filsafat sains (reinterpretasi pandangan popper, kuhn

35
FILSAFAT SAINS (REINTERPRETASI PANDANGAN POPPER, KUHN DAN LAKATOS OLEH: AFANDI

Upload: handsomepandi3380

Post on 29-Nov-2015

112 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pandi

TRANSCRIPT

Page 1: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

FILSAFAT SAINS (REINTERPRETASI PANDANGAN POPPER, KUHN DAN

LAKATOS

OLEH:AFANDI

Page 2: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

PROLOGTanpa saudara kandungnya Pengetahuan, Akal (Instrumen berfikir Manusia) bagaikan si miskin yang tak berumah, sedangkan Pengetahuan tanpa akal seperti rumah yang tak terjaga. Bahkan, Cinta, Keadilan, dan Kebaikan akan terbatas kegunaannya jika akal tak hadir (Kahlil Gibran)

Pengetahuan merupakan suatu kekayaan dan kesempurnaan. ..Seseorang yang tahu lebih banyak adalah lebih baik kalau dibanding dengan yang tidak tahu apa-apa (Louis Leahy)

Page 3: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

HAKIKAT SAINS• Sains sebagai pengetahuan

yang sistimatis atau tersusun secara teratur berlaku umum dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen

• Objek sains dapat berupa alam (pure science) dan sosial (social science)

• Sains tercipta oleh data-data ilmiah, pengamatan indrawi dan metode riset yang terukur

• Sains sebagai pengetahuan yang dapat terus berkembang

Page 4: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

PERAN FILSAFAT TERHADAP SAINS

• Filsafat mengajarkan orang untuk berpikir radikal dalam arti positif, serta mendalam tentang segala sesuatu untuk kemudian digali sampai sedalam-dalamnya untuk menemukan jawaban atas berbagai pertanyaan yang muncul

• kaitan antara filsafat dan sains telah ada sejak zaman filosuf yunani kuno seperti Plato, Aristoteles dan Descrates sampai pada zaman modern saat ini dengan tokoh-tokohnya yang terkenal seperti David Hume, Moritz Schlick dan Karl Popper

Page 5: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

PERAN FILSAFAT TERHADAP SAINS

• Terdapat 3 filosofi sains:the history of science

bagaimana sejarah dari sebuah ilmu berkembangthe sociology of knowledge

bagaimana kondisi sosial dari lingkungan ilmu tersebut memberikan pengaruh terhadap perkembangannya

the psychology of researchbagaimana seorang ilmuwan dapat mengembangkan cara pandang serta interpretasinya terhadap ilmu tersebut

Page 6: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Perkembangan Filsafat Sains

• Dimulai dari jaman kaum Sophis dan Thales tentang alam semesta

• Masa klasik : Aristoteles dan Plato yang selalu mendasarkan penyelidikannya pada metafisika

• Masa Renaisans oleh kaum Empirisme yang dimotori oleh Descrates (Rasionalisme)

• Masa postmodernisme oleh August Comte (Positivisme), Vienna Circle (Positivisme logis), Popper (Positivisme kritis), Kuhn (Skeptivisme), Lakatos (Positivisme ilmiah)

Page 7: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

REVOLUSI ILMU PENGETAHUAN

• Revolusi Ilmu Pengetahuan = perubahan dalam cara berpikir keilmiahan, dari persepsi ontologis metafisis menuju ke mekanistis matematis

• Perubahan mitosentris menjadi logosentris• Terjadi di Barat, abd 17 • Memunculkan ilmu pengetahuan kealaman dg

metode yg khas yaitu metode penelitian kuantitatif, model penelitian + praktikum laboratorium

Page 8: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Proses perkembangan teori

• Pada setiap proses pengujian dan pengembangan teori , kita harus merangkai observasi dengan metode ilmiah tertentu.

• Untuk dapat memahami metode ilmiah dan penelitian perspektif post-positivisme dapat kita lihat pada tabel berikut :

Page 9: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Tabel proses perkembangan teori

Seleksi konsep-konsep abstrak untuk merepresentasikan fenomena yang diselidiki

Pendefinisian konsep-konsep baik secara konseptual maupun operasional

Menghubungkan konsep-konsep tersebut lewat proposisi

Pengujian teori dengan bukti penyelidikan

Mengontrol penjelasan alternatif lewat desain studi

Pengolahan definisi dan prosedur-prosedur umum untuk penelitian oleh komunitas ilmiah

Penggunaan bukti-bukti yang tidak bersifat bias dalam membuat klaim kebenaran

Rekonsiliasi teori dan observasi secara objektif

Page 10: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Proses Perkembangan Teori

• Metode ilmiah berbeda dengan metode Naif. Metode naif yang dimaksud adalah cara-cara kita meneliti suatu masalah yang hanya berdasarkan kebiasaan, atau tanpa metode yang jelas.

• Sementara metode ilmiah mensyaratkan adanya penggunaan konsep abstrak tertentu dalam mengamati kenyataan

Page 11: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Perangkat IlmuPandangan terhadap Teori

Pandangan terhadap Teori• Ada kalanya teori tidak lagi cocok dengan keadaan tertentu• Ada kalanya teori baru muncul sebagai saingan terhadap teori lama• Bagaimana sikap kita terhadap teori yang dapat mengalami hal-hal seperti ini

Perkembangan Beberapa Teori• Teori bumi datar, sudah ditinggalkan orang, diganti dengan bola dunia• Teori geosentris, sudah ditinggalkan orang, diganti dengan heliosentris• Teori eter, sudah diuji, ternyata tidak ada• Teori phlogiston, sudah ditinggalkan orang

Page 12: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Perangkat IlmuPandangan terhadap Teori

Perkembangan Beberapa TeoriTeori Cahaya Huygens

• Cahaya adalah gelombang, bagus menerangkan pantulan, refraksi, dan sejenisnya; untuk tiba dari matahari ke bumi, dianggap ruang tidak hampa tetapi berisi eter (nilai teori ini tinggi)

Teori Cahaya Newton: • Cahaya adalah pancaran partikel, tidak bisa menerangkan

pantulan, refraksi, dan sejenisnya (nilai turun); kemudian dapat menerangkan fotoelektrik yang tidak bisa diterangkan oleh teori gelombang (nilai teori naik lagi)

Teori Cahaya Kuantum:• Cahaya adalah partikel yang bergelombang (gelombang

elektromagnetik--EM); cahaya berubah-ubah dari medan EM ke foton dan sebaliknya

Page 13: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Teori Hampa• Aristoteles dan cendekiawan Yunani Kuno beranggapan

bahwa tidak ada hampa• Torricelli dengan tabung air raksa, menunjukkan adanya

hampa• Dengan teori E = m c2, apakah ruang hampa tidak berisi

E sehingga tidak hampa

Teori Newton• Tidak cocok untuk planet Uranus• Ditemukan planet Neptunus yang mengganggu gerak

Uranus sehingga tampak tidak cocok dengan teori Newton

Teori Paritas• Dianut oleh fisikawan• Kemudian ditinggalkan karena tidak cocok

Page 14: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Ilmuwan dan Teori• Ilmuwan dapat menganut suatu teori dan dapat juga

meninggalkannya• Ada kalanya teori yang sudah ditinggalkan bangkit lagi

dan dianut lagi oleh ilmuwan• Di sini, dilihat pandangan dari Popper, Lakatos, dan Kuhn

terhadap teori

Kebenaran Teori• Kita tidak dapat mengatakan teori itu benar atau tidak

benar; yang dapat dikatakan bahwa teori itu masih cocok untuk menerangkan gelaja yang teramati

• Teori dapat ditinggalkan orang karena orang menganut teori lain; tetapi dalam keadaan tertentu, orang dapat kembali ke teori yang telah ditinggalkan

Page 15: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Perangkat IlmuFalsifikasi Popper

Karl Raimund Popper (1902-

• Penyusunan teori berlangsung melalui “imaginasi kreatif” manusia, dan bukan melalui induksi

• Teori adalah spekulatif, falsifiabel (bisa palsu), sehingga perlu diuji secara ketat

• Pengujian dapat terjadi berulang kali, tanpa batas

Falsifikasi• Untuk menjadi bagian dari ilmu, hipotesis, hukum, teori

harus memiliki kemampuan untuk palsu• Kepalsuan akan tampak manakala ada amatan logis

yang tidak cocok dengan hipotesis, hukum, teori• Hipotesis, hukum, teori yang tidak memiliki

kemampuan untuk palsu, bukan bagian dari ilmu

Page 16: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Contoh tidak bisa falsifikasiPsikoanalisis Freud

• Ketika ada orang menenggelamkan anak ke air, hal ini dapat diterangkan dengan alasan depresi

• Jadi psikoanalisis ini bisa menerangkan hal yang berlawanan, sehingga tidak pernah bisa salah

• Ini bukan bagian dari ilmu

Contoh falsifikasiRelativitas Einstein

• Dengan teorinya, Einstein menghitung lenturan cahaya karena melewati daerah dekat massa matahari

• Diuji pada gerhana matahari tahun 1919, ternyata cocok

• Kalau hitungan Einstein tidak cocok dengan kenyataan maka teori Einstein keliru

Page 17: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Derajat Falsifiabel

• Makin umum atau makin luas cakupan suatu teori, makin mudah teori itu mengalami kasus ketidakcocokan, sehingga derajat falsifiabel menjadi tinggi

Contoh:• (A) Planet Mars mengedari matahari menurut elips • (B) Semua planet mengedari matahari menurut elips• Derajat falisfiabel (b) lebih tinggi dari dari derajat

falsifiabel (A)

• Derajat falsifiabel menjadi ukuran keluasan atau keumuman suatu teori

• Suatu teori makin baik jika derajat falsifiabelnya makin tinggi

Page 18: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Modifikasi Ad Hoc• Kalau teori tidak cocok dengan suatu kenyataan,

maka teori itu dimodifikasi ad hoc• Modifikasi ad hoc adalah modifikasi kecil dan sering

tidak diuji lagi

Modifikasi• Dapat juga teori yang tidak cocok dengan kenyataan

dimodifikasi• Modifikasi berukuran lebih besar dan diuji lagi• Melalui modifikasi, teori yang bertahan, bisa terus

bertahan; kalau tidak bertahan, teori itu bisa ditinggalkan orang

• Contoh: Hukum Newton pada planet Uranus

Page 19: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Contoh Modifikasi Ad HocNasi

• Nasi menyehatkan orang• Kalau di suatu tempat orang sakit karena makan

nasi, maka dibuat modifikasi ad hoc• Kecuali di tempat itu, nasi menyehatkan orang

Permukaan bulan• Menurut Aristoteles, bulan bulat sempurna• Setelah diteropong, permukaan bulan bergunung,

maka dibuat modifikasi ad hoc• Permukaan bulan ditutup oleh zat yang tak tampak di

teropong; bulan tetap bulat sempurnaPhlogiston

• Dulu pembakaran dan karatan dianggap terjadi karena di dalam zat ada phlogiston (bakar)

• Phlogiston keluar terjadi kebakaran atau karatan, sehingga zat menjadi ringan

• Ada kasus karatan, zat bertambah berat; perlu dimodifikasi ad hoc

• Ada phlogiston positif dan negatif

Page 20: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Bertahan dan Lenyap

Hipotesis, hukum, atau teori dapat bertahan (terus dianut orang) atau lenyap (ditinggalkan orang)

Bertahan• Karena selalu cocok dengan pengalaman; tidak ada kasus

yang tidak cocok• Karena setelah dimodifikasi, tidak ada lagi kasus yang

tidak cocok

Lenyap• Karena sering tidak cocok dengan pengalaman• Karena setelah dimodifikasi, masih saja tidak cocok

dengan kenyataan• Karena bersama ketidakcocokan, muncul teori baru yang

menjadi lawannya

Page 21: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

PASCA POSITIVISME: SATU VISI TENTANG TEORI

• KARL POPPER TERKENAL DENGAN METODE UJI TEORI, MENJELASKAN SOAL FALSIFIKASI DALAM BUKUNYA The Logic of Scientific Discovery tahun 1959

• Pokok-pokok pikiranya:1. Pengetahuan dapat dianggap bernilai ilmiah jika

obyektif dan teoritikal, yaitu dapat mengungkapkan yang esensial dari dunia yang telah dan dat diobservasi;

Page 22: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

2. Ada kecocokan atau kesesuaian antara pernyataan teori tentang dunia yang diobservasi;

3. Nilai atau mutu dari pernyataan ilmiah bersifat probable, yaitu tentang suatu ketepatan yang mungkin, yang sementara, bukan yang pasti dan tetap, karena ia dianggap tepat selama belum dapat dibuktikan yang berlainan, berbeda, atau bertentangan;

4. Nilai atau mutu dari sesuatu pernyataan ilmiah harus terbuka untuk dikaji dan diuji dari beberapa sudut oleh para pakar lain, berkali-kali atau terus-menerus sehingga mencapai bukti-bukti yang menyanggahnya;

5. Cara kerja yg tepat ialah metode deduktif dengan membuat dalil umum dalam bentuk premis atau hipotesis yang berfungsi sebagai lampu pencari (search light), yang dengan bantuan data faktual dapat diturunkan ke proposisi partikularnya

Page 23: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

6 Menggunakan metode induktif murni tidaklah tepat. Cara kerja induktif harus ditolak, arena aan menghasilkan premis atau hipotesis pertikular;

7. Metode uji verifikasi juga harus ditolak, karena dianggap tidak memadai untuk menemukan nilai ilmiah baru;

8. Untuk memajukan nilai ilmiah, yang lebih tepat ialah metode uji falsifikasi sebagai kriteria pengontrol dan pengujinya

Page 24: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

THOMAS KUHNThe Structure of Scientific Revolutions

(1962, 19700)• Paradigma, krisis, revolusi ilmiah, pra-paradigma,

ilmu normal, dan anomali• Tahap I: Ilmu dengan teori yg pra-paradigmatik• Tahap II: Ilmu normal tatkala dari fakta dan

kesimpulannya berkembang teori-teori yg bersaingan, maka mengemukalah suatu teori yg mendapat

• Tahap III: dengan bekerja kerasnya para ilmuwan lain itu, ditemukan ada anomali,

• Tahap IV; Jika anomali dapat dipecahkan dengan teori baru, dengan presisi lebih tinggi yg mengandung daya prediktif lebih mapan,

Page 25: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Perangkat IlmuParadigma Kuhn

Thomas S. Kuhn• Melihat teori sebagai struktur terorganisasi• Struktur teori berbentuk paradigma• Teori bisa mengalami krisis sehingga dapat saja diganti oleh

teori lawannya

Paradigma Kuhn menurut Larry LaudanPertama dan terutama

• Paradigma memberikan kerangka konseptual untuk mengklasifikasikan dan menjelaskan obyek alamiah

Kedua• Paradigma menspesifikasikan metoda, teknik, dan alat

yang layak di dalam inkuiri untuk mempelajari obyek pada wilayah aplikasi yang relevan

Ketiga• Penganut paradigma berbeda akan mendukung perangkat

tujuan dan ideal yang berbeda

Page 26: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Teori Normal dan Teori RevolusionerTeori normal

• Teori yang digunakan menurut paradigma serta dianut oleh seluruh komunitas

Krisis• Jika muncul banyak anomali, maka teori normal

mengalami krisisTeori revolusioner

• Paradigma tandingan yang dapat mengatasi anomali

Penggantian teori• Dalam keadaan tertentui, teori revolusioner

dapat saja menggantikan teori normal; kemudian teori revolusioner ini menjadi teori normal (sampai krisis lagi) dan berlangsung secara siklus

Page 27: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Pergeseran Paradigma

• Ilmuwan dapat saja berpindah dari paradigma (teori) ke paradigma (teori) lain

Contoh: Teori panas• Teori phlogiston (dianut oleh Priestly)• Bergeser ke teori oksigen (Lavoisier dan Dalton)• Bergeser lagi ke teori tenaga (Joule)

Page 28: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Perbedaan Karl Popper dengan Thomas Kuhn

Karl R. Popper Thomas Kuhn

Ilmu pengetahuan bukan semata-mata produk kesepakatan sosial

Ilmu pengetahuan adalah hasil kesepakatan intersubjektif

Ilmu pengetahuan berkembang secara evolusioner

Ilmu pengetahuan berkembang secara revolusioner

Perkembangan ilmu pengetahuan melalui subjek peneliti

Perkembangan ilmu pengetahuan melalui subjek peneliti dalam satu komunitas ilmu pengetahuan

Rumus perkembangan ilmu pengetahuan P1TTTTEEP2

Rumus perkembangan ilmu pengetahuan P1SNAKP2

Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung secara sinambung

Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung dalam ketidaksinambungan

Antar teori dapat diperbandingkan walaupun asumsinya berbeda

Antar teori tak dapat diperbandingkan bila asumsinya berbeda

Page 29: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Perangkat IlmuProgram Penelitian Lakatos

Imre Lakatos• Ilmu adalah program penelitian terstruktur, dan bukan trial

and error• Penganut suatu teori melindungi teorinya dengan sabuk

pengaman • Kalau ada ketidakcocokan, penganutnya akan membela

dengan berbagai alasan• Anomali, kesalahan observasi, gangguan pada

observasi, kesalahan ukur, . . .

Heuristik• Lakatos mengemukakan heuristik positif dan negatif• Heuristik positif adalah hal yang dianjurkan untuk

dilakukan• Heuristik negatif adalah hal yang dianjurkan untuk tidak

dilakukan (termasuk tidak langsung menolak teori anutan yang tidak cocok dengan kenyataan)

Page 30: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Contoh PelindungPada Astronomi Ptelomaeus

• Gerak planet maju mundur, • Pelindung: ada gerak episiklus• Demi parsimoni, beralih ke teori Kopernikus

Pada Teori Newton• Leverrier menemukan bahwa gerak planet Uranus tidak

cocok dengan teori• Pelindung: ada benda pengganggu• Galle menemukan planet Neptunus sebagai pengganggu

Pada Gelombang Cahaya• Bagaimana gelombang cahaya melewati ruang hampa• Pelindung: ada zat eter di dalam ruang “hampa”• Ternyata eter tidak ada; Maxwell menunjukkan bahwa

gelombangnya adalah elektromagnet

Page 31: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Perangkat IlmuProgram Penelitian Lakatos

• 3 elemen Program Riset:1. Inti Pokok (Hard-core). Asumsi dasar yang tidak dapat

dirubah2.Lingkaran Pelindung (Protective-belt). Hipotesa bantu

dalam kondisi awal3.Serangkaian Teori (a series theory). Teori yang muncul

akibat hipotesa bantu

• Lakatos percaya bahwa jika suatu program riset mengalami kemajuan, kemudian program riset itu rasional bagi para ilmuwan untuk menjaga perubahan hipotesis pelengkap agar tetap berpegang pada program riset dalam menghadapi berbagai anomali.

Page 32: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Perangkat IlmuProgram Penelitian Lakatos

• Bentuk perkembangan sains:1.Ilmu yang matang (mature science)Ilmu yang sudah matang ditandai dengan program riset

2. Ilmu yang belum matang (immature science)

Ilmu yang belum matang lebih ditandai dengan pola uji coba (trial and error)

Page 33: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Fakta Baru• Program penelitian (teori) memiliki karakeristik sama yakni

dapat memprediksi fakta baruContoh:

• Prediksi Halley tentang kembalinya komet 72 tahun kemudian

• Prediksi Einstein tentang terlihatnya bintang di balik matahari ketika gerhana matahari

• Prediksi Mendeleyev (melalui tabel periodik) tentang sifat unsur yang belum ditemukan

Progresif dan Degeneratif• Program penelitian (teori) progresif menghasilkan fakta baru

(yang belum diketahui); ada kalanya memerlukan waktu lama

– Program penelitian (teori) degeneratif hanya menampung fakta yang sudah diketahui; bisa ditinggalkan orang

Page 34: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

Epilog

Mengetahui merupakan kegiatan yang menjadikan subjek berkomunikasi Secara dinamik dengan eksistensi dan kodrat dari “ada” benda-benda (Sartre)

Philosophy of science without history of science is empty; history of science without philosophy of science is blind” (Lakatos)

Page 35: Filsafat Sains (Reinterpretasi Pandangan Popper, Kuhn

TERIMA KASIH