palliative nursing

21
Paliatif in nursing 2012 LEARNING TASK MODEL KEPERAWATAN YANG DAPAT DITERAPKAN DALAM KEPERAWATAN PALIATIF JUMAT, 5 OKTOBER 2012 Kasus 2: Bpk H (68 tahun) sudah 10 tahun menderita diabetes mellitus dan asma. Kemampuan fisik Bapak H mengalami penurunan, ditambah lagi Bapak H sulit untuk berdiri lama. Oleh karena itu, Bapak H hanya disuruh duduk atau tiduran saja oleh anaknya. Padahal Bapak H ingin membantu atau melakukan sesuatu. Bapak H merasa cemas dengan kondisinya, karena mengalami perubahan yang drastis terhadap kondisi fisiknya sekarang. Bapak H merasa khawatir, cemas dan takut menghadapi kematian itu sendiri, tidak berdaya, lemas, tidak percaya diri, tidak tentram dan gelisah. Berdasarkan ilustrasi kasus di atas 1. Apakah kasus di atas termasuk ke dalam keperawatan paliatif? Alasannya? 2. Salah satu middle range theory keperawatan yang dapat diterapkan pada kasus di atas adalah teori peaceful end of life. Apakah teori peaceful end of life itu? Teori apa saja yang membangun/ melatar belakangi teori ini? 3. Gambarkan diagram teori peaceful end of life dan jelaskan masing- masing bagiannya! 4. Bagaimana aplikasi teori peaceful end of life pada kasus di atas? Page | 1

Upload: joest-karang

Post on 02-Aug-2015

227 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: palliative nursing

Paliatif in nursing 2012

LEARNING TASK

MODEL KEPERAWATAN

YANG DAPAT DITERAPKAN DALAM KEPERAWATAN PALIATIF

JUMAT, 5 OKTOBER 2012

Kasus 2:

Bpk H (68 tahun) sudah 10 tahun menderita diabetes mellitus dan asma. Kemampuan fisik

Bapak H mengalami penurunan, ditambah lagi Bapak H sulit untuk berdiri lama. Oleh karena itu,

Bapak H hanya disuruh duduk atau tiduran saja oleh anaknya. Padahal Bapak H ingin membantu

atau melakukan sesuatu. Bapak H merasa cemas dengan kondisinya, karena mengalami

perubahan yang drastis terhadap kondisi fisiknya sekarang. Bapak H merasa khawatir, cemas dan

takut menghadapi kematian itu sendiri, tidak berdaya, lemas, tidak percaya diri, tidak tentram

dan gelisah.

Berdasarkan ilustrasi kasus di atas

1. Apakah kasus di atas termasuk ke dalam keperawatan paliatif? Alasannya?

2. Salah satu middle range theory keperawatan yang dapat diterapkan pada kasus di atas

adalah teori peaceful end of life. Apakah teori peaceful end of life itu? Teori apa saja yang

membangun/ melatar belakangi teori ini?

3. Gambarkan diagram teori peaceful end of life dan jelaskan masing-masing bagiannya!

4. Bagaimana aplikasi teori peaceful end of life pada kasus di atas?

5. Tindakan apa saja yang akan anda (perawat) berikan kepada Bapak H dan keluarganya

berdasarkan teori peaceful end of life?

6. Selain teori ini, adakah model/ teori keperawatan lain yang dapat diterapkan pada kasus

di atas?

Page | 1

Page 2: palliative nursing

Paliatif in nursing 2012

Jawaban :

1. Kasus Bapak H adah termasuk kedalam keperawatan paliatif, dimana Bapak H yang

mengalami Diabetes Melitus dan asma sejak lama, sewaktu-waktu dapat merenggut

nyawanya. Hal ini pula di beratkan oleh karena perubahan fisik yang berubah secara drastis

dan penyakit yang dialami ini tidak dapat disembuhkan melainkan hanya dapat dikontrol

terus ditambah lagi pasien mulai mengalai penurunan kualitas hidupnya yang ditandai

dengan merasa khawatir, cemas dan takut menghadapi kematian itu sendiri, tidak berdaya,

lemas, tidak percaya diri, tidak tentram dan gelisah.

Hal tersebut diatas sesuai dengan yang dijelaskan oleh WHO (2005) mengenai keperawatan

paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup,

dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan lain, memberikan dukungan spiritual dan

psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap

keluarga yang kehilangan/berduka.

Pada akhirnya tujuan dari perawatan paliatif adalah untuk Meningkatkan kualitas hidup dan

menganggap kematian sebagai proses yang normal, tidak mempercepat atau menunda

kematian, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu, menjaga keseimbangan

psikologis dan spiritual , berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya, dan

berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.

2. Middle range theories dapat didefinisikan sebagai serangkaian ide/ gagasan yang saling

berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu pada realitas keperawatan

(Smith dan Liehr, 2008).

Teori Middle Range, merupakan level kedua dari teori keperawatan, abstraknya pada level

pertengahan, inklusif, diorganisasi dalam lingkup terbatas, memiliki sejumlah varibel

terbatas, dapat diuji secara langsung. Teori Middle-Range memiliki hubungan yang lebih

kuat dengan penelitian dan praktik. Hubungan antara penelitian dan praktik menurut Merton

(1968), menunjukkan bahwa Teori Mid-Range amat penting dalam disiplin praktik, selain

Page | 2

Page 3: palliative nursing

Paliatif in nursing 2012

itu Walker and Avant (1995) mempertahankan bahwa mid-range theories menyeimbangkan

kespesifikannya dengan konsep ekonomi secara normal yang nampak dalam grand teori.

Akibatnya mid-range teori memberikan manfaat bagi perawat, mudah diaplikasikan dalam

praktik dan cukup abstrak secara ilmiah.

Teori peaceful end of life. Teori ini adalah informasi oleh sejumlah kerangka teoritis. Hal ini

didasarkan terutama pada model klasik Donabedians struktur, proses dan hasil (Ruland &

Moore, 1998) yang sebagian, dikembangkan dari teori besar pengaruh systems. Dalam teori

peaceful end of life, pengaturan struktur adalah sistem keluarga (pasien sakit parah dan

semua orang lain yang signifikan) yang menerima perawatan dari profesional pada unit

rumah sakit perawatan akut.

Proses didefinisikan sebagai tindakan-tindakan (intervensi keperawatan) yang dirancang

untuk mempromosikan positif hasil dari berikut:

(1) bebas dari rasa sakit,

(2) mendapatkan penghiburan,

(3) mendapatkan martabat dan rasa hormat,

(4) Berada dalam kedamaian dan

(5) mengalami kedekatan kepada orang lain yang signifikan dan mereka yang peduli.

Penggunaan Bukti Empiris

Teori peaceful end of life didasarkan pada bukti empiris yang berasal dari kedua pengalaman

langsung dari perawat ahli dan mengkaji secara menyeluruh literatur menangani beberapa

komponen teori. Para standart perawatan terdiri dari praktek terbaik berdasarkan bukti

penelitian yang diturunkan di bidang nyeri, kenyamanan gizi manajemen, dan teori

preskriptif relaxation.

Page | 3

Page 4: palliative nursing

Paliatif in nursing 2012

3. Diagram teori peaceful end of life

1) Diagnosis

Pasien menerima penyakit terminal, end of life prognosis sebagai hasil dari proses

penyakit terminal baik karena penyakit akibat pembekuan darah, stroke, serangan

jantung, trauma atau kanker

2) Comfort

Pasien memiliki hak untuk berada dalam keadaan kenyamanan pada setiap waktu

termasuk pemberian intervensi fisik, lingkungan, dan atau psiko spiritual

3) Advance care directive / embracing your choice

Berdasarkan diagnosis setiap orang harus memiliki advance directive. Hal ini

memungkinkan pasien untuk menunjuk seseorang untuk berbicara bagi mereka dalam hal

keinginan pelayanan kesehatan mereka , jika mereka tidak mampu berbicara sendiri.

4) Paliative/hospice care

Perawatan aktif total pasien yang penyakitnya tidak responsif terhadap pengobatan

kuratif. Pengendalian nyeri dan gejala lainnya serta menangani masalah psikologis,

masalah sosial dan spiritual adalah yang terpenting. Tujuan yang ingin dicapai adalah

pencapaian kualitas hidup terbaik bagi pasien dan keluarga (WHO 1990)

5) Spiritual

Page | 4

Page 5: palliative nursing

Paliatif in nursing 2012

Spiritualitas didefinisikan sebagai pencarian individu untuk makna tertinggi dan setiap

orang menentukan definisi ini sesuai dengan keyakinan sendiri dan pengalaman.

Penyedia pelayanan kesehatan lebih baik dapat membantu pasien dan anggota keluarga

dengan masalah ini.

6) Caring quilt/caring cart

Membawa kenyamanan bagi pasien serta kenangan kepada orang terkasih dengan

menawarkan banyak peralatan untuk membantu dalam tahap akhir. Ini terdiri dari

perlengkapan untuk membuat dan menangkap kenangan, seperti film, dan musik, serta

perlengkapan seni.

7) No one dies alone

Penting untuk meyakinkan kehadiran dari pendamping bagi pasien sehingga pada saat

kematiannya tidak merasa sendiri.

Ruland dan Moore (1998) mengidentifikasi enam pernyataan teoritis untuk teori mereka

sebagai berikut:

1) Monitoring dan mengelola rasa sakit dan menerapkan intervensi farmakologis dan

nonpharmacologic.

2) Mencegah, memantau dan menghilangkan ketidaknyamanan fisik, memfasilitasi istirahat,

relaksasi dan kepuasan, dan mencegah komplikasi

3) Pasien berperan dalam pengambilan keputusan tentang perawatan pasien,

memperlakukan pasien dengan bermartabat, empati dan rasa hormat serta memberikan

perhatian terhadap kebutuhan dan keinginan pasien

4) Memberikan dukungan emosional, memantau serta memberi inspirasi dan melakukan

bimbingan dalam masalah-masalah pasien, memberikan kehadiran dari orang-orang

terdekat pasien sehingga pasien dapat merasa damai

5) Memfasilitasi dan berpatisipasi signifikan dalam perawatan pasien, empati terhadap

kesedihan orang lain, dan memfasilitasi peluang dalam kedekatan keluarga pasien.

Page | 5

Page 6: palliative nursing

Paliatif in nursing 2012

6) Pengalaman pasien tidak sakit, kenyamanan, martabat, dan rasa hormat yang damai,

kedekatan dengan orang lain yang signifikan atau orang-orang yang peduli berkontribusi

sampai akhir hidup damai

4. Aplikasi teori peaceful end of life

Tidak nyeri

Pasien dengan penyakit terminal cenderung akan mengalami nyeri oleh karena penyakit

yang dideritanya. Pada Bapak H apabila pasien tersebut mengalami nyeri hebat dapat

dilakukan manajemen nyeri baik itu farmakologi dan non-farmakologi. Terapi

farmakologi pasien diberikan obat pengurang rasa nyeri dengan dosis yang disesuaikan

dimana perawat melakukan kolaborasi dalam multidisiplin dengan profesi lain yaitu

dokter dan apoteker. Pemberian terapi non-farmakologis dapat diberikan sesuaikan

dengan keadaan pasien yang didapat dari hasil pengkajian perawat. Contohnya terapi

distraksi, apabila Bapak H senang mendengarkan musik, perawat dapat menyarankan

kepada keluarga untuk menyediakan tape untuk mendengarkan musik yang disukai

Bapak H. Ada berbagai macam terapi non-farmkologis diantaranya, teknis napas dalam,

relaksasi progresif, guided imagery, hipnoterapy, back masase. Pada intinya semua terapi

non-farmakologis dapat digunakan sesuai dengan kondisi klien, dimana diharapkan

dengan terapi non farmakologis diharapkan tidak ada ketergantungan dengan terapi

farmakologis sehingga tidak ada peningkatan dosis yang dibeikan dan efek samping

yang ditimbulkan.

Nyaman

Perawat dapat menyarankan kepada keluarga Bapak H agar memberikan kebebasan

kepada Bapak H untuk melakukan hal-hal yang disukainya, namun dilakukan sesuai

dengan batas kemampuan dari Bapak H. Dari melakukan kegiatan yang disukai oleh

BapakH, diharapkan mampu memberikan rasa nyaman, juga mampu mengurangi nyeri

yang dirasakan. Tetapi juga perlu diperhatikan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan

kondisi pasien. Kegiatan yang diberikan bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup

Bapak H

Page | 6

Page 7: palliative nursing

Paliatif in nursing 2012

respektif

Perawat memberikan konsul kepada keluarga agar memberikan perhatian lebih kepada

Bapak H. Dapat juga seperti menemani Bapak H melakukan kegiatan yang disukai Bapak

H, menemani mengobrol juga akan membuat Bapak H sangat diperhatikan oleh keluarga.

Yang terpenting dimana sanak keluarga dapat berkumpul menemani Bapak H dari mulai

anak, cucu, saudara, dan orang-orang disekitarnya dimana adalah meningkatkan

intensitas dan kehangatan dalam berkumpul dan berkomunikasi. Perawat dapat

menyarankan keluarga untuk mendampingi Bapak H, mendampingi Bapak H saat sendiri,

keluarga diharapkan lebih sering berkumpul untuk mendampingi Bapak H, diharapkan

mampu menambah semangat Bapak H.

Dihormati orang lain

Perawat dapat menyarankan kepada keluarga untuk tetap menghormati maupun

menghargai pendapat Bapak H seperti saat sehat dulu. Dapat juga Bapak H di ajak

mengobrol tentang kesuksesan Bapak H dulu sewaktu masih muda. Sehingga diharapkan

dapat menambah rasa percaya diri Bapak H.

5. Tindakan yang dapat diberikan pada Bapak H dan keluarganya berdasarkan teori peaceful

end of life :

Mengacu pada tiga konsep pada teori peaceful end of life yakni nyeri, kenyamanan dan

kedamaian, tindakan yang dapat dilakukan:

Monitoring dan mengelola rasa sakit dan menerapkan intervensi farmakologis dan

nonpharmacologic pada klien jika memungkinkan.

Mencegah, memantau dan menghilangkan ketidaknyamanan fisik, memfasilitasi

istirahat, relaksasi klien.

memperlakukan pasien sesuai dengan harkat dan martabat, bersikap empati , rasa

hormat dan caring terhadap klien.

Melakukan pendampingan secara psikologis untuk memberikan dukungan emosional

pada klien. Memberikan edukasi pada keluarga bagaimana merawat klien dengan DM di

rumah.

Page | 7

Page 8: palliative nursing

Paliatif in nursing 2012

Berdasarkan teori kenyamanan, terdapat 4 konteks yang dapat dilakukan perawat terkait

kasus Bapak H agar Bapak H dapat menjalani hidupnya dengan damai dan tenang ialah:

1) Fisik

Perawat harus mampu menangani keadaan fisik Bapak H, walaupun kondisi Bapak tidak

bisa disembuhkan secara pasti. Proses farmakologis dan non famakologis penting

diperhatikan perawat. Minimal hal yang harus diperhatikan adalah keadaan nyeri Bapak

H terkait penyakitnya.

2) Lingkungan

Bapak H akan merasa nyaman dan pada akhirnya merasa tenang dengan kondisinya,

sehingga Bapak H bisa menerima kondisinya. Lingkungan bisa diciptakan perawat

dengan membuat suasana nyaman disekitar Bapak H, baik dari kebersihan, kebisingan,

keributan, dan lain sebagainya. Perawat harus bisa menciptakan hal tersebut terkait

kondisi Bapak H sesuai kasus.

3) Sosiokultural

Perawat bisa melakukan diskusi dengan keluarga Bapak H terkait kebiasaan dari

lingkungan sosial dan adat dari Bapak H, agar dalam pemberian intervensi keperawatan

tepat dan Bapak H merasa nyaman dengan perlakuan perawat.

4) Psikospiritual

Kenyamanan akan keadaan psikospritual dapat dilakukan perawat dengan bantuan tokoh

agama dari Bapak H dalam menangani kebutuhan spiritual. Perawat dapat mengkaji

lebih dalam psikologis Bapak H dengan teknik listening atau pendengar aktif. Perawat

mendengarkan keluh kesah Bapak H sehingga Bapak H tidak merasa sendiri.

6. Teori yang dapat diaplikasikan pada Bp. H selain Peacefull End of Life Theory :

Comfort Theory

Katharine Kolcaba menekankan Comfort Theory pada beberapa konsep utama, antara

lain :

1) Health Care Needs

Kolcaba mendefinisikan kebutuhan pelayanan kesehatan sebagai suatu kebutuhan

akan  kenyamanan, yang dihasilkan dari situasi pelayanan kesehatan yang stressful,

Page | 8

Page 9: palliative nursing

Paliatif in nursing 2012

yang tidak dapat dipenuhi oleh penerima support system tradisional. Kebutuhan ini

meliputi kebutuhan fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan, yang kesemuanya

membutuhkan monitoring, laporan verbal maupun non verbal, serta kebutuhan yang

berhubungan dengan parameter patofisiologis, membutuhkan edukasi dan dukungan

serta kebutuhan akan konseling finansial dan intervensi.

2) Comfort

Comfort merupakan sebuah konsep yang mempunyai hubungan yang kuat dalam

keperawatan. Comfort diartikan sebagai suatu keadaan yang dialami oleh penerima

yang dapat didefinisikan sebagai suatu pengalaman yang immediate yang menjadi

sebuah kekuatan melalui  kebutuhan  akan keringanan (relief), ketenangan (ease), and

(transcedence) yang dapat terpenuhi dalam empat konteks pengalaman yang meliputi

aspek fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan.

Kolcaba, (2003) kemudian menderivasi konteks diatas menjadi beberapa hal berikut :

a.    Fisik, berkenaan dengan sensasi tubuh

b.    Psikospiritual, berkenaan dengan kesadaran internal diri, yang meliputi harga

diri, konsep diri, sexualitas, makna kehidupan hingga hubungan terhadap

kebutuhan lebih tinggi.

c.     Lingkungan, berkenaan dengan lingkungan, kondisi, pengaruh dari luar.

d.    Sosial, berkenaan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan hubungan sosial

3) Comfort Measures

Tindakan kenyamanan diartikan sebagai suatu intervensi keperawatan yang didesain

untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan yang spesifik dibutuhkan oleh penerima

jasa, seperti fisiologis, sosial, financial, psikologis, spiritual, lingkungan, dan

intervensi fisik.

4) Enhanced Comfort

Sebuah outcome yang langsung diharapkan pada pelayanan keperawatan, mengacu

pada teori comfort ini.

5) Intervening variables

Didefinisikan sebagai kekuatan yang berinteraksi sehingga mempengaruhi persepsi

resipien dari comfort secara keseluruhan. Variable ini meliputi pengalaman masa lalu,

usia, sikap, status emosional, support system, prognosis, financial, dan keseluruhan

Page | 9

Page 10: palliative nursing

Paliatif in nursing 2012

elemen dalam pengalaman si resipien.

6) Health Seeking Behavior (HSBs)

Merupakan sebuah kategori yang luas dari outcome berikutnya yang berhubungan

dengan pencarian kesehatan yang didefinisikan oleh resipien saat konsultasi dengan

perawat. HSBs ini dapat berasal dari eksternal (aktivitas yang terkait dengan

kesehatan), internal (penyembuhan, fungsi imun,dll.)

7) Institusional Integrity

Didefinisikan sebagai nilai, stabilitas financial, dan keseluruhan dari organisasi

pelayanan kesehatan pada area local, regional, dan nasional. Pada sistem rumah sakit,

definisi institusi diartikan sebagai pelayanan kesehatan umum, agensi home care, dll.

Teori kenyamanan yang dikembangkan dalam artikel oleh Kolcaba mudah dimengerti

dan dipahami, selain itu teori ini kembali kepada keperawatan dasar dan misi/tujuan

keperawatan tradisional yaitu kenyamanan.

Teori ini melibatkan semua aspek (holistik) yang meliputi fisik, psikospiritual,

lingkungan dan sosial kultural. Namun untuk menilai semua aspek tersebut dibutuhkan

komitmen tinggi dan kemampuan perawat yang trampil dalam hal melakukan asuhan

keperawatan berfokus kenyamanan (pengkajian hingga evaluasi), yang di dalamnya

dibutuhkan teknik problem solving yang tepat.

Self Transendency Teory

Teori Self Transendensi Pamela G.Reed :

1. Vulnerability

Kesadaran seseorang akan adanya kematian, Konsep vulnerable meningkatkan

kesadaran akan situasi mendekati kematian termasuk di dalamnya adalah keadaan

gawat seperti disabilitas, penyakit kronik, kelahiran, dan pengasuhan.

2. Self Transendence

Transendensi diri berarti suatu gerak melampaui apa yang telah dicapai, suatu

gerak dari yang kurang baik menjadi baik dan dari yang baik menjadi lebih baik.

Menurut Pamela G Reed, Self Transcendence didefiniskan sebagai pengembangan

konsep diri dibatasi secara mulitidimensi yaitu :

Page | 10

Page 11: palliative nursing

Paliatif in nursing 2012

- Inwardly  (batiniah) : melakukan refleksi introspeksi diri terhadap

pengalaman- pengalaman yang telah dialami.

- Outwardly  (lahiriah), diartikan pentingnya berinteraksi dengan

lingkungannya.

- Temporally (duniawi) : menggunakan pengalaman masa lalu sebagai pelajaran

untuk mencapai tujuan masa depan.

3. Well Being

Didefiniskan sebagai perasaan sehat secara menyeluruh baik fisik, psikologis,

sosial, budaya dan spiritual yang menunjukkan suatu kesejahteraan dan keadan

yang baik.

4. Moderating-Mediating Factors

Faktor-faktor  yang mempengaruhi proses transendensi diri yang berkontribusi

terhadap kondisi yang baik, misalnya : usia, jenis kelamin, kemamapuan kognitif,

pengalaman hidup, persepsi spiritual, lingkungan sosial, dan riwayat masa lalu.

5. Point of Intervention

Berdasarkan teori transendensi diri, terdapat dua poin intervensi.

- Tindakan keperawatan secara langsung berfokus pada sumber-sumber yang

berasal dari dalam diri seseorang terhadap transendensi diri.

- Tindakan yang  berfokus pada beberapa faktor personal dan kontekstual yang

mempengaruhi hubungan antara transendensi diri dan vulnerabel ; hubungan

antar transendensi diri dan keadaan baik/sehat.

Chronic Sorrow Theory (Georgene Gaskill Eakes)

Para NCRCS ( The Nursing Consurtium  For Research on Chronic Sorrow )

mengutip pengamatan Olshanskys, orang tua mengalami kesedihan berulang dan

kesedihan kronis panjang. Ada  kategori mengatasi gaya atau manajemen. Strategi

koping internal meliputi tindakan - berorientasi kognitif penilaian kembali dan

perilaku interpersonal.

- Konsep Mayor dan Definisi Kesedihan Kronis

Page | 11

Page 12: palliative nursing

Paliatif in nursing 2012

Kesedihan kronis adalah kesenjangan yang sedang berlangsung yang dihasilkan

dari kerugian ditandai dengan pervasif dan permanen. Gejala kesedihan berulang

secara periodik dan gejala ini berpotensi progresif.

- Kerugian

Kerugian terjadi sebagai akibat dari kesenjangan antara situasi ideal dan nyata

atau pengalaman. Misalnya ada seorang anak yang sempurna dan seorang anak

dengan kondisi kronis yang berbeda dari ideal itu.

- Pemicu Kejadian

Situasi pemicu kejadian , keadaan dan kondisi yang menonjolkan perbedaan atau

kehilangan berulang dan memulai atau memperburuk perasaan berduka.

- Metode manajemen

Metode manajemen sarana yang berhubungan dengan individu kesedihan kronis.

Ini mungkin internal (strategi koping pribadi) atau eksternal (praktisi perawatan

kesehatan atau orang lain yang mengintervensi).

- Manajemen yang tidak efektif

Efektif manajemen hasil dari strategi yang meningkatkan ketidaknyamanan

individu atau meningkatkan perasaan kesedihan kronis.

- Manajemen Efektif

Efektif manajemen hasil dari strategi yang mengarah pada peningkatan

kenyamanan individu yang terkena.

Theory of Caring (Kristen Swanson)

Tingkat dan ruang lingkup teori memerlukan segala sesuatu baik hubungan antara

pasien dan perawat, maupun keseluruhan hubungan antara profesi keperawatan dan

masyarakat. Hal ini karena konsep Swanson tentang “person” tergantung pada

tingkat analisis dan disposisi yang sedang dilakukan perawat dalam merawat pasien.

Dalam beberapa kasus, "person" dapat diartikan hanya satu orang saja yaitu pasien,

sementara dalam kasus lain bisa diartikan juga anggota keluarga yang secara

langsung sangat erat terlibat. Menurut Swanson, yang lain bahkan bisa menjadi

konsep dan ideal yang harus diperjuangkan perawat, termasuk hak asasi manusia,

akses ke perawatan kesehatan, dan keadilan sosial.

Page | 12

Page 13: palliative nursing

Paliatif in nursing 2012

Konsep Mayor

1. Caring

Caring adalah cara mengasihi orang lain dengan adanya komitmen dan

tanggungjawab terhadap orang tersebut (Swanson,1991).

2. Knowing

Knowing dalam hal ini dimaksudkan memahami arti sebuah peristiwa yang terjadi

dalam hidup orang lain, menghindari asumsi-asumsi, berfokus pada orang yang

dirawat / pasien, mengkaji, serta melibatkan orang yang memberi asuhan dan orang

yang diberi asuhan dalam proses “knowing” atau pengenalan (Swanson,1991).

3.  Being with

Dalam hal ini dimaksudkan mendukung orang lain secara emosional termasuk

keberadaannya untuk orang lain dan berbagi kesedihan dengan orang tersebut

(Swanson,1991).

4.  Doing for

Yang dimaksud adalah melakukan sesuatu demi kepentingan orang lain termasuk

memenuhi kebutuhan, kenyamanan, dan melindungi orang tersebut (Swanson,1991).

5.  Enabling

Yaitu memfasilitasi orang lain untuk melalui masa-masa transisi dalam hidupnya dan

melewati setiap peristiwa hidupnya dengan berfokus pada peristiwa tersebut,

mendukungnya, memberi penjelasan, memvalidasi apa yang dirasakan, menemukan

alternatif penyelesaian, dan memberikan feedback / umpan balik (Swanson,1991).

6.  Maintaining belief

Yaitu menumbuhkan keyakinan seseorang dalam melalui setiap peristiwa hidup dan

masa-masa transisi dalam hidupnya serta menghadapi masa depan dengan penuh

keyakinan, meyakini kemampuan orang lain, menumbuhkan sikap optimis,

membantu menemukan arti atau mengambil hikmah dari setiap peristiwa, dan selalu

ada untuk orang lain dalam situasi apa pun.

Page | 13

Page 14: palliative nursing

Paliatif in nursing 2012

Daftar Pustaka

Smith,Mary Jane & Liehr, Patricia R. 2008. Middle range theory for nursing. 2nd ed.  New

York: Springer Publishing Company.

Murrish, Jennifer. 2010. Development of An End-Of-Life Care/Decision Pamphlet in The ICU.

Tersedia di http://csuchico-dspace.calstate.edu/bitstream/handle/ [Diakses pada tanggal 5

Oktober 2012]

http://www.endoflifejourney.com/circlerollovernew.htm#Goerge, B. Julia. 1995. Nursing Theories The base for Professional Nursing Practice. Fourth

Edition. United State of America : Appleton and Lange Norwalk Connecticut

Page | 14