neonatus
DESCRIPTION
lapsusTRANSCRIPT
Laporan Kasus Neonatus – Wenny wijaya (030.10.278)
I. IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : By. Ny. S
Umur : 1 hari
Tanggal lahir : 25 Juni 2015 pukul 00.10
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jalan Medowo V, Gayamsari
Ruang : Perinatologi
Nomor RM : 329206
Nama ayah : Tn. A
Umur : 28 tahun
Pendidikan terakhir : SLTA/sederajat
Pekerjaan : Karyawan swasta
Nama ibu : Ny. S
Umur : 24 tahun
Pendidikan terakhir : SLTA/sederajat
Pekerjaan : Karyawan swasta
Masuk RS : 25 Juni 2015 pukul 10.00
II. DATA DASAR
1. ANAMNESIS
Alloanamnesis dilakukan dengan ibu pasien dan perawat ruang
perinatologi RSUD Kota Semarang pada tanggal 26 Juni 2015 serta
didukung catatan medis ibu dan pasien.
Keluhan utama : demam
1
Laporan Kasus Neonatus – Wenny wijaya (030.10.278)
Keluhan tambahan : kuning
Riwayat Penyakit Sekarang:
Sebelum masuk rumah sakit
Pada tanggal 26 Juni 2015, ± 1 jam SMRS, tiba-tiba ibu G2P1A0 U24 H
39minggu merasakan perutnya sakit, tidak mules dan kencang-kencang,
namun tidak ada keluar cairan ngepyok, lendir, dan darah dari jalan lahir.
Oleh karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kemudian ibu
memeriksakan kehamilannya tersebut ke bidan. Oleh bidan, ibu dirujuk ke
IGD RSUD Kota Semarang karena adanya hasil pemeriksaan tekanan darah
atas yang tinggi, yaitu 140/90mmHg.
Setelah masuk rumah sakit
Sesampainya di IGD RSUD Kota Semarang, ibu kemudian dilakukan
anamnesis dan pemeriksaan dalam. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan
didapatkan terjadi perembesan air ketuban pada ibu, kondisi bayi saat ini
dalam kondisi yang baik serta hasil pengukuran tekanan darah yang
didapatkan normal 120/80 mmHg. Saat dilakukan pemeriksaan dalam oleh
bidan didapatkan pembukaan 1 cm dengan kulit ketuban(-) dan keluar cairan
ketuban berwarna keruh hijau, letak belakang kepala. Ibu direncanakan untuk
melahirkan secara spontan dan dipindah ke Ruang Srikandi RSUD Kota
Semarang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Pada pukul 18.15 WIB, tiba-tiba ibu merasakan perutnya terasa kencang
dengan hasil pemeriksaan dalam pembukaan 4 dan pukul 11.40 pembukaan
jalan lahir ibu sudah lengkap, kemudian ibu dilakukan pimpinan mengejan
oleh residen obgyn di Ruang Srikandi. Pada pukul 00.10 WIB, lahir seorang
bayi laki-laki secara spontan di Ruang Srikandi RSUD Kota Semarang
dengan berat badan 3500 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 35 cm,
lingkar dada 33 cm, kaput suksedaneum (-), sefal hematom (-). Pada menit
ke-1, bayi lahir menangis merintih, warna kulit kemerahan dengan biru pada
ekstremitas, pernafasan baik, tonus otot sedang dan frekuensi denyut jantung
>100 kali/menit. Pada menit ke-5, bayi masih menangis merintih, warna kulit
kemerahan dengan biru pada ekstremitas, pernafasan baik, tonus otot baik,
2
Laporan Kasus Neonatus – Wenny wijaya (030.10.278)
dan frekuensi denyut jantung >100 kali/menit. Pada menit ke-10, bayi
menangis kuat, warna kulit kemerahan, pernafasan baik, tonus otot baik, dan
frekuensi denyut jantung >100 kali/menit. Kemudian bayi dirawat di
perinatologi advice untuk cek Dr, GDS dan cek residu, Infus d10% 8tpm
mikro, inj ampisulbaktam 2x250mg, Ca glukonas 2x1.75cc .
Setelah masuk perinatologi
Pada pukul 00.30 WIB, bayi kemudian dirawat di Ruang Perinatologi
RSUD kota Semarang dengan neonatus aterm, berat badan lahir cukup dan
asfiksia ringan dengan Suspect Neonatal Infeksi. Selama menjalani perawatan
di ruang Perinatologi, berat badan bayi mulai meningkat secara bertahap.
Setelah 2 hari dirawat di ruang Perinatologi, berat badan bayi telah
menunjukkan 3600 gram serta muncul kuning pada kepala hingga extremitas ,
dan bayi pun dirawat hingga mendapatkan Fototerapi dan kuning menghilang
pada hari ke 4 sehingga bayi diperbolehkan untuk pulang.
Tanggal Keterangan Tanda-tanda vitalRawat H-0
25 Juni 2015
Usia :0 hariBBL :3500 gramAS :7-8-9
Keadaan bayi: gerak bayi aktif menangis merintih (+) refleks hisap lemah muntah (-) kuning (-)
Ass:/ Neonatus atermBBLCAsfiksia Ringanobs NI
Terapi: jaga kehangatan rawat tali pusat injeksi vit K 1 x 1 mg salep mata kloramfenikol
ods IMD (lama kontak ±1 jam) Advice:
- pasang OGT → tes residu (-) → coba diit minimal 3ml
- Infus D10% 8tpm mikro- Ampisulbactam 2x250
HR : 152x/mRR : 48x/mt : 38.3°CN : i/t c
Kepala : CH (-) CS (-)
Hidung : NCH (-)Thorax : simetris (+)
retraksi (-)Pulmo : SNV +/+
rh -/-wz -/-
Abdomen : supel, BU (+)Ekstremitas : akral sianosis (-)SpO2 : 95-99%
3
Laporan Kasus Neonatus – Wenny wijaya (030.10.278)
mg- Ca glukonas 2x1,5cc
Program:- periksa lab darah rutin dan
gula darah sewaktu- observasi 2 jam post partus- pantau residu
(+) → diet tunda(–) → diet bertahap
- jika KU baik, stop O2
- Pemberian antibiotik sampai tanggal 27 juni 2015
Rawat H-1
26 Juni 2015Usia :1 hariBBL :3500 gram
Keadaan bayi: gerak bayi cukup aktif’ menangis (+) refleks hisap kuat muntah (-) kuning (-) residu (-)
Ass:/ Neonatus atermBBLCAsfiksia ringanobs NI
Terapi: Infus D10% 8tpm mikro diit PO 10cc Ampisulbactam 2x225 mg Injeksi vit K 2x1 mg off O2
Program:- pantau KU dan tanda vital- stop O2
- Pemberian antibiotik sampai tanggal 27 Juni 2015
HR : 142x/mRR : 44x/mt : 36,7°CN : i/t c
Kepala : CH (-) CS (-)
Hidung : NCH (-)Thorax : simetris (+)
retraksi (-)Pulmo : SNV +/+
rh -/-wz -/-
Abdomen : supel, BU (+)Ekstremitas : akral sianosis (-)
Rawat H-2
27 Juni 2015Usia :2 hariBBL :
Keadaan umum: gerak bayi cukup aktif’ menangis (+) refleks hisap kuat perut kembung (+) muntah (+) kuning (+) Krammer III-IV
HR : 158x/mRR : 45x/mt : 36,7°CN : i/t c
Kepala : CH (-) CS (-)
4
Laporan Kasus Neonatus – Wenny wijaya (030.10.278)
3500 gramAss:/ obs NI
ikterik patologis
Terapi: Infus D10% 8tpm mikro diit PO 10cc Ampisulbactam 2x225 mg Injeksi vit K 2x1 mg
Program:- pantau KU dan tanda vital- OGT lepas- fototerapi 1 x 24 jam, bila
ikterik (+) → lanjutkan fototerapi 2 x 24 jam
- Pemberian antibiotik sampai tanggal 27 Juni 2015
- latihan menyusu pada ibu
Hidung : NCH (-)Thorax : simetris (+)
retraksi (-)Pulmo : SNV +/+
rh -/-wz -/-
Abdomen : supel, BU (+)Ekstremitas : akral sianosis (-)
Rawat H-3
28 Juni 2015Umur :3 hariBBL :3600 gram
Keadaan umum: gerak bayi cukup aktif’ menangis (+) refleks hisap kuat muntah (-) kembung (-) kuning (+)
Ass:/ ikterik patologis
Terapi: Infus D10% 8tpm mikro →
stop diit PO 10ccProgram:- pantau KU dan tanda vital- Fototerapi 2 x 24 jam s/d
tanggal 29 Juni 2015- Cek darah rutin, bilirubin
serum setelah FT- naikkan diit bertahap- latihan menyusu pada ibu
HR : 155x/mRR : 48x/mt : 36,9°CN : i/t c
Kepala : CH (-) CS (-)
Hidung : NCH (-)Thorax : simetris (+)
retraksi (-)Pulmo : SNV +/+
rh -/-wz -/-
Abdomen : supel, BU (+)Ekstremitas : akral sianosis (-)
Rawat H-4
29 Juni 2015Umur :4 hari
Keadaan umum: gerak bayi cukup aktif’ menangis (+) minum dot kuat muntah (-) kembung (-)
HR : 156x/mRR : 45x/mt : 36,8°CN : i/t c
Kepala : CH (-)
5
Laporan Kasus Neonatus – Wenny wijaya (030.10.278)
BBL :3100 gram
kuning (-)
Terapi: diit PO
Program:- pantau KU dan tanda vital- stop infus- stop FT → cek darah rutin,
kadar bilirubin → hasil lab baik → boleh pulang
CS (-)Hidung : NCH (-)Thorax : simetris (+)
retraksi (-)Pulmo : SNV +/+
rh -/-wz -/-
Abdomen : supel, BU (+)Ekstremitas : akral sianosis (-)
Riwayat Penyakit Orang Tua Pasien: Riwayat ibu dan ayah menderita kencing manis, tekanan darah tinggi , asma,
penyakit jantung, penyakit ginjal, alergi, anemia, serta kelainan darah
disangkal
Riwayat ibu demam selama kehamilan disangkal
Riwayat ibu keputihan berbau amis, busuk serta riwayat menderita penyakit
menular seksual sebelum dan selama masa kehamilan disangkal
Riwayat ayah menderita penyakit menular seksual sebelum dan selama
istrinya hamil disangkal
Riwayat Antenatal:
Ibu G2P1A0 usia 24 tahun, riwayat haid teratur, siklus 28 hari, lama haid sekitar
7 hari per siklus. Saat hamil, ibu mengaku rutin memeriksakan kehamilannya di
bidan 1 bulan sekali sampai usia kehamilan 8 bulan. Setelah lewat 8 bulan, ibu
memeriksakan kehamilannya 1 kali dalam 2 minggu. Selama hamil, ibu mengaku
mendapatkan suntikan vaksin tetanus toxoid sebanyak dua kali. Riwayat penyakit
darah tinggi dan kencing manis selama kehamilan disangkal. Riwayat ibu demam
tinggi selama proses kehamilan disangkal. Riwayat perdarahan, trauma disangkal.
Riwayat dipijat disangkal. Selama masa kehamilan ibu hanya mengkonsumsi obat
vitamin warna merah penambah darah dari bidan, riwayat mengkonsumsi jamu-
jamuan disangkal. Pola makan sebelum dan selama hamil mengalami perubahan,
yang biasanya 3 kali sehari menjadi 4-5 kali sehari. Ibu juga jarang
mengkonsumsi goreng-gorengan.
Riwayat Postnatal:
6
Laporan Kasus Neonatus – Wenny wijaya (030.10.278)
Lahir bayi laki-laki di Ruang Srikandi RSUD Kota Semarang dari ibu G2P1A0,
usia kehamilan 39 minggu, lahir dengan Spontan pada tanggal 25 April 2015
pukul 00.10 WIB, ditolong oleh residen obgyn RSUD Kota Semarang. Berat
badan lahir 3500 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 35 cm, lingkar dada
33 cm, kaput suksedaneum (-), sefal hematom (-).
Bayi lahir merintih, warna kulit kemerahan dengan biru pada ekstremitas,
pernafasan baik, tonus otot sedang dan frekuensi denyut jantung >100
kali/menit
Menit ke-5 resusitasi, bayi tetap menangis merintih, warna kulit kemerahan
dengan biru pada ekstremitas, pernafasan baik, tonus otot baik, dan frekuensi
denyut jantung >100 kali/menit
Menit ke-10 resusitasi, bayi menangis merintih, warna kulit kemerahan,
pernafasan baik, tonus otot baik, dan frekuensi denyut jantung >100
kali/menit
APGAR score didapatkan 7-8-9
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Anak:
a. Riwayat pertumbuhan
Berat badan lahir 3500 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 35 cm,
lingkar dada 33 cm.
b. Riwayat perkembangan
belum dapat dinilai dan dievaluasi
Riwayat Imunisasi: –
Riwayat Keluarga Berencana:
Ibu pasien tidak menggunakan alat/obat kontrasepsi sebelum hamil.
Riwayat Sosial Ekonomi:
Ayah dan ibu pasien bekerja sebagai karyawan swasta. Ayah dan Ibu pasien
menikah 3 tahun yang lalu. Ayah dan ibu bekerja sebagai karyawan di sebuah
7
Laporan Kasus Neonatus – Wenny wijaya (030.10.278)
perusahaan swasta. Biaya pengobatan ditanggung Jamkesmaskot Semarang. Pola
makan 3 kali sehari.
2. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 27 Juni 2015 pukul 12.30 WIB di ruang perinatologi.
Bayi laki-laki usia 0 hari, berat badan lahir 3500 gram, panjang badan 51 cm,
lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 33 cm.
Kesan umum :
Compos mentis, bayi berat lahir cukup, cukup aktif, menangis kuat, nafas
spontan adekuat, minum kuat (+), ikterik (+) Krammer III-IV
Tanda-tanda vital
frekuensi nadi : 110 kali/menit
frekuensi napas : 52 kali/menit
suhu : 36,7°C
tekanan darah : tidak dilakukan
Status internus:
Kepala
ubun-ubun besar sulit teraba, caput succedaneum (-), cephal hematom
(-), rambut hitam terdistribusi merata, kulit kepala lecet (-), muka
tampak ikterik
Mata
sklera ikterik (+/+), konjungtiva anemis (-/-)
Hidung
Bentuk normal, nafas cuping hidung(-/-),sekret (-/-),deviasi septum (-)
Telinga
Normoti, discharge (-/-)
Mulut
Sianosis (-), stomatitis (-), labioschizis (-), palatoschizis (-)
Thorax
Tampak ikterik pada daerah dada, simteris (+/+), Retraksi (-/-)
a. Paru
8
Laporan Kasus Neonatus – Wenny wijaya (030.10.278)
o Inspeksi: hemithorax dextra dan sinistra simetris pada keadaan
inspirasi dan ekspirasi. retraksi (-)
o Palpasi: stem fremitus tidak dilakukan, areola mammae teraba,
papilla mammae (+/+)
o Perkusi: tidak dilakukan
o Auskultasi: suara napas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing
(-/-), suara nafas tambahan (-/-)
b. Jantung
o Inspeksi : pulsasi iktus kordis tidak tampak
o Palpasi : iktus kordis teraba
o Perkusi : tidak dilakukan
o Auskultasi : bunyi jantung I/II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
o Inspeksi : datar, tampak ikterik
o Auskultasi : bising usus (+) normal
o Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba membesar
o Perkusi : timpani di seluruh kuadran abdomen
Tulang belakang
spina bifida (-), meningocele (-)
Genitalia dan anorektal
Jenis kelamin laki-laki, kedua testis telah mengisi skrotum, rugae (+).
Anus (+) dalam batas normal.
Kulit
Lanugo (+), sianotik (-), pucat (-), ikterik (+) Krammer III-IV,
sklerema (-)
Ekstremitas
Superior Inferior
Deformitas -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Akral sianosis -/- -/-
Ikterik + +
9
Laporan Kasus Neonatus – Wenny wijaya (030.10.278)
CRT <2 detik <2 detik
Tonus otot normotoni Normotoni
Refleks Primitif:
o Refleks Hisap : (+)
o Refleks Rooting : (+)
o Rfleks Moro : (+)
o Refleks Palmar Grasp : (+)
o Refleks Plantar Grasp : (+)
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
25 Juni 2015 27 Juni 2015 29 Juni 2015
Hematologi
Hemoglobin (g/dl)[N=14-18]
15 13,7 13.1
Hematokrit (%)[N=42-52]
38 35,3 36.7
Jumlah lekosit (/ul)[N=4,8-10,8]
17 9,7 9.2
Jumlah trombosit (103/ul)[N=150-400]
435 399 405
Kimia KlinikBilirubin total (mg/dl)[N=0,00-1,00]
– 12.7 6.45
Bilirubin direk (mg/dl)[N=0,00-0,35]
– 1.35 0.33
Bilirubin indirek (mg/dl)[N=0,00-0,65]
– –
Gula Darah Sewaktu (mg/dl)[N=70-115]
97 –
Ket: – = tidak dilakukan
4. PEMERIKSAAN KHUSUS
4.1 BALLARD SCORE
10
Laporan Kasus Neonatus – Wenny wijaya (030.10.278)
Neuromuscular Maturity Score Physical Maturity ScorePosture 4 Skin 4Square window (wrist) 4 Lanugo 3Arm recoil 4 Plantar surface 3Popliteal angle 3 Breast 3Scarf sign 2 Eye/Ear 3Heel to ear 3 Genitalia (male) 3Total 20 Total 19
Ballard score = 20 + 18 =39
Kesan: Kehamilan aterm 39 minggu
4.2 APGAR SCORE
0 1 2APGAR SCORE
1” 5” 10”
Tak ada <100 >100Denyut jantung
2 2 2
Tak ada Tak teratur Baik Pernapasan 2 2 2Lemah Sedang Baik Tonus otot 1 2 2
Tak ada MeringisMenangi
sPeka rangsang 1 1 1
Biru/putihMerah jambu, ujung-ujung
biru
Merah jambu
Warna 1 1 2
TOTAL 7 8 9
11
Laporan Kasus Neonatus – Wenny wijaya (030.10.278)
4.3 GUPTE SCORE
Skoring faktor resiko sepsis neonatalFaktor SkorPrematuritas 3Riwayat air ketuban keruh, purulen atau bercampur mekonium
2
Riwayat demam pada ibu saat hamil 2Asfiksia 2Partus lama 1Riwayat periksa vagina tidak bersih 2Ketuban pecah dini 1Catatan: Skor 3-5: lakukan pemeriksaan penunjang (Septic work up)
Skor >5 : lakukan terapi antibiotik dan pemeriksaan penunjangSkor akhir : 5
III. RESUME
Telah lahir bayi jenis kelamin laki-laki dari seorang ibu G2P1A0, usia
24 tahun , hamil 39 minggu. Lahir dengan Spontan ditolong oleh residen
obgyn RSUD Kota Semarang pada tanggal 25 Juni 2015 pukul 00.10 WIB
dengan berat badan 3500 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 35 cm,
lingkar dada 33 cm, kaput suksedaneum (-), sefal hematom (-). Ketuban
pecah sebelum persalinan, warna hijau keruh, jumlah cukup dan bau khas.
Saat lahir bayi menangis merintih, warna kulit kemerahan dengan biru pada
ekstremitas, pernafasan baik, tonus otot sedang dan frekuensi denyut
jantung >100 kali/menit. Didapatkan APGAR score 7-8-9. Bayi kemudian
di rawat dan diobservasi di ruang perinatologi RSUD kota Semarang.
Di ruang perinatologi, pasien dipasang monitor dan diberi O2 ½ liter per
menit. Keadaan umum pasien kurang aktif, masih menangis merintih,
refleks hisap lemah. Dilakukan pemasangan infus dengan D10% 8 tpm
mikro, injeksi Ca glukonas 2x1,75cc, injeksi Ampisulbactam 2x250mg, dan
pasang OGT, dialirkan diet tunda. Berdasarkan pemeriksaan penunjang
laboratorium darah rutin didapatkan leukositosis pada usia 0 hari yaitu
15/uL. Hari kedua perawatan, keadaan umum pasien aktif, menangis kuat,
12
Laporan Kasus Neonatus – Wenny wijaya (030.10.278)
refleks hisap kuat, namun pasien kuning Krammer III-IV, kemudian
difototerapi selama 1 x 24 jam. Hari ketiga perawatan, dikarenakan pasien
masih kuning, fototerapi dilanjutkan 1 x 24 jam. Hari keempat perawatan,
pemeriksaan penunjang didapatkan bilirubin total 6,45 mg/dl. Keadaan
umum pasien gerak bayi cukup aktif, menangis kuat, minum dot kuat, tidak
kuning. Dikarenakan hasil lab baik, pasien diperbolehkan untuk pulang.
IV. DIAGNOSIS BANDING
1. Asfiksia neonatorum1.1 Asfiksia ringan1.2 Asfiksia sedang1.3 Asfiksia berat
2. Hiperbilirubinemia2.1 Hiperbilirubinemia indirek
2.1.1 Meningkatnya produksi bilirubin2.1.1.1 Ikterus fisiologis2.1.1.2 Ikterus non-fisiologis
- penyakit hemolitik- imun (Rhesus, ABO)- non-imun (defisiensi G6PD)- ekstravasasi darah (sefalhematoma, memar yang
luas, kaput suksedaneum)- polisitemia- sepsis
2.1.2 Terganggunya transpor bilirubin dalam sirkulasi2.1.2.1 hipoalbuminemia2.1.2.2 pengaruh obat-obatan
2.1.3 Terganggunya pengambilan bilirubin oleh hati2.1.3.1 fisiologis2.1.3.2 non-fisiologis
- kelahiran kurang bulan- defisiensi ligandin- sepsis- ikterus ASI (breast milk jaundice)
2.1.4 Terganggunya konyugasi bilirubin2.1.4.1 fisiologis2.1.4.2 non-fisiologis
- hipotiroidisme
13
Laporan Kasus Neonatus – Wenny wijaya (030.10.278)
- sepsis- sindroma Crigler-Najjar (golongan I dan II)
2.1.5 Peningkatan sirkulasi enterohepatik2.1.5.1 obstruksi usus (ileus mekonium)2.1.5.2 tertundanya pelepasan mekonium (sumbatan
mekonium, tertundanya asupan minum, dan hipotiroidisme)
2.2 Hiperbilirubinemia direk
3. Neonatal Infeksi3.1 Berdasarkan etiologi
3.1.1 Infeksi ante-natal- Penyakit ibu (TORCH, TBC, Hepatitis B, Infeksi virus,
Trikomoniasis, Candidiasis vaginalis, dan lainnya)3.1.2 Infeksi durante-natal
- Infeksi ascenden
- Infeksi lintas amnion
- Infeksi lintas jalan lahir3.1.3 Infeksi post-natal
- Perawatan tali pusat tidak adekuat
- Nosokomial (alat dan sarana yang tidak steril)
- Partus dengan tindakan
- Penolong persalinan3.2 Berdasarkan waktu
3.2.1 Early-onset (umur <3 hari)3.2.2 Late-onset (umur >3 hari)
V.DIAGNOSIS KERJA
1.1 Asfiksia ringan1.2 Hiperbilirubinemia1.3 Neonatal infeksi
V. TERAPI5.1 Non medikamentosa
5.1.1 Jaga kehangatan
5.1.3 Rawat tali pusat
5.1.3 Diit PO 8 x 7,5cc
5.2 Medikamentosa
1. Infus D10% 8 tpm
2. Inj. Ampiisilin Sulbactam 250 mg/12 jam
14
Laporan Kasus Neonatus – Wenny wijaya (030.10.278)
= 500mg/hari = 2 x 250 mg
5.3 Program
1. Pantau keadaan umum dan tanda vital
2. OGT lepas
VI. PROGNOSIS6.1 Quo ad vitam : dubia ad bonam
6.2 Quo ad fungctionam : dubia ad bonam
6.3 Quo ad sanationam : ad bonam
VII. USUL1. Pantau tumbuh kembang
2. ASI Eksklusif
3. Lakukan Imunisasi dengan teratur
4. Rawat tali pusat
15