ortho inter

10
Ujian mata kuliah preventive/interseptive orthodonti Semester I PPDGS IKGA 1. Pasien laki-laki usia 9 tahun, terdapat reverse over jet sebesar 2mm. Uraikan penatalaksanaannya, dan treatment optionnya. Termasuk bagaimana menegakkan diagnosa. 2. Bagaimana hubungan antara ketidakseimbangan otot-otot wajah dengan terjadinya maloklusi pada anak-anak. a. Triangular concept b. Diagnosis c. Contoh dan rencana perawatannya 3. Uraikan perbedaan prinsip antara straightwire appliance dan edgewise technic 4. Functional appliance dapat meningkatkan pertumbuhan mandibula terutama pada perawatan maloklusi kelas II. Bagaimana pernyataan tersebut, mohon dijelaskan 5. Fixed appliance menggunakan kawat, mohon dijelaskan sifat- sifat kawat yang ideal dalam fixed appliance 6. Pasien anak perempuan usia 9 tahun, akan dilakuka ekspansi dengan RME, bagaimana pertimbangan saudara (indikasi RME), dan magement RME (pemasangan, aktivasi, kontraindikasi) 7. Sebutkan teknik pemasangan bracket pada gigi insisif, kaninus, premolar rahang bawah dan atas 8. Jelaskan perbedaan prinsip antara penggunaan RME dan quadhelix 9. Jelaskan perbedaan antara pseudo kelas III dan true kelas III, bagaimana menegakkan diagnosanya dan rencana perawatannya bila ternyata pasien pseudo kelas III 10. Uraikan dan jelaskan bagaimana menegakkan diagnosa dan rencana perawatan pada pasien anak laki-laki usia 11 tahun dengan maloklusi kelas II divisi 2 Jawaban : 1. Kasus : anak laki-laki usia 9 tahun dengan reverse overjet 2mm. Pemeriksaan yang dilakukan : a. Pemeriksaan kondisi kesehatan umum b. Pemeriksaan intra oral

Upload: sekarpratiwidrg

Post on 15-Sep-2015

40 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

soal ortho interseptif

TRANSCRIPT

Ujian mata kuliah preventive/interseptive orthodontiSemester I PPDGS IKGA1. Pasien laki-laki usia 9 tahun, terdapat reverse over jet sebesar 2mm. Uraikan penatalaksanaannya, dan treatment optionnya. Termasuk bagaimana menegakkan diagnosa.2. Bagaimana hubungan antara ketidakseimbangan otot-otot wajah dengan terjadinya maloklusi pada anak-anak.a. Triangular conceptb. Diagnosisc. Contoh dan rencana perawatannya3. Uraikan perbedaan prinsip antara straightwire appliance dan edgewise technic4. Functional appliance dapat meningkatkan pertumbuhan mandibula terutama pada perawatan maloklusi kelas II. Bagaimana pernyataan tersebut, mohon dijelaskan5. Fixed appliance menggunakan kawat, mohon dijelaskan sifat-sifat kawat yang ideal dalam fixed appliance6. Pasien anak perempuan usia 9 tahun, akan dilakuka ekspansi dengan RME, bagaimana pertimbangan saudara (indikasi RME), dan magement RME (pemasangan, aktivasi, kontraindikasi)7. Sebutkan teknik pemasangan bracket pada gigi insisif, kaninus, premolar rahang bawah dan atas8. Jelaskan perbedaan prinsip antara penggunaan RME dan quadhelix9. Jelaskan perbedaan antara pseudo kelas III dan true kelas III, bagaimana menegakkan diagnosanya dan rencana perawatannya bila ternyata pasien pseudo kelas III10. Uraikan dan jelaskan bagaimana menegakkan diagnosa dan rencana perawatan pada pasien anak laki-laki usia 11 tahun dengan maloklusi kelas II divisi 2

Jawaban :1. Kasus : anak laki-laki usia 9 tahun dengan reverse overjet 2mm. Pemeriksaan yang dilakukan :a. Pemeriksaan kondisi kesehatan umumb. Pemeriksaan intra oralc. Pemeriksaan ekstra orald. Pencetakan model studi dan model kerjae. Pembuatan foto panoramikf. Pembuatan foto sefalometriAnalisis yang dilakukan :a. Analisis modelb. Analisis Boltonc. Analisis analisis sefalometri

Treatment optionnya :Perawatan dengan menggunakan RME. Tujuan dari penggunaan RME adalah untuk membuka gigitan dan mengekspansi rahang atas. Dapat ditambah dengan penggunaan face mask untuk menarik maksila ke anterior. Setelah gigi anterior rahang atas dapat digerakkan ke anterior, digunakan alat orthodonti cekat untuk memperbaiki maloklusi gigi per gigi dan mendapatkan oklusi yang lebih ideal.Lower Schwarz appliance dapat digunakan dalam fase awal untuk menegakkan gigi-gigi posterior dan tulang basal jika diperlukan sebagai tahap inisisasi sebelum penggunaan RME. Orthopedic facemask adalah alat pilihan dalam kasus dengan retrusi rahang atas dan dapat memberikan hasil yang dramatis dalam periode waktu yang pendek . Sistem alat ini mempengaruhi hampir semua bidang yang berkontribusi terhadap maloklusi kelas III sehingga protokol pengobatan ini dapat diterapkan secara efektif untuk sebagian besar pasien dengan pertumbuhan rahang kelas III tanpa penyebab spesifik . Kerjanya dengan menarik rahang atas ke depan dan membatasi pertumbuhan mandibula . Semakin awal kasus ini ditemukan dan didiagnosis , perawatan yang sederhana dapat cepat dapat dilakukan, hasilnya pun didapat lebih cepat dan stabil. Kunci keberhasilan perawatan pada kasus ini adalah dengan menghapus interlock anterior sedini mungkin sehingga memungkinkan untuk pertumbuhan ke dalam batas normal posisi rahang atas dan juga untuk membimbing mandibula ke posisi normal. Sumber : Manisha. K, DR. DR. Kukreja, et.al., Early Treatment of Class III Malocclusion (http://orthocj.com/2011/01/early-treatment-of-class-iii-malocclusion/)

5. Sifat-sifat kawat yang ideal bagi fixed appliance :

PropertyRequirements

Biological Tidak boleh beracun

Chemical Harus tahan korosi dan noda

Mechanical Modulus elasticity harus tinggi. Agar kawat dapat memberikan lebih banyak daya untuk menggerakkan gigi.Harus mudah dibentuk agar dapat dibengkokkan sesuai kebutuhan tanpa menyebabkan patah.Kemampuan untuk dibengkokkan kembali ke awalnya harus tinggi, tanpa menyebabkan kerusakan permanen. Disebut juga elastic deflection.Kekakuan harus lebih rendah. Sehingga daya yang lebih rendah dapat diberikan secara konstan dalam waktu singkat.Gaya lentingnya (resilience) harus tinggi. Sehingga batasan kerjanya lebih luas. Harus dapat disolder atau dilas.Elastisitasnya (ductility) harus cukup agar dapat dijadikan alat fabrikasi.Friksi antara bracket-wire interface harus rendah. Jika tidak akan terbentuk tegangan yang tidak seharusnya, yang akan membatasi pergerakan gigi.

Lain-lainHarus tahan lama sejak diproduksi maupun digunakan dalam alat orthodontiHarus terjangkau dari segi hargaHarus mudah diperlakukan atau dimodifikasi.

Sumber : Kotha, Ravichandra Sekhar., et.al., 2014. An Overview of Orthodontic Wires. Diakses dari :http://www.researchgate.net/profile/Rama_Krishna_Alla2/publication/260944968_An_Overview_of_Orthodontic_Wires/links/0deec532bbeeee238b000000.pdf

6. Pasien anak perempuan usia 9 tahun, akan dilakukan ekspansi dengan RME, bagaimana pertimbangan saudara (indikasi RME), dan magement RME (pemasangan, aktivasi, kontraindikasi)Indikasi RME menurut McNamara : Defisiensi maksila dengan crossbite posterior bilateral atau unilateral dengan inklinasi gigi normal Defisiensi maksila dengan oral breathing dan palatum yang dalam Defisiensi maksila dengan tidak adanya crossbite posterior Koreksi inklinasi aksial gigi posterior Koreksi spontan maloklusi kelas II Persiapan sebelum perawatan fungsional rahang atau bedah orthognathic Celah bibir dan palatum Unilateral atau bilateral crossbite posterior dengan retrusi wajah bagian tengah Crossbite secara keseluruhan Indikasi medis lain misalnya poor nasal airway, nasal stenosis, nasal deformitas dan adanya nasal resistance Melebarkan senyumManagement RME :Menurut Silverstein (2004), perlu beberapa tahap kunjungan pasien agar mendapatkan alat yang sesuai dengan mulut pasien, yaitu: pada kunjungan pertama, dilakukan pemasangan separator pada gigi yang akan dipasangi band; pada kunjungan kedua, mencoba band dan dilakukan pencetakan kemudian dibuat model. Dari model dapat dibuat alat RME. PencetakanPremolar pertama dan molar pertama maksila telah diseparasi pada kunjungan sebelumnya, maka terdapat ruang interproksimal yang cukup untuk penempatan bands. Bands yang dipilih untuk alat idealnya terbuat dari bahan heavy band, menambah kekakuan alat. Bands yang dipilih sebaiknya sedikit lebih besar agar mempermudah insersi alat.Setelah band dipasang, pencetakan dengan alginate dilakukan menggunakan sendok cetak aluminium standard. Penting untuk mendapatkan hasil cetak yang adekuat dari gigi dan keseluruhan jaringan palatal. Band dilepaskan dari mulut pasien dan ditempatkan pada posisi yang tepat pada cetakan. Bands dilekatkan ke alginate dengan sticky wax untuk memastikan tidak bergesernya bands saat pengecoran model kerja. Pergeseran bands selama proses pengecoran akan menyebabkan pembuatan alat yang tidak pas.Pembuatan AlatSetelah model kerja dicor dan ditrim, posisi band pada model kerja dicek. Apabila ada ketidak sejajaran yang jelas pada band yang berhubungan dengan pergeseran selama proses pengecoran, maka pembuatan alat sebaiknya tidak diproses. Biasanya, pencetakan lain pada pasien harus dibuat pada kunjungan berikutnya. Contoh yang jarang terjadi, posisi penempatan band jelas dan penyesuaian posisi band dapat dibuat pada model kerja.Bagian ini akan menjelaskan tentang pembuatan alat ekspansi tipe Hyrax. Kami merekomendasikan penggunaan skrup ekspansi PalexTM (Great Lakes Orthodontic Products, Tonawanda, NY). Tipe skrup ini dapat diekspansi sekitar 47 kali tanpa pembongkaran, hasilnya ekspansinya sekitar 10 mm. Setelah diputar sekitar 30 kali, skrup dapat dikencangkan dengan menempatkan ligature untuk membuka pada kunci yang digunakan untuk aktivasi alat. Akrilik juga dapat ditambahkan pada skrup ekspansi.Langkah pertama dari pembuatan alat ini adalah dengan momotong empat kaki yang terpasang pada skrup ekspansi (struts) sampai panjangnya cukup atau memadai. Potongan 0.036 kawat stainless steel digunakan untuk pembuatan dukungan bagian lingual yang diperluas antara molar pertama maksila dan premolar pertama pada kedua sisi (Gambar 1). Kawat dukungan tersebut dilekatkan pada model dengan menggunakan MDS AdhesiveTM (Great Lakes Orthodontic Products, Tonawanda, NY) sebelum disolder. Kawat dukungan lingual tambahan sebaiknya dapat ditambahkan pada alat. Segala usaha dapat dilakukan untuk menempatkan skrup palatal antara 2-4 mm dari mukosa palatal agar meminimalkan fungsi lidah yang terhalang / terganggu. Setelah skrup ekspansi disolder, alat dilepaskan dari model kerja dengan menggerinda gips yang memegang bands. Alat selesai dan kemudian dipoles dengan cara yang tepat dan setelah didisinfeksi, alat siap dikirim.Pemasangan AlatSeparator diletakkan di antara alat dan pembungkus. Separator dilepaskan dan persiapan try in alat. Bukan merupakan hal yang jarang terjadi untuk klinisi mendapatkan kesulitan penempatan awal alat ini. Dikarenakan oleh penyimpangan / perbedaan arah pemasangan keempat band penjangkar, terkadang perlu untuk membiarkan alat diam untuk beberapa menit, dengan pemberian tekanan ringan ke alat oleh pasien, dapat dengan menggigit cotton roll yang ditempatkan pada alat. Sepanjang band tidak mengalami distorsi selama pengecoran model kerja, alat ekspansi biasanya berangsur-angsur dapat ditempatkan pada pasien.Sementasi banded expander menggunakan semen glass ionomer (contoh, GlasIonomerTM Cement, Shofu Corp., Kyoto, Japan) atau beberapa tipe semen lain yang memiliki kekuatan tinggi (high strength). Karena gaya yang besar dihasilkan oleh alat, maka adhesi yang adekuat dari semen untuk alat dan gigi sangatlah penting. Penggunaan tipe glass ionomer untuk sementasi bands memberi keuntungan yang penting jika dibandingkan dengan penggunaan tradisional dari semen zinc fosfat. Fluor yang lepas dari semen glass ionomer menurunkan resiko dekalsifikasi pada kebocoran / microleakage antara band dengan permukaan email (Hallgren et al., 1992; Serra and Cury, 1992).Pada kunjungan berikutnya, dilakukan pemasangan alat RME dan pemberian instruksi pada pasien. Aktivasi dilakukan oleh pasien sendiri atau orang tuanya dengan memutar sekrup 2 kali sehari selama 2 minggu, atau sesuai dengan ekspansi yang dibutuhkan. Ekspansi yang dihasilkan adalah sebesar 0,5 mm/hari. Untuk periode stabilisasi, alat dibiarkan dalam mulut dalam keadaan tidak aktif selama 3 bulan, untuk menstabilkan hasil ekspansi yang telah dicapai. Kemudian pada periode retensi dapat digunakan Hawley Retainer atau alat lain yang sesuai setelah alat RME dilepas, untuk mencegah terjadinya relaps.Sumber : McNamara McNamara, James A., William L. Brudon. 1995. Orthodontic and Orthopedic Treatment in Mixed Dentition. USA : Needham Press. Chapter 7. Pg.131-144Syahrul, Dwis., et. al., Perawatan gigitan silang posterior dengan rapid maxillary expansion. Dalam http://unmas-library.ac.id/jurnal_unmas/INTERDENTAL%20Vol.5%20No.2.pdf

7. Teknik pemasangan bracket pada gigi insisif, kaninus, premolar rahang bawah dan atasPerhatikan bahwa operator harus dapat melihat posisi bracket dari depan lurus ke sisi fasial gigi, tidak lebih ke bawah atau lebih ke atas.

Akurasi vertikal dapat dioptimalkan dengan menggunakan bracket gauge dan tabel Posisi braket dari produsen bracket. Bracket gauge digunakan dengan cara yang sedikit berbeda untuk tiap regio yang berbeda di rongga mulut. Di regio insisifus, gauge ditempatkan 900 terhadap permukaan labial.

Namun jika ada kerusakan pada gigi insisifus, misal ada patah, maka posisi bracket pun dimodifikasi. Sebagai contoh, pada awal perawatan, gigi mengalami path 0,5mm, makan bracket diletakkan 0,5mm lebih ke ginggival dari posisi yang digambarkan pada tabel.

Di regio kaninus dan premolar, gauge ditempatkan paralel terhadap dataran oklusal.

Jika gigi caninus rahang atas bonjol bukalnya sangat tinggi, dan direncanakan akan dilakukan re-shaping sekitar 1mm, maka untuk mengantisipasinya, posisi bracket dimodifikasi 1mm lebih ke gingival dari petunjuk dalam tabel.

Sumber : McLaughlin, Ricard p., et al. Practical Techniques for Achieving Improved Accuracy in Bracket Positioning. Dalam jurnal Orthodontic Perspectives, Vol. VI, No. 1, 1999. Diakses melalui : http://multimedia.3m.com/mws/media/96890O/practical-technique-for-achieving-accuracy-in-bkt-positioning.pdf

8. Jelaskan perbedaan prinsip antara penggunaan RME dan quadhelixRAPID MAXILLARY EXPANSION Alat ini bersifat cekat, menghasilkan pelebaran arah lateral, paralel dan simetris, digunakan untuk melakukan pelebaran lengkung basal pada periode gigi bercampur. RME terdiri dari cincin stainless yang disemenkan pada gigi-gigi molar satu desidui atau premolar satu dan gigi molar satu permanen kanan dan kiri, dihubungkan dengan sekrup ekspansi yang mempunyai daya pelebaran yang besar. Dengan alat ini terjadi pelebaran sutura palatina mediana ke arah lateral dan lengkung gigi bergerak secara bodily.QUAD HELIX Alat ini bersifat semi cekat, dapat menghasilkan gerakan paralel simetris atau asimetris maupun gerakan non paralel simetris atau asimetris, tergantung kebutuhan. Semi cekat, karena sebagian dapat dilepas untuk diaktifkan ( bagian ekspansif yang terbuat dari kawat stainless steel diameter 0,9 mm ) dan cincin yang dipasang cekat dengan semen pada kedua gigi molar pertama. Pelebaran lengkung gigi diperoleh dengan cara mengaktifkan coil, lengan helix ataupun palatal bar, tergantung arah pelebaran yang diharapkan. Ekpansi yang dihasilkan lebih lambat dibandingkan penggunaan RME.Sumber : http://cendrawasih.a.f.staff.ugm.ac.id/wp-content/buku-ajar-orto-i-th-2008.pdf