oksidasi biologi.docx

29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seperti yang telah diketahui bahwa makhluk hidup memerlukan energy yang digunakan untuk pergerakan, pertumbuhan, sintesis biomolekul serta transport ion melintasi membrane sel. Organisme akan menggunakan energy tersebut secara efisien untuk proses hidup. Dalam rangka untuk menghasilkan energy, karbohidrat, lipid, asam amino dengan melalui jalur metabolism yang berbeda akan dipecah dan menghasilkan sejumlah molekul pembawa energy yang selanjutnya melalui proses oksidasi biologi. Senyawa pembawa energy digolongkan menjadi 2, yaitu 1) low energy phosphates-ADP, AMP, glukosa-1 phosphate- yang bertugas menangkap energy bebas dan high energy phosphates (HEP)–kreatin fosfat, ATP, karbamoil fosfat, GTP, fosfoenol piruvat dan CTP- yang membawa energy tinggi untuk diberikan kepada reaksi biokimia. Terdapat tiga sumber utama senyawa HEP dalam konsevasi energy yaitu dari 1) proses glikolisis, 2) siklus asam sitrat, dan 3) fosforilasi oksidatif. 1

Upload: justitiaintan

Post on 11-Nov-2015

692 views

Category:

Documents


88 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSeperti yang telah diketahui bahwa makhluk hidup memerlukan energy yang digunakan untuk pergerakan, pertumbuhan, sintesis biomolekul serta transport ion melintasi membrane sel. Organisme akan menggunakan energy tersebut secara efisien untuk proses hidup. Dalam rangka untuk menghasilkan energy, karbohidrat, lipid, asam amino dengan melalui jalur metabolism yang berbeda akan dipecah dan menghasilkan sejumlah molekul pembawa energy yang selanjutnya melalui proses oksidasi biologi.Senyawa pembawa energy digolongkan menjadi 2, yaitu 1) low energy phosphates-ADP, AMP, glukosa-1 phosphate- yang bertugas menangkap energy bebas dan high energy phosphates (HEP)kreatin fosfat, ATP, karbamoil fosfat, GTP, fosfoenol piruvat dan CTP- yang membawa energy tinggi untuk diberikan kepada reaksi biokimia. Terdapat tiga sumber utama senyawa HEP dalam konsevasi energy yaitu dari 1) proses glikolisis, 2) siklus asam sitrat, dan 3) fosforilasi oksidatif.NADH yang merupakan hasil dari siklus Krebs yang terjadi dalam mitokondria akan digunakan dalam reaksi reduksi untuk menghasilkan ATP yang merupakan molekul pembawa energy melalui proses fosforilasi oksidatif. Banyak manifestasi berkaitan dengan adanya radikal bebas yang merupakan hasil dari proses oksidasi biologi seperti penuaan dini, namun mekanisme perjalanan penyakit tersebut masih sulit untuk dijelaskan.

B. Rumusan Masalah1. Pengertian oksidasi biologis?2. Kepentingan oksidasi biologis dalam biomedis?3. Enzim yang terlibat dalam oksidasi biologis?4. Pengertian bioenergetika?5. Bagaimana praktikum oksidasi biologi?C. Tujuan1. Mengetahui dan memahami Pengertian oksidasi biologis.2. Mengetahui dan memahami Kepentingan oksidasi biologis dalam biomedis.3. Mengetahui dan memahami Enzim yang terlibat dalam oksidasi biologis.4. Mengetahui dan memahami Pengertian bioenergetika.5. Mengetahui dan memahami praktikum oksidasi biologi.

BAB II OKSIDASI BIOLOGI

A. Pengertian oksidasi biologis Oksidasi adalah interaksi antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda . Oksidasi merupakan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion .Kadang-kadang oksidasi bukan hal yang buruk, seperti dalam pembentukan aluminium anodized super tahan lama. Sisi lain, oksidasi dapat merusak, seperti karat dari sebuah mobil atau merusak buah segar.

Dalam kasus besi, oksigen ini akan membuat proses pembakaran yang lambat, yang menghasilkan substansi berwarna coklat yang rapuh yang disebut karat. Ketika oksidasi terjadi pada tembaga, di sisi lain, hasilnya adalah lapisan oksida tembaga berwarna kehijauan.

Ketika melibatkan oksigen, proses oksidasi tergantung pada jumlah oksigen di udara dan sifat dari bahan yang disentuhnya. Dalam buah segar, kulit biasanya berfungsi penghalang terhadap oksidasi. Inilah sebabnya mengapa sebagian besar buah dan sayuran tiba dalam kondisi baik di toko kelontong. Setelah kulit telah rusak, sel-sel individual melakukan kontak langsung dengan udara dan molekul oksigen mulai membakar buah. Hasilnya adalah bintik kecoklatan.

Oksidasi juga dapat menjadi masalah bagi pemilik mobil, karena lapisan terluar cat terus-menerus terkena udara dan air.

Rahasia mencegah oksidasi yang disebabkan oleh oksigen adalah untuk memberikan lapisan perlindungan antara materi terbuka dan udara. Bisa menggunakan lapisan lilin atau polyurethane pada mobil, lapisan cat pada benda logam atau semprot cepat anti-oksidan.

http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2107122-pengertian-oksidasi/#ixzz2wBkqb2KhB. Kepentingan oksidasi biologis dalam biomedisMeskipun bakteri (anaerob) tertentu mampu hidup tanpa adanya oksigen, kehidupan hewan yang lebih tinggi mutlak tergantung pada pasokan oksigen. Penggunaan oksigen adalah dalam proses respirasi yang dapat diarikan sebagai proses pengambilan energi dalam bentuk ATP dari reaksi terkendali hydrogen dengan oksigen yang membentuk air. Disamping itu, molekul oksigen di satukan ke dalam sejumlah besar substrat oleh enzim yang dinamakan oksigenase, banyak obat, polutan dan karsinogen kimia (xenobiotics) dimetabolisir oleh enzim-enzim dari kelompok ini, yang dikenal sebagai sistem sitokrom P-450. Pemberian oksigen dapat menyelamatkan jiwa penderita yang mengalami kegagalan respirasi atau sirkulasi, dan kadang pemberian oksigen dengan tekanan tingggi (terapi oksigen hiperbarik) terbukti memberikan hasil yang baik sekalipun tindakan ini dapat mengakibatkan keracunan oksigen. C. Enzim yang terlibat dalam oksidasi biologis Semua enzim yang berhubungan dengan proses oksidatif dinamakan oksidoreduktase. Dalam hal berikut mereka dibagi dalam 5 golongan : Enzim yang yterlibat1. Oksidase Yaitu enzim-enzim yang mengkatalisis pelepasan hidrogen dari substrat tetapi hanya menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogen. Oksidase mengandung tembaga dan membentuk air sebagai hasil reaksinya (dengan kekecualian urikase dan monoamin oksidase yang membentuk H202) .

2. Aerobik dehidrogenase Enzim yang mengkatalisis pelepasan hidrogen dari substrat, tetapi berbeda dengan oksidase, dapat memakai, baik oksigen maupun zat buatan, seperti birumetilen, sebagai akseptor hidrogen, yang khas dari dehidrogenase ini adalah flavo protein. Sebagai hasil bentuk hidrogen peroksida dan air

3. Anaerobik dehidrogenase Enzim yang mengkatalilis pelepasan hidrogen dari substrat tetapi tidak dapat memakai oksigen sebagai akseptor hidrogen. Terdapat banyak enzim dalam kelas ini. Mereka melakukan 2 fungsi utama :A. Pemindahan hidrogen dari satu substrat ke substrat lain dalam reaksi gabungan oksidasi reduksi yang tidak menggunakan rantai pernafasan dehidrogenase ini adalah spesifik untuk substratnya tetapi sering memakai ko-enzim atau pengemban hidrogen yang sama seperti dehidrogenase lain. Karena reaksinya adalah bolak-balik (reversible) sifat ini memungkinkan equivalen pereduksi dipindahkan secara bebas dalam sel. Jenis reaksi ini, yang mengoksidasi suatu substrat dengan memakai substrat lainnya, terutama berguna untuk menjalankan proses oksidatif, dalam keadaan tidak ada oksigen

B. Sebagai komponen rantai pernafasan untuk transpor elektron dari substrat ke oksigen 4. Hidro peroksidase Enzim yang mempergunakan hidrogenperoksida sebagai substrat 2 enzim termasuk dalam golongan ini peroksidase terdapat dalam susu dan buah-buahan, leukosit, trombosit, dan eritrosit, dan katalase, terdapat pada hewan dan tumbuh-tumbuhan.5. Oksigenase : enzim-enzim yang mengkatalisis pemindahan langsung dan inkorporasi : oksigen dkedalam molekul substrat.

D. Rantai respirasi dan fosforilasi oksidatifRantai respirasi terjadi di dalam mitokondria sebagai pusat tenaga. Di dalam mitokondria inilah sebagian besar peristiwa penangkapan energi yang berasal dari oksidasi respiratorik berlangsung. Sistem respirasi dengan proses pembentukan intermediat berenergi tinggi (ATP) ini dinamakan fosforilasi oksidatif. Fosforilasi oksidatif memungkinkan organisme aerob menangkap energi bebas dari substrat respiratorik dalam proporsi jauh lebih besar daripada organisme anaerob. Proses fosforilasi oksidatifOrganisme kemotrop memperoleh energi bebas dari oksidasi molekul bahan bakar, misalnya glukosa dan asam lemak. Pada organisme aerob, akseptor elektron terakhir adalah oksigen. Namun elektron tidak langsung ditransfer langsung ke oksigen, melainkan dipindah ke pengemban-pengemban khusus antara lain nikotinamida adenin dinukleotida (NAD+) dan flavin adenin dinukleotida (FAD).Pengemban tereduksi ini selanjutnya memindahkan elektron ke oksigen melalui rantai transport elektron yang terdapat pada sisi dalam membran mitokondria (Gambar 3.7). Gradien proton yang terbentuk sebagai hasil aliran elektron ini kemudian mendorong sintesis ATP dari ADP dan Pi dengan bantuan enzim ATP sintase. Proses tersebut dinamakan fosforilasi oksidatif. Dalam hal ini energi dipindahkan dari rantai transport elektron ke ATP sintase oleh perpindahan proton melintasi membran. Proses ini dinamakan kemiosmosis.

NAD+ FAD

Gambar 3.6 Struktur kimia NAD+ dan FAD

Gambar 3.7 Ringkasan proses fosforilasi oksidatif di dalam mitokondria

Rantai transport elektron membawa proton dan elektron, memindahkan elektron dari donor ke akseptor dan mengangkut proton melalui membran. Secara ringkas fosforilasi oksidatif, terdiri atas 5 proses dengan dikatalisis oleh kompleks enzim, masing-masing kompleks I, kompleks II, kompleks III, kompleks IV dan kompleks V (Tabel 3.2).

Tabel 3.2 Informasi tentang enzim yang berperan dalam fosforilasi oksidatifNamaPenyusun kDa Polypeptides

Kompleks INADH dehydrogenase (or)NADH-coenzyme Q reductase80025

Kompleks IISuccinate dehydrogenase (or)Succinate-coenzyme Q reductase1404

Kompleks IIICytochrome C - coenzyme Q oxidoreductase2509-10

Kompleks IVCytochrome oxidase17013

Kompleks VATP synthase38012-14

Pada Gambar 3.8, kotak biru (gelap) di bawah menunjukkan reaksi oksidasi-reduksi yang terjadi pada masing-masing kompleks enzim. Singkatan-singkatan diuraikan sebagai berikut: FMN: flavin mononukleotida, Fe2+S: besi tereduksi-sulfur, Fe3+S: besi teroksidasi-sulfur, cyt: sitokrom, CoQ: koenzim Q.1. Kompleks IPada tahap ini, masing-masing molekul NADH memindahkan 2 elektron berenergi tinggi ke FMN, kemudian ke protein besi-sulfur dan terakhir ke koenzim Q (ubiquinon)

2. Kompleks IIFADH2 dihasilkan oleh suksinat dehidrogenase dalam siklus asam sitrat, memindahkan elektron ke CoQ melalui kompleks II. FADH2 dihasilkan oleh asil KoA dehidrogenase dalam oksidasi beta asam lemak, memindahkan elektron ke CoQ melalui kompleks yang sama.

3. Kompleks IIICoQ memindahkan elektron ke serangkaian sitokrom dan protein besi-sulfur. Sitokrom terdiri atas kelompok heme seperti hemoglobin dan besi dengan heme menerima elektron.

4. Kompleks IVPenerima terakhir dari rantai transport elektron adalah kompleks besar terdiri atas 2 heme dan 2 atom tembaga.

5. Kompleks V

Pada tahap ini, protein kompleks yang mengkatalisis konversi ADP menjadi ATP, diisikan oleh gradien kemiosmotik. Proton mengalir kembali ke matriks mitokondria melalui kompleks ATP sintase dan energi berasal dari penurunan gradien pH digunakan untuk membentuk ATP.

Pada fosforilasi oksidatif, pelibatan NADH menghasilkan pembentukan 3 molekul ATP, sedangkan pelibatan FADH2 menghasilkan pembentukan 2 molekul ATP.

E. Bionergetika

Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah ilmu pengetahuan mengenai perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia. Sistem nonbiologik dapat menggunakan energi panas untuk melangsungkan kerjanya. Sedangkan sistem biologik bersifat isotermik dan menggunakan energi kimia untuk memberikan tenaga bagi proses kehidupan.A. Peran senyawa fosfat berenergi tinggi dalam penangkapan dan pengalihan energiUntuk mempertahankan kehidupan, semua organisme harus mendapatkan pasokan energi bebas dari lingkungannya. Organisme autotrofik melakukan metabolisme dengan proses eksergonik sederhana, misalnya tumbuhan hijau menggunakan energi cahaya matahari, bakteri tertentu menggunakan reaksi Fe2+ Fe3+. Sebaliknya organisme heterotrofik, memperoleh energi bebasnya dengan melakukan metabolisme yaitu pemecahan molekul organik kompleks.

Mg2+Adenosin trifosfat (ATP) berperan sentral dalam pemindahan energi bebas dari proses eksergonik ke proses endergonik. ATP adalah nukleotida trifosfat yang mengandung adenin, ribosa dan 3 gugus fosfat (lihat Gambar 3.1). Dalam reaksinya di dalam sel, ATP berfungsi sebagai kompleks Mg2+

Gambar 3.1 ATP diperlihatkan sebagai kompleks magnesium

Gambar 3.2 ATP dan ADPEnergi bebas baku hasil hidrolisis senyawa-senyawa fosfat penting dalam biokimia tertera pada Tabel 3.1. Terlihat bahwa nilai hidrolisis gugus terminal fosfat pada ATP terbagi menjadi 2 kelompok. Pertama, fosfat berenergi rendah yang memiliki G lebih rendah dari pada G0 pada ATP. Kedua, fosfat berenergi tinggi yang memiliki nilai G lebih tinggi daripada G0 pada ATP, termasuk di dalamnya, ATP dan ADP, kreatin fosfat, fosfoenol piruvat dan sebagainya.Senyawa biologik penting lain yang berenergi tinggi adalah tiol ester yang mencakup koenzim A (misal asetil-KoA), protein pembawa asil, senyawa-senyawa ester asam amino yang terlibat dalam sintesis protein, S-adenosilmetionin (metionin aktif), uridin difosfat glukosa dan 5-fosforibosil-1-pirofosfat.Tabel 3.1 Energi bebas baku hasil hidrolisis beberapa senyawa

SenyawaG0

kJ/molkkal/mol

FosfoenolpiruvatKarbamoil fosfat1,3-bifosfogliserat (sampai 3-fosfogliserat)Kreatin fosfatATP ADP + PiADP AMP + PiPirofosfatGlukosa 1-fosfatFruktosa 6-fosfatAMPGlukosa 6-fosfatGliserol 3-fosfat-61,9-51,4-49,3

-43,1-30,5-27,6-27,6-20,9-15,9-14,2-13,8-9,2

-14,8-12,3-11,8

-10,3-7,3-6,6-6,6-5,0-3,8-3,4-3,3-2,2

Gugus fosfat berenergi tinggi oleh Lipmann dilambangkan dengan ~. Simbol ini menunjukkan bahwa gugus yang melekat pada ikatan, pada saat peralihan pada suatu akseptor yang tepat, akan mengakibatkan pemindahan kuantitas energi bebas yang lebih besar. Oleh karena itulah sebagian ahli biokimia lebih menyukai istilah potensial pemindahan gugus daripada ikatan berenergi tinggi.Berdasarkan posisi ATP pada Tabel 3.1, maka ATP merupakan donor fosfat berenergi tinggi (donor energi bebas) bagi senyawa-senyawa di bawahnya. Di sisi lain, ADP dapat menerima fosfat berenergi tinggi untuk membentuk ATP dari senyawa yang berada di atas ATP dalam tabel. Akibatnya siklus ATP/ADP menghubungkan proses-proses yang menghasilkan phospat dan proses-proses yang menggunakan phospat. Dengan demikian ATP terus dikonsumsi dan terus diproduksi. Proses terjadi dengan kecepatan sangat tinggi, karena depot ATP/ADP sangat kecil dan hanya cukup untuk mempertahankan jaringan aktif dalam beberapa detik saja.Ada 3 sumber utama phospat yang berperan dalam konservasi atau penangkapan energi.1. Fosforilasi oksidatifFosforilasi oksidatif adalah sumber phospat terbesar dalam organisme aerobik. Energi bebas untuk menggerakkan proses ini berasal dari oksidasi rantai respirasi di dalam mitokondria dengan menggunakan oksigen.2. GlikolisisDalam glikolisis terjadi pembentukan netto dua phospat yang terjadi akibat pembentukan laktat3. Siklus asam sitratDalam siklus asam sitrat satu phospat dihasilkan langsung pada tahap suksinil tiokinase.E. PRAKTIKUM OKSIDASI BIOLOGIPendahuluanReaksi oksidasi dapat didefinisikan sebagai peristiwa kehilangan elektron atau kehilangan hidrogen., sehingga disebut juga reaksi hidrogenasi. Bila suatu senyawa dioksidasi maka harus ada senyawa lain yang direduksi, yaitu akan memperoleh hidrogen.Di dalam system biologis sel makhluk hidup, reaksi oksidasi-reduksi berperan dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energi. Contohnya pada oksidasi glukosa menjadi CO2, air dan energy.Proses oksidasi reduksi ini dapat berlangsung secara anaerob maupun aerob. Pada keadaan anaerob, reaksi berlangsung tanpa adanya oksigen sebagai penerima akhir elektron atau hidrogen. Contohnya adalah proses peragian karbohidrat oleh sel ragi. Karbohidrat seperti pati, glukosa, sukrosa dll. Dapat diuraikan oleh enzim-enzim yang terdapat didalam ragi menjadi CO2 dan etanol. Pada keadaan aerob reaksi berlangsung dengan menggunakan oksigen sebagai penerima akhir elektron atau hidrogen. Keadaan ini dapat ditemukan pada berbagai sel hidup dalam lingkungan yang cukup oksigen. Hasil akhir oksidasi aerob adalah CO2 dan air.Dari uraian tersebut, tampak bahwa baik pada keadaan aerob maupun anaerob, oksidasi selalu menghasilkan CO2. Perbedaan hanya pada terbentuknya air (pada oksidasi aerob ) atau etanol ( anaerob) . Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa oksidasi aerob merupakan oksidasi lengkap, sedangkan oksidasi anerob adalah oksidasi yang tidak lengkap. Hal ini dapat dipahami karena air tidak dapat dioksidasi lagi., sedangkan etanol masih dapat dioksidasi lebih lanjut. Oleh karena tujuan oksidasi dalam system biologis, khususnya oksidasi bahan makanan, terutama ialah untuk memperoleh energy, maka energy yang diperoleh dari oksidasi anaerob jelas lebih sedikit.Oksidasi biologis, berbeda dengan oksidasi yang terjadi dalam system bukan biologi, tidak berlangsung secara sekaligus tanpa kendali, tetapi secara bertahap. Untuk itu diperlukan sejumlah enzim yang bekerja sama dalam memindahakn elektron atau hidrogen. Umumnya dalam sistem biologis seperti sel, oksidasi dimulai dengan proses dehidrogenasi, yaitu penglepasan hidrogen atau elektron dari substrat yang diolah. Proses oksidasi biologis banyak pula yang menghasilkan peroksida, yang berbahaya bagi sel sendiri. Untuk itu, sel biasanya dilengkapi dengan system penangkal. Sistem penangkal yang terdapat di dalam sel terdiri dari enzim-enzim yang dapat memecah peroksida seperti katalase, peroksidase. Selain itu terdapat juga vitamin yang berperan sebagai antioksidan yaitu vitamin C, vitamin E dan - karoten.

TUJUAN PRAKTIKUM1. Memperlihatkan reaksi oksidasi anaerob yang berlangsung dalam sel ragi.2. Memperlihatkan adanya enzim dehidrogenase aeron dalam susu3. Memperlihatkan adanya enzim peroksidase dalam susu4. Memperlihatkan adanya enzim oksidase dalam kentang5. Memperlihatkan efek antioksidan vitamin C.

PERCOBAAN OKSIDASI BIOLOGI1. Peragian Tujuan1. Membuktikan bahwa didalam sel ragi terjadi reaksi oksidasi karbohidrat menjadi CO2 dan etanol dalam keadaan anaerob.2. Memperlihatkan bahwa laktosa tidak dapat diragikan.

DASARKarbohidrat seperti sukrosa, glukosa dapat diuraikan dalam keadaan anaerob oleh enzim-enzim dalam ragi menjadi CO2 dan etanol. RagiKarbohidrat etanol CO2 anaerob

Bahan dan Pereaksi1. Ragi roti atu ragi kue yang mengandung sacharomyces cerevisae2. Larutan pati sukrosa 2%, glukosa 2%, dan laktosa 2%.3. Larutan NaOH encer.Pelaksanaan 1. Gerus 1 gr ragi dengan 14ml larutan karbohidrat alam kaserol dengan menggunakan dasar tabung reaksi, aduk sehingga didapat suspensi yang rata.2. Tuang suspense tersebut kedalam tabung peragian dan balikkan tabung peragian sehingga ujung lengan tertutup terisi penuh. Balikkan tabung kembali dan lengan tertutup tersebut harus tetap terisi.3. Biarkan 1 jam . Adanya peragian ditandai oleh :a. Bau tapai (etanol)b. Gelembung CO2 di ujung lengan tertutup. Dibuktikan lebih lanjut dengan cara kimia, yaitu dengan menambahkan NaOH encer sampai penuh kemudian ditutup dengan ibu jari, maka akan terasa isapan pada ibu jari bila tabung dibalik-balikan.Hasil Percobaan Larutan KHBau etanolCO2Isapan ibu jari

Pati

Sukrosa

Glukosa

Laktosa

Kesimpulan.

2. UJI SCHARDINGERTujuan1. Memperlihatkan, bahwa oksidasi dapat terjadi melalui dehidrogenase suatu subsrat, dalam hal ini formaldehida.2. Memperlihatkan adanya enzim dehidrogenase aerob, yaitu aldehid dehidrogenase di dalam susu segar.3. Memperlihatkan bahwa proses pasteurisasi merusak enzim.DASARAldehid dehidrogenase mengoksidasi formaldehid dengan cara melepas hidrogen. Hidrogen ini dapat dipindahkan langsung ke oksigen udara menjadi H2O2 atau ke suatu senyawa penerima, misalnya riboflavin atau biru metilen. Pada akhirnya, senyawa penerima yang tereduksi tersebut akan menyerahkan H+ ke oksigen udara membentuk H2O2. Hal itu tampak jelas bila menggunakan biru metilen sebagai penerima hidrogen. Biru metilen tereduksi yang tidak berwarna (leuko biru metilen ) pada permukaan larutan susu akan teroksidasi kembali menjadi biru karena ada kontak dengan udara.

Formaldehidaldehid dehidrogenaseasam formiatO2AEROBH2O2Atau:

Formaldehidaldehid dehidrogenaseasam formiatBiru metilen(biru)AEROBLEUKO BIRU METILEN (TIDAK BERWARNA)

H2O2O2Bahan dan Pereaksi1. Susu segar, susu pasteurisasi2. Larutan biru Metilen 0,02 %3. Larutan Formaldehid 0,4 %Pelaksanaan 1. Siapkan 2 tabung reaksi, pada tabung pertama masukkan 5ml susu segar dan pada tabung kedua masukkan 5 ml susu pasteurisasi2. Kemdian tambahkan berturut-turut 1 ml larutan biru metilen dan 1 ml larutan formaldehid 0,4 % ke dalam masing-masing tabung3. Campur dengan baik dan masukkan ke dalam penangas air 60o-65oC4. Catat apa yang terlihat

Hasil PercobaaanBahanWarna sebelum dipanaskan dalam suhu 60o-65oCWarna setelah dipanaskan dalam suhu 60o-65oC

Susu segar

Susu pasteurisasi

Kesimpulan..

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANOksidasi adalah interaksi antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda. Oksidasi merupakan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.ada beberapa enzim yang membant dalam proses oksidasi biologi meliputi oksigenase, aerobic dehidrogenase, Anaerobik dehidrogenase, Hidroperoksidase, dan Oksigenase. Sedangkan Bioenergetika adalah ilmu pengetahuan mengenai perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia.

B. SARANDengan dibuatnya makalah oksidasi biologi dan bioenergetika penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami dan mengaplikasikannya dalam bidang keperawatan atau tenaga kesehatan lainnya.

1