p1 metend

5
4. d. Hormon steroid Hormon steroid dihasilkan adrenal, ovarium, testis, plasenta, dan pada tingkat tertentu di jaringan perifer. Steroid berasal dari kolesterol yang dihasilkan melalui sintesis de novo atau melalui ambilan dari LDL melalui reseptor LDL. Terdapat sejumlah cadangan kolesterol dalam ester kolesterol sel-sel steroidogenik. Jika kelenjar penghasil steroid dirangsang, kolesterol ini dibebaskan melalui stimulasi dan esterase kolesterol, dan sejumlah kolesterol tambahan dihasilkan melalui stimulasi sintesis kolesterol oleh kelenjar. Namun, dengan berjalannya waktu, ambilan kolesterol yang ditingkatkan merupakan mekanisme yang utama untuk meningkatkan steroidogenesis. Steroidogenesis Adrenal Hormon steroid adrenal disintesis oleh kolesterol. Kolesterol sebagian besar dari plasma, tetapi sebagian kecil disintesis di in situ dari astetil-KoA melalui mevalonat dan skualen. Banyak dari kolesterol adrenal mengalami esterifikasi dan disimpan dalam butiran lipid di sitoplasma. Adrenal mendapat rangsangan dari ACTH pengaktifan esterase kolesterol bebas yang terbentuk diangkut ke mitokondria, tempat pemutusan rantai samping sitokrom P450 pregnenolon. Pemutusan rantai samping melibatkan serangakain hidroksilasi, mula-mula di C 22 dan kemudian di C 20 lalu diikuti oleh pemutusan rantai samping untuk menghasilkan steroid 21- karbon. Untuk memindahkan kolesterol ke P450scc di membran dalam mitokondria diperlukan protein regulatorik akut steroidogenik (StAR) yang dependen-ACTH. Semua hormon steroid mamalia dibentuk dari kolesterol via pregnenolon atau retikulum endoplasma sel pembentuk. Reaksi tersebut membutuhkan hidroksilase yang memerlukan oksigen molekular dan NADPH. a. Sintesis Mineralokortikoid b. Sintesis Glukokortikoid c. Sintesis Androgen

Upload: ervi-audina-munthe

Post on 11-Jul-2016

219 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

metabolik endokrin diskusi

TRANSCRIPT

Page 1: P1 METEND

4. d. Hormon steroid

Hormon steroid dihasilkan adrenal, ovarium, testis, plasenta, dan pada tingkat tertentu di jaringan perifer. Steroid berasal dari kolesterol yang dihasilkan melalui sintesis de novo atau melalui ambilan dari LDL melalui reseptor LDL. Terdapat sejumlah cadangan kolesterol dalam ester kolesterol sel-sel steroidogenik. Jika kelenjar penghasil steroid dirangsang, kolesterol ini dibebaskan melalui stimulasi dan esterase kolesterol, dan sejumlah kolesterol tambahan dihasilkan melalui stimulasi sintesis kolesterol oleh kelenjar. Namun, dengan berjalannya waktu, ambilan kolesterol yang ditingkatkan merupakan mekanisme yang utama untuk meningkatkan steroidogenesis.

Steroidogenesis AdrenalHormon steroid adrenal disintesis oleh kolesterol. Kolesterol sebagian besar dari

plasma, tetapi sebagian kecil disintesis di in situ dari astetil-KoA melalui mevalonat dan skualen. Banyak dari kolesterol adrenal mengalami esterifikasi dan disimpan dalam butiran lipid di sitoplasma. Adrenal mendapat rangsangan dari ACTH pengaktifan esterase kolesterol bebas yang terbentuk diangkut ke mitokondria, tempat pemutusan rantai samping sitokrom P450 pregnenolon.

Pemutusan rantai samping melibatkan serangakain hidroksilasi, mula-mula di C22 dan kemudian di C20 lalu diikuti oleh pemutusan rantai samping untuk menghasilkan steroid 21-karbon. Untuk memindahkan kolesterol ke P450scc di membran dalam mitokondria diperlukan protein regulatorik akut steroidogenik (StAR) yang dependen-ACTH. Semua hormon steroid mamalia dibentuk dari kolesterol via pregnenolon atau retikulum endoplasma sel pembentuk. Reaksi tersebut membutuhkan hidroksilase yang memerlukan oksigen molekular dan NADPH. a. Sintesis Mineralokortikoidb. Sintesis Glukokortikoidc. Sintesis Androgen

Mekanisme kerja hormon steroidSteroid, merupakan senyawa lipid larut-lemak yang disintesis dari kolesterol. Zat ini

diproduksi oleh ovarium, testis, plasenta, dan bagian luar kelenjar adrenal, serta testosterone, estrogen, progesterone, aldosteron, dan kortisol. Zat ini akan bersirkulasi dalam plasma yang mentranspor protein dalam tubuh. Hormon-reseptor steroid, dapat ditemukan di membrane plasma. Yaitu di daerah sitosol, maupun di bagian inti sel atau nucleus dari sel target. Secara umum, hormone-reseptor steroid merupakan reseptor intraselular yang tentunya, daerah atau wilayah kerjanya adalah di dalam sel. Hormon steroid merupakan salah satu jenis hormone polipeptida. Hormone steroid, mempunyai keterlibatan dalam proses aktivasi gen. Dimana dari proses aktivasi gen inilah akan melibatkan sistem reseptor intraselular.

Mekanisme kerja hormone steroid, diawali dari hormone steroid yang melewati membrane sel. Kemudian, hormone steroid masuk ke dalam area sitoplasma sel. Hormone steroid menuju ke daerah sitoplasma karena hormone akan menuju ke sel targetnya.. Kemudian, hormone steroid akan berikatan dengan reseptornya. Reseptor hormone terdapat pada sitoplasma sel. Setelah hormone dan reseptor berikatan, maka terjadilah kompleks

Page 2: P1 METEND

hormone-reseptor steroid. Dengan adanya kompleks hormone-reseptor steroid ini, dengan atau tanpa modifikasi akan ditransportasikan ke area kerja hormone atau bisa disebut sebagai side of action. Side of action terdapat di dalam inti sel, yaitu tepatnya pada kromatin inti.

Kemudian, side of action akan berikatan dengan suatu bagian spesifik dari kromatin inti sel. Ikatan antara side of action dengan bagian tersebut, akan menstimulasi atau merangsang proses transkripsi RNA (messenger ribonucleic acid) yang baru. Proses stimulasi ini melalui sebuah mekanisme baru yang belum bisa diketahui. Proses stimulasi transkripsi RNA akan menghasilkan proses sintesis protein baru. Selain itu, akan terjadi beberapa hal yang berhubungan dengan penghambatansistesis protein. Hal itu terjadi sesuai dengan fungsi tiap-tiap sel target. Contoh hormone steroid adalah adrenokortikosteroid.

Hormon steroid dapat menimbulkan efeknya melalui mekanisme dasar yang menyatukan induksi sintesis protein yang baru pada sel targetnya. Protein yang diinduksi ini merupakan hormon itu sendiri atau molekul lain yang penting untuk fungsi sel. Misalnya seperti enzim, protein yang baru disintesis itulah yang bertanggung jawab sepenuhnya pada aktivitas hormonsteroid. Dari proses sebelumnya yang menghasilkan kompleks hormon reseptor, akan menghasilkan suatu perubahan. Kompleks hormon-reseptor akan secara berurutan dipindahkan ke nukleus dan akan berikatan dengan DNA.Terdapat tiga domain struktural penting pada setiap reseptor hormon steroid. Hal itu juga berhubungan dengan fungsi molekul. Diantaranya adalah pengikatan hormon steroid, pengikatan DNA, dan promosi transkripsi gen.

Oleh karena itu, tidak mengejutkan apabila semua reseptor hormon steroid memiliki kesamaan struktur yang nyata pada level cetakan DNA (copy DNA).Ekspresi gen yang diatur oleh hormon steroid dikontrol oleh empat elemen spesifik. Yaitu promotor, enhancer responsif steroid, silencer, dan enhancer yang tidak tergantung pada hormon. Enhancer responsif steroid merupakan tempat pengikatan DNA untuk kompleks reseptor steroidyang

Page 3: P1 METEND

teraktivasi dan diketahui sebagai elemen respon steroid. Dimana elemen respon steroid sangat penting dan digunakan untuk menentukan spesifitas steroid.

Hormon steroid diangkut dalam aliran darah secara terikat dengan protein spesifik. Pengikatan tersebut spesifik, layaknya enzim dengan substrat. Steroid dapat diekskresikan melalui urin dan empedu. Sebelum dieliminasi, steroid yang aktif akan dikonjugasikan sebagai sulfat. Hormon steroid merupakan salah satu hormone-hormon yang diisolasi dari daerah korteks suprarenal. Lebih dari empat puluh jenis steroid telah diisolasi dari korteks suprarenal ini. 

Namun, dari empat puluh jenis steroid, hanya beberapa dari steroid ini yang dapat dideteksi dalam darah. Yaitu tepatnya di pembuluh darah vena yang jalurnya meninggalkan kelenjar suprarenal. Seharusnya, karena meninggalkan kelenjar suprarenal, tentunya dalam darah yangdiangkut oleh pembuluh darah vena terdapat macam-macam hormone steroid yang memangdiisolasi di daerah korteks suprarenal. Namun hal itu tidak terjadi, karena hormone-hormon lainnya sedang melakukan tahap sistesis hormone. Sehingga tidak terbawa pada pembuluh darah vena yang meninggalkan daerah korteks suprarenal.

Sumber:1. Murray Robert, Granner Darly dan Rodwell Victor. Biokimia Harper. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC. 20122. Ruswana Anwar. Biosintesis, Sekresi Dan Mekanisme Kerja Hormon. Diakses Dari:

http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2010/05/biosintesis_sekresi_dan_mekanisme_kerja_hormon.pdf Pada 29/01/2015.

11. Kenapa kortikosteroid tidak bisa dihentikan mendadak?Kortikosteroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak dan juga mempengaruhi fungsi sistem kardiovaskuler, ginjal, otot lurik, sistem saraf dan organ lain. Korteks adrenal berfungsi homeostatik, artinya penting bagi organisme untuk dapat mempertahankan diri dalam menghadapi perubahan lingkungan (terjadi adaptasi).Jika sewaktu-waktu konsumsi obat kortikosteroid dihentikan mendadak saat telah digunakan jangka panjang, tubuh akan segera kekurangan kortikosteroid (tubuh perlu waktu untuk memproduksi kortikosteroid alami). Akibatnya, metabolisme tubuh akan kacau balau (rebound phenomenon). Bahkan pada beberapa kasus dapat berakhir dengan kematian. Maka dari itu penggunaan kortikosteroid bila akan dihentikan harus secara berangsur-angsur (tappering off).Sumber: Syarif Amir, Estuningtyas Ari, dkk. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2012