nursing care plan (pengkajian)

Upload: mafni-yuli

Post on 28-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    1/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Otitis media supuratif kronis (OMSK) termasuk salah satu masalah

    kesehatan utama yang ditemukan pada banyak populasi di dunia, dan

    merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang cukup signifikan.

    Penyakit ini biasa ditemukan pada masyarakat kelas menengah ke bawah

    di negaranegara berkembang, dan menyebabkan meningkatnya biaya

    untuk pengobatan.

    Pre!alensi OMSK di dunia berkisar antara " sampai #$ % pada

    komunitas masyarakat kelas menengah ke bawah di negaranegara

    berkembang. &danya pre!alensi OMSK lebih dari "% pada anakanak di

    suatu komunitas menun'ukkan adanya suatu lon'akan penyakit, namun

    hal ini dapat diatasi dengan adanya pelayanan kesehatan masyarakat.

    Otitis media kronik ter'adi secara perlahanlahan namun dalam 'angka

    waktu yang lama. engan demikian, dalam penanganannya memerlukan

    suatu kecermatan dan ketepatan agar dapat dicapai penyembuhan yang

    maksimal ('aafar &, *++) .

    ari sur!ei pada propinsi di -ndonesia pada tahun "$

    ditemukan insiden Otitis Media Supuratif Kronis (atau yang oleh awaldikenal sebagai /congek/) sebesar 0% dari penduduk -ndonesia. engan

    kata lain dari **+ 'uta penduduk -ndonesia diperkirakan terdapat $,$ 'uta

    penderita OMSK. 1umlah penderita ini kecil kemungkinan untuk

    berkurang bahkan mungkin bertambah setiap tahunnya mengingat

    kondisi ekonomi masih buruk, kesadaran masyarakat akan kesehatan

    yang masih rendah dan sering tidak tuntasnya pengobatan yang dilakukan.

    1

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    2/28

    Otitis media supuratif kronis di dalam masyarakat -ndonesia

    dikenal dengan istilah congek, teleran atau telinga berair. Kebanyakan

    penderita OMSK menganggap penyakit ini merupakan penyakit yang

    biasa yang nantinya akan sembuh sendiri. Penyakit ini pada umumnya

    tidak memberikan rasa sakit kecuali apabila sudah ter'adi komplikasi.

    Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga

    bagian tengah, tuba 2ustachius, antrum mastoid dan selsel mastoid. Otitis

    media terbagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif.

    Masingmasing mempunyai bentuk akut dan kronis. Pada beberapa

    penelit ian, diperkirakan ter'adinya otitis media yaitu *3% pada anakanak.

    -nfeksi umumnya ter'adi dua tahun pertama kehidupan dan puncaknya

    pada tahun pertama masa sekolah. Otitis media supuratif kronis

    (OMSK) adalah radang kronis mukosa telinga tengah dengan perforasi

    membran timpani dan riwayat keluar sekret dari telinga tengah lebih dari *

    bulan baik terus menerus maupun hilang timbul, sifat sekretnya mungkin

    serous, mukus atau mukopurulen (Soepardi 2&, *++).

    4eberapa faktor yang dapat menyebabkan otitis media akut

    men'adi otitis media kronis yaitu terapi yang terlambat diberikan, terapi

    tidak adekuat, !irulensi kuman yang tinggi, daya tahan tubuh yang

    rendah (gi5i buruk) atau hygiene buruk ('aafar &, *++). 6e'ala otitis

    media supuratif kronis antara lain otorrhoe yang bersifat purulen atau

    mukoid, ter'adi gangguan pendengaran, otalgia, tinitus, rasa penuh di

    telinga dan !ertigo. efek dapat ditemukan seperti pada anterior, posterior,

    inferior atau subtotal. OMSK adalah peradangan kronis lapisan

    mukoperiosteum dari middle ear cleft sehingga menyebabkan ter'adinyaperubahanperubahan patologis yang irre!ersible (7amalingam).

    OMSK dapat menyebabkan gangguan pendengaran sehingga

    menimbulkan dampak yang serius terutama bagi anakanak, karena dapat

    menimbulkan pengaruh 'angka pan'ang pada komunikasi anak,

    perkembangan bahasa, proses pendengaran, psikososial dan perkembangan

    kognitif serta kema'uan pendidikan.

    2

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    3/28

    B. Rumusan Masalah

    alam penyusunan laporan ini akan dibahas mengenai kasus otitis

    media kronik yang meliputi tin'auan teori, pembahasan kasus otitis media

    yang ter'adi pada &n. P dan analisa kesen'angan teori dan kasus.

    C. Tujuan

    ". 8u'uan umum

    9ntuk mengetahui kesen'angan antara teori dengan kasus yang di

    alami &n. P.

    *. 8u'uan khusus

    a. 9ntuk mengetahui 'enis otitis media yang di alami pada &n. P

    b. 9ntuk mengetahui kesen'angan antara teori dengn kasus yang di

    alami &n. P

    c. 9ntuk mengetahui masalah keperawatan yang muncul pada kasus

    &n. P

    d. 9ntuk mengetahui rencana asuhan keperawatan yang dapat

    direncanakan pada &n. P

    e. 9ntuk mengetahui implementasi yang diberikan sesuai dengan

    rencana asuhan keperawatan

    D. Manaat

    alam penyusunan laporan ini dapat di'adikan sebagai sumber

    maupun modul untuk pembela'aran bagi penyusun maupun pembaca untuk

    lebih mengetahui dan memahami kasuskasus yang ter'adi pada saat ini dari

    kongenital hingga dewasa sehingga dimampukan untuk membuat asuhan

    keperawatan saat dilapangan.

    BAB II

    TIN!AUAN TE"RI

    3

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    4/28

    A. De#n#s#

    $am%ar &.Otitis media supuratif kronik (Porbts : 6re!ers, *++$)

    Otitis media adalah suatu peradangan telinga pada bagian tengah,

    otitis media dapat ter'adi akibat infeksi bakteri, biasanya oleh bakteri

    Streptococus pneumonia, Haemophilus influenza, atau Stapilococus aureus.

    (2li5abeth 1 ;orwin, *++* dalam

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    5/28

    menerus dari telinga media dan mastoid dan membran timpani dengan

    patologi 'aringan irre!ersibel dan biasanya disebabkan karena episode

    berulang otitis media akut.

    B. Anatom# '#s#olog#s

    $am%ar (. 8elinga

    )truktur Letak 'ungs#

    8elinga luar Samping kanan

    dibawah temporal

    Mengumpulkan dan

    memindahkan

    gelombang suara ke

    telinga tengah

    Pina =empeng tulang

    rawan yang

    terbungkus kulit dan

    terletak dikedua sisi

    kepala

    Mengumpulkan

    gelombang suara dan

    menyalurkan ke saluran

    telinga berperan dalam

    lokalisasi suara

    Membran timpani

    (gendang telinga)

    Membran tipis yang

    memisahkan telinga

    luar dengan telinga

    tengah

    4ergetar secara sinkron

    dengan gelombang suara

    yang mengenainya,

    menyebabkan tulang

    tulang pendengaran

    5

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    6/28

    telinga tengah bergetar.

    8elingah tengah Memindahkan getaran

    membran timpani ke

    cairan di koklea, dalam

    prosesnya memperkuat

    energi suara

    Maleus, inkus, stapes 7angkaian tulang

    yang dapat bergerak

    yang ber'alan

    melintasi rongga

    telinga tengah.

    Maleus melekat ke

    membran timpani dan

    stapes melekat pada

    'endela o!al

    4ersilia secara sinkron

    dengan getaran membran

    timpani, serta

    menimbulkan getaran

    seperti gelombang di

    perilimf kokhlea dengan

    frekuensi yang sama

    8elinga dalam >

    kokhlea

    1endela o!alMembran tipis di

    pintu masuk kokhlea,

    memisahkan telinga

    tengah dengan skala

    !estibuli

    8empat sistem sensorik

    untuk mendengar

    4ergetar bersama dengan

    getaran stapes yang

    melekat padanya.

    6erakan 'endela o!al

    menyebabkan

    perilimfkokhlea bergerak

    Skala !estibuli,

    skala timpani

    Kompartemen atas

    kokhlea

    Komparten bawah

    kokhlea

    Mengandung perilimf

    yang dibuat bergerak

    oleh gerakan 'endela o!al

    yang didorong oleh

    getaran tulangtulang

    telinga tengah.

    6

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    7/28

    uktus kokhlearis

    (skala media)

    Kompartemen tengah

    kokhlea

    Mengandung endolimf

    tempat membran basilaris

    Membran basilaris Membentuk lantai

    duktus kokhlearis

    Mengandung endolimf

    tempat membran basilaris

    Organ kort 8erletak dibagian atas

    dan sepan'ang

    membran basilaris

    Mengandung sel rambut,

    reseptor untuk suara,

    yang mengeluarkan

    potensial reseptor

    sewaktu tertekuk akibat

    gerakan cair di kokhlea

    Membran tektorial Membran stasioner

    yang tergantung di

    atas organ korti dan

    tempat selsel rambut

    reseptor permukaan

    terbenam di dalamnya

    8empat rambut selsel

    reseptor yang terbenam

    di dalamnya menekuk

    dan membentuk potensial

    ketika membran basilaris

    bergetar terhadapa

    membran tektorial yangstasioner

    1endela bundar Membran tipis yang

    memisahkan skala

    timpani dari telingah

    tengah

    4ergerak bersama

    dengan getaran cairan di

    perilimf untuk meredam

    tekanan di dalam

    kokhlea, tidak berperan

    dalam penerimaan suara

    &paratus !estibularis 8empat sistem sensoris

    untuk keseimbangan dan

    memberikan masukan

    yang penting untuk

    mempertahankan postur

    dan keseimbangan

    Kanalis semisirkularis 8iga saluran Medeteksi akselerasi

    7

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    8/28

    semiserkuler yang

    tersuusun tiga dimensi

    dalam bidangbidang

    yang tegak lurus satu

    sama lain di dekat

    korteks 'auh di dalam

    tulang temporalis

    (percepatan) deselerasi

    (perlambatan) rotasional

    atau angular

    9trikulus Struktur seperti

    kantong dirongga

    bertulang antara

    kokhlea dan kanalis

    semisirkularis

    Medeteksi>

    a. Perubahan posisi

    kepala men'auhi

    sumbuh !ertikalb. Mengarahkan

    akselerasi dan

    deselerasi linear

    secara hori5ontal

    Sakulus 8erletak disamping

    utrikulus

    Mendeteksi >

    ". Perubahan posisi

    kepala men'auhi

    sumbu hori5ontal

    *. Mengarakan

    akselerasi dan

    deselerasi linear

    secara !ertikal

    Ta%el &.&natomi ?isiologis 8elinga (1oyce :

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    9/28

    fungsi tuba eustachius (=asisi, *+"").

    D. Pato#s#olog#

    OMSK dimulakan dengan suatu infeksi akut. Patofisiologi OMSK

    bermula dengan proses irritasi dan inflamasi pada mukosa telinga

    tengah. 7espon inflamasi menimbulkan edema pada mukosa. -nflamasi

    yang berkelan'utan akan menyebabkan ulserasi pada mukosa dan kerusakan

    pada sel epitel. Pen'amu akan menghasilkan suatu 'aringan granulasi

    (respon terhadap inflamasi) yang bisa membentuk polip pada permukaan

    rongga telinga tengah. Siklus infalamasi, ulserasi, infeksi dan pembentukan

    'aringan granulasi akan menghancurkan tulang sehingga menimbulkan

    komplikasi (1oyce :

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    10/28

    E. Man#estas# *l#n#s

    6e'alanya berupa discharge mukoid yang tidak terlalu berbau busuk ,

    ketika pertama kali ditemukan bau busuk mungkin ada tetapi dengan

    10

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    11/28

    pembersihan dan penggunaan antibiotiklokal biasanya cepat menghilang,

    discharge mukoid dapat konstan atau intermitten.

    6angguan pendengaran konduktif selalu didapat pada pasien dengan

    dera'at ketulian tergantung beratnya kerusakan tulangtulang pendengaran

    dan koklea selama infeksi nekrotik akut pada awal penyakit.

    Perforasi membrane timpani sentral sering berbentuk seperti gin'al

    tapi selalu meninggalkan sisa pada bagian tepinya . Proses peradangan pada

    daerah timpani terbatas pada mukosa sehingga membrane mukosa men'adi

    berbentuk garis dan tergantung dera'at infeksi membrane mukosa dapt tipis

    dan pucat atau merah dan tebal, kadang suatu polip didapat tapi

    mukoperiosteum yang tebal dan mengarah pada meatus menghalangi

    pandangan membrane timpani dan telinga tengah sampai polip tersebut

    diangkat . ischarge terlihat berasal dari rongga timpani dan orifisium tuba

    eustachius yang mukoid da setelah satu atau dua kali pengobatan local abu

    busuk berkurang (1oyce :

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    12/28

    &udiometri tutur berguna untuk menilai @speech reception threshold@

    pada kasus dengan tu'uan untuk memperbaiki pendengaran.

    0. Pemeriksaan radiologi

    Pemeriksaan radiografi daerah mastoid pada penyakit telinga

    kronik memiliki nilai diagnostik yang terbatas bila dibandingkan dengan

    manfaat otoskopi dan audiometri. Pemeriksaan radiologi biasanya

    memperlihatkan mastoid yang tampak sklerotik dibandingkan mastoid

    yang satunya atau yang normal. 2rosi tulang yang berada di daerah atik

    memberi kesan adanya kolesteatom. Proyeksi radiografi tyang sekarang

    biasa digunakan adalah proyeksischullerdimana pada proyeksi ini akan

    memperlihatkan luasnya pnematisasi mastoid dari arah lateral dan atas.

    Pada ;8 scan akan terlihat gambaran kerusakan tulang oleh

    kolesteatom, ada atau tidaknya tulangAtulang pendengaran dan beberapa

    kasus terlihat fistula pada kanalis semisirkularis hori5ontal.

    #. Pemeriksaan bakteriologi

    Balaupun perkembangan dari OMSK merupakan kelan'uan dari

    mulainya infeksi akut, bakteri yang ditemukan pada sekret yang kronik

    berbeda dengan yang ditemukan pada otitis media supuratif akut.

    4akteri yang sering di'umpai pada OMSK adalahPseudomonas

    aeruginosa, Staphylococcus aureus, danProteus sp. Sedangkan bakteri

    pada otitis media supuratif akut adalah Streptococcus pneumoniedanH.

    Influenza. -nfeksi telinga biasanya masuk melalui tuba dan berasal dari

    hidung, sinus paranasal, adenoid, atau faring. alam hal ini penyebab

    biasanya adalah pneumokokus, streptokokus atauH. influenza. &kan

    tetapi, pada OMSK keadaan ini agak berbeda karena adanya perforasi

    membran timpani maka infeksi lebih sering berasal dari luar yang masuk

    melalui perforasi tadi (;orwin, 2. *++).

    H. Penatalaksanaan

    Menurut

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    13/28

    Prinsip terapi OMSK tipe benigna ialah konster!atif atau dengan

    medika mentosa. 4ila sekret yang keular terusmenerus, maka diberikan

    obat pencuci telinga, berupa larutan Cama klien, umur, sukuDbangsa, agama,

    pendidikan, peker'aan, alamat

    7iwayat Penyakit Sekarang > 7iwayat adanya kelainan nyeri pada

    telinga, penggunaan minyak, kapas lidi,

    13

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    14/28

    7iwayat Penyakit ahulu > 7iwayat infeksi saluran atas yang

    berulang, riwayat alergi, riwayat OM& berkurang, riwayat

    penggunaan obat (sterptomisin, salisilat, kuirin, gentamisin), riwayat

    operasi, riwayat merokok.

    7iwayat penyakit keluarga > &pakah keluarga klien pernah

    mengalami penyakit telinga, sebab dimungkinkan OMK

    berhubungan dengan luasnya sel mastoid yang dikaitkan sebagai

    faktor genetik

    Pengka'ian Persistem

    8andatanda !ital > Suhu meningkat, keluarnya otore

    4* ( 4lood ) > Cadi meningkat

    40 (4rain) >Cyeri telinga, perasaan penuh dan pendengaran

    menurun, !ertigo, pusing, refleks ke'ut

    43 (4owel) > Causea !omiting

    4$ (4one) > Malaise, alergi

    Pengka'ian Psikososial

    ". Cyeri otore berpengaruh pada interaksi

    *. &kti!itas terbatas

    0. 8akut menghadapi tindakan pembedahan

    Pemeriksaan pendengaran >

    ". 8es daya dengar (8)

    Pada anak umur *# bulan atau lebih diberikan pertanyaan

    pertanyaan berupa perintah melalui orang tua atau

    pengasuh untuk diker'akan oleh anak. 4ila ada satu ataulebih 'awaban tidak (anak tidak mau atau tidak dapat

    melakukan perintah) maka kemungkinan anak mengalami

    gangguan pendengaran.

    *. 8es audiometri

    Penderita OMSK biasanya didapati tuli konduktif. 8api

    dapat pula di'umpai adanya tuli sensorineural, beratnya

    ketulian tergantung besar dan letaknya perfirasi membran

    14

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    15/28

    tympani serta keutuhan dan mobilitas sistem penghantaran

    suara ditelinga tengah.

    0. 8es Brain EvokedResponse Audiometry (427&)

    Suatu tes yang bersifat obyektif, tidak in!asif untuk

    memeriksa re spon elektrofisiologis saraf pendengaran sampai

    batang otak dengan memberikan rangsangan bunyi.

    #. 8es &SS7

    Pemeriksaan elektrofisiologis lain untuk menilai &2P

    adalah &uditory Steady State 7esponse (&SS7), atau kadang

    kadang dikenal 'uga sebagai SteadyState 2!oked Potential

    (SS2P). &SS7 adalah salah satu metode pemeriksaan terbaru

    yang dapat digunakan oleh para audiologis untuk menentukan

    prediksi ambang pendengaran pada anakanak.

    3. 8es 7inne, Beber, Swabach

    a. 7inne

    tes 7inne adalah untuk membandingkan atara hantaran tulang

    dengan hantaran udara pada satu telinga pasien. 8uli

    konduksi> tes rine negatif (getaran dapat didengar melalui

    tulang lebih lama).

    b. 8est Beber

    8u'uan kita melakukan tes weber adalah untuk

    membandingkan hantaran tulang antara kedua telinga pasien.

    4ila pendengar mendengar lebih keras pada sisi di sebelah

    kanan disebut lateralisai ke kanan, disebut normal bila antara

    sisi kanan dan kiri sama kerasnya.") 8uli konduksi sebelah kanan, missal adanya ototis media

    disebelah kanan.

    *) 8uli konduksi pada kedua telinga, tetapi gangguannya pada

    telinga kanan ebih hebat.

    0) 8uli persepsi sebelah kiri sebab hantaran ke sebelah kiri

    terganggu, maka di dengar sebelah kanan.

    15

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    16/28

    #) 8uli persepsi pada kedua teling, tetapi sebelah kiri lebih

    hebaaaat dari pada sebelah kanan.

    3) 8uli persepsi telinga dan tuli konduksi sebelah kana 'arang

    terdapat.

    c. Swabach

    Membandingkan daya transport melalui tulang mastoid antara

    pemeriksa (normal) dengan probandus.

    Pengu'i meletakkan pangkal garputala yang sudah digetarkan pada

    puncak kepala probandus. Probandus akan mendengar suara

    garputala itu makin lama makin melemah dan akhirnya tidak

    mendengar suara garputala lagi. Pada saat garputala tidak mendengar

    suara garputala, maka pengu'i akan segera memindahkan garputala

    itu, ke puncak kepala orang yang diketahui normal keta'aman

    pendengarannya (pembanding). 4agi pembanding dua kemungkinan

    dapat ter'adi > akan mendengar suara, atau tidak mendengar suara.

    Pemeriksaan Penun'ang

    ". Pemeriksaan dengan alat otoskop

    Pemeriksaan otoskopi adalah untuk melihat keadaan dari liang

    telinga sampai membran timpani. apat mengetahui bentuk liang

    telinga, lapang atau sempit, terdapat sumbatan pada liang telinga

    atau tidak, kondisi gendang telinga pasien yaitu ada atau

    tidaknya perforasi dan melihat ada atau tidaknya sekret yang

    keluar dari telinga.

    *. Pemeriksaan dengan ;8Scan > ;8 Scan lebih akurat dan dapat

    memperlihatkan komplikasi yang lainnya. ;8 Scan

    memperlihatkan gambaran opak dan koalesen air cell.

    0. Pemeriksaan =ab khususnya pada leukosit > lebih dari normal

    ("*.+++imm0) terdapat infeksi.

    #. Pemeriksaaan Eray> terhadap kondisi patologi, misal

    kolestetoma, kekaburan mastoid

    3. Pemeriksaan 7ontgen

    16

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    17/28

    Pemeriksaan radiografi daerah mastoid pada penyakit

    telinga kronis nilai diagnostiknya terbatas dibandingkan dengan

    manfaat otoskopi dan audiometri. Pemerikasaan radiologi

    biasanya mengungkapkan mastoid yang tampak sklerotik, lebih

    kecil dengan pneumatisasi lebih sedikit dibandingkan mastoid

    yang satunya atau yang normal. 2rosi tulang, terutama pada

    daerah atik memberi kesan kolesteatom

    *. iagnosa Keperawatan

    Cyeri berhubungan dengan proses peradangan.

    6angguan komunikasi berhubungan dengan efek kehilangan

    pendengaran. Perubahan persepsi atau sensoris berhubungan dengan obstruksi,

    infeksi di telinga tengah atau kerusakan di syaraf pendengaran

    &nsietas berhubungan dengan prosedur operasi, diagnosis,

    prognosis, anestesi, nyeri, hilangnya fungsi, kemungkinan

    penurunan pendengaran lebih besar setelah operasi.

    -solasi sosial berhubungan dengan nyeri , otore berbau busuk

    Kurangnya pengetahuan mengenai pengobatan dan pencegahan

    kekambuhan.

    BAB III

    PEMBAHA)AN *A)U)

    A. Pengkaj#an

    ". -dentitas

    a. Klien

    Cama > &n. P

    8anggal lahir > 0 1anuari *+"# (* tahun, * bulan, "0 hari)

    9mur > *$ 4ulan

    1enis Kelamin > Perempuan

    8anggal Pengka'ian > "+ Maret *+"$

    iagnosa Medis > Otitis Media Kronik ...

    b. Penanggung 1awab

    17

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    18/28

    Cama > 4apak &n. P

    Perker'aan > 4uruh pabrik makanan

    *. Keluhan 9tama

    -bu &n. P mengatakan, Ftidak pernah mendengarkan saya dan

    bahkan tidak melihat saya ketika berbicara dengannya.

    0. 7iwayat Kesehatan

    a. 7iwayat Kesehatan Sekarang

    "

    P

    ,

    R

    )

    T

    #. 7iwayat Kesehatan ahulu-bu &n. P mengatakan, FPernah demam tinggi pada usia bulan dan

    memiliki @masalah perilakuG se'ak ia berusia "" bulan, anak saya tidak

    pernah mendengarkan saya dan bahkan tidak melihat saya ketika saya

    memanggil dan berbicara dengannya. &nak saya tidak berbicara

    sepan'ang waktu ketika bermain bersama temantemannya.H

    An. P mengalami episode berulang otitis media selama bayi meskipun

    infeksi yang dialami An.P ini telah berkurang. Bicara An. P tidak

    dimengerti meskipun ia mengoceh terusmenerus!.

    a. 7iwayat Kesehatan Keluarga

    Kedua orangtua &n. P adalah perokok se'ak sebelum menikah.

    Mereka merokok didalam maupun diluar rumah. &n. P dan

    keluarga tinggal di pedesaan padat penduduk. &dik &n. P

    mengalami episode berulang otitis media selama bayi.

    b. Pola Pemenuhan &kti!itas

    8idak terdapat data dalam kasus.c. 7iwayat Psikososial, Spiritual, dan 4udaya

    -bu &n. P mengatakan, FSaya percaya ini adalah karena

    kurangnya berinteraksi dengan anakanak lain seusianya

    dirumah. Masalah &n. P mungkin kesalahan saya karena saya

    tidak melatihnya berbicara. Sekarang saya takut &n. P

    terbelakang dan tidak tahu bagaimana untuk membantunya.H

    Masalah yang ter'adi pada &n. P tidak pernah di sampaikan

    kepada siapa pun dan belum pernah diperiksakan kemanapun

    18

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    19/28

    karena -bu &n. P merasa malu. Selain itu, budaya dilingkungan

    mereka dan situasi keuangan tidak mendukung untuk

    dilakukannya terapi pada anakanakanya.

    d. 7iwayat Perkembangan

    -bu &n.P mengatakan, F A

    3. Pemeriksaan ?isik

    Saat dilakukan pemeriksaan telinga di Posyandu, dengan menempatkan

    mainan kecil di telinga &n. P, &n.P diam tidak menghiraukan bunyi

    apapun.

    $. Pemeriksaan Penun'ang

    I8idak terdapat data dalam kasus. 8herapi dan iet 8idak terdapat di

    kasus.

    19

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    20/28

    B. Anal#sa Data

    Data-ata

    /)u%jekt#-"%jekt#0

    Et#olog# Masalah *e+era1atan

    S>

    -bu &n. P mengatakan Ftidak

    pernah mendengarkan saya dan

    bahkan tidak melihat saya ketika

    berbicara dengannya.H

    O>

    4icara &n. P tidak

    dimengerti meskipun ia

    mengoceh @terusmenerusG

    merokok

    (Sesuai dengan kasus)

    8erpapar dalam waktu lama oleh

    5at berbahaya yang terkandung

    dalam asap rokok

    4ayi atau todler rentan memiliki

    tuba eustachius yang lebih

    pendek dan lurus sehingga

    rentan terhadap infeksi, memicu

    timbulnya infeksi media akut

    &kibat infeksi, pada area tuba

    eustachius tersumbat

    &kumulasi sekresi telinga

    tengah : cairan

    &kibatnya pada saat tuba

    6angguan Komunikasi Jerbal b.d Perubahan dalam

    Perkembangan

    20

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    21/28

    eustachius membuka, tekanan di

    telinga mengalami kongesti

    8er'adinya fluktuasi kehilangan

    pendengaran

    Mempengaruhi kualitas bicara

    dan bahasa yang di dengar

    S>

    -bu &n.P mengatakan, F &n.P

    tidak berbicara sepan'ang waktu

    disaat bermain bersama teman

    temannyaH.

    O>

    &n.P tidak melakukan kontak

    mata dan tidak berbicara

    pada orangtuanya atau

    perawat saat anamnesa.

    &n.P tampak tak tertarik

    4ayi atau todler rentan memiliki

    tuba eustachius yang lebih

    pendek dan lurus sehingga

    rentan terhadap infeksi, memicu

    timbulnya infeksi media akut

    &kibat infeksi, pada area tuba

    eustachius tersumbat

    &kumulasi sekresi telinga

    tengah : cairan

    7isiko Ketidakefektifan

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    22/28

    dengan lingkungannya &kibatnya pada saat tuba

    eustachius membuka, tekanan di

    telinga mengalami kongesti

    8er'adinya fluktuasi kehilangan

    pendengaran

    Mempengaruhi kualitas bicara

    dan bahasa yang di dengar

    S>

    -bu &n.P mengatakan, F &n.P

    tidak berbicaraH.

    O>

    &n.P beumur * tahun * bulan

    "0 hari 4icara &n. P tidak dimengerti

    meskipun ia mengoceh

    @terusmenerusG

    ?aktor penyebab perilaku orang

    tua yang kurang baik > merokok

    (Sesuai dengan kasus)

    8erpapar dalam waktu lama oleh

    5at berbahaya yang terkandung

    dalam asap rokok

    4ayi atau todler rentan memiliki

    tuba eustachius yang lebih

    pendek dan lurus sehingga

    rentan terhadap infeksi, memicu

    timbulnya infeksi media akut

    7isiko Keterlambatan Perkembangan dengan faktor

    risiko Otitis Media 4erulang.

    22

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    23/28

    &kibat infeksi, pada area tuba

    eustachius tersumbat

    &kumulasi sekresi telinga

    tengah : cairan

    &kibatnya pada saat tuba

    eustachius membuka, tekanan di

    telinga mengalami kongesti

    8er'adinya fluktuasi kehilangan

    pendengaran

    Mempengaruhi kualitas bicara

    dan bahasa yang di dengar

    C. D#agnosa *e+era1atan

    ". 6angguan Komunikasi Jerbal b.d Perubahan dalam Perkembangan.

    *. 7isiko Ketidakefektifan

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    24/28

    No D#agnosa

    *e+era1atan

    N"C NIC Ras#onal

    " 6angguan

    Komunikasi

    Jerbal b.d

    Perubahan dalam

    Perkembangan

    Setelah dilakukan tindakan

    kep.selama 0*# 'am gangguan

    komunikasi !erbal dapat diatasi

    dgn K

    Sensory function >

    A "* bulan

    ". Memberikan informasi

    mengenai kesesuaian

    24

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    25/28

    Perkembangan

    dengan faktor

    risiko Otitis

    Media 4erulang

    keterlambatan perkembangan

    dapat di atasi dgn K

    ;hild de!elopmen * year

    apat berbicara *0 kata

    apat menyebutkan

    beberapa bagian tubuh

    Mendengarkan cerita

    buku dongeng

    ". 1elaskan pada orangtua tentang

    perkembangan anak sesuai

    usianya.

    *. &n'urkan orangtua untuk

    mengucapkan katakata pada

    anak, dan mendorong anak

    untuk mengucapkannya

    kembali.

    usia dengan

    perkembangan anak.

    *. Menstimulasi anak agar

    si anak mampu untuk

    melakukan bicara sesuai

    usianya.

    E. Anal#sa *esenjangan Teor# an *asus

    idalam teori tentang otitis media supuratif kronik di'elaskan bahwa salah satu tanda dan ge'alanya ialah terdapat otore

    (keluarnya cairan dari telinga) sedangkan pada kasus yang dialami &n.P yang mengalami otitis media supuratif kronik data

    tidak di'elaskan ada tidaknya cairan telinga.

    25

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    26/28

    26

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    27/28

    BAB 2

    PENUTUP

    A. *es#m+ulan

    ari analisis kasus &n. P, didapatkan bahwa &n. P mengalami

    keterlambatan perkembangan dalam kemampuan persepsi auditori akibat

    otitis media kronik yang dideritanya, sehingga memunculkan masalah

    keperawatan yang lebih kompleks lagi, yaitu sikap ibu &n. P yangmengalami penurunan harga diri dampak dari masalah tersebut, oleh karena

    itu muncul beberapa tindakan keperawatan yang dapat dilakukan perawat

    dalam kasus tersebut. engan membuat ka'ian literartur kembali sebagai

    tolok ukur dalam membuat nursing care planyang sesuai dengan klien.

    B. )aran

    ". 4agi Mahasiswa

    Meningkatkan kualitas bela'ar dan memperbanyak literatur dalam

    pembuatan asuhan keperawatan yang baik dan benar.

    *. 4agi Pendidikan

    4agi dosen pembimbing agar dapat memberikan bimbingan yang lebih

    baik dalam pembuatan asuhan keperawatan selan'utnya.

    0. 4agi Kesehatan

    Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa kesehatan khususnya untuk

    mahasiswa keperawatan agar mengetahui bagaimana asuhan

    keperawatan pada klien dengan gangguan pendengaran.

    DA'TAR PU)TA*A

    &O" =asisi, Sulaiman O&, &lfalobi. (*+""). Socio "conomic Status and

    Hearing #oss In $hronic Suppuratti%e &titis 'edia In (igeria.

    27

  • 7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)

    28/28

    ;orwin, 2. (*++).Buku Saku Patofisiologi. 1akarta > 26;.

    'aafar &. (*++).Buku A)ar Ilmu *esehatan +elinga Hidung +enggorok

    *epala leher. 2disi $. 1akarta > ?K9-.

    8-M.

    1oyce :