modul praktikum teknologi dasar perlindungan …

38
1 MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Oleh : TIM PENGAMPU PRAKTIKUM LABORATORIUM KESEHATAN TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2019

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

1

MODUL PRAKTIKUMTEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Oleh :

TIM PENGAMPU PRAKTIKUM

LABORATORIUM KESEHATAN TANAMANFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMURSURABAYA

2019

Page 2: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

2

KATA PENGANTAR

Modul praktikum ini merupakan buku petunjuk praktikum Dasar-dasar perlindungan

Tanaman bagi mahasiswa pertanian umumnya dan bidang ilmu hama penyakit tanaman

khususnya untuk lebih memahami dan dapat mendiagnosa hama dan penyakit tanaman

serta melakukan suatu penendalian hama dan penyakit tanaman. Sehingga pengetahuan

dan praktikum ini bermanfaat bagi seluruh mahasiswa pertanian

Isi modul ptraktikum ini menekankan pentingnya mengenal gejala dan tanda

serangan hama dan penyakit yang disebabkan oleh binatang maupun mikroba.

Pengetahuan tentang gejala dan tanda serangan ini merupakan hal penting untuk

pengendalian.Modul praktikum ini sebagai salah satu buku pegangan mahasiswa S1, di

Program Studi Agriteknologi, Fakultas Pertanian.

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala ridho dan petunjuknya. Tim

penyusun juga berterima kasih kepada seluruh pengampu mata kuliah dan praktikum

Dasar-dasar Perlindungan Tanaman yang telah memberikan masukan dan saran

sehingga modul ini dapat kami susun.

Surabaya, September 2019

Tim penyusun

Page 3: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................ 3

TATA TERTIB PRAKTIKUM................................................................................................................................ 4

RPS PRAKTIKUM .................................................................................................................................................. 5

I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................................... 9

II. GEJALA DAN TANDA SERANGAN VIRUS PADA TANAMAN ............................................................... 10

III. GEJALA DAN TANDA SERANGAN JAMUR PATOGEN PADA TANAMAN........................................ 12

IV. GEJALA DAN TANDA SERANGAN BAKTERI PATOGEN TANAMAN ............................................... 15

V. MENGENALI NEMATODA DAN GEJALA SERANGAN PADA TANAMAN ...................................... 18

VI. MENGENALI HAMA VERTEBRATA DAN GEJALA SERANGAN PADA TANAMAN .................... 21

VII. MENGENALI HAMA INVERTEBRATA (BUKAN SERANGGA) DAN GEJALA.......................... 23

SERANGAN PADA TANAMAN BUDIDAYA................................................................................................... 23

VIII. MENGENALI HAMA INVERTEBRATA ( SERANGGA) DAN GEJALA ......................................... 25

SERANGAN PADA TANAMAN BUDIDAYA................................................................................................... 25

IX. PENGENDALIAN OPT CARA FISIKA DAN BUDIDAYA........................................................................ 27

X. PENGENDALIAN OPT CARA MEKANIS .................................................................................................. 31

XII. PENGENDALIAN HAYATI ORGANISME PENGANGGU TANAMAN ................................................ 34

Lampiran : Cover laporan ................................................................................................................................... 37

Page 4: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

4

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Mahasiswa harus datang 5 menit sebelum praktikum dimulai dan apabila

datang terlambat 15 menit setelah praktikum dimulai, maka mahasiswa tidak

diperkenankan mengikuti praktikum tanpa menunjukkan alasan yang sah.

2. Sebelum praktikum dimulai, diadakan test penguasaan materi. Selama

praktikum berlangsung, mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan

ruangan/tempat praktikum, kecuali seijin pembimbing.

3. Selama praktikum berlangsung, mahasiswa harus mengikuti dengan tertib

(tidak merokok, tidak makan dan tidak gaduh).

4. Waktu pelaksanaan praktikum harus tepat dan sesuai dengan jadwal.

5. Setelah pelaksanaan praktikum, alat dan/atau bahan dikembalikan ketempat

semula dalam keadaan bersih dan rapi. Apabila ada mahasiswa yang

merusak/memecahkan alat praktikum, maka harus mengganti paling lambat 1

minggu setelah acara praktikum tersebut selesai.

6. Mahasiswa yang berhalangan mengikuti kegiatan praktikum harus ada surat

ijin (dari Dokter bila sakit) yang ditujukan kepada Pembimbing Praktikum yang

bertugas, paling lambat 1 minggu sejak tidak masuk.

7. Mahasiswa diijinkan mengikuti praktikum ulang apabila telah mengikuti

minimum 75 % dari acara praktikum, praktek ulang dilaksanakan sesuai

jadwal yang ditentukan berikutnya.

8. Bagi mahasiswa yang tiga kali berturut-turut tidak mengikuti kegiatan

praktikum tanpa ijin, maka praktikumnya dianggap batal.

9. Setiap selesai melakukan praktikum, mahasiswa diwajibkan membuat

Laporan Sementara yang berupa data-data pengamatan. Laporan resmi

diserahkan paling lambat satu minggu setelah melakukan suatu acara

praktikum.

10. Penilaian praktikum didasarkan pada aktifitas dan kesungguhan dalam

melaksanakan praktikum, laporan dan ujian.

Kepala Laboratorium

Dr. Ir. Herry Nirwanto, M.P.

Page 5: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

5

RPS PRAKTIKUM

RENCANA PRAKTIKUM SEMESTER (RPS)PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS : PERTANIANMATA KULIAH KODE MK RUMPUN MK BOBOT (sks) SEMESTER DIRE

VISI

DASAR PERLINDUNGANTANAMAN

KODE HAMA PENYAKITTUMBUHAN (HPT)

Teori = 2 Praktek = 1 III 20JULI2015

OTORISASI KOORDINATOR MKIR. SUDARMADJI, MS.

KA.PRODIDR. IR. NORA AUGUSTIEN K,

M.P.

CAPAIANPEMBELAJARAN (CP)

Pada akhir praktikum rmahasiswa mampu mengenali/mengidentifikasi hama danpenyakit pada tanaman berdasarkan gejala dan penyebabnya serta mampumengatasi masalah hama dan penyakit yang terjadi dari pengalaman praktikumyang dilakukannnya.

DESKRIPSI SINGKAT MK Praktikum ini ini memberikan pengenalan jenis hama penyakit tumbuhan darigejala yang nampak pada tumbuhan , penyebab dan beberapa cara pengendalianpada tanaman yang terserang hama patogen

PUSTAKA 1. Triharso. 1989. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada UniversityPress. Yogyakarta

2. Untung, K. 2006 (E.2). Pengendalian Hama Terpadu. Gadjah Mada UniversityPress. Yogyakarta

3. Untung, K. Kebijakan Perlindungan Tanaman. (In Press).4. J.F. Brown, et al,1980. Plant protection,5. Haryono Semangoen , 1989. Penyakit-penyakit tanaman pangan di Indonesia ,6. Haryono Semangoen , 1989Penyakit-penyakit tanaman Perkebunan di

Indonesia,7. Haryono Semangoen , 1989Penyakit-penyakit tanaman Hortikultura di

Indonesia.DOSEN PENGAMPU Ir. Sudarmadji, MS., Ir. Sri Rahayuningtias, MP. Dr. Ir. Yenny Wuryandari,

MP., Dr. Ir. Penta Suryaminarsih, MP., Dr.Ir. IIndriya Radiyanto, MMP., MP.

Minggu

ke

Capaian luaran Materi yangdiberikan

Metode praktikum Penilaian

I. Pada akhir praktikum rmahasiswamengetahui dan melaksanakanRPS, Tatatertib modul dan laporanpraktikum

Pendahuluan …. Dosen menjelaskanmateri, mahasiswapraktek danmembuat laporan

II. Pada akhir praktikum rmahasiswamampu mengenali/mengidentifikaPenyakit tumbuhan yangdisebabkan virus

Gejala dan tandaserangan virustumbuhan

Dosen menjelaskanmateri, mahasiswapraktek danmembuat laporan

III. Pada akhir praktikum rmahasiswamampu mengenali/mengidentifikaPenyakit tumbuhan yangdisebabkan bakteri

gejala dan tandaserangan bakteriTumbuhan

Dosen menjelaskanmateri, mahasiswapraktek danmembuat laporan

IV. Pada akhir praktikum rmahasiswamampu mengenali/mengidentifikaPenyakit tumbuhan yang

gejala dan tandaserangan jamurtumbuhan

Dosen menjelaskanmateri, mahasiswapraktek dan

Page 6: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

6

disebabkan jamur membuat laporan

V. Pada akhir praktikum rmahasiswamampu mengenali/mengidentifikahama tumbuhan yang disebabkannematoda

gejala dan tandaserangan nematoda.…

Dosen menjelaskanmateri, mahasiswapraktek danmembuat laporan

VI. Pada akhir praktikum rmahasiswamampu mengenali/mengidentifikahama tumbuhan yang disebabkanVertebrata

gejala dan tandaserangan Vertebrata.

Dosen menjelaskanmateri, mahasiswapraktek danmembuat laporan

VII Pada akhir praktikum rmahasiswamampu mengenali/mengidentifikahama tumbuhan yang disebabkanInvertibrata Non Serangga

gejala dan tandaseranganinvertebrate nonserangga (Moluskaakarina dan kutu )

Dosen menjelaskanmateri, mahasiswapraktek danmembuat laporan

VIII. Pada akhir praktikum rmahasiswamampu mengenali/mengidentifikahama tumbuhan yang disebabkanInvertibrata serangga

gejala dan tandaseranganinvertibrataserangga

Dosen menjelaskanmateri, mahasiswapraktek danmembuat laporan

IX. Pada akhir praktikum rmahasiswamemahami dan dapatmengendalikan OPT denganmemilih benih yg sehat danpengendalian hama penyakit benihsecara fisika

pengendalian OPTmenggunakanmetode budidayadan fisika

Dosen menjelaskanmateri, mahasiswapraktek danmembuat laporan

X. Pada akhir praktikum rmahasiswamemahami dan dapatmengendalikan OPT denganmemilih pengendalian hamapenyakit tanaman budidaya secaramekanis

pengendalian OPTmenggunakanmetode mekanis

Dosen menjelaskanmateri, mahasiswapraktek danmembuat laporan

XI. Pada akhir praktikum rmahasiswamengenali dan dapatmenggunakan musuh alami OPT

pengendalian hayatihama tanaman

Dosen menjelaskanmateri, mahasiswapraktek danmembuat laporan

XII. Pada akhir praktikum rmahasiswamengenali dan dapatmenggunakan agenia hayatiterhadap penyakit tanaman

pengendalian hayatipenyakit tanaman

Dosen menjelaskanmateri, mahasiswapraktek danmembuat laporan

XIII Pada akhir praktikum rmahasiswamengenali dan dapatmenggunakan pestisida kimiaterhadap hama penyakit tanamansecara bijaksana

Pengendalian OPTmenggunakanPestisida kimiawi

Dosen menjelaskanmateri, mahasiswapraktek danmembuat laporan

Page 7: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

7

PENYUSUNAN MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM

1. Penyusunan Modul

- Modul dapat diupload dari webside Fakultas Pertanian

- Dicetak pada kertas A-4, 70 gram

- Setiap acara praktikum (I – XIII ) ditambahkan 3 halaman pengamatan untuk

laporan sementara di tiap mata acara praktikum

- Dijilid mika transparan jika sudah lengkap

2. Penyusunan Laporan

Laporan Hasil Praktikum merupakan hal penting untuk melatih saudara

menuangkan hasil praktikum dalam bentuk tulisan ilmiah yang format sedapat mungkin

sesuai dengan penulisan skripsi. Isinya merupakan hasil praktikum dan penelaahan

saudara terhadap materi praktikum yang dibandingkan dengan materi kuliah, buku

pustaka, jurnal maupun hasil pencarian di IT.

Capaian dari pelaporan ini adalah saudara mampu menuliskan dan membahas

dan menyimpulkan hasil praktikum dalam format skripsi dan menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar. yaitu :

- Laporan resmi yang diketik dalam format Times new roman satu laporan yang telah

sementara disetujui pengampu praktikum.

-. upload laporan akhir saudara pada web LABKESTA

Buat laporan hasil praktikum Saudara dengan format sebagai berikut. Judul Praktikum : tuliskan judul praktikum sesuai unit yang dilakukan Pendahuluan :

Ruang Lingkup Materi Yang DipraktikumkanTujuan PraktikumManfaat PraktikumLokasi Dan Waktu Pelaksanaan Praktikum(Lokasi Praktikum : sebutkan lokasi umum praktikum (alamat, dukuh,desa, Kecamatan, Kabuapaten, Propinsi); serta kondisi wilayah (seperti:persawahan, ladang kering, rawa, campuran antara ... dsb)

Waktu : tuliskan waktu pelaksanaan praktikum (Hari/tanggal,bulan,tahun, jam/

Bahan dan alat : sebutkan semua bahan dan alat yang Saudaragunakan dalam praktikum

Hasil Pengamatan : isilah Tabel Pengamatan pada poin c Pembahasan : buatlah pembahasan materi praktikum sesuai dengan

hasil pengamatan Saudara pada setiap unit praktikum dikaitkan denganmateri yang ada pada modul (BMP) sebagai rujukan. Untuk menjelaskansetiap tahap praktikum yang sudah Saudara lakukan, sertakan foto-foto

Page 8: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

8

kegiatan setiap tahap praktikum yang sudah Saudara lakukan disertaidengan keterangan dan pembahasan pada setiap foto yang ditampilkan.

Kesimpulan : buatlah kesimpulan ringkas tentang praktikum yangtelah Saudara lakukan

Referensi/Daftar Pustaka : tuliskan daftar pustaka yang Saudara rujukuntuk pelaksanaan praktikum

Lampiran : (dokumentasi pelaksanaan praktikum dalam bentuk foto yangbelum ditampilkan di pembahasan, surat pernyataan bahwa pelaksanaanpraktikum sudah Saudara lakukan sendiri yang dibubuhi tanda tanganSaudara)

Page 9: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

9

I. PENDAHULUAN

Praktikum Dasar Dasar Perlindungan Tanaman bertujuan memberi bekal

pengetahuan praktis mengenal gejala dan tanda serangan hama maupunt penyakit

tanaman yang dibudidayakan. Pengetahuan ini diperlukan untuk mengurangi populasi

Organisme pengganggu tanaman (OPT) dengan beberapa metode pengendalian. Oleh

karena itu pengenalan gejala dan tanda serangan merupakan hal penting untuk dipelajari

dalam praktikum. Demikian juga beberapa metode pengendalian OPT perlu diketahui

dan dipelajari. Simptomatologi merupakan ilmu yang mempelajari gejala serangan hama

dan Penyakit. . Gejala merupakan ekspresi dari inang yang peka terhadap infeksi

patogen atau

serangan hama. Gejala morfologi tanaman yang terineksi patogen dikelompokkan

menjadi 3 tipe yaitu nekrotik/nekrosa, hipoplasi, hiperplasia. Tipe nekrotik/nekrosa) .

Untuk memastikan penyebab penyakitnya maka perlu dilihat tanda tanda keberadaan

jamur berupa hifa, spora. Massa bakteri dapat berupa aliran sap bakteri pada batang

maupun daun. Sedangkan penyakit yang disebabkan oleh Virus ditandai oleh adanya

vektor (Kutu, serangga).

Gejala serangan hama (Serangga, Aphid, Akarina, Nematoda, belalang) didapat

berupa bekas gigitan, lubang bekas tusukan, ataupun gerekan serangga pada daun,

buah maupun batang, sedangkan tanda dapat diketahui oleh adanga imago, larva, pupa,

serta bekas kotoran maupun telur dari hama tersebut

Metode pengendalian terhadap hama maupun penyakit tanaman yang tepat

berdasarkan OPT yang menyerang merupakan hal yang sangat penting. Terdapat

beberapa metode pengendalian yaitu pengendalian secara kimiawi, biologi, budidaya,

dan mekanis serta penggunaaan tanaman tahan. Pengendalian hama dan penyakit

tanaman masing-masing komoditas berbeda-beda berdasarkan hama dan patogen yang

menyerang.

DiskripsiPraktikum dalam mata kuliah ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman

lapangan kepada mahasiswa dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari gejala yang

nampak pada tanaman yang terserang virus. Gejala adalah ekspresi dari inang yang

rentan terhadap kondisi patologik dimana suatu penyakit tertentu dapat dibedakan

dengan penyakit lain. Pada akhir praktikum rmahasiswa mampu

mengenali/mengidentifikasi hama dan penyakit pada tanaman berdasarkan gejala dan

penyebabnya serta mampu mengatasi masalah hama dan penyakit yang terjadi dari

pengalaman praktikum yang dilakukannnya.

Page 10: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

10

II. GEJALA DAN TANDA SERANGAN VIRUS PADA TANAMAN

Secara umum tanaman yang terinfeksi oleh virus menunjukkan beberapa gejala

yang biasanya terdapat daun, buah, batang, cabang, maupun akar. Gejala tersebut

ditunjukkan dengan ukuran yang mengecil, perubahan bentuk atau bagian tanaman,

perubahan warna, kematian jaringan tanaman (misalnya bercak bercincin), dan tanaman

mengalami hambatan pertumbuhan atau kerdil. Infeksi virus menular dari satu tanaman

ke tanaman lain melalui aktivitas serangga penular (vektor), antara lain kutu daun, kutu

kebul, dan Thrips.

Contoh gejala tanaman terserang virus dan tanda

Capaian yang diharapkanMahasiswa mampu menjelaskan dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari

gejala dan tanda yang nampak pada tumbuhan yang terserang virus.

Prosedur Praktikum1. Persiapan

Baca dan pelajari modul penuntun praktikum

Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum,

terutama bahan dan peralatan.

2. Pelaksanaan

A. Bahan dan Alat

Page 11: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

11

Lembar catatan dan alat tulis

Kamera (boleh kamera HP/ponsel)

Kaca Pembesar / Loupe

Mikroskop

B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Carilah tanaman yang terserang virus yang terdapat disekitar

saudara

identifikasi (duga) jenis patogen / OPT tersebut

buat gambar/foto tanaman sakit (gejala dan tanda-tanda) tersebut

dan tanaman pada saat ditemukan

Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan virus

dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan tanda-

tanda adanya vektor.

Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan

bersama gambar atau foto yang dibuat.

Anda diwajibkan melakukan identifikasi penyakit yang disebabkan

oleh virus (minimal 3

jenis di wilayah pengamatan, Geala nekrose,hiperplasia

Hipoplasia)

c. Melengkapi Tabel Pengamatan

No Nama Penyakit. komoditas

Gejala penyakit Tanda penyebabpenyakit

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)1 Belang belang

virusPeanut Stripevirus (PsTV)

Kacangtanah

Daun berwarna hijautua , kuning dan hijaumuda belang belangseperti mosaik

terdapat kutuAphis cracivora

Kutu ini berperansebagaivektor/pembawavirus

Terdapatjugabekas kulitexdisiskutu

23

Page 12: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

12

Keterangan :

(1) Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat

tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah

cobalah berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau

berpenaglaman.

(2) Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut

(3) Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian

tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang,

tanaman yang tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan

penegtahuan Anda. Buat foto atas gejala tersebut

(4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto

(5) Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop

III. GEJALA DAN TANDA SERANGAN JAMUR PATOGEN PADA TANAMAN

Jamur adalah suatu kelompok jasad hidup yang menyerupai tumbuhan tingkat

tinggi, karena mempunyai dinding sel, tidak bergerak, berkembang biak dengan spora,

tetapi tidak mempunyai klorofil. Jamur umumnya berbentuk seperti benang, bersel

banyak, dan semua dari jamur mempunyai potensi untuk tumbuh, karena tidak

mempunyai klorofil yang berarti tidak dapat memasak makanannya sendiri, maka jamur

memanfaatkan sisa-sisa bahan organik dari makhluk hidup yang telah mati maupun yang

masih hidup. Hifa maupun spora atau konidia merupakan bagian jamur yang digunakan

sebagai indikator adanya serangan jamur pada tanaman yang dapat menyebakan

penyakit

Jamur yang hidup pada tanaman yang masih hidup disebut parasit, karena

menyebabkan penyakit pada tanaman/pathogen. Jamur yang menjadi patogen pada

tanaman, mengganggu proses-proses fisiologis pada tanaman yang menjadi inangnya.

Gangguan yang terus menerus merugikan aktifitas tanaman disebut penyakit tanaman.

Jamur merugikan tanaman dalam hal pengangkutan zat cair dan garam mineral,

mengganggu proses pertumbuhan. Serangan jamur pada tanaman dapat menyebabkan

tanaman mengalami kematian jaringan (Nekrose) pada daun, batang maupun buah.

Pertumbuhan yang berlebih (hyperplasia) dan berkurang (Hipoplasia ) Juga dapat

disebabkan serangan jamur.

Page 13: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

13

Capaian yang diharapkanMahasiswa mampu menjelaskan dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari

gejala dan tanda yang nampak pada tumbuhan yang terserang jamur.

Prosedur Praktikum3. Persiapan

Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum,

terutama bahan dan peralatan.

4. Pelaksanaan

A. Bahan dan Alat

Lembar catatan dan alat tulis

Kamera (boleh kamera HP/ponsel)

Kaca Pembesar / Loupe

Mikroskop

B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Carilah tanaman yang terserang jamur yang terdapat disekitar

saudara

identifikasi (duga) jenis patogen / OPT tersebut

buat gambar/foto tanaman sakit (gejala dan tanda-tanda) tersebut

dan tanaman pada saat ditemukan

Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan

jamur dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan

tanda- tanda adanya pora, benang-benang jamur dapat menggunakan

mikroskop

Page 14: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

14

Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan membuat irisan daun atau di

kerok menggunaka jarum ose dan diletakan pada gelas obyek yang sudah

diberi air distilata

Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan

bersama gambar atau foto yang dibuat.

Anda diwajibkan melakukan identifikasi penyakit yang disebabkan

oleh jamur

Melengkapi Tabel Pengamatan

No Nama Penyakit. komoditas Gejala penyakit Tanda penyebabpenyakit

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)1 Becak coklat

colletotrichumcabai Terdapat bercak

kosentris padadaun dan buahcabai

Pengamatanmikroskopisterdapat sporadan benang-2

LokasiditemukanKondisilingkungan

2

Keterangan :

(1)Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat

tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah

Page 15: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

15

cobalah berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau

berpenaglaman.

(2)Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut

(3)Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian

tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang, tanaman

yang tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan penegtahuan

Anda. Buat foto atas gejala tersebut

(4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto

(5)Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop

IV. GEJALA DAN TANDA SERANGAN BAKTERI PATOGEN TANAMAN

Tanda dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri ialah massa bakteri yang keluar

dari bagian tanaman yang sakit (Tim dosen jurusan HPT, 2013). 2.3 Teknik Isolasi Bakteri

Metode Isolasi Streak Plate Cara streak plate paling sering digunakan untuk memisahkan

bakteri dari permukaan agar untuk memperoleh koloni terisolasi, sebab metode ini paling

mudah dan cepat. .

Berikut Beberapa Gejala-gejala yang disebabkan oleh bakteri

Menyebabkan tanaman pada daun, batang dan buah terdapat kanker contoh

pada jeruk oleh bakteri Xanthomonas citri, Tanaman menjadi layu dan apabila

batang diiris terdapat cairan kuning atau keruh (massa bakteri) contoh pada

tanaman tomat oleh Pseudomonas solanacearum. Bercak pada daun contoh

pada Ubi kayu yang disebabkan oleh Bacterium robici. Bagian tanaman yang

terserang menimbulkan bau yang tidak enak (Busuk), lunak dan berair. Sering

disebut dengan busuk lunak contoh pada wortel oleh Erwinia carotovora . Daun

tanaman menjadi kering, atau disebut dengan kresek contoh pada padi yang

disebabkan oleh Xanthomonas oryza.

Page 16: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

16

Capaian yang diharapkanMahasiswa mampu menjelaskan dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari

gejala dan tanda yang nampak pada tumbuhan yang terserang bakteri.

Prosedur Praktikum1. Persiapan

Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum,

terutama bahan dan peralatan.

2. Pelaksanaan

A. Bahan dan Alat

Lembar catatan dan alat tulis

Kamera (boleh kamera HP/ponsel)

Kaca Pembesar / Loupe

Mikroskop

B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Page 17: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

17

Carilah tanaman yang terserang Bakteri yang terdapat disekitar

saudara

identifikasi (duga) jenis patogen / OPT tersebut

buat gambar/foto tanaman sakit (gejala dan tanda-tanda) tersebut

dan tanaman pada saat ditemukan dengan cara melihat adanya sap

bakteri pada bagian tanaman yang menunjukkan gejala yang

direndam dalam air

Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala

serangan Bakteri dengan gambar berwarna dari observasi langsung

di lapangan tanda- tanda adanya Gom, lender, atau dapat

menggunakan mikroskop

Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan membuat irisan daun atau di

kerok menggunaka jarum ose dan diletakan pada gelas obyek yang sudah

diberi air distilata

Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan

bersama gambar atau foto yang dibuat.

Anda diwajibkan melakukan identifikasi penyakit yang disebabkan

oleh jamur (minimal 3 jenis di wilayah pengamatan, Geala

nekrose,hiperplasia Hipoplasia)

c. Melengkapi Tabel Pengamatan

No NamaPenyakit.

komoditas

Gejala penyakit Tanda penyebabpenyakit

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)1 Busuk

lunakErwinia

Wortel Terdapat bercak nekrosehitam lunak dan berlendir

Terdapat aliranmasabakteri/lendir

Lokasi dankondisilingkungan

23

Keterangan :

(1) Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat

tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah

Page 18: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

18

cobalah berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau

berpenaglaman.

(2) Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut

(3)Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian

tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang, tanaman

yang tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan penegtahuan

Anda. Buat foto atas gejala tersebut

(4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto

(5))Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop

V. MENGENALI NEMATODA DAN GEJALA SERANGAN PADA TANAMAN

Nematoda berukuran sangat kecil, berbentuk silindris, tidak berwarna

(transparan), bilateral simetris, tidak beruas, mempunyai rongga tubuh semu

(pseudocoelomates), bagian kepala agak tumpul, sedangkan bagian ekornya agak

runcing. Selama hidupnya nematoda dapat mengalami pegantian kulit sebanyak empat

kali.

Nematoda parasitik ditandai dengan adanya stilet yang berfungsi mencucuk dan

mengisap jaringan tanaman. Sementara itu, nematoda saprofag tidak mempunyai alat ini.

Ada dua jenis stilet, yaitu Odontostilet dan Stomatostilet. Odontostilet adalah stilet yang

berbentuk seperti pisau tanpa knobb (pompa) pada bagian pangkal. Sedangkan

stomatostilet berbentuk seperti pisau dengan knobb pada bagian pangkalnya. Tipe

odontostilet terdapat pada ordo Dorylaimida, sedangkan tipe stomatostilet terdapat pada

ordo Tylenchida.

Akibat serangan nematoda, maka tanaman akan mengalami gejala kerusakan

yang beragam, tergantung jenis nematodanya. Berdasarkan gejala kerusakannya,

nematoda dibedakan menjadi :

a. Nematoda puru/bengkak (gall nematodes), misalnya Anguina tritici penyebab puru pada

daun dan biji gandum.

b. Nematoda batang (stem nematodes), misalnya Ditylenchus dipsaci yang

menyebabkan pembengkakan batang dan pembusukan umbi lapis (bawang).

c. Nematoda daun (leaf nematodes), misalnya Aphelenchoides besseyi yang menyebabkan

pucuk daun memutih pada tanaman padi.

d. Nematoda puru akar (root-knot nematodes), misalnya Meloidogyne sp yang

menyebabkan perakaran membengkak pada famili Solanaceae, sehingga

pertumbuhan tidak normal.

Page 19: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

19

Capaian yang diharapkanMahasiswa mampu menjelaskan dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari

gejala dan tanda yang nampak pada tumbuhan yang terserang Nematoda.

Prosedur Praktikum1. Persiapan

Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum,

terutama bahan dan peralatan.Pelaksanaan

A. Bahan dan Alat

Lembar catatan dan alat tulis

Kamera (boleh kamera HP/ponsel)

Kaca Pembesar / Loupe

Mikroskop

Pewarna corbol fusin

B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Carilah tanaman yang terserang Bakteri yang terdapat disekitar

saudara

identifikasi (duga) jenis patogen / OPT tersebut

buat gambar/foto tanaman sakit (gejala dan tanda-tanda) tersebut

dan tanaman pada saat ditemukan dengan cara melihat adanya sap

Page 20: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

20

bakteri pada bagian tanaman yang menunjukkan gejala yang

direndam dalam air

Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala

serangan Nematoda pada akar, daun dan batang dengan gambar

berwarna dari observasi langsung di lapangan tanda- tanda adanya

Gom, lender, atau dapat menggunakan mikroskop

Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan menekan bagian akar daun

batang yang menunjukkan gejala serangan nematoda dan diletakan pada

gelas obyek yang sudah diberi air distilata pewarna dan dibiarkan selama

bebrapa menit

Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan

bersama gambar atau foto yang dibuat.

Anda diwajibkan melakukan identifikasi penyakit yang disebabkan

oleh jamur (minimal 3 jenis di wilayah pengamatan, Gejala

nekrose,hiperplasia Hipoplasia)

c. Melengkapi Tabel Pengamatan

No NamaPenyakit.

komoditas

Gejala penyakit Tanda penyebabpenyakit

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)1 Puru akar tomat Gejala permukaan tanaman

menjadi layu, pada akarterdapat benjolan benjolan(Puruu)

Pengamatanmikroskopnterdapat nematodadalam puru

Lokasi dankondisilingkungan

23

Keterangan :

(1) Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat

tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah

cobalah berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau

berpenaglaman.

(2) Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut

(3)Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian

tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang, tanaman

yang tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan penegtahuan

Anda. Buat foto atas gejala tersebut

Page 21: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

21

(4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto

(5))Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop

VI. MENGENALI HAMA VERTEBRATA DAN GEJALA SERANGAN PADATANAMAN

Hama tanaman yang menyebabkan kerugian pada tanaman budidaya pada

dasarnya dibedakan dalam dua kelompok yaitu Vertebrata dan Invertebrata.

Kelompok hama vertebrata yang menimbulkan kerusakan yang sangat nyata antara lain :

tikus sawah, tikus wirok, babi hutan, tupai, burung dan lain-lainnya.

Gejala serangan hama ditandai dengan gejala kerusakan fisik dari tanaman.

Khusus hama vertebrata pada tanaman ditunjukkan adanya bekas gigitan pada bagian

tanaman yang diserang. Masing-masing hama seperti tikus sawah dan tikus wirok

mempunyai karakteristik yang berbeda walaupun sama-sama tikus. Demikian juga

serangan babi hutan yang binatangnya relatif besar, hama ini biasanya mendongkel ubi-

ubian yang terletak di dalam tanah sebelum memakan ubinya.

Berikut beberapa gejala serangan hama vertebrata terutama yang paling ditakuti

petani yaitu hama tikus sawah pada tanaman padi. Tikus sawah (R. argentiventer)biasanya menyerang tanaman padi pada stadia pembibitan dengan memakan benih padi

yang baru disemai, atau memakan bibit tanaman padi yang baru tumbuh. Serangan

pada tanaman padi yang sudah berbuah yaitu dengan memakan batang-batang tanaman

padi sehingga tanaman patah dan dilanjutkan makan bulir-bulir padi yang sudah

terbentuk. Gejala spesifik serangan tikus sawah pada hamparan tanaman padi

menunjukkan ciri khas yaitu tanaman yang diserang biasanya dibagian tengah hamparan

padi (ditengah petak sawah).

Beda lagi dengan gejala serangan tikus wirok (Bandicota indica), khususnya

pada tanaman tebu yang kerusakannya sangan masif, binatang ini menyerang atau

memakan ruas tebu paling bawah sehingga tanaman tebu roboh. Parahnya lagi

wirok hanya memakan satu ruas tanaman tebu paling bawah, kemudian pindah

ketanaman lain, sehingga dalam satu malam bisa merobohkan beberapa tanaman

tebu.

Hama lainnya antara lain burung (pipit, gelatik) pemakan butir padi, apabila

populasinya tinggi maka dapat menimbulkan kerugian yang cukup signifikan

Mahasiswa mampu menjelaskan dalam mengenali jenis dan gejala serangan

hama vertebrata yang paling banyak menimbulkan kerugian dalam budidaya pertanian.

Page 22: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

22

Prosedur Praktikum1. Persiapan

Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum,

terutama bahan dan peralatan.

2. Pelaksanaan

A. Bahan dan Alat

Lembar catatan dan alat tulis

Kamera (boleh kamera HP/ponsel)

Kaca Pembesar / loupe

B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Carilah tanaman yang terserang tikus sawah yang terdapat disekitar saudara

identifikasi (duga) hama tikus / OPT tersebut

buat gambar/foto tanaman yang terserangt (gejala dan tanda-tanda) tersebut

dan

tanaman pada saat ditemukan

Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan hama

tikus sawah dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan .

Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama

gambar atau foto yang dibuat.

C. Melengkapi Tabel Pengamatan

No. OPT dan Nama Komoditas(Inang)

Gejalaserangan

Keterangan

Page 23: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

23

VII. MENGENALI HAMA INVERTEBRATA (BUKAN SERANGGA) DANGEJALA

SERANGAN PADA TANAMAN BUDIDAYA

Kerusakan tanaman budidaya yang menimbulkan kerugian ekonomi di lapang

antara lain disebabkan adanya serangan hama. Pada bab di depan telah dikenali hama

vertebrata yang sangat merugikan budidaya tanaman padi yaitu tikus sawah. Untuk

materi berikut akan dikenalkan baik OPT nya maupun gejala serangannya, utamanya

hama-hama invertebrata tetapi yang bukan serangga. Beberapa jenis hama tersebut

antara lain kelompok molusca (keong), tungau (akarina) yang cukup merugikan bagi

tanaman pertanian.

Berikut kita mencoba mengenali beberapa hama yang merupakan kelompok

keong (molusca) antara lain bekicot (Achatina fulica), binatang ini memakan daun-daun

atau hijauan dari tanaman pertanian di lapang, maupun tanaman hias. Bekicot cara

makannya dengan menggigit, sehingga tanaman yang diserang terlihat bekas gigitan

pada helai daun ataupun tangkai yang masih muda, pada serangan berat tanaman bisa

mati atau tidak berproduksi.

Selain bekicot ada pula jenis keong emas (Pomacea canaliculata) yang

sekarang sebarannya sudah merata di seluruh wilayah Indonesia, dan serangannya

sangat merugikan terutama pada tanaman padi di lapang. Binatang ini cara makannya

juga menggigit dan mengunyah, yang diserang adalah daun ataupun tunas-tunas muda

tanaman.

Organisme Pengganggu tanaman lainnya yang cukup potensial menimbulkan

kerugian pada tanaman pertanian adalah jenis tungau (Tetranychus urticae), hewan ini

cara makannya adalah dengan menusukkan alat mulutnya pada permukaan daun

tanaman dan kemudian menghisap cairan tanaman. Aklibatnya bagian tanaman yang

terserang akan mengering dan akibat yang lebih parah organisme ini juga merupakan

vektor penyakit yang cukup nyata.

Page 24: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

24

Prosedur Praktikum1. Persiapan

Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum,terutama bahan dan peralatan.

2. Pelaksanaan

A. Bahan dan Alat Lembar catatan dan alat tulis

Kamera (boleh kamera HP/ponsel)

Kaca Pembesar / loupe

Jaring (Sweep net)

Cawan petri

Mikroskop

B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Carilah tanaman yang terserang keong emas, bekicot atau tungau yang

terdapat disekitar saudara

identifikasi (duga) OPT tersebut

buat gambar/foto tanaman yang terserangt (gejala dan tanda-tanda) tersebut

dan

tanaman pada saat ditemukan

Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan hama

keong emas, bekicot atau tungau dengan gambar berwarna dari observasi

langsung di lapangan .

Page 25: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

25

Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama

gambar atau foto yang dibuat.

C. Melengkapi Tabel Pengamatan

No. OPT dan Nama Komoditas(Inang)

Gejalaserangan

Keterangan

VIII. MENGENALI HAMA INVERTEBRATA ( SERANGGA) DAN GEJALASERANGAN PADA TANAMAN BUDIDAYA

Kendala utama dalam sistem produksi pertanian adalah keberadaan hama yang

menimbulkan kerusakan dan menyebabkan kerugian ekonomik yang sangat signifikan.

Kelompok hama tanaman yang paling dominan di lapang adalah serangga. Hama

serangga pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu pertama serangga-serangga

yang cara makannya dengan menggigit dan mengunyah dan kedua adalah yang cara

makannya menusuk dan menghisap, walaupun ada juga yang menjilat seperti lalat.

Misal untuk serangga hama yang menggigit dan mengunyah contohnya adalah

belalang (Valanga nigricornis) utamanya menyerang tanaman dengan memakan bagian

daun. Contoh lainnya adalah Kumbangbadak kelapa (Oryctes rhinoceros) merupakan

Page 26: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

26

hama yang sangat merugikan pada tanaman kelapa, dengan memakan tunas kelapa

yang belum membuka.

Kelompok serangga hama yang cara merusak atau makan bagian tanaman

dengan menusuk dan menghisap contohnya adalah wereng batang coklat (Nilaparvatalugens) yang menyerang tanaman padi. Contoh lainnya yang juga merupakan hama

penyebab kerusakan pada berbagai tanaman adalah hama ulat grayak (Spodopteralitura) atau hama kutu (Aphid).

Prosedur Praktikum1. Persiapan

Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum,

terutama bahan dan peralatan.

2. Pelaksanaan

A. Bahan dan Alat Lembar catatan dan alat tulis

Kamera (boleh kamera HP/ponsel)

Kaca Pembesar / loupe

Jaring (Sweep net)

Cawan petri

Mikroskop

B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Carilah tanaman yang terserang keong emas, bekicot atau tungau yang

terdapat disekitar saudara

identifikasi (duga) OPT tersebut

Page 27: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

27

buat gambar/foto tanaman yang terserangt (gejala dan tanda-tanda) tersebut

dan

tanaman pada saat ditemukan

Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan hama

keong emas, bekicot atau tungau dengan gambar berwarna dari observasi

langsung di lapangan .

Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama

gambar atau foto yang dibuat.

C. Melengkapi Tabel Pengamatan

No. OPT dan Nama Komoditas(Inang)

Gejalaserangan

Keterangan

IX. PENGENDALIAN OPT CARA FISIKA DAN BUDIDAYA

Pengendalian fisik dapat dilakukan dengan berbagai teknik, mulai dari teknik yang sangat

sederhana sampai dengan yang sangat canggih. Contoh teknik pengendalian cara fisik

yang sederhana adalah penyimpanan dalam wadah kedap udara (hermetik) dan

perendaman benih dengan air panas 50 ºC dapat digunakan untuk mengendalikan OPT

Mikroba pada benih. Pada teknik yang pertama, aspek fisik yang berperan adalah

penghentian pasokan oksigen untuk respirasi, sedangkan pada teknik pertama adalah

pengaturan suhu untuk menghambat atau menghentikan aktivitas metabolism pathogen..

Teknik budidaya tanaman dalam rangka pengendalian OPT merupakan tindakan

preventif atau pencegahan.yang secara tidak langsung akan mengurangi serangan OPT.

Beberapa kesulitan untuk mengetahui pengaruh pengendalian secara budidaya karena

Page 28: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

28

budidaya pertanian pada umumnya juga memanfaatkan bahan kimia dan kultivar tahan

terutama jika merupakan varietas baru yang diperkenalkan (introduksi). Pengendalian

dengan cara budidaya seringkali dilanjutkan dengan program pengendalian lainnya.

Keberhasilan pengendalian OPT dengan teknik budidaya tergantung kepada pemahaman

biologi OPT yang sangat kompleks dan reaksi tanaman.

Pada saat ini keberhasilan teknik pengendalian dengan budidaya yang sangatlah

berhasil pada areal yang luas adalah untuk unit tanaman cereal dan hutan. Sedangkan

untuk tanaman lainnya sangatlah tergantung pada nilai ekonomi dan metode yang sudah

tersedia. Beberapa tekhnik budidaya yang dapat mengurangi serangan hama penyakit

tanaman adalah : pemilihan bibit yang sehat, jarak tanam, rotasi tumpangsari,

penyiangan gulma dan teknik teknik budidaya lainnya.

Tujuan PraktikumSetelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:

1) Merancang teknik pengendalian secara fisik dan budidaya sederhana dengan

menggunakan bahan-bahan bekas

2) Menentukan efektivitas pengendalian dengan memodifikasi teknik pengendalian fisik

dan Budidata yang telah dirancang

5.3. Persiapan PelaksanaanUntuk mempersiapkan pelaksanaan praktikum, dosen membagi mahasiswa ke dalam 4

kolompok praktikum sebagai berikut:

1) Dua kelompok untuk menyiapkan penyimpanan kedap udara dengan perlakuan:

a) Botol + jagung penuh, terbuka + sepasang Sitophilus zeamays

b) Botol + jagung penuh, tertutup + sepasang Sitophilus zeamays

c) Botol + jagung setengah, tertutup + sepasang Sitophilus zeamays

4) Dua kelompok untuk menyiapkan perlakuan fisik air panas untuk mengendalikan

mikroba

a) Perendaman biji jagung dengan air panas 50ºC selama 10 menit

b) Perendaman biji jagung tanpa air panas 50ºC selama 10 menit

c) Penyinaran biji jagung cahaya dengan UV selama 30 menit

kemudian dilakukan uji perkecambahan terhadap adanya mikroorganisme

Page 29: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

29

Pelaksanaan praktikum untuk pengendalian secara Fisika dalam wadah kedap udara

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Masing masing kelompok pertama menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan

kelompok masing-masing menyiapkan lima botol bekas minuman. . Timbang berat tiap-

tiap botol dalam keadaan kosong dan ditutup.

2) Kedua kelompok masing-masing mengisi tiga botol sampei dengan

beras/jagung/kacang merah/kedelai/kacang hijau masing masing sampai penuh dengan

cara mengetuk-ngetukkan dasar botol di permukaan botol pada saat pengisian lalu

segera menutup kembali botol dan menimbang botol yang telah berisi penuh tersebut

dalam keadaan berpenutup. Satu botol dibuka tutupnya setelah ditimbang.

3) Kedua kelompok masing-masing mengisi dua botol yang tersisa setengah penuh dan

menutup botol kembali segera setelah pengisian.

4) Kedua kelompok masing-masing memilih tiga pasang kumbang Sitophilus zeamays

dengan bantuan kaca pembesar untuk melakukan pemeriksaan organ kelamin. Sepasang

kumbang dimasukkan ke dalam botol berisi penuh berpenutup, sepasang dimasukkan ke

dalam botol berisi penuh tanpa penutup, sepasang lainnya dimasukkan ke dalam botol

berisi setengah penuh berpenutup. Untuk botol berpenutup, tutup botol segera ditutupkan

kembali setelah memasukkan sepasang kumbang.

5) Semua botol disimpan di tempat aman di laboratorium selama satu bulan

6) Pengamatan dilakukan setelah botol disimpan selama satu bulan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a) Tuang biji jagung/beras/k. ijo/kedelai, dari setiap botol satu per satu ke dalam gelas

erlenmeyer

b) Aduk biji jagung dalam Erlenmeyer besar dengan batang gelas lalu ambil secara acak

dengan menggunakan sendok platik dan isikan ke dalam gelas Erlenmeyer 100 mL

sampai penuh. Tuangkan biji jagung ke dalam nampan yang telah dipapisi dengan kertas

putih sebagian demi sebagian dan hitung jumlah kumbang dengan bantuan hand counter.

c) Kembalikan biji jagung yang telah dikeluarkan ke dalam Erlenmeyer 2500 mL, aduk

kembali dengan batang pengaduk, dan uangi pengambilan dan penghitungan sebanyak

dua kali.

d) Pisahkan biji yang masih utuh dari yang telah rusak dengan cara menampi

e) Kosongkan gelas Erlenmeyer 2500 mL lalu timbang dalam keadaan kosong. Isikan biji

jagung yang masih utuh ke dalam gelas Erlenmeyer 2500 mL dan timbang. Tentukan

berat biji jagung yang masih utuh dari setiap botol dan persentase kerusakan yang terjadi.

7) Mencatat hasil pengamatan menggunakan format pengamatan yang telah

dipersiapkan.

Page 30: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

30

Kelompok ke dua pengendalian secara fisik menggunakan air panas dilakukan dengan

cara :

1) Merendam 10 X 3 benih jagung dalam air panas 50ºC dan dalam air biasa selama 10

menit

2) Meletakan 10 X 3 biji jagung dibawah UV selama 30 menit

3) Setelah perlakuan , biji jagung tersebut diletakan pada cawan petri steril yang telah

diberi alas kerta bloter masing masing 10 biji dan menutupnya

4) Inkubasikan selama 7 hari. Amati adanya mikroba pathogen pada permukaan biji dan

amati menggunakan mikroskop.

5) Mencatat hasil pengamatan menggunakan format pengamatan yang telah dipersiapkan

Pengamatan dan Analisis DataPengamatan susut berat jagung dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan

sebagaimana disajikan pada Tabel 5.1. Pengamatan padat populasi kumbang Sitophilus

zeamais dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan sebagaimana disajikan

pada Tabel 5.2.

Perlakuan Berat botolkosong

Berat botoljagung awal

Berat setelahdisimpan

Susut Berat

Tabel 5.1

NO Perlakuan P0pulasi U 1 Populasi U2 Populasi U3

Page 31: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

31

X. PENGENDALIAN OPT CARA MEKANIS

Pengendalian mekanik dilakukan secara sederhana dengan menggunakan

kekuatan mekanik jari tangan untuk memencet serangga hama. Pengendalian mekanik

dengan cara yang lebih rumit dilakukan dengan menggunakan peralatan tertentu untuk

memerangkap serangga. Penggunaan plakat warna yang diberi perekat dan cahaya

lampu serta bahan kimia perangkap serangga.Penggunaan perangkap serangga

sebenarnya dilakukan, selain untuk tujuan pengendalian, juga untuk tujuan pemantauan.

Untuk tujuan pengendalian serangga yang terperangkap tidak perlu dihitung, sedangkan

untuk tujuan pemantauan perlu dihitung sehingga untuk tujuan yang berbeda ini

konstruksi perangkap perlu disesuaikan.

Tujuan PraktikumSetelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:

1) Merancang teknik pengendalian secara mekanik sederhana dengan menggunakan

bahan-bahan bekas

2) Menentukan efektivitas pengendalian dengan memodifikasi teknik pengendalian fisik

dan mekanik yang telah dirancang

2) Satu kelompok untuk menyiapkan perangkap bahan kimia methyl eugenol yang terdiri

atas perlakuan:

a) Perangkap botol tanpa umpan metil eugenol

b) Perangkap botol dengan umpan metil eugenol

c) Perangkap botol dengan umpan Selasih

3) Satu kelompok untuk menyiapkan perangkap dengan cahaya yang terdiri atas

perlakuan:

a) Perangkap dengan cahaya kuning

b) Perangkap tanpa cahaya

c) Perangkap dengan cahaya putih

Seluruh mahasiswa berurunan untuk membeli 26 botol air bekas minuman Pulpy Orange

yang telah dicuci bersih dan dikeringkan dan masing-masing memiliki penutup aslinya, 8

lampu senter kecil bertenaga LED, 6 lembar plastic transparansi warna kuning, 1 botol

petrogenol, 1 rol besar selotip transparan lebar 2 cm, 8 m kawat diameter 0,5-1 mm, 1 g

paku ukuran 7 cm, 1 g paku 5 cm, 1 meteran kain, 1 kantong deterjen ukuran kecil, dan 5

kg jagung putih. Lampu senter bertenaga LED dapat diganti dengan korek api gas yang

dilengkapi dengan lampu senter bertenaga LED. Setiap kelompok harus menyiapkan

Page 32: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

32

pisau cutter, tang, palu, lembar pengamatan, alat tulis menulis, dan kumbang Sitophilus

zeamais dalam keadaan bugar. Pada saat pengamatan penyimpanan dalam wadah

kedap udara mahasiswa harus membawa nampan dan lembaran kertas putih untuk

menghitung padat populasi kumbang dan memisahkan biji jagung yang masih utuh dari

yang telah rusak. Di laboratorium perlu disiapkan hand counter.

Ketua semua kelompok merundingkan tugas untuk mencari empat lokasi lokasi

tanaman yang terpisah cukup jauh pada hamparan yang sama sebagai lokasi untuk

menempatkan perangkap. Pada saat pemasangan perangkap kelompok yang bertugas

masing-masing harus membawa batang kayu tiang penyangga panjang 2,5 m, batang

kayu untuk mengaitkan lampu panjang 30 cm, linggis, dan paku 5 cm sebanyak 2 paku

untuk setiap tiang penyangga. Kayu yang digunakan dapat berupa kayu apa saja

asalkan tidak pecah atau patah ketika dipaku.

5.4. Tempat, Alat, dan Bahan PraktikumPraktikum dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Hama Tumbuhan dan di lapangan (lokasi

penanaman cabai). Alat dan bahan yang harus dibawa oleh mahasiswa adalah botol

bekas minuman Pulpy Orange, lampu senter kecil bertenaga LED atau korek gas yang

dilengkapi lampu senter LED, lembar plastic transparansi warna kuning, petrogenol, rol

besar selotip transparan lebar 2 cm, kawat diameter 0,5-1 mm, paku ukuran 7 cm,

jagung putih, pisau cutter, tang, palu, lembar pengamatan, alat tulis menulis, kumbang

Sitophilus zeamais dalam keadaan bugar, dan lembar pengamatan. Alat dan bahan

yang perlu dipersiapkan di laboratorium adalah timbangan dan gelas piala 2500 mL.

Prosedur Pelaksanaan PraktikumPelaksanaan praktikum untuk pengendalian secara mekanik menggunakan perangkap

oleh kelompok ketiga dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mengukur lingkar botol di antara kedua lekukan dangkal dan tinggi botol dari dasar

sampai lekukan dangkal kedua dari bagian dasar.

2) Lepaskan tutup botol dari botolnya dan lubangi tutup yang telah terlepas dengan

paku (dipukul dengan palu).

2) Lubangi bagian botol yang cembung di atas lekukan dalam dengan menggunakan

paku (tanpa dipukul dengan palu tetapi dengan cara menusukkan paku dengan

bantuan tang). Buat empat lubang dalam posisi saling berseberangan.

3) Haluskan tepi lubang dengan memasukkan paku yang telah dipanaskan di atas

kompor dengan cara menjepit paku menggunakan tang sampai diperoleh dua lubang

Page 33: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

33

saling berseberangan dengan diameter 0,5 cm dan dua lubang saling berseberangan

lainnya dengan diameter 0,75 cm.

4) Potong kawat sepanjang 50 cm lalu salah satu ujungnya dilekukkan sedemikian

rupa untuk mengkaitkan kapas. Buat simpul pada jarak 3-4 cm dari titik kait kapas

dengan cara dua kali melingkarkan kawat dan memasukkan ujungnya ke dalam

lingkaran lalu masukkan ujung kawat yang bebas ke dalam lubang yang pada tutup

botol dari arah bagian dalam

5) Teteskan cairan petrogenol dengan menggunakan pipet ke kapas yang telah

dikaitkan lalu masukkan kait kapas ke dalam botol memlalui mulut botol dan putar tutup

botol ke kanan sampai rapat.

6) Letakkan perangkap di lokasi penempatan dengan menggantungkannya pada

penyangga yang dibuat membentuk huruf L dengan menempelkan menggunakan paku

batang mendatar sepanjang 30 cm pada tiang setinggi 2,5 m.

7) Lakukan pengamatan pada hari pertama, kedua, dan ketiga setelah pemasangan.

Pengamatan pada hari pertama dan kedua dilakukan hanya

untuk memeriksa apakah di dalam botol telah ada serangga yang terperangkap atau

tidak, sedangkan pengamatan pada hari ketiga dilakukan untuk menghitung jumlah

setiap jenis serangga yang terperangkap dan

8) mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang telah disiapkan.

Pelaksanaan praktikum untuk pengendalian secara mekanik menggunakan perangkap

oleh kelompok lainnya dilakukan dengan langkah-langkah yang sama dengan

modifikasi sebagai berikut:

1) Siapka kain spanduk/ plastic mika warna merah, kuning dan biru serta tiang

penyangga di kanan dan kiri spanduk

2) berilah vaselin pada permukaan plastic warna

3) letakkan perangkap tersebut pada kebun yang saudara tuju

4) Lakukan pengamatan pada keesokan harinya dan identifikasi serta hitung jumlah

serangga yang tertangkap

5) Mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang telah disiapkan

Pelaksanaan praktikum untuk pengendalian secara mekanik menggunakan perangkap

Lighttarap oleh kelompok kelima dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Letakan lighttarap dengan modifikasi lampu dengan memasukkan lampu senter

(atau korek gas yang mempunyai lampu LED, lampu neon putih dan lampu neon ungu)

2) Memasukkan air pada botol yang telah dilubangi atau lighttrap yang telah diberi air .

Page 34: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

34

Lampu senter dimasukkan dengan memotong botol secara melintang tepat pada

bagian cembung di bawah lekukan dalam botol. Setelah botol dipotong, lampu senter

dimasukkan dalam keadaan menyala dengan ujung yang menyala menghadap ke atas.

Selanjutnya kedua bagian botol disambung kembali dengan menggunakan selotip

transparan.

3) Melakukan pengamatan pada hari pertama dan kedua pada malam hari untuk

memeriksa apakah lampu senter masih menyala dan pada pagi hari untuk mematikan

lampu dan memeriksa apakah di dalam botol telah ada serangga yang terperangkap

atau tidak.

4) Mencatat hasil pengamatan pada kolom yang telah disiapkan sesuai format

Pengamatan dan Analisis DataPengamatan susut berat jagung dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan

sebagaimana disajikan pada Tabel 5.1. Pengamatan padat populasi kumbang

Sitophilus zeamais dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan sebagaimana

disajikan pada Tabel 5.2.

Perlakuan Berat botolkosong

Berat botoljagung awal

Berat setelahdisimpan

Susut Berat

XII. PENGENDALIAN HAYATI ORGANISME PENGANGGU TANAMAN

4.1 PENDAHULUAN

Pengendalian hayati merupakan salah satu metode pengendalian hama dan penyakit

tanaman yang ramah lingkungan dan berperan penting dalam proses pengelolaan tanaman

pertanian berkelanjutan. Hal ini karena pemberian agensia hayati di lahan pertanian tidak

perlu dilakukan secara terus menerus. Namun demikian pengelolaan habitat disekitar

tanaman akan menunjang keberlanjutan dan keberadaan agensia hayati. Dari daerah

Pengendalian hayati serangga hama daerah tertentu akan lebih berhasil jika

menggunakan predatot atau parasitoid dari daerah asal hama tersebut, Predator adalah

binatang yang memakan (memengsa) binatang lainnya. Serangga predator yang banyak

berasal dari ordo Coleoptera disusul ordo Odonata dan Hemiptera. Sebagai contoh dari

ordo Coleoptera adalah : Coccinella arcuata dan C.repanda pemakan wereng coklat dan

hijau pada padi juga Aphis. Parasitoid dapat diartikan sebagai hewan yang hidupnya

Page 35: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

35

menumpang pada hewan lain dan mengisap cairan tubuh inang sehingga dapat

menyebabkan kematian inangnya. Kebanyakan serangga parasitoid adalah anggota ordo

Hymenoptera dan Diptera. Parasitoid dapat menyerang dan berkembang dalam berbagai

fase hidup hama (inangnya).

Secara alami, patogen merupakan musuh tanaman tetapi patogen juga mempunyai

musuh yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan patogen. Mekanisme

pertumbuhannya dapat secara antagonistik atau hiperparasitik. Musuh alami yang

antagonistik biasanya menghasilkan antibiotik yang berfungsi untuk menghambat atau

membunuh patogen (organisme lain). Musuh alami yang hiperparasit hidupnya dengan

cara memarasit patogen. Contoh musuh alami patogen yaitu Trichoderma harzianum,

Pseudomonas fluorescens.

Tujuan praktikum adalah mengenal musuh alami hama dan patogen serta

mekanime serangannya

4.2 Alat dan Bahan

Predator hama tumbuhan: capung (macromiidae), belalang sembah (Mantidae),

cecopet (Forficulidae), lalat buah (Rhaginodae), laba-laba (Sphecidae), undur-

undur (Myrmeleontidae), kumbang Coccinella, dan kepik Cytorhinus.

- Parasit dan parasitoid hama tumbuhan: Trichogramma, apanteles.

Patogen hama: Actinomycetes, Mettarrizium sp., Bacillus thuringiensis.

Antagonis patogen: biakan Trichoderma harzianum, dan Pseudomonas

fluorescens.

Alkohol 70%, kloroform, gliserin, dan kapas.

Mikroskop stereo, loup, pinset, cawan petri, gelas preparat, gelas penutup

preparat dan jarum tombak.

4.3 Cara Kerja

Gambar dan beri keterangan biakan, koloni atau spesimen musuh alami yang

tersedia.

- Perhatikan dan catat ciri-ciri penting yang membedakan dari yang lainnya.

Sebutkan taksonominya dan beri keterangan tentang hal-hal yang saudara

anggap penting untuk diinformasikan.

Page 36: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

36

Ceriterakan bagaimana mekanisme permusuhannya dari masing-masing

spesimen.

4.4 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Jenis OPT dan gambar (ciri-ciri dan klasifikasi)

Musuh alami (ciri-ciri danklasifikasi)

Keterangan (mekanismeserangan)

Page 37: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

37

Lampiran : Cover laporan

Bidang Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Oleh :

Tim penyusun

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRITEKNOLOGI/AGRIBISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA

TIMUR

SURABAYA

Page 38: MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI DASAR PERLINDUNGAN …

38

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

I. PENDAHULUAN

II. PENGENALAN GEJALA DAN TANDA SERANGAN JAMUR

III.

.... DST

XIII. KESIMPULAN.

DAFTAR PUSTAKA