diet untuk hipertensi dan

29
DIET UNTUK HIPERTENSI DAN DISLIPIDEMIA KATA PENGANTAR Kemajuan teknologi yang mengubah gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat di negara maju maupun negara berkembang telah menyebabkan transisi epidemioloKATA PENGANTAR Kemajuan teknologi yang mengubah gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat di negara maju maupun negara berkembang telah menyebabkan transisi epidemiologi sehingga mengakibatkan munculnya berbagai penyakit. Selain dari kemajuan teknologi, perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia termasuk pola makan dan aktivitas menentukan kesehatan dan penyakit yang dapat diderita. Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah satu penyakit yang mempertinggi resiko penyakit degeneratif lain. Sesuai dengan keadaan penyakit, diet makanan dapat diberikan sebagai alternatif penyembuhan atau perbaikan. Pola makan yang baik, yaitu beragam- bergizi-berimbang juga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit degeneratif. Laporan Diet pada Hipertensi dan Dislipidemia ini merupakan salah satu cara bagi mahasiswa agar lebih memahami bahasan tentang hipertensi dan dislipidemia, serta mampu meenyusun menu diet yang baik bagi penderita hipertensi dan dislipidemia. Laporan ini hendaknya menjadi pembelajaran untuk Internship Dietetic pada semester berikutnya. PENDAHULUAN Latar Belakang Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah manusia dibedakan menjadi dua, yaitu tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tekanan darah rendah (hipotensi). Hipertensi menjadi salah satu faktor penyebab stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan akibat terburuk dari penyakit ini adalah kematian. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko terkena hipertensi, antara lain: keturunan, usia, intake garam, kolesterol, faktor stres, obesitas

Upload: putuwisnup

Post on 21-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diet Untuk Hipertensi Dan

DIET UNTUK HIPERTENSI

DAN DISLIPIDEMIAKATA PENGANTAR

Kemajuan teknologi yang mengubah gaya hidup dan sosial ekonomi

masyarakat di negara maju maupun negara berkembang telah menyebabkan

transisi epidemioloKATA PENGANTAR

Kemajuan teknologi yang mengubah gaya hidup dan sosial ekonomi

masyarakat di negara maju maupun negara berkembang telah menyebabkan

transisi epidemiologi sehingga mengakibatkan munculnya berbagai

penyakit. Selain dari kemajuan teknologi, perubahan gaya hidup masyarakat

Indonesia termasuk pola makan dan aktivitas menentukan kesehatan dan

penyakit yang dapat diderita.

Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah satu penyakit yang

mempertinggi resiko penyakit degeneratif lain. Sesuai dengan keadaan

penyakit, diet makanan dapat diberikan sebagai alternatif penyembuhan

atau perbaikan. Pola makan yang baik, yaitu beragam-bergizi-berimbang

juga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit degeneratif.

Laporan Diet pada Hipertensi dan Dislipidemia ini merupakan salah satu

cara bagi mahasiswa agar lebih memahami bahasan tentang hipertensi dan

dislipidemia, serta mampu meenyusun menu diet yang baik bagi penderita

hipertensi dan dislipidemia. Laporan ini hendaknya menjadi pembelajaran

untuk Internship Dietetic pada semester berikutnya.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri

ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia.

Tekanan darah manusia dibedakan menjadi dua, yaitu tekanan darah tinggi

(hipertensi) dan tekanan darah rendah (hipotensi).

Hipertensi menjadi salah satu faktor penyebab stroke, serangan jantung,

gagal ginjal, dan akibat terburuk dari penyakit ini adalah kematian. Ada

beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko terkena

hipertensi, antara lain: keturunan, usia, intake garam, kolesterol, faktor

stres, obesitas atau kegemukan, rokok, kafein, alkohol, dan kuran olahraga

(Anonim 2009).

Selain hipertensi, menurut Bahri 2004, faktor yang dapat menjadi penyebab

Page 2: Diet Untuk Hipertensi Dan

serangan jantung adalah dislipidemia. Dislipidemia merupakan kelainan

metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan

fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah

kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida

serta penurunan kadar HDL. Dalam proses terjadinya aterosklerosis

semuanya mempunyai peran yang penting dan sangat kaitannya satu

dengan yang lain, sehingga tidak mungkin dibicarakan sendiri-sendiri.

Ketiga-tiganya sekaligus dikenal sebagai Triad Lipid.

Pencegahan bagi seseorang yang masih memiliki tekanan darah normal

ataupun mengatasi hipertensi bagi seseorang yang sudah menderita

hipertensi, dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi garam dalam

makanan, mengkonsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium

dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan

darah tinggi, mengurangi minuman beralkohol, berhenti merokok,

mengendalikan kolesterol, dan berplahraga secara teratur dapat

menurunkan tekanan darah tinggi (Anonim, 2007)

Sedangkan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dislipidemia yang

dapat dilakukan adalah latihan jasmani, penurunan berat badan bagi yang

gemuk, dan menghentikan kebiasaan merokok serta minuman alkohol

(PERKI, 1995)

Tujuan Umum

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tentang penyakit hipertensi dan

dislipidemia, sehingga dapat menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit ini,

serta mampu dalam merencanakan dan mengevaluasi diet sesuai dengan

tujuan dan syarat diet.

Tujuan Khusus

1. Mempelajari etiologi dan patofisiologi hipertensi dan dislipidemia

2. Mempelajari gambaran klinik dan laboratorik hipertensi dan dislipidemia

3. Mempelajari pengobatan penyakit hipertensi dan dislipidemia

4. Mempelajari tujuan dan syarat diet hipertensi dan dislipidemia

5. Mengidentifikasi makanan atau bahan makanan yang dilarang dan

dianjurkan

6. Menghitung kebutuhan energi dan zat gizi penderita hipertensi dan

dislipidemia

7. Menghitung kebutuhan bahan makanan untuk penderita hipertensi dan

dislipidemia

Page 3: Diet Untuk Hipertensi Dan

8. Mengolah dan menyajikan menu untuk penderita hipertensi dan

dislipidemia

9. Mengevalusai kandungan energi dan zat gizi dari menu yang tersaji

dengan menggunakan DKBM

GAMBARAN UMUM PENYAKIT HIPERTENSI

Hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi

peningkatan tekanan darah (dalam jangka waktu lama). Penderita yang

mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi

140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.

Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk

stroke, serangan jantung, dan merupakan penyebab utama gagal jantung

kronis (Anonim 2011). Tabel 1 Klasifikasi tekanan darah

Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik

Normal < 120 mmHg = 160 mmHg >= 100 mmHg

Penyebab Hipertensi

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko

terkena hipertensi, antara lain: keturunan, usia, intake garam, kolesterol,

faktor stres, obesitas atau kegemukan, rokok, kafein, alkohol, dan kuran

olahraga (Anonim 2009).

• Keturunan

Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan

darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih

besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih

tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah

penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk

masalah tekanan darah tinggi.

• Usia

Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan

darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan

darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda

dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.

• Garam

Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa

orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan,

Page 4: Diet Untuk Hipertensi Dan

orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.

• Kolesterol

Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat menyebabkan

timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat

pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.

Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.

• Obesitas / Kegemukan

Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal,

memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.

• Stres

Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah

tinggi.

• Rokok

Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan

merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke.

Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki

tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang

akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.

• Kafein

Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa

menyebabkan peningkatan tekanan darah.

• Alkohol

Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah

tinggi.

• Kurang Olahraga

Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam

tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah

tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda

menderita tekanan darah tinggi.

Penanggulangan Hipertensi

Hipertensi dapat ditanggulangi dan dicegah dengan cara, antara lain:

mengurangi konsumsi garam dalam makanan, mengkonsumsi makanan yang

mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan

kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi, mengurangi minuman

beralkohol, berhenti merokok, mengendalikan kolesterol, dan berplahraga

secara teratur dapat menurunkan tekanan darah tinggi (Anonim 2007).

Page 5: Diet Untuk Hipertensi Dan

Dislipidemia

Dislipidemia merupakan kelaianan metabolisme lipid yang ditandai oleh

kelainan (peningkatan atau penurunan), fraksi lipid dalam plasma, kelaianan

fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total,kenaikan

kadar trigliserid serta penurunan kadar kolsterol HDL. Dalam proses

terjadinya aterosklerosis ketiganya mempunyai peran penting dan

berkaitan, sehingga dikenal sebagai triad lipid , secara klinis dislipidemia

diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: hiperkolesteromia, hipertrigliseridemia, dan

campuran hiperkolesteromia dan hipertrigliseridemia (Anonim 2007).

Penanggulangan Dislipidemia

Pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dislipidemia adalah latihan

jasmani, penurunan berat badan bagi yang gemuk, dan menghentikan

kebiasaan merokok serta minuman alkohol (PERKI, 1995)

TUJUAN DAN SYARAT DIET PENYAKIT HIPERTENSI

Tujuan Diet

Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam

atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien

hipertensi.

Syarat Diet

Syarat-syarat Diet Garam Rendah adalah :

1. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.

2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit.

3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air

dan atau hipertensi.

a. DRG I = 200-400 mg Na (tanpa garam dapur)

b. DRG II = 600-800 mg Na (1/2 sdt garam dapur)

c. DRG III = 1000-1200 mg Na (1 sdt garam dapur)

BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN DILARANG

Tabel 1. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber Karbohidrat Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, hunkwe,

gula, makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut di atas tanpa

garam dapur dan soda seperti: makaroni, mi, bihun, roti, biskuit, kue kering

Roti, biskuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau

baking powder dan soda

Page 6: Diet Untuk Hipertensi Dan

Sumber Protein Hewani Daging dan ikan maksimal 100g sehari; telur

maksimal 1 btr sehari Otak, ginjal,lidah, sardin; daging, ikan, susu, dan telur

yang diawet dengan garam dapur seperti daging asap, ham, bacon,

dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur

asin, dan telur pindang

Sumber Protein Nabati Semua kacang-kacangan dan hasilnya diolah dan

dimasak tanpa garam dapur Keju, kacang tanah dan semua kacang-

kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan lain ikatan

natrium

Sayuran Semua sayuran segar; sayuran yang diawet tanpa garam dapur dan

natrium benzoat Sayuran yang dimasak dan diawet dengan garam dapur dn

lain ikatan natrium, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, dan

acar

Buah-buahan Semua buah-buahan segar; buah yang diawet tanpa garam

dapur dan natrium benzoat Buah-buahan yang diawet dengan garam dapur

dan lain ikatan natrium, seperti buah dalam kaleng

Lemak Minyak goreng, margarin, dan mentega tanpa garam Margarin dan

mentega biasa

Minuman Teh, kopi Minuman ringan

Bumbu Semua bumbu kering yang tidak mengandung garam dapur dan lain

ikatan natrium. Garam dapur sesuai ketentuan untuk DGR II dan DGR III

Garam dapur untuk DGR I, baking powder, soda kue, vetsin, dan bumbu-

bumbu yang mengandung garam dapur seperti: kecap, terasi, maggi, tomato

ketchup, petis, dan tauco.

KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI

Contoh Kasus

Bu Sofi berusia 35 tahun, seorang pemilik dan berjualan di tokonya di Pasar

Jumat. Tinggi Badan 155 cm, dan berat badan 65 kg. Menderita telah satu

minggu sakit kepala, kuping berdenging, mual dan anoreksia, sehingga

tidak dapat berjualan. Beliau istirahat di rumah. Setelah diperiksa tekanan

darah 160/100 mmHg, nadi 84 kali per menit. Pada pemeriksaan dada

jantung dan paru-paru dalam batas normal. Abdomen normal. Pemeriksaan

laboratorium menunjukkan kadar Hb 13 g/dl, trigliserida 200 mg/dl,

kolesterol total adalah 300 mg per dl darah, HDL 35 mg/dl.

Diketahui

BB= 65 kg

Page 7: Diet Untuk Hipertensi Dan

TB= 155 cm

IMT= BB/(TB)2

= 65/(1.55)2

= 27

Status gizi= obese 1

Usia= 35 tahun

BB ideal= TB-100-(10%(TB-100))

= 155-100-(10%(155-100))

= 49,5 kg

AMB = 655+(9,6 x BB)+(1,7 x TB)-(4,7 x U)

= 655+(9,6 x 49,5)+(1,7 x 155)-(4,7 x 35)

=1229 kkal

Kebutuhan energi:

=AMB x FA x FS – 397,96

= 1229 x 1,3 x 1 – 397,96

=1597,96 – 397,96

= 1200 kkal

Kebutuhan protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi

10% x 1200 kkal / 4= 30 gram

15% x 1200 kkal / 4=45 gram

Kebutuhan lemak sedang, kurang dari 30% dari kebutuhan energi

Maksimal 30% x 1200 kkal / 9 = 40 gram

Lemak jenuh kurang dari 10%, yaitu 10% x 1200 kkal / 9= 13 gram

Lemak tak jenuh 10-15%

10% x 1200 kkal / 9 =13 gram

15% x 1200 kkal / 9 =20 gram

Kebutuhan cairan, vitamin, dan mineral

Kebutuhan cairan cukup, vitamin dan mineral cukup. Terutama kalium dan

kalsium. Serat cukup terutama serat larut air.

Diketahui bahwa berat badan ibu Sofi adalah 65 kg dan tinggi badan 155 cm

sehingga IMT ibu Sofi adalah 27. Berdasarkan ukuran IMT, status gizi ibu

Sofi adalah obese 1. Berat badan yang ideal untuk ibu Sofi adalah 49,5 kg.

Berdasarkan berat badan idealnya, kebutuhan energi ibu Sofi adalah 1200

kkal. Kebutuhan protein cukup, yaitu sebesar 10-15% dari kebutuhan energi

atau antara 30-45 gram dalam sehari. Kebutuhan lemak sedang, yaitu tidak

lebih dari 30% dari kebutuhan energi sehari atau kurang dari 40 gram

sehari dengan komposisi lemak jenuh kurang dari 10% dari kebutuhan

Page 8: Diet Untuk Hipertensi Dan

energi sehari, yaitu 13 gram dan lemak tak jenuh 10-15% dari kebutuhan

energi sehari, yaitu antara 13-20 gram.

KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN

Frekuensi Makan dan Pembagian Energi setiap Acara Makan Penyakit

Hipertensi dan Dislipidemia

Frekuensi makan yang diberikan kepada Bu sofi adalah lima kali acara

makan yang terdiri dari makan pagi, makan siang, makan malam, dan dua

kali selingan. Pemberian energi untuk masing-masing makan yaitu makan

pagi sebesar 25% dari total kebutuhan energi sehari, untuk setiap selingan

diberikan sebanyak 15% dari total kebutuhan energi sehari sehingga

selingan memberikan kebutuhan energi sebesar 30% dari total kebutuhan

energi sehari, makan siang dan makan malam masing-masing diberikan 30%

dari total kebutuhan energi sehari.

Kebutuhan energi sehari pada kasus Bu Sofi yang mengalami hipertensi dan

dislipidemia adalah 1200 Kal. Kebutuhan energi sehari tersebut kemudian

dibagi-bagi berdasarkan acara makan. Makan pagi memerlukan 25% energi,

artinya energi yang diberikan untuk makan pagi adalah 300 Kal. Selingan I

dan selingan II membutuhkan masing-masing 15% energi, artinya energi

yang diberikan untuk setiap selingan adalah 180 Kal. Sedangkan makan

siang dan malam masing-masing membutuhkan 30% energi sehingga energi

yang diberikan untuk masing-masing acara makan adalah sebesar 360 Kal.

Kebutuhan Bahan Makan Setiap Acara Makan Penyakit Hipertensi dan

Dislipidemia

Asupan zat gizi yang cukup itu sangat diperlukan oleh Bu Sofi yang

menderita hipertensi dan dislipidemia untuk mempercepat proses

penyembuhan atau mencegah terjadinya komplikasi. Kebutuhan zat gizi

tersbeut dapat dipenuhi dari menu diet sehari-hari. Dengan demikian,

pengaturan diet perlu dilakukan setiap harinya. Saalah satu kerangka menu

sehari untuk setiap acara makan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2. Kebutuhan bahan makan setiap acara makan penyakit hipertensi

dan dislipidemia

Waktu makan dan kandungan energi Kerangka Menu Bahan Jumlah

Kandungan Gizi

Makanan SP G E (kal) KH (g) L (g) P (g) Na (mg)

Pagi Makanan pokok Nasi lunak Beras 1 50 175 40 - 4 2.5

Page 9: Diet Untuk Hipertensi Dan

(20% X 1908 Lauk hewani Tumis Ayam + Ayam tanpa kulit 0,5 20 25 - 2 7 20

= 382 Kal) Sayuran Wortel Wortel 1 100 25 10 - 3 70

Minuman Kopi susu Susu 1 100 125 10 6 7 50

Subtotal 350 60 8 21 142.5

Selingan I dan II Snack manis Pudding buah Gula 3 30 150 36 - - 0.1

(30% X 1908 Buah Mangga Mangga 2 180 100 24 - - -

= 572 Kal) Susu Susu Susu low fat 1 25 75 10 - 7 9.5

Subtotal 325 70 - 7 9.6

Siang Makanan pokok Nasi Beras 2 100 350 80 - 8 5

(25% X 1908 Lauk hewani Pepes ikan Ikan 1 40 50 - 2 7 40

= 477 Kal) Ayam kecap Ayam 1 40 50 - 2 7 40

Minuman Susu Susu skim bubuk 1 20 75 10 - 7 94

Gula 0.50 5 25 6 - - 0

Sayur Oseng Kangkung + wortel + buncis Wortel 0.5 50 13 2,5 - 0,5 35

Kangkung 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0

Buncis 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0

Subtotal 589 103,5 4 45,5 214

Malam (25% X 1908 Makanan pokok Nasi Beras 2 100 350 80 - 8 5

= 477 Kal) Lauk hewani Pepes ikan Ikan 1 40 50 - 2 7 40

Ayam kecap Ayam 1 40 50 - 2 7 40

Minuman Susu Susu skim bubuk 1 20 75 10 - 7 94

Gula 0.50 5 25 6 - - 0

Sayur Oseng Kangkung + wortel + buncis Wortel 0.5 50 13 2,5 - 0,5 35

Kangkung 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0

Buncis 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0

Subtotal 589 103,5 4 44,5 214

Total 1853 337 16 119 580.1

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa asupan energi dari menu

yang diberikan di atas memenuhi kebutuhan. Energi yang dibutuhkan Bu

sofi adalah 1712 Kal – 2099 Kal. Adapun tingkat kecukupan zat-zat gizi yang

lain berdasarkan jumlah asupan energi pada menu di atas tidak sesuai

dengan syarat diet, yaitu protein 25,7% yang seharusnya 10%-20% dan

karbohidrat 72,7% yang seharusnya 50%-60%, sedangkan kecukupan lemak

sudah sesuai denga syarat diet, yaitu 7,7%. Selain itu, asupan natrium pada

menu di atas juga tidak melebihi batas seperti pada syarat diet, yaitu antara

600-800 mg per hari.

Page 10: Diet Untuk Hipertensi Dan

Kebutuhan Bahan Makanan Sehari Penyakit Hipertensi dan Dislipidemia

Pengaturan bahan makanan yang diberikan kepada penderita hipertensi dan

dislipidemia perlu diperhatikan agar sesuai dengan keadaan penyakit.

Berdasarkan kerangka menu sehari yang diberikan kepada Bu Sofi di atas

maka dapat diketahui golongan bahan makanan yang dibutuhkan untuk

menyusun menu tersebut. Golongan dan jenis bahan makanan tersebut

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3 Kebutuhan bahan makanan sehari dalam setiap acara makan

penyakit hipertensi dan dislipidemia

Golongan Bahan Makanan Bahan Makanan SP G

Serealia dan olahannya Beras 5 250

Daging unggas dan ikan Ikan 2 80

Ayam 2½ 100

Sayur-sayuran Kangkung 1 100

Wortel 2 200

Buncis 1 100

Buah-buahan dan Gula Mangga 2 180

Gula 4 40

Lemak dan Minyak Minyak 1 5

Margarin 4 20

Susu Susu cair 1 100

Susu non fat 1 25

Susu bubuk 2 40

PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN

Pengolahan dan penyajian diet rendah garam dan diet dislipidemia

Tabel 4. Nama hidangan, bahan utama, metode pengolahan, dan alat saji

diet hipertensi dan dislipidemia

Menu Bahan

Makanan Bahan Tambahan Metoda Pengolahan Alat saji

Nasi lunak

Tumis Ayam + Beras - Perebusan + pengukusan Piring porselen

Ayam tanpa kulit garam tumis Piring porselen

Wortel Wortel

pala rebus Mangkuk

Kopi susu Susu Air + gula Gelas

Pudding buah Gula Agar-agar rebus Piring kecil

Page 11: Diet Untuk Hipertensi Dan

Mangga Mangga

Susu Susu low fat Gelas

Nasi Beras Rebus + kukus Plato

Pepes ikan Ikan kunyit kukus Plato

Ayam kecap Ayam Gula merah tumis Plato

Susu Susu skim bubuk Gelas

Gula

Oseng Kangkung + wortel + buncis Wortel garam tumis Plato

Kangkung

Buncis

Gambar Masakan

Menu Makan Pagi

• Nasi lunak

• Tumis ayam + wortel

• Kopi susu kedelai

( E : 225 Kal, KH : 30 g, L : 6,5 g, P : 30 g

Selingan 1 dan 2

• Pudding Mangga

• Susu low fat

( E: 330 Kal, KH: 59 g, L: 7 g, P: 7 g)

Makan Siang

• Nasi putih

• Pepes tahu

• Sup buncis + wortel

• Buah pepaya

( E: 325 Kal, KH: 44 g, L: 7,5 g, P: 18,5 g)

Makan Malam

• Nasi Putih

• Tumis bayam

• Pepes ikan

• Buah pepaya

( E: 360Kal, KH: 57 g, L: 3 g, P: 12g)

Page 12: Diet Untuk Hipertensi Dan

EVALUASI HIDANGAN

Evaluasi untuk menu makan pagi yaitu nasi lunak sudah cukup baik,

pemberian kopi susu kedelai sebaiknya ditanyakan dulu kepada pasien

mengenai keluhan gastritis. Konsumsi kopi pada pasien dengan keluhan

gastritis sebaiknya dibatasi karena dapat merangsang kerja lambung. Ayam

suwir-wortel sudah cukup baik tingkat kematangannya, tetapi rasa terlalu

pedas. Evaluasi untuk puding mangga adalah rasanya yang kurang manis.

Oleh karena itu, jenis mangga yang dipakai haruslah lebih manis untuk

menambah rasa manis pada puding tanpa perlu penambahan gula pasir.

Kombinasi jumlah gula yang lebih besar dipadukan dengan mengurangi

jumlah mangga juga dapat diaplikasikan pada selingan ini sehingga

kandungan energi tidak melebihi kecukupan.

Evaluasi untuk makan siang, ukuran saji sup ayam terlalu banyak.

Sebaiknya sayuran yang dimasukkan ke dalam sup hanya 0.75 SP. Aroma

sup ayam sudah baik karena ditambahkan sedikit bubuk pala ke dalam sup.

Selain itu, ayam disangrai terlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam sup

sehingga rasa sup ayam tidak terlalu amis. Pepes tahu sudah baik

teksturnya, namun sebaiknya tidak digunakan cabai sebagai isi pepes.

Pepaya yang disajikan pada menu makan siang terlalu matang sehingga

warna kurang menarik. Evaluasi untuk tumis bayam dan wortel pada menu

makan malam yaitu ukuran saji yang terlalu banyak dan potongan wortel

yang terlalu tipis. Nasi yang dimasak sudah baik. Bumbu pada pepes ikan

terlalu banyak dan seharusnya tidak menggunakan cabai rawit. Tekstur ikan

sudah cukup baik, tetapi kualitas ikan kurang segar.

KESIMPULAN

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi

peningkatan tekanan darah (dalam jangka waktu lama). Penderita yang

mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi

140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.

Pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dislipidemia adalah latihan

jasmani, penurunan berat badan bagi yang gemuk, dan menghentikan

kebiasaan merokok serta minuman alkohol. Diet yang dapt diberikan dalah

Diet Rendah Garam. Tujuan diet garam rendah adalah membantu

menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan

menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

Page 13: Diet Untuk Hipertensi Dan

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim]. 2007. Beberapa macam

hipertensi. http://sehatherbal.blogspot.com/ [27 Maret 2011]

_______. 2008. Tekanan darah

tinggi.http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi [27 Maret 2011]

_______. 2009. Mengatasi tekanan darat tinggi. http://kumpulan.info/ [27

Maret 2011]l

[PERKI]. 1995. Pedoman Deteksi, Prevensi dan Tatalaksana Dislipidemia

dalam penanggulangan Penyakit Jantung Koroner, PERKI edisi 1995.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3503/1/gizi-bahri3.pdf

Liza. 2007. Dislipidemia. http://drlizakedokteran.blogspot.com/ [27 Maret

2011]

LAMPIRAN

Resep Puding Mangga

Bahan:

- agar-\agar

Cara Pengolahan:

- Dicampurkan agar-agar dengan gula sebanyak 50 gr atau secukupnya.

- Ditambahkan air sebanyak 600 ml dan dipanaskan sambil terus diaduk

hingga mendidih.

- Dimatikan api dan didiamkan selama 3 menit, kemudian dituang ke

cetakkan yang sudah disusun dengan mangga.

- Didinginkan dalam lemari es selama 30 menit. Siap dihidangkan.

• Susu Low Fat

- Direbus air hingga mendidih,

- Dituang ke dalam cangkir yang telah diisi susu bubuk,

- Disajikan hangat

Nasi Putih

Bahan

- Beras

Cara Pengolahan :

Beras direbus sampai airnya habis. Kemudian dikukus sampai matang

Pepes Tahu

Bahan :

Page 14: Diet Untuk Hipertensi Dan

- Tahu

- Telur

Cara Pengolahan :

Tahu dihancurkan kemudian dilumuri dengan telur sebagai perekat. Tahu

dibungkus dengan daun pisang dan kmudian dikukus.

Sop Ayam Wortel Buncis

Bahan :

- Ayam

- Wortel

- Buncis

Cara Pengolahan :

Ayam disangrai dahulu agar tidak amis. Bumbu dihaluskan dan direbus

bersama air. Ayam dimasukkan ketika air telah mendidih. Kemudian

dimasukkan wortel dan buncis. Pala dan lada dapat ditambahkan sebagai

pemberi aroma.

gi sehingga mengakibatkan munculnya berbagai penyakit. Selain dari

kemajuan teknologi, perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia termasuk

pola makan dan aktivitas menentukan kesehatan dan penyakit yang dapat

diderita.

Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah satu penyakit yang

mempertinggi resiko penyakit degeneratif lain. Sesuai dengan keadaan

penyakit, diet makanan dapat diberikan sebagai alternatif penyembuhan

atau perbaikan. Pola makan yang baik, yaitu beragam-bergizi-berimbang

juga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit degeneratif.

Laporan Diet pada Hipertensi dan Dislipidemia ini merupakan salah satu

cara bagi mahasiswa agar lebih memahami bahasan tentang hipertensi dan

dislipidemia, serta mampu meenyusun menu diet yang baik bagi penderita

hipertensi dan dislipidemia. Laporan ini hendaknya menjadi pembelajaran

untuk Internship Dietetic pada semester berikutnya.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri

ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia.

Tekanan darah manusia dibedakan menjadi dua, yaitu tekanan darah tinggi

(hipertensi) dan tekanan darah rendah (hipotensi).

Page 15: Diet Untuk Hipertensi Dan

Hipertensi menjadi salah satu faktor penyebab stroke, serangan jantung,

gagal ginjal, dan akibat terburuk dari penyakit ini adalah kematian. Ada

beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko terkena

hipertensi, antara lain: keturunan, usia, intake garam, kolesterol, faktor

stres, obesitas atau kegemukan, rokok, kafein, alkohol, dan kuran olahraga

(Anonim 2009).

Selain hipertensi, menurut Bahri 2004, faktor yang dapat menjadi penyebab

serangan jantung adalah dislipidemia. Dislipidemia merupakan kelainan

metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan

fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah

kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida

serta penurunan kadar HDL. Dalam proses terjadinya aterosklerosis

semuanya mempunyai peran yang penting dan sangat kaitannya satu

dengan yang lain, sehingga tidak mungkin dibicarakan sendiri-sendiri.

Ketiga-tiganya sekaligus dikenal sebagai Triad Lipid.

Pencegahan bagi seseorang yang masih memiliki tekanan darah normal

ataupun mengatasi hipertensi bagi seseorang yang sudah menderita

hipertensi, dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi garam dalam

makanan, mengkonsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium

dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan

darah tinggi, mengurangi minuman beralkohol, berhenti merokok,

mengendalikan kolesterol, dan berplahraga secara teratur dapat

menurunkan tekanan darah tinggi (Anonim, 2007)

Sedangkan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dislipidemia yang

dapat dilakukan adalah latihan jasmani, penurunan berat badan bagi yang

gemuk, dan menghentikan kebiasaan merokok serta minuman alkohol

(PERKI, 1995)

Tujuan Umum

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tentang penyakit hipertensi dan

dislipidemia, sehingga dapat menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit ini,

serta mampu dalam merencanakan dan mengevaluasi diet sesuai dengan

tujuan dan syarat diet.

Tujuan Khusus

1. Mempelajari etiologi dan patofisiologi hipertensi dan dislipidemia

2. Mempelajari gambaran klinik dan laboratorik hipertensi dan dislipidemia

3. Mempelajari pengobatan penyakit hipertensi dan dislipidemia

Page 16: Diet Untuk Hipertensi Dan

4. Mempelajari tujuan dan syarat diet hipertensi dan dislipidemia

5. Mengidentifikasi makanan atau bahan makanan yang dilarang dan

dianjurkan

6. Menghitung kebutuhan energi dan zat gizi penderita hipertensi dan

dislipidemia

7. Menghitung kebutuhan bahan makanan untuk penderita hipertensi dan

dislipidemia

8. Mengolah dan menyajikan menu untuk penderita hipertensi dan

dislipidemia

9. Mengevalusai kandungan energi dan zat gizi dari menu yang tersaji

dengan menggunakan DKBM

GAMBARAN UMUM PENYAKIT HIPERTENSI

Hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi

peningkatan tekanan darah (dalam jangka waktu lama). Penderita yang

mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi

140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.

Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk

stroke, serangan jantung, dan merupakan penyebab utama gagal jantung

kronis (Anonim 2011). Tabel 1 Klasifikasi tekanan darah

Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik

Normal < 120 mmHg = 160 mmHg >= 100 mmHg

Penyebab Hipertensi

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko

terkena hipertensi, antara lain: keturunan, usia, intake garam, kolesterol,

faktor stres, obesitas atau kegemukan, rokok, kafein, alkohol, dan kuran

olahraga (Anonim 2009).

• Keturunan

Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan

darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih

besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih

tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah

penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk

masalah tekanan darah tinggi.

• Usia

Page 17: Diet Untuk Hipertensi Dan

Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan

darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan

darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda

dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.

• Garam

Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa

orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan,

orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.

• Kolesterol

Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat menyebabkan

timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat

pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.

Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.

• Obesitas / Kegemukan

Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal,

memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.

• Stres

Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah

tinggi.

• Rokok

Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan

merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke.

Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki

tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang

akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.

• Kafein

Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa

menyebabkan peningkatan tekanan darah.

• Alkohol

Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah

tinggi.

• Kurang Olahraga

Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam

tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah

tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda

menderita tekanan darah tinggi.

Page 18: Diet Untuk Hipertensi Dan

Penanggulangan Hipertensi

Hipertensi dapat ditanggulangi dan dicegah dengan cara, antara lain:

mengurangi konsumsi garam dalam makanan, mengkonsumsi makanan yang

mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan

kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi, mengurangi minuman

beralkohol, berhenti merokok, mengendalikan kolesterol, dan berplahraga

secara teratur dapat menurunkan tekanan darah tinggi (Anonim 2007).

Dislipidemia

Dislipidemia merupakan kelaianan metabolisme lipid yang ditandai oleh

kelainan (peningkatan atau penurunan), fraksi lipid dalam plasma, kelaianan

fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total,kenaikan

kadar trigliserid serta penurunan kadar kolsterol HDL. Dalam proses

terjadinya aterosklerosis ketiganya mempunyai peran penting dan

berkaitan, sehingga dikenal sebagai triad lipid , secara klinis dislipidemia

diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: hiperkolesteromia, hipertrigliseridemia, dan

campuran hiperkolesteromia dan hipertrigliseridemia (Anonim 2007).

Penanggulangan Dislipidemia

Pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dislipidemia adalah latihan

jasmani, penurunan berat badan bagi yang gemuk, dan menghentikan

kebiasaan merokok serta minuman alkohol (PERKI, 1995)

TUJUAN DAN SYARAT DIET PENYAKIT HIPERTENSI

Tujuan Diet

Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam

atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien

hipertensi.

Syarat Diet

Syarat-syarat Diet Garam Rendah adalah :

1. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.

2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit.

3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air

dan atau hipertensi.

a. DRG I = 200-400 mg Na (tanpa garam dapur)

b. DRG II = 600-800 mg Na (1/2 sdt garam dapur)

c. DRG III = 1000-1200 mg Na (1 sdt garam dapur)

Page 19: Diet Untuk Hipertensi Dan

BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN DILARANG

Tabel 1. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber Karbohidrat Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, hunkwe,

gula, makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut di atas tanpa

garam dapur dan soda seperti: makaroni, mi, bihun, roti, biskuit, kue kering

Roti, biskuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau

baking powder dan soda

Sumber Protein Hewani Daging dan ikan maksimal 100g sehari; telur

maksimal 1 btr sehari Otak, ginjal,lidah, sardin; daging, ikan, susu, dan telur

yang diawet dengan garam dapur seperti daging asap, ham, bacon,

dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur

asin, dan telur pindang

Sumber Protein Nabati Semua kacang-kacangan dan hasilnya diolah dan

dimasak tanpa garam dapur Keju, kacang tanah dan semua kacang-

kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan lain ikatan

natrium

Sayuran Semua sayuran segar; sayuran yang diawet tanpa garam dapur dan

natrium benzoat Sayuran yang dimasak dan diawet dengan garam dapur dn

lain ikatan natrium, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, dan

acar

Buah-buahan Semua buah-buahan segar; buah yang diawet tanpa garam

dapur dan natrium benzoat Buah-buahan yang diawet dengan garam dapur

dan lain ikatan natrium, seperti buah dalam kaleng

Lemak Minyak goreng, margarin, dan mentega tanpa garam Margarin dan

mentega biasa

Minuman Teh, kopi Minuman ringan

Bumbu Semua bumbu kering yang tidak mengandung garam dapur dan lain

ikatan natrium. Garam dapur sesuai ketentuan untuk DGR II dan DGR III

Garam dapur untuk DGR I, baking powder, soda kue, vetsin, dan bumbu-

bumbu yang mengandung garam dapur seperti: kecap, terasi, maggi, tomato

ketchup, petis, dan tauco.

KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI

Contoh Kasus

Bu Sofi berusia 35 tahun, seorang pemilik dan berjualan di tokonya di Pasar

Jumat. Tinggi Badan 155 cm, dan berat badan 65 kg. Menderita telah satu

Page 20: Diet Untuk Hipertensi Dan

minggu sakit kepala, kuping berdenging, mual dan anoreksia, sehingga

tidak dapat berjualan. Beliau istirahat di rumah. Setelah diperiksa tekanan

darah 160/100 mmHg, nadi 84 kali per menit. Pada pemeriksaan dada

jantung dan paru-paru dalam batas normal. Abdomen normal. Pemeriksaan

laboratorium menunjukkan kadar Hb 13 g/dl, trigliserida 200 mg/dl,

kolesterol total adalah 300 mg per dl darah, HDL 35 mg/dl.

Diketahui

BB= 65 kg

TB= 155 cm

IMT= BB/(TB)2

= 65/(1.55)2

= 27

Status gizi= obese 1

Usia= 35 tahun

BB ideal= TB-100-(10%(TB-100))

= 155-100-(10%(155-100))

= 49,5 kg

AMB = 655+(9,6 x BB)+(1,7 x TB)-(4,7 x U)

= 655+(9,6 x 49,5)+(1,7 x 155)-(4,7 x 35)

=1229 kkal

Kebutuhan energi:

=AMB x FA x FS – 397,96

= 1229 x 1,3 x 1 – 397,96

=1597,96 – 397,96

= 1200 kkal

Kebutuhan protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi

10% x 1200 kkal / 4= 30 gram

15% x 1200 kkal / 4=45 gram

Kebutuhan lemak sedang, kurang dari 30% dari kebutuhan energi

Maksimal 30% x 1200 kkal / 9 = 40 gram

Lemak jenuh kurang dari 10%, yaitu 10% x 1200 kkal / 9= 13 gram

Lemak tak jenuh 10-15%

10% x 1200 kkal / 9 =13 gram

15% x 1200 kkal / 9 =20 gram

Kebutuhan cairan, vitamin, dan mineral

Kebutuhan cairan cukup, vitamin dan mineral cukup. Terutama kalium dan

kalsium. Serat cukup terutama serat larut air.

Page 21: Diet Untuk Hipertensi Dan

Diketahui bahwa berat badan ibu Sofi adalah 65 kg dan tinggi badan 155 cm

sehingga IMT ibu Sofi adalah 27. Berdasarkan ukuran IMT, status gizi ibu

Sofi adalah obese 1. Berat badan yang ideal untuk ibu Sofi adalah 49,5 kg.

Berdasarkan berat badan idealnya, kebutuhan energi ibu Sofi adalah 1200

kkal. Kebutuhan protein cukup, yaitu sebesar 10-15% dari kebutuhan energi

atau antara 30-45 gram dalam sehari. Kebutuhan lemak sedang, yaitu tidak

lebih dari 30% dari kebutuhan energi sehari atau kurang dari 40 gram

sehari dengan komposisi lemak jenuh kurang dari 10% dari kebutuhan

energi sehari, yaitu 13 gram dan lemak tak jenuh 10-15% dari kebutuhan

energi sehari, yaitu antara 13-20 gram.

KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN

Frekuensi Makan dan Pembagian Energi setiap Acara Makan Penyakit

Hipertensi dan Dislipidemia

Frekuensi makan yang diberikan kepada Bu sofi adalah lima kali acara

makan yang terdiri dari makan pagi, makan siang, makan malam, dan dua

kali selingan. Pemberian energi untuk masing-masing makan yaitu makan

pagi sebesar 25% dari total kebutuhan energi sehari, untuk setiap selingan

diberikan sebanyak 15% dari total kebutuhan energi sehari sehingga

selingan memberikan kebutuhan energi sebesar 30% dari total kebutuhan

energi sehari, makan siang dan makan malam masing-masing diberikan 30%

dari total kebutuhan energi sehari.

Kebutuhan energi sehari pada kasus Bu Sofi yang mengalami hipertensi dan

dislipidemia adalah 1200 Kal. Kebutuhan energi sehari tersebut kemudian

dibagi-bagi berdasarkan acara makan. Makan pagi memerlukan 25% energi,

artinya energi yang diberikan untuk makan pagi adalah 300 Kal. Selingan I

dan selingan II membutuhkan masing-masing 15% energi, artinya energi

yang diberikan untuk setiap selingan adalah 180 Kal. Sedangkan makan

siang dan malam masing-masing membutuhkan 30% energi sehingga energi

yang diberikan untuk masing-masing acara makan adalah sebesar 360 Kal.

Kebutuhan Bahan Makan Setiap Acara Makan Penyakit Hipertensi dan

Dislipidemia

Asupan zat gizi yang cukup itu sangat diperlukan oleh Bu Sofi yang

menderita hipertensi dan dislipidemia untuk mempercepat proses

penyembuhan atau mencegah terjadinya komplikasi. Kebutuhan zat gizi

tersbeut dapat dipenuhi dari menu diet sehari-hari. Dengan demikian,

Page 22: Diet Untuk Hipertensi Dan

pengaturan diet perlu dilakukan setiap harinya. Saalah satu kerangka menu

sehari untuk setiap acara makan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2. Kebutuhan bahan makan setiap acara makan penyakit hipertensi

dan dislipidemia

Waktu makan dan kandungan energi Kerangka Menu Bahan Jumlah

Kandungan Gizi

Makanan SP G E (kal) KH (g) L (g) P (g) Na (mg)

Pagi Makanan pokok Nasi lunak Beras 1 50 175 40 - 4 2.5

(20% X 1908 Lauk hewani Tumis Ayam + Ayam tanpa kulit 0,5 20 25 - 2 7 20

= 382 Kal) Sayuran Wortel Wortel 1 100 25 10 - 3 70

Minuman Kopi susu Susu 1 100 125 10 6 7 50

Subtotal 350 60 8 21 142.5

Selingan I dan II Snack manis Pudding buah Gula 3 30 150 36 - - 0.1

(30% X 1908 Buah Mangga Mangga 2 180 100 24 - - -

= 572 Kal) Susu Susu Susu low fat 1 25 75 10 - 7 9.5

Subtotal 325 70 - 7 9.6

Siang Makanan pokok Nasi Beras 2 100 350 80 - 8 5

(25% X 1908 Lauk hewani Pepes ikan Ikan 1 40 50 - 2 7 40

= 477 Kal) Ayam kecap Ayam 1 40 50 - 2 7 40

Minuman Susu Susu skim bubuk 1 20 75 10 - 7 94

Gula 0.50 5 25 6 - - 0

Sayur Oseng Kangkung + wortel + buncis Wortel 0.5 50 13 2,5 - 0,5 35

Kangkung 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0

Buncis 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0

Subtotal 589 103,5 4 45,5 214

Malam (25% X 1908 Makanan pokok Nasi Beras 2 100 350 80 - 8 5

= 477 Kal) Lauk hewani Pepes ikan Ikan 1 40 50 - 2 7 40

Ayam kecap Ayam 1 40 50 - 2 7 40

Minuman Susu Susu skim bubuk 1 20 75 10 - 7 94

Gula 0.50 5 25 6 - - 0

Sayur Oseng Kangkung + wortel + buncis Wortel 0.5 50 13 2,5 - 0,5 35

Kangkung 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0

Buncis 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0

Subtotal 589 103,5 4 44,5 214

Total 1853 337 16 119 580.1

Page 23: Diet Untuk Hipertensi Dan

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa asupan energi dari menu

yang diberikan di atas memenuhi kebutuhan. Energi yang dibutuhkan Bu

sofi adalah 1712 Kal – 2099 Kal. Adapun tingkat kecukupan zat-zat gizi yang

lain berdasarkan jumlah asupan energi pada menu di atas tidak sesuai

dengan syarat diet, yaitu protein 25,7% yang seharusnya 10%-20% dan

karbohidrat 72,7% yang seharusnya 50%-60%, sedangkan kecukupan lemak

sudah sesuai denga syarat diet, yaitu 7,7%. Selain itu, asupan natrium pada

menu di atas juga tidak melebihi batas seperti pada syarat diet, yaitu antara

600-800 mg per hari.

Kebutuhan Bahan Makanan Sehari Penyakit Hipertensi dan Dislipidemia

Pengaturan bahan makanan yang diberikan kepada penderita hipertensi dan

dislipidemia perlu diperhatikan agar sesuai dengan keadaan penyakit.

Berdasarkan kerangka menu sehari yang diberikan kepada Bu Sofi di atas

maka dapat diketahui golongan bahan makanan yang dibutuhkan untuk

menyusun menu tersebut. Golongan dan jenis bahan makanan tersebut

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3 Kebutuhan bahan makanan sehari dalam setiap acara makan

penyakit hipertensi dan dislipidemia

Golongan Bahan Makanan Bahan Makanan SP G

Serealia dan olahannya Beras 5 250

Daging unggas dan ikan Ikan 2 80

Ayam 2½ 100

Sayur-sayuran Kangkung 1 100

Wortel 2 200

Buncis 1 100

Buah-buahan dan Gula Mangga 2 180

Gula 4 40

Lemak dan Minyak Minyak 1 5

Margarin 4 20

Susu Susu cair 1 100

Susu non fat 1 25

Susu bubuk 2 40

PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN

Pengolahan dan penyajian diet rendah garam dan diet dislipidemia

Tabel 4. Nama hidangan, bahan utama, metode pengolahan, dan alat saji

diet hipertensi dan dislipidemia

Page 24: Diet Untuk Hipertensi Dan

Menu Bahan

Makanan Bahan Tambahan Metoda Pengolahan Alat saji

Nasi lunak

Tumis Ayam + Beras - Perebusan + pengukusan Piring porselen

Ayam tanpa kulit garam tumis Piring porselen

Wortel Wortel

pala rebus Mangkuk

Kopi susu Susu Air + gula Gelas

Pudding buah Gula Agar-agar rebus Piring kecil

Mangga Mangga

Susu Susu low fat Gelas

Nasi Beras Rebus + kukus Plato

Pepes ikan Ikan kunyit kukus Plato

Ayam kecap Ayam Gula merah tumis Plato

Susu Susu skim bubuk Gelas

Gula

Oseng Kangkung + wortel + buncis Wortel garam tumis Plato

Kangkung

Buncis

Gambar Masakan

Menu Makan Pagi

• Nasi lunak

• Tumis ayam + wortel

• Kopi susu kedelai

( E : 225 Kal, KH : 30 g, L : 6,5 g, P : 30 g

Selingan 1 dan 2

• Pudding Mangga

• Susu low fat

( E: 330 Kal, KH: 59 g, L: 7 g, P: 7 g)

Makan Siang

• Nasi putih

• Pepes tahu

• Sup buncis + wortel

• Buah pepaya

( E: 325 Kal, KH: 44 g, L: 7,5 g, P: 18,5 g)

Page 25: Diet Untuk Hipertensi Dan

Makan Malam

• Nasi Putih

• Tumis bayam

• Pepes ikan

• Buah pepaya

( E: 360Kal, KH: 57 g, L: 3 g, P: 12g)

EVALUASI HIDANGAN

Evaluasi untuk menu makan pagi yaitu nasi lunak sudah cukup baik,

pemberian kopi susu kedelai sebaiknya ditanyakan dulu kepada pasien

mengenai keluhan gastritis. Konsumsi kopi pada pasien dengan keluhan

gastritis sebaiknya dibatasi karena dapat merangsang kerja lambung. Ayam

suwir-wortel sudah cukup baik tingkat kematangannya, tetapi rasa terlalu

pedas. Evaluasi untuk puding mangga adalah rasanya yang kurang manis.

Oleh karena itu, jenis mangga yang dipakai haruslah lebih manis untuk

menambah rasa manis pada puding tanpa perlu penambahan gula pasir.

Kombinasi jumlah gula yang lebih besar dipadukan dengan mengurangi

jumlah mangga juga dapat diaplikasikan pada selingan ini sehingga

kandungan energi tidak melebihi kecukupan.

Evaluasi untuk makan siang, ukuran saji sup ayam terlalu banyak.

Sebaiknya sayuran yang dimasukkan ke dalam sup hanya 0.75 SP. Aroma

sup ayam sudah baik karena ditambahkan sedikit bubuk pala ke dalam sup.

Selain itu, ayam disangrai terlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam sup

sehingga rasa sup ayam tidak terlalu amis. Pepes tahu sudah baik

teksturnya, namun sebaiknya tidak digunakan cabai sebagai isi pepes.

Pepaya yang disajikan pada menu makan siang terlalu matang sehingga

warna kurang menarik. Evaluasi untuk tumis bayam dan wortel pada menu

makan malam yaitu ukuran saji yang terlalu banyak dan potongan wortel

yang terlalu tipis. Nasi yang dimasak sudah baik. Bumbu pada pepes ikan

terlalu banyak dan seharusnya tidak menggunakan cabai rawit. Tekstur ikan

sudah cukup baik, tetapi kualitas ikan kurang segar.

KESIMPULAN

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi

peningkatan tekanan darah (dalam jangka waktu lama). Penderita yang

mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi

140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.

Page 26: Diet Untuk Hipertensi Dan

Pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dislipidemia adalah latihan

jasmani, penurunan berat badan bagi yang gemuk, dan menghentikan

kebiasaan merokok serta minuman alkohol. Diet yang dapt diberikan dalah

Diet Rendah Garam. Tujuan diet garam rendah adalah membantu

menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan

menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim]. 2007. Beberapa macam

hipertensi. http://sehatherbal.blogspot.com/ [27 Maret 2011]

_______. 2008. Tekanan darah

tinggi.http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi [27 Maret 2011]

_______. 2009. Mengatasi tekanan darat tinggi. http://kumpulan.info/ [27

Maret 2011]l

[PERKI]. 1995. Pedoman Deteksi, Prevensi dan Tatalaksana Dislipidemia

dalam penanggulangan Penyakit Jantung Koroner, PERKI edisi 1995.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3503/1/gizi-bahri3.pdf

Liza. 2007. Dislipidemia. http://drlizakedokteran.blogspot.com/ [27 Maret

2011]

LAMPIRAN

Resep Puding Mangga

Bahan:

- agar-\agar

Cara Pengolahan:

- Dicampurkan agar-agar dengan gula sebanyak 50 gr atau secukupnya.

- Ditambahkan air sebanyak 600 ml dan dipanaskan sambil terus diaduk

hingga mendidih.

- Dimatikan api dan didiamkan selama 3 menit, kemudian dituang ke

cetakkan yang sudah disusun dengan mangga.

- Didinginkan dalam lemari es selama 30 menit. Siap dihidangkan.

• Susu Low Fat

- Direbus air hingga mendidih,

- Dituang ke dalam cangkir yang telah diisi susu bubuk,

- Disajikan hangat

Nasi Putih

Page 27: Diet Untuk Hipertensi Dan

Bahan

- Beras

Cara Pengolahan :

Beras direbus sampai airnya habis. Kemudian dikukus sampai matang

Pepes Tahu

Bahan :

- Tahu

- Telur

Cara Pengolahan :

Tahu dihancurkan kemudian dilumuri dengan telur sebagai perekat. Tahu

dibungkus dengan daun pisang dan kmudian dikukus.

Sop Ayam Wortel Buncis

Bahan :

- Ayam

- Wortel

- Buncis

Cara Pengolahan :

Ayam disangrai dahulu agar tidak amis. Bumbu dihaluskan dan direbus

bersama air. Ayam dimasukkan ketika air telah mendidih. Kemudian

dimasukkan wortel dan buncis. Pala dan lada dapat ditambahkan sebagai

pemberi aroma.