neonatus

19
17 Okt 2012 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN PADA NEONATUS

Upload: nshaha

Post on 25-Sep-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

neonatus

TRANSCRIPT

  • 17 Okt 2012

    PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN PADA NEONATUS

  • Pengertian neonatus :Neonatus adalah organisme yang berada pada periode adaptasi kehidupan intrauterin ke ekstrauterin. Masa neonatus adalah periode selama satu bulan tepat 4 minggu atau 28 hari setelah lahir.

  • Kegawatdaruratan neonatus :Penyebab kematian yang paling cepat pada neonatus adalahAsfiksia,Perdarahan, Hipotermia.

  • ASFIKSIA PERINATALAsfiksia perinatal merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas yang penting. Asfiksia perinatal dapat diperbaiki secara bermakna jika gangguan ini diketahui sebelum kelahiran (misal, pada keadaan gawat janin) sehingga dapat diusahakan memperbaiki sirkulasi / oksigenasi janin intrauterin atau segera melahirkan janin untuk mempersingkat masa hipoksemia janin yang terjadi

  • LANJUTAN Asfiksia ..Asfiksiayang terdeteksi sesudah lahir, prosesnya berjalan dalam beberapa tahapan: 1. Janin bernapas megap-megap (gasping), 2. Masa henti napas (fase henti napas primer). 3. Jika asfiksia berlanjut terus, timbul fase gasping kedua selama 4 5 menit , diikuti masa henti napas kedua (henti napas sekunder).

    Neonatus yang mengalami asfiksia khususnya, mempunyai sistem pengaturan suhu yang lebih tidak stabil dan hipotermia ini dapat memperberat / memperlambat pemulihan

  • HipotermiaHipotermia terjadi jika suhu tubuh di bawah 36,5C (suhu normal pada neonatus adalah 36,5 37,5C/Axilla). Penyebab :1. Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi dengan sempurna. 2. Permukaan tubuh bayi relatif luas. 3. Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas. 4. Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dan pakaiannya agar ia tidak kedinginan.

  • Penurunan suhu tubuh terjadi akibat dari :1. Radiasi, yaitu panas tubuh bayi memancar ke lingkungan di sekitar bayi yang lebih dingin. Misalnya, bayi baru lahir diletakkan di tempat yang dingin.2. Evaporasi, yaitu cairan ketuban yang membasahi kulit bayi menguap. Misalnya, bayi lahir tidak langsung dikeringkan dari air ketuban.

  • Lanjutan peyebab hipotermi ..3. Konduksi, yaitu pindahnya panas tubuh bayi karena kulit bayi langsung kontak dengan permukaan yang lebih dingin, Misalnya, popok/ celana bayi basah yang tidak langsung diganti.4. Konveksi, yaitu hilangnya panas tubuh bayi karena aliran udara sekeliling bayi. Misalnya, bayi diletakkan dekat pintu / jendela terbuka.

  • Pencegahan Hipotermi :Tindakan pencegahan hipotermia meliputi ibu melahirkan di ruangan yang hangat, segera mengeringkan tubuh bayi yang lahir, segera meletakkan bayi di dada ibu dan kontak langsung kulit ibu dan bayi, dan menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh stabil.

  • Kondisi neonatus yang memerlukan resusitasi :1. Sumbatan jalan napas akibat lendir / darah, mekonium atau akibat lidah yang jatuh ke posterior.2. Kondisi depresi pernapasan akibat obat obatan yang diberikan kepada ibu. Misalnya, obat anestesik, analgetik lokal, narkotik, diazepam, magnesium sulfat, dan sebagainya.3. Kerusakan neurologis.4. Kelainan / kerusakan saluran napas atau kardiovaskular atau susunan saraf pusat, dan / atau kelainan kongenital yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan / sirkulasi.5. Syok hipovolemik, misalnya akibat kompresi tali pusat atau perdarahan

  • Penilaian Awal GADAR NEONATUS: Keadaan bayi pada menit ke-1 dan ke-5 sesudah lahir dinilai dengan skor Apgar. Nilai pada menit pertama untuk menentukan seberapa jauh diperlukan tindakan resusitasi. Nilai ini berkaitan dengan keadaan asidosis dan kelangsungan hidup. Nilai pada menit kelima untuk menilai prognosis neurologis

  • Tes APGAR SCORE ( Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration)Adalah serangkaian pemeriksaan untuk menilai kemampuan bayi baru lahir beradaptasi terhadap kehidupan di luar rahim ibunya.

  • Appearance: Penampilan, yang dilihat dari warna kulit1. Warna kulit merah muda seluruh tubuh dan ekstremitas = score 2, 2. Tubuh pink, ekstremitas biru = score 13. Tubuh dan ektremitas biru dan pucat = score 0

  • Lanjutan APGAR.Pulse:Denyut frekuensi Jantung 1. Jika > 100 x/menit = score 2,2. jika < 100 x/menit = score 1, 3. jika tidak ada denyut nadi = score 0

  • Grimace (menyeringai)Reaksi spontan atas rangsang yang datang (reflek irritabilitas )1. Batuk, bersin = score 2, 2. Ada perubahan pada wajah , menangis saat di rangsang = score 1,3. tidak ada respons = score 0

  • Activity: Aktif atau tidaknya tonus otot,

    1. Fleksi ekstremitas atas dan bawah = score 2, 2. Sedikit fleksi = score 1, 3. Ekstensi pada seluruh ekstremitas = score 0.

  • Respiration :Usaha bernapas yang dilihat dari kuat lemahnya tangisan,1. Jika tangisan kuat = score 2,2. Jika tangisannya lemah = score 1,3. Jika tidak tangisan = score 0

  • Kesimpulan NILAI APGAR:

    Nilai 7 - 10: Bayi normalNilai 4-6 : Agak rendah, bayi segera memerlukan penghisapan lendir di jalan nafas dan pemberian oksigenNilai 0 - 3 : Sangat rendah, bayi perlu segera mendapatkan pertolongan medis yang lebih intensif.