nanda - bab i
TRANSCRIPT
-
8/6/2019 Nanda - BAB I
1/10
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Yogyakarta yang semakin hari semakin mengalami kemajuan dalam
berbagai bidang dan perubahan-perubahan yang lebih baik. Pembangunan
kampus-kampus, sarana perbelanjaan (mall, swalayan, counter, cafe, dll),
membuat kota Yogyakarta menjadi kota yang sibuk. Adanya perkembangan
bisnis-bisnis baru, investasi yang terus berkembang. Apalagi dengan predikat
Yogyakarta sebagai kota pelajar maka bukan tidak mungkin membuat kota
Yogyakarta menuju pada kota metropolis.
Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota yang terdiri dari unsur-unsur
yang beraneka ragam, karena sebagian penduduk Yogyakarta merupakan
pendatang dari berbagai daerah. Di dalamnya terdapat berbagai macam suku,
agama, etnis, dan sebagainya. Keanekaragaman yang terjadi sangat berpotensi
menimbulkan konflik. Permasalahan tersebut sangat mempengaruhi hubungan
antar individu satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakat di Yogyakarta.
Masyarakat Yogyakarta sudah banyak mengalami perubahan dalam hal
cara hidup yang semakin individu. Semuanya menyebabkan tekanan hidup
masyarakat Yogyakarta yang semakin tidak menentu. Dengan berkembangnya
kota; aktifitas kota, hiruk-pikuk kendaraan, polusi, dan kesibukan pekerjaan
menjadi suatu rutinitas yang dapat membuat orang menjadistress.
Stress bisa muncul karena tidak seimbangnya waktu untuk beraktivitas
dengan waktu istirahat. Stress yang dimaksud adalah stress ringan akibat rasa
jenuh atau bosan akan aktivitas sehari-hari1. Stress merupakan salah satu pemicu
munculnya berbagai penyakit jasmani. Stress dianggap sebagai penyebab
meluasnya penyakit jantung, menjadi pendorong penyebab penyakit migrain
sampai kanker, serta penyebab menurunnya daya tahan tubuh dan masih banyak
lainnya.
1
Painel, Crissie & Malik, Secret of The Home Spa, Jakarta : Penerbit PrestasiPustaka, 2003.
Resort Meditasi di Yogyakarta 1
-
8/6/2019 Nanda - BAB I
2/10
Stress juga penyebab tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah,
stroke, kegilaan dan bunuh diri2. Manusia membutuhkan cara untuk
mengembalikan keadaan seperti semula sebelum mengalami stress. Intinya
diperlukan suatu penyegaran pikiran dan tubuh setelah menjalankan aktifitas
sehari-hari yang bertumpuk-tumpuk, yang pada prinsipnya semua cara itu bisa
memberikan kondisi rileks pada orang yang menjalaninya.
Salah satu cara memperoleh kondisi rileks dan ketenangan diri adalah
dengan cara melakukan meditasi. Meditasi adalah praktek relaksasi yang
melibatkan pengosongan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani,
maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari. Makna harafiah meditasi
adalah kegiatan mengunyah-unyah atau membolak-balik dalam pikiran,
memikirkan dan merenungkan. Arti definisinya, meditasi adalah kegiatan mental
terstruktur, dilakukan selama jangka waktu tertentu, untuk menganalisis, menarik
kesimpulan, dan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi,
menentukan tindakan atau penyelesaian masalah pribadi, hidup dan prilaku.
Dengan kata lain, meditasi melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan
buruk yang sangat subjektif yang secara proposional berhubungan langsung
dengan kelekatan kita terhadap pikiran dan penilaian tertentu3. Beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa meditasi selain dapat dimanfaatkan untuk
penyembuhan dan relaksasi juga dapat meningkatkan kapasitas manusia4.
Banyak orang yang melakukan latihan meditasi di Indonesia, meditasi
yang berkembang di Indonesia adalah teknik-teknik yang dikembangkan dari
Timur, terutama dari India, Cina, dan Jepang. Perkembangan meditasi di
Indonesia berawal dari propinsi Bali, tepatnya di kecamatan Ubud, Kabupaten
Gianyar5. Bali Spirit Festifaladalah sebuah aktifitas spiritual akbar yang rutin
dilakukan setiap tahunnya di Bali, sejak tahun 2008.
2 Wilson, Paul, Teknik Hening : Meditasi tanpa Mistik, Jakarta : Erlangga,2003.3 http://id.wikipedia.org/wiki/meditasi, diunduh 22 November 2010.4 Prabowo, Hendro,Arsitektur Meditasi, h.2.5
Kertajaya, Hermawan, Ubud The Spirit of Bali, Jakarta : Gramedia PustakaUtama, 2009.
Resort Meditasi di Yogyakarta 2
http://id.wikipedia.org/wiki/meditasihttp://id.wikipedia.org/wiki/meditasi -
8/6/2019 Nanda - BAB I
3/10
Bali Spirit Festifalmerupakan salah satu aspek yang meramaikan roda
perekonomian di Kabupaten Gianyar6. Hal inilah yang memacu berkembangnya
dan munculnya bangunanbangunan resort meditasi, pusat meditasi, sekolah
berbasis meditasi, pelatihan meditasi dan lain sebagainya. Budaya meditasi saat
ini mulai berkembang pesat di kotakota besar di Indonesia, salah satunya adalah
Yogyakarta. Di Yogyakarta kegiatan meditasi biasanya dilakukan di klenteng,
Gymnasium, Pusat Kebugaran, Spa, Studio & Kundalini Yoga, HotelHotel, dan
Wisma Khalwat7.
Menurut Robertus Robert seorang Sosiolog dari Universitas Negri
Jakarta, Tekanan kompetisi hidup di kota semakin besar, yang menyebabkan
kecenderungan orang bergerak ke arah spiritualisme. Pada dasarnya manusia
membutuhkan spiritualitas, tetapi fenomena ini tidak diimbangi dengan fasilitas
yang tersedia. Ideologi yang melandasi yoga atau meditasi tidak penting bagi
masyarakat urban sekarang. Di tengah pengabaian akan ideologi itu, proses
komodifikasi spiritualitas pun terjadi,. Meskipun bergerak dalam spiritualisme
permukaan, kata Robet, toh para penggelutnya tetap terpuaskan. Itu karena
mereka memang bagian dari kelas masyarakat yang hidup nyaman,.
Booming hal-hal yang berbau spiritualitas kemudian mengalami proses
komodifikasi ketika ditangkap oleh institusi bisnis seperti properti. Sebuah
perumahan di kawasan Bintaro Jaya secepat kilat memasang papan reklame
yang mencitrakan seorang ibu muda dengan dua anaknya sedang bermeditasi.
Thomas Judi Lesmono, anggota staf bagian promosi Bintaro Jaya, mengatakan,
dengan pencitraan itu, mereka ingin mengesankan bahwa perumahan itu
memiliki kenyamanan. Cara ini pas dengan sasaran konsumen yang berasal
dari kelas premium. Kini, pada masyarakat urban, yang lebih penting adalah bisa
mengakses kelas-kelas masyarakat kota yang mencitrakan hidup nyaman serta
tidak ketinggalan mengikuti trend gaya hidup, kendati untuk itu harus dibayar
dengan jumlah uang yang tidak kecil8.
6 http://www.parisada.org/index.php , diunduh 2 Februari 2011.7
http://www.jogjatourism.com/video/meditasi/, diunduh 3 Februari 2011.8Surat Kabar Kompas, Minggu, 24 April 2011
Resort Meditasi di Yogyakarta 3
http://www.parisada.org/index.phphttp://www.jogjatourism.com/video/meditasi/http://www.jogjatourism.com/video/meditasi/http://www.parisada.org/index.phphttp://www.jogjatourism.com/video/meditasi/ -
8/6/2019 Nanda - BAB I
4/10
Fasilitas meditasi yang sudah ada di Yogyakarta hanya memiliki
kecenderungan yang bersifat instant, komersil dan lebih kepada pengembangan
secara jasmani saja, sedangkan dari segi psikologis kurang mengena. Keberadaan
fasilitas meditasi tersebut dirasakan kurang maksimal dikarenakan lokasinya yang
kurang menunjang (faktor udara, pemandangan, dan tingkat kebisingan) karena
terletak di tengah kota dengan segala hiruk-pikuknya.
Untuk melakukan meditasi diperlukan ruang, suasana, penghawaan,
pencahayaan dan pemilihan ornament dekoratif yang sesuai dengan teknik
meditasi yang dipilih. Sementara pada kenyataannya terdapat beragam teknik
meditasi dan dapat pula dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa teknik.
Konsekuensinya, arsitektur dan ruang dalam untuk mewadahinya dapat
berkembang menjadi hybrid architecture9, baik untuk meditasi yang dilakukan
secara kolektif dalam suatu bangunan maupun secara individual di rumah tinggal.
Suasana yang tenang, pemandangan alam yang asri dengan udara yang
bersih dan sejuk, sambil menikmati indahnya kebudayaan setempat menjadi salah
satu pilihan untuk mengembalikan kondisi fisik dan mental dari rutinitas harian
yang melelahkan. Pada umumnya manusia cenderung membutuhkan rekreasi
untuk dapat bersantai dan menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh
aktivitas mereka.
Kurangnya waktu beristirahat dan gejala-gejala stress dapat timbul akibat
pekerjaan yang melelahkan sehingga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh
manusia. Untuk dapat memulihkan kesehatan, manusia membutuhkan kesegaran
jiwa dan raga yang dapat diperoleh di tempat berhawa sejuk dan berpemandangan
indah yang disertai dengan akomodasi penginapan sebagai sarana peristirahatan.
Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangat sulit didapatkan di
daerah tengah perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian
keinginan masyarakat perkotaan untuk menikmati potensi alam dan rekreasi
sebagai pemenuh kebutuhan menjadi suatu permasalahan tersendiri.
9 Hybrid Architecture cenderung merupakan istilah untuk penggabungan 2
atau lebih langgam /style /aliran dsb, untuk mendapatkan karya arsitekturyang dirasakan lebih unggul.
Resort Meditasi di Yogyakarta 4
-
8/6/2019 Nanda - BAB I
5/10
Melihat dari problematika tersebut di atas, maka dirasa perlu dibangunnya
sebuah rumah peristirahatan (resort) sebagai tempat penginapan yang juga
berfungsi sebagai tempat meditasi dan terapi, sebagai salah satu solusi terbaik
untuk mewadahi kebutuhan masyarakat akan sebuah fasilitas rekreasi dan
relaksasi sebagai sarana untuk penyegaran jasmani dan rohani di Yogyakarta.
Resort Meditasi di Yogyakarta adalah sebuah kompleks yang menawarkan
pelayanan dan pemenuhan kebutuhan pada beberapa aspek bidang, yaitu rekreasi,
relaksasi, terapi, dan penginapan, yang dikemas dalam sebuah wadah sehingga
dapat memberikan pelayanan one stop service bagi para pengunjung.
Dalam konteks lokasi, Yogyakarta merupakan daerah yang terkenal kental
dengan tradisi dan budaya Jawa. Namun, kini bangunan-bangunan arsitektur Jawa
sebagai bentuk peninggalan budaya di lokasi kota mulai tergantikan dengan
bangunanbangunan bersifat modern, yang dalam perkembangannya ke depan
langgam arsitektural yang mencerminkan tradisi dan budaya Jawa akan semakin
sulit untuk ditemukan.
Konsep desain yang menunjang fungsi fasilitas bangunan dalam
perencanaan dan perancangan kompleks resort meditasi ini adalah Arsitektur
Jawa. Pemilihan Arsitektur Jawa pada langgam bangunan sebagai upaya
mewujudkan kontekstualitas bangunan resort meditasi terhadap lokasi dan
lingkungan sekitar yang mengaitkan diri di tiga kesadaran hidup yang
menampilkan falsafah Tri Hita Karana : Tuhan, Alam, Manusia.
Selain itu Arsitektur Jawa juga menjadi fungsi pembelajaran bagi para
pengguna bangunan agar dapat mengerti akan pentingnya menjaga keseimbangan
anatara bumi (makrokosmos) dan lingkungan buatan (mikrokosmos). Arsitektur
Jawa pada kompleks ini bertujuan menciptakan iklim dan suasana yang khas
budaya dan tradisi Jawa bagi para pengguna bangunan dan sebagai perwujudan
kontekstualitas dengan lingkungan sekitar. Tempat ini mencoba memberi kesan
sesuatu yang unik, mengekpresikan keindahan alam dan arsitektur budaya Jawa
sebagai bagian yang diberikan Tuhan kepada manusia diwujudkan dalam
arsitektur desa yang bersahaja, lingkungan pedesaan yang masih murni, dan sikap
polos 'andap asor' warga desa yang ramah penuh sikap 'nrimo'.
Resort Meditasi di Yogyakarta 5
-
8/6/2019 Nanda - BAB I
6/10
I.2 Rumusan Permasalahan
Bagaimana rancangan Resort Meditasi di Yogyakarta yang bernuansanatural dengan pengaplikasian pendekatan prinsip Arsitektur Jawa pada tampilan
dan tata massa bangunan?.
I.3 Tujuan dan Sasaran
I.3.1 Tujuan
Mengungkapkan konsep desain Arsitektural Resort Meditasi
melalui prinsipprinsip Arsitektur Jawa, serta Mengembangkan konsepyang lebuh luas tentang tatanan ruang Arsitektural yang mampu
mengakomodasi kebutuhan para pengguna bangunan sehingga
mendapatkan pelayanan yang terpadu di satu tempat.
I.3.2 Sasaran
Terwujudnya konsep perencanaan dan perancangan Resort
Meditasi di Yogyakarta sebagai pemenuhan pelayanan akomodasi,
rekreasi dan terapi yang bernuansa natural dengan pengaplikasian
pendekatan prinsip Arsitektur Jawa pada tampilan dan tata massa
bangunan.
I.4. Batasan Lingkup Pembahasan dan Penekanan
I.4.1 Lingkup Spasial
Perancangan bangunan resort meditasi di Yogyakarta sebagai
pemenuh kebutuhan akan fasilitas rekreasi, relaksasi, dan penginapan.
I.4.2 Lingkup Substansial
Kebutuhan ruang untuk mengakomodasi kegiatan para pengguna
dengan konsep rekreasi one stop service sehingga mendapatkan
pelayanan yang terpadu di satu tempat sehingga bisa efektif waktu,
efektif dana, dan praktis dengan memperhatikan kebutuhan para
pengguna melalui perencanaan tata ruang luar dan dalam serta zoning
dengan prinsipprinsip Arsitektur Jawa.
Resort Meditasi di Yogyakarta 6
-
8/6/2019 Nanda - BAB I
7/10
I.4.3 Batasan Pengertian Resort Meditasi di Yogyakarta
Adalah bangunan tempat berlangsungnya usaha jasa komersial
yang menyediakan fasilitas penginapan, area meditasi, pusat terapi,
restoran, edukasi, culture gallery, pekebunan, dan wisata taman bagi
masyarakat umum yang dikelola secara profesional, yang berada pada
sebuah lokasi pedesaan yang memiliki suasana tenang, pemandangan
alam yang asri dengan udara yang bersih dan sejuk, sambil menikmati
indahnya budaya sekitar.
Resort Meditasi merupakan kompleks tempat berlangsungnya
kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani
seseorang, yang merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang
selain pekerjaan, yang meliputi kegiatan pariwisata, terapi, relaksasi,
olahraga, permainan, dan hobi, yang biasanya dilakukan pada akhir
pekan dan hari libur.
I.4.4 Penekanan
Aplikasi PrinsipPrinsip Arsitektur Jawa Pada Tampilan dan Tata Masa
Bangunan
Josef Prijotomo dalam buku-nya Petungan : Sistem Ukuran
dalam Arsitektur Jawa (1995) mengatakan bahwa perkembangan atas
kehadiran tampilan arsitektur Jawa sudah barang tentu menjadi hal
pertama yang paling nyata untuk diamati. Kita tidak menyangkal bahwa
keragaman tampilan arsitektur Jawa yang hadir di sekitar kita dapat
digolongkan menjadi dua kelompok utama.Kelompok yang pertama adalah tampilan yang mencoba untuk
menghadirkan kembali arsitektur Jawa sebagai mana aslinya. Pada
kelompok kedua dapat dimasukkangarapan arsitektur yang melakukan
penafsiran ataupun pe-masakini-an arsitektur Jawa. Disini sosok dan
wujud dari arsitektur Jawa menjadi sumber bagi penggubahan baru,
sedemikian rupa sehingga masih dapat dikenali ke-Jawa-annya dan
sekaligus dikenali pula ke-kini-annya.
Resort Meditasi di Yogyakarta 7
-
8/6/2019 Nanda - BAB I
8/10
Kehadiran seperti ini jelas tak memungkinkan kita untuk
menempatkan karya-karya tadi ke dalam rentetan tipe dan subtipe /
varian yang dimiliki oleh arsitektur Jawa karena, memang harus diakui
tampilan tersebut merupakan subtipe / varian baru yang dihadirkan
untuk memperkaya arsitektur Jawa. Sekaligus hadir untuk
membuktikan bahwa arsitektur Jawa bukanlah arsitektur yang mandeg,
mati, atau tak memungkinkan untuk ditafsir ke dalam masa kini dan
masa depan.
Wacana tersebut akan diaplikasikan ke dalam konsep perancangan
tapak, dan bentuk-bentuk arsitektur Jawa akan ditranslasikan ke dalam
tampilan bangunan Resort Meditasi di Yogyakarta.
I.5. Metode Pembahasan
I.5.1 Metode Pengumpulan Data
a. Teknik Observasi Langsung
Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan
langsung kepada objek yang berhubungan dengan objek yang akan
dirancang antara lain ; meneliti kegiatan pengguna pada Resort
Meditasi, survey lapangan pada area site, mengamati bangunan
berarsitektur Jawa.
b. Pengamatan Tak Langsung
Yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi mengenai teori
yang berkaitan dengan pembahasan, misalnya berupa studi literatur
baik dalam bentuk buku, dan data digital, serta reverensi lain yang
terkait.
I.5.2 Cara Menganalisa
Metode yang digunakan adalah metode induktif yaitu dengan
meninjau perkembangan resort dan fasilitas meditasi di Yogyakarta dan
dibahas permasalahannya secara umum maupun khusus.
Resort Meditasi di Yogyakarta 8
-
8/6/2019 Nanda - BAB I
9/10
Selanjutnya menganalisis permasalahan Resort Meditasi khususnya
pada masalah yang ditekankan (pengaplikasian nilainilai Arsitektur
Jawa pada tampilan dan tata masa bangunan).
I.6 Sistematika Pembahasan
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang tinjauan kasus yang diambil, Latar
belakang permasalahan, Latar belakang penekanan studi,
Rumusan Permasalahan, Tujuan dan Sasaran, Lingkup
pembahasan, Metoda pembahasan, Sistematika
pembahasan dan Kerangka berpikir pendekatan
perancangan.
BAB II : RESORT MEDITASI
Berisi tentang tinjauan Resort Meditasi secara umum,
serta studi kasus tentang resort dan fasilitas meditasi di
Yogyakarta.
BAB III : ARSITEKTUR JAWA
Berisi tentang landasan-landasan teori tentang Arsitektur
Jawa dan prinsipprinsip perancangan Arsitektur Jawa.
serta studi kasus tentang Arsitektur Jawa
BAB IV : TINJAUAN UMUM YOGYAKARTA
Menguraikan tentang datadata lokasi, Data data tersebut
dikompilasi dan nantinya digunakan sebagai landasan
konseptual perencanaan dan perancangan.
BAB V : ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Bab ini mencakup tentang analisis fungsional,
programatik, dan penekanan studi.
Resort Meditasi di Yogyakarta 9
-
8/6/2019 Nanda - BAB I
10/10
BAB VI : KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Berisi tentang konsep dasar perencanaan dan perancangan
Resort Meditasi berdasarkan hasil analisis yang akan
ditransformasikan ke dalam bentuk rancangan fisik.
Resort Meditasi di Yogyakarta 10