al – Ghazali dalam Mushthafa(1970, J.2:100)

HAKIKAT MANUSIA

Jiwa (Al -Nafs)

Jasad (Al - Jism)

Merupakan bagian yang tidak sempurna pada manusia tanpa unsur – unsur lainnya,

terdiri atas materi yang bersifat rusak

Al – Ghazali dalam Mushthafa(1970, J.2:100)

HAKIKAT MANUSIA

Jiwa (Al -Nafs)

Jasad (Al - Jism)

Substansi yang tersendiri, yang mempunya daya mengetahui, bergerak dengan kemauannya dan penyempurna bagi bagian – bagian yang lainnya

Hakikat manusia merupakan substansi yang mempunyai daya mengenal Allah

Dialah yang mendekati Allah, yang bekerja karena Allah, yang berjalan menuju Allah, dan menyingkap apa yang ada pada Allah.

Dialah yang diterima di sisi Allah apabila ia selamat dari selain Allah, dan dia akan terhijab untuk dekat dengan Allah apabila tenggelam denagn selain Allah.

Hakikat manusia merupakan substansi yang mempunyai daya mengenal Allah

Dialah yang mencari, yang berbicara, dan menderita. Dialah yang berbahagia dengan dekat kepada Allah.

Dia akan memperoleh kemenangan apabila mensucikannya, dan memperoleh kekecewaan dan kesengsaraan apabila ia mengotorkan dan merusaknya.

Dia yang taat kepada Allah, dan ibadah – ibadah yang berkembang melalui anggota badan itu merupakan cahayanya. Dia pula yang durhaka dan mengingkari Allah.

Tujuan Hidup Manusia

DUNIA

AKHIRAT

KEBAHAGIAAN

Q. S. As – Sajdah : 17

Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan (bermacam – macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

Upaya untuk Mencapai Tujuan Hidup

Kebahagiaan akhirat menurut Al – Ghazali hanya dapat dicapai dengan melaksanakan persiapan yang diperlukan selama hidup di dunia.

Keutamaan yang harus dipersiapkan

JIWA

JASMANI

LUAR

TAUFIQ (Bimbingan Ilahi)

TERIMA KASIH

WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Pertanyaan

1. Apa tugas manusia hidup di dunia? (Magda)2. Jelaskan filsafat manusia membahas manusia secara

menyeluruh atau sinopsis tentang manusia? (Kiky)3. Apa pengertian Khalifah? (Amanda)4. Pada Q.S. Al – Mu’minun ayat 14, disebutkan

“kemudian kami jadikan....” kami disana siapa? (Amanda)

5. Apakah esensi manusia dikekang oleh peraturan – peraturan agama? (Amanda)

6. Maksud dari nafsu untuk beribadah? (Siti Hasanah)

Jawaban

1. Apa tugas manusia hidup di dunia? (Magda)Tugas manusia hidup di dunia disebutkan

dalam al – qur’an ada 2, yaitu untuk beribadah (Q.S. Ad – Dzariyat : 56) dan sebagai khalifah (Q.S. Al – Baqoroh : 30)

Jawaban

2. Jelaskan filsafat manusia membahas manusia secara menyeluruh atau sinopsis tentang manusia? (Kiky)Sinopsis dalam arti yang menggambarkan keseluruhan hidup manusia, hal ini meliputi: awal mula peniptaan manusia, tujuan manusia diciptakan, hakikat dan esensi manusia, tugas manusia hidup di dunia, bagaimana kebebasan yang dimiliki manusia, bagaimana akhir hidup manusia, dll

Jawaban

3. Apa pengertian Khalifah? (Amanda)Khalifah berarti peminpin di muka bumi, artinya manusia sebagai mandataris atau perwakilah Allah untuk mengelola dan memakmurkan alam raya dan seluruh umat manusia.

Jawaban

4. Pada Q.S. Al – Mu’minun ayat 14, disebutkan “kemudian kami jadikan....” kami disana siapa? (Amanda)

Kami pada ayat tersebut mungkin dapat ditafsirkan sebagai tuhan, namun manusia yang ilmunya terbatas ini tidak dapat memastikan kebenaran arti “kami” disana, karena sesungguhnya banyak sekali yang tidak manusia ketahui dan hanya Allah yang mengetahui.

Jawaban

5. Apakah esensi manusia dikekang oleh peraturan – peraturan agama? (Amanda)

Menurut saya tidak, justru agama menjadi petunjuk dan pedoman untuk manusia bagaimana manusia memainkan peran sesuai dengan esensinya sebagai manusia.

Jawaban

6. Maksud dari nafsu untuk beribadah? (Siti Hasanah)

Maksudnya, nafsu yang dimiliki oleh manusia pun tujuan akhirnya adalah agar manusia dapat beribadah, dengan adanya nafsu maka manusia dapat mempertahankan hidupnya, dan manusia hidup adalah untuk beribadah.