modul k3

29
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA MODUL KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya 2013 PROSEDUR KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA Untuk menciptakan lingkungan kerja yang benar-benar aman adalah hal yang sulit. Namun untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan dalam bekerja adalah hal yang mungkin dilakukan. Prosedur keselamatan di tempat kerja akan benar-benar dilaksanakan dengan baik apabila sudah mengetahui dengan jelas keselamatan kerja itu. Untuk itulah perlu dijelaskan terlebih dahulu panduan mengenai keselamatan kerja. Penerapan panduan keselamatan kerja disuatu lingkungan pekerjaan merupakan cara yang paling baik untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan kondusif. Untuk itulah diperlukan kesadaran dari seluruh karyawan dalam menerapkan panduan tersebut. Isi panduan keselamatan kerja setiap perusahaan tentu berbeda satu sama lain. Namun pada dasarnya, ada beberapa poin penting yang tercakup dalam berbagai

Upload: alif-lita-rahmawati

Post on 18-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

modul k3

TRANSCRIPT

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAMODULKESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAKeselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan,baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanyatertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia padakhususnya2013PROSEDUR KESELAMATAN DITEMPAT KERJAUntuk menciptakan lingkungan kerja yang benar-benar aman adalah halyang sulit. Namun untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan dalam bekerjaadalah hal yang mungkin dilakukan. Prosedur keselamatan di tempat kerja akanbenar-benar dilaksanakan dengan baik apabila sudah mengetahui dengan jelaskeselamatan kerja itu. Untuk itulah perlu dijelaskan terlebih dahulu panduanmengenai keselamatan kerja. Penerapan panduan keselamatan kerja disuatulingkungan pekerjaan merupakan cara yang paling baik untuk menciptakanlingkungan kerja yang lebih aman dan kondusif. Untuk itulah diperlukankesadaran dari seluruh karyawan dalam menerapkan panduan tersebut.Isi panduan keselamatan kerja setiap perusahaan tentu berbeda satu sama lain.Namun pada dasarnya, ada beberapa poin penting yang tercakup dalam berbagaipanduan tersebut. Secara umum, dalam panduan keselamatan kerja akan memuatbeberapa hal sebagai berikut:A. Pencegahan Terjadinya Kecelakaan KerjaDalam setiap panduan keselamatan kerja, harus memuat informasitentang detail pekerjaan yang akan dilakukan dan resiko kecelakaan yangmungkin terjadi. Dijelaskan apa saja hal yang harus dilakukan untukmencegah terjadinya kecelakaan. Setiap karyawan baru yang akan bekerja disuatu perusahaan harus dijelaskan tentang hal ini sejelas-jelasnya. Karyawanharus dijelaskan tentang bahaya yang dapat terjadi di tempatnya bekerja,berbagai alat pengamanan yang harus digunakan dan cara melaksanakanpekerjaan yang aman.B. Panduan Saat Terjadi KebakaranDalam panduan keselamatan kerja, harus memuat pula informasitentang kebakaran ini. Harus dijelaskan secara detail apa saja yang harusdilakukan saat terjadinya kebakaran. Dengan membaca panduan ini, setiapkaryawan tahu cara untuk mencegah terjadinya kebakaran, cara memadamkanapi dan cara untuk menyelamatkan diri saat terjadinya kebakaran.C. Pengamanan Bagi PekerjaSetiap pekerjaan yang mengandung resiko cukup besar, wajibmenggunakan berbagai alat pengaman. Pada panduan keselamatan kerja, halini dijelaskan pula secara lengkap. Karyawan wajib menerapkan aturan-aturanini secara disiplin untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja saatbertugas.2 | P a g eD. Pencegahan Penyakit Akibat KerjaAda pula pekerjaan yang bersinggungan langsung dengan berbagaizat-zat berbahaya. Dalam panduan keselamatan kerja, penyebaran zat-zatberbahaya ini juga diatur secara jelas. Panduan ini akan menghindaritimbulnya penyakit yang diakibatkan zat-zat ini dan juga mencegahpenyebarluasan zat-zat ini.Panduan keselamatan kerja tentu dibuat dengan maksud yang baik yaitumelindungi para pekerja. Ada aturan pemerintah yang terkait dengan keselamatankerja. Setiap perusahaan wajib melaksanakan aturan ini dengan sebaik-baiknyademi menjamin keselamatan pegawainya.A. Pengertian Keselamatan KerjaKeselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakankeadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan.Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atautidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupunjiwa manusia.Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atausedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja.Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan,baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanyatertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia padakhususnya.B. Tujuan Keselamatan KerjaDari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah:1. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.2. Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.3. Mencegah/ mengurangi kematian.4. Mencegah/mengurangi cacat tetap.5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan,alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya.6. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja danmenjamin kehidupan produktifnya.7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-sumberproduksi lainnya.8. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehinggadapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.9. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri sertapembangunan3 | P a g eDari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi:1. Manusia (pekerja dan masyarakat)2. Benda (alat, mesin, bangunan dll)3. Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuhtumbuhan).C. Syarat-Syarat Keselamatan KerjaMenurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 syarat-syaratkeselamatan kerja ayat 1 bahwa dengan peraturan perundang-undanganditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk:1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran3. Mencegah dan mengurang bahaya peledakan4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktukebakaran atau kejadian lain yang berbahaya5. Memberi pertolongan pada kecelakaan6. Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu,kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinaratau radiasi, suara dan gelora.8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisikmaupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan.9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.10. Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.11. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.12. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang, binatang,tanaman atau barang.13. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.14. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan danpenyimpanan barang.15. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.16. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.D. Pengenalan Bahaya Pada Area KerjaBila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja diperusahaan/industri, manusia menganggap bahwa kecelakaan terjadi karenamusibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan disebabkan oleh salah satufaktor sebagai berikut, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, yaitu:1. Tindakan Tidak Aman Dari Operator Kerja (Unsafe Act)a. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.b. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.c. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.4 | P a g ed. Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.2. Keadaan Tidak Aman Dari Lingkungan Kerja (Unsafe Condition)a. Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, kontruksi kurangaman, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan rusak.b. Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin,ventilasi atau pertukaran udara , bising atau suara-suara keras, suhutempat kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain).3. Apakah kecelakaan dapat dicegah?Pada prinsipnya setiap kecelakaan dapat diusahakan untuk dicegah karena:a. Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya.b. Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan makakecelakaan dapat dicegah.4. Bagaimana kecelakaan dapat dicegah?Pencegahan kecelakaan adalah suatu usaha untuk menghindarkantindakan-tindakan yang tidak aman dari pekerja serta mengusahakanlingkungan kerja yang tidak mengandung faktor-faktor yangmembahayakan (unsafe condition).5. Sebab-sebab seseorang melakukan tindakan tidak amana. Karena tidak serius/disiplin.b. Karena tidak mampu/tidak bisa.c. Karena tidak mau.6. Bagaimana mengatasi lingkungan lingkungan yang tidak aman?a. Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak amantersebut agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya alat-alat yangrusak diganti atau diperbaiki.b. Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasiagar tidak lagi menimbulkan bahaya, bagian-bagian yang berputarpada mesin diberi tutup/pelindung atau menyediakan alat-alatkeselamatan kerja.c. Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikanm secarateknis, misalnya memasang safety valve pada bejana-bejana tekanantinggi, memasang alat-alat kontrol dsb.Untuk mengetahui adanya unsafe condition harus dilakukan pengawasanyang seksama terhadap lingkungan kerja.7. Keselamatan Kerja di Perbengkelan Otomotif.a. Kenakan celana tanpa kantong yang tidak tertutup karena kantongcelana dapat menyebabkan kemasukan bunga api atau zat-zat yangmerugikan.5 | P a g eb. Kenakan sepatu yang sesuai dan rawat baik-baik (dalam kondisi baik).Sepatu usahakan bersol kuat atau bersol baja yang di tengahnya dapatmelindungi dari luka akibat benda tajam dan paku yang menonjol.Perlindungan utama terhadap benda, bersol baja di tengahnyamelindungi dari kejatuhan benda-benda berat.c. Jaga rambut panjang dengan topi atau penutup kepala yang rapatseperti disarankan dalam peraturan. Apabila rambut anda panjangdapat dengan mudah tersangkut mesin, misal mesin bor, beberapaorang terluka karena itu.d. Jangan memakai cincin atau jam karena sangat berbahaya hingga andadapat kehilangan jari-jari. Ketika bekerja pada kendaraan tersangkutmesin dapat menyebabkan hubungan pendek arus listrik sehinggamenyebabkan kebakaran.e. Gunakan perlengkapan perlindungan pribadi yang sesuai denganpekerjaan. Beberapa peralatan perlindungan yang tersedia harusdikenakan secara benar pada semua situasi kerja. Sehingga dapatmenyelamatkan diri dari kemungkinan terluka. Pelajari tujuan masingmasing nomor item atau barang pada tempat latihan yang tersedia,yang terdiri atas helm pengaman, penutup muka, pelindung telinga,respirator, sarung tangan dan apron.f. Kenakan kaca mata penyelamat ketika menggunakan gerinda ataumesin bubut dan beberapa tugas lainnya agar debu atau material tidakdapat masuk ke mata.g. Hindari berbaring pada lantai beton atau lantai sejenis ketika bekerja dibawah kendaraan. Gunakan selalu kain krep atau bahan penutup untukberbaring karena berhubungan dengan lantai dingin dapat merusakkesehatan, terutama dalam waktu yang lama.8. Penggunaan Pakaian PengamanSyarat-syarat pakaian perlindungan atau pengamanan:a. Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja terhadap bahaya yangmungkin ada.b. Pakaian kerja harus dibuat senyaman mungkin. Supaya pada saatbergerak dapat bergerak leluasa.c. Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain, misalnya lenganyang terlalu lepas atau ada kain yang lepas yang sangat mungkintermakan mesin.d. Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang cukupuntuk panas dan suhu kain sintesis (nilon, dll) yang dapat meleleh olehsuhu tinggi seharusnya tidak dipakai.6 | P a g ee. Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikel-partikelpanas terkait di celana, masuk di kantong atau terselip di lipatanlipatan pakaian.f. Overall cotton memenuhi semua persyaratan yang disebutkan di atasdan karenanya overall catton adalah yang paling banyak digunakansebagai pakaian kerja.g. Dasi, cincin dan jam tangan merupakan barang-barang yangmempunyai kemungkinan besar menimbulkan bahaya karena merekaitu dapat dimakan mesin, dan akan menyebabkan kecelakaan jika parapekerja tetap memakainya. Jam tangan dan cincin menambah masalahpada bahan kimia dan panas dengan berhenti menghilangkan bahaya.9. Beberapa APDa. Sarung Tangan Lateks.Jangan menggunakan sarung tangan kain saja karena cairan dapatmerembes. Bila kan melakukan tindakan lainnya yang memerlukansarung tangan kerja, maka sebaiknya sarung tangan lateks dipakaiterlebih dahulu.b. Kecamata pelindungBerguna untuk melindungi mata dari percikan darah, maupunmencegah cedera akibat benturan atau kelilipan pada mata saatmelakukan pertolonganc. Baju pelindungPenggunaannya kurang popular di Indonesia, gunanya adalah untukmencegah merembesnya cairan tubuh penderita melalui baju penolong.d. Masker penolongSangat berguna untuk mencegah penularan penyakit melalui udara.e. Masker ResusitasiDiperlukan bila akan melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru.f. HelmDipakai bila akan bekerja ditempat yang rawan akan jatuhnya bendadari atas. Misalnya dalam bangunan runtuh dan sebagainya.10. Peraturan Mengenai Keselamatan Kerjaa. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1992 Tentangjaminan Sosial Tenaga Kerja.b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 TentangKeselamatan Kerja.c. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 tahun 2008Tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Beracun danBerbahaya.d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1990Tentang Pemberian Tambahan Santunan Bagi Tenaga Kerja Yang7 | P a g eMeninggal Dunia Dan Mengalami Cacat Total Tetap KarenaKecelakaan Kerjae. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1979 Tentang Keselamatan KerjaPada Pemurnian Dan Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi.8 | P a g eSIMBOL-SIMBOL K3 DANTANDA-TANDA BAHAYARambu rambu / Simbol simbol K3 adalah peralatan yang bermanfaatuntuk membantu melindungi kesehatan dan keselamatan para karyawan danpengunjung yang sedang berada di tempat kerja. Rambu-rambu keselamatanberguna untuk:A. Menarik perhatian terhadap adanya bahaya kesehatan dan keselamatan kerja.B. Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat.C. Menyediakan informasi umum dan memberikan pengarahan.D. Mengingatkan para karyawan dimana harus menggunakan peralatanperlindungan diri.E. Mengindikasikan dimana peralatan darurat keselamatan berada.F. Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan yang atauperilaku yang tidak diperbolehkan.Berikut macam-macam rambu-rambu/simbol-simbol yang sering dipakai diindustri:A. Caution signCaution Sign adalah salah satu simbol keselamatan kerja tentangbahaya yang sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan Multinasional,terutama yang berasal dari amerika serikat berdasar ANSI Standard Z535.Tanda waspada (Caution Sign) ini sangat populer, pasti pada setiapperusahaan yang punya taraf manajemen keselamatan kerja yang baik adarambu-rambu jenis ini. Caution Sign dalam bahasa Indonesia dapatditerjemahkan sebagai Rambu Waspada, yang mengindikasikan situasi yangberpontensi menimbulkan bahaya, yang jika tidak dihindari, akanmenyebabkan cedera yang ringan atau berat.9 | P a g eGambar 1. Caution SignCaution Sign ditandai dengan bagian header berwarna kuning,ditambah geometri segitiga dengan tanda seru dan tulisan Caution atauwaspada berwarna hitam. Caution Sign harus digunakan tanpa symbol tandaseru untuk bahaya yang hanya menyebabkan kerusakan properti.Caution Sign yang sering digunakan antara lain : Waspada celahjepitan, Waspada benda berat, Waspada lintasan forklift, dan lain-lain. Berikutcontohnya:Gambar 2. Caution Sign (WaspadaBahaya Bising)Gambar 3. Caution Sign (WaspadaBahaya Radiasi)Gambar 4. Caution Sign (WaspadaLintasan Forklift)Gambar 6. Caution Sign (WaspadaListrik Bertegangan)10 | P a g eGambar 5. Caution Sign (WaspadaPermukaan Panas)Gambar 7. Caution Sign (WaspadaPastikan Tabung Terikat)B. Danger SignDanger Sign adalah salah satu Simbol keselamatan kerja tentangbahaya yang juga sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan Multinasionaljuga yang berdasar ANSI Standard Z535. Danger Sign dalam bahasaIndonesia dapat diterjemahkan sebagai Rambu Bahaya, yang mengindikasikankondisi yang sangat dekat dengan bahaya, yang jika tidak dihindari, akanmenyebabkan kematian atau cedera serius. Rambu ini dibatasi penggunaannyahanya untuk kondisi yang sangat ekstrim saja.Gambar 8. Danger SignDanger Sign ditandai dengan bagian header berwarna merahditambah geometri segitiga dengan tanda seru dan tulisan Danger atau Bahayaberwarna putih. Danger Sign yang sering digunakan antara lain : Bahayalistrik tegangan tinggi, Bahaya radiasi, Bahaya bahan beracun, dan lain-lain.Berikut contohnya:11 | P a g eGambar 9. Danger Sign (Bahaya GasMudah Meledak)Gambar 11. Danger Sign (Bahayabagian Bergerak)Gambar 13. Danger Sign (Bahaya:Dilarang Merokok)Gambar 10. Danger Sign (BahayaTegangan Tinggi)Gambar 12. Danger Sign (BahayaMudah Terbakar)Gambar 14. Danger Sign (Bahayabagian Bergerak)C. Safety First/Emergency SignSafety First / Emergency Sign adalah salah satu simbol/rambu padakeselamatan kerja di tempat kerja yang sama berdasar ANSI Standard Z535yang juga sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan Multinasional,terutama yang berasal dari amerika serikat.Safety First / Emergency Sign dalam bahasa Indonesia dapatditerjemahkan sebagai Rambu Utamakan Keselamatan / Darurat. Walaupunpada beberapa industri di Indonesia ada yang menggunakan header SafetyFirst (Utamakan Keselamatan) dan ada pula yang menggunakan headerEmergency (Darurat), namun pada prinsipnya Safety First / Emergency Signdigunakan untuk menyampaikan instruksi umum yang berhubungan dengan12 | P a g epraktik kerja aman, mengingatkan prosedur keselamatan yang sesuai danmenunjukkan lokasi peralatan keselamatan.Safety First / Emergency Sign ditandai dengan bagian headerberwarna hijau dan tulisan Utamakan Keselamatan / Darurat berwarna putih.Safety First / Emergency Sign yang sering digunakan antara lain : Tempatberkumpul darurat, Emergency eyewash, Safety shower, Alat penanganantumpahan, dan lain-lain. Berikut contohnya:Gambar 15. Safety First / EmergencySign (Penyelamatan ke pintu keluar)Gambar 16. Safety First / EmergencySign (Penyelamatan ke pintu darurat)Gambar 16. Safety First / EmergencySign (Penyelamatan arah keluar)Gambar 17. Safety First / EmergencySign (Penyelamatan ke pintu daruratkebakaran 1)Gambar 17. Safety First / Emergency Sign (Penyelamatan ke pintu daruratkebakaran 2)D. Fire SignFire Sign adalah salah satu rambu pemadaman api yang cukuppopuler dalam British Standard (BS) yang sering digunakan oleh perusahaanperusahaan Multinasional yang berpusat di Inggris atau negara-negara13 | P a g epersemakmuran, seperti Australia, Singapura, Malaysia, dan lain-lain. Seringpula digunakan perusahaan multinasional yang berasal dari Eropa.Fire Sign dalam bahasa indonesia disebut Rambu Pemadaman Api,bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang yang melihatnya agarmengetahui dimana letak peralatan pemadaman api seperti fire extinguisher,fire hydrant, fire alarm, dan lain-lain ketika terjadi kebakaran.Fire Sign ditandai dengan pictogram berwarna putih yang dikelilingibentuk geometri segi empat berwarna merah. Fire Sign yang sering digunakanantara lain : APAR, Fire hydrant, Fire alarm, Fire blanket, dan lain-lain.Berikut contohnya:Gambar 18. Fire Sign (Rambukebakaran menunjuk pada alarm)Gambar 20. Fire Sign (Rambukebakaran menunjuk pada pemadamapi 2)Gambar 19. Fire Sign (Rambukebakaran menunjuk pada pemadamapi 1)Gambar 21. Fire Sign (Rambukebakaran menunjuk pada telepondarurat)E. Safe Condition SignSafe Condition Sign adalah salah satu rambu penyelamatan dalamBritish Standard (BS) yang sering digunakan oleh perusahaan-perusahaanMultinasional yang berpusat di Inggris juga atau negara-negarapersemakmuran, seperti Australia, Singapura, Malaysia, dan lain-lain. Seringpula digunakan perusahaan multinasional yang berasal dari Eropa.14 | P a g eSafe Condition Sign dalam bahasa indonesia disebut Rambu darurat,bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang yang melihatnya untukmengetahui dimana letak peralatan untuk menangani keadaan darurat. SafeCondition Sign ditandai dengan pictogram berwarna putih yang dikelilingibentuk geometri segi empat berwarna hijau.Safe Condition Sign yang sering digunakan antara lain : Emergencyeyewash, Safety shower, Emergency exit, dal lain-lain. Berikut contohnya:Gambar 22. Safe Condition Sign(Rambu penyelamatan pada P3K 1)Gambar 23. Safe Condition Sign(Rambu penyelamatan pada P3K 2)Gambar 24. Safe Condition Sign(Rambu penyelamatan tomboldarurat)Gambar 25. Safe Condition Sign(Rambu penyelamatan pada tempatpembersihan 1)15 | P a g eGambar 26. Safe Condition Sign(Rambu penyelamatan pada tempatpembersihan 2)Gambar 27. Safe Condition Sign(Rambu penyelamatan untukinstruksi evakuasi)F. Prohibited SignProhibited Sign adalah salah satu rambu larangan dalam BritishStandard (BS) yang sering digunakan oleh perusahaan-perusahaanMultinasional yang berpusat di Inggris juga atau negara-negarapersemakmuran, seperti Australia, Singapura, Malaysia, dan lain-lain. Seringpula digunakan perusahaan multinasional yang berasal dari Eropa.Prohibited Sign dalam bahasa indonesia disebut Rambu Larangan,bertujuan untuk memberitahukan kepada orang yang melihat untuk tidakmelakukan hal-hal yang dilarang tersebut karena dapat mengakibatkankecelakaan fatal. Prohibited Sign ditandai dengan pictogram berwarna hitamyang dikelilingi geometri outline lingkaran dan tanda silang tunggal berwarnamerah.Prohibited Sign yang sering digunakan antara lain : Dilarangmerokok, Dilarang masuk bagi yang tidak berkepentingan, Dilarangmenyalakan api, dan Dilarang mengaktifkan hp, dan lain-lain. Berikutcontohnya:16 | P a g eGambar 28. Prohibited Sign (Rambularangan untuk tidak mengaktifkankamera hp)Gambar 30. Prohibited Sign (Rambularangan untuk tidak menyalakanapi)Gambar 32. Prohibited Sign (Rambularangan untuk tidak mengendaraiforklift)Gambar 29. Prohibited Sign (Rambularangan untuk tidak menyentuh)Gambar 31. Prohibited Sign (Rambularangan orang selain pekerjamasuk/melintas)Gambar 33. Prohibited Sign (Rambularangan keras orangmasuk/melintas)16 | P a g ePENGENDALIANKECELAKAAN KERJAA. Hirarki Pengendalian Kecelakaan KerjaKeselamatan dan kesehatan kerja atau disingkat K3 merupakan halyang tidak dapat ditawar lagi untuk diterapkan di tempat kerja. K3 bertujuanuntuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja atau quality of worklife denganterlebih dahulu untuk mencegah terjadinya insiden kecelakaan kerja.Pengendalian kecelakaan kerja merupakan faktor kunci untuk menekantingginya angka kecelakaan kerja.Filosofi untuk mengatasi K3 sebenarnya tidak terlalu berbedadengan konsep manajemen untuk perbaikan terus menerus atau continuousimprovement. Langkah-langkah yang dilakukan adalah mengidentifikasipermasalahan, mengumpulkan data dan fakta, melakukan analisispermasalahan, merancang upaya perbaikan, mengimplementasikan danmengevaluasi. Keseluruhan rangkaian proses ini adalah sebuah siklusperbaikan.Terdapat hirarki pengendalian kecelakaan kerja menurut Roger LBraurer dalam bukunya Safety and Health for Engineer. Hirarki pengendalianini terdiri dari lima tingkatan. Tingkatan pertama menjadi prioritas utama, jikatidak memungkinkan baru kemudian dipilih tingkatan di bawahnya. Tingkatantersebut adalah :1. Tingkat Pertama: MenghilangkanPengendalian diutamakan dengan cara menghilangkan sumberbahaya atau aktivitas yang berbahaya. Misalnya terdapat aktivitas manualmemotong yang dapat mengakibatkan risiko cacat fisik tubuh, makaaktivitas tersebut bisa digantikan dengan alat terotomasi yangmenggantikan pekerjaan manusia.2. Tingkat Kedua : MengurangiJika tingkatan pertama tidak dapat dilakukan, maka pilihanpengendalian kecelakaan kerja berikutnya adalah mengurangi risiko darisumber bahaya. Misalnya, di suatu tempat kerja, tidak bisa dihindari untukbekerja dengan api yang mungkin dapat menyebabkan risiko kebakaran,maka potensi kebakaran diperkecil dengan menjaga ketat adanya bahanatau zat yang mudah terbakar. Bahan kimia yang mudah terbakar tidakboleh berada satu ruangan dengan tempat kerja tersebut.3. Tingkat Ketiga : Menyediakan PengamanKetika tingkatan pertama dan kedua tidak dapat dilaksanakan, makapilihan yang ketiga adalah menyediakan pengaman pada mesin atauperalatan kerja yang digunakan. Sebagai contoh aktivitas manualmemotong dengan mesin yang dapat menyebabkan jari terpotong, bilatidak dapat diganti dengan aktivitas terotomasi maka untuk meminimalkanrisiko pekerja harus dilengkapi dengan alat pengaman berupa sarungtangan.4. Tingkatan Keempat : Menyediakan Tanda PeringatanTingkatan yang keempat ini merupakan langkah pengendalian yangdapat melengkapi tingkat pengendalian kedua dan ketiga. Pada dasarnyamanusia harus selalu senantiasa diingatkan untuk waspadaterhadap bahaya. Dengan memasang tanda peringatan bahaya makadiharapkan sikap kehatian-hatian dari pekerja akan meningkat.5. Tingkatan Kelima : Menyediakan Prosedur K3Tingkatan kelima merupakan langkah pengendalian yangmelengkapi tingkatan pengendalian kedua, ketiga dan keempat. Pekerjaharus diberikan informasi dan pemahaman yang jelas terhadap potensibahaya. Pekerja juga harus mendapatkan sosialisasi prosedur K3 agarmencegah terjadinya tingkatan kecelakaan kerja yang lebih parah jikatidak cepat untuk ditangani.Meski sudah sangat jamak terdengar, tetapi pepatah lebih baikmencegah daripada memperbaiki sangat tepat diterapkan dalam K3.Kerugian yang ditimbulkan dari memperbaiki jauh berlipat-lipat daribiaya yang dikeluarkan untuk mencegah.18 | P a g eB. Menelisik Penyebab dan Penanggungjawab Kasus Kecelakaan KerjaTidak ada seorang-pun yang berkeinginan untuk celaka pada saatbekerja. Oleh karena itu, berbagai cara Anda lakukan agar selamat saatbekerja. Berbagai upaya dilakukan agar setiap pekerjaan yang dilakukan tidakmungkin mencelakai Anda. Tetapi pada kenyataanya, kasus-kasuskeselamatan kerja tetap saja bisa dialami. Masih saja, ada orang-orang yangmengalami kecelakaan pada saat bekerja.Dengan memperhatikan setiap kejadian yang ada di perusahaan,setidaknya kasus-kasus keselamatan kerja masih perlu mendapatkan perhatianekstra dari semua orang. Kasus keselamatan kerja di negeri ini memang masihsangat tinggi sehingga perlu kesadaran semua pihak agar tidak semakinbertambah. Hal ini karena sebenarnya, kasus kecelakaan kerja rata-rata terjadikarena faktor kelalaian pekerja.Anda memang telah berusaha sekuat tenaga agar kecelakaan kerjatidak terjadi d lingkungan kerja. Hal ini merupakan bagian integral dari gayahidup sehat yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kondisiini, maka sebenarnya setiap elemen masyarakat bertanggungjawab ataspengkondisian keselamatan kerja ini.Tetapi, Anda memang tidak dapat menghilangkan secarakeseluruhan kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Namun, dalam hal inisetidaknya Anda telah melakukan langkah antisipasi atas kondisi negatifdilingkungan kerja.1. Faktor Penyebab Kasus Kecelakaan KerjaJika ditelisik aspek-aspek yang menjadikan terjadinya kasuskecelakaan kerja maka setidaknya dapat menyebutkan penyebab utamadiantaranya adalah:a. Kelalaian PekerjaIni merupakan aspek humanis. Biasanya aspek ini seringkalidijadikan patokan dasar, human error. Setiap kejadian dianggap selaluterjadi karena kelalaian pekerja, atau orang-orang yang terlibat dalampekerjaan.19 | P a g eb. Tingkah Laku Pekerja Tidak AmanAspek ini juga sangat sering Anda jumpai pada setiap kasuskeselamatan kerja. Kondisi ini biasanya terjadi karena sifat pongahdalam diri seseorang. Seseorang yang merasa mempunyai kelebihan,mereka sombong dan berlaku sembrono pada saat bekerja. Inilah awalterjadinya kasus keselamatan kerja.c. Kondisi Lingkungan yang Tidak AmanLingkungan yang tidak aman juga dapat memicu terjadinyakecelakaan kerja. Tempat kerja atau lingkungan kerja harus aman darisegala kemungkinan penyebab kecelakaan kerja. Ada banyak kasuskeselamatan kerja yang terjadi karena lingkungan yang kurang amanbagi pekerja.d. Kondisi Peralatan yang Tidak StandarPeralatan adalah segala alat yang Anda gunakan untukmemperingan pekerjaan kita. Dengan alat-alat ini, Anda berharapdapat melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya dan memberikan hasilmaksimal. Tetapi, jika kondisi alat tidak standar, minimal layak untukdigunakan bekerja, maka hal tersebut merupakanpenyebab kasus keselamatan kerja juga. Oleh karena itu, maka alatkerja harus baik.2. Pihak-Pihak yang Bertanggungjawab Pada Kasus Kecelakaan KerjaJika ternyata setelah semua kondisi telah Anda posisikansedemikian rupa namun, tetap saja terjadi kecelakaan kerja, maka dalamhal ini tetap saja harus ada pihak-pihak yang bertanggungjawab. Andatidak dapat menyalahkan pekerja sebab mereka melakukan pekerjaandengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, maka pihak-pihak tertentu harusmengambil dan menerima tanggungjawab serta kewajiban terkait kasuskeselamatan kerja ini, diantaranya adalah:a. PerusahaanPerusahaan adalah penyelenggara kegiatan kerja, dalam halini dewan komisaris atau pemilik perusahaan mempunyai kewajiban20 | P a g edan tanggungjawab atas kasus keselamatan kerja ini. Tentunya dalamhal ini terkait dengan pembiayaan pengobatan atau yang lainnya.b. Pihak Asuransi Tenaga KerjaJamsostek merupakan salah satu jenis asuransi yang banyakdijadikan rekanan oleh perusahaan terkait dengan keselamatan kerjapara pekerjanya. Mereka setiap bulan menerima pembayaran premidari para pekerja, yang dibayarkan oleh perusahaan. Umumnyadipotong dari gaji pekerja, walau ada juga perusahaan yang membayardari dana perusahaan. Pihak ini mempunyai tanggungjawab dankewajiban moral kepada korban kasus keselamatan kerja.c. Dinas Tenaga KerjaAdalah dinas pemerintah yang menangani secara intensifsegala hal terkait dengan ketenagakerjaan dan pekerjaan. Aspek yangditangani dinas ini tidak hanya terbatas pada aspek hubungan kerja,melainkan segala hal terkait dengan kondisi pekerjaan dan pekerja.Dinas inilah yang selalu berkoordinasi dengan semua pihakdi lingkungan kerja dan selalu memberikan pembekalan mengenaikeselamatan dan kesehatan kerja bagi semua pihak terkait denganpekerjaan.Selanjutnya yang perlu Anda perhatikan dan selalu usahakanuntuk peningkatannya adalah kepedulian Anda terhadap segala halyang terjadi pada saat proses kerja dilakukan. Jika semua pihak terkaitmempunyai kepedulian tinggi, maka sebenarnya tidak perlu terjadikasus-kasus keselamatan kerja sebagaimana selama ini terjadi.21 | P a g ePENGANGKATAN DANPEMINDAHAN MATERIAL SECARAMANUALPengangkatan dan pemindahan material/komponen/part secara manualakan selalu melibatkan tenaga manusia. Dalam material dari tempat yang satu ketempat lain, seseorang akan mengeluarkan tenaga untuk mengangkat, membawa,menurunkan, mendorong, menarik, menahan dan sebagainya. Untuk dapatmelakukan pekerjaan tersebut secara, seseorang harus memahami kekuatantangan, kaki,badan serta bagaimana cara mengambil posisi. Selain itu seseorangjuga harus memahami pengetahuan tentang grafitasi bumi.A. Kekuatan Badan/Punggung Saat Mengangkat.Gaya tarik bumi yang sering disebut dengan grafitasi, akan cenderungmenarik semua benda ke bawah. Apabila seseorang akan mengangkat materialyang berupa komponen, part atau benda yang lain, posisi badan harus padakekuatan maksimal untuk mengatasi gaya grafitasi. Hal tersebut dilakukanmelalui tangan ,punggung serta posisi kaki sebagai tumpuhan. Tangan sebagaituas pemegang beban, punggung sebagai pusat tenaga penahan beban dan kakisebagai tumpuhan.Gaya Otot22 | P a g eGambar 1. Kekuatan badan/punggung saat mengangkat.B. Kekuatan Pada Tangan Pada Saat MengangkatSewaktu mengangkat beban, lengan tangan sebagai tuas mengandalkankekuatan pada otot Bisep yang berkaitan dengan tulang hasta oleh ujung ototbisep yang disebut Tendon. Tenaga atau berat beban yang disangga akandisalurkan ke Tendon otot Bisep atas ke tulang belikat.C. Kekuatan Otot Punggung Saat Tangan MengangkatPada saat tangan mengangkat beban, tenaga yang disangga oleh ototBisep tangan akan disalurkan melalui tulang belikat ke otot punggung. Karenabeban tersebut bekerja pada lengan yan cukup pendek, maka beban justru akanbanyak disangga oleh otot punggung. Apabila beban terlalu berat, ototpunggung dapat terkilir atau bahkan dapat merusakkan tulang belakang.Gambar 2. Pusat Kekuatan Tangan Saat Mengangkat23 | P a g eGambar 3. Tulang Belakang Sebagai Penyangga Beban Badan.D. Prinsip-Prinsip Pengangkatan Secara ManualDalam melakukan pengangkatan suatu benda kerja harus mengetahui secarajelas tentang prinsip-prinsip pengangkatan, diantaranya:1. Upayakan beban sedekat mungkin dengan badan2. Upayakan kedua tangan dapat memegang kuat pada benda yang akandiangkat3. Hindarkan gerakan putar yang mendadak4. Upayakan konsentrasi beban berada pada kekuatan tumpuhan kaki5. Upayakan badan tetap lurus/tegap saat mengangkat6. Upayakan beban disekitar titik tengah badan7. Beban yang diangkat maksimal setengah berat badan.Gambar 4. Pengangkatan Secara Manual24 | P a g eBeberapa cara secara teknis untuk pemindahan material secara manual adalahsebagai berikut :1. Pindahkan beban yang berat dari mesin ke mesin yang telah dirancangdengan menggunakan roller (ban berjalan)2. Gunakan meja yang dapat digerakkan naik turun untukmenjaga agarbagian permukaan dari meja kerja dapat langsung dipakai untukmemasukkan lembaran logam ataupun benda kerja lainnya kedalam mesin.3. Tempatkan benda kerja yang besar pada permukaan yang lebih tinggi danturunkan dengan bantuan gaya gravitasi4. Berikan peralatan yang dapat mengangkat, misalnya; pada ujung belakangtruk untuk memudahkan pengangkatan material, dengan demikian tidakdiperlukan lagi alat angkat (crane).5. Desainlah kotak (tempat benda kerja) dengan disertai handel yangergonomis sehingga mudah pada waktu mengangkat.6. Aturlah peletakan fasilitas sehingga semakin memudahkan metodologiangkat benda pada ketinggian permukaan pinggang.7. Berilah tanda atau angka pada beban sesuai dengan beratnya.