oleh : risanti astika putri - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/37840/14/naskah publikasi.pdf ·...

14
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIET HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN HIPERTENSI LANSIA DI DESA MANCASAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS I BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Oleh : RISANTI ASTIKA PUTRI J 210100009 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: vuthien

Post on 09-Jun-2019

247 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh : RISANTI ASTIKA PUTRI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/37840/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 5. Diet hipertensi Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekambuhan

0

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN

TENTANG DIET HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN

KEKAMBUHAN HIPERTENSI LANSIA DI DESA MANCASAN

WILAYAH KERJA PUSKESMAS I BAKI SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

RISANTI ASTIKA PUTRI

J 210100009

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: Oleh : RISANTI ASTIKA PUTRI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/37840/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 5. Diet hipertensi Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekambuhan

1

UNIVERSITASMUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Jln. A. Yani, Tromol pos 1 Pabelan, Kartasura Telp.(0271) 717417 Surakarta

57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertandatangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir :

Pembimbing I

Nama : H.M. Abi Muhlisin, SKM., M.Kep

Pembimbing II

Nama : Fahrun Nur Rosyid, S.Kep.,Ns., M.Kep

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : RISANTI ASTIKA PUTRI

NIM : J 210100009

Fakultas : Ilmu Kesehatan

Program Studi : S1 Keperawatan

Judul Skripsi :

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan

Tentang Diet Hipertensi Dengan Kejadian

Kekambuhan Hipertensi Lansia Di Desa

Mancasan Wilayah Kerja Puskesmas I Baki

Sukoharjo

Naskah artikel tersebut layak dan dapat di setujui untuk di publikasikan. Demikian

persetujuan ini dibuat, semoga dapat di pergunakan seperlunya.

Surakarta, 18 Maret 2015

Pembimbing I Pembimbing II

H.M. Abi Muhlisin, SKM., M.Kep

Fahrun Nur Rosyid, S.Kep.,Ns., M.Kep

Page 3: Oleh : RISANTI ASTIKA PUTRI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/37840/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 5. Diet hipertensi Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekambuhan

1

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi …. Risanti Astika Putri

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIET

HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN HIPERTENSI

LANSIA DI DESA MANCASAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS I

BAKI SUKOHARJO

Risanti Astika Putri*, Fahrun Nur Rosyid**,Abi Muhlisin**

*Mahasiswa S-1 Keperawatan FIK UMS

** Staff pengajar FIK UMS

** Staff pengajar FIK UMS

Abstrak

Angka kejadian hipertensi di Desa Mancasan Baki Sukoharjo masih tinggi,

dimana dari 158 anggota posyandu lansia, 82 dengan hipertensi. Dari 82 lansia

hipertensi 35 mengalami kekambuhan setidaknya 5-7 kali. Kekambuhan hipertensi

sebagai akibat kurangnya pengetahuan lansia tentang diet hipertensi yang

berpengaruh rendahnya perilaku menjalankan diet hipertensi secara ketat. Tujuan

penelitian adalah mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang diet

hipertensi dengan kejadian kekambuhan hipertensi lansia di Desa Mancasan Wilayah

Kerja Puskesmas I Baki Sukoharjo. Metode penelitian adalah deskriptif koreleatif

dengan rancangan crossectional. Sampel penelitian adalah semua anggota posyandu

lansia desa Desa Mancasan yang mengalami hipertensi dengan teknik pengambilan

sampel menggunakan total sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner

pengetahuan dan data catatan kesehatan tekanan darah anggota posyandu lansia dari

kader posyandu. Alat analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian

diketahui 18 responden (22%) dengan pengetahuan baik, 42 responden (51,2%)

dengan pengetahuan cukup, dan 22 responden (26,8%) dengan pengetahuan kurang.

Frekuensi kekambuhan hipertensi diketahui 23 responden (28%) kategori sering, 35

responden (42,7%) kadang-kadang dan 24 responden (29,3%) jarang mengalami

kekambuhan hipertensi. Hasil uji korelasi Chi Square diperoleh nilai 2 =12,861 p-

value = 0,01, sehingga disimpulkan ada hubungan tingkat pengetahuan lansia tentang

diet hipertensi dengan kejadian kekambuhan di Desa Mancasan wilayah kerja

Puskesmas I Baki Sukoharjo. Kesimpulan penelitian bahwa kejadian kekambuhan

hipertensi lansia sebagai akibat masih kurangnya pengetahuan tentang diet

hipertensi, sehingga mempengaruhi perilaku dalam diet hipertensi. Perlu kiranya

adanya peningkatan pengetahuan dan dukungan sosial dalam meningkatkan diet

hipertensi.

Kata kunci: Pengetahuan, Kekambuhan Hipertensi, Lanjut usia

Page 4: Oleh : RISANTI ASTIKA PUTRI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/37840/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 5. Diet hipertensi Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekambuhan

2

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi …. Risanti Astika Putri

THE CORRELATION BETWEEN HYPERTENSION DIET KNOWLEDGE

LEVEL WITH RECURRENCE HYPERTENSION IN MANCASAN VILLAGE

OF PUSKESMAS I BAKI SUKOHARJO

By : Risanti Astika Putri

Abstract

Hypertension recurrence in village Mancasan Baki Sukoharjo is still high, whom

158 members of elderly posyandu, 82 members with hypertension. From 82 elderly,

35 the other recurrence hypertension between 5-7 times. The recurrence of

hypertension was influenced by lack of knowledge of hypertension diet and influence

to poor behavior hypertension diet. Research purposes is to know correlation

between hypertension diet knowledge level with recurrence hypertension in

Mancasan Village of Puskesmas I of Baki Sukoharjo. This study uses an analytical

cross sectional study design sample research is all of members elderly posyandu who

hypertension. Taking sample was using total sampling. Instrument research was

using questionnaire and data of health blood pressure. Analysis data was use chi

square test. Based on research that 18 respondents (22%) with good knowledge, 42

respondents(51,2%) fair, and 22 respondents (26,8%) with poor. frequency of

Recurrence Hypertension that 23 respondents (28%) rapid, 35 respondents (42,7%)

rarely and 24 respondents (29,3%) seldom. Based of chi square test with 2

=12,861 p-value 0.01, It concluded there was a correlation between hypertension

diet knowledge level with recurrence hypertension in Mancasan village of

Puskesmas I of Baki Sukoharjo. Conclusion this research that recurrence

hypertension of elderly was caused elderly with lack hypertension diet, so it was

influence to hypertension diet behavior. Its need to increase knowledge and social

support to diet hypertension compliance

Keyword: Knowledge, Recurrence Hypertension, Elderly

PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan masalah

utama dalam kesehatan masyarakat,

yang umumnya dialami oleh lansia.

Penyakit ini tidak menampakkan gejala

tetapi begitu penyakit ini diderita, maka

tekanan darah pasien harus dipantau

dengan rutin. Hal ini dilakukan untuk

mengantisipasi tekanan darah yang naik

dan akan menimbulkan gejala yang

berkelanjutan seperti penyakit jantung

koroner, stroke (Yogiantoro, 2006).

Menurut data dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2012

dilaporkan jumlah penderita hipertensi

ditemukan sebanyak 17.920 penderita

diseluruh Kabupaten Sukoharjo dan

pada tahun 2013 menunjukkan 19.920

penderita hipertensi di seluruh

Kabupaten Sukoharjo, kemudian

berdasarkan data dari Dinas Kesehatan

Sukoharjo bahwa angka hipertensi di

Puskesmas Baki pada tahun 2013 yaitu

sebesar 1147 kasus (Dinkes Sukoharjo,

2013).

Di Wilayah desa Mancasan

keseluruhan lansianya sebanyak 219

lansia dan yang mengalami hipertensi

sebanyak 82 orang lansia yang terdaftar

di posyandu Desa Mancasan.

Page 5: Oleh : RISANTI ASTIKA PUTRI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/37840/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 5. Diet hipertensi Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekambuhan

3

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi …. Risanti Astika Putri

Berdasarkan studi pendahuluan yang

dilakukan pada bulan September 2014

didapatkan data dari salah satu posyandu

lansia Desa Mancasan yaitu ada sekitar

18 orang, kemudian dari 18 orang yang

memeriksakan diri rutin ke posyandu

lansia tersebut ada 14 orang yang

mengalami kekambuhan hipertensi.

Berdasarkan data yang di dapatkan

dari salah satu posyandu lansia di Desa

Mancasan yang mempunyai jumlah

lansia terbanyak yaitu tekanan darahnya

tergolong tinggi yang ditandai dengan

tekanan darah sekitar 160/90 mmHg

sampai sekitar 190/100 mmHg, dari data

tersebut bahwa tingkat kekambuhan di

Desa Mancasan sangat tinggi.

Tujuan Penelitian adalah

Mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan tentang diet hipertensi

dengan kejadian kekambuhan hipertensi

lansia di Desa Mancasan wilayah kerja

puskesmas Baki I Sukoharjo

LANDASAN TEORI

Pengetahuan

Notoatmodjo (2010) pengetahuan

adalah apa yang diketahui oleh manusia

atau hasil pekerjaan manusia menjadi

tahu dan sebagian besa rpengetahuan

manusia diperoleh melalui indra

penglihatan, pendengaran, raba,

penciuman, dan raba.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Pengetahuan Seseorang

1. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan

yang diberikan seseorang kepada

orang lain terhadap suatu hal agar

seseorang dapat memahami.

2. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat

menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik

secara langsung maupun secara tidak

langsung.

3. Umur

Bertambahnya umur seseorang

akan menyebabkan terjadinya

perubahan pada aspek psikis dan

psikologi. Pada aspek psikologis dan

mental taraf berfikir seseorang

semakin matang dan dewasa.

4. Minat

Minat merupakan suatu

kecenderungan atau keinginan yang

tinggi terhadap sesuatu. Minat

menjadikan seseorang untuk

mencoba dan menekuni suatu hal

dan pada akhirnya diperoleh

pengetahuan yang lebih mendalam.

5. Pengalaman

Ada kecenderungan pengalaman

yang kurang baik seseorang akan

berusaha untuk melupakan, namun

jika pengalaman terhadap obyek

tersebut menyenangkan maka secara

psikologis akan timbul kesan yang

membekas dalam emosi sehingga

menimbulkan sikap positif.

Lanjut Usia

Undang-undang Nomor 13 Tahun

1998 tentang kesejahteraan lanjut usia

Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan

bahwa lanjut usia adalah seseorang yang

mencapai usia 60 tahun keatas. Menua

bukanlah suatu penyakit, tetapi

merupakan proses menurunnya daya

tahan tubuh dalam menghadapi

rangsangan dari dalam dan luar tubuh

yang berakhir dengan kematian

(Tamher, 2009).

Hipertensi Lansia

Suatu keadaan dimana tekanan

systole dan diastole mengalami kenaikan

yang melebihi batas normal. tekananan

darah diatas 150/90 mg Hg untuk lansia

umur sampai 65th sedangkan pada lansia

Page 6: Oleh : RISANTI ASTIKA PUTRI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/37840/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 5. Diet hipertensi Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekambuhan

4

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi …. Risanti Astika Putri

diatas 65th tekanan darah diatas 160/95

mg Hg (Silvia, 2006)

Kekambuhan hipertensi

Kekambuhan adalah klien yang

penyakitnya mengalami kambuh

kembali setelah klien mendapat

serangan yang pertama kali dan kambuh

kembali dalam kurun waktu satu tahun

(Diehl, 2004).

Faktor-faktor yang menyebabkan

kekambuhan hipertensi :

1. Kegemukan

Kelebihan berat badan

meningkatkan risiko seseorang

terserang kembali penyakit

hipertensi.

2. Kebiasaan merokok

Nikotin dalam tembakau

merupakan penyebab meningkatnya

tekanan darah segara setelah hisapan

pertama. Seperti zat-zat kimia lain

dalam asap rokok, nikotin diserap

oleh pembuluh-pembuluh darah

amat kecil di dalam paru-paru dan

diedarkan ke aliran darah. (Marliani,

2007).

3. Stress

Stres pada lansia merupakan

kondisi atau gangguan yang tidak

menyenangkan terjadi pada seluruh

tubuh yang dapat mempengaruhi

kehidupan. (Marliani, 2007).

4. Pola makan

Suatu informasi mengenai jenis

dan jumlah makanan yang

dikonsumsi seseorang supaya

mendapatkan kriteria yang sesuai

berdasarkan jumlah maupun jenis

makanan yang dikonsumsi (Bustan,

2007).

5. Diet hipertensi

Diet hipertensi merupakan

salah satu cara untuk mengatasi

kekambuhan hipertensi tanpa efek

samping yang serius karena metode

pengendaliannya lebih alami yang

bertujuan untuk membantu

menurunkan tekanan darah tinggi

menuju tekanan darah normal

(Sustrani, 2004).

Diet hipertensi

1) Makanan yang dianjurkan

Penderita hipertensi sebaiknya

mengkonsumsi banyak buah dan

sayuran segar. Buah dan sayuran

segar mengandung banyak vitamin

dan mineral. Buah yang banyak

mengandung mineral kalium dapat

membantu menurunkan tekanan

darah yang ringan. (Dalimarta,

2008).

2) Makanan yang dibatasi/ dikurangi

Mengkonsumsi telur dalam

jumla terbatas paling banyak 3 butir

dalam seminggu Batasi konsumsi

daging, minyak kelapa,dan santan.

3) Makanan yang dihindari

Hindari penggunaan lemak

hewan, margarin, dan mentega,

terutama makanan yang digoreng

dengan minyak, mengkonsumsi

jeroan seperti hati, limpa, dan sea

food (udang, kepiting). Hindari

buah yang mengandung alcohol

seperti durian dan kelengkeng

(Sitorus, 2008).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif non eksperimen

dengan desain penelitian studi

korelasional dan pendekatan cross

sectional (Notoatmodjo, 2010). Populasi

penelitian ini adalah seluruh penderita

hipertensi sebanyak 82 lansia dari 6

posyandu lansia yang tercatat menderita

hipertensi selama 4 bulan terakhir dari

bulan Sepetember sampai Desember

2014 sebanyak 260 lansia. Pengambilan

sampel menggunakan total sampling.

Page 7: Oleh : RISANTI ASTIKA PUTRI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/37840/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 5. Diet hipertensi Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekambuhan

5

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi …. Risanti Astika Putri

Kriteria sampel

1) Lansia yang berusia ≥60 tahun.

2) Lansia yang aktif mengikuti

kegiatan posyandu.

3) Lansia yang bisa diajak komunikasi.

4) Lansia yang bersedia menjadi

responden.

5) Lansia yang mengalami

kekambuhan hipertensi minimal 4

bulan.

6) Tidak mengalami komplikasi,

seperti stroke, gagal ginjal.

Instrumen penelitian ini adalah

kuesioner dan data

sekunder/dokumentasi yang didapatkan

dari data dari posyandu lansia Desa

Mancasan. Analisis Bivariat

menggunakan Chi square test dengan

signifikansi 5%.

HASIL PENELITIAN

Karakteristik responden

Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan

Karakteristik Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan

Dan Pekerjaan Pada Penelitian di Desa

Mancasan bulan Desember 2014

Karakteristik Jumlah (%)

Usia

60-74 Tahun 60 73.2

75-78 tahun 22 26.8

Jenis kelamin

Laki-laki 35 42.7

Perempuan 47 57.3

Tingkat pendidikan

Tidak sekolah 21 25.6

SD 20 24.4

SMP 30 36.6

SMA 11 13.4

Status pekerjaan

Buruh 19 23.2

Pedagang 1 1.2

Pensiunan 4 4.9

Tani 16 19.5

Tidak bekerja 34 41.5

Wiraswasta 8 9.8

Tabel 1 diketahui responden

penelitian 73,2% berusia 60-74 tahun,

57,3% berjenis kelamin perempuan,

36,6% berpendidikan SMP dan 41,5%

responden tidak bekerja.

Analisis Univariat

Pengetahuan tentang diet hipertensi Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan

Pengetahuan tentang diet hipertensi Pada

Penelitian di Desa Mancasan bulan Desember

2014

Pengetahuan Frekuensi (%)

Baik 18 22.0

Cukup 42 51.2

Kurang 22 26.8

Total 82 100.0

Tabel 2. diketahui responden

banyak dengan pengetahuan cukup

sebesar 51,2%, dan yang sedikit dengan

pengetahuan baik sebesar 22%.

Kekambuhan hipertensi Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan

Kekambuhan Hipertensi Pada Penelitian di Desa

Mancasan bulan Desember 2014

Kekambuhan hipertensi Frekuensi (%)

Sering 23 28.0

Kadang-kadang 35 42.7

Jarang 24 29.3

Total 82 100.0

Tabel 3 diketahui sebagian besar

responden kadang-kadang mengalami

kekambuhan hipertensi sebanyak 42,7%

dan paling sedikit pada kekambuhan

sering sering sebesar 28%.

Page 8: Oleh : RISANTI ASTIKA PUTRI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/37840/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 5. Diet hipertensi Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekambuhan

6

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi …. Risanti Astika Putri

Tabel 4. Distribusi Responden menurut Pengetahuan dan Kekambuhan Hipertensi

Pengetahuan

Kekambuhan hipertensi

Total 2 p Sering Kadang-

kadang Jarang

n % n % n % n %

12.861 0,012

Baik 4 22.2 6 33.3 8 44.4 18 100

Cukup 7 16.7 22 52.4 13 31 42 100

Kurang 12 54.5 7 31.8 3 13.6 22 100

Total 23 28 35 42.7 24 29.3 82 100

Berdasarkan tabel 4 diketahui

responden dengan pengetahuan yang

baik lebih banyak jarang mengalami

kekambuhan hipertensi. Responden

dengan pengetahuan yang cukup lebih

banyak yang kadan-kadang mengalami

hipertensi, dan responden dengan

pengetahuan yang kurang lebih sering

mengalami kekambuhan hipertensi. Hal

ini menunjukkan bahwa semakin baik

responden dengan pengetahuan yang

baik akan semakin jarang mengalami

hipertensi, sebaliknya responden dengan

pengetahuan yang kurang semakin

sering mengalami kekambuhan

hipertensi.

Berdasarkan hasil analisis

statistic dengan pengujian Chi Square

diperoleh nilai 2 =12,861 p-value =

0,01 (p<0,05), sehingga kesimpulan

yang diambil dalam penelitian ini adalah

ada hubungan tingkat pengetahuan

lansia tentang diet hipertensi dengan

kejadian kekambuhan di Desa Mancasan

wilayah kerja Puskesmas I Baki

Sukoharjo.

PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian

diketahui 73,2% responden berusia 60-

74 tahun. Banyaknya responden

penelitian yang masuk dalam usia 60-74

tahun di tempat penelitian menunjukkan

lansia bersedia untuk menjadi

responden, baik saat kegiatan posyandu

lansia maupun saat peneliti mendatangi

responden di rumahnya dan mau

mengisi kuesioner dan diukur tekanan

darah. Sedangkan pada responden yang

telah berumur lebih dari 74 tahun lebih

sedikit yang datang pada saat kegiatan

posyandu lansia dapat dan bersedia

menjadi responden. Kuntjoro (2005)

menyatakan bahwa proses menua adalah

proses alami yang disertai adanya

penurunan kondisi fisik, psikologis

maupun sosial yang saling berinteraksi

satu sama lain. Keadaan itu cenderung

berpotensi menimbulkan masalah

kesehatan secara umum seperti semakin

jarang mengikuti kegiatan posyandu.

Jenis kelamin responden diketahui

57,3% adalah perempuan. Berdasarkan

jumlah anggota posyandu lansia desa

Mancasan dari buku presensi diketahui

158 lansia, 102 adalah perempuan dan

56 adalah lansia laki-laki. Jumlah

responden perempuan lebih banyak ini

sejalan dengan data dari Badan Pusat

Statistik (BPS) tahun 2013 menyatakan

bahwa jumlah lansia di Indonesia

berdasarkan jenis kelamin menunjukkan

jumlah lansia laki-laki sebanyak

9.290.782 jiwa dan lansia perempuan

berjumlah 11.256.759 jiwa. Hasil

penelitian Nablory (2011) menyatakan

bahwa penderita hipertensi ditinjau dari

jenis kelamin menunjukkan laki-laki

mempunyai resiko lebih tinggi untuk

menderita hipertensi lebih awal,

sedangkan di atas umur 50 tahun

hipertensi lebih banyak terjadi pada

perempuan.

Page 9: Oleh : RISANTI ASTIKA PUTRI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/37840/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 5. Diet hipertensi Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekambuhan

7

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi …. Risanti Astika Putri

Berdasarkan hasil penelitian,

diketahui bahwa 36,6% responden

berpendidikan SMP. Banyaknya

responden berpendidikan SMP adalah

latar belakang responden yang pada

waktu usia sekolah masih jarang untuk

melanjutkan pendidikan hingga tingkat

SMA. Desa Mancasan adalah salah satu

desa yang keberadaannya cukup jauh

dalam menjangkau sekolah tingkat

SMA. Sekolah Tingkat Pertama berjarak

sekitar 6km yang lebih dekat dengan

puskesmas I Baki, sedangkan sekolah

tingkat atas berada di kota Sukoharjo

yang berjarak lebih dari 10km. Menurut

Ann. Mariner yang dikutip dari

Nursalam (2005) bahwa lingkungan

merupakan seluruh kondisi yang ada

disekitar manusia dan pengaruhnya yang

dapat mempengaruhi perkembangan dan

perilaku orang atau kelompok termasuk

didalamnya bahwa Desa Mancasan yang

jauh dari SMA menyebabkan responden

banyak berpendidikan sampai tingkat

SMP.

Berdasarkan hasil penelitian

mengenai status pekerjaan diketahui

41,5% responden tidak bekerja. Hal ini

menunjukkan bahwa responden yang

telah masuk dalam lanjut usia

mengalami keterbatasan dalam

melakukan aktivitas temasuk dalam

kemampuaan bekerja. Dengan

menurunnya kemampuan aktivitas

secara fisik responden tidak bekerja.

Hartono (2005) menyatakan bahwa

menjadi tua adalah titik balik didalam

kehidupan manusia, yang ada hubungan

dengan berlalunya waktu dan akhirnya

akan menuju pada kematian. Semakin

tua usia responden, semakin menurun

tingkat kemampuan secara fisik untuk

dapat bekerja mencari nafkah,

sementara latar belakang sosial ekonomi

dapat diartikan bahwa dengan

keterbatasan keterampilan yang dimiliki

responden merasa kesulitan dalam

melakukan aktivitas bekerja dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Analisis Univariat

Pengetahuan tentang Diet Hipertensi

Berdasarkan hasil penenlitian

diketahui 51,2% responden mempunyai

pengetahuan tentang diet hipertensi

dalam kategori cukup. Pengetahuan

tentang diet hipertensi cukup dapat

diartikan bahwa responden cukup

mengerti mengenai masalah diet

hipertensi, termasuk jenis makanan yang

dianjurkan, jenis makanan yang dibatasi

maupun yang dihindari. Pengetahuan

responden tentang diet hipertensi

kategori cukup dapat diperoleh dari

kegiatan posyandu lansia yang di

dalamnya menerima pendidikan

kesehatan dari kader, ataupun pada saat

responden melakukan pemeriksaan

kesehatan di puskesmas dan

mendapatkan saran dari petugas

kesehatan tentang pencegahan

kekambuhan hipertensi terutama dalam

pola makan.

Berdasarkan hasil penelitian

diketahui bahwa responden dengan

pengetahuan tentang diet hipertensi

kategori baik dan kurang hanya berbeda

4 responden yaitu 18 responden dengan

pengetahuan baik dan 22 dengan

pengetahuan kurang. Hal ini dipengaruhi

bahwa pendidikan responden banyak

yang tidak sekolah dan pendidikan SD

lebih banyak dibandingkan responden

lain, sehingga tingkat pendidikan

responden berpengaruh terhadap

kemampuan menerima informasi

pengertahuan tentang diet hipertensi

secara terbatas. Sedangkan responden

dengan pengetahuan yang baik dapat

diperoleh dari orang yang berpengaruh

seperti petugas kesehatan yang

memberikan pendidikan kesehatan

Page 10: Oleh : RISANTI ASTIKA PUTRI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/37840/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 5. Diet hipertensi Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekambuhan

8

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi …. Risanti Astika Putri

tentang masalah diit hipertensi. Namun

pengetahuan responden yang dapat

diperoleh dari petugas kesehatan kurang

sesuai dengan pendapat Notoatmodjo

(2010) bahwa pengetahuan dapat

dipengaruhi oleh faktor lingkungan,

termasuk lingkungan yang bersumber

dari orang yang berpengaruh termasuk

petugas kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian

diatas bahwa dengan pengetahuan yang

dimiliki lansia tentang diet hipertensi

dapat menjadi dasar untuk berperilaku

dalam hidup sehat termasuk dalam

melakukan diet hipertensi secara ketat.

Dengan pengetahuan yang baik maka

lansia akan dapat mengerti, memahami

tentang pentingnya diet hipertensi dan

mangaplikasikan dalam perilaku diet

rendah garam agar tekanan darah lansia

dalam kondisi stabil dan tidak

mengalami kekambuhan hipertensi.

Hasil penelitian Budiman (2009)

menjelaskan bahwa faktor pembeda

pada kejadian hipertensi pada lansia

salah satunya adalah faktor pengetahuan.

Dengan pengetahuan tentang diet

hipertensi yang baik, diperoleh dari

kegiatan penyuluhan akan menjadikan

lansia mengerti untuk mencegah

terjadinya peningkatan tekanan darah.

Kekambuhan hipertensi Berdasarkan hasil penelitian

diketahui 42,7% responden mengalami

kekambuhan hipertensi dalam kategori

kadang-kadang. Kategori kadang-

kadang adalah kekambuhan hipertensi

sebanyak 3 kali dalam kurun waktu 4

bulan. Hal ini dapat terjadi sebagai

akibat dari pelaksanan diet hipertensi

tidak ketat. Asupan makanan yang

seharusnya dihindari atau dibatasi, oleh

responden tetap dikonsumsi.

Berdasarkan hasil penelitian di

lapangan, bahwa responden menyatakan

masakan yang ada masih sering dengan

garam yang melebih dari ½ sendok teh.

Responden menyatakan bahwa jika

masakan tidak terasa asin, maka

responden menjadi kurang selera dalam

makan. Jenis makanan yang dikonsumsi

pun masih jauh dari yang disarankan

oleh petugas kesehatan. Makanan

gorengan dengan minyak goreng yang

banyak, bahkan terdapat responden yang

menyatakan menggunakan minyak

goreng bekas (jawa=minyak jelantah).

Penggunaan minyak goreng yang

berlebih pada konsumsi makan

menjadikan tekanan darah meningkat.

Marliana (2008) kekambuhan hipertensi

adalah peningkatan tekanan darah

kembali satu tahun minum obat

disebabkan karena tidak menjalankan

pola hidup yang sehat seperti diet yang

tepat.

Berdasarkan hasil penelitian ini

bahwa kekambuhan terjadi sebagai

akibat dari perilaku diet hipertensi yang

masih kurang. Kekambuhan terjadi pada

lansia dapat ditandai dengan adanya

nyeri di kepala,ataupun pada tengkuk

terasa berat. Dengan adanya

kekambuhan hipertensi yang masih

terjadi, responden diharapkan untuk mau

menjalankan diet hipertensi dan perluya

dukungan keluarga untuk membantu

pelaksanaan deit hipertensi secara ketat.

Penelitian Rosyid (2011) menyebutkan

bahwa responden dengan konsumsi

makan yang banyak mengandung

minyak, dan banyaknya jumlah garam

menyebabkan diet hipertensi menjadi

sulit ditegakkan.

Hubungan antara Pengetahuan

tentang diet hipertensi dan

Kekambuhan Hipertensi

Berdasarkan hasil penelitian

diketahui dari 82 responden penelitian

18 responden dengan pengetahuan

Page 11: Oleh : RISANTI ASTIKA PUTRI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/37840/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 5. Diet hipertensi Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekambuhan

9

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi …. Risanti Astika Putri

tentang diet hipertensi banyak yang

jarang mengalami kekambuhan

hipertensi, namun terdapat 4 responden

yang sering mengalami kekambuhan.

Keadaan tersebut dapat dipengaruhi oleh

ketiadaan pilihan menu makan yang lain

untuk menunjang pelaksanaan diet

hipertensi secara ketat. Tidak ada pilihan

lain dalam menu, dimana makanan yang

disajikan sama dengan anggota keluarga

lain yang tidak mengalami hipertensi,

seperti sayur bersantan.

Menurut Arumi (2010) bahwa

kandungan kimia santan sepeti lemak

sebesar 35%, protein 0,7%, air 50%,

karbohidrat 2.8, dengan nilai kandungan

kimia seperti ini, maka penderita

hipertensi untuk tidak mengkonsumsi

masakan bersantan. Meskipun

responden sebenarnya telah mengetahui

bahwa dengan mengkonsumsi sayuran

bersantan akan mengakibatkan

kekambuhan hipertensi, namun

pengetahuan yang baik tidak cukup kuat

untuk mempengaruhi responden untuk

tetap mengkonsumsi makanan yang

telah disajikan anggota keluarga.

Menurut Notoatmodjo (2010)

bahwa pengetahuan dapat dipengaruhi

oleh pengalaman. Pengalaman

responden dalam mengkonsumsi

makanan masakan seperti santan,

konsumsi garam dapat mengakibatkan

peningkatan tekanan darah. Penelitian

Agriana (2011) menyebutkan bahwa

pengetahuan dapat mempengaruhi

kepatuhan lansia hipetensi dalam

pemenuhan diet hipertensi. Meskipun

dengan pengetahuan yang baik, namun

perilaku gaya hidup yang kurang baik

menjadikan diet rendah garam menjadi

sulit dilakukan.

Terdapat 22 responden dengan

pengetahuan tentang diet hipertensi

katergori cukup, namun kekambuhan

hipertensi kadang-kadang terjadi. Hal ini

mencerminkan bahwa dengan

pengetahuan yang cukup tentang diet

hipertensi setidaknya ada upaya yang

dilakukan responden untuk mencegah

kekambuhan. Responden berusaha untuk

melakukan diet hipertensi seperti

mengkonsumsi sayuran. Jenis sayuran

yang dikonsumsi responden seperti

wortel, bayam. Berdasarkan hasil

penelitan Ibrahim (2010) bahwa

kandungan wortel tiap 100 gram adalah

Energi 173 kJ (41 kcal), 2. Karbohidrat

9 gram, Gula 5 gram, Lemak 0,2 gram,

Beta-Karoten 8285 mg (77%) Thiamine

(Vitamin B1) 0,04 mg (3%), Riboflavin

(Vitamin B2) 0,05 mg (3%), Niacin

(Vitamin B3) 1,2 mg (8%), Piridoksin

(Vitamin B6) 0,1 mg (8%), Folat

(Vitamin B9) 19 mg (5%), Asam

Askorbat (Vitamin C) 7 mg (12%) dan

Kalsium 33 mg (3%). Mengkonsumsi

sayur wortel setiap hari dapat

menurunkan darah dan baik bagi

penderita hipertensi.

Namun dalam usahanya dalam

pencegahan kekambuhan hipertensi

tidak selamanya dapat dilakukan secara

baik. Sebagai contoh, tidak setiap hari

responden ataupun anggota keluarga

memasak sayur di rumah, anggota

keluarga memilih untuk membeli sayur

yang ada di warung. Jenis masakan dari

warung tentunya akan berbeda dengan

masakan di rumah, baik rasa seperti

asin, pedas ataupun bersantan. Dengan

mengkonsumsi masakan dari warung

makan meskipun tidak setiap hari akan

mengakibatkan penerapan diet hipertensi

menjadi kurang yang pada akhirnya

responden mengalami kekambuhan

hipertensi. Hasil penelitian Yusuf (2013)

menyimpulkan bahwa dengan

pengetahuan yang baik pada respoden

masih belum banyak diikuti dengan

sikap yang baik dalam usaha

pencegahan kekambuhan penyakit

Page 12: Oleh : RISANTI ASTIKA PUTRI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/37840/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 5. Diet hipertensi Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekambuhan

10

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi …. Risanti Astika Putri

hipertensi di wilayah kerja Puskesmas

Dulalowo Kota Gorontalo.

Terdapat 3 responden dengan

pengetahuan tentang diet hipertensi

kategori kurang dan jarang mengalami

kekambuhan hipertensi. Jarangnya

kekambuhan hipertensi pada responden

adalah bahwa pengetahuan yang rendah

tidak serta merta mempengaruhi

frekuensi kekambuhan hipertensi,

artinya bahwa dengan pengetahuan yang

kurang namun perilaku dan kebiasaan

mengkonsumsi makanan yang baik

dapat mencegah terjadinya kekambuhan

hipertensi. Keempat responden ini lebih

mengkonsumsi sayuran segar dan

membatasi jumlah garam. Meskipun

responden tidak mengetahui kandungan

gizi yang terdapat dalam sayuran,

namun kebiasaan mengkonsumsi

sayuran yang berlangsung sudah lama

dapat membantu menstabilkan tekanan

darah sehingga jarang mengalami

kekambuhan hipertensi. Hasil penelitian

Ribeiro (2011) menyimpulkan bahwa

dengan pemenuhan nutrisi yang

seimbang pada penderita hipertensi,

akan lebih mudah dalam menjaga

tekanan darah secara stabil. Faktor

diluar nutrisi seperti pengetahuan, stress

juga berpengaruh terhadap pelaksanaan

diet hipertensi.

Adanya kecenderungan bahwa

semakin baik pengetahuan responden

akan semakin jarang mengalami

kekambuhan hipertensi, dan semakin

kurang pengetahuan akan berdampak

semakin sering kekambuhan hipertensi,

dengan demikian pengetahuan dapat

mempengaruhi responden dalam

pencegahan kekambuhan hipertensi.

hasil uji statistik korelasi Chi Square

diperoleh nilai signifikan p=0.012 yang

menunjukkan bahwa ada hubungan

antara hubungan antara tingkat

pengetahuan lansia tentang diet

hipertensi dengan kejadian kekambuhan

hipertensi lansia.

Meskipun hasil penelitian ini

menunjukkan adanya ada hubungan

tingkat pengetahuan lansia tentang diet

hipertensi dengan kejadian kekambuhan

namun secara keseluruhan data

menunjukkan tingkat pengetahuan lansia

masih dianggap belum seluruhnya baik,

dimana baru 22% yang berpengetahuan

baik, demikian juga kekambuhan dalam

kategori sering sebanyak 25%, artinya

perlu adanya tindakan lebih lanjut baik

dari responden sendiri maupun anggota

keluaga untuk membantu responden

melakukan diet hipertensi secara ketat

agar tidak mengalami kekambuhan

hipertensi. Faktor pola makan yang tidak

tepat, dan tidak adanya pilihan lain

dalam mengkonsumsi makanan

menjadikan lansia mengalami

kekambuhan hipertensi.

Simpulan

1. Tingkat pengetahuan responden

tentang diet hipetensi sebagian besar

dalam kategori cukup.

2. Kekambuhan hipertensi pada

responden sebagian besar dalam

kategori kadang-kadang.

3. Ada hubungan tingkat pengetahuan

lansia tentang diet hipertensi dengan

kejadian kekambuhan di Desa

Mancasan wilayah kerja Puskesmas

I Baki Sukoharjo.

Saran

1. Bagi Keluarga lansia

Anggota keluarga lansia hendaknya

untuk meningkatkan

pengetahuannya tentang diet

hipertensi kepada lansia untuk mau

melakukan diet hipertensi secara

ketat.

Page 13: Oleh : RISANTI ASTIKA PUTRI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/37840/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 5. Diet hipertensi Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekambuhan

11

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi …. Risanti Astika Putri

2. Bagi lansia

Diharapkan lansia tetap mau

mengkonsumsi rendah garam agar

proses diet hipertensi dapat

dilakukan dan tidak mengalami

kekambuhan.

DAFTAR PUSTAKA Black, J. M., & Hawks, J. H. (2005).

Medical Surgical Nursing: Clinical Management for Positive Outcome.7th ed.Philadelphia: Elsivier Inc

Bustan, M. N. 2007. Epidemiologi : Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta

Diehl, Hs. 2004. Waspada Diabetes,

Kolesterol, Hipertensi. Bandung : Indonesia Publishing House

Dinkes Sukoharjo, 2013. Profil Penyakit Hipertensi Masyarakat Sukoharjo Tahun 2012.

Effendy N. (2007). Dasar-dasar

KeperawatanKesehatan Masyarakat. Edisi II. Jakarta: EGC

Marliani L,. 2007. 100 question &

Answers Hipertensi. Jakarta : Gramedia

__________ (2008). Kekambuham

Peyakit Hipertensi, Jakarta : Gramedia

_____________ 2010. Promosi

Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam, 2009. Manajemen

Keperawatan : Aplikasi dan Praktik Keperawatan Profesional, Edisi Kedua. Salemba Medika, Jakarta.

Ribeiro, A G .2011 Non-pharmacological treatment of hypertensionin primary health care: A comparative clinical trialof two education strategies in health and nutrition. BMC Public Health 2011, http://www.biomedcentral.com/1471-2458/11/637

Rosyid F,N. 2011. Hubungan Kepatuhan

Diet Rendah Garam dan Terjadinya Kekambuhan pada Pasien Hipertensi di Wilayah Puskesmas Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura. Proseding Full Paper. Seminar nasional. ISSN 2078-8672

Silvia A. price, Lorraine M. Wilson.

2006.Patofisiologi (Konsep Klinis Proses-ProsesPenyakit) Edisi 6 Volume 1. Editor huriawati hartanto dkk. Jakarta: EGC;

Sitorus Ronald. H. 2008Tiga Jenis

Penyakit Pembunuh Utama Manusia. Bandung: Yrama Widya; 2008.

Tamher, S. 2009. Kesehatan Usia Lanjut

dengan pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Yogiantoro M. ; 2006. Hipertensi

Esensial. In: Sudoyo (et al.) ed. Buku Ajar Ilmu Peyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Pusat penerbitan departemen IPD FK-UI

Yusuf, D (2013) Gambaran Perilaku

Penderita Hipertensi Dalam Upaya Mencegah Kekambuhan Penyakit Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Dulalowo Kota Gorontalo Tahun 2013. Jurnal kesehatan ISSN 1406-321 Vol 01 Maret 2013.

Page 14: Oleh : RISANTI ASTIKA PUTRI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/37840/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 5. Diet hipertensi Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekambuhan

12

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi …. Risanti Astika Putri