obat tr.digestivus

Upload: husein-rahmat

Post on 18-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kuliah

TRANSCRIPT

  • OBAT SALURAN CERNA

    Viva Ratih Bening Ati

    *

  • OBAT-OBAT SALURAN CERNAObat Ulkus PeptikumPencaharDigestan & ObstipansiaAnti-muntahProkinetik

    *

  • Ulkus PeptikumUlkus peptikum (UP, penyakit asam-peptik) adalah destruksi menahun pd jar mukosa, submukosa s/d jar otot dari suatu segmen saluran cerna yg bhg dng cairan lambung.Gejala : rasa perih / tebakar di ulu hati, mulas, mual, muntah.Hiperasiditas = asam lambung >> umumnya, memberikan gejala rasa penuh di epigastrium, kembung, sendawa.*

  • InsidensDi negara Barat/industri: 10% penduduk pernah mengidap UP 30% pernah menderita gastritis Di Indonesia: belum ada data lengkap. Di Indonesia yang ada data ulkus peptikum berdasarkan hasil pemeriksaan endoskopi.Secara klinik UP dibedakan:a. Ulkus ventrikuli b. Ulkus duodenum *

  • Fisiologis Sekresi Asam Lambung :Pembebasan gastrin dr sel2 G di antrum & duodenum yg mcapai reseptor spesifik pd sel parietalPembebasan histamin dr sel2 mastosit kmd bikatan dg reseptor H di sel parietalPembebasan asetilkolin yg maktifkan sel2 parietal mell reseptor muskarinik

    *

  • PatogenesisSebenarnya belum diketahui pasti, namun ada 3 faktor utama yang berperanan, y.i :(1) Asam HCl yang berlebihan [acid peptic theory](2) Pertahanan mukosa yg tidak kuat thd HCl (3) Infeksi Helicobacter pylori

    *

  • FAKTOR AGRESIF FAKTOR DEFENSIF --------------------------------------------------------------------------Asam lambungAliran darah mukosaPepsin(Mikrosirkulasi)Refluk cairan empeduSel epitel permukaanNikotinPGAlkoholFosfpolipid/SurfactansObat AINS MusinKortikosteroidBikarbonatHelicobacter pylori Motilitas --------------------------------------------------------------------------Gambar 7.2. Teori keseimbangan integritas (faktor agresif dan faktor defensif) mukosa saluran cerna, khususnya lambung dan duodenum.

    *

  • Pendekatan Terapi (1) Menetralkan asam lambung --> Antasid (2) Menghambat sekresi HCl lbg --> Anti-sekresi (3) Melindungi mukosa lbg dari kerusakan HCl /iritan lain-->Sitoprotektif (4) Memberantas infeksi H.pylori --> AB

    *

  • Obat-obat UP1. ANTASIDA: Na-bikarbonat, Al-hidroksid, K-karbonat2. ANTISEKRESI : a. Anti-histamin H2: Simetidin, Ranitidin, Famotidin, Nizatidin b. Anti-muskarinik: Hiosciamin, Pirenzepin, Mepenzolat c. Penghambat pompa proton: Omeperazol, Lansoprazol3. SITOPROTEKTIF: * Bi-koloidal * Sukralfat * Setraksat * Analog PG (E2 & I2)4. ANTIBIOTIKA: Amoksisilin, Komponen Bi, Klaritromisin, Metronidazol, Tetrasiklin*

  • ANTASIDDefinisi: senyawa2 yang menetralkan /menurunkan asam lambung. Umumnya bersifat basaPenggunaan utama ialah untuk UP dan refluk esofagitis. Antasid dibagi 2: - A. sistemik - A. Non-sistemik

    *

  • Antasid SistemikNATRIUM BIKARBONATKeuntungan : Sangat efektif , mulai kerja cepat Nahco3 + HCl NaCl + H2O + gas CO2 Kekurangan : - Masa kerja singkat. - Co2 >> distensi lambung perforasi ulkus. - Acid rebound (rebound hiperacidity) - Efek sistemik alkalosis sistemik (HCO3>>) - Bila terdapat ggn fisiologi ginjal ekskresi terhalang alkalosis metabolik. Preparat : - Na-bikarbonat tablet 500 mg; - SODA water (banyak dijual di warung). Dosis : 1-4 gram.

    *

  • Antasid SistemikEfektif, mula kerja dan /masa kerja cepatDistensi LambungAcid Rebound (rebound hyperacidity) Efek lgsg Ca pd antrum pilori yg msekresi gastrin akan mstimulasi sel parietal msekresi HCl sekresi HCl yg >> pd malam hariNaHCO3 + Hcl NaCl + H2O + CO2Alkalosis Sistemik

    *

  • ANTASID NON-SISTEMIKAl-hidroksid: Al(OH)3 + 3HCl AlCl3 \ + H2O

    Mg -Trisilikat: Mg2Si3O8(n)H2O + 4H 2Mg +3SiO2 + (n+2)H2O

    Ca-Karbonat: CaCO3 +2HCl CaCl2+H2O + CO2

    *

  • Aluminium hidroksidCara kerja: - menetralkan asam HCl, dan mengikat ion H - mengabsorpsi pepsin dan menginaktifkannya.Keuntungan:- Efeknya lama walau potensinya kurang (daya netralisasi lambat);- Bersifat adstringen (ion Al dapat mengikat protein) demulsen (melindungi ulkus dr HCl&pepsin) adsorben (menyerap toksin dan gas)*

  • Kerugian/ESO: (1) Konstipasi (yg utama) (2) Defisiensi fosfat. Dosis besar jangka lama dpt tjd osteomalacia. (3) Gangguan absorpsi vitamin, Tetrasiklin, dll. Sediaan: 1. Suspensi Al-hidroksid 2. Tablet Al-hidroksid

    *

  • Kalsium karbonatKeuntungan : - Antasid yang efektif - Potensi cukup kuat - Mula kerja cepat dan masa kerja lama

    Sediaan: Tablet @ 600 dan 1000 mg Dosis: 1-2 gram /kali

    *

  • Kekurangan/ ESO: ES GI: konstipasi, mual, muntah dan prdrhn.Disfungsi ginjal berupa azotemia.(3) "acid rebound(4) Dosis >> atau pemakaian yang lama gejala2 keracunan Ca ("milk alkali syndrome") : - hiperkalsemia - alkalosis - kelainan ginjal (azotemia) - kalsifikasi2 metastatik Ker ini diperkuat oleh banyak minum susu (banyak mengandung Ca).

    *

  • Indikasi Antasid* U.P: me< nyeri, proses penyembuhan* HIPERASIDITAS, mis : Gastritis* GGN LBG :- Heart burn ,spasme pylori - Reflux Esophagitis - Acute Stress Ulcer* Me(-) batu /kristal di ginjal : - Batu fosfat ------>Al-Hidroksid - Kristal Sulfa, As. jengkol ---> Na.bik. *

  • ESO & ToksisitasDosis berlebihanJangka waktu pemakaian terlalu lamaAdanya gangguan fungsi ginjal

    ESO :HiperkalsemiaKeracunan ion-ion yg diabsorbsiDeplesi fosfatPubahan fungsional pd ususGgn keseimbangan elektr. & asam basa Ggn abs/eksresi obat lain

    *

  • InteraksiMenghambat Absorpsi : - Tetrasiklin - Digoksin - Isoniazid - Fenitoin Me Eksresi Obat-obat Asam : - Salisilat - Sulfa - Asam Jengkol

    *

  • ANTISEKRESIANTIHISTAMIN-H2 : - Simetidin, Ranitidin, Famotidin, Nizatidin

    ANTIMUSKARINIK : - Pirenzepin, Hiosciamin, Mepenzolat

    PENGHAMBAT POMPA PROTON: - Omeprazol, Lansoprazol

    *

  • AntiHistamin H2Penghambat sekresi as lbg yang kuat, baik sekresi oleh rangsangan histamin, gastrin maupun oleh zat lain. Phambat secara kompetitif ikatan histamin dg reseptor H2 (reversibel) pd permukaan sel Parietal, dan me konsentrasi cAMP intrasel.Phambat secara sempurna sekresi HCl akibat rsg oleh histamin dan gastrinMe > 90% sekresi as lbg pada malam hari AH2 ini mempermudah 'healing process' dan mencegah kambuh UP.

    *

  • AntiHistamin H2Indikasi klinik1. Ulkus ventrikuli dan ulkus duodeni2. Sindroma Zollinger-Ellison3. Keadaan2 dgn hipersekresi as lmbg mis : mastositosis sistemik.

    *

  • SimetidinAbsorpsi per oral baik, dan dapat diberikan secara i.v.Distribusi ke seluruh tubuh (ASI) & dapat menembus plasentaEkskresi terutama melalui urin.Waktu paruh pendek dan memanjang pada kelemahan fungsi ginjal dosis harus dikurangi.Di inaktivasi secara lambat di hepar oleh sistem oksigenase fungsi campuran mikrosom hepar (30%), dan selebihnya dieksresi ke dalam urin dalam bentuk tidak berubah.

    *

  • Efek Samping(1) Konfusi (2) Disfungsi seksual dan ginekomastia pd pria, karena efek anti-androgenik simetidin yang mengikat reseptor androgen. (3) Leukopenia.(4) Gangguan metabolisme beberapa obat seperti: warfarin, teofilin,diazepam dan fenitoin, karena Simetidin mengikat sitokrom P-450 dan me aktivitas enzim mikrosom hati.

    *

  • RanitidinBeda dengan Simetidin :a. Ranitidin (dalam mg yg sama) 5-10 x > kuatb. Masa kerjanya lebih lama. c. Tidak punya efek antiandrogenikd. Efek perangsangan prolaktin tidak adaTidak mengganggu sitokrom 450 dan enzim mikrosom hati, sehingga tidak menggangu metabolisme obat-obat lain

    *

  • Interaksi: Antasid dosis tinggi dapat ketersediaan hayati simetidin dan ranitidin. Pemberian bersama antasid dapat pH intragaster. Sediaan: Tablet 150 mg. Dosis : dewasa 2 x sehari 150 mg

    *

  • FamotidinEfek farmakologi sama seperti ranitidinEfeknya 20-160 x > kuat dari simetidin, 3-20 x > kuat dari ranitidinWaktu paruh 2,5 - 4 jam dan masa kerja > lama (12 jam) Tidak berintegrasi dgn obat lain.

    *

  • NizatidinEfek farmakologi dan potensi sama dengan famotidinBeda dgn Anti H2 di atas (eliminasinya melalui metabolisme di hepar), Nizatidin tidak dimetabolisme dan eliminasinya melalui ginjalKetersediaan hayati hampir 100% (sedikit sekali mengalami first-pass metabolism)

    *

  • ANTI MUSKARINIKStimulasi reseptor Muskarinik menaikkan motilitas dan sekresi sal cerna.Hiosciamin dan antikolinergik lain digunakan sebagai terapi tambahan u/ UP dan Sindroma Zollinger Ellison, t.u. u/ yg tidak bereaksi dgn terapi standar.Pirenzepin, antagonis muskarinik menekan sekresi basal asam lambung dan sekresi karena rangsangan. ESO: minimal (pd jantung, kel ludah, mata).

    *

  • PirenzepinMekanisme kerja : Secara selektif/khusus pada reseptor muskarinik (M1) menghambat sekresi HCl lambung saja dan tidak mempeng fungsi fisiologis normal sal cerna. Indikasi: Ulkus peptikum (UV,UD) Gastritis Duodenitis akut/kronis.

    *

  • Kontraindikasi :- Tidak diketahui adanya kontraindikasi. - Hati-hati pd pend glaukoma.

    Efek Samping : Mulut kering, gangguan akomodasi, feses keras (jarang).

    *

  • Interaksi:- Obat-obat (seperti alkohol, kofein, dll.) dan makanan ttt dapat mengurangi stimulasi sekresi asam lambung. - Pemberian bersama AH2 sekresi asam lambung, t.u bermanfaat pada penderita Zollinger-Ellison syndrome. - PZN tidak mengganggu kerja OAINS bila diberikan bersamaan.

    *

  • Posologi: Dosis dewasa biasa 50-150 mg/hari dalam dosis terbagi. Umumnya dianjurkan 50 mg 2 x sehari pagi dan malam. Kadang2 u/ 2-3 hari I perlu tambahan dosis pd tengah hari. Tablet harus ditelan 1/2 jam sebelum makan. Pengobatan harus dilanjutkan sampai 4-6 minggu.

    *

  • PENGHAMBAT POMPA PROTON (Omeprazol dan Lansoprazol)Mekanisme kerja : Mengikat sistem enzim H+/K+ATP ase (pompa proton) dari sel Parietal, menekan sekresi ion H ke dl lumen lbg (tahap akhir proses sekresi HCl o/ sel2 parietal)Menghambat >90% sekresi basal, onset 1-2 jamIndikasi: Esofagitis erosis, Ulkus Duod (UD) aktif, dan kead dgn hipersekresi aktif. *

  • Sediaan: Tablet @ 20 mg ESO: Pd hewan: pengg jangka pjg insidens karsinoid lbg meningkat.Interaksi: Omeprazol mengganggu oksidasi Warfarin, fenitoin, diazepam, dan siklosporin; [lansoprazol tidak]

    *

  • SITOPROTEKTIFDEFINISI : SITOPROTEKTIF obat-obat u/ mencegah atau mengurangi kerusakan mukosa lambung/duodenum oleh berbagai zat ulserogenik atau zat penyebab nekrosis, tanpa menetralkan atau menghambat sekresi asam lambung.

    *

  • Klasifikasi sitoprotektif1. Sukralfat (Al-sukrosa Sulfat): Secara selektif berikatan dgn ulkus membentuk pasta kental yg berfungsi sebagai sawar thd asam, pepsin, empedu.2. Bismuth Koloidal: idem3. Setraksat : - me aliran drh mukosa Ventrikel & Duodenum - mperbaiki mikrosirkulasi mukosa - me produksi PG endogen*

  • 4. Analog Pg: * Misoprostol, rioprostil (PG E1) * Enprostol, arbasprostil, trimoprostil (PG E2)Bersifat : - sitoprotektif (dosis kecil) - antisekresi (dosis besar)

    *

  • MisoprostolAnalog metilester PGE1 & PG sintetik yg efektif per oral sebagai sitoprotektif.Efektivitas: 1. Mencegah ulkus saluran cerna akibat OAINS. 2. Efektif u/ UV & UD simetidin. 3. Efektif u/ Ulkus duodenum yg refrakter thd Antihistamin H2.ESO: - Ringan (14-40%): mual, muntah, diare, pusing, sakit kepala

    *

  • Indikasi: - Pencegahan UV pada pasien resiko tinggi (usia lanjut), pasien yg pernah menderita UV atau perdarahan saluran cerna akibat OAINS. - Untuk terapi UV dan UD jangka pendek, sama efektifnya dengan simetidin. - Untuk terapi UV dan UD bukan karena OAINS lebih sering dipilih AH2 atau SukralfatKontraindikasi/ peringatan: Wanita hamil pd trimester I : - Keguguran (7%) - Perdarahan (50%)

    *

  • ANTIBIOTIKA

    Hasil penelitian H. pylori merupakan penyebab utama pd UP Terapi optimal UP memerlukan AB. UP disebabkan oleh infeksi H.pylori dibuktikan dgn biopsi endoskopik mukosa lbg atau tes serologis dan tes pernafasan untuk urea. *

  • Eradikasi H pylori 80-90% diperoleh dgn kombinasi obat2 AB1. Pilihan I: berdasarkan efektivitas dan harga, eradikasi 90% dicapai dgn : triple therapy [ Bismuth, metronidazol dan tetrasiklin] selama 2 minggu

    2. Pilihan II, Kombinasi : [Metronidazol + Amoks / Klaritromisin + antisekresi [disukai omeprazol]

    Catatan: Terapi dgn AB saja eradikasi hanya sampai 20-40%. *

  • Triple therapy+ Amoksisilin 3 x 500 mg --> 1mgg [atau tetrasiklin 4 x 500 mg --> 1 mgg]+ Metronidazol 4 x 500 mg --> 1 mgg + Koloid Bi-subsitrat [KBS] 4 x 20 mg --> 2-4 mgg

    Eradikasi tercapai bila : H.pylori tidak ditemukan lagi 1 bulan setelah pengobatan selesai.*

  • Indikasi Eradikasi1. Pasien yg sering kambuh2. Komplikkasi perdarahan atau perforasi3. Pasien yg tidak tolerans dgn pengob jangka lama dgn Anti-H2 4. Pasien yang belum siap u/ dioperasi

    *

  • Terima kasihatas perhatian Anda semua*

    *07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##*07/16/96*##