spm neonatus

35
PEDOMAN PELAYANAN MEDIK UNIT NEONATOLOGI RSAM LAMPUNG Dr. H. Prambudi Rukmono, SpA(K) BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FK UNILA/RUMAH SAKIT H.ABDUL MOELOEK LAMPUNG 0

Upload: fajar-al-habibi

Post on 29-Nov-2015

703 views

Category:

Documents


94 download

DESCRIPTION

penting

TRANSCRIPT

Page 1: SPM Neonatus

PEDOMAN PELAYANAN MEDIKUNIT NEONATOLOGI

RSAM LAMPUNG

Dr. H. Prambudi Rukmono, SpA(K)

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FK UNILA/RUMAH SAKIT H.ABDUL MOELOEK

LAMPUNG

0

Page 2: SPM Neonatus

PEMBAGIAN RUANGAN NEONATOLOGI

Ruangan Neonatologi, dalam ilmu neonatologi yang modern terbagi atas 3 bagian besar. Yaitu SCN, NICU dan Isolasi.Modifikasi untuk ruangan itu dapat sebagai berikut:

1. SCN I (1st Spesial Care Nursery) Perawatan bayi baru lahir dgn resiko rendah Termasuk disini : Penyuluhan ASI dan pemberian minum BBLR, Perawatan bayi terlantar. Bayi

yang membutuhkan observasi. Post SC. Jumlah tempat tidur : 8

2. SCN II (2nd Spesial Care Nursery) Perawatan bayi baru lahir dgn resiko tinggi, perawatan bayi BBLR, BBLSR Termasuk disini: Pemberian minum sampai fullfeed, Pemberian Vitamin usia 5 hari, Pemberian

Vitamin E usia 7 hari, Pemberian Fe usia 21 hari, Catch up pertumbuhan, Periksa ROP dan Osteopenia pada bayi prematur.

Dibagi ruang A berjumlah 7 tempat tidur dan ruang B berjumlah 7 tempat tidur

3. NICU (Neonatal Intensive Care Unit) Perawatan bayi khusus atau dgn kegawatan neonatus. Termasuk disini : Pemakaian ventilator/CPAP, Pemasangan Longline/ICL, Pemakaian HFO,

Tranfusi tukar, Pemasangan arteri line. Jumlah tempat tidur : 2

4. Isolasi Perawatan bayi khusus yg membutuhkan karantina Termasuk disini : Pemakaian Ventilator/CPAP, sangat infeksius, termasuk disini GO, Tetanus,

Pseudomonas, Klebsiella, Multi Drug Resisten. Jumlah tempat tidur : 2

5. Bedah Perawatan bayi pre dan post bedah Termasuk disini : perawatan bayi dgn kelainan kongenital, kelainan bedah digestif, kelainan bedah

saraf, kelainan bedah mulut, onkologi dan kelainan jantung congenital. Jumlah tempat tidur : 7

Jumlah tempat tidur total adalah 33 tempat tidur

STATUS NEONATUS DAN INSTRUKSI MEDIK

Di dalam status harus ada intruksi medik yang dibuat oleh dokter konsulen, dokter bangsal (asisten dokter) atau dokter muda (Coasisten dokter), yg didalamnya terdapat:

1. S : Subjek- Keluhan utama penderita- Yang menjadi masalah penderita

2. O : Objek - Pemeriksaan fisik, KU, TTV, Keadaan spesifik organ (dari kepala s/d kaki)- Pemeriksaan laboratorium, hasil darah rutin, kultur, rontgent, USG, CT Scan- Pemeriksaan lain yang dilakukan

1

Page 3: SPM Neonatus

3. A : Assasement- Kemungkinan diagnosisnya- Kondisi penderita sekarang

4. P : Planning- Rencana tatalaksana selanjutnya- Rencana pemeriksaan selanjutnya- Rencana obat2an selanjutnya-

Harus dicantumkan data lain seperti :U/G = usia perawatan........hariUG = usia gestasi........mingguUK = usia koreksi.....mingguBL = berat lahir....kgBS = berat sekarang..... kgB = balance....ml atau positif/negatifGDS = gula drh sewaktuGIR = glukosa in requirent

Contoh catatan medik :

HIPOTERMI

Hipotermia: suhu tubuh di bawah 36,5 ºC Faktor risiko yang berkaitan dengan Hipotermia Lingkungan yang dingin Asuhan BBL yang tidak tepat segera setelah lahir misalnya tidak cukup kering, baju tidak memadai

dan dipisahkan dari ibu. Prosedur penghangatan tidak memadai (sebelum dan selama perjalanan). BBL yang sakit dan stres.

Tanda-tanda awal Hipotermia Kaki teraba dingin. Kemampuan menghisap rendah atau tidak bisa menyusu. Letargis dan merintih. Perubahan warna kulit karena pucat dan cyanosis terhadap mottling perifer atau plethora. Tachypnea dan tachycardia. Saat Hipotermia berlanjut, tanda-tanda berikut juga berlanjut:

2

Page 4: SPM Neonatus

Letargis Apnea dan bradycardia Risiko tinggi berlanjutnya hipoglikemia, asidosis metabolik, gawat nafas dan faktor pembekuan

abnormal (DIC, perdarahan intraventricular, perdarahan pulmonar).

Pengendalian hipotermia :Di ruang bersalin Keringkan BBL segera. Kontak kulit ibu-bayi langsung bisa berfungsi sebagai sumber panas. Selimuti ibu dengan BBLnya

sekaligus atau tutupi dengan kain Gunakan radiant warmer pada saat lahir untuk semua BBL dari ibu yang mempunyai faktor risiko atau

menunjukkan tanda-tanda stres intrapartum atau nilai Apgar rendah. Tutup kepala BBL, jika ada, untuk menutupi bagian kepala.

Penggunaan Radiant Warmer Pengukur suhu harus diletakkan rata di kulit BBL, biasanya di bagian kanan perut. Suhu servo harus diatur di 36,5°C. Bila menggunakan menyetelan manual, harus diatur suhunya sesuai yang dikehendaki, biasanya 33-

34°C tergantung BBL

Selama Perawatan Inkubator Suhu BBL harus dipantau secara berkala, setiap jam atau sesuai instruksi dokter untuk

mempertahankan suhu pada suhu 36,5 – 37,5°C. Lubang di inkubator harus digunakan sebisa mungkin saat melakukan perawatan BBL, dan tidak

dengan membuka pintu inkubator yang lebih besar. Jika inkubator terkena sinar matahari langsung atau lampu phototherapy digunakan, pemantauan suhu

BBL dan penyesuaian suhu inkubator perlu sering dilakukan untuk mencegah BBL terlalu panas Bila menggunakan suhu bayi, pergunakan indikator pengukur suhu yang ditempelkan di perut kanan

bayi. Dan suhu diatur di 36,5 - 37°C. Bila menggunakan suhu dalam inkubator, harus disesuaikan dengan BBL nya. Biasanya disetel antara 33-34°C.

Tatalaksana Pertama kali perhatikan ABC resusitasi bayi Untuk bayi dibawah 1500 gr, harus di selimuti dengan plastik, kemudian baru dibungkus dengan

kain/selimut. Tutup kepalanya Pasang jalur IVFD, bila kesulitan, dapat dgn kateter no 3,5 atau 5. Masuk jangan terlalu dalam sekitar

2-3cm. Beri Infus D10 dgn tetesan kira2 BBx3gtt mikro. Mis : 1,3 kgx3 = 4 gtt. Periksa GDS bila dibawah 50g/dl, loading dgn glukosa 10%, 1cc/kgBB cepat.ulangi tiap jam bila

belum naik. Periksa sirkulasi bila CRT<3 det, loading dgn NaCl 10cc/kgBB cepat, ulangi bila CRT belum naik.

Dapat diulangi sebanyak 3 kali. Bila akan dirujuk/dipindahkan ke ruangan lain, perhatikan suhu lingkungan, kalau perlu dgn inkubator

transport. Kalau tidak ada dapat dengan melakukan skin to skin dengan orang tuanya atau ibunya.

3

Page 5: SPM Neonatus

HIPOGLIKEMIA

Adalah kadar glukosa darah bayi (GDS) dibawah 45mg/dL. Tapi menurut WHO kadar GDS < 47 mg/dL sudah dianggap hipoglikemia.

Gejala: letargis, refleks hisap kurang, poor feeding, muntah, jitteriness, kejang, apne, takipne, sianosis, hipotoni, beberapa bayi sering tdak ada gejala (asimptomatik)

Paling sering pada bayi premature, cadangan glikogen rendah, asupan tidak adekuat, hipotermi, asfiksia, sepsis neonatorum, RDS.dll.

Hipoglikemia asimtomatik à dapat cedera SSP, sehingga CP, mental retardasi. Tatalaksana hipoglikemia dapat dilihat bagan berikut ini :

Untuk bayi baru datang ke unit neonatologi dilakukan pemeriksaan GDS begitu tiba di unit. Bayi dengan BBLSR dengan TPN sebaiknya dilakukan pemeriksaan GDS setiap hari pada pagi

harinya.

4

Page 6: SPM Neonatus

PEMBERIAN CAIRAN PADA NEONATUS

KEBUTUHAN CAIRANKebutuhan cairan diperhitungkan dari:

1. Faktor lingkungan, panas infant warmer, inkubator, suhu lingkungan.2. Penyakit penyerta, RDS, PJB.3. Glukosa dgn GIR (glukosa in requirement) normal glukosa diperlukan

Rumus: GIR=kebutuhan cairan x (glukosa) x10 1440 GIR=rate x (glukosa) 6xBB

GIR normal dipertahankan 6-8 dapat dinaikkan bila nitrisi oral tdk ada. Untuk BBLR GIR cukup 4-6 saja, terutama bila dengan TPN

Menurut Gomella (2009)KEBUTUHAN CAIRAN BAYI TERM

Hari 1 : 60cc/kgbb/hari Hari 2-7 : 80-120cc/kgbb/hari Hari 7< : 120-150cc/kgbb/hari

KEBUTUHAN CAIRAN BAYI PRETERM Hari 1 : 80cc/kgbb/hari Hari 1-7 : 800-1000g ,80-100cc/kgbb/hari <800g, 100-160cc/kgbb/hari Hari 7 : 120-150cc/kgbb/hari.

Menurut HSP (USA)Tabel Pemberian cairan :

Berat Badan (gr) 1-2 hari 3-15 hari >15 hari>2500

1501-25001251-15001001-1250750-1000

708090100105

130110120130140

>130>130>130>140>150

Kebutuhan cairan ini harus diperhatikan IWL dan faktor lingkungan nya, serta penyakit yang mendasari.

Untuk penyakit dengan RDS harus dikurangi kebutuhan cairannya, demikian juga untuk bayi yang berada di bawah radian warmer.

5

Page 7: SPM Neonatus

PARENTERAL NUTRISI (TPN)

1. GLUKOSAGukosa yang digunakan biasanya adalah Dextrosa 10%, untuk mencukupi kebutuhan glokosa di

dalam darahnya antara 50-120gr/dl. Atau GIR dipertahankan antara 4-6 untuk BBLR dan dapat ditingkatkan 6-8 bila diperlukan. Untuk kondisi tertentu konsentrasi glukosa dapat ditingkatkan sampai 12,5% bila menggunakan akses perifer dan lebih bila menggunakan akses sentral/umbilikal.

Cara menaikkan konsentrasi glukosa adalah dengan mencapurkan Dextrosa 10% dengan Dextrosa 40%.

KONSENTRASI GLUKOSADektrose 10% Dextrose 40% Konsentrasi46 cc42 cc38 cc34 cc30 cc20 cc

4 cc 8 cc12 cc16 cc20 cc24 cc

12,5%15 %17,5%20 %22,5%25 %

2. PROTEINPemberian protein dapat dilakukan pada hari pertama. Protein yang diberikan adalah aminosteril

infant. Dalam setiap 1gr nya terdapat 20cc aminosteril infant. Untuk gangguan hepar dapat digunakan aminoleban. Dalam 1gr terdapat 12,5cc. Aminosteril dapat di stop bila bayi sudah minum ASI/PASI 30-50cc/kgbb/hari.

BB < 1000 grPemberian aminofusin harus diperhatikan GIR nya, apakah cukup apa tidak, minimal GIR 4 atau 20kal/kgBB maka dapat diberi aminofusin mulai dosis 3g/kgBB/hari yg dapat dinaikkan 0,5g per hari maksimum 3,5 gr/kgbb/hari

BB > 1000 grBeri aminofusin hari 1, dgn Do: 3gr/kgBB/hari, hari 2 dinaikkan 0,5g/kgBB/hari sampai maksimal 3,5 g/kgb/hari.

2. LIPIDPemberian lipid, perhatikan keadaan umumnya. Pemberian harus dengan siringe khusus dan ET yang

khusus berwarna hitam. Bila tidak ada, dapat dibungkus dengan kertas kopi atau plastik berwarna hitam. Lipid yg digunakan adl Ivelid konsentrasi 20%, dimana 1gr ivelid = 5cc. Diberikan kontinyu selama 24 jam.

Dosis hari 1 : 1gr/kgbb, hari 2 : 2gr/kgbb, hari 3 : 3gr/kgbb mis: BB 1,3kg, jadi beri 1,3g lipid. Bila ivelid 1gr=5cc, maka beri ivelid 1,3x5cc=6,5cc

ivelid/24jam. Atau 0,2cc/jam. Cek trigliserid bila tinggi stop. Bila normal lipid dapat dinaikkan 2gr sampai 3 gr/kgbb.

4. ELEKTROLIT KCl : 1-2mg/kgbb. Atau 1-2 ml/kgbb per hari. Praktisnya adalah tiap 500cc cairan tambah 10 cc

KCl 10%, Ca glukonas, 2-4 meq/kgBB/hari atau 1-2 cc/kgBB/hari. Praktisnya tiap 500cc cairan tambah 10cc

Caglukonas. Untuk terapi kejang atau hipokalsemia, dapat diberikan 5cc/kgbb/hari Ca glukonas atau tiap 500cc cairan tambah 50cc Ca glukonas.

NaCl : 2-4meq/kg/hr. Bila memakai NaCl 3% 4-6cc/kgbb. Praktisnya tiap 500cc, tambahkan 25-30cc.

Contoh :Bayi usia 1 hari, BB: 2000gr. Retraksi(+), dirawat di dalam inkubator. Hitung kebutuhan cairan dan elektrolitnya. Kebutuhan cairan hari 1: 80x2 = 160cc/hari – 20% (RDS) tapi +20%(inkubator). Jadi tetap

6

Page 8: SPM Neonatus

160cc/hari. (kebutuhan cairan harus di catatkan dulu) Terdiri dari :

o Ca glukonas : 2x2 : 4cc/hario Dextrosa 10%. 160-4 : 156cc/hari o GIRnya harus dipertahankan 4-6. Setelah dimasukkan rumus, GIR nya 5,4. (artinya GIR

bagus)o Aminosteril 3 gr/hari. Tiap 1gr aminosteril infant: 20cc. Jadi 3x20cc:60cc. Cairan yg

diberikan jadi berkurang 60cc jadi tinggal 96 cc. Sekarang GIR nya tinggal 3,3 (artinya tidak bagus), bayi bisa hipoglikemia. Bila GIR dibawah 4, harus dinaikkan konsentrasi glukosanya bisa sampai 12,5% untuk infus perifer. Atau aminosteril diturunkan tidak 3 gr tapi mulai dengan 2gr dulu.

o Hari pertama KCl dan NaCl tidak diberikan. o Setelah hari ke dua, dihitung ulang cairannya sesuai kebutuhannya, dan ditambahkan KCl

dan NaCl sesusi dengan kebutuhannya. CARA PEMBERIAN DENGAN SIRINGE PUMPMisalnya: BB=3kg, usia 1hr jadi kebutuhan 60cc/kgbb/hari atau 180cc/hari.Setting : 180cc = 7,5cc/jam 24

PERHATIKAN PERFUSI CAIRAN DALAM PEMBERIAN CAIRAN TPN Cara : dgn menekan telapak kaki, bila perfusi jelek, maka kembali merah lebih dari 3 detik. Biasanya

disertai dengan FiO2>80%. Terapi dgn loading cairan 10cc/kgbb/30 menit. Loading dpt sampai 2-3 kali. Bila perfusi masih jelek

beri dopamin/dobu. Bila masih jelek, beri bicnat blind 2mg/kg dlm NaCl bila masih jelek beri adrenalin.

GANGGUAN SIRKULASI (capilary refill) Capilary refill <3menit. Th: loading 10cc/kgbb selama 30 menit, lalu ulang sampai 2 kali bila belum baik, beri bic nat do 2

meq/kgbb berikan perlahan dalam 24 jam |(lebih aman). Bila capilari refill belum baik juga dapat diberikan dopamin dan dilanjutkan dobutamin. Dosis awal

10ug/kg/min.TPN JANGKA PANJANG Perlu pemasangan vena sentral. Dapat dengan long line atau vena umbilikalis. Perlu keterampilan dan keahlian tertentu dalam pemasangannya.

LONG LINEPeralatan yang diperlukan 1. Heparin 1 unit/cc banyaknya 30cc (Inviclot) Fahrenheit2. Three way stopcock3. NaCl 0,9%4. Bedah minor/vena sectio set5. Bethadine6. Epicutaneo-cava-katheter 24G(2F) 2184.007. No lain 2184.015 dan 2184.0058. Extension tube (ET) JMS Korea, ET-19. Pesan di mang eman telp. 085217885723, erfy 08161982512

CARA1. Siapkan alat2. Masukkan heparin yg diencerkan tadi ke dalam threeway dan kateter serta ET.3. ukur berapa cm panjang long line ditambah panjang mandrin.4. Lakukan disinfektan

7

Page 9: SPM Neonatus

5. Masukkan mandren sampai keluar darah6. Masukkan cateter sampai batas yang telah diukur, perhitungkan panjang mandrin (5cm) Ukuran:

-Kecil: Premicath 1261.203 28G(1Fr)-Besar: Epicutaneo-cava-catheter 24G(2F)

-2184.015 panjang 15cm-2184.00 panjang 30 cm(yg ada)-2184.005 panjang 50 cm

UMBILIKAL KATETER Menghitung kedalaman kateter , Kateter Vena Umbilikal: Jarak dari umbilikal ke Prosesus Xiphoideus

dan Kateter Arteri Umbilikal: Jarak dari umbilikal ke sendi Acromio-Klavikula kiri. Masukkan sesuai prosedurà lihat prosedur pemasangan kateter sentralis.

8

Page 10: SPM Neonatus

ENTERAL NUTRISI (ORAL)

TEHNIK/CARA PEMBERIAN: Trofik feeding atau priming feeding : untuk mencegah atrofi epitel usus. Biasanya ASI/pepti

junior/pregestimil. Kecuali tidak ada maka dapat diberikan infant formula atau formula BBLR. Banyaknya 0,5-1cc/kg/jam. Umumnya 3-5cc tiap 2-3 jam. Boleh dinaikkan 20-30cc/kg/hari bila toleransi baik.

Fullfed feeding : bila minum diatas 150cc/kg/hari. Pemberian maksimum perhari adalah 250cc/kgBB. Bila sudah fullfed, BB bayi harus naik 15-30 gr per hari. Bila BB tidak naik, pertimbangkan pemeriksaan darah rutin dan septik workup.

Boleh minum bila: hemodinamik stabil, tdk ada tanda obstruksi. Kehamilan lebih 33 minggu dpt langsung oral. Kehamilan kurang 33 minggu naso/orogastric. Ukuran orogastrik 5 untuk <2kg, no 8 >2kg. Cairan oral/sonde bila sudah : 100cc/kg/hari = IVFD boleh lepas, bila sudah 30-50cc/kg/hari

aminosteril boleh di stop

JENIS SUSU Susu term : 20kal/oz (tidak direkomendasikan kecuali atas indikasi Susu pepti/pregestimil: 20kal/oz (direkomendasikan untuk BBL) Susu neocate : 20kal/oz (direkomendasikan untuk bayi sakit) Susu BBLR : 24kal/oz (direkomendasikan untuk bayi prematur) Susu ASI : 20kal/oz (sangat direkomendasikan) Per oz sama dengan 30cc.

GUIDELINE PEMBERIAN MAKAN ENTERALGuideline pemberian feeding bayi stabil, interval, vol feeding sbb:

BB gram Mulai cc Interval jam Volum cc Frek jam<750750-10001000-15001500-20002000-2500>2500

0,5-111-22-34-510

1-2222-333-4

0,5-11-21-22-43-57-10

>2412-24>24>12>8>6

PEMBERIAN NUTRISI BAYI SESUAI BERAT BADAN

1. BB<1500gr Sebaiknya dgn ASI bila tdk dgn pepti/pregestimil atau BBLR 1/2 kekuatan (encerkan 2 kali) Mulai dgn trofik/preming dulu, mis 2-3cc tiap 2-3 jam. Naikkan tiap 12 jam 2-4 cc. max

10cc/kgbb/hari Bila sudah 50% fullfeed ASI ditambah HMF/susu BBLR Bila sudah 100cc/kgbb, IVFD up.

2. BB 1501-1800grTanpa faktor resiko

Mulai dgn 20cc/kgbb/hari. Naikkan sedikit2, max 20cc/kgbb/hari. Tipe susunya ASI/pepti bila telah fullfeed beri ASI +HMF/susu BBLR

Dengan faktor resiko Puasa 24-48 jam observasi dulu, residunya, bising ususnya. Frekwensi pemberian 2-3jam max 10-20cc/kgbb Tipe susu sama dgn atas.

9

Page 11: SPM Neonatus

3. BB 1800-2000gr Tanpa faktor resiko berikan perlahan sampai fullfeed. Dgn faktor resiko NPO(Nucter Per Oral) 24-48 jam, naikkan perlahan max 20cc/kg/hr. Tipe susunya ASI/pepti kasus kasus tertentu dpt diberikan ASI + HMF/susu BBLR

4. BB >2000 gr

Tanpa faktor resiko, fullfeed hr pertama Dgn faktor resiko NPO(Nucter Per Oral) 24-48 jam, naikkan perlahan bisa fullfed secepatnya biasanya

dalam 3 hari. Tipe susunya ASI/pepti kasus kasus tertentu dpt diberikan ASI + HMF/susu BBLR

KEMUNGKINAN GANGGUAN GIT Residu berwarna hijau Residu lebih dr 1-2cc/kgbb(>15-20% total vol) Muntah Kembung Bila ditemukan gangguan GIT dapat diberikan Domperidon untuk Muntah/GER dan Eritromisin atau

OMZ untuk prokinetiknya.

ALERGI SUSU/ALERGI MAKANAN Bila beri susu berdarah, berikan asi atau pepti junior atau pregestimil, bila masih juga beri neocate Bila mau beri ASI, ibunya puasa dulu dr produk susu, kacang, ikan laut, telur dll selama 2 minggu.

Lalu di lakukan chalance selama 7 hari dgn satu jenis makanan saja.

CATATAN Toleransi baik bila: tidak kembung, BU+N, Residu<30%, tanda GER (-), diare(-) Cara cek residu : beri 5cc, stlh 4jam cek sisa bila ada 1cc, tambah lagi 4cc lalu masukkan lagi. Bila sisa

diatas 5cc, cek kembung, BU. Bila normal teruskan.Bila residu lebih dari 30% stop minum. BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Bayi berat lahir dibawah 2500gr tanpa memandang usia gestasinya. Berat bayi itu ditimbang minimal 1 jam setelah bayi lahir.

Bayi dengan berat lahir rendah, harus dilakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui usia gestasinya (dapat dgn Ballard score atau HPHT)

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah GDS dan kadar elektrolit. Bila perlu dilakukan septik work up bila bayi lahir di luar atau dengan faktor resiko infeksi.

PENATALAKSANAAN Utama sekali adalah mencegah hipoglikemia dan hipotermia. Untuk bayi dibawah 1500gr. Pergunakan

plastik untuk membungkus bayi agar tidak terjadi penguapan. Perhatikan pernapasan, apakah terdapat distres pernapasan. Bila terdapat RDS, lakukan pemeriksaan

Down score untuk menentukan tindakan selanjutnya. Pemberian minum bila bayi stabil dan tidak ada kegawatan. Pemberian minum perlahan, ikuti guideline

pemberian minum bayi bari lahir. Obat-obatan diberikan sesuai indikasinya, antibiotika profilaksis lini petama, dan disesuaikan dengan

hasil kultur dan gejala klinis. Bila bayi sudah minum cukup, berat badan naik, boleh dipulangkan.

SYARAT BAYI BOLEH PULANG BILA : BB diatas 1800gr Stabil Tumbuh Orang tua siap

SAAT AKAN PULANG

10

Page 12: SPM Neonatus

Susu BBLR, ganti susu pepti pd BB>1800gr saat bayi tumbuh pd persentil 25 dan naik 15-40g/hr, yang terbaik adalah susu per oz 22 kal. mis neosure.

Ganti susu bayi term pada 4-6 usia bulan, jika semua parameter diatas 25 persentil. Beri Fe usia 21 fullfeed min 100cc/kgbb/1x sehari di Ferlin Beri Vitamin E 50ui/kgbb/1x sehari Beri Multivitamin mg ke 2 Beri Calsium 200Iu/hari Beri Nistatin/Kandistin 4x50.000Iu.

TINDAK LANJUT Periksa ROP minggu ke 4 atau usia 32-34 minggu. Periksa Osteopenia Ca/PO4/Alkali Phospatase usia 30 hari, kronologis dan bila telah fullfeed susu

BBLR. Periksa THT hari ke 2 Periksa USG hari 1,3,7,14,30,60 Berat badan tdk naik konsul gizi. Belum bisa minum konsul rehabmed

11

Page 13: SPM Neonatus

GAWAT NAFAS NEONATUS

Kumpulan gejala klinis dimana terdapat kesulitan bernafas, yg ditandai dengan adanya: Takipnea (frek nafas ≥ 60x/menit), Sianosis sentral (lidah berwarna biru pd suhu ruangan), Retraksi & merintih, Gejala lain dpt berupa nafas cuping hidung & periodik apnea

Lakukan evaluasi down score

DOWN SCORE Nilai 0 1 2 Frek nafas <60x/mnt 60-80x/mnt >80x/mntRetraksi retraksi[-] retraksi rgn ret berat sianosis sianosis[-] sianosis[-] O2 sianosis[+]Air entri udara msk udr msk turun udr msk[-]Merintih merintih[-] Stetoskop terdengar .

Skor <4 tdk ada gawat nafasSkor 4-7 gawat nafasSkor >7 ancaman gagal nafas [AGD]

Skor >7 siap-siap pasang ventilator, intubasi atau CPAP Skor 4-7 observasi

PENATALAKSANAANNYA Utama sekali adalah memperhatikan apakah bayi membutuhkan tindakan atau cukup dengan oksigen

nasal. (jangan beri oksigen 100% untuk bayi prematur ) Perhatikan apakah bayi Apneu, megap megap atau hanya merintih. Obat-obatan diberikan sesuai indikasinya, antibiotika profilaksis lini pertama diberikan dan disesuaikan

dengan hasil kultur resistensinya serta gejala klinis yang menyertai.

APNEA Apnea pd bayi dianggap normal bila lamanya 5-10 detik. Bila lebih dr 20 detik baru patologis. Apnea dpt juga patologis bila lamanya 5-10 detik ttp freknya sering

BAYI MERINTIH DAN APNEU Bila bayi merintih, indikasi pemasangan CPAP Bila bayi apneu atau megap-megap indikasi pemasangan Ventilator atau Bagging Tidak boleh memberikan oksigen pada bayi prematur konsentrasi 100% lebih dari 1 liter, bahaya untuk

terjadinya ROP, BPD dan NEC.

12

Page 14: SPM Neonatus

KEJANG PADA NEONATUS

1. Metabolik-hipoglikemia-hipokalsemia-hipomagnesemia-hipo/hipernatremia-ggn met aa-piridoksin deff/dependent

2. HIE 40% penyebab kejang3. Perdarahan intrakranial

-Subaraknoid primer-Intraventrikular-periventrikular-Subdural

4. Infeksi intrakranial, TORCH 5. Kelainan bawaan6. Idiopatik

TIPE KEJANG1. Tonik2. Klonik3. Substel

kejang jenis ini biasanya disebabkan metabolik spt hipoglikemia, hipokalsemia contoh; mata, dayung sepeda, kelopak.

4. Myoklonik Istilah fith day fit adl kejang neonatus usia 3-5 hari yang masih dianggap normal, apabila pd bayi

normal tiba2 kejang. Tapi tetap harus dicari sebabnya yaitu dgn EEG, periksa elektrolit.

PENGOBATAN1.Phenobarbital Loading doses 20mg/kgbb IV Initial doses 4-8 mg/kgbb 2x Bila loading tdk berhasil langsung second drugs mis fenitoin. obat ini tdk efektif mengatasi kejang secara elektrik sama dgn lumial. Di indonesia tdk ada IV shg digunakan valium walaupun tdk baik krn depressi nafas.2.Fenitoin Loading drug 15-20mg/kg Dilanjutkan dgn maintenance lihat buku dosis RWH.3.Midazolam Do: initial 0,15 mg/kgbb lalu continous 1mg/jam Bila kejang berlangsung lama, terus menerus.

13

Page 15: SPM Neonatus

HIPERBILIRUBINEMIA NEONATAL

PENYEBAB HIPERBILIRUBINEMIA

Hr 1. PEMERIKSAAN ABO inkomp, Rh. Billirubin serum, Hb, golongan darah ibu dan bayi Sferositosis Combs test, darah tepi kalau perlu serologi. TORCH Defisiensi enzim G6PD

Hr 2 Infeksi Bilirubin serum, darah tepi, biakan darah. Fisiologis

Hr 3-5 hilang hr 10 Fisiologis(ku baik, Midstream urine, darah tepi, gol darah, Comb test. minum, bb naik) Bilirubin serum tot<15, hilang hr10

Hr >5 menetap s/d 10 Breastmilk jaundice Blilrubin serum, Darah tepi, kultur darah, defisiensi Infeksi, anemi enzim. hipotiroid, galakt Obat2 an, ict obs

DEFISIENSI G6PD Normalnya metoda cobas Fara methods Sigma kit adalah 7,0-20,4 U/gHb. Pengobatannya adalah tranfusi tukar. Pasien pulang dgn sehat, tiba2 datang lagi hari ke 3- 5 dgn bilirubin 24, pikirkan G6PD. Ambil darah,

cek darah ulang untuk tranfusi tukar. Cek Def G6PD. Darah yg diberikan adl gol darah bayi.

CHOLESTASIS Bilirubin direk >20% dari bilirubin total Dapat disebabkan oleh infeksi/sepsis Dapat disebabkan kurang minum/puasa shg dpt menyebabkan tdk keluarnya bilirubin dan menumpuk

di hepar. Cholestasis yg berlangsung lama hati2 dgn ISK, cek kultur urine.

TATALAKSANA MENURUT PEDOMAN AAP 2004. Tatalaksana foto terapi berdasarkan grafik foto terapi Tatalaksana transfusi tukar berdasarkan grafik tranfusi tukar.

14

Page 16: SPM Neonatus

Grafik foto terapi

Grafik Tranfusi tukar

15

Page 17: SPM Neonatus

INFEKSI NEONATUS ATAU SEPSIS

DefinisiSindrom klinis dr infeksi sistemik pd bayi yg terjadi dalam bulan pertama kehidupan

Etiologi Bakteri (tersering), virus, jamur.

Faktor Risiko

Risiko Mayor

Ketuban pecah > 24 jamIbu demam; saat intrapartum suhu > 38oCKorioamnionitisDenyut jantung jain yang menetap > 160x/ menitKetuban berbauRisiko Minor

Ketuban pecah > 12 jam Ibu demam; saat intrapartum suhu > 37,5oCNilai Apgar rendah ( menit ke-1 : < 5, menit ke-5 : <7)Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) < 1.500 gramUsia gestasi < 37 minggu Kehamilan ganda Keputihan pada ibuIbu dengan infeksi saluran kemih (ISK) / tersangka ISK yang tidak dapat diobati.

Bila terdapat faktor risiko 1 mayor dan 2 minor disertai gejala klinis maka diagnosis tersangka infeksi dapat ditegakkan. Dan segera dilakukan septik work up serta antibiotika dapat diberikan segera.(lihat bagan)

Awitan Dini usia bayi < 72 jam Didapat saat persalinan Penularan vertikal dari ibu ke bayi

Awitan Lambat usia bayi > 72 jam Didapat dari lingkungan Didapatkan secara nosokomial atau dari rumah sakit

Sepsis Awitan Lambat Persalinan premature, Prematuritas/BBLR Di RS Prosedur invasif - ventilator, alat infus, akses vena sentral, kateter urine, pipa torakal Kontak dengan penyakit infeksi - dokter, perawat, bayi dengan infeksi, Tidak diberi ASI Buruknya kebersihan di NICU

Septic Marker Pemeriksaan darah rutin: Hb. Ht. Leukosit, Trombosit, Diff Count, IT ratio, CRP

Septic Work Up Pemeriksaan septic marker ditambah kultur dan resistensinya.

16

Page 18: SPM Neonatus

TATALAKSANA Untuk bayi yang terdiagnosis tersangka infeksi, antibiotika yang diberikan adalah antibiotika lini

pertama. Bila hasil kultur dan resistensi sudah didapatkan, maka antibiotika disesuaikan dengan hasil kultur dan resistensinya. (2013)

Antibiotika lini pertama : Ampisilin dan Gentamisin Antibiotika lini kedua : Ceftazidim, cefotaksim dan amiikasin Antibiotika lini ke tiga : Meropenem

17

Page 19: SPM Neonatus

TRANFUSI

1. PRC Indikasi : kehilangan drh >10%, Hb< 8g/ dl dgn takipnue,BB turun/tdk naik, tdk aktif,Hb<12g/dl dgn

ggl nafas, pjb. Pada pasien <3bln dgn sepsis indikasi tranfusi:

-Hb<7 dgn anemi/retikulosit rendah-Hb<10 dgn headbox, CPAP,IMV,apnea, takikardia,takipneu,bb tdk naik-Hb<12 dgn headbox>4, CPAP,IMV-Hb<15 dgn ECMO, pjb.

Rumus :[Hb harap-Hb saat]xBBx3Cara :10-20cc/kg/kali, beri lasik 1mg/kg stl tranfusi 20cc/kgbb. Lama pemberian 4jam.

2. TROMBOSIT Indikasi :50 rb+perdrh, 30 rb tanpa perdarahan, 20 rb stabil. Cara : Vol: 10-20cc/kg, beri scr serial 3x setiap 12jam/1x. Lama: 1 jam.

3. FFP[VIII, IX von willenbrad] Indikasi: DIC, perdrh,vit K depend, deff. fac pembekuan, PT naik 3x nilai normal. Vol : 10-20cc/kg serial 3xtiap 12jam. Lama: kurang 2jam.

4. CRYOPRESIPITAT[VIII] Indikasi: DIC, pdrhn, hipofibrinogenemia APTT meningkat 3x nilai normal. Vol: 10cc/kg, serial 3x tiap 12jam. Lama: 1 jam.

5. ALBUMIN Rumus : 0,8xBBx[d] [d]= alb N - alb hasil Albumin 20%=1g mgd 5cc alb. Albumin 25%=1g mgd 4cc alb.

REAKSI TRANFUSI DITAKUTKAN KRN Reaksi alergi Perdarahan ventrikular Infeksi

18

Page 20: SPM Neonatus

VENTILASI MEKANIK (VENTILATOR)

INDIKASI Apnoe Gagal nafas akut/mengancam Gangguan oksigenasi

GRAFIK PV Loops PEEP= awal inspirasi bergeser ke kanan, Resistensi paru tinggi pelebaran loops, Kompliens rendah loops tidur, Kompliens tinggi spt emfisema, paru obstruktif loop tegak, Overdistensi paruh burung [beaking], Kebocoran ekspirasi tdk kembali ke 0.

GRAFIK FV Loops Obstruksi sirkuit cekung pd insp. Air traping flow eksp tdk kembali ke 0 Kebocoran sirkuit volume eksp tdk ke 0

MACAM-MACAM VENTILATOR1. ASSIST-CONTROLLED Bila by dlm ventilator, tiba2 saturasi turun, cek alat lalu cek perfusi. Bila lebih 3 menit loading.

10cc/kg dlm 30 menit. Pressure dpt ditingkatkan s/d 35-40 maks. Vte=Vti beda2 dikit boleh. Bila beda besar artinya ada leaking [bocor]. Leak tdk boleh lbh dr 30%. advance setting insp rate dgn mach vol dgn bbx6 dan vol limit dgn bbx4. A/C pindah SIMV bila

-FiO2 <35-PIP 16 cm H2O-CO2 baik

2. SIMV Indikasi Ventilator bila FiO2>60% SIMV pindah ke CPAP{weaning} bila:

- AGD baik- Rontgent thorak baik- Sesak minimal, ret- , rr>40, TV=3,5

Untuk melihat apa sudah bisa dgn CPAP atau diturunkan rate/FiO2nya adl dgn mencoba rate 1-0. Lihat Vt bila diatas 7-9 dan rate ada kenaikan, artinya bisa diturunkan.

Ekstubasi bila PIP 16cm H2O, FiO2<40%, RR<30x/mnt, morfin stop, bayi nafas spontan.

3. CPAP Pasien apnoe[lebih 20 det] tdk indikasi CPAP. CPAP biasanya diberikan pd by prematur pd HMD dan

AOP [apnoe of prematur] Indikasi CPAP bila FiO2>40% Setting awal: PEEP 5-10 umumnya 7cmH2O max 8 untuk bayi BBLSR. RR >40x/mnt, CPAP tdk

boleh lepas, FiO2 mulai dgn 40-60%, bila dgn PSP dapat dibei awal 5

WEANING VENTILATOR Turunkan perlahan FiO2 sampai 21% dan tekanan (PIP dan PEEP) minimal. RR minimal 30-40x/mnt Ventilator dari A/S control ke SIMV dan CPAP, untuk CPAP dgn mesin tdk boleh lama2. Coba lepas ventilator gunakan head boks 5l/mnt. tunggu bbrp menit. Pasang lagi ventilator bila tdk

kuat dgn SIMV.

19

Page 21: SPM Neonatus

Ulangi proses itu besoknya, sampai os betul2 kuat.

PARAMETER VENTILATOR1. PEEP [positif end expiratory pressure]

-mencegah kolaps alveolar-umumnya 3-6cmH2O

2. PIP [peak inspiratory pressure]-P grad[PIP-PEEP]menentukan Vt-umumnya12-15cmH2O

3. VR [ventilator rate]-menurunkan PaCO2-umumnya40-50x/menit

4. I:E [inspiratory to expiratory ratio]-Ti [waktu inspirasi], Te[waktu eksp]-Normal Ti 0,3-0,5 detik.-umumnya I:E =1:1,5 atau 1:2

5. FiO2 [konsentrasi oksigen inspirasi]-Mempengaruhi oksigenisasi- Berpotensi toksik-Sebaiknya dibawah 0,5[50%].

7. Vti dan Vte-Vti[volume waktu inspirasi]-Vte[volume waktu ekspirasi]

8. Tv[tidal volum]-umumnya 6xBB

9. ET-Diameter 2,5<BB1,5 kg : 3 =BB 2 kg : 3,5=BB >3 Kg-Panjang oro = tambah 6, naso = tambah 7

PEDOMAN UMUM PEMASANGAN VENTILATOR1. Masukkan nama, umur, BB, ET, ukuran, panjang dan kedalam nya.2. Setting ventilator pada pressure dengan AC control (untuk awal pemasangan)3. Mulai dgn :

-FiO2>=0,5-Rate =40-50x-PIP/press insp=12-15cm H2O-PEEP= 4-5 cmH2O-I:E 1:1 sampai 1:2 biasanya 1:1,8

4. Pantau5. Bila ventilasi tdk adekuat naikan PIP 1cm6. Bila oksigenasi buruk, naikkan FiO2 5%, bila membaik terus, FiO2 turunkan 5%.7. Analisa gas darah8. Lakukan penyesuaian ventilator9. Hati2 dgn flip-flop phenomenon yi, saat FiO2 diturunkan, saturasi turun dan saat dinaikkan

FiO2 ke semula, saturasi tdk normal lagi.10. Minum boleh dgn NGT dgn syarat perfusi baik, tdk terapi inotropik, tdk ada perdarahan, tdk

kembung, TD normal.

SATURASI Saturasi bayi premature 89-92% tidak boleh 100%. Saturasi bayi aterm 95-100%

ADVANCE SETTING Inspiration pressures

20

Page 22: SPM Neonatus

- mach vol ; bbx6- vol limit ; bbx4- insp rate 5

21

Page 23: SPM Neonatus

NECROTIZING ENTEROKOLITIS

FAKTOR PREDISPOSISI NECpolisitemia, kelainan jantung, over feeding, BBLR, asfiksia, shock, preshock.

PATOGENESISIschemic/hipoperfusi -->ulserasi--->NECHiperosmol--->NECInfeksi---->NECNEC dapat terjadi krn pemakaian cateter umbilikal. Dimana letaknya dibawah L3 atau diatas Th10. Bila letaknya dibawah L3, maka mengganggu splanik sirkulasi, shg tjd ggn oksigenasi dan sirkulasi ke usus ini yg menyebabkan iskemik dan tjd NEC.

GAMBARAN RADIOLOGI Distribusi udara usus asimetris [tdk merata] Lambung penuh udara dgn gamb foamy appearance Pneumatosis intestinalis [usus tebal] Pneumoperitonium [udara bebas] Dilatasi usus menetap Obtruksi usus letak rendah

GAMBARAN KLINIS Kembung BAB darah Muntah hijau atau aspirasi hijau.

PEMBAGIAN BELL'S STAGING Stage Sistemic sign Radiologi . I. Suspected A Temp instab, Normal or mild ileus apnoe, bradikardi B Same as IA Same as IA II. Definite A Same as IA Ileus, pneumatosis B Same as I, acidos Same as IIA, gas in trombositopenia portal veinIII. Advanced A Same as IIB, hipotensi Same as IIB, plus bradikardi, asidosis asites metabolik dan resp DIC,netropenia B Same IIIA Same as IIIA, plus Pneumoperitonium .

PATOGENESIS Patogenesis, tjd ischemi, necrosis. Dasar diagnosis NEC, kembung, bloody stool, photo pneumastosis. Sebaiknya konsul bedah dan gastro.

PENGOBATAN

Stadium I IA dan IB puasa, ab 3 hariStadium II IIA puasa, ab 7-10 hariIIB puasa, ab 14 hariStadium III

22

Page 24: SPM Neonatus

IIIA puasa, ab 14 hari, resusitasi, inotropic, ventilasi,parasentesis.

IIIB bedah

Antibiotika berspektrum luas mencakup gram negatif dan gram positif, serta ditambahkan metronidazol. Tindakan bedah bila memungkinkan.

23

Page 25: SPM Neonatus

PERDARAHAN

1. INTRAVENTRIKULAR [IVH] menurut Papile[1978] dibagi 4 grade: 1.Pdrh dlm matrix germinal periventrikuler. 2.Pdrh pd ventrikular lateral tanpa dilatasi ventrikel. 3.Pdrh acute menekan ventrikel lateral 4.Pdrh ventrikel dan parenchim. Sebab : adl autoregulasi terganggu atau kekurangan Vit K Mekanisme :Suatu sebab aliran darah otak menjadi terganggu, tjd hipoksia. Aliran drh ke otak yg

terganggu ini tdk dpt diantisipasi krn autoregulasi yg jelek tu pd neonatus. Obat2 an spt : Indometasin yg berguna menutup PDA, dpt menyebabkan IVH. Krn tdk dpt mengatur

autoregulasi ini. Ibuproven lebih baik krn selain dpt nutup PDA, juga mengatur autoregulasi. Tatalaksana :

Berikan FFP sebanyak 3 kali setiap 12 jam. Beri Vit K dosis 2 mg/kgBB berturut turut sebanyak 2 kali perhari Periksa darah rutin, PT, APTT dan septik work-up. Bila meningkat masih 3 kali dapat diulang lagi FFP nya.

2. LAMBUNG/GIT Pikirkan sugical case atau bukan. Bila surgical caseà konsul bedah anak. Tatalaksana :

Beri antibiotika lini pertama dan sodium pump inhibitor (OMZ) Kalau perlu beri produk darah, trombosit biasanya rendah, bila dibawah 30.000 dapat diberikan

trombosit. Pemberian FFP dan Cryo 3 kali per 12 jam. Dan dapat diulangi bila perdarahan masih

berlangsung. Observasi dengan menggunakan OGT, perhatikan produknya bila perlu dibilas dengan NaCl. Periksa ulang PT, APTT dan Septic work up

24

Page 26: SPM Neonatus

CATATAN PENTING

NASOKOMIAL INFEKSIPencegahan infeksi adl dgn cuci tangan. Desinfektan yg sering dipakai adl Desmanol. Cuci tangan ada 6-7 langkah. Sementara antis yg di pasaran boleh.

CAIRAN CUCI TANGAN Alkohol 70% ditambah gliserin 5% Clorhexin dengan nama dagang desmanol

ANALISA GAS DARAH NORMAL PH :7,35-7,45 PaCO2 :35-45 mmHg PaO2 :75-100 mmHg HCO3 :20-26 mEq/L TCO2 :21-27 mEq/L Base access :+2,5/-2,5 Sat : 95-98% SBC : 22-26 mEq/L

CONTOH AGDpH 7,443pCO2 35,7 mmHg (tek CO2)pO2 117,5 mmHg (tek O2)HCO3 24,2 mM (bicarbonat)TCO2 25,3 mM (total CO2)BEb 0,5 mM (base acess)BEecf 0,1 mMO2Sat 98,4 % (saturasi)tHb 13,2 g/dl (Hb)Hct 38,9 % (hematokrit)Na 136,1 mMK 3,29 mMCa 1,24 mM

HIV AIDSPengobatan BIHA[bayi ibu HIV AIDS] tdk tahu; Zidovudin, retrivir[AZT]

- do ;2mg/kgbb tiap 6jam oral Nevirapin.

- do ; 2mg/kgbb usia 48 jam oral Pnemosistis karinii

- beri kotrimoksazol 8-10mg/kgbb/hr 2xsehari- profilaksis 2,5mg/kgbb 2x, 3 hari selama smgg.

Sering tjd BPD. Penyebabnya biasanya fibrosis paru.

RONTGENT PARU/ABDOMEN Bila perut putih semua, artinya sepsis berat. Hati-hati untuk HMD terutama gr III-IV dengan gambaran edema paru bisa sama persis, terutama bila

photonya terlalu banyak sinar. Posisi rontgent thorak yang tidak benar hati-hati dengan evanterasio terutama bila bayi BBLRS. Bila ada NEC perhatikan dinding usus apakah ada pneumatosis intestinalis lihat posisi lateral atau

pneumoperitonium, lihat didaerah diafragma

25

Page 27: SPM Neonatus

26

Page 28: SPM Neonatus

OBAT-OBATAN PERINATOLOGI

Adrenalin-do: 0,5ug/kg/jam-cara: lihat RWH

Amphoterisin B [fungizone]- indikasi bila kultur jamur positif. Perlu konsultasi dgn bag jamur.- do: mulai 0,25mg/kg/24jam dinaikkan 0,25 mg/kg/ 24jam spi max 1mg/kg.- larutkan dlm aqua 10cc, ambil 1cc+ dex 5% sebanyak 50cc. Hasilnya 1cc=0,1mg. - Lama pemberian 6jam. Diberikan spi 14 hari

Aminofiliin(diberikan bila apnoe)- loading 6mg/kg- maintenance tiap 12jam dosis: usia :- <7hr 2,5mg/kg

- 8-14hr 3mg/kg- >14hr 4mg/kg

- diberikan sampai usia 34-36 minggu. Atropin

-Sediaan: 250ug/ml-do untuk intubasi : 20ug/kg atau 0,2cc/kg atroppin yg sudah diencerkan.-Cara:0,4cc+0,6cc dapat 1cc do 20ug.

Bikarbonat natrium- sediaan 8,4mg/1cc artinya 1cc=1meq- do koreksi asidosis 1-2 meq/kg, pada saat loading dapat diberi pada

loading ke 2.- bila ada AGD, BE X 0,3 xBB =meq, berikan 1/2 dosis dulu, lalu lihat.

Sisanya masuk ivfd, pelan. Encerkan dgn 1:1 dgn aqua, beri dlm 15-30m Cefaleksim

- do: 30-50 mg/kgbb/hari dibagi 3 dosis- indikasi : ISK, GE

Colistin- do : 75mg/kgbb/hari dibagi 3 dosis- indikasi : GE

Ciprofloxacin-do: 5mg/kg/dose tiap 12jam. Pd infek berat 10-15mg/kg/dose tiap 12jam-Tindak lanjut, obs artheropati.

Ceftazidim- do: 50-100mg/kg/x tiap 12jam- usia 2-4mg tiap 8jam, do sama.

Ca glukonas 10%=10cc~2,25mmol.- do : Bila kejang, 0,5cc/kgbb slm 20-60mnt.

Bila koreksi, 2cc/kgbb slm 6 jam. Bila untuk maintenance 4,5cc/kg selama 24jam.

Diflucan [fluconazole]- loading 6mg/kg- maintenance 3mg/kg selama 3bln usia: - <14hr 72jam

- 15-28hr 48jam- >28 hr 24jam

Dopamin/dobutamin- 1amp=1cc=40mg- do: 10-20ug/kgbb/menit- cara : 30mg/kg dlm 50cc dx5%, atau 15mg/kgbb dlm 25 c dx5% artinya

1cc/jam dgn siringe pump dosisnya 10ug/kgbb/menit. Do dpt d'naik

27

Page 29: SPM Neonatus

Domperidon-indikasi: untuk atasi GER-do: 0,2-0,4mg/kgbb/x slm 14hr, lalu tapering

Dexametason-do; untuk syok 1mg/kg/dose-indikasi : BPD/Cronic Lung Disease-DART regimen : resiko CP hari 1,2,3: 0,075mg/kg/dose tiap 12jam hari 4,5,6: 0,05mg/kg/dose tiap 12jam hari 7,8: 0,025/kg/dose tiap 12jam hari 9,10:0,01mg/kg/dose tiap 12jam.

Eritromisin -prokinetik do: 5-10mg/kgbb/hari dibagi 3 dosis-antibiotika do:50-100mg/kgbb/hari dibagi 3 dosis

Ferlin- usia 21 hari, - do 0,3cc/hari

Fluconazole(diflucan)- do 6mg/kgbb.

Hemolok dari dexa(ferron).- Berisi : Feracrylum 1%- larutan antiseptik untuk luka bakar, mengurangi perdarahan luka luar.

Heparin-Arteri line do : 0,5-1ui/jam-DIC(sistemik) do: low dose loading :75ui/kg/ dose lalu 5-15ui/kg /jam.

full dose dilakukan loading:50-200ui/kg/dose lalu 15-30ui/kg/jam.-cara: Heparin 0,1cc 5000iu diencerkan dgn 0,9ccNaCl lalu ambil 0,05cc

diencerkan dgn 25ccNaCl dgn konst 1ml=1 iu tetesan 0,5cc/jam bila u/ arteri line. Indometasin/indalon.

-sediaan dialon 100mg encerkan s/d 0,2mg/cc-Indikasi: menutup PDA.- do :Loading dose hari 1

-bb<1kg 0,1mg/kg-bb>1kg 0,2mg/kg

maintenance dose hari 2-6-0,1mg/kg/dose 24jam stl loading dose

- efek samping: perdarahan[IVH, lambung]. - do :Loading dose hari 1 -bb<1kg 0,1mg/kg -bb>1kg 0,2mg/kg maintenance dose hari 2-6 -0,1mg/kg/dose 24jam stl loading dose - efek samping: perdarahan[IVH, lambung].

Kybernin (AT3 500Iu)- indikasi : DIC atau AT3 menurun.- do: 50uI/kg/x sbyk 3x kec 40uI/mnt

Largactil (CPZ)- indikasi : hibernasi encephalitis- do :

MgSO4 (400mg/1cc). Untuk PPHN- Loading dose 200mg/kgbb ditambah NaCl 0,9% menjadi 20cc. Lamanya

20 menit- Maintenance dose 20-50mg/kgbb ditambah NaCl 0,9% menjadi 6cc.

Lamanya 6jam. Harus diganti tiap 6 jam. Midazolam(dormicum)

28

Page 30: SPM Neonatus

-do:0,15-0,3mg/kg atau 0,15-0,3ml -cara: 3mg/kgbb dlm 50cc dx5% artinya 1ugkg/min=1ml/hr.

-sediaan:1mg/cc atau 5mg/cc. Meronem

- do:25mg/kg/do tiap 12jam - Pemberian obat ini hati2, resisten.

Morphin-do:0,1-0,2mg/kg atau 0,1-0,2cc/kg-sediaan 10mg/ml-cara:0,1ml+0,9ml NaCl 0,9

Nutrilin- do: 0,6cc tiap 12jam pd usia 5hr

Omeprazole(OMZ)- do: 0,7mg/kg/1x pagi iv

Ranitidin- Indikasi : GER- do: 1mg/kg/do tiap 6-8 jam

Surfactan- do : 4mg/kg/x tiap 6-8 jam- 1/3 lsg lewat ett, diencerkan.- cara: lihat bawah.

Sildenafil (viagra)-do 0,3mg/kg/dose 3-6 jam dpt dinaikkan- indikasi pulmonal hipertensi (PPH)

Ursodeoksikolat [urdafark]- do: 30-50 mg/kg/hr tiap 8 jam

VITAMINS Vit E oral.

- diberikan hari ke 7- do: 0,1cc/hr=15,6ui/hr

Cholestasis: 50ui/kg/hr Vit K

- indikasi: mencegah pdhn- do: 1x2,5mg I’m baru lahir- Untuk cholestasis diberi tiap hr 1x

Vit D3- nama Rocaltrol 0,25iu- do sehari sekali

Multivitamin(nutrilin)- diberikan usia 3-5 hari-do : 0,1cc/hr.

Ferlin(mengandung fe)- diberikan usia 21 hari- do 0,3cc/hari/kali

Human milk fortified (similac)

29