nanda - bab i

Upload: xaverius-nanda

Post on 08-Apr-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/6/2019 Nanda - BAB I

    1/10

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Yogyakarta yang semakin hari semakin mengalami kemajuan dalam

    berbagai bidang dan perubahan-perubahan yang lebih baik. Pembangunan

    kampus-kampus, sarana perbelanjaan (mall, swalayan, counter, cafe, dll),

    membuat kota Yogyakarta menjadi kota yang sibuk. Adanya perkembangan

    bisnis-bisnis baru, investasi yang terus berkembang. Apalagi dengan predikat

    Yogyakarta sebagai kota pelajar maka bukan tidak mungkin membuat kota

    Yogyakarta menuju pada kota metropolis.

    Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota yang terdiri dari unsur-unsur

    yang beraneka ragam, karena sebagian penduduk Yogyakarta merupakan

    pendatang dari berbagai daerah. Di dalamnya terdapat berbagai macam suku,

    agama, etnis, dan sebagainya. Keanekaragaman yang terjadi sangat berpotensi

    menimbulkan konflik. Permasalahan tersebut sangat mempengaruhi hubungan

    antar individu satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakat di Yogyakarta.

    Masyarakat Yogyakarta sudah banyak mengalami perubahan dalam hal

    cara hidup yang semakin individu. Semuanya menyebabkan tekanan hidup

    masyarakat Yogyakarta yang semakin tidak menentu. Dengan berkembangnya

    kota; aktifitas kota, hiruk-pikuk kendaraan, polusi, dan kesibukan pekerjaan

    menjadi suatu rutinitas yang dapat membuat orang menjadistress.

    Stress bisa muncul karena tidak seimbangnya waktu untuk beraktivitas

    dengan waktu istirahat. Stress yang dimaksud adalah stress ringan akibat rasa

    jenuh atau bosan akan aktivitas sehari-hari1. Stress merupakan salah satu pemicu

    munculnya berbagai penyakit jasmani. Stress dianggap sebagai penyebab

    meluasnya penyakit jantung, menjadi pendorong penyebab penyakit migrain

    sampai kanker, serta penyebab menurunnya daya tahan tubuh dan masih banyak

    lainnya.

    1

    Painel, Crissie & Malik, Secret of The Home Spa, Jakarta : Penerbit PrestasiPustaka, 2003.

    Resort Meditasi di Yogyakarta 1

  • 8/6/2019 Nanda - BAB I

    2/10

    Stress juga penyebab tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah,

    stroke, kegilaan dan bunuh diri2. Manusia membutuhkan cara untuk

    mengembalikan keadaan seperti semula sebelum mengalami stress. Intinya

    diperlukan suatu penyegaran pikiran dan tubuh setelah menjalankan aktifitas

    sehari-hari yang bertumpuk-tumpuk, yang pada prinsipnya semua cara itu bisa

    memberikan kondisi rileks pada orang yang menjalaninya.

    Salah satu cara memperoleh kondisi rileks dan ketenangan diri adalah

    dengan cara melakukan meditasi. Meditasi adalah praktek relaksasi yang

    melibatkan pengosongan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani,

    maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari. Makna harafiah meditasi

    adalah kegiatan mengunyah-unyah atau membolak-balik dalam pikiran,

    memikirkan dan merenungkan. Arti definisinya, meditasi adalah kegiatan mental

    terstruktur, dilakukan selama jangka waktu tertentu, untuk menganalisis, menarik

    kesimpulan, dan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi,

    menentukan tindakan atau penyelesaian masalah pribadi, hidup dan prilaku.

    Dengan kata lain, meditasi melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan

    buruk yang sangat subjektif yang secara proposional berhubungan langsung

    dengan kelekatan kita terhadap pikiran dan penilaian tertentu3. Beberapa hasil

    penelitian menunjukkan bahwa meditasi selain dapat dimanfaatkan untuk

    penyembuhan dan relaksasi juga dapat meningkatkan kapasitas manusia4.

    Banyak orang yang melakukan latihan meditasi di Indonesia, meditasi

    yang berkembang di Indonesia adalah teknik-teknik yang dikembangkan dari

    Timur, terutama dari India, Cina, dan Jepang. Perkembangan meditasi di

    Indonesia berawal dari propinsi Bali, tepatnya di kecamatan Ubud, Kabupaten

    Gianyar5. Bali Spirit Festifaladalah sebuah aktifitas spiritual akbar yang rutin

    dilakukan setiap tahunnya di Bali, sejak tahun 2008.

    2 Wilson, Paul, Teknik Hening : Meditasi tanpa Mistik, Jakarta : Erlangga,2003.3 http://id.wikipedia.org/wiki/meditasi, diunduh 22 November 2010.4 Prabowo, Hendro,Arsitektur Meditasi, h.2.5

    Kertajaya, Hermawan, Ubud The Spirit of Bali, Jakarta : Gramedia PustakaUtama, 2009.

    Resort Meditasi di Yogyakarta 2

    http://id.wikipedia.org/wiki/meditasihttp://id.wikipedia.org/wiki/meditasi
  • 8/6/2019 Nanda - BAB I

    3/10

    Bali Spirit Festifalmerupakan salah satu aspek yang meramaikan roda

    perekonomian di Kabupaten Gianyar6. Hal inilah yang memacu berkembangnya

    dan munculnya bangunanbangunan resort meditasi, pusat meditasi, sekolah

    berbasis meditasi, pelatihan meditasi dan lain sebagainya. Budaya meditasi saat

    ini mulai berkembang pesat di kotakota besar di Indonesia, salah satunya adalah

    Yogyakarta. Di Yogyakarta kegiatan meditasi biasanya dilakukan di klenteng,

    Gymnasium, Pusat Kebugaran, Spa, Studio & Kundalini Yoga, HotelHotel, dan

    Wisma Khalwat7.

    Menurut Robertus Robert seorang Sosiolog dari Universitas Negri

    Jakarta, Tekanan kompetisi hidup di kota semakin besar, yang menyebabkan

    kecenderungan orang bergerak ke arah spiritualisme. Pada dasarnya manusia

    membutuhkan spiritualitas, tetapi fenomena ini tidak diimbangi dengan fasilitas

    yang tersedia. Ideologi yang melandasi yoga atau meditasi tidak penting bagi

    masyarakat urban sekarang. Di tengah pengabaian akan ideologi itu, proses

    komodifikasi spiritualitas pun terjadi,. Meskipun bergerak dalam spiritualisme

    permukaan, kata Robet, toh para penggelutnya tetap terpuaskan. Itu karena

    mereka memang bagian dari kelas masyarakat yang hidup nyaman,.

    Booming hal-hal yang berbau spiritualitas kemudian mengalami proses

    komodifikasi ketika ditangkap oleh institusi bisnis seperti properti. Sebuah

    perumahan di kawasan Bintaro Jaya secepat kilat memasang papan reklame

    yang mencitrakan seorang ibu muda dengan dua anaknya sedang bermeditasi.

    Thomas Judi Lesmono, anggota staf bagian promosi Bintaro Jaya, mengatakan,

    dengan pencitraan itu, mereka ingin mengesankan bahwa perumahan itu

    memiliki kenyamanan. Cara ini pas dengan sasaran konsumen yang berasal

    dari kelas premium. Kini, pada masyarakat urban, yang lebih penting adalah bisa

    mengakses kelas-kelas masyarakat kota yang mencitrakan hidup nyaman serta

    tidak ketinggalan mengikuti trend gaya hidup, kendati untuk itu harus dibayar

    dengan jumlah uang yang tidak kecil8.

    6 http://www.parisada.org/index.php , diunduh 2 Februari 2011.7

    http://www.jogjatourism.com/video/meditasi/, diunduh 3 Februari 2011.8Surat Kabar Kompas, Minggu, 24 April 2011

    Resort Meditasi di Yogyakarta 3

    http://www.parisada.org/index.phphttp://www.jogjatourism.com/video/meditasi/http://www.jogjatourism.com/video/meditasi/http://www.parisada.org/index.phphttp://www.jogjatourism.com/video/meditasi/
  • 8/6/2019 Nanda - BAB I

    4/10

    Fasilitas meditasi yang sudah ada di Yogyakarta hanya memiliki

    kecenderungan yang bersifat instant, komersil dan lebih kepada pengembangan

    secara jasmani saja, sedangkan dari segi psikologis kurang mengena. Keberadaan

    fasilitas meditasi tersebut dirasakan kurang maksimal dikarenakan lokasinya yang

    kurang menunjang (faktor udara, pemandangan, dan tingkat kebisingan) karena

    terletak di tengah kota dengan segala hiruk-pikuknya.

    Untuk melakukan meditasi diperlukan ruang, suasana, penghawaan,

    pencahayaan dan pemilihan ornament dekoratif yang sesuai dengan teknik

    meditasi yang dipilih. Sementara pada kenyataannya terdapat beragam teknik

    meditasi dan dapat pula dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa teknik.

    Konsekuensinya, arsitektur dan ruang dalam untuk mewadahinya dapat

    berkembang menjadi hybrid architecture9, baik untuk meditasi yang dilakukan

    secara kolektif dalam suatu bangunan maupun secara individual di rumah tinggal.

    Suasana yang tenang, pemandangan alam yang asri dengan udara yang

    bersih dan sejuk, sambil menikmati indahnya kebudayaan setempat menjadi salah

    satu pilihan untuk mengembalikan kondisi fisik dan mental dari rutinitas harian

    yang melelahkan. Pada umumnya manusia cenderung membutuhkan rekreasi

    untuk dapat bersantai dan menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh

    aktivitas mereka.

    Kurangnya waktu beristirahat dan gejala-gejala stress dapat timbul akibat

    pekerjaan yang melelahkan sehingga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh

    manusia. Untuk dapat memulihkan kesehatan, manusia membutuhkan kesegaran

    jiwa dan raga yang dapat diperoleh di tempat berhawa sejuk dan berpemandangan

    indah yang disertai dengan akomodasi penginapan sebagai sarana peristirahatan.

    Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangat sulit didapatkan di

    daerah tengah perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian

    keinginan masyarakat perkotaan untuk menikmati potensi alam dan rekreasi

    sebagai pemenuh kebutuhan menjadi suatu permasalahan tersendiri.

    9 Hybrid Architecture cenderung merupakan istilah untuk penggabungan 2

    atau lebih langgam /style /aliran dsb, untuk mendapatkan karya arsitekturyang dirasakan lebih unggul.

    Resort Meditasi di Yogyakarta 4

  • 8/6/2019 Nanda - BAB I

    5/10

    Melihat dari problematika tersebut di atas, maka dirasa perlu dibangunnya

    sebuah rumah peristirahatan (resort) sebagai tempat penginapan yang juga

    berfungsi sebagai tempat meditasi dan terapi, sebagai salah satu solusi terbaik

    untuk mewadahi kebutuhan masyarakat akan sebuah fasilitas rekreasi dan

    relaksasi sebagai sarana untuk penyegaran jasmani dan rohani di Yogyakarta.

    Resort Meditasi di Yogyakarta adalah sebuah kompleks yang menawarkan

    pelayanan dan pemenuhan kebutuhan pada beberapa aspek bidang, yaitu rekreasi,

    relaksasi, terapi, dan penginapan, yang dikemas dalam sebuah wadah sehingga

    dapat memberikan pelayanan one stop service bagi para pengunjung.

    Dalam konteks lokasi, Yogyakarta merupakan daerah yang terkenal kental

    dengan tradisi dan budaya Jawa. Namun, kini bangunan-bangunan arsitektur Jawa

    sebagai bentuk peninggalan budaya di lokasi kota mulai tergantikan dengan

    bangunanbangunan bersifat modern, yang dalam perkembangannya ke depan

    langgam arsitektural yang mencerminkan tradisi dan budaya Jawa akan semakin

    sulit untuk ditemukan.

    Konsep desain yang menunjang fungsi fasilitas bangunan dalam

    perencanaan dan perancangan kompleks resort meditasi ini adalah Arsitektur

    Jawa. Pemilihan Arsitektur Jawa pada langgam bangunan sebagai upaya

    mewujudkan kontekstualitas bangunan resort meditasi terhadap lokasi dan

    lingkungan sekitar yang mengaitkan diri di tiga kesadaran hidup yang

    menampilkan falsafah Tri Hita Karana : Tuhan, Alam, Manusia.

    Selain itu Arsitektur Jawa juga menjadi fungsi pembelajaran bagi para

    pengguna bangunan agar dapat mengerti akan pentingnya menjaga keseimbangan

    anatara bumi (makrokosmos) dan lingkungan buatan (mikrokosmos). Arsitektur

    Jawa pada kompleks ini bertujuan menciptakan iklim dan suasana yang khas

    budaya dan tradisi Jawa bagi para pengguna bangunan dan sebagai perwujudan

    kontekstualitas dengan lingkungan sekitar. Tempat ini mencoba memberi kesan

    sesuatu yang unik, mengekpresikan keindahan alam dan arsitektur budaya Jawa

    sebagai bagian yang diberikan Tuhan kepada manusia diwujudkan dalam

    arsitektur desa yang bersahaja, lingkungan pedesaan yang masih murni, dan sikap

    polos 'andap asor' warga desa yang ramah penuh sikap 'nrimo'.

    Resort Meditasi di Yogyakarta 5

  • 8/6/2019 Nanda - BAB I

    6/10

    I.2 Rumusan Permasalahan

    Bagaimana rancangan Resort Meditasi di Yogyakarta yang bernuansanatural dengan pengaplikasian pendekatan prinsip Arsitektur Jawa pada tampilan

    dan tata massa bangunan?.

    I.3 Tujuan dan Sasaran

    I.3.1 Tujuan

    Mengungkapkan konsep desain Arsitektural Resort Meditasi

    melalui prinsipprinsip Arsitektur Jawa, serta Mengembangkan konsepyang lebuh luas tentang tatanan ruang Arsitektural yang mampu

    mengakomodasi kebutuhan para pengguna bangunan sehingga

    mendapatkan pelayanan yang terpadu di satu tempat.

    I.3.2 Sasaran

    Terwujudnya konsep perencanaan dan perancangan Resort

    Meditasi di Yogyakarta sebagai pemenuhan pelayanan akomodasi,

    rekreasi dan terapi yang bernuansa natural dengan pengaplikasian

    pendekatan prinsip Arsitektur Jawa pada tampilan dan tata massa

    bangunan.

    I.4. Batasan Lingkup Pembahasan dan Penekanan

    I.4.1 Lingkup Spasial

    Perancangan bangunan resort meditasi di Yogyakarta sebagai

    pemenuh kebutuhan akan fasilitas rekreasi, relaksasi, dan penginapan.

    I.4.2 Lingkup Substansial

    Kebutuhan ruang untuk mengakomodasi kegiatan para pengguna

    dengan konsep rekreasi one stop service sehingga mendapatkan

    pelayanan yang terpadu di satu tempat sehingga bisa efektif waktu,

    efektif dana, dan praktis dengan memperhatikan kebutuhan para

    pengguna melalui perencanaan tata ruang luar dan dalam serta zoning

    dengan prinsipprinsip Arsitektur Jawa.

    Resort Meditasi di Yogyakarta 6

  • 8/6/2019 Nanda - BAB I

    7/10

    I.4.3 Batasan Pengertian Resort Meditasi di Yogyakarta

    Adalah bangunan tempat berlangsungnya usaha jasa komersial

    yang menyediakan fasilitas penginapan, area meditasi, pusat terapi,

    restoran, edukasi, culture gallery, pekebunan, dan wisata taman bagi

    masyarakat umum yang dikelola secara profesional, yang berada pada

    sebuah lokasi pedesaan yang memiliki suasana tenang, pemandangan

    alam yang asri dengan udara yang bersih dan sejuk, sambil menikmati

    indahnya budaya sekitar.

    Resort Meditasi merupakan kompleks tempat berlangsungnya

    kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani

    seseorang, yang merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang

    selain pekerjaan, yang meliputi kegiatan pariwisata, terapi, relaksasi,

    olahraga, permainan, dan hobi, yang biasanya dilakukan pada akhir

    pekan dan hari libur.

    I.4.4 Penekanan

    Aplikasi PrinsipPrinsip Arsitektur Jawa Pada Tampilan dan Tata Masa

    Bangunan

    Josef Prijotomo dalam buku-nya Petungan : Sistem Ukuran

    dalam Arsitektur Jawa (1995) mengatakan bahwa perkembangan atas

    kehadiran tampilan arsitektur Jawa sudah barang tentu menjadi hal

    pertama yang paling nyata untuk diamati. Kita tidak menyangkal bahwa

    keragaman tampilan arsitektur Jawa yang hadir di sekitar kita dapat

    digolongkan menjadi dua kelompok utama.Kelompok yang pertama adalah tampilan yang mencoba untuk

    menghadirkan kembali arsitektur Jawa sebagai mana aslinya. Pada

    kelompok kedua dapat dimasukkangarapan arsitektur yang melakukan

    penafsiran ataupun pe-masakini-an arsitektur Jawa. Disini sosok dan

    wujud dari arsitektur Jawa menjadi sumber bagi penggubahan baru,

    sedemikian rupa sehingga masih dapat dikenali ke-Jawa-annya dan

    sekaligus dikenali pula ke-kini-annya.

    Resort Meditasi di Yogyakarta 7

  • 8/6/2019 Nanda - BAB I

    8/10

    Kehadiran seperti ini jelas tak memungkinkan kita untuk

    menempatkan karya-karya tadi ke dalam rentetan tipe dan subtipe /

    varian yang dimiliki oleh arsitektur Jawa karena, memang harus diakui

    tampilan tersebut merupakan subtipe / varian baru yang dihadirkan

    untuk memperkaya arsitektur Jawa. Sekaligus hadir untuk

    membuktikan bahwa arsitektur Jawa bukanlah arsitektur yang mandeg,

    mati, atau tak memungkinkan untuk ditafsir ke dalam masa kini dan

    masa depan.

    Wacana tersebut akan diaplikasikan ke dalam konsep perancangan

    tapak, dan bentuk-bentuk arsitektur Jawa akan ditranslasikan ke dalam

    tampilan bangunan Resort Meditasi di Yogyakarta.

    I.5. Metode Pembahasan

    I.5.1 Metode Pengumpulan Data

    a. Teknik Observasi Langsung

    Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan

    langsung kepada objek yang berhubungan dengan objek yang akan

    dirancang antara lain ; meneliti kegiatan pengguna pada Resort

    Meditasi, survey lapangan pada area site, mengamati bangunan

    berarsitektur Jawa.

    b. Pengamatan Tak Langsung

    Yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi mengenai teori

    yang berkaitan dengan pembahasan, misalnya berupa studi literatur

    baik dalam bentuk buku, dan data digital, serta reverensi lain yang

    terkait.

    I.5.2 Cara Menganalisa

    Metode yang digunakan adalah metode induktif yaitu dengan

    meninjau perkembangan resort dan fasilitas meditasi di Yogyakarta dan

    dibahas permasalahannya secara umum maupun khusus.

    Resort Meditasi di Yogyakarta 8

  • 8/6/2019 Nanda - BAB I

    9/10

    Selanjutnya menganalisis permasalahan Resort Meditasi khususnya

    pada masalah yang ditekankan (pengaplikasian nilainilai Arsitektur

    Jawa pada tampilan dan tata masa bangunan).

    I.6 Sistematika Pembahasan

    BAB I : PENDAHULUAN

    Berisi tentang tinjauan kasus yang diambil, Latar

    belakang permasalahan, Latar belakang penekanan studi,

    Rumusan Permasalahan, Tujuan dan Sasaran, Lingkup

    pembahasan, Metoda pembahasan, Sistematika

    pembahasan dan Kerangka berpikir pendekatan

    perancangan.

    BAB II : RESORT MEDITASI

    Berisi tentang tinjauan Resort Meditasi secara umum,

    serta studi kasus tentang resort dan fasilitas meditasi di

    Yogyakarta.

    BAB III : ARSITEKTUR JAWA

    Berisi tentang landasan-landasan teori tentang Arsitektur

    Jawa dan prinsipprinsip perancangan Arsitektur Jawa.

    serta studi kasus tentang Arsitektur Jawa

    BAB IV : TINJAUAN UMUM YOGYAKARTA

    Menguraikan tentang datadata lokasi, Data data tersebut

    dikompilasi dan nantinya digunakan sebagai landasan

    konseptual perencanaan dan perancangan.

    BAB V : ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

    Bab ini mencakup tentang analisis fungsional,

    programatik, dan penekanan studi.

    Resort Meditasi di Yogyakarta 9

  • 8/6/2019 Nanda - BAB I

    10/10

    BAB VI : KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

    Berisi tentang konsep dasar perencanaan dan perancangan

    Resort Meditasi berdasarkan hasil analisis yang akan

    ditransformasikan ke dalam bentuk rancangan fisik.

    Resort Meditasi di Yogyakarta 10