obat

3
Beberapa perusahaan farmasi telah mengembangkan obat berupa inhibitor tirosin kinase FGFR (TKI) yang berfungsi sebagai ATP-competitive VEGFR 2 inhibitor. Vascular Endothelial Growth Factor Receptor (VEGFR) dan domain tirosin kinase dari FGFR memiliki struktur yang sangat mirip dan beberapa VEGFR TKI juga memiliki efek inhibisi pada FGFR. Inhibisi VEGFR dan FGFR secara bersamaan memiliki keuntungan yaitu menghambat kedua pro-angiogenic growth factor secara bersamaan atau secara simultan obat ini mentargetkan inhibisi pada angigenesis dan proliferasi sel kanker. Pada beberapa penelitian ditemukan bahwa TKI dengan banyak target lebih tidak poten pada FGFR. TKI dengan banyak target juga meningkatkan efek samping dari obat, membatasi kemampuan obat pada dosis yang diperlukan untuk menginhibisi FGFR. Beberapa perusahaan farmasi kemudian mengembangkan FGFR TKI yang lebih poten dan lebih selektif terhadap VEGFR. Perkembangan penelitian preklinik dari FGFR TKI yang poten cukup sulit karena adanya kalsifikasi jaringan.FGF 23 terlibat dalam homeostasis fosfat, dan pada penelitian preklinik inhibitor tirosin kinase FGFR menyebabkan hiperfosfatemia yang kemudian menimbulkan kalsifikasi jaringan dan memblok transduksi sinyal dari FGF 23. Untuk meminimalkan efek samping dari FGFR TKI, pemberian antibodi dapat emberikan keuntungan untuk mengurangi toksisitas potensial dari pan-FGFR inhibition. Sebagai contoh, pemberian anibodi pada penelitian anti FGFR 3 memiliki efek antiproliferatif pada kanker kandung kemih dan myeloma.

Upload: averdy

Post on 12-Jul-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bior

TRANSCRIPT

Beberapa perusahaan farmasi telah mengembangkan obat berupa inhibitor tirosin

kinase FGFR (TKI) yang berfungsi sebagai ATP-competitive VEGFR 2 inhibitor. Vascular

Endothelial Growth Factor Receptor (VEGFR) dan domain tirosin kinase dari FGFR

memiliki struktur yang sangat mirip dan beberapa VEGFR TKI juga memiliki efek inhibisi

pada FGFR. Inhibisi VEGFR dan FGFR secara bersamaan memiliki keuntungan yaitu

menghambat kedua pro-angiogenic growth factor secara bersamaan atau secara simultan obat

ini mentargetkan inhibisi pada angigenesis dan proliferasi sel kanker. Pada beberapa

penelitian ditemukan bahwa TKI dengan banyak target lebih tidak poten pada FGFR. TKI

dengan banyak target juga meningkatkan efek samping dari obat, membatasi kemampuan

obat pada dosis yang diperlukan untuk menginhibisi FGFR. Beberapa perusahaan farmasi

kemudian mengembangkan FGFR TKI yang lebih poten dan lebih selektif terhadap VEGFR.

Perkembangan penelitian preklinik dari FGFR TKI yang poten cukup sulit karena adanya

kalsifikasi jaringan.FGF 23 terlibat dalam homeostasis fosfat, dan pada penelitian preklinik

inhibitor tirosin kinase FGFR menyebabkan hiperfosfatemia yang kemudian menimbulkan

kalsifikasi jaringan dan memblok transduksi sinyal dari FGF 23.

Untuk meminimalkan efek samping dari FGFR TKI, pemberian antibodi dapat

emberikan keuntungan untuk mengurangi toksisitas potensial dari pan-FGFR inhibition.

Sebagai contoh, pemberian anibodi pada penelitian anti FGFR 3 memiliki efek antiproliferatif

pada kanker kandung kemih dan myeloma.

Penelitian selanjutnya adalah dengan mengembankan FGF ligand trap, misalnya FP-

1039 (Five Prime Therapeutic), suatu protein yang mengandung komponen ekstraseluler dari

FGFR I-IIIc yang bergabung dengan Fc domain dari IgG1. Traps ini dapat memblok multiple

aktivitas dari FGF ligands dan reseptor, serta menyebabkan efek antiproliferatif dan anti-

angiogenik.

Penelitian lain adalah menggunakan FGF ligand untuk menstimulasi FGFR.

Rekombinan FGF 7 ligand atau keratinocyte growth factor telah mendapatkan lisensi sebagai

pengobatan mucositis karena karena terapi mielositik.

KESIMPULAN

Disregulasi signal transduction pathway dari fibroblast growth factor pada kanker

mulai dipahami dan hal ini menjadi suatu topik penelitian yang sangat menarik. Beberapa

tumor sangat tergantung kepada FGF/FGFR untuk perkembangannya.