obat anes
TRANSCRIPT
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 1/17
BAB I
PENDAHULUAN
Obat adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup. Farmakologi adalah
ilmu yang sangat luas cakupannya, karena itu bidang kesehatan manusia hanya membatasi
ilmu farmakologi klinik yang hanya mempelajari efek obat terhadap manusia dan
farmakologi eksperimental yang hanya mempelajari efek obat terhadap binatang.
Secara umum, obat-obatan anestesi terdiri dari obat pre-medikasi, obat induksi
anestesi, obat anestesi inhalasi, obat anestesi intravena, obat anestesi lokal/regional, obat
pelumpuh otot, analgesia opioid dan analgesia non-opioid.
BAB II
PEMBAHASANerdasarkan cara penggunaanya, obat anestesi dapat dibagi dalam sepuluh
kelompok, yakni !
". #nastetika $nhalasi ! gas terta%a, halotan, enfluran, isofluran, scuofluran. Obat & obat ini
diberikan sebagai uap melalui saluran nafas. 'euntungannya adalah resepsi yang cepat
melalui paru & paru seperti juga ekskresinya melalui gelembung paru (alveoli) yang biasanya
dalam keadaan utuh. Obat ini terutama digunakan untuk memelihara anastesi.
*. #nastetika $ntravena ! thiopental, diazepam dan midazolam, ketamin, dan propofol. Obat &
obat ini juga dapat diberikan dalam sediaan suppositoria secara rectal, tetapi resorpsinyakurang teratur. +erutama digunakan untuk mendahului (induksi) anastesi total, atau
memeliharanya, juga sebagai anastesi pada pembedahan singkat.
. #nestetika intramuskular ! sangat populer dalam praktek anestesi, karena teknis mudah,
relatif aman karena kadar plasma tidak mendadak tinggi. 'eburukannya ialah absorpsi
kadang diluar perkiraan, menimbulkan nyeri dibenci anak-anak, dan beberapa bersifat iritan.
. Subkutan ! sekarang sudah jarang digunakan
. Spinal ! dimasukkan kedalam ruang subarakhnoid (intratekal) seperti pada bupivacaine.
. 0idah dan mukosa pipi ! absorpsi le%at lidah dan mukosa pipi dapat menghindari efek
sirkulasi portal, bersifat larut lemak, contohnya fentanil lolipop untuk anak dan buprenorfin.
1. 2ektal ! sering diberikan pada anak yang sulit secara oral dan takut disuntik.
3. +ransdermal ! contoh krem 450# (eutectic mi6ture of local anesthetic), campuran lidokain-
prokain masing-masing *,7. 'rem ini dioleskan ke kulit intakdan setelah "-* jam baru
dilakukan tusuk jarum atau tindakan lain.
8. 4pidural! dimasukkan kedalam ruang epidural yaitu antara duramater dan ligamentum
flavum. 9ara ini banyak pada anestesia regional.
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 2/17
":. Oral ! paling mudah, tidak nyeri, dapat diandalkan. 'adang harus diberikan obat peri-
anestesia, seperti obat anti hipertensi, obat penurun gula darah, dan sebagainya. Sebagian
besar diabsorpsi usus halus bagian atas. eberapa obat dihancurkan asam lambung.
;engosongan lambung yang terlambat menyebabkan terkumpulnya obat di lambung.
Sebelum obat masuk sistemik, harus mele%ati sirkulasi portal. 5aka dosis oral harus lebih
besar dari intramuskular, contohnya petidin, dopamin, isoprenalin, dan propanolol.
OBAT-OBATAN DALAM ANESTESI
Obat-Obatan Anestesi Umum
". Sulfas #tropin
*. ;ethidin
. ;ropofol/ 2ecofol
. Succinil 9holin
. +ramus. 4fedrin
Obat untuk Anestesi Spinal:
". uvanest atau unascan
*. 9atapress (kadang dokter tertentu menambahkannya untuk menambah efek
buvanest)
Obat-obatan emeren!" "an #arus a$a $alam kotak emeren!":
". #tropin
*. 4fedrin. 2anitidin
. 'etorolac
. 5etoklorpamid
. #minofilin
1. #sam +raneksamat
3. #drenalin
8. 'almethason
":. furosemid (harus ada untuk pasien urologi)
"". lidocain
"*. gentamicyn salep mata
". O6itocyn (untuk pasien obsgyn)
". 5ethergin (untuk pasien obsgyn)
". #drenalin
PEN%%OLON%AN OBAT P&E-MEDI'ASI
() %olonan Narkotika
- analgetika sangat kuat.
- <enisnya ! petidin, fentanyl, dan morfin.
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 3/17
- +ujuan! mengurangi rasa nyeri saat pembedahan.
- 4fek samping! mendepresi pusat nafas, mual-muntah, =asodilatasi pembuluh darah hipotensi
- diberikan jika anestesi dilakukan dengan anestetika dengan sifat analgesik rendah, misalnya!
halotan, tiopental, propofol.
- ;ethidin diinjeksikan pelan untuk!
• mengurangi kecemasan dan ketegangan
• menekan +> dan nafas
• merangsang otot polos
- 5orfin adalah obat pilihan jika rasa nyeri telah ada sebelum pembedahan
• mengurangi kecemasan dan ketegangan
• menekan +> dan nafas
• merangsang otot polos
• depresan SS;
• pulih pasca bedah lebih lama
• penyempitan bronkus
• mual muntah (?)
*. @olongan Sedativa A +ransBuilizer
- @olongan ini berfungsi sebagai obat penenang dan membuat pasien menjadi mengantuk.
- 9ontoh ! luminal dan nembufal untuk golongan sedativeC diazepam dan >DF
(>ihidrobensferidol) untuk golongan transBuilizer.
- 4fek samping! depresi nafas, depresi sirkulasi.
- diberikan apabila pasien memiliki rasa sakit/nyeri sebelum dianestesi, pasien tampak lebih
gelisah
arbiturat
- menimbulkan sedasi dan menghilangkan kekha%atiran sebelum operasi
- depresan lemah nafas dan silkulasi
- mual muntah jarang
5idazolam
- 5idazolam sering digunakan sebagai premedikasi pada pasien pediatrik sebagai sedasi daninduksi anestesia.
- ;re-medikasi, induksi, rumatan, sedasi post operasi.
- 5emiliki efek antikonvulsan sehingga dapat digunakan untuk mengatasi kejang grand mal
- >ianjurkan sebelum pemberian ketamin karena pasca anestesi ketamin dosis "-*mg/kg
menimbulkan halusinasi.
>iazepam
- induksi, premedikasi, sedasi
- menghilangkan halusinasi karena ketamin
- mengendalikan kejang- menguntungkan untuk usia tua
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 4/17
- jarang terjadi depresi nafas, batuk, disritmia
- premedikasi "m ": mg, oral -": mg
. @olongan Obat ;engering
- bertujuan menurunkan sekresi kelenjar saliva, keringat, dan lendir di mulut serta menurunkan
efek parasimpatolitik / paravasopagolitik sehingga menurunkan risiko timbulnya refleks vagal.
- 9ontoh! sulfas atropine dan skopolamin.
- 4fek samping! proses pembuangan panas akan terganggu, terutama pada anak-anak sehingga
terjadi febris dan dehidrasi
- diberikan jika anestesi dilakukan dengan anestetika dengan efek hipersekresi, mis! dietileter atau
ketamin
OBAT-OBATAN ANESTESI
Obat
Dalam
se$iaan
*umla# $i
se$iaan penen!eran Dalam spuit
Dosis
+m,kBB
( !! spuit
.
;ethidin ampul "::mg/*cc
*cc ? aBuadest
3cc ": cc :,-" ": mg
Fentanyl :,: mg/cc :,:mg
2ecofol
(;ropofol) ampul
*::mg/
*:cc
":cc ? lidocain
" ampul ": cc *-*, ": mg
'etamin vial "::mg/cc
"cc ? aBuadest
8cc ": cc "-* ": mg
Succinilcholinvial
*::mg/":cc
+anpa pengenceran cc "-* *: mg
#trakurium
esilat
(+ramus/
+racrium) ampul ":mg/cc
+anpa
pengenceran cc
$ntubasi! :,-
:,, relaksasi!
:,:3,
maintenance!
:,"-:,* ": mg
4fedrin D9l ampul :mg/cc
"cc ? aBuadest
8cc ": cc :,* mg
Sulfas #tropin ampul :,*mg/cc
+anpa
pengenceran cc :,:: :,* mgOndansentron
D9l (Earfoz) ampul mg/*cc
+anpa
pengenceran cc
3 mg (de%asa)
mg (anak) * mg
#minofilin ampul *mg/cc
+anpa
pengenceran ": cc * mg
>e6amethason ampul mg/cc
+anpa
pengenceran " mg
#drenalin ampul " mg/cc :,*-:,
Eeostigmin
(prostigmin) ampul :,mg/cc
+anpa
pengenceran
5asukkan *
ampul
prostigmin ? "
ampul S# :, mg
5idazolam ampul mg/cc +anpa :,:1-:," " mg
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 5/17
(Sedacum) pengenceran
'etorolac ampul : mg/*cc
+anpa
pengenceran : mg
>ifenhidramin
D9l ampul mg/cc
+anpa
pengenceran mg
Onset $an Durasi "an pentin
O#+ OES4+ >2#S$
Succinil 9holin "-* mnt - mnt
+racrium (tramus) *- mnt "- mnt
Sulfas #tropin "-* mnt
'etamin : dtk "-*: mnt
;ethidin ":-" mnt 8:-"*: mnt
;entotal : dtk -1 mnt
'eteranan
A) Obat In$uksi intra/ena
() 'etamin,ketalar- efek analgesia kuat sekali. +erutama utk nyeri somatik, tp tidak utk nyeri visceral
- 4fek hipnotik kurang
- 4fek relaksasi tidak ada
- 2efleks pharyn6 A laryn6 masih ckp baik batuk saat anestesi refleks vagal
- disosiasi mimpi yang tidak enak, disorientasi tempat dan %aktu, halusinasi, gaduh gelisah,
tidak terkendali. Saat pdrt mulai sadar dpt timbul eksitasi
- #liran darah ke otak, konsentrasi oksigen, tekanan intracranial (4fek ini dapat diperkecil dengan
pemberian thiopental sebelumnya)
- +> sistolik diastolic naik *:-*7, denyut jantung akan meningkat. (akibat peningkatan aktivitas
saraf simpatis dan depresi baroreseptor). 9egah dengan premedikasi opiat, hiosin.
- dilatasi bronkus. #ntagonis efek konstriksi bronchus oleh histamine. aik untuk penderita-
penderita asma dan untuk mengurangi spasme bronkus pada anesthesia umum yang masih ringan.
- >osis berlebihan scr iv depresi napas
- ;d anak dpt timbulkan kejang, nistagmus
- 5eningkatkan kdr glukosa darah ? "7
- ;ulih sadar kira-kira tercapai antara ":-" menit
- 5etabolisme di liver (hidrolisa A alkilasi), diekskresi metabolitnya utuh melalui urin
- 'etamin bekerja pd daerah asosiasi korteks otak, sedang obat lain bekerja pd pusat retikular otak
$ndikasi!
ntuk prosedur dimana pengendalian jalan napas sulit, missal pada koreksi jaringan sikatrik pada
daerah leher, disini untuk melakukan intubasi kadang sukar.
ntuk prosedur diagnostic pada bedah saraf/radiologi (arteriograf).
+indakan orthopedic (reposisi, biopsy)
;ada pasien dengan resiko tinggi! ketamin tidak mendepresi fungsi vital. >apat dipakai untuk
induksi pada pasien syok.
ntuk tindakan operasi kecil.
>i tempat dimana alat-alat anestesi tidak ada. ;asien asma
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 6/17
'ontra $ndikasi
hipertensi sistolik ": mmDg diastolic ":: mmDg
ri%ayat 9erebro =ascular >isease (9=>)
>ekompensasi kordis
Darus hati-hati pada ! 2i%ayat kelainan ji%a
Operasi-operasi daerah faring karena refleks masih baik
0) Propo1ol +$ipri1an2 reko1ol entuk cairan, emulsi isotonik, %arna putih spt susu dgn bhn pelarut tdd minyak kedelai A
postasida telur yg dimurnikan. 'dg terasa nyeri pd penyuntikan dicampur lidokain *7 ?:,cc dlm ":cc propolol jarang
pada anak karena sakit A iritasi pd saat pemberian
#nalgetik tdk kuat
>pt dipakai sbg obat induksi A obat maintenance
Obat setelah diberikan didistribusi dgn cepat ke seluruh tubuh.
5etabolisme di liver A metabolit tdk aktif dikeluarkan l%t ginjal.
Saat dipakai utk induksi juga dapat tjd hipotensi karena vasodilatasi A apnea sejenak
4fek Samping
bradikardi.
nausea, sakit kepala pada penderita yg mulai sadar.
4kstasi, nyeri lokal pd daerah suntikan
>osis berlebihan dapat mendepresi jantung A pernapasan
Sebaiknya obat ini tidak diberikan pd penderita dengan ggn jalan napas, ginjal, liver, syok
hipovolemik.
3) T#iopental ltra short acting barbiturat
>ipakai sejak lama ("8)
+idak larut dlm air, tp dlm bentuk natrium (sodium thiopental) mudah larut dlm air
4) Pentotal Gat dr sodium thiopental. tk bubuk kuning dlm amp :, gr(biru), " gr(merah) A gr. >ipakai
dilarutkan dgn aBuades
0rt pentotal bersifat alkalis, ph ":,3
0rt tdk begitu stabil, hanya bs dismp "-* hr (dlm kulkas lebih lama, efek menurun)
;emakaian dibuat lrt *,7-7, tp dipakai *,7 u/ menghindari overdosis, komplikasi H kecil,
hitungan pemberian lebih mudah Obat mengalir dlm aliran darah (aliran ke otak I) efek sedasiAhipnosis cepat tjd, tp sifat
analgesik sangat kurang
+$' J
5endepresi pusat pernapasan
5embuat saluran napas lebih sensitif thd rangsangan
depresi kontraksi denyut jantung, vasodilatasi pembuluh darah hipotensi. >pt menimbulkanvasokontriksi pembuluh darah ginjal
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 7/17
tak berefek pd kontraksi uterus, dpt mele%ati barier plasenta
>pt mele%ati #S$
menyebabkan relaksasi otot ringan
reaksi. anafilaktik syok
gula darah sedikit meningkat.
5etabolisme di hepar cepat tidur, %aktu tidur relatif pendek
>osis iv! - mg/kg
'ontraindikasi
syok berat
#nemia berat
#sma bronkiale menyebabkan konstriksi bronkus
Obstruksi sal napas atas
;enyakit jantung A liver
kadar ureum sangat tinggi (ekskresinya le%at ginjal)
B) Obat Anestetik in#alasi
() Halot#an,1luot#an +idak ber%arna, mudah menguap
+idak mudah terbakar/meledak
erbau harum tetapi mudah terurai cahaya
4fek! +idak merangsang traktus respiratorius
>epresi nafas ⇒ stadium analgetik
5enghambat salivasi
Eadi cepat, ekskresi airmata
Dipnotik kuat, analgetik kurang baik, relaksasi cukup
5encegah terjadinya spasme laring dan bronchus
>epresi otot jantung ⇒ aritmia (sensitisasi terhadap epinefrin)
>epresi otot polos pembuluh darah ⇒ vasodilatasi ⇒ hipotensi
=asodilatasi pembuluh darah otak
Sensitisasi jantung terhadap katekolamin
5eningkatkan aktivitas vagal vagal refleks
;emberian berulang ("- bulan)
Wingdings;">à kerusakan hepar (immune-mediated hepatitis)
5enghambat kontraksi otot rahim
#bsorbsi A ekskresi obat oleh paru, sebagian kecil dimetabolisme tubuh
>apat digunakan sebagai obat induksi dan obat maintenance
'euntungan cepat tidur
+idak merangsang saluran napas
Salivasi tidak banyak
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 8/17
ronkhodilator obat pilihan untuk asma bronkhiale
Kaktu pemulihan cepat (" jam post anestesi)
'adang tidak mual A tidak muntah, penderita sadar dalam kondisi yang enak
'erugian overdosis
;erlu obat tambahan selama anestesi
Dipotensi karena depresi miokard A vasodilatasi
aritmia jantung
Sifat analgetik ringan
9ukup mahal
>osis dapat kurang sesuai akibat penyusutan
0) Nitroen Oksi$a +N0O gas yang berbau, berpotensi rendah (5#9 ":7), tidak mudah terbakar dan relatif tidak
larut dalam darah.
4fek!
#nalgesik sangat kuat setara morfin
Dipnotik sangat lemah
+idak ada sifa relaksasi sama sekali
;emberian anestesia dengan E*O harus disertai O* minimal *7. ila murni E*O L
depresi dan dilatasi jantung serta merusak SS;
jarang digunakan sendirian tetapi dikombinasi dengan salah satu cairan anestetik lain
seperti halotan dan sebagainya.
3) Eter- tidak ber%arna, sangat mudah menguap dan terbakar, bau sangat merangsang
- iritasi saluran nafas dan sekresi kelenjar bronkus
- margin safety sangat luas
- murah
- analgesi sangat kuat
- sedatif dan relaksasi baik
- memenuhi trias anestesi
- teknik sederhana
4) En1luran isomer isofluran
tidak mudah terbakar, namun berbau.
>engan dosis tinggi diduga menimbulkan aktivitas gelombang otak seperti kejang (pada
44@). 4fek depresi nafas dan depresi sirkulasi lebih kuat dibanding halotan dan enfluran lebih
iritatif dibanding halotan.
5) Iso1luran cairan bening, berbau sangat kuat, tidak mudah terbakar dalam suhu kamar
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 9/17
menempati urutan ke-*, dimana stabilitasnya tinggi dan tahan terhadap penyimpanan
sampai dengan tahun atau paparan sinar matahari.
>osis pelumpuh otot dapat dikurangi sampai "/ dosis jika pakai isofluran
6) Se/o1luran tidak terlalu berbau (tidak menusuk), efek bronkodilator sehingga banyak dipilih untuk
induksi melalui sungkup %ajah pada anak dan orang de%asa.
tidak pernah dilaporkan kejadian immune-mediated hepatitis
7) Obat Mus!le &ela8ant ekerja pd otot bergaris terjadi kelumpuhan otot napas A otot-otot mandibula, otot intercostalis,
otot-otot abdominalis A relaksasi otot-otot ekstremitas.
ekerja pertama! kelumpuhan otot
mata ekstremitas mandibula intercostalis abdominaldiafragma.
;d pemberian pastikan penderita dapat diberi napas buatan.
Obat ini membantu pd operasi khusus spt operasi perut agar organ abdominal tdk keluar A terjadirelaksasi
+erbagi dua! Eon depolarisasi, dan depolarisasi
>osis a%al
(mg/kg)
>osis rumatan
(mg/kg)
>urasi
(menit) 4fek samping
Eon depol long-acting
". >-tubokurarin (tubarin)
*. ;ankuronium
. 5etakurin
. ;ipekuronium. >oksakurium
. #lkurium (alloferin)
:.:-:.:
:.:3-:."*
:.*:-:.:
:.:-:."*:.:*-:.:3
:."-:.:
:.":
:."-:.:*:
:.:
:.:"-:.:":.::-:.:":
:.
:-:
:-:
:-:
:-:-:
:-:
Dipotensi
+akikardi
Dipotensi
'= stabil'= stabil
+akikardi
Eon depol intermediate acting
". @allamin (fla6edil)
*. #trakurium (tracrium/notri6um)
. =ekuronium (norcuron)
. 2okuronium (rocula6/esmeron)
. 9istacuronium
-
:.-:.
:."-:.*
:.-".:
:."-:.*:
:.
:."
:.:"-:.:*
:.":-:."
:.:*
:-:
*:-
*-
:-:
:-
Dipotensi#manheparAginjal
$somer atrakurium
Eon depol short acting
". mivakurium (mivacron)
*. ropacuronium
:.*:-:.*
".-*.:
:.:
:.-:.
":-"
"-:
Dipotensi A
histamin ?>epol short acting
". suksinilkolin (scolin)
*. dekametonium
".:
".:
-":
-":
>urasi
ltrashort (-": menit)! suksinilkolin
Short (":-" menit) ! mivakurium
5edium ("-: menit) ! atrakurium, vecuronium
0ong (:-"*: menit) ! tubokurarin, metokurin , pankuronium, pipekuronium,
doksakurium, galamin
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 10/17
4fek terhadap kardiovaskuler
tubokurarin , metokurin , mivakurium dan atrakurium ! Dipotensi pelepasan
histamin dan (penghambatan ganglion) pankuronium ! menaikkan tekanan darah
suksinilkolin ! aritmia jantung
Antikolinesterase antagonis pelumpuh otot non depolarisasi
". neostigmin metilsulfat :,:-,:,:3mg/kg (prostigmin)
*. piridostigmin :,"-:,mg/kg
. edrofonium :,-",:mg/kg
- fungsi! efek nilotinik ? muskarinik bradikardi, hiperperistaltik, hipersekresi, bronkospasme,
miosis, kontraksi vesicaurinaria
- pemberian dibarengi S# untuk menghindari bradikardi. (*!")
MA7 +Minimal Al/eolar 7on!entration konsentrasi zat anestesi inhalasi dalam alveoli dimana :7 binatang tidak memberikan respon
rangsang sakit
Dalotan ! :,317
4ter ! ",8*7
4nfluran ! ",37
$sofluran ! ","7
Sevofluran ! ",37
Obat Darurat Eama erikan bila erapa yang diberikanM
4fedrin
+> menurun H*:7 dari +> a%al
(biasanya bila +> sistol N8:
diberikan) * cc spuit
Sulfas atropin radikardi (N:) * cc spuit
#minofilin
bronkokonstriksi
mg/kg
Spuit *mg/ml
>e6amethason2eaksi anafilaksis
" mg/kg
Spuit mg/cc
#drenalin 9ardiac arrest:,* & :, mg/kg, " mg/cc (teori);rakteknya beri sampai aman
Succinil cholin Spasme laring " mg/kg ("cc spuit
ANESTESI LO'AL, &E%IONAL
blokade reversibel konduksi saraf
mencegah >4;O0#2$S#S$ dengan blokade ion Ea? ke channel Ea ( blokade
konduksi) mencegah permeabilitas membran saraf terhadap ion Ea?
Potensi Obat
SDO2+ act 54>$5 act 0OE@ act
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 11/17
;rototipe ;rokain 0idokain upirokain
@ol 4ster #mida #mida
Onset * "
>urasi :- :-8: *-jam
;otensi " "
+oksisitas " * ":
>osis ma6 "* 5g/'g mg/'g * 5g/'g
5etabolisme ;lasma 0iver 0iver
'eteranan:
Bupi/a!aine
- 'onsentrasi :,7 tanpa adrenalin, analgesianya sampai 3 jam. =olume yang digunakan N*:ml.
Li$okain +9"lo!aine2 Li$onest- mumnya digunakan "-*7, dengan mula kerja ": menit dan relasasi otot baik.
- :,37 blokade sensorik baik tanpa blokade motorik.
- ",7 lazim digunakan untuk pembedahan.
- *7 untuk relaksasi pasien berotot.
OPIOID DAN ANAL%ETI'A NON-OPIOID
OPIOID1. Opioid yang sering digunakan dalam anastesi antara lain adalah morfin, petidin,
fentanil.
2. Opioid adalah semua zat baik sintetik atau natural yang dapat berikatan dengan
reseptor morfin. Opioid disebut juga sebagai analgesia narkotik yang sering digunakan
dalam anastesia untuk mengendalikan nyeri saat pembedahan dan nyeri pasca
pembedahan.
A) 'lasi1ikasi Opioi$
;enggolongan opioid antara lain!
". opioid natural (morfin, kodein, pavaperin, dan tebain)
*. semisintetik (heroin, dihidro morfin/morfinon, derivate tebain)
. sintetik (petidin, fentanil, alfentanil, sufentanil dan remifentanil).
B) Obat-obat opioi$ "an biasa $iunakan $alam anastesi antara lain:
() MO&IN
a. Farmakodinamik
4fek morfin terjadi pada susunan syaraf pusat dan organ yang mengandung otot polos. 4fek
morfin pada sistem syaraf pusat mempunyai dua sifat yaitu depresi dan stimulasi. >igolongkan
depresi yaitu analgesia, sedasi, perubahan emosi, hipoventilasi alveolar. Stimulasi termasuk
stimulasi parasimpatis, miosis, mual muntah, hiperaktif reflek spinal, konvulsi dan sekresi
hormon anti diuretika (#>D).
b. Farmakokinetik
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 12/17
5orfin tidak dapat menembus kulit utuh, tetapi dapat menembus kulit yang luka. 5orfin juga
dapat menembus mukosa. 5orfin dapat diabsorsi usus, tetapi efek analgesik setelah pemberian
oral jauh lebih rendah daripada efek analgesik yang timbul setelah pemberian parenteral dengan
dosis yang sama. 5orfin dapat mele%ati sa%ar uri dan mempengaharui janin. 4ksresi morfin
terutama melalui ginjal. Sebagian kecil morfin bebas ditemukan dalam tinja dan keringat.
c. $ndikasi
5orfin dan opioid lain terutama diindikasikan untuk meredakan atau menghilangkan nyeri hebat
yang tidak dapat diobati dengan analgesik non-opioid. #pabila nyerinya makin besar dosis yang
diperlukan juga semakin besar. 5orfin sering digunakan untuk meredakan nyeri yang timbul
pada infark miokard, neoplasma, kolik renal atau kolik empedu, oklusi akut pembuluh darah
perifer, pulmonal atau koroner, perikarditis akut, pleuritis dan pneumotorak spontan, nyeri akibat
trauma misalnya luka bakar, fraktur dan nyeri pasca bedah.
d. 4fek samping
4fek samping morfin (dan derivat opioid pada umumnya) meliputi depresi pernafasan, nausea,
vomitus, dizzines, mental berkabut, disforia, pruritus, konstipasi kenaikkan tekanan pada traktus
bilier, retensi urin, dan hipotensi.
e. >osis dan sediaan
5orfin tersedia dalam tablet, injeksi, supositoria. 5orfin oral dalam bentuk larutan diberikan
teratur dalam tiap jam. >osis anjuran untuk menghilangkan atau mengurangi nyeri sedang
adalah :,"-:,* mg/ kg . ntuk nyeri hebat pada de%asa "-* mg intravena dan dapat diulang
sesuai yang diperlukan.
0) PETIDIN
a. Farmakodinamik
5eperidin (petidin) secara farmakologik bekerja sebagai agonis reseptor P. Seperti halnya
morfin, meperidin (petidin) menimbulkan efek analgesia, sedasi, euforia, depresi nafas dan efek
sentral lainnya. Kaktu paruh petidin adalah jam. 4fektivitasnya lebih rendah dibanding morfin,
tetapi lebih tinggi dari kodein. >urasi analgesinya pada penggunaan klinis - jam. >ibandingkan
dengan morfin, meperidin lebih efektif terhadap nyeri neuropatik.
b. ;erbedaan antara petidin (meperidin) dengan morfin sebagai berikut !
") ;etidin lebih larut dalam lemak dibandingkan dengan morfin yang larut dalam air.*) 5etabolisme oleh hepar lebih cepat dan menghasilkan normeperidin, asam meperidinat dan asam
normeperidinat. Eormeperidin adalah metabolit yang masih aktif memiliki sifat konvulsi dua kali
lipat petidin, tetapi efek analgesinya sudah berkurang :7. 'urang dari ":7 petidin bentuk asli
ditemukan dalam urin.
) ;etidin bersifat atropin menyebabkan kekeringan mulut, kekaburan pandangan dan takikardia.
) ;etidin menyebabkan konstipasi, tetapi efek terhadap sfingter oddi lebih ringan.
) ;etidin cukup efektif untuk menghilangkan gemetaran pasca bedah yang tidak ada hubungannya
dengan hipotermi dengan dosis *:-* mg i.v pada de%asa.
) 0ama kerja petidin lebih pendek dibandingkan morfin.
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 13/17
c. Farmakokinetik
#bsorbsi meperidin dengan cara pemberian apapun berlangsung baik. #kan tetapi kecepatan
absorbsi mungkin tidak teratur setelah suntikan $5. 'adar puncak dalam plasma biasanya dicapai
dalam menit dan kadar yang dicapai antar individu sangat bervariasi. Setelah pemberian
meperidin $=, kadarnya dalam plasma menurun secara cepat dalam "-* jam pertama, kemudian
penurunan berlangsung lebih lambat. 'urang lebih :7 meperidin dalam plasma terikat protein.
5etabolisme meperidin terutama dalam hati. ;ada manusia meperidin mengalami hidrolisis
menjadi asam meperidinat yang kemudian sebagian mengalami konjugasi. 5eperidin dalam
bentuk utuh sangat sedikit ditemukan dalam urin. Sebanyak "/ dari satu dosis meperidin
ditemukan dalam urin dalam bentuk derivat E-demitilasi.
5eperidin dapat menurunkan aliran darah otak, kecepatan metabolik otak, dan tekanan intra
kranial. erbeda dengan morfin, petidin tidak menunda persalinan, akan tetapi dapat masuk ke
fetus dan menimbulkan depresi respirasi pada kelahiran.
d. $ndikasi
5eperidin hanya digunakan untuk menimbulkan analgesia. ;ada beberapa keadaan klinis,
meperidin diindikasikan atas dasar masa kerjanya yang lebih pendek daripada morfin. 5eperidin
digunakan juga untuk menimbulkan analgesia obstetrik dan sebagai obat preanestetik.
e. >osis dan sediaan
Sediaan yang tersedia adalah tablet : dan ":: mg C suntikan ": mg/ml, * mg/ml, : mg/ml, 1
mg/ml, ":: mg/ml. C larutan oral : mg/ml. Sebagian besar pasien tertolong dengan dosis
parenteral ":: mg. >osis untuk bayi dan anak C "-",3 mg/kg .
f. 4fek samping
4fek samping meperidin dan derivat fenilpiperidin yang ringan berupa pusing, berkeringat,
euforia, mulut kering, mual-muntah, perasaan lemah, gangguan penglihatan, palpitasi, disforia,
sinkop dan sedasi.
3) ENTANIL
a. Farmakodinamik
+urunan fenilpiperidin ini merupakan agonis opioid poten. Sebagai suatu analgesik, fentanil 1-
"* kali lebih poten dibandingkan dengan morfin. #%itan yang cepat dan lama aksi yang singkat
mencerminkan kelarutan lipid yang lebih besar dari fentanil dibandingkan dengan morfin.Fentanil (dan opioid lain) meningkatkan aksi anestetik lokal pada blok saraf tepi. 'eadaan itu
sebagian disebabkan oleh sifat anestetsi lokal yamg lemah (dosis yang tinggi menekan hantara
saraf) dan efeknya terhadap reseptor opioid pada terminal saraf tepi. Fentanil dikombinasikan
dengan droperidol untuk menimbulkan neureptanalgesia.
b. Farmakokinetik
Setelah suntikan intravena ambilan dan distribusinya secara kualitatif hampir sama dengan
dengan morfin, tetapi fraksi terbesar dirusak paru ketika pertama kali mele%atinya. Fentanil
dimetabolisir oleh hati dengan E-dealkilase dan hidrosilasidan, sedangkan sisa metabolismenya
dikeluarkan le%at urin.c. $ndikasi
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 14/17
4fek depresinya lebih lama dibandingkan efek analgesinya. >osis "- mg /kg analgesianya
hanya berlangsung : menit, karena itu hanya dipergunakan untuk anastesia pembedahan dan
tidak untuk pasca bedah. >osis besar :-": mg/kg digunakan untuk induksi anastesia dan
pemeliharaan anastesia dengan kombinasi bensodioazepam dan inhalasi dosis rendah, pada bedah
jantung. Sediaan yang tersedia adalah suntikan : mg/ml.
d. 4fek samping
4fek yang tidak disukai ialah kekakuan otot punggung yang sebenarnya dapat dicegah dengan
pelumpuh otot. >osis besar dapat mencegah peningkatan kadar gula, katekolamin plasma, #>D,
renin, aldosteron dan kortisol.
ANAL%ETI'A NON OPIOID +NSAID
'eteranan
'etorolak
- >iberikan secara oral, intramuskular, intravena.
- 4fek analgesia dicapai dalam : menit, maksimal setelah "-* jam.
- 0ama kerja - jam.
- >osis a%al ":-:mg/hari dosis maks. 8:mg/hari, pada manula, gangguan faal ginjal, dan
N:kg dibatasi maks. :mg/hari.
- :mg ketorolakL"*mg morfinL"::mg petidin, dapat digunakan bersama opioid.- 9ara kerja menghambat sintesis prostaglandin di perifer tanpa mengganggu reseptor opioid di
sistem saraf pusat.
- +idak untuk %anita hamil, menghilangkan nyeri persalinan, %anita menyusui, usia lanjut, anak
usia Nth, gangguan perdarahan, tonsilektomi.
'etopro1en
- >iberikan secara oral, kapsul, tablet "::-*:: mg/hari.
- ;er-rektal "-* suppositoria.
- Suntikan intarmuskuler "::-::mg/hari.
- $ntravena per-infus dihabiskan dalam *: menit.
Piroksikam- Oral, kapsul, tablet, flash, suppositoria, ampul ":-*:mg/hari.
Tenoksikam- Suntikan itramuskuler, intravena ampul *:mg/hari dilanjutkan oral.
- Dasil metabolisme dibuang le%at ginjal dan sebagian le%at empedu.
Meloksikam- $nhibitor selektif 9o6-* dengan efektifitasLdiklofenak atau piroksikam tetapi efek samping lebih
minimal.
- >osis satu tablet 1,mg atau "mg/hari
Asetamino1en- +ak punya sifat anti inflamasi dan sifat inhibitor terhadap sintesis prostaglandin sangat lemah,
karena itu tak digolongkan ES#$>.
- iasa untuk nyeri ringan dan dikombinasi analgetik lain
- >osis oral ::-":::mg/-jam, dosis maksimal :::mg/hari.
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 15/17
- >osis toksis dapat menyebabkan nekrosis hati karena dirusak oleh enzim mikrosomal hati.
- 0ebih disukai dari aspirin karena efek samping terhadap lambung dan gangguan pembekuan
minimal.
E1ek sampin olonan NSAID- @angguan saluran cerna! nyeri lambung, panas, kembung, mual-muntah, konstipasi, diare,
dispepsia, perdarahan tukak lambung, ulserasi mukosa lambung.- Dipersensitivitas kulit! gatal, pruritus, erupsi, urtikaria, sindroma Steven-<ohnson.
- @angguan fungsi ginjal! penurunan aliran darah ginjal, penurunan laju filtrasi glomerulus, retensi
natrium, hiperkalemia, peningkatan ureum-kreatinin, pererenal azotemia, nekrosis papil ginjal,
nefritis, sindroma nefrotik.
- @angguan fungsi hepar! peningkatan S@O+, S@;+, gamma globulin, bilirubin, ikterus
hepatoseluler.
- @angguan sistem darah! trombositopenia, leukimia, anemia aplastik.
- @angguan kardiovaskuler! akibat retensi air menyebabkan edema, hipertensi, gagal jantung.
- @angguan respirasi! tonus bronkus meningkat, asma.
- 'eamanan belum terbukti pada %anita hamil, menyusui, proses persalinan, anak kecil, manula.
Aleri obat-obatan anestesi
#lergi obat dapat terjadi melalui semua mekanisme hipersensitifitas @ell dan 9oomb, yaitu!
� 2eaksi hipersensitivitas segera (tipe $), terjadi bila obat atau metabolitnya berinteraksi
membentuk antibodi $g4 yang spesifik dan berikatan dengan sel mast di jaringan atau sel basofil
di sirkulasi.
- � 2eaksi antibody sitotoksik (tipe $$), melibatkan antibodi $g@ dan $g5 yang mengenali
antigen obat di membran sel. >engan adanya komplemen serum, maka sel yang dilapisi antibodi
akan dibersihkan atau dihancurkan oleh sistem monosit-makrofag.- � 2eaksi kompleks imun (tipe $$$), disebabkan oleh kompleks soluble dari obat atau
metabolitnya dengan antibodi $g5 dan $g@.
- � 2eaksi hipersensitivitas lambat (delayed-type hypersensitivity reactions, tipe $=) adalah
reaksi yang dimediasi oleh limfosit + yang spesifik obat.
- isa terjadi alergi obat melalui keempat mekanisme tersebut terhadap satu obat, namun yang
tersering melalui tipe $ dan $=. <enis obat penyebab alergi sangat bervariasi dan berbeda menurut
%aktu, tempat dan jenis penelitian yang dilakukan. ;ada umumnya laporan tentang obat tersering
penyebab alergi adalah golongan penisilin, sulfa, salisilat, dan pirazolon. Obat lainnya yaitu asam
mefenamat, luminal, fenotiazin, fenergan, dilantin, tridion. Eamun demikian yang paling sering
dihubungkan dengan alergi adalah penisilin dan sulfa. #lergi obat biasanya tidak terjadi pada
paparan pertama. Sensitisasi imunologik memerlukan paparan a%al dan tenggang %aktu beberapa
lama (masa laten) sebelum terjadi reaksi alergi.
Penobatan Aleri Obat• Obat-obatan ! antihistamin, steroid, bila terjadi reaksi anafilaksis beri adrenalin "/":::
sc dan pengobatan sesuai seperti reaksi anafilaksis karena sebab lain.
• 5enghindari alergen penyebab.
• ;engobatan lain dengan cara desensitisasi
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 16/17
BAB III'ESIMPULAN
- Obat-obatan anestesi terdiri dari obat-obatan pre-medikasi, obat induksi anestesi, obat anestesi
inhalasi, obat anestesi intravena, obat pelumpuh otot (muslce rela6ant), obat anestesi
lokal/regional, dan analgesia (opioid dan non-opioid).
- 5etode pemberian obat anestesi terdiri dari oral, lidah dan mukosa pipi, intramuskular, subkutan,
intravena, rektal, transdermal, inhalasi, epidural, dan spinal.
- #namnesis ri%ayat kemungkinan alergi obat sebelumnya penting untuk selalu dilakukan
%alaupun harus dinilai dengan kritis untuk menghindari tindakan berlebihan.
- ;engobatan alergi obat terdiri dari antihistamin, steroid, bila terjadi reaksi anafilaksis beriadrenalin "/"::: sc dan pengobatan sesuai seperti reaksi anafilaksis karena sebab lain,
menghindari alergen penyebab, dan cara desensitisasi
DATA& PUSTA'A
". 0atief S#, Suryadi '#, >achlan 52. ;etunjuk ;rakis #nestesiologi 4disi'edua. <akarta! agian #nestesiologi dan +erapi $ntensif F'$C *::*.
*. 5uhiman 5, +haib 52, Sunatrio S, >ahlan 2, editors. #nestesiologi. <akarta!
agian #nestesiologi dan +erapi $ntensif F'$C "838.
. 'omplikasi #nestesi 0okal. #vailable
at!http!//%%%.gudangmateri.com/*:":/:/komplikasi-anastesi-lokal.html.
#ccessed! September "th, *:"".
. ;atofisiologi #lergi. #vailable
at! http!//%%%.ir%anashari.com/pdf/patofisiologi-alergi.html. #ccessed!
September "th, *:"".
. 2esiko #nestesi. #vailable at! http!//ir%anto-
fk:usk.blogspot.com/*:""/:/resiko-anestesi.html. #ccessed ! September
"th, *:"".
. Seputar Obat ius. #vailable
at!http!//%%%.ikatanapotekerindonesia.net/articles/general-articles/1-seputar-
obat-bius-lain-jenis-lain-kegunaannya.html. #ccessed! September "th, *:"".
1. #pakah #lergi Obat $tu. #vailable at! http!//%%%.sehatgroup.%eb.id/MpL""" .
#ccessed! September "th, *:"".
8/16/2019 obat anes
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anes 17/17
3. #lergi Obat. #vailable at! http!//%%%.facebook.com/note.phpM
noteQidL8**3*:13. #ccessed! September "th, *:"".
8. Seputar Obat ius. #vailable at!http!//%%%.hypnosis.com/do%nload/Seputar
7*:Obat7*:ius.pdf . #ccessed! September "1th, *:"".
":. 5enguak 5isteri 'amar ius. #vailableat!http!//%%%.slideshare.net/rennechiaki/menguak-misterikamarbius. #ccessed!
September "1th, *:"".