diet untuk hipertensi dan
TRANSCRIPT
DIET UNTUK HIPERTENSI
DAN DISLIPIDEMIAKATA PENGANTAR
Kemajuan teknologi yang mengubah gaya hidup dan sosial ekonomi
masyarakat di negara maju maupun negara berkembang telah menyebabkan
transisi epidemioloKATA PENGANTAR
Kemajuan teknologi yang mengubah gaya hidup dan sosial ekonomi
masyarakat di negara maju maupun negara berkembang telah menyebabkan
transisi epidemiologi sehingga mengakibatkan munculnya berbagai
penyakit. Selain dari kemajuan teknologi, perubahan gaya hidup masyarakat
Indonesia termasuk pola makan dan aktivitas menentukan kesehatan dan
penyakit yang dapat diderita.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah satu penyakit yang
mempertinggi resiko penyakit degeneratif lain. Sesuai dengan keadaan
penyakit, diet makanan dapat diberikan sebagai alternatif penyembuhan
atau perbaikan. Pola makan yang baik, yaitu beragam-bergizi-berimbang
juga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit degeneratif.
Laporan Diet pada Hipertensi dan Dislipidemia ini merupakan salah satu
cara bagi mahasiswa agar lebih memahami bahasan tentang hipertensi dan
dislipidemia, serta mampu meenyusun menu diet yang baik bagi penderita
hipertensi dan dislipidemia. Laporan ini hendaknya menjadi pembelajaran
untuk Internship Dietetic pada semester berikutnya.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri
ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia.
Tekanan darah manusia dibedakan menjadi dua, yaitu tekanan darah tinggi
(hipertensi) dan tekanan darah rendah (hipotensi).
Hipertensi menjadi salah satu faktor penyebab stroke, serangan jantung,
gagal ginjal, dan akibat terburuk dari penyakit ini adalah kematian. Ada
beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko terkena
hipertensi, antara lain: keturunan, usia, intake garam, kolesterol, faktor
stres, obesitas atau kegemukan, rokok, kafein, alkohol, dan kuran olahraga
(Anonim 2009).
Selain hipertensi, menurut Bahri 2004, faktor yang dapat menjadi penyebab
serangan jantung adalah dislipidemia. Dislipidemia merupakan kelainan
metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan
fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah
kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida
serta penurunan kadar HDL. Dalam proses terjadinya aterosklerosis
semuanya mempunyai peran yang penting dan sangat kaitannya satu
dengan yang lain, sehingga tidak mungkin dibicarakan sendiri-sendiri.
Ketiga-tiganya sekaligus dikenal sebagai Triad Lipid.
Pencegahan bagi seseorang yang masih memiliki tekanan darah normal
ataupun mengatasi hipertensi bagi seseorang yang sudah menderita
hipertensi, dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi garam dalam
makanan, mengkonsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium
dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan
darah tinggi, mengurangi minuman beralkohol, berhenti merokok,
mengendalikan kolesterol, dan berplahraga secara teratur dapat
menurunkan tekanan darah tinggi (Anonim, 2007)
Sedangkan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dislipidemia yang
dapat dilakukan adalah latihan jasmani, penurunan berat badan bagi yang
gemuk, dan menghentikan kebiasaan merokok serta minuman alkohol
(PERKI, 1995)
Tujuan Umum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tentang penyakit hipertensi dan
dislipidemia, sehingga dapat menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit ini,
serta mampu dalam merencanakan dan mengevaluasi diet sesuai dengan
tujuan dan syarat diet.
Tujuan Khusus
1. Mempelajari etiologi dan patofisiologi hipertensi dan dislipidemia
2. Mempelajari gambaran klinik dan laboratorik hipertensi dan dislipidemia
3. Mempelajari pengobatan penyakit hipertensi dan dislipidemia
4. Mempelajari tujuan dan syarat diet hipertensi dan dislipidemia
5. Mengidentifikasi makanan atau bahan makanan yang dilarang dan
dianjurkan
6. Menghitung kebutuhan energi dan zat gizi penderita hipertensi dan
dislipidemia
7. Menghitung kebutuhan bahan makanan untuk penderita hipertensi dan
dislipidemia
8. Mengolah dan menyajikan menu untuk penderita hipertensi dan
dislipidemia
9. Mengevalusai kandungan energi dan zat gizi dari menu yang tersaji
dengan menggunakan DKBM
GAMBARAN UMUM PENYAKIT HIPERTENSI
Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah (dalam jangka waktu lama). Penderita yang
mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi
140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk
stroke, serangan jantung, dan merupakan penyebab utama gagal jantung
kronis (Anonim 2011). Tabel 1 Klasifikasi tekanan darah
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal < 120 mmHg = 160 mmHg >= 100 mmHg
Penyebab Hipertensi
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko
terkena hipertensi, antara lain: keturunan, usia, intake garam, kolesterol,
faktor stres, obesitas atau kegemukan, rokok, kafein, alkohol, dan kuran
olahraga (Anonim 2009).
• Keturunan
Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan
darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih
besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih
tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk
masalah tekanan darah tinggi.
• Usia
Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan
darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan
darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda
dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.
• Garam
Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa
orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan,
orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
• Kolesterol
Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat menyebabkan
timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat
pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.
Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.
• Obesitas / Kegemukan
Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal,
memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
• Stres
Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah
tinggi.
• Rokok
Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan
merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke.
Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki
tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang
akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
• Kafein
Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa
menyebabkan peningkatan tekanan darah.
• Alkohol
Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah
tinggi.
• Kurang Olahraga
Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam
tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah
tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda
menderita tekanan darah tinggi.
Penanggulangan Hipertensi
Hipertensi dapat ditanggulangi dan dicegah dengan cara, antara lain:
mengurangi konsumsi garam dalam makanan, mengkonsumsi makanan yang
mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan
kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi, mengurangi minuman
beralkohol, berhenti merokok, mengendalikan kolesterol, dan berplahraga
secara teratur dapat menurunkan tekanan darah tinggi (Anonim 2007).
Dislipidemia
Dislipidemia merupakan kelaianan metabolisme lipid yang ditandai oleh
kelainan (peningkatan atau penurunan), fraksi lipid dalam plasma, kelaianan
fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total,kenaikan
kadar trigliserid serta penurunan kadar kolsterol HDL. Dalam proses
terjadinya aterosklerosis ketiganya mempunyai peran penting dan
berkaitan, sehingga dikenal sebagai triad lipid , secara klinis dislipidemia
diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: hiperkolesteromia, hipertrigliseridemia, dan
campuran hiperkolesteromia dan hipertrigliseridemia (Anonim 2007).
Penanggulangan Dislipidemia
Pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dislipidemia adalah latihan
jasmani, penurunan berat badan bagi yang gemuk, dan menghentikan
kebiasaan merokok serta minuman alkohol (PERKI, 1995)
TUJUAN DAN SYARAT DIET PENYAKIT HIPERTENSI
Tujuan Diet
Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam
atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi.
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Garam Rendah adalah :
1. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.
2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit.
3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air
dan atau hipertensi.
a. DRG I = 200-400 mg Na (tanpa garam dapur)
b. DRG II = 600-800 mg Na (1/2 sdt garam dapur)
c. DRG III = 1000-1200 mg Na (1 sdt garam dapur)
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN DILARANG
Tabel 1. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber Karbohidrat Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, hunkwe,
gula, makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut di atas tanpa
garam dapur dan soda seperti: makaroni, mi, bihun, roti, biskuit, kue kering
Roti, biskuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau
baking powder dan soda
Sumber Protein Hewani Daging dan ikan maksimal 100g sehari; telur
maksimal 1 btr sehari Otak, ginjal,lidah, sardin; daging, ikan, susu, dan telur
yang diawet dengan garam dapur seperti daging asap, ham, bacon,
dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur
asin, dan telur pindang
Sumber Protein Nabati Semua kacang-kacangan dan hasilnya diolah dan
dimasak tanpa garam dapur Keju, kacang tanah dan semua kacang-
kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan lain ikatan
natrium
Sayuran Semua sayuran segar; sayuran yang diawet tanpa garam dapur dan
natrium benzoat Sayuran yang dimasak dan diawet dengan garam dapur dn
lain ikatan natrium, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, dan
acar
Buah-buahan Semua buah-buahan segar; buah yang diawet tanpa garam
dapur dan natrium benzoat Buah-buahan yang diawet dengan garam dapur
dan lain ikatan natrium, seperti buah dalam kaleng
Lemak Minyak goreng, margarin, dan mentega tanpa garam Margarin dan
mentega biasa
Minuman Teh, kopi Minuman ringan
Bumbu Semua bumbu kering yang tidak mengandung garam dapur dan lain
ikatan natrium. Garam dapur sesuai ketentuan untuk DGR II dan DGR III
Garam dapur untuk DGR I, baking powder, soda kue, vetsin, dan bumbu-
bumbu yang mengandung garam dapur seperti: kecap, terasi, maggi, tomato
ketchup, petis, dan tauco.
KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI
Contoh Kasus
Bu Sofi berusia 35 tahun, seorang pemilik dan berjualan di tokonya di Pasar
Jumat. Tinggi Badan 155 cm, dan berat badan 65 kg. Menderita telah satu
minggu sakit kepala, kuping berdenging, mual dan anoreksia, sehingga
tidak dapat berjualan. Beliau istirahat di rumah. Setelah diperiksa tekanan
darah 160/100 mmHg, nadi 84 kali per menit. Pada pemeriksaan dada
jantung dan paru-paru dalam batas normal. Abdomen normal. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan kadar Hb 13 g/dl, trigliserida 200 mg/dl,
kolesterol total adalah 300 mg per dl darah, HDL 35 mg/dl.
Diketahui
BB= 65 kg
TB= 155 cm
IMT= BB/(TB)2
= 65/(1.55)2
= 27
Status gizi= obese 1
Usia= 35 tahun
BB ideal= TB-100-(10%(TB-100))
= 155-100-(10%(155-100))
= 49,5 kg
AMB = 655+(9,6 x BB)+(1,7 x TB)-(4,7 x U)
= 655+(9,6 x 49,5)+(1,7 x 155)-(4,7 x 35)
=1229 kkal
Kebutuhan energi:
=AMB x FA x FS – 397,96
= 1229 x 1,3 x 1 – 397,96
=1597,96 – 397,96
= 1200 kkal
Kebutuhan protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi
10% x 1200 kkal / 4= 30 gram
15% x 1200 kkal / 4=45 gram
Kebutuhan lemak sedang, kurang dari 30% dari kebutuhan energi
Maksimal 30% x 1200 kkal / 9 = 40 gram
Lemak jenuh kurang dari 10%, yaitu 10% x 1200 kkal / 9= 13 gram
Lemak tak jenuh 10-15%
10% x 1200 kkal / 9 =13 gram
15% x 1200 kkal / 9 =20 gram
Kebutuhan cairan, vitamin, dan mineral
Kebutuhan cairan cukup, vitamin dan mineral cukup. Terutama kalium dan
kalsium. Serat cukup terutama serat larut air.
Diketahui bahwa berat badan ibu Sofi adalah 65 kg dan tinggi badan 155 cm
sehingga IMT ibu Sofi adalah 27. Berdasarkan ukuran IMT, status gizi ibu
Sofi adalah obese 1. Berat badan yang ideal untuk ibu Sofi adalah 49,5 kg.
Berdasarkan berat badan idealnya, kebutuhan energi ibu Sofi adalah 1200
kkal. Kebutuhan protein cukup, yaitu sebesar 10-15% dari kebutuhan energi
atau antara 30-45 gram dalam sehari. Kebutuhan lemak sedang, yaitu tidak
lebih dari 30% dari kebutuhan energi sehari atau kurang dari 40 gram
sehari dengan komposisi lemak jenuh kurang dari 10% dari kebutuhan
energi sehari, yaitu 13 gram dan lemak tak jenuh 10-15% dari kebutuhan
energi sehari, yaitu antara 13-20 gram.
KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
Frekuensi Makan dan Pembagian Energi setiap Acara Makan Penyakit
Hipertensi dan Dislipidemia
Frekuensi makan yang diberikan kepada Bu sofi adalah lima kali acara
makan yang terdiri dari makan pagi, makan siang, makan malam, dan dua
kali selingan. Pemberian energi untuk masing-masing makan yaitu makan
pagi sebesar 25% dari total kebutuhan energi sehari, untuk setiap selingan
diberikan sebanyak 15% dari total kebutuhan energi sehari sehingga
selingan memberikan kebutuhan energi sebesar 30% dari total kebutuhan
energi sehari, makan siang dan makan malam masing-masing diberikan 30%
dari total kebutuhan energi sehari.
Kebutuhan energi sehari pada kasus Bu Sofi yang mengalami hipertensi dan
dislipidemia adalah 1200 Kal. Kebutuhan energi sehari tersebut kemudian
dibagi-bagi berdasarkan acara makan. Makan pagi memerlukan 25% energi,
artinya energi yang diberikan untuk makan pagi adalah 300 Kal. Selingan I
dan selingan II membutuhkan masing-masing 15% energi, artinya energi
yang diberikan untuk setiap selingan adalah 180 Kal. Sedangkan makan
siang dan malam masing-masing membutuhkan 30% energi sehingga energi
yang diberikan untuk masing-masing acara makan adalah sebesar 360 Kal.
Kebutuhan Bahan Makan Setiap Acara Makan Penyakit Hipertensi dan
Dislipidemia
Asupan zat gizi yang cukup itu sangat diperlukan oleh Bu Sofi yang
menderita hipertensi dan dislipidemia untuk mempercepat proses
penyembuhan atau mencegah terjadinya komplikasi. Kebutuhan zat gizi
tersbeut dapat dipenuhi dari menu diet sehari-hari. Dengan demikian,
pengaturan diet perlu dilakukan setiap harinya. Saalah satu kerangka menu
sehari untuk setiap acara makan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Kebutuhan bahan makan setiap acara makan penyakit hipertensi
dan dislipidemia
Waktu makan dan kandungan energi Kerangka Menu Bahan Jumlah
Kandungan Gizi
Makanan SP G E (kal) KH (g) L (g) P (g) Na (mg)
Pagi Makanan pokok Nasi lunak Beras 1 50 175 40 - 4 2.5
(20% X 1908 Lauk hewani Tumis Ayam + Ayam tanpa kulit 0,5 20 25 - 2 7 20
= 382 Kal) Sayuran Wortel Wortel 1 100 25 10 - 3 70
Minuman Kopi susu Susu 1 100 125 10 6 7 50
Subtotal 350 60 8 21 142.5
Selingan I dan II Snack manis Pudding buah Gula 3 30 150 36 - - 0.1
(30% X 1908 Buah Mangga Mangga 2 180 100 24 - - -
= 572 Kal) Susu Susu Susu low fat 1 25 75 10 - 7 9.5
Subtotal 325 70 - 7 9.6
Siang Makanan pokok Nasi Beras 2 100 350 80 - 8 5
(25% X 1908 Lauk hewani Pepes ikan Ikan 1 40 50 - 2 7 40
= 477 Kal) Ayam kecap Ayam 1 40 50 - 2 7 40
Minuman Susu Susu skim bubuk 1 20 75 10 - 7 94
Gula 0.50 5 25 6 - - 0
Sayur Oseng Kangkung + wortel + buncis Wortel 0.5 50 13 2,5 - 0,5 35
Kangkung 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0
Buncis 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0
Subtotal 589 103,5 4 45,5 214
Malam (25% X 1908 Makanan pokok Nasi Beras 2 100 350 80 - 8 5
= 477 Kal) Lauk hewani Pepes ikan Ikan 1 40 50 - 2 7 40
Ayam kecap Ayam 1 40 50 - 2 7 40
Minuman Susu Susu skim bubuk 1 20 75 10 - 7 94
Gula 0.50 5 25 6 - - 0
Sayur Oseng Kangkung + wortel + buncis Wortel 0.5 50 13 2,5 - 0,5 35
Kangkung 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0
Buncis 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0
Subtotal 589 103,5 4 44,5 214
Total 1853 337 16 119 580.1
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa asupan energi dari menu
yang diberikan di atas memenuhi kebutuhan. Energi yang dibutuhkan Bu
sofi adalah 1712 Kal – 2099 Kal. Adapun tingkat kecukupan zat-zat gizi yang
lain berdasarkan jumlah asupan energi pada menu di atas tidak sesuai
dengan syarat diet, yaitu protein 25,7% yang seharusnya 10%-20% dan
karbohidrat 72,7% yang seharusnya 50%-60%, sedangkan kecukupan lemak
sudah sesuai denga syarat diet, yaitu 7,7%. Selain itu, asupan natrium pada
menu di atas juga tidak melebihi batas seperti pada syarat diet, yaitu antara
600-800 mg per hari.
Kebutuhan Bahan Makanan Sehari Penyakit Hipertensi dan Dislipidemia
Pengaturan bahan makanan yang diberikan kepada penderita hipertensi dan
dislipidemia perlu diperhatikan agar sesuai dengan keadaan penyakit.
Berdasarkan kerangka menu sehari yang diberikan kepada Bu Sofi di atas
maka dapat diketahui golongan bahan makanan yang dibutuhkan untuk
menyusun menu tersebut. Golongan dan jenis bahan makanan tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3 Kebutuhan bahan makanan sehari dalam setiap acara makan
penyakit hipertensi dan dislipidemia
Golongan Bahan Makanan Bahan Makanan SP G
Serealia dan olahannya Beras 5 250
Daging unggas dan ikan Ikan 2 80
Ayam 2½ 100
Sayur-sayuran Kangkung 1 100
Wortel 2 200
Buncis 1 100
Buah-buahan dan Gula Mangga 2 180
Gula 4 40
Lemak dan Minyak Minyak 1 5
Margarin 4 20
Susu Susu cair 1 100
Susu non fat 1 25
Susu bubuk 2 40
PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN
Pengolahan dan penyajian diet rendah garam dan diet dislipidemia
Tabel 4. Nama hidangan, bahan utama, metode pengolahan, dan alat saji
diet hipertensi dan dislipidemia
Menu Bahan
Makanan Bahan Tambahan Metoda Pengolahan Alat saji
Nasi lunak
Tumis Ayam + Beras - Perebusan + pengukusan Piring porselen
Ayam tanpa kulit garam tumis Piring porselen
Wortel Wortel
pala rebus Mangkuk
Kopi susu Susu Air + gula Gelas
Pudding buah Gula Agar-agar rebus Piring kecil
Mangga Mangga
Susu Susu low fat Gelas
Nasi Beras Rebus + kukus Plato
Pepes ikan Ikan kunyit kukus Plato
Ayam kecap Ayam Gula merah tumis Plato
Susu Susu skim bubuk Gelas
Gula
Oseng Kangkung + wortel + buncis Wortel garam tumis Plato
Kangkung
Buncis
Gambar Masakan
Menu Makan Pagi
• Nasi lunak
• Tumis ayam + wortel
• Kopi susu kedelai
( E : 225 Kal, KH : 30 g, L : 6,5 g, P : 30 g
Selingan 1 dan 2
• Pudding Mangga
• Susu low fat
( E: 330 Kal, KH: 59 g, L: 7 g, P: 7 g)
Makan Siang
• Nasi putih
• Pepes tahu
• Sup buncis + wortel
• Buah pepaya
( E: 325 Kal, KH: 44 g, L: 7,5 g, P: 18,5 g)
Makan Malam
• Nasi Putih
• Tumis bayam
• Pepes ikan
• Buah pepaya
( E: 360Kal, KH: 57 g, L: 3 g, P: 12g)
EVALUASI HIDANGAN
Evaluasi untuk menu makan pagi yaitu nasi lunak sudah cukup baik,
pemberian kopi susu kedelai sebaiknya ditanyakan dulu kepada pasien
mengenai keluhan gastritis. Konsumsi kopi pada pasien dengan keluhan
gastritis sebaiknya dibatasi karena dapat merangsang kerja lambung. Ayam
suwir-wortel sudah cukup baik tingkat kematangannya, tetapi rasa terlalu
pedas. Evaluasi untuk puding mangga adalah rasanya yang kurang manis.
Oleh karena itu, jenis mangga yang dipakai haruslah lebih manis untuk
menambah rasa manis pada puding tanpa perlu penambahan gula pasir.
Kombinasi jumlah gula yang lebih besar dipadukan dengan mengurangi
jumlah mangga juga dapat diaplikasikan pada selingan ini sehingga
kandungan energi tidak melebihi kecukupan.
Evaluasi untuk makan siang, ukuran saji sup ayam terlalu banyak.
Sebaiknya sayuran yang dimasukkan ke dalam sup hanya 0.75 SP. Aroma
sup ayam sudah baik karena ditambahkan sedikit bubuk pala ke dalam sup.
Selain itu, ayam disangrai terlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam sup
sehingga rasa sup ayam tidak terlalu amis. Pepes tahu sudah baik
teksturnya, namun sebaiknya tidak digunakan cabai sebagai isi pepes.
Pepaya yang disajikan pada menu makan siang terlalu matang sehingga
warna kurang menarik. Evaluasi untuk tumis bayam dan wortel pada menu
makan malam yaitu ukuran saji yang terlalu banyak dan potongan wortel
yang terlalu tipis. Nasi yang dimasak sudah baik. Bumbu pada pepes ikan
terlalu banyak dan seharusnya tidak menggunakan cabai rawit. Tekstur ikan
sudah cukup baik, tetapi kualitas ikan kurang segar.
KESIMPULAN
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah (dalam jangka waktu lama). Penderita yang
mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi
140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
Pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dislipidemia adalah latihan
jasmani, penurunan berat badan bagi yang gemuk, dan menghentikan
kebiasaan merokok serta minuman alkohol. Diet yang dapt diberikan dalah
Diet Rendah Garam. Tujuan diet garam rendah adalah membantu
menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan
menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
[Anonim]. 2007. Beberapa macam
hipertensi. http://sehatherbal.blogspot.com/ [27 Maret 2011]
_______. 2008. Tekanan darah
tinggi.http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi [27 Maret 2011]
_______. 2009. Mengatasi tekanan darat tinggi. http://kumpulan.info/ [27
Maret 2011]l
[PERKI]. 1995. Pedoman Deteksi, Prevensi dan Tatalaksana Dislipidemia
dalam penanggulangan Penyakit Jantung Koroner, PERKI edisi 1995.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3503/1/gizi-bahri3.pdf
Liza. 2007. Dislipidemia. http://drlizakedokteran.blogspot.com/ [27 Maret
2011]
LAMPIRAN
Resep Puding Mangga
Bahan:
- agar-\agar
Cara Pengolahan:
- Dicampurkan agar-agar dengan gula sebanyak 50 gr atau secukupnya.
- Ditambahkan air sebanyak 600 ml dan dipanaskan sambil terus diaduk
hingga mendidih.
- Dimatikan api dan didiamkan selama 3 menit, kemudian dituang ke
cetakkan yang sudah disusun dengan mangga.
- Didinginkan dalam lemari es selama 30 menit. Siap dihidangkan.
• Susu Low Fat
- Direbus air hingga mendidih,
- Dituang ke dalam cangkir yang telah diisi susu bubuk,
- Disajikan hangat
Nasi Putih
Bahan
- Beras
Cara Pengolahan :
Beras direbus sampai airnya habis. Kemudian dikukus sampai matang
Pepes Tahu
Bahan :
- Tahu
- Telur
Cara Pengolahan :
Tahu dihancurkan kemudian dilumuri dengan telur sebagai perekat. Tahu
dibungkus dengan daun pisang dan kmudian dikukus.
Sop Ayam Wortel Buncis
Bahan :
- Ayam
- Wortel
- Buncis
Cara Pengolahan :
Ayam disangrai dahulu agar tidak amis. Bumbu dihaluskan dan direbus
bersama air. Ayam dimasukkan ketika air telah mendidih. Kemudian
dimasukkan wortel dan buncis. Pala dan lada dapat ditambahkan sebagai
pemberi aroma.
gi sehingga mengakibatkan munculnya berbagai penyakit. Selain dari
kemajuan teknologi, perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia termasuk
pola makan dan aktivitas menentukan kesehatan dan penyakit yang dapat
diderita.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah satu penyakit yang
mempertinggi resiko penyakit degeneratif lain. Sesuai dengan keadaan
penyakit, diet makanan dapat diberikan sebagai alternatif penyembuhan
atau perbaikan. Pola makan yang baik, yaitu beragam-bergizi-berimbang
juga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit degeneratif.
Laporan Diet pada Hipertensi dan Dislipidemia ini merupakan salah satu
cara bagi mahasiswa agar lebih memahami bahasan tentang hipertensi dan
dislipidemia, serta mampu meenyusun menu diet yang baik bagi penderita
hipertensi dan dislipidemia. Laporan ini hendaknya menjadi pembelajaran
untuk Internship Dietetic pada semester berikutnya.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri
ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia.
Tekanan darah manusia dibedakan menjadi dua, yaitu tekanan darah tinggi
(hipertensi) dan tekanan darah rendah (hipotensi).
Hipertensi menjadi salah satu faktor penyebab stroke, serangan jantung,
gagal ginjal, dan akibat terburuk dari penyakit ini adalah kematian. Ada
beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko terkena
hipertensi, antara lain: keturunan, usia, intake garam, kolesterol, faktor
stres, obesitas atau kegemukan, rokok, kafein, alkohol, dan kuran olahraga
(Anonim 2009).
Selain hipertensi, menurut Bahri 2004, faktor yang dapat menjadi penyebab
serangan jantung adalah dislipidemia. Dislipidemia merupakan kelainan
metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan
fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah
kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida
serta penurunan kadar HDL. Dalam proses terjadinya aterosklerosis
semuanya mempunyai peran yang penting dan sangat kaitannya satu
dengan yang lain, sehingga tidak mungkin dibicarakan sendiri-sendiri.
Ketiga-tiganya sekaligus dikenal sebagai Triad Lipid.
Pencegahan bagi seseorang yang masih memiliki tekanan darah normal
ataupun mengatasi hipertensi bagi seseorang yang sudah menderita
hipertensi, dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi garam dalam
makanan, mengkonsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium
dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan
darah tinggi, mengurangi minuman beralkohol, berhenti merokok,
mengendalikan kolesterol, dan berplahraga secara teratur dapat
menurunkan tekanan darah tinggi (Anonim, 2007)
Sedangkan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dislipidemia yang
dapat dilakukan adalah latihan jasmani, penurunan berat badan bagi yang
gemuk, dan menghentikan kebiasaan merokok serta minuman alkohol
(PERKI, 1995)
Tujuan Umum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tentang penyakit hipertensi dan
dislipidemia, sehingga dapat menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit ini,
serta mampu dalam merencanakan dan mengevaluasi diet sesuai dengan
tujuan dan syarat diet.
Tujuan Khusus
1. Mempelajari etiologi dan patofisiologi hipertensi dan dislipidemia
2. Mempelajari gambaran klinik dan laboratorik hipertensi dan dislipidemia
3. Mempelajari pengobatan penyakit hipertensi dan dislipidemia
4. Mempelajari tujuan dan syarat diet hipertensi dan dislipidemia
5. Mengidentifikasi makanan atau bahan makanan yang dilarang dan
dianjurkan
6. Menghitung kebutuhan energi dan zat gizi penderita hipertensi dan
dislipidemia
7. Menghitung kebutuhan bahan makanan untuk penderita hipertensi dan
dislipidemia
8. Mengolah dan menyajikan menu untuk penderita hipertensi dan
dislipidemia
9. Mengevalusai kandungan energi dan zat gizi dari menu yang tersaji
dengan menggunakan DKBM
GAMBARAN UMUM PENYAKIT HIPERTENSI
Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah (dalam jangka waktu lama). Penderita yang
mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi
140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk
stroke, serangan jantung, dan merupakan penyebab utama gagal jantung
kronis (Anonim 2011). Tabel 1 Klasifikasi tekanan darah
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal < 120 mmHg = 160 mmHg >= 100 mmHg
Penyebab Hipertensi
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko
terkena hipertensi, antara lain: keturunan, usia, intake garam, kolesterol,
faktor stres, obesitas atau kegemukan, rokok, kafein, alkohol, dan kuran
olahraga (Anonim 2009).
• Keturunan
Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan
darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih
besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih
tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk
masalah tekanan darah tinggi.
• Usia
Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan
darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan
darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda
dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.
• Garam
Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa
orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan,
orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
• Kolesterol
Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat menyebabkan
timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat
pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.
Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.
• Obesitas / Kegemukan
Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal,
memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
• Stres
Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah
tinggi.
• Rokok
Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan
merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke.
Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki
tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang
akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
• Kafein
Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa
menyebabkan peningkatan tekanan darah.
• Alkohol
Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah
tinggi.
• Kurang Olahraga
Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam
tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah
tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda
menderita tekanan darah tinggi.
Penanggulangan Hipertensi
Hipertensi dapat ditanggulangi dan dicegah dengan cara, antara lain:
mengurangi konsumsi garam dalam makanan, mengkonsumsi makanan yang
mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan
kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi, mengurangi minuman
beralkohol, berhenti merokok, mengendalikan kolesterol, dan berplahraga
secara teratur dapat menurunkan tekanan darah tinggi (Anonim 2007).
Dislipidemia
Dislipidemia merupakan kelaianan metabolisme lipid yang ditandai oleh
kelainan (peningkatan atau penurunan), fraksi lipid dalam plasma, kelaianan
fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total,kenaikan
kadar trigliserid serta penurunan kadar kolsterol HDL. Dalam proses
terjadinya aterosklerosis ketiganya mempunyai peran penting dan
berkaitan, sehingga dikenal sebagai triad lipid , secara klinis dislipidemia
diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: hiperkolesteromia, hipertrigliseridemia, dan
campuran hiperkolesteromia dan hipertrigliseridemia (Anonim 2007).
Penanggulangan Dislipidemia
Pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dislipidemia adalah latihan
jasmani, penurunan berat badan bagi yang gemuk, dan menghentikan
kebiasaan merokok serta minuman alkohol (PERKI, 1995)
TUJUAN DAN SYARAT DIET PENYAKIT HIPERTENSI
Tujuan Diet
Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam
atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi.
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Garam Rendah adalah :
1. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.
2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit.
3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air
dan atau hipertensi.
a. DRG I = 200-400 mg Na (tanpa garam dapur)
b. DRG II = 600-800 mg Na (1/2 sdt garam dapur)
c. DRG III = 1000-1200 mg Na (1 sdt garam dapur)
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN DILARANG
Tabel 1. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber Karbohidrat Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, hunkwe,
gula, makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut di atas tanpa
garam dapur dan soda seperti: makaroni, mi, bihun, roti, biskuit, kue kering
Roti, biskuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau
baking powder dan soda
Sumber Protein Hewani Daging dan ikan maksimal 100g sehari; telur
maksimal 1 btr sehari Otak, ginjal,lidah, sardin; daging, ikan, susu, dan telur
yang diawet dengan garam dapur seperti daging asap, ham, bacon,
dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur
asin, dan telur pindang
Sumber Protein Nabati Semua kacang-kacangan dan hasilnya diolah dan
dimasak tanpa garam dapur Keju, kacang tanah dan semua kacang-
kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan lain ikatan
natrium
Sayuran Semua sayuran segar; sayuran yang diawet tanpa garam dapur dan
natrium benzoat Sayuran yang dimasak dan diawet dengan garam dapur dn
lain ikatan natrium, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, dan
acar
Buah-buahan Semua buah-buahan segar; buah yang diawet tanpa garam
dapur dan natrium benzoat Buah-buahan yang diawet dengan garam dapur
dan lain ikatan natrium, seperti buah dalam kaleng
Lemak Minyak goreng, margarin, dan mentega tanpa garam Margarin dan
mentega biasa
Minuman Teh, kopi Minuman ringan
Bumbu Semua bumbu kering yang tidak mengandung garam dapur dan lain
ikatan natrium. Garam dapur sesuai ketentuan untuk DGR II dan DGR III
Garam dapur untuk DGR I, baking powder, soda kue, vetsin, dan bumbu-
bumbu yang mengandung garam dapur seperti: kecap, terasi, maggi, tomato
ketchup, petis, dan tauco.
KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI
Contoh Kasus
Bu Sofi berusia 35 tahun, seorang pemilik dan berjualan di tokonya di Pasar
Jumat. Tinggi Badan 155 cm, dan berat badan 65 kg. Menderita telah satu
minggu sakit kepala, kuping berdenging, mual dan anoreksia, sehingga
tidak dapat berjualan. Beliau istirahat di rumah. Setelah diperiksa tekanan
darah 160/100 mmHg, nadi 84 kali per menit. Pada pemeriksaan dada
jantung dan paru-paru dalam batas normal. Abdomen normal. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan kadar Hb 13 g/dl, trigliserida 200 mg/dl,
kolesterol total adalah 300 mg per dl darah, HDL 35 mg/dl.
Diketahui
BB= 65 kg
TB= 155 cm
IMT= BB/(TB)2
= 65/(1.55)2
= 27
Status gizi= obese 1
Usia= 35 tahun
BB ideal= TB-100-(10%(TB-100))
= 155-100-(10%(155-100))
= 49,5 kg
AMB = 655+(9,6 x BB)+(1,7 x TB)-(4,7 x U)
= 655+(9,6 x 49,5)+(1,7 x 155)-(4,7 x 35)
=1229 kkal
Kebutuhan energi:
=AMB x FA x FS – 397,96
= 1229 x 1,3 x 1 – 397,96
=1597,96 – 397,96
= 1200 kkal
Kebutuhan protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi
10% x 1200 kkal / 4= 30 gram
15% x 1200 kkal / 4=45 gram
Kebutuhan lemak sedang, kurang dari 30% dari kebutuhan energi
Maksimal 30% x 1200 kkal / 9 = 40 gram
Lemak jenuh kurang dari 10%, yaitu 10% x 1200 kkal / 9= 13 gram
Lemak tak jenuh 10-15%
10% x 1200 kkal / 9 =13 gram
15% x 1200 kkal / 9 =20 gram
Kebutuhan cairan, vitamin, dan mineral
Kebutuhan cairan cukup, vitamin dan mineral cukup. Terutama kalium dan
kalsium. Serat cukup terutama serat larut air.
Diketahui bahwa berat badan ibu Sofi adalah 65 kg dan tinggi badan 155 cm
sehingga IMT ibu Sofi adalah 27. Berdasarkan ukuran IMT, status gizi ibu
Sofi adalah obese 1. Berat badan yang ideal untuk ibu Sofi adalah 49,5 kg.
Berdasarkan berat badan idealnya, kebutuhan energi ibu Sofi adalah 1200
kkal. Kebutuhan protein cukup, yaitu sebesar 10-15% dari kebutuhan energi
atau antara 30-45 gram dalam sehari. Kebutuhan lemak sedang, yaitu tidak
lebih dari 30% dari kebutuhan energi sehari atau kurang dari 40 gram
sehari dengan komposisi lemak jenuh kurang dari 10% dari kebutuhan
energi sehari, yaitu 13 gram dan lemak tak jenuh 10-15% dari kebutuhan
energi sehari, yaitu antara 13-20 gram.
KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
Frekuensi Makan dan Pembagian Energi setiap Acara Makan Penyakit
Hipertensi dan Dislipidemia
Frekuensi makan yang diberikan kepada Bu sofi adalah lima kali acara
makan yang terdiri dari makan pagi, makan siang, makan malam, dan dua
kali selingan. Pemberian energi untuk masing-masing makan yaitu makan
pagi sebesar 25% dari total kebutuhan energi sehari, untuk setiap selingan
diberikan sebanyak 15% dari total kebutuhan energi sehari sehingga
selingan memberikan kebutuhan energi sebesar 30% dari total kebutuhan
energi sehari, makan siang dan makan malam masing-masing diberikan 30%
dari total kebutuhan energi sehari.
Kebutuhan energi sehari pada kasus Bu Sofi yang mengalami hipertensi dan
dislipidemia adalah 1200 Kal. Kebutuhan energi sehari tersebut kemudian
dibagi-bagi berdasarkan acara makan. Makan pagi memerlukan 25% energi,
artinya energi yang diberikan untuk makan pagi adalah 300 Kal. Selingan I
dan selingan II membutuhkan masing-masing 15% energi, artinya energi
yang diberikan untuk setiap selingan adalah 180 Kal. Sedangkan makan
siang dan malam masing-masing membutuhkan 30% energi sehingga energi
yang diberikan untuk masing-masing acara makan adalah sebesar 360 Kal.
Kebutuhan Bahan Makan Setiap Acara Makan Penyakit Hipertensi dan
Dislipidemia
Asupan zat gizi yang cukup itu sangat diperlukan oleh Bu Sofi yang
menderita hipertensi dan dislipidemia untuk mempercepat proses
penyembuhan atau mencegah terjadinya komplikasi. Kebutuhan zat gizi
tersbeut dapat dipenuhi dari menu diet sehari-hari. Dengan demikian,
pengaturan diet perlu dilakukan setiap harinya. Saalah satu kerangka menu
sehari untuk setiap acara makan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Kebutuhan bahan makan setiap acara makan penyakit hipertensi
dan dislipidemia
Waktu makan dan kandungan energi Kerangka Menu Bahan Jumlah
Kandungan Gizi
Makanan SP G E (kal) KH (g) L (g) P (g) Na (mg)
Pagi Makanan pokok Nasi lunak Beras 1 50 175 40 - 4 2.5
(20% X 1908 Lauk hewani Tumis Ayam + Ayam tanpa kulit 0,5 20 25 - 2 7 20
= 382 Kal) Sayuran Wortel Wortel 1 100 25 10 - 3 70
Minuman Kopi susu Susu 1 100 125 10 6 7 50
Subtotal 350 60 8 21 142.5
Selingan I dan II Snack manis Pudding buah Gula 3 30 150 36 - - 0.1
(30% X 1908 Buah Mangga Mangga 2 180 100 24 - - -
= 572 Kal) Susu Susu Susu low fat 1 25 75 10 - 7 9.5
Subtotal 325 70 - 7 9.6
Siang Makanan pokok Nasi Beras 2 100 350 80 - 8 5
(25% X 1908 Lauk hewani Pepes ikan Ikan 1 40 50 - 2 7 40
= 477 Kal) Ayam kecap Ayam 1 40 50 - 2 7 40
Minuman Susu Susu skim bubuk 1 20 75 10 - 7 94
Gula 0.50 5 25 6 - - 0
Sayur Oseng Kangkung + wortel + buncis Wortel 0.5 50 13 2,5 - 0,5 35
Kangkung 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0
Buncis 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0
Subtotal 589 103,5 4 45,5 214
Malam (25% X 1908 Makanan pokok Nasi Beras 2 100 350 80 - 8 5
= 477 Kal) Lauk hewani Pepes ikan Ikan 1 40 50 - 2 7 40
Ayam kecap Ayam 1 40 50 - 2 7 40
Minuman Susu Susu skim bubuk 1 20 75 10 - 7 94
Gula 0.50 5 25 6 - - 0
Sayur Oseng Kangkung + wortel + buncis Wortel 0.5 50 13 2,5 - 0,5 35
Kangkung 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0
Buncis 0.5 50 13 2,5 - 0,5 0
Subtotal 589 103,5 4 44,5 214
Total 1853 337 16 119 580.1
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa asupan energi dari menu
yang diberikan di atas memenuhi kebutuhan. Energi yang dibutuhkan Bu
sofi adalah 1712 Kal – 2099 Kal. Adapun tingkat kecukupan zat-zat gizi yang
lain berdasarkan jumlah asupan energi pada menu di atas tidak sesuai
dengan syarat diet, yaitu protein 25,7% yang seharusnya 10%-20% dan
karbohidrat 72,7% yang seharusnya 50%-60%, sedangkan kecukupan lemak
sudah sesuai denga syarat diet, yaitu 7,7%. Selain itu, asupan natrium pada
menu di atas juga tidak melebihi batas seperti pada syarat diet, yaitu antara
600-800 mg per hari.
Kebutuhan Bahan Makanan Sehari Penyakit Hipertensi dan Dislipidemia
Pengaturan bahan makanan yang diberikan kepada penderita hipertensi dan
dislipidemia perlu diperhatikan agar sesuai dengan keadaan penyakit.
Berdasarkan kerangka menu sehari yang diberikan kepada Bu Sofi di atas
maka dapat diketahui golongan bahan makanan yang dibutuhkan untuk
menyusun menu tersebut. Golongan dan jenis bahan makanan tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3 Kebutuhan bahan makanan sehari dalam setiap acara makan
penyakit hipertensi dan dislipidemia
Golongan Bahan Makanan Bahan Makanan SP G
Serealia dan olahannya Beras 5 250
Daging unggas dan ikan Ikan 2 80
Ayam 2½ 100
Sayur-sayuran Kangkung 1 100
Wortel 2 200
Buncis 1 100
Buah-buahan dan Gula Mangga 2 180
Gula 4 40
Lemak dan Minyak Minyak 1 5
Margarin 4 20
Susu Susu cair 1 100
Susu non fat 1 25
Susu bubuk 2 40
PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN
Pengolahan dan penyajian diet rendah garam dan diet dislipidemia
Tabel 4. Nama hidangan, bahan utama, metode pengolahan, dan alat saji
diet hipertensi dan dislipidemia
Menu Bahan
Makanan Bahan Tambahan Metoda Pengolahan Alat saji
Nasi lunak
Tumis Ayam + Beras - Perebusan + pengukusan Piring porselen
Ayam tanpa kulit garam tumis Piring porselen
Wortel Wortel
pala rebus Mangkuk
Kopi susu Susu Air + gula Gelas
Pudding buah Gula Agar-agar rebus Piring kecil
Mangga Mangga
Susu Susu low fat Gelas
Nasi Beras Rebus + kukus Plato
Pepes ikan Ikan kunyit kukus Plato
Ayam kecap Ayam Gula merah tumis Plato
Susu Susu skim bubuk Gelas
Gula
Oseng Kangkung + wortel + buncis Wortel garam tumis Plato
Kangkung
Buncis
Gambar Masakan
Menu Makan Pagi
• Nasi lunak
• Tumis ayam + wortel
• Kopi susu kedelai
( E : 225 Kal, KH : 30 g, L : 6,5 g, P : 30 g
Selingan 1 dan 2
• Pudding Mangga
• Susu low fat
( E: 330 Kal, KH: 59 g, L: 7 g, P: 7 g)
Makan Siang
• Nasi putih
• Pepes tahu
• Sup buncis + wortel
• Buah pepaya
( E: 325 Kal, KH: 44 g, L: 7,5 g, P: 18,5 g)
Makan Malam
• Nasi Putih
• Tumis bayam
• Pepes ikan
• Buah pepaya
( E: 360Kal, KH: 57 g, L: 3 g, P: 12g)
EVALUASI HIDANGAN
Evaluasi untuk menu makan pagi yaitu nasi lunak sudah cukup baik,
pemberian kopi susu kedelai sebaiknya ditanyakan dulu kepada pasien
mengenai keluhan gastritis. Konsumsi kopi pada pasien dengan keluhan
gastritis sebaiknya dibatasi karena dapat merangsang kerja lambung. Ayam
suwir-wortel sudah cukup baik tingkat kematangannya, tetapi rasa terlalu
pedas. Evaluasi untuk puding mangga adalah rasanya yang kurang manis.
Oleh karena itu, jenis mangga yang dipakai haruslah lebih manis untuk
menambah rasa manis pada puding tanpa perlu penambahan gula pasir.
Kombinasi jumlah gula yang lebih besar dipadukan dengan mengurangi
jumlah mangga juga dapat diaplikasikan pada selingan ini sehingga
kandungan energi tidak melebihi kecukupan.
Evaluasi untuk makan siang, ukuran saji sup ayam terlalu banyak.
Sebaiknya sayuran yang dimasukkan ke dalam sup hanya 0.75 SP. Aroma
sup ayam sudah baik karena ditambahkan sedikit bubuk pala ke dalam sup.
Selain itu, ayam disangrai terlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam sup
sehingga rasa sup ayam tidak terlalu amis. Pepes tahu sudah baik
teksturnya, namun sebaiknya tidak digunakan cabai sebagai isi pepes.
Pepaya yang disajikan pada menu makan siang terlalu matang sehingga
warna kurang menarik. Evaluasi untuk tumis bayam dan wortel pada menu
makan malam yaitu ukuran saji yang terlalu banyak dan potongan wortel
yang terlalu tipis. Nasi yang dimasak sudah baik. Bumbu pada pepes ikan
terlalu banyak dan seharusnya tidak menggunakan cabai rawit. Tekstur ikan
sudah cukup baik, tetapi kualitas ikan kurang segar.
KESIMPULAN
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah (dalam jangka waktu lama). Penderita yang
mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi
140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
Pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dislipidemia adalah latihan
jasmani, penurunan berat badan bagi yang gemuk, dan menghentikan
kebiasaan merokok serta minuman alkohol. Diet yang dapt diberikan dalah
Diet Rendah Garam. Tujuan diet garam rendah adalah membantu
menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan
menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
[Anonim]. 2007. Beberapa macam
hipertensi. http://sehatherbal.blogspot.com/ [27 Maret 2011]
_______. 2008. Tekanan darah
tinggi.http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi [27 Maret 2011]
_______. 2009. Mengatasi tekanan darat tinggi. http://kumpulan.info/ [27
Maret 2011]l
[PERKI]. 1995. Pedoman Deteksi, Prevensi dan Tatalaksana Dislipidemia
dalam penanggulangan Penyakit Jantung Koroner, PERKI edisi 1995.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3503/1/gizi-bahri3.pdf
Liza. 2007. Dislipidemia. http://drlizakedokteran.blogspot.com/ [27 Maret
2011]
LAMPIRAN
Resep Puding Mangga
Bahan:
- agar-\agar
Cara Pengolahan:
- Dicampurkan agar-agar dengan gula sebanyak 50 gr atau secukupnya.
- Ditambahkan air sebanyak 600 ml dan dipanaskan sambil terus diaduk
hingga mendidih.
- Dimatikan api dan didiamkan selama 3 menit, kemudian dituang ke
cetakkan yang sudah disusun dengan mangga.
- Didinginkan dalam lemari es selama 30 menit. Siap dihidangkan.
• Susu Low Fat
- Direbus air hingga mendidih,
- Dituang ke dalam cangkir yang telah diisi susu bubuk,
- Disajikan hangat
Nasi Putih
Bahan
- Beras
Cara Pengolahan :
Beras direbus sampai airnya habis. Kemudian dikukus sampai matang
Pepes Tahu
Bahan :
- Tahu
- Telur
Cara Pengolahan :
Tahu dihancurkan kemudian dilumuri dengan telur sebagai perekat. Tahu
dibungkus dengan daun pisang dan kmudian dikukus.
Sop Ayam Wortel Buncis
Bahan :
- Ayam
- Wortel
- Buncis
Cara Pengolahan :
Ayam disangrai dahulu agar tidak amis. Bumbu dihaluskan dan direbus
bersama air. Ayam dimasukkan ketika air telah mendidih. Kemudian
dimasukkan wortel dan buncis. Pala dan lada dapat ditambahkan sebagai
pemberi aroma.