modul nyeri sendi

8
MODUL NYERI SENDI SKENARIO : Ny. Mirna (39 th) mengeluh nyeri pd jari2 tangannya kanan dan kiri, dirasakan sejak 1 tahun lalu, hilang timbul, terutama pd pagi hari dan cuaca dingin. Pagi hari jari terasa kaku. Merasa kesulitan bila ingin mencuci dan berpakaian. IPD : Menurut the international association for the study of Pin (IASP) , nyeri : o Pengalaman sensoris dan emosional yg tdk menyenangkan yg berhubungan dgn kerusakan jaringan atau potensial akan menyebabkan kerusakan jaringan. o NONSISEPSION : Persepsi yg disebabkan oleh rangsangan yg potensial dpt menimbulkan kerusakan jaringan Merupakan langkah awal proses nyeri o NOSISEPTOR : Reseptor neurologic yg dpt membedakan antara rangsang nyeri dgn rangsang lain (noksius & non-noksius o IMPAIRMENT : Abnormalitas atau hilangnya struktur atau fungsi anatomic , fisiologik , maupun psikologik. o DISABILITAS : Hasil dr impairment , keterbatasan atau gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas yg normal MEKANISME NYERI : o 4 proses : transduksi , transmisi, modulasi & persepsi .

Upload: muhammad-agung-w

Post on 03-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sendi nyeri modul

TRANSCRIPT

SHAPE

SHAPE

SHAPE

SHAPE

SHAPE

SHAPE

MODUL NYERI SENDI

SKENARIO :

Ny. Mirna (39 th) mengeluh nyeri pd jari2 tangannya kanan dan kiri, dirasakan sejak 1 tahun lalu, hilang timbul, terutama pd pagi hari dan cuaca dingin. Pagi hari jari terasa kaku. Merasa kesulitan bila ingin mencuci dan berpakaian.

IPD :

Menurut the international association for the study of Pin (IASP) , nyeri :

Pengalaman sensoris dan emosional yg tdk menyenangkan yg berhubungan dgn kerusakan jaringan atau potensial akan menyebabkan kerusakan jaringan.

NONSISEPSION :

Persepsi yg disebabkan oleh rangsangan yg potensial dpt menimbulkan kerusakan jaringan

Merupakan langkah awal proses nyeri

NOSISEPTOR :

Reseptor neurologic yg dpt membedakan antara rangsang nyeri dgn rangsang lain (noksius & non-noksius

IMPAIRMENT :

Abnormalitas atau hilangnya struktur atau fungsi anatomic , fisiologik , maupun psikologik.

DISABILITAS :

Hasil dr impairment , keterbatasan atau gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas yg normal

MEKANISME NYERI :

4 proses : transduksi , transmisi, modulasi & persepsi .

TRANSDUKSI :

Stimulasi nociceptor oleh stimulus noxious pd jaringan stimulasi nosiseptor stimulus noxius berubah jd potensial aksi.

TRANSMISI :

Potensial aksi ditansmisi ke neuron susunan saraf pusat y berhubungan dgn nyeri.

Neuron aferen primer konduksi impuls ke kornudorsalis medulla spinalis neuron aferen primer bersinap dgn neuron susunan saraf pusat jaringan neuron naik ke atas medulla spinalis batang otak thalamus hubungan timbale balik thalamus dgn pusat2 di otak respons persepsi & afektif nyeri .

MODULASI :

Letak di kornu dorsalis medulla spinalis , mempengaruhi proses nyeri.

PERSEPSI :

Nyeri di sampaikan ke otak sensasi tdk mengenakkan.

AMBANG NYERI :

Intensitas terendah yg menimbulkan persepsi nyeri

KLASIFIKASI NYERI :

nyeri somatik

Nyeri nyeri nosiseptif

nyeri viseral

Nyeri non nosiseptif

nyeri neuropatik

Nyeri psikogenik

PEMBEDAAR.REUMATOIDAR.GOUTOSTEOARTRITIS

PengertianPenyakit autoimun yg ditandai oleh INFLAMASI sistemik KRONIK dan progresif, target utama sendi.

Kelompok penyakit heterogen akibat deposisi Kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan ekstraselular.

Penyakit sendi degenerative yg berkaitan dgn kerusakan kartilago sendi.

Dibagi menjadi OA primer & sekunder.

Manifestasi klinik-Poliartritis sistemik,

-Mengenai sendi kecil pada tangan dan kaki,

-Mengenai lapisan synovial sendi.

-kekakuan sendi pd pagi hari, berlangsung selama 1 jam atau lebih.

-kelemahan, kelelahan, anoreksia & demam ringan.

-artritis gout akut

-interkritikal gout

-gout menahun dgn tofi

Faktor penyebab-sinovitis (inflamasi membrane synovial ygmembungkus sendi)

-Faktor genetic (gen HLA-DRB1),

-Hormon sex (perempuan lebih banyak terkena AR),

-Faktor infeksi :

Agen infeksi, mycoplasma, parvovirus B19, retrovirus, enteric bacteria, mycobacteria, Epstein-barr virus, bacterial cell walls.

-Protin heat shock.

-dominan pd pria dewasa

-granuloma dikelilingi oleh butir Kristal monosodium urat

-reaksi INFLAMASI DISEKELILING KRISTAL (yg berbentuk jarum), terutama terdiri dr sel mononuclear dan sel giant

-erosi kartilago dan korteks tulang terjadi di sekitar tofus.

-kapsul fibrosa dikelilingi tofi.

-pd cairan sendi mengandung monosodium urat monohidrat.

-perubahan kadar asam urat serum

Ganguan homeostasis dari metabolisme kartilago dengan kerusakan struktur proteoglikan kartilago yg penyebabnya blm jelas

Faktor resikoJenis kelamin perempuan, ada riwayat keluarga yg menderita AR, umur lebih tua, paparan salsilat , merokok , konsumsi kopi berlebih.

-dominan pd pria dewasa

-pd perempuan jarang sebelum menapouse-umur

-jenis kelamin

-suku bangsa

-genetik

-kegemukan

-Penyakit metabolic

-cedera sendi,pekerjaan, dan olah raga

-kelainan pertumbuhan

-faktor lain

PencegahanKonsumsi makanan tinggi vit.D

PatogenesisFactor pencetus (autoimun /infeksi) poliferasi makrofag & fibroblast synovial - limfosit menginfiltrasi daerah perivaskular terjadi poliferasi sel endotel terjadi neovaskularisasi sel inflamasi mengokulasi pembuluh darah sendi - terjadi pertumbuhan irregular jaringan synovial yg mengalami inflamasi terbentuk jaringan pannus pannus meninvasi & merusak rawan sendi & tulang sitokin, interleukin, proteinase & factor pertumbuhan dilepaskan detruksi sendi & komplikasi sistemik.

Kristal urat menyebabkan proses peradangan melalui mediator IL-1 dan TNF serta sel radang neutrofil dan makrofag.

Sendi yg terlibat-metacarpophalangeal 85%

-pergelangan tangan 80%

-proximal interphalangeal 75%

-lutut 75%

-metatarsophalangeal 75%

-pergelangan kaki 75%

-bahu 60%

-tarsus 60%

-panggul 50%

-siku 50%

-acromioclavicular 50%

-vertebra cervical 40%

-temporomandibular 30%

-strenoclavicular 30%

--metatarsofalangeal

-sendi lutut-vertebra

-panggul

-lutut

-pergelangan kaki

Pemeriksaan penunjang diagnostik-C-reactive protein

-laju endap darah

-hemoglobin/hematokrit

-jumlah leukosit

-jumlah trombosit

-fungsi hati

-faktor rheumatoid

-foto polos sendi

-MRI

-anti-CCP

-antinuclear antibody

-konsentrasi komplemen immunoglobin

-pemeriksaan cairan sendi

-fungsi ginjal

-urinalisis

-pemeriksaan fisis

-radiografis sendi yg terkena

Pemeriksaan laboratorium

Gejala & tanda-kaku pagi hari

-artritis pd 3 persendian atau lebih

-artritis pd persendian tangan

-artritis yg simetrik

-nodul rheumatoid

-faktor rheumatoid positif

-perubahan gambaran radiologis

-menemukan Kristal urat dlm tofi

-riwayat inflamasi klasik arthritis monoartikuler khusus pd sendi MTP-1

-diikuti oleh stadium interkritik ddimana bebas symptom

-resolusi sinovitis yg cepat dgn pengobatan kolkisin

-hiperurisemia-nyeri pd wakti aktivitas

-jika sendi yg terkena di beri beban

-Nyeri terus-menerus, bersifat kronik progresif

-hambatan gerakan sendi

-kaku pagi

-krepitasi

-Pembesaran send

-perubahan gaya berjalani

Kriteria ACRA. AR dikatakan remisi jika :

-kaku pd pagi hari tdk lebih dr 15 menit

-tidak ada kelelahan

-tidak ada nyeri sendi

-tidak ada nyeri tekan / gerak

-tdk ada pembengkakkan jar. Lunak / sarung tendon

-LED >30mm/jam : pr , >20mm/jam : lk

TerapiA. Non farmakologik

Puasa, suplementasi asam lemak esensial, terapi spa, latihan, pemberian suplemen minyak ikan, terapi herbal, acupuncture,splinting, pembedahan *

B. Farmakologik

-obat anti inflamasi non steroid (OAINS)

-DMRAD

-analgetik

A. Non farmakologik

Memberikan edukasi, diet, istirahat sendi dan pengobatan.

B. Farmakologik

Kolkisin, OAINS, kortikosteroid, atau hormone ACTH..A. Non farmakologik

Edukasi, pemeriksaan fisik, rehabilitasi, diet

B. Farmakologik

Analgesic oral non-opiat, analgesic topical, OAINS, chondroprotective, steroid intra artikuler

C. Bedah

KESIMPULAN :

Pada scenario di atas , pasien di diagnosis menderita artritir rheumatoid berdasarkan pada cirri dan keluhan yg disampaikan .