nalgesik dan antipiretik

5

Click here to load reader

Upload: awang-wibisono

Post on 29-Oct-2015

231 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nalgesik Dan Antipiretik

OBAT-OBAT ANALGESIK DAN ANTIPIRETIK

A.    Penggolongan Obat-Obat Analgesik Dan Antipiretik

1.      Obat Analgesik

Obat analgesik adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dan

akhirnya akan memberikan rasa nyaman pada orang yang menderita. Nyeri merupakan suatu

pengalaman sensorik dan motorik yang tidak menyenangkan, berhubungan dengan adanya

potensi kerusakan jaringan atau kondisi yang menggambarkan kerusakan tersebut (Anonim A,

2011).

Berdasarkan aksinya, obat-abat analgetik dibagi menjadi 2 golongan yaitu :

a.       Analgesik Nonopioid/Perifer (Non-Opioid Analgesics)

Secara farmakologis praktis OAINS dibedakan atas kelompok salisilat (asetosal, diflunisal) dan

non salisilat. Sebagian besar sediaan–sediaan golongan OAINS non salisilat ternmasuk derivat

as. Arylalkanoat (Gilang, 2010).

b.      Analgesik Opioid/Analgesik Narkotika

Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin.

Golongan obat ini terutama digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri. Tetap

semua analgesik opioid menimbulkan adiksi/ketergantungan.

Ada 3 golongan obat ini yaitu :

         Obat yang berasal dari opium-morfin,

         Senyawa semisintetik morfin, dan

         Senyawa sintetik yang berefek seperti morfin (Anonim B, 2006).

2.      Obat Antipiretik

Obat antipiretik  adalah  adalah obat yang dapat menurunkan demam (suhu tubuh yang tinggi).

Pada umumnya (sekitar 90%) analgesik mempunyai efek antipiretik (Anonim A, 2011).

B.     Mekanisme Kerja Obat-Obat Analgesik Dan Antipiretik

1.      Mekanisme Kerja Obat Analgesik

a.       Analgesik Nonopioid/Perifer (Non-Opioid Analgesics)

Obat-obatan dalam kelompok ini memiliki target aksi pada enzim, yaitu enzim siklooksigenase

(COX). COX berperan dalam sintesis mediator nyeri, salah satunya adalah prostaglandin.

Page 2: Nalgesik Dan Antipiretik

Mekanisme umum dari analgetik jenis ini adalah mengeblok pembentukan prostaglandin dengan

jalan menginhibisi enzim COX pada daerah yang terluka dengan demikian mengurangi

pembentukan mediator nyeri . Mekanismenya tidak berbeda dengan NSAID dan COX-2

inhibitors. Efek samping yang paling umum dari golongan obat ini adalah gangguan lambung

usus, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal serta reaksi alergi di kulit. Efek samping

biasanya disebabkan oleh penggunaan dalam jangka waktu lama dan dosis besar (Anchy, 2011).

b.      Analgesik Opioid/Analgesik Narkotika

Mekanisme kerja utamanya ialah dalam menghambat enzim sikloogsigenase dalam pembentukan

prostaglandin yang dikaitkan dengan kerja analgesiknya dan efek sampingnya. Kebanyakan

analgesik OAINS diduga bekerja diperifer . Efek  analgesiknya telah kelihatan dalam waktu satu

jam setelah pemberian per-oral. Sementara efek antiinflamasi OAINS telah tampak dalam waktu

satu-dua minggu pemberian, sedangkan efek maksimalnya timbul berpariasi dari 1-4 minggu.

Setelah pemberiannya peroral, kadar puncaknya NSAID didalam darah dicapai dalam waktu 1-3

jam setelah pemberian, penyerapannya umumnya tidak dipengaruhi oleh adanya makanan.

Volume distribusinya relatif kecil (< 0.2 L/kg) dan mempunyai ikatan dengan protein plasma

yang tinggi biasanya (>95%). Waktu paruh eliminasinya untuk golongan derivat arylalkanot

sekitar 2-5 jam, sementara waktu paruh indometasin sangat berpariasi diantara individu yang

menggunakannya, sedangkan piroksikam mempunyai waktu paruh paling panjang (45 jam)

(Gilang, 2010).

2.      Mekanisme Kerja Obat Antipiretik

Parasetamol, aspirin, dan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) lainnya adalah antipiretik

yang efektif. Bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin E2 di hipotalamus

anterior (yang meningkat sebagai respon adanya pirogen endogen) (Jumiarti, 2007).

C.     Contoh Obat-Obat Analgesik Dan Antipiretik

1.      Contoh Obat Analgesik

a.       Analgesik Nonopioid/Perifer (Non-Opioid Analgesics)

Acetaminophen, Aspirin, Celecoxib, Diclofenac, Etodolac, Fenoprofen, Flurbiprofen Ibuprofen,

Indomethacin, Ketoprofen, Ketorolac, Meclofenamate, Mefanamic acid Nabumetone, Naproxen,

Oxaprozin, Oxyphenbutazone, Phenylbutazone, Piroxicam Rofecoxib, Sulindac, Tolmetin.

b.      Analgesik Opioid/Analgesik Narkotika

Page 3: Nalgesik Dan Antipiretik

Alfentanil, Benzonatate, Buprenorphine, Butorphanol, Codeine, Dextromethorphan Dezocine,

Difenoxin, Dihydrocodeine, Diphenoxylate, Fentanyl, Heroin Hydrocodone, Hydromorphone,

LAAM, Levopropoxyphene, Levorphanol Loperamide, Meperidine, Methadone, Morphine,

Nalbuphine, Nalmefene, Naloxone, Naltrexone, Noscapine Oxycodone, Oxymorphone,

Pentazocine, Propoxyphene , Sufentanil (Anchy, 2011).

2.      Contoh Obat Antipiretik

Parasetamol dalam paramex,panadol, paracetol, paraco, praxion, primadol, santol, zacoldin,

poldan mig,  acetaminophen, asetosal atau asam salisilat, salisilamida (Nick, 2010).

DAFTAR PUSTAKA

Anchy. 2011. Analgesik Opioid Dan Non Opioid.  (http://duniaanchy.blogspot.com/2011/02/analgesik-opioid-dan-non-opioid.html). Diakses pada tanggal 15 November 2011.

Anonim A. 2011. Analgesik Antipiretik. (http://www.farmasiku.com/index.php?target=categories&category_id=170&page=2). Diakses pada tanggal 15 November 2011.

Anonim B. 2006. Obat Analgesik Antipiretik.(http://medicastore.com/apotik_online/obat_saraf_otot/obat_nyeri.html). Diakses pada tanggal 15 November 2011.

Gilang. 2010. Analgesik non-opioid atau NSAID/OAINS. (http://gilangrasuna.wordpress.com/2010/08/13/analgesik-non-opioid-atau-nsaidoains/). Diakses pada tanggal 15 November 2011.

Jumiarti. 2007. Ketika Anak Demam. (http://jumiartiagus.multiply.com/journal/item/35?&item_id=35&view:replies=reverse&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem). Diakses pada tanggal 15 November 2011.

Nick. 2010. Jenis-Jenis Obat Antipiretik. (http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100414022509AAsE84e).  Diakses pada tanggal 15 November 2011.

Page 4: Nalgesik Dan Antipiretik