modul kuliah k3

166
BAB I PENDAHULUAN I. Deskripsi Modul Dalam proses pembelajaran Kompetensi Mengikuti Prosedur Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja akan menuntun mahasiswa untuk menjadi karyawan yang selalu hati-hati, teliti dan waspada dalam tuntunan situasi dan kondisi kerja. Hal tersebut akan dimanifestasikan dalam kinerjanya untuk selalu mengikuti prosedur keamanan, prosedur keselamatan, dan prosedur kesehatan kerja, baik terhadap lingkungan kerjanya, tempat kerjanya, hasil pekerjaannya, dan pribadi pekerjanya. Sebagaimana tujuan kerja adalah bukan hanya untuk menghasilkan upah kerja saja melainkan hakikatnya untuk menjaga kelangsungan hidup. Apa artinya upah kita dapatkan sedangkan kondisi badan kita tidak pernah kita hiraukan. Hal tersebut justru akan membawa dampak negatif terhadap efektivitas kerja. Oleh karena itu, dalam kompetensi berikut akan dipelajari tentang prosedur-prosedur mengenai kesehatan, prosedur keselamatan, dan prosedur keamanan dalam bekerja; diantaranya 1

Upload: muhammadamirfaisol

Post on 16-Nov-2015

107 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Modul Kuliah K3

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

I. Deskripsi ModulDalam proses pembelajaran Kompetensi Mengikuti Prosedur Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja akan menuntun mahasiswa untuk menjadi karyawan yang selalu hati-hati, teliti dan waspada dalam tuntunan situasi dan kondisi kerja. Hal tersebut akan dimanifestasikan dalam kinerjanya untuk selalu mengikuti prosedur keamanan, prosedur keselamatan, dan prosedur kesehatan kerja, baik terhadap lingkungan kerjanya, tempat kerjanya, hasil pekerjaannya, dan pribadi pekerjanya.Sebagaimana tujuan kerja adalah bukan hanya untuk menghasilkan upah kerja saja melainkan hakikatnya untuk menjaga kelangsungan hidup. Apa artinya upah kita dapatkan sedangkan kondisi badan kita tidak pernah kita hiraukan. Hal tersebut justru akan membawa dampak negatif terhadap efektivitas kerja.Oleh karena itu, dalam kompetensi berikut akan dipelajari tentang prosedur-prosedur mengenai kesehatan, prosedur keselamatan, dan prosedur keamanan dalam bekerja; diantaranya mengindentifikasi dan mengawasi suatu barang yang dapat membahayakan, pemakaian busana dan peralatan untuk melindungi diri, tanda-tanda darurat dalam kebakaran dan kecelakaan, keamanan waktu melaksanakan pekerjaan, begitu juga bagaimana mengamankan dokumen-dokumen, uang tunai, alat bantu kerja, para pekerja, dan sistem pengawasan kunci.Hal yang membahayakan keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja tidak hanya terbatas pada hal diatas saja. Adanya ancaman bom, perampokan, penodongan, adanya pelanggan yang terganggu mentalnya, kecelakaan atau banjir dan gempa bumi juga merupakan hal yang perlu diwaspadai.Singkatnya, bahwa dengan mempelajari kompetensi berikut diharapkan tumbuhnya sikap proseduralitas mahasiswa atau mengikuti prosedur dalam mengerjakan segala hal, dilaksanakan dengan hati-hati, teliti, dan waspada dengan sikap cepat, tepat dan cermat.

II. Prasyarat Mempelajari ModulSebagaimana dalam pembelajaran menggunakan sistem moduler, adanya hubungan keterkaitan antara satu kompetensi dengan kompetensi yang lainnya merupakan suatu ciri pembelajaran yang berkesinambungan. Seperti yang telah disampaikan pada Peta Kedudukan Modul/peta kompetensi diatas. Bahwa kompetensi mengikuti prosedur keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja tersebut tidak berdiri sendiri melainkan ditunjang oleh kompetensi-kompetensi sebelumnya. Kompetensi sebelumnya yang harus dikuasai adalah sebagai berikut.1. IBSADMCMN01A adalah kompetensi Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan2. IBSADMCMN02A adalah kompetensi Menjaga dan Melindungi Budaya Kerja

III. Petunjuk Penggunaan ModulSebelum mempelajari modul berikut perhatikanlah dan ikutilah petunjuk-petunjuk serta cara-cara mempelajarinya baik oleh mahasiswa maupun oleh dosen atau fasilitator agar pembelajaran dapat berjalan sesuai prosedur yang ada pada petunjuk penggunaan modul tersebut.1. Penjelasan Bagi mahasiswaa. Pelajari secara berurutan dari kegiatan belajar 1, kegiatan belajar 2, kegiatan belajar 3, dan kegiatan belajar 4.b. Persiapkan alat tulis dan bahan praktek yang diperlukan sesuai subkompetensi yang dipelajari.c. Kerjakan tes formatifnya.d. Cocokkan hasil jawaban dengan kunci jawaban (jangan melihat kunci jawaban sebelum selesai mengerjakan tes formatif) karena tujuan test formatif untuk menguji yang dilakukan oleh mahasiswa itu sendiri, sejauh mana tingkat penguasaannya terhadap kompetensi tersebut.e. Apabila telah kompeten dengan memperoleh nilai minimal 7,00 lanjutkan pada kegiatan belajar berikutnya. Apabila belum memenuhi standar minimal yaitu 7,00 maka harus mengulangi dari kegiatan belajar yang masih belum berhasil sampai memperoleh standar minimal yang ditentukan.f. Setelah berakhir mempelajari subkompetensi ke 4 dan dinyatakan lulus dari semua subkompetensi, maka kerjakanlah evaluasinya. Tes evaluasi adalah test untuk menguji kemampuan penguasaan siswa secara keseluruhan dari kompetensi Mengikuti Prosedur Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja.g. Hasil jawaban evaluasi cocokkan dengan kunci jawaban evaluasi.h. Apabila ada hal yang kurang dimengerti tanyakan ke fasilitator atau dosen.

2. Peran Fasilitatora. Membantu mahasiswa dalam merencanakan proses pembelajaran.b. Membimbing mahasiswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahapan belajar.c. Membantu mahasiswa memahami konsep-konsep dan praktek baru serta menjawab pertanyaan siswa mengenai proses pembelajaran.d. Membantu mahasiswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.f. Merencanakan seorang ahli/pendamping/dosen dari tempat untuk membantu jika diperlukan.g. Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya.h. Melaksanakan penilaian.i. Menjelaskan kepada mahasiswa tentang sikap, pengetahuan, dan ketrampilan dari suatu kompetensi yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya.j. Mencatat pencapaian kemajuan mahasiswa.k. Mengadakan remedial bagi siswa yang belum kompeten.

IV. Tujuan Pencapaian AkhirTujuan akhir dari mempelajari modul berikut adalah pencapaian kekompetenan mahasiswa dalam mengikuti prosedur keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja sesuai dengan tuntunan dunia usaha atau dunia industri dalam mengerjakan perkejaannya di dunia usaha.1. Kinerja yang DiharapkanKinerja yang diharapkan setelah mempelajari kompetensi tersebut adalah terbentuknya kekompetenan mahasiswa dari segi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dalam mengikuti prosedur keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja dalam mengerjakan tugas pekerjaannya di dunia kerja2. Kriteria KeberhasilanKriteria keberhasilan dalam penguasaan kompetensi dalam pencapaiannya dapat terlihat dari segi kuantitas dan kualitas. Dari segi kuantitas adalah perolehan nilai kekompetenan mahasiswa melalui angka yang diperolehnya. Dari segi kualitas yaitu terbentuknya kekompetenan mahasiswa dari segi pengetahuan, sikap dan ketrampilan.3. Variabel dan Kriteria KeberhasilanKriteria penilaian keberhasilan kekompetenan mahasiswa pada kompetensi mengikuti prosedur keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja. mahasiswa dinyatakan kompeten bila telah memperoleh batas minimal nilai 7,00 apabila belum mencapai batas minimal tersebut maka harus mengulang kembali. Kriteria dan variabel keberhasilan sebagai berikut. 9,00 - 10,00= A Kompeten istimewa 8,00 - 8,99= B Kompeten amat baik 7,00 - 7,99= C Kompeten baik 6,99= D Belum kompeten

V. Cek Kemampuan Untuk mengukur kemampuan awal terhadap penguasaan kompetensi, maka jawablah pertanyaan berikut semampunya. Apabila mahasiswa telah merasa menguasai kompetensi tersebut karena telah dapat menjawab semua test cek kemampuan maka diperbolehkan untuk mengajukan uji kompetensi kepada assesor internal dan eksternal, dan apabila belum mampu menjawabnya secara keseluruhan maka teruskanlah mempelajari modul berikut.1. Apakah yang anda ketahui tentang Prosedur Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja2. Apakah tujuan diadakannya Prosedur Kemanan, keselamatan, dan Kesehatan Kerja.3. Apa yang anda ketahui tantang Standar Operating Procedure (SOP)4. Bagaimana caranya dalam menghadapi situasi-situasi darurat/emergency?5. Bagaimana sikap anda bila menghadapi situasi-situasi darurat yang membahayakan?6. Apa yang dimaksud dengan menjaga standar keamanan penampilan pribadi?7. Dapatkah anda menanggulangi penyakit infeksi?8. Bagaiman cara mengevakuasi korban kecelakaan?9. Sebutkan ciri-ciri pelanggan yang mencurigakan?10. Sebutkan macam-macam tanda bahaya dan tanda-tanda darurat emergency?

BAB 2PEMBELAJARAN

I. Rencana Belajar MahasiswaKompetensi:Mengikuti Prosedur Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja

Subkompetensi:

A.1. Kegiatan belajar 1:Mengikuti Prosedur Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

A.2.Kegiatan belajar 2:Menghadapi Situasi-Situasi Darurat (emergency).

A.3.Kegiatan belajar 3:Menjaga Standar Kemanan Penampilan Pribadi.

A.4.Kegiatan belajar 4:Memberikan Umpan Balik Mengenai Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

NoJenis KegiatanTanggalWaktuTempatBelajarAlasanPerubahanTanda Tangandosen

MengetahuiFasilitator

(..)Peserta/mahasiswa

( )

II. Kegiatan BelajarTujuan PembelajaranSetelah mempelajari uraian kegiatan belajar mahasiswa diharapkan mampu:a. Menjelaskan pengertian danmenerapkan keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja;b. Mengidentifikasi tujuan keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja;c. Mengetahui Undang-Undang Ketenagakerjaan;d. Memahami prosedur bekerja dengan aman dan tertib;e. Memahami prosedur pencegahan agar tujuan K3 dapat tercapaif. Memahami hal-hal yang berkaitan dengan keamanan; dan g. Membuat serta melaporkan mengenai kejadian pencurian.

Mengikuti Prosedur Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja Dalam rangka meningkatkan produktivitas yang sebesar-besarnya, perlu adanya jaminan tentang keamana, keselamatan, dan kesehatan kerja. Ketiga unsur tersebut merupakan urat nadi yang tidak dapat dipisah-pisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Tujuan perusahaan dan karyawan akan dapat tercapai bila ditunjang dengan keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja.

A. Pengertian Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja1. Keamanan KerjaKeamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman, baik berupa materiil maupun non materiil.a. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai berikut :1) Baju kerja2) Helm3) Kacamata4) Sarung tangan5) Sepatub. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut.1) Buku petunjuk penggunaan alat2) Rambu-rambu dan isyarat bahaya.3) Himbauan-himbauan4) Petugas keamananSelain unsur-unsur penunjang lingkungan kerja harus aman. Syarat-syarat lingkungan kerja yang aman adalah sebagai berikut:a. Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab serta wewenang yang jelas.b. Adanya peraturan kerja yang fleksibel (tidak kaku).c. Adanya penghargaan atas hak dan kewajiban pekerja selalu diberikan.d. Adanya hubungan sosial yang baik antara perusahaan dengan masyarakat setempat.e. Adanya ruang kerja yang memenuhi stndar SSLK (Syarat-Syarat Lingkungan Kerja)Syarat-syarat lingkungan kerja adalah sebagai berikut :1) Tempat kerja steriil dari debu, kotoran, asap rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin dan peralatan, bising dan lainnya.2) Tempat kerja aman dari sengatan arus listrik.3) Lampu penerangan cukup memadai.4) Ventilasi dan sirkulasi udara yang seimbang.5) Adanya aturan kerja atau aturan keperilakuan (code of conduct)f. Adanya prosedur kerja sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure).

2. Kesehatan KerjaKesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan sebagai unsur-unsur yang menunjang terhadap adanya jiwa-raga dan lingkungan kerja yang sehat. Kesehatan kerja meliputi kesehatan jasmani dan kesehatan rohani. Kesehatan rohani dan jasmani saling berkaitan , terutama kesehatan rohani akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan jasmani dan kesehatan jasmani sangat dipengaruhi oleh kesehatan lingkungan (environmental).a. Unsur-unsur penunjang kesehatan jasmani di tempat kerja adalah sebagai berikut :1) Adanya makanan dan minuman yang bergizi.2) Adanya sarana dan peralatan olahraga.3) Adanya waktu istirahat.4) Adanya asuransi kesehatan bagin karyawan.5) Adanya sarana kesehatan atau kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)6) Adanya buku panduan mengenai P3K.7) Adanya transportasi untuk kesehatan (mobil ambulan).b. Unsur-unsur penunjang kesehatan rohani di tempat kerja adalah sebagai berikut:1) Adanya sarana dan prasarana ibadah.2) Penyuluhan kerohanian rutin3) Adanya tabloid atau majalah tentang kerohanian.4) Adanya tata laku di tempat kerja5) Adanya kantin dan tempat istirahat yang terkonsentrasi.c. Unsur-unsur penunjang kesehatan lingkungan kerja di tempat kerja adalah sebagai berikut:1) Adanya sarana prasarana dan peralatan kebersihan, kesehatan dan letertiban.2) Adanya tempat sampah yang memadai3) Adanya WC (Water Closed) yang memadai4) Adanya air yang memenuhi kebutuhan5) Ventilasi udara yang cukup6) Masuknya sinar matahari ke ruang kerja7) Adanya lingkungan alami8) Adanya kipas angin atau Air Conditoner (AC)9) Adanya jadwal piket kebersihan10) Adanya pekerja kebersihan.

3. Keselamatan KerjaPengertian keselamatan kerja tidak dapat didefinisikan secara etimologi sebagaimana secara ilmu-ilmu yang lain. Keselamatan kerja hanya dideskripsikan sebagai keadaan dimana seseorang merasa aman dan sehat dalam melaksanakan tugasnya. Masing-masing aman dan sehat disini mencakup keamanan dari terjadinya kecelakaan dan sehat dari berbagai faktor penyakit yang muncul dalam proses kerja.Dengan demikian, keselamatan kerja adalah sebagian ilmu pengetahuan yang penerapannya sebagai unsur-unsur penunjang karyawan agar selamat saat sedang bekerja dan setelah mengerjakan pekerjaannya. Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:a. Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan di atas.b. Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.c. Teliti dalam bekerja.d. Melaksanakan prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan kerja.

Hubungan antara keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja akan lebih jelas dilihat pada bagan berikut

Berhati-hati, teliti, dan menyadari K3Mengikuti prosedur kerjaKaryawan yang selamat sebelum sedang dan setelah bekerja.Adanya kesehatan lingkungan kerjaAdanya keamanan:MaterillnonmaterialAdanya kesehatan:jasmanirohani

Gambar 1: Hubungan antara keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja

B. Tujuan Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan KerjaTujuan adanya keamanan keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk tercapainya karyawan saat sedang bekerja dan setelah bekerja, imbas dari karyawan yang selamat adalah suatu tujuan keuntungan bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri.1. Tujuan K3 untuk Perusahaan adalah sebagai berikut:a. Meningkatkan kinerja dan omzet perusahaan.b. Mencegah terjadinya kerugian (total loss control minimum)c. Memelihara sarana dan prasarana perusahaan.

2. Tujuan K3 untuk Karyawan adalah sebagai berikut:a. Meningkatkan kesejahteraan rohani dan jasmani karyawanb. Meningkatkan penghasilan karyawan dan penduduk sekitarnya.c. Untuk kinerja yang berkesinambungan.

Keamanan dan kesehatan kerjaTercapainya karyawan yang selamat, sebelum, sedang dan setelah bekerjaPerusahaan Perusahaan

Keterangan := tujuanGambar 2 : Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

C. Undang-Undang Ketenagakerjaan1. Hukum Keselamatan dan Kesehatan KerjaBunyi pasal 9 Undang-Undang No14 Tahun 1969 tentang Pokok-Pokok Ketenagakerjaan Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan dan pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan harkat, martabat manusia dan moral agama. Untuk merealisasikan hal tersebut pemerintah melakukan upaya pembinaan norma dibidang ketenagakerjaan, yang secara tegas dinyatakan pada pasal 10 Undang-Undang No 14 tahun 1969. Dimana pembinaan norma tersebut meliputi pembentukan norma, penerapan norma, dan pengawasan norma itu sendiri. Atas dasar itulah maka dikeluarkan Undang-undang no 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.Keselamatan dan kesehatan kerja sebagai ilmu pengetahuan yang diterapkan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakan dan penyakit baik fisik, mental maupun sosial akibat kerja di tempat kerja. Adapun tempat kerja adalah setiap yang didalamnya terdapat tiga unsur sebagai berikut.a. Adanya suatu usaha baik bersifat ekonomis maupun sosial.b. Adanya sumber penyebab bahaya.c. Adanya tenaga kerja, baik terus-menerus maupun musiman.

Tabel 1. Sistematika Keselamatan dan Kesehatan Kerja1. Landasan hukumUU No 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

2. Landasan kerjaIlmu Teknik dan Ilmu Medik

3. PengkajianHukum, ekonomi, dan sosial

4. Pelaksana Pimpinan perusahaan Pengurus perusahaan Tenaga kerja Petugas keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang ditunjuk oleh pimpinan perusahaan

5. Pengawas pelaksanaan Pegawai teknis berkeahlian khusus departemen tenaga kerja yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar departemen tenaga kerja yang ditunjuk menteri tenaga kerja

6. Penanggungjawab terlaksananya di tempat kerja Pimpinan perusahaan.

2. Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara InternasionalKesehatan dan Keselamatan Kerja secara internasional badan International labour Organization (ILO) dan badan World Health Organization (WHO) pada tahun 1950. Badan-badan tersebut menyepakati bahwa keselamatan dan kesehatan kerja merupakan promosi ndan pemeliharaan fisik, mental, dan sosial pekerja pada jabatan apa pun dengan sebaik-baiknya.Adapun langkah-langkah yang perlu diambil menurut ILO untuk menghindari dan menanggulangi kecekalaan di tempat kerja, yaitu antara lain melalui peraturan perundang-undangan, standarisasi, inpeksi, riset medis, riset psikologis, riset statistik, pendidikan, latihan, persuasi, dan asuransi.

3. Hak dan Kewajibana. Hak dan kewajiban Pimpinan Perusahaan1) Terhadap tenaga kerja yang baru bekerja, ia berkewajiban menunjukkan dan menjelaskan tentang hal-hal berikut:a) Kondisi dan bahaya yang dapat timbul di tempat kerja.b) Semua alat pengamanan dan pelindung yang diharuskan.c) Cara dan sikap dalam melakukan pekerjaannya.d) Memeriksakan kesehatan baik fisik maupun mental tenaga kerja yang bersangkutan.

2) Terhadap tenaga kerja yang telah/sedang di pekerjakan, ia berkewajiban melakukan hal-hal berikut :a) Pembinaan dalam hal pencegahan kecekalaan, penanggulangann kebakaran, pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan peningkatan usaha keselamatan dan kesehatan kerja pada umumnya.b) Pemeriksaan kesehatan baik fisik maupun mental secara berkala.c) Penyediaan secara cuma-cuma semua alat perlindungan diri yang diwajibkan untuk tempat kerja yang bersangkutan bagi seluruh tenaga kerja.d) Memasang gambar dan undang-undang keselamatan kerja serta bahan pembinaan lainnya di tempat kerja sesuai dengan petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan dan kesehatan kerja.e) Melaporkan setiap peristiwa kecelakaan termasuk peledakan, kebakaran dan penyakit akibat kerja yang terjadi di tempat kerja kepada kantor departemen tenaga kerja setempat.f) Membayar biaya pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja ke Kantor Perbendaharaan Negara setempat setelah mendapat penetapan besarnya biaya oleh Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja setempat.g) Mentaati semua persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja baik yang diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun yang ditetapkan oleh pegawai pengawas.

b. Kewajiban Tenaga Kerja1) Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli kesehatan dan keselamatan kerja2) Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan.3) Memenuhi dan mentaati persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku di tempat/perusahaan yang bersangkutan.c. Hak-hak Tenaga Kerja1) Meminta kepada pengurus atau pimpinan perusahaan tersebut agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan di tempat kerja / perusahaan yang bersangkutan.2) Menyatakan keberatan melakukan pekerjaan bila syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat perlindungan diri yang diwajibkan tidak memenuhi persyaratan, kecuali dalam hal khusus ditetapkan lain oleh pegawai dalam batas yang masih dapat dipertanggungjawabkan.

4. Jaminan Kecelakaan KerjaJaminan kecelakaan kerja sepenuhnya ditanggung oleh pengusaha yang besarnya antara 0,24 1,74% dari upah kerja sebulan. Penyetoran iuran jaminan tersebut dilakukan setiap bulan kepada penyelenggara yang disetor secara lunas paling lambat tanggal 15 setiap bulannya. Apabila pembayarannya terlambat akan dikenakan denda. Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak atas jaminan kecekalaan kerja. Jaminan kecelakaan kerja meliputi beberapa penggantian biaya seperti berikut:a) Biaya angkut tenaga kerja yang celaka ke rumah sakit dan atau ke rumah termasuk biaya pertolongan pertama.b) Biaya perawatan dan pemeriksaan kesehatan atau rawat jalanc) Biaya rehabilitasi yang celaka dengan cacat.d) Santunan sementara karena tidak mampu bekerja.e) Santunan cacat sebagian untuk selama-lamanyaf) Santunan cacat total baik fisik maupun mental.g) Santunan kematian.Jaminan kecelakaan kerja diberikan kepada karyawan yang mengalami musibah atau kecelakaan saat melakukan pekerjaan, jaminan tersebut diberikan dalam beberapa tahapan antara lain sebagai berikut:a) Santunan sementara tidak mampu bekerja (STMB) 4 bulan pertama 100% X upah sebulan, 4 bulan kedua 75% X upah sebulan, dan seterusnya 50 % X upah sebulan.b) Santunan cacat1) Cacat total untuk selamnya dibayarkan sekaligus (lumpsum) dan secara berkala sebesar santunan sekaligus 70% X 60 bulan upah, santunan berkala Rp 25.000,00 selama 24 bulan.2) Cacat sebagian untuk selamanya dibayarkan sekaligus dengan sesuai tabel X 60 bulan upah3) Cacat kekurangan fungsi dibayarkan sekaligus sebesar X% berkurangnya fungsi X% sesuai tabel X 60 bulan.4) Santunan kematian dibayarkan sekaligus dan berkala. Sekaligus 60% x 60 upah perbulan, sekurang-kurangnya sebesar jaminan kematian. Berkala Rp 25.000,00 selama 24 bulan. Biaya pemakaman Rp 200.000,005) Biaya yang dikeluarkan untuk suatu peristiwa kecelakaan maksimum Rp 3.000.000,006) Biaya rehabilitasi berupa biaya pembelian alat bantu (orthese) atau alat pengganti (prothese) diberikan satu kali untuk setiap kasus dengan patokan harga yang ditetapkan pusat rehabilitasi Prof. Dr. Suharso Surakarta dan ditambah 40% dari harga tersebut.7) Ongkos pengangkutan ke rumah sakit dengan penggantian biaya, bila hanya menggunakan jasa angkutan darat atau sungai maksimal Rp 100.000,00. Hanya menggunakan jasa angkutan laut maksimum Rp 200.000,00. Bila hanya menggunakan jasa angkutan udara maksimum Rp 250.000.

5. Jaminan KematianPada pasal 22 Peraturan Pemerintah No 14 tahun 1993 disebutkan bahwa jaminan kematian dibayarkan sekaligus (lumpsum) kepada janda, duda atau anak. Santunan kematian Rp1.000.000,00 dan biaya pemakaman Rp 200.000,00.

6. Jaminan Pemeliharaan KesehatanJaminan pemeliharaan kesehatan meliputi upaya peningkatan kesehatan (promotif) dan pemulihan (rehabilitasi). Bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Iuran jaminan pemeliharaan kesehatan tersebut ditanggung sepenuhnya oleh pengusaha dari upah perbulan bagi yang belum berkeluarga. Jaminan tersebut diberikan kepada tenaga kerja atau suami/istri dan anak sebanyak-banyaknya 3 orang yang meliputi jaminan berikut.a) Rawat jalan tingkat npertamab) Rawat jalan tingkat lanjutanc) Rawat inapd) Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinane) Penunjang diagnostikf) Pelayanan khususg) Pelayanan gawat darurat

D. Prosedur Bekerja dengan Aman dan TertibProsedur bekerja dengan aman dan tertib berlaku di setiap dunia usaha atau dunia industri biasanya telah dibuat dalam bentuk tata tertib dan aturan keprilakuan (code of conduct).1. Tata Tertib BekerjaSecara umum tata tertib beekrja adalah sebagai berikut :a. Setiap karyawan wajib hadir dan pulang tepat pada waktu yang telah ditetapkan.b. Setiap karyawan wajib mengisi daftar absen dan menyerahkan kartu pad tempat yang telah ditetapkan baik pada waktu masuk atau pulang bekerja dan harus diisi/diserahkan oleh karyawan sendiri, apabila tidak melakukannya yang bersangkutan dianggap mangkir dan upahnya tidak dibayar.c. Setiap karyawan wajib mengikuti dan memenuhi seluruh petunjuk atau instruksi yang diberikan oleh atasan atau pimpinan perusahaan yang berwenang memberikan intruksi atau petunjuk tersebut.d. Setiap karyawan wajib melaksanakan semua tugas dan kewajiban yang diberikan kepadanya oleh perusahaan.e. Setiap karyawan wajib menjaga dan memelihara dengan baik semua milik perusahaan dan agar segera melaporkan kepada pimpinan perusahaan/atasannya apabila mengetahui hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian perusahaan.f. Setiap karyawan wajib memelihara dan memegang teguh rahasia perusahaan terhadap siapa pun apa yang diketahuinya mengenai perusahaan.g. Setiap karyawan wajib melaporkan kepada pimpinan perusahaan apabila ada perubahan-perubahan atas status dirinya, susunan keluarganya, perubahan alamat dan sebagainya.h. Setiap karyawan wajib memeriksa semua alat-alat kerja mesin-mesin, dan sebagainya sebelum memulai bekerja atau akan meninggalkan pekerjaan sehingga benar-benar tidak akan menimbulkan kerusakan/bahaya yang akan mengganggu. i. Setiap karyawan dilarang membawa/menngunakan barang/alat milik perusahaan keluar dari lingkungan perusahaan tanap ijin pimpinan perusahaan yang berwenang.j. Setiap karyawan dilarang melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya dan tidak diperkenankan memasuki ruangan lain yang bukan bagiannya kecuali atas perintah atasan.k. Setiap karyawan dilarang menjual/memperdagangkan barang-barang apa pun atau mengedarkan daftar sokongan, menempelkan atau mengedarkan poster yang tidak ada hubungannya dengan perusahaan tanpa izin pimpinan perusahaan.l. Setiap karyawan dilarang membawa senjata api, senjata tajam ke dalam linkungan perusahaan.m. Setiap karyawan dilarang melakukan tindak asusila.

2. Pelanggaran Terhadap Tata Tertib BekerjaSetiap karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib perusahaan diatur dengan ketentuan UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.Alasan yang diperbolehkan untuk menjadi dasar pemutusan hubungan kerja adalah sebagai berikut:a. Pekerja melakukan kesalahan beratb. Pekerja ditahan pihak berwajibc. Pekerja telah diberikan surat peringatan ketiga.d. Adanya perubahan status perusahaan.e. Perusahaan tutupf. Perusahaan pailitg. Pekerja meninggal duniah. Pekerja mangkiri. Pekerja pensiunj. Pengusaha melakukan perbuatan yang tidak patutk. Pekerja mengundurkan diril. Sakit berkepanjangan atau cacat akibat kecelakaanPelanggaran terhadap tata tertib di atas dapat dikenakan hal-hal berikut:a. Surat PeringatanPeringatan lisan maupun tertulis bila karyawan melanggar tata tertib sebagai berikut1) Sering datang terlambat atau pulang memdahului waktu ketentuan.2) Tidak mematuhi ketentuan-ketentuan keselamatan kerja, petunjuk-petunjuk atasan dan sebagainya.menolak perintah yang layak.3) Melalaikan kewajiban secara serampangan.4) Tidak cakap melakukan pekerjan walaupun telah dicoba dimana-mana.Surat peringatan terdiri atas Surat Peringatan I, Surat Peringatan II, dan Surat Peringatan III. Masa berlakunya Surat Peringatan 6 bulan dan apabila masih tetap melakukan pelanggaran maka perusahaan dapat memutuskan hubungan kerjanya yang dilaksanakan beradasarkan Undan-undang No13 Tahun 2003.b. Mangkir1) Karyawan yang tidak masuk kerja tanap pemberitahuan atau alasan yang dapat diterima perusahaan, maka karyawan tersebut dianggap mangkir dan kepadanya pada hari tidak masuk kerja upahnya tidak dibayarkan.2) Pekerja yang mangkir selama 5 hari atau lebih , berturut-turut tanpa keterangan secara tertulis dilengkapi dengan bukti dan telah dipanggil oleh pengusaha 2 kali secara patut dan tertulis, dapat diputus hubungan kerjanya karena kualifikasikan mengundurkan diri. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang No 13 tahun 2003 pasal 168.c. Skorsing1) Skorsing dikenakan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib kerja atau tidak menjalankan kewajiban sebagaiman mestinya atau tindakan yang merugikan perusahaan.2) Jangka waktu skorsing paling lama adalah 1 bulan, kecuali menunggu keputusan P4 daerah/pusat. Selama masa skorsing upah dibayarkan sebesar 50%.d. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)1) Diberikan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran berat atau telah diberikan tiga kali peringatan, maka perusahaan dapat memutuskan hubungan kerjanya dengan ketentuan Undang-Undang No 13 tahun 2003.2) Bagi karyawan yang akan mengundurkan diri dapat mengajukan permohonan secara resmi sekurang-kurangnya 1 bulan sebelumnya kepada pimpinan perusahaan. Dalam hal demikian, perusahaan tidak berkewajiban memberikan pesangon atau jasa berupa apa pun.e. Penyelesaian Keluh-kesah1) Bila terjadi keluh kesah/ kekurang puasan dari karyawan atas keadaan tertentu maka diselesaikan secara musyawarah dengan prosedur yang tertib kepada atasanya.2) Bila telah ada serikat buruh maka agar diselesaikan melalui organisasi tersebut apabila tidak dapat diselesaikan secara intern maka baru dibenarkan dapat meminta bantuan kepada Departemen Tenaga Kerja untuk diselesaikan lebih lanjut.

E. Prosedur Pencegahan Agar Tujuan K3 Dapat TercapaiHal-hal yang perlu dilaksanakan menurut ILO (International Labour Organization) untuk menghindari dan menanggulangi kecelakaan ditempat kerja adalah sebagi berikut.1. Perbaikan Peraturan Perundang-UndanganMemperbaiki peraturan perundang-undangan yang bermuatan hukum dan mengatur para pekerja, pengusaha, organisasi pengusaha, dan pemerintah. Perbaikan secara menyeluruh dan kontinuitas dalam pembentukan / pembuatan undang-undang, pelaksanaan undang-undang dan pengawasan oleh badan tertentu dalam pelaksanaan undang-undang tersebut.2. StandarisasiPerusahaan tersebut dalam berbagai aspek harus baik menurut penilain baik menurut standar nasional maupun internasional. Misalnya, seperti yang telah ditentukan oleh SII (Standar Industri Indonesia) , SNI (Standar Nasional Indonesia), dan ISO (International Standarization Organization).3. PengawasanAda kesinambungan dalam pengawasan menyeluruh yang dilakukan oleh badan tertentu baik swasta maupun pemerintah terhadap pelaksanaan perundang-undangan oleh pengusaha. Pegawai pengawas tersebut adalah pegawai teknis yang berkeahlian khusus dari departemen tenaga kerja yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja. Dalam pengawasan tersebut hendaknya bersih dari sikap perilaku KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme).4. Riset teknisPenelitian dan penilaian teknis yang dilakukan oleh tenaga ahli khusus dari luar departemen tenaga kerja yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja.5. Riset MedisPenelitian kesehatan ,keamanan, dan keselamatan kerja yang dilakukan oleh petugas medik misalnya oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia).6. PendidikanProgram pendidikan dan latihan dalam rangka alih teknologi dan pengembangan tenaga kerja bagi perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing.7. PelatihanProgram pendidikan keterampilan baik dengan penyelesaian sendiri maupun melalui badan-badan lain.8. PengarahanMemberikan penyegaran terhadap tenaga kerja melalui penataan ruang kerja, pembaruan peralatan kerja maupun dengan cara penyuluhan. Dapat juga dilakukan dengan pemberian jenjang karir dan pendidikan atau pelatihan.

9. AsuransiSuatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dalam pelayanan sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, haritua, dan meninggal dunia.

10. PersuasiUpaya realisasi pelaksanaan keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja di masing-masing perusahaan yang dikomandoi sekaligus penanggungjawabnya adalah pimpinan perusahaan.11. Riset PsikologisPenelitian terhadap aspek psikologis tenaga kerja dilingkungan perusahaan, dilakukan oleh tenaga ahli pemerintah maupun swasta. Misalnya suasana kerja, kerja yang dipaksakan, pekerjaan yang rentan terhadap kecelakaan.12. Riset StatistikPenelitian terhadap keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja yang diukur secara kualitatif yang hasilnya dapat dijadikan pedoman oleh semua karyawan dalam melaksanakan pekerjaan.

Untuk merealisasikan kesepakatan ILO dan WHO tersebut maka untuk di Indonesia ditetapkan dalam Undang-Undang No 1 tahun 1970 tentang keselamatan Kerja. Persyaratan keselamatn kerja tersebut adalah sebagai berikut.a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.b. Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran.c. Mencegah, dan mengurangi bahaya kecelakaan.d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan dari pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.e. Memberi pertolongan pada kecelakaan.f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luaskan suhu, kelembapan, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara, dan getaran.h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan.i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.j. Menyelenggarakan suhu dan kelembapan udara yang baik.k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.l. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya.n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang.o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan, dan penyimpanan barang.q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

F. Hal-hal yang Berkaitan dengan Keamanan KerjaHal yang perlu diperhatikan saat bekerja yang aman adalah melalui penerapan ergonomi, ergometri, automasi dan mekanisasi, peralatan perlindungan diri, waktu kerja, lingkungan kerja, faktor manusia yang berupaya untuk melindungi tenaga kerja.1. ErgonomiErgonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ergon (kerja) dan nomos (Peraturan/hukum). Pada berbagai negara digunakan istilah yang berbeda, seperti Arbeitswissensschaft di Jerman, bio tehnologi di negara-negara Skandinavia, human engineering, dan human factors engineering atau personal research di Amerika Utara. Pengertiannya secara umum adalah peraturan/hukum kerja yang mengatur tenaga kerja, sarana kerja, dan pekerjaannya.Prinsip-prinsip ergonomi adalah sebagai berikut.a. Sikap tubuh dalam bekerja dipengaruhi oleh bentuk, susunan, ukuran, penempatan mesin, alat petunjuk, cara mengoperasikan mesin, gerak , arah, dan kekuatan.b. Normalisasi alat industri harus berukuran besar dan fleksibelContoh : kursi dapat dinaik turunkan/ maju- mundur.c. Ilmu tentang ukuran tubuh/ antropemetri digunakan sebagai ukuran alat industri.1) Berdiri a) Tinggi badanb) Tinggi bahuc) Tinggi sikud) Tinggi pinggule) Panjang lengan2) Duduka) Tinggi dudukb) Panjang lengan atasc) Panjang lengan bawah dan tangand) Jarak lekuk lutut-garis punggunge) Jarak lekuk lutut-telapakd. Ukuran-ukuran kerja1) Posisi tinggi kerja yang dilakukan berdiri sebaiknya 5 cm-10cm dibawah tinggi siku.2) Pekerjaan diatas meja sambil berdiri mempunyai aturan tinggi siku sebagai berikut.a) Pekerjaan memerlukan ketelitian 0 + (5 10)cmb) Pekerjaan ringan 0 - (5 10)cmc) Pekerjaan berat 0 - (10 20)d) Dari sudut otot yang baik adalah membungkuk. Dari sudut tulang seharusnya gerak.2. ErgometriErgometri adalah ilmu untuk mengukur kemampuan kerja atau pemakaian tenaga sendiri oleh pekerjanya dan daya kerja fisik maksimum dari tenaga kerja.Ketika bekerja, tenaga kimia dalam tubuh diubah menjadi tenaga mekanik dan panas dengan bantuan oksigen (O2) Cara dan alat yang digunakan untuk mengukur O2 adalah sebagai berikut.a. Kantong DouglasPipa dan katup pada alat tersebut akan mengumpulkan udara. Volume udara diukur oleh gas meter kemudian dianalisis. Dengan demikian kadar masing-masing gas seperti O2,CO2,N2 terukur dan dapat diketahui. Waktu pengukurannya selama 2-5 menit.b. Gas-Meter Konfranyi MichaelisAlat tersebut mengumpulkan dan mengukur udara espirasi secara terus menerus. Waktu pengukuran 20-30 menit.c. Pnemutakograf WolfAlat tersebut mengukur udara espirasi secara elektronik dan mengambil contoh udara dengan pompa elektrik.d. Cara Analisis KontinuAnalisis dengan menggabungkan pengukuran kontinu dari udara espirasi dan analisis gas secara poleregrapis.e. Volume Udara dan Pernafasan PermenitUntuk menghindari analisis gas, digunakan volume udara pernapasan permenit sebagai pemakaian O2 dan pengerahan tenaga.f. Denyut JantungPengukuran jantung dapat dilakukan dengan menggunakan telematri atau tape recorder kecil.3. AutomasiAutomasi adalah seni penggunaan alat-alat mekanik untuk melakukan pekerjaan. Diebold mendefinisikan adalah penggunaan mesin untuk menjalankan mesin. Istilah automasi ini diperkenalkan oleh Harder dari ford motor company.

Tingkatan perkembangan automasi adalah sebagai berikut.a. Fungsi penunjang automasi, yaitu membantu menyempurnakan atau meningkatkan kemampuan manusia.b. Fungsi pelipatgandaan, yaitu membantu mengatasi keterbatasan kemampuan manusia.c. Fungsi meringankan, yaitu membantu pengendalian proses yang rumit seperti pengukuran automasi.d. Fungsi menggantikan manusia, yaitu tenaga manusia digantikan oleh mesin.4. Peralatan Perlindungan Diria. Perlindungan Mata Dan MukaHal-hal yang mengganggu pada kesehatan mata antara lain sebagai berikut.1) Dampak partikel kecil yang terlempar.2) Dampak partikel berat.3) Percikan cairan panas atau korosif.4) Kontak mata dengan gas atau uap iritan.5) Kontak mata dengan gas atau uap iritan.6) Berkas radiasi elektromagnetik.b. Jenis-jenis Pelindungan MataMacam-macam model kacamata yang dipergunakan untuk perlindungan mata adalah sebagai berikut.1) Kaca mata keselamatan biasa, jenis kaca mata tersebut cocok untuk bahaya berenergi rendah.2) Kaca mata pelindung (geoggles), jenis kaca mata tersebut cocok untuk macam-macam bahaya.3) Tameng muka, jenis alat perlindungan tersebut cocok untuk melindungi mata adan seluruh muka.c. Pelindung Kulit dan Tubuh1) Penyebab terganggunya kesehatan kulit dan tubuh adalah sebagai berikut.a) Kerusakan akibat bahan korosip dan menimbulkan dermatitisb) Penyerapan kedalam tubuh melalui kulit.c) Panas radian.d) Dingin.e) Radiasi pengion dan bukan pengion.f) Kurangnya istirahat akan menimbulkan kelelahan. Ciri kelelahan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.2. Gejala-gejala KelelahanNoFisikMental

1NgantukPikiran kacau

2MenguapKurang kontrol

3Kaki terasa beratSering lupa

4Kepala peningBerdiri tida seimbang

5Punggung terasa beratIngin berbaring

6Suara serakSusah konsentrasi

7Terasa hausBicara tidak lancar

2) Pemilihan dan pemakaian pekerjaan kerja dilakukan berdasar ketentuan berikut.a) Pemakaian pakaian mempertimbangkan bahaya yang mungkin dialami.b) Pakaian longgar,sobek, dasi dan arloji tidak boleh dipakai deidekat bagian mesin.c) Jika kegiatan produksi berhubungan dengan bahaya peledakan kebakaran maka harus memakai pakaian yang terbuat dari seluloid.d) Baju lengan pendek lebih baik dari baju lengan panjang.e) Benda tajam atau runcing tidak boleh dibawa dalam kantong.f) Tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan debu, tidak boleh memakai pakaian berkantong atau mempunyai lipatan.

d. Pelindung PernafasanEfisiensi perlindungan pernafasan dalam membuang kontaminan dinyatakan dalam faktor perlindungan nominal (npf = nominal protection factor)Jenis-jenis pelindung pernafasan diantaranya sebagai berikut.1) Respirator a) Respirator sekali pakai, terbuat dari filter (npf =5).b) Respirator separuh masker, terbuat dari karet atau plastik. Memiliki cartridge filter yang dapat diganti. Dengan cartridge dapat mengatur debu, gas, dan uap (npf = 10).c) Respirator seluruh muka, dirancang untuk menutupi mulut, hidung, dan mata (npf = 50).d) Respirator berdaya, terdapat dua bentuk yaitu separuh masker atau seluruh muka (npf=500)e) Respirator topeng mka berdaya, mempunyai kipas dan filter yang dipasang pada helm (npf= 1-20 )2) Alat Bantu Pernafasana) Alat saluran udara segar, pasokan udara segar dimasukkan kedalam muka, topeng atau baju melalui pipa lentur berdiameter lebar.b) Alat pipa udara bertekanan, udara diberikan melalui katup (npf =1000)c) Alat pernafasan yang dapat yang dapat mengisi sendiri, alat tersebut menggunakan tabung yang dapat mengalirkan udara kemulut melalui katup penurunan tekanan (npf=2000)

e. Pelindung PendengaranPelindung pendengaran ada yang dapat dipakai berulang-ulang adab juga yang hanya sekali pakai.Tabel 3. Pelindung PendengaranSumbat telingaSekali pakaiSumbat telinga yang Dapat Dipakai Ulang

KapasKapas berlapis plastikKapas wol bercampur malamBusa poliuretanPlastik cetak permanenKaret berisi pastaPlastik berisi pasta

G. Membuat Laporan Mengenai Kejadian PencurianSegala bentuk perilaku dan kejadian-kejadian yang mencurigakan harus segera dilaporkan pada orang yang berwenang. Tahap laporannya sebagai berikut.1. Melaporkan pada staf yang berwenang menangani masalah tersebut diperusahaan baik secara lisan maupun tertulis.2. Staf yang berwenang dari perusahan segera melaporkan pada kepolisian secara tertulis dan lisan bila masalah tersebut sudah tidak bisa ditanggulangi lagi. Diantara tindak kriminal adalah pencurian. Pelaku pencurian bisa jadi karyawan perusahaan maupun orang luar perusahaan. Barang yang dicuri bisa milik pribadi karyawan yang berbunyi atau melihat kejadian secara langsung. Apabila terjadi pencurian, maka prosedur yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.1. Melaporkan kejadian kepada petugas keamanan (satpam) terdekat dengan segera.2. Memberitahukan kepada bagian informasi/penerangan3. Memblokir kawasan yang dapat digunakan oleh pencuri untuk melarikan diri.4. Memutar kembali CCTV (circuit televisi) untuk memperjelas ciri-ciri pencuri. Ciri-ciri pencuri dapat diketahui melalui wajah ataupun barang yang dicuri.5. Menyiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.6. Membawa tersangka ke ruang interogasi bersama dengan petugas keamanan.7. Membuat laporan kejadian pencurian.

Laporan pencurianSaya yang bertanda tangan dibawah ini:Nama:No./ KTP:Alamat:Jabatan:Melaporkan kepada PIMPINAN/POLRESbahwa pada:Hari/Tanggal:Waktu:Telah terjadi tindak kriminal berupa:Kasus: pencurianKehilangan:Banyaknya: Sekitar Jam:Tempat kejadian:Demikian laporan ini kami sampaikan untuk ditindak lanjuti sebagaimana mestinya menurut proses hukum.Sekian terima kasihSukabumi, 24 Februari 2006Pelapor,

Hasibuan, S.H.Satpam

Intisari

1. Unsur-unsur penunjang keberhasilan keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja meliputi hal-hal berikut.a. Ada penunjang keamanan dalam bekerja, baik yang bersifat materil maupun nonmateril.b. Adanya unsur penunjang kesehatan dalam bekerja meliputi; kesehatan rohani, kesehatan jasmani, dan kesehatan lingkungan kerja.c. Adanya mental keselamatan pada jiwa karyawan yang tercermin diantaranya selalu bersikap hati-hati, teliti, dan menyadari pentingnya K3, serta selalu meningkatkan kinerja prosedur K3 dalam melaksanakan pekerjaanya.2. Tujuan dilaksanakannya K3 adalah untuk tercapainya kesehatan dan keselamatan, karyawan saat bekerja dan setelah bekerja dan untuk lebih meningkatkan kinerja serta omzet perusahaan.3. Prosedur bekerja dengan aman dan tertib pada umumnya telah dibuat dalam bentuk tata tertib dan aturan keperilakuan (code of conduct) pada setia perusahaan.4. Prosedur-prosedur pencegahan agar tujuan K3 dapat tercapai telah ditetapkan oleh ILO (internation Labour Organization) melalui prosedur-prosedur berikut.a. Peraturan perundanganb. Standarisasi.c. Inpeksid. Riset teknise. Riset medis.f. Riset Psikologisg. Riset stastistikh. Pendidikani. Latihanj. Persuasi.k. Asuransi 5. Hal-hal yang berkaitan dengan keamanan kerja yang harus memperhatikan dan melaksanakan hal-hal berikut.a. Mengikuti prinsip-prinsip ergonomib. Mengikuti prinsip-prinsip ergometric. Mengikuti prinsip-prinsip automasid. Menggunakan peralatan keamanan dan kesehatan kerja.6. Semua bentuk perilaku dan kejadian yang mencurigakan harus dilaporkan baik secara tertulis maupun lisan pada pihak berwenang diperusahaan untuk ditindak lanjuti pada pihak berwajib.

Tugas

1. Buatlah kelompok yang masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang anggota.2. Pilihlah salah satu untuk menjadi ketua kelompok.3. Berangkatkanlah masing-masing kelompok pada sebuah perusahaan terdekat dengan perusahaan yang berbeda antar satu kelompok dengan yang lainnya.4. Mintalah surat penelitian pada sekolah.5. Temuilah pimpinan perusahaanya atau karyawan yang menangani masalah K3.6. Kemudian tanyakanlah dari pertanyaan bentuk angket berikut dan cek list (v) hasil jawabannya.7. Setiap siswa harus memegang angket tersebut.8. Diakhiri dengan pembuatan laporan penelitian dan didiskusikan dikelas secara bergiliran.

Angket Penelitian (Research)Upaya Pelaksanaan Pencegahan Keamanan, Kesehatan,Dan Keselamatan Kerja di PerusahaanNama perusahaan:Nama pimpinan:Jumlah karyawan:Bidang produksi:Alamat:No pertanyaanJawabanKeterangan

Ya Tidak

1. Untuk menanggulangi terjadinya kecelakaan ditempat kerja apakah ada hal-hal berikut.

1. Peraturan Perundang-Undangan

2. standarisasi

3. inpeksi

4. riset teknis

5. riset medis

6. Riset psikologis

7. Riset Stastik

8. Pendidikan

9. Latihan

10. Persuasi

11. Asuransi

2. Pernahkah terjadi kecelakaanterganggunya kesehatan kerja yang diakibatkan oleh hal-hal berikut

1. Suara yang terlalu bising

2. Suhu yang terlalu rendah

3. Peneerangan yang kurang memadai

4. Ventilasi yang kurang memadai

5. Radiasi

6. Getaran mekanis

7. Tekanan udara terlalu tinggi/rendah

8. Bau-bauan

9. Kelembaban udara

10. Kecelakan lalu lintas

3. Pernahkan terjadinya kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh psikologis karyawan, diantaranya faktor-faktor berikut.

1. Kerja yang tidak sesuai kemampuan

2. Suasana kerja yang tidak menyenangkan

3. Pikiran yang tertekan oleh kolega atau pimpinan

4. Pekerjaan yang cenderung membahayakan

5. Perkelahian ditempat kerja

Nara Sumber

...,2006Peneliti,

..

Test Formatif 1

1. Jelaskan pengertian tentanga. Keamananb. Kesehatan, danc. Keselamatan kerja2. Apa kewajiban pimpinan perusahaan terhadap tenaga kerja yang baru bekerja?3. Apa hak dan kewajiban tenaga kerja ?4. Sebutkan hal-hal yang perlu dilaksanakan menurut ILO (International Labour Organization) untuk menanggulangi kecelakaan di tempat kerja !5. Apa yang Anda ketahui tentang ergonomi?

Lembar Kerja 11. Studi KasusTuan Anggoro seorang karyawan PT Daihan Sukabumi mengalami kecelakaan akibat terbakar, sehingga tidak mampu bekerja selama sepuluh bulan, upah per bulan Rp. 1.600.000,00. Bera[pa besar santunan yang diberikan perusahaan selama Tuan Anggoro tidak masuk kerja ?2. Alat dan bahan yang diperlukan alat tulis dan kalkulator.3. Langkah kerjaa. Pahami persentase jumlah kecelakaan kerja terhadap santunan sementara!b. Hitunglah santunan sementara 4 bulan pertama, 4 bulan kedua dan bulan berikutnya!c. Jumlahkan seluruh santunan sementara yang diterima oleh Tuan Anggoro!

PetunjukCocokkanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban test formatif 1, hitunglah hasil jawaban Anda yang benar dan pergunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda tentang subkompetensi Mengikuti Prosedur Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja.

Tingkat ketercapaian = x 100%

Kriteria ketercapaian90% - 100%= A : kompeten istimewa80% - 89%= B : kompeten amat baik70% - 79%= A : kompeten baik - 69%= A : belum kompeten

Jika tingkat ketercapaian mencapai minimal 70 % maka berhak mengikuti kompetensi selanjutnya Mengahadapi Situasi-situasi Darurat/Emergency, tetapi bila ketercapaian masih dibawah minimal maka harus mengulang kembali subkompetensi Mengikuti Prosedur Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari uraian kegiatan belajar mahasiswa diharapkan dapat :A. Mengetahui jenis-jenis bahaya di tempat kerja.B. Memahami dan mengikuti tanda-tanda peringatan bahaya ditempat kerja dan tempat umum.C. Mengidentifikasi situasi yang dapat menimbulkan bahaya.D. Mengenali karakteristik tamu/pelanggan yang mencurigakan.E. Mengetahui prosedur keadaan darurat di perusahaan/tempat umum disesuaikan dengan kondisi perushaan/tempat umum tersebut.F. Sikap dan tindakan saat menghadapi situasi darurat.G. Langkah-langkah penanganan situasi darurat.

MENGHADAPI SITUASI-SITUASI DARURAT/EMERGENCYEmergency atau situasi darurat adalah kondisi yang harus ditangani segera, dengan pengawasan akan dapat memperkecil bahaya yang akan terjadi. Bahaya yang akan terjadi apabila tidak ditangani dengan segera akan membuat fatal. Kondisi bahaya di tempat kerja ada yang bersifat umum ada juga yang bersifat khusus, misalnya bahaya tentang keselamatan kerja dan bahaya lingkungan yang tidak aman dan sebagainya.

A. Jenis-jenis Bahaya di Tempat KerjaDalam setiap hal kiranya mengandung dua potensi yaitu bahaya dan manfaat. Bila kita dapat menekan sekecil mungkin bahayanya maka kita akan lebih besar memperoleh manfaat. Sebaliknya bila kita tidak terlalu memperhatikan manfaatnya maka bahayanya akan semakin besar pula.Agar kita memperoleh manfaat sebesar-besarnya di tempat kerja, baik untuk karyawannya maupun perusahannya, maka kita harus dapat meminimalisir bahaya di tempat kerja tersebut. Adapun kondisi bahay di tempat kerja diantaranya bahaya yang bersifat khusus dan bahaya yang bersifat umum.1. Bahaya bersifat khusus : adalah bahaya bahaya yang bersifat material, bahaya tersebut ditimbulkan dari sarana dan prasarana tempat kerja misalnya keadaan lingkungan kerja yang tidak aman (Unsafe Condition) gedung yang tinggi dengan pondasi yang tidak seimbang, struktur tanah yang tidak sesuai dengan standar IMB (Izin Mendirikan Bangunan), instalasi listrik yang tidak teratur, tidak adanya peralatan keamanan dan pelindung saat bekerja, dan yang lainnya.2. Bahaya bersifat umum adalah bahaya yang bersifat immaterial yang ditimbulkan dari proses kerja, misalnya bekerja dengan tidak memenuhi keselamatan kerja (Unsafe Worker), tidak beristirahat, memaksakan kerja selagi kondisi badan unfit, terjadinya konflik, dan meskomunikasi yang membuat tidak kondusif di tempat kerja, lalai, tidak mengikuti prosedur kerja dan yang lainnya.

Sikap dan tindakan yang perlu dilakukan oleh seorang karyawan professional terhadap keadaan bahaya diantaranya sebagai berikut.a. Bersikap cepat dan tanggap terhadap hal-hal yang diperkirakan dapat membahayakan.b. Mengamati (observasi) terhadap hal-hal yang dapat membahayakan.c. Mengidentifikasi satu persatu hal-hal yang akan membahayakan tersebut.d. Menganalisis secara teoritis baik dan buruknya untuk jangka panjang.e. Menyimpulkan dan membuat solusi secara tertulis hasil pengamatan tersebut.Diajukan kepada bagian yang menangani permasalahan tersebut di perusahaan itu untuk ditindaklanjuti kepada atasannya.

B. Tanda Peringatan dan Tanda Bahaya di Tempat KerjaDi sini diberdakan antara tanda bahaya dan tanda bahaya di tempat kerja, karena di antara keduanya mempunyai pengertian yang berbeda, untuk lebih jelasnya kita uraikan satu persatu.1. Tanda-Tanda Peringatan BahayaPeringatan dan tanda bahaya merupakan tanda-tanda atau kode yang digunakan sebelum bahaya terjadi, yaitu sebagai usaha pencegahan agar jangan sampai terjadi bahaya.Peringatan dan tanda-tanda bahaya dapt membawa suatu pesan atau isntruksi, pesan, peringatan, dan pemberian keterangan secara umum. Pada dasarnya, tanda-tanda larangan atau bahaya sama dengan tanda lalu lintas jalan raya. Tanda peringatan bahaya antara lain sebagai berikut :a. Tanda GambarTanda gambar adalah gambar-gambar peringatan dan larangan. Misalnya gambar berikut :1) Gambar leter P dicoret adalah laranagn untuk parker.2) Gambar punting rokok, dilarang merokok di tempat kerja.3) Gambar tengkorak adalah barang yang beracun.4) Gambar membuang sampah pada tong sampah adalah anjuran untuk membuang sampah pada tempatnya.b. Tanda Lampu WarnaTanda lampu warna, adalah lampu yang digunakan sebagai tanda peringatan keamanan, misalnya sebagai berikut :1) Lampu hijau adalah menunjukkan keadaan aman atau boleh jalan pada lalu lintas.2) Lampu kuning adalah tanda hati-hati atau harus waspada.3) Lampu merah adalah tanda harus berhenti di lalu lintas dan tanda kawasan yang mengandung aliran listrik berbahaya.4) Lampu berkedip dengan sirine adalah tanda telah terjadinya bahaya atau hal-hal yang mencurigakan.

c. Tanda Kata-KataTanda dengan himbauan adalah kata-kata yang digunakan untuk peringatan biasanya singkat, padat, dan jelas, seperti kata-kata berikut :1) YANG TIDAK BERKEPENTINGAN DILARANG MASUK2) MATIKAN PONSEL3) DILARANG MEROKOK4) SIMPAN TAS PADA TEMPAT PENITIPAN5) PINTU DARURATd. Tanda Isyarat TubuhTanda isyarat tubuh adalah simbol-simbol yang digunakan sesame karyawan untuk berkomunikasi bila ada hal-hal yang membahayakan atau peringatan, seperti tanda-tanda berikut :1) Menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan adalah menjawab tidak.2) Berkedip dengan cepat adalah isyarat melarang.3) Menempelkan telunjuk dimulut adalah menyuruh diam.4) Mengedepankan telapak tangan di depan muka adalah melarang.

2. Tanda-Tanda BahayaPeralatan yang digunakan untuk menunjukkan bahwa telah terjadinya bahaya itu bermacam-macam sesuai dengan tingkat kemajuan teknologi. Pada masa tradisional sering digunakan kentongan sedangkan masa sekarang lebih canggih. Macam-macam tanda bahaya antara lain sebagai berikut.a. Alarm KebakaranAlat tersebut ditempatkan pada tempat yang dianggap perlu. Alarm kebakaran akan berbunyi secara otomatis apabila terdeteksi adanya asap yang diterimanya. Tanda bahaya yang dikeluarkan oleh alat tersebut biasanya berupa bunyi keras ada terus-menerus.b. Bunyi Sirine AmbulanceSirine atau bunyi yang melengking dipasang pada mobil ambulance berbentuk speaker aktif bersamaan dengan lampu berwarna merah menyala. Hal tersebut pertanda mobil ambulance sedang membawa orang yang membutuhkan perawatan secepatnya dan bila terlambat dapat mengakibatkan orang tersebut meninggal dunia.c. Alarm Kebocoran GasAlarm kebocoran gas gunanya untuk mendeteksi adanya kebocoran gas yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran maupun sesak pernapasan.d. Alarm PencurianAlarm tersebut dipasang pada tempat yang tidak boleh dimasuki oleh orang-orang yang tidak berkepentingan. Alarm pencurian dihubungkan dengan kantor petugas keamanan/security. Alarm tersebut akan bekerja dengan sendirinya bila ada orang memegang barang tertentu yang dilarang, dan bila ada orang yang memasuki tempat yang dijaga tanpa prosedur yang berlaku.e. Suara Tembakan PeringatanTanda bahaya yang menggunakan temabakan peringatan dilakukan petugas kepolisian dengan cara menembak ke atas sebanyak tiga kali. Hal tersebut dilakukan untuk member peringatan kepada pelaku tindak kejahatan agar menyerahkan diri.

C. Situasi yang Dapat Menimbulkan BahayaSituasi dan kondisi yang dapat menjadi pemicu atau sumber-sumber bahaya bagi keamanan dan kesehatan tenaga kerja antara lain sebagai berikut.1. Faktor FisikFaktor-faktor fisik meliputi hal-hal berikut.a. Suara yang terlalu bising.b. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.c. Penerangan yang kurang memadai.d. Kelembaban udara.e. Getaran mekanis.f. Radiasi.g. Ventilasi yang kurang memadai.h. Tekanan udara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.i. Bau-bauan di tempat kerja.j. Kelembaban udara.

2. Faktor KimiaFaktor-faktor kimia dapat berupa zat-zat berikut.a. Gas/uap.b. Cairan.c. Debu-debuan.d. Butiran Kristal dan bentuk lain.e. Bahan-bahan kimia yang mempunyai sifat racun.

3. Faktor BiologiFaktor-faktor biologis dapat berupa benda-benda berikut.a. Bakteri/virus.b. Jamur, cacing, dan serangga.

4. Faktor KimiaFaktor-faktor faal dapat meliputi hal-hal berikut.a. Sikap badan yang tidak baik pada waktu kerja.b. Peralatan yang tidak cocok atau tidak sesuai dengan tenaga kerja.c. Gerak yang senantiasa berdiri atau duduk.d. Proses, sikap, dan cara kerja yang monoton.e. Beban kerja yang melampaui batas kemampuan.

5. Faktor PsikologisFaktor-faktor psikologis dapat meliputi hal-hal berikut.a. Kerja yang terpaksa/dipaksakan yang tidak sesuai dengan kemampuan.b. Suasana kerja yang tidak menyenangkan.c. Pikiran yang senantiasa tertekan terutama karena sikap atasan atau teman kerja yang tidak sesuai.d. Pekerjaan yang cenderung lebih mudah menimbulkan kecelakaan.Ditinjau dari segi lingkungan kerja, kondisi berbahaya di lingkungan kerja dapat timbul dari lingkungan khusus (teknis) dan dari lingkungan umum (nonteknis).1. Bahaya dari lingkungan teknis tekno-struktural, yaitu potensi bahaya yang terkandung dari lingkungan kerja diantaranya lingkungan kerja yang kotor, tempat/ruang kerja yang tidak representatif, sarana dan prasarana kerja yang tidak layak pakai.2. Bahaya dari lingkungan nonteknis, yaitu potensi bahaya yang ditimbulkan dari sikap dan tindakan pekerja, antara lain sebagai berikut.a. Tidak mengikuti prosedur dan tata tertib kerja.b. Tidak menaati peraturan kerja.c. Menentang kebijakan pimpinan perusahaan.d. Menyampaikan aspirasi dengan emosional.Unsur teknis dan nonteknis akan saling mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan hingga antara satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Pada saat berinteraksi antara unsur teknostruktural dengan unsur nonteknis biasanya ada saja terjadi kecelakaan, hjal tersebut dinamakan kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja misalnya kecelakaan pada saat pekerja menggunakan peralatan kerja, mesin yang meledak kebakaran.Ditinjau dari segi sifatnya, keadaan bahaya di tempat kerja dapat meliputi bahaya-bahaya berikut.1. Bahaya yang diakibatkan karena adanya kerusakan mesin, dari segi hardware (perangkat keras).2. Bahaya yang diakibatkan oleh kesalahan program mesin dari segi software (perangkat lunak).3. Bahaya yang diakibatkan oleh pendukung misalnya, sering padamnya listrik.4. Bahaya yang diakibatkan oleh sumber daya karyawan atau pengguna (Brainware) yang belum kompeten menangani pekerjaan dibidang tertentu.5. Bahaya yang diakibatkan oleh over worker, yaitu bekerja berlebihan tanpa istirahat hingga membahayakan bagi diri karyawan dan perusahaan itu sendiri. Misalnya meningkatkan jumlah produk dengan lembur yang tidak teratur.

D. Karakteristik Tamu atau Pelanggan yang MencurigakanKarakteristik atau perilaku konsumen atau tamu bermacam-macam untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut.Tabel 2.1. Karakteristik PelangganNoKriteria KonsumenCiri-ciri

1Awam a. Keterbelakanganb. Ketidaktahuanc. Kemiskinand. Pola hidup kunsumtif

2Mandiri a. Cerdik dan pintarb. Berpengetahuanc. Berkecukupand. Pola hidup terencana

3Motif Konsumena. Ekonomisb. Sosiologisc. Psikologis

4Watak Konsumena. Telitib. Tidak telitic. Selektifd. Pemboros

5Perilaku Konsumena. Tergesa-gesab. Ingin dilayani dengan cepatc. Tidak sabard. Lambane. Pendengar yang baik

6Sikap Konsumen a. Sok tahub. Sombongc. Suka mengguruid. Sukar mengambil keputusane. Tidak percaya dirif. Selalu khawatirg. Penuh curigah. Sukar diajak kerja samai. Sukar bergaulj. Mudah bergaulk. Pengertianl. Fokus pada tujuan

7Mencurigakan a. Berbelit-belit dalam berbicarab. Tatapan mata tidak fokusc. Lirikan mata cepatd. Tidak ada kesimpulan pembicaraane. Pembicaraan tidak nyambungf. Tidak ada kesesuaian antara bahasa lisan dan bahasa tubuh

E. Prosedur Penanganan Keadaan Darurat di Perusahaan dan Tempat UmumProsedur penanganan keadaan darurat (emergency) secara khusus disetiap perushaan atau ditempat umum telah divisualisasikan baik dalam bentuk gambar maupun tata tertib yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan atau tempat umum tersebut. Secara umum prosedur tersebut meliputi hal-hal berikut.1. Setiap karyawan harus menjaga keselamatan dirinya dan karyawan yang lainnya.2. Wajib memakai alat-alat keselamatan kerja yang telah disediakan oleh perusahaan.3. Mematuhi ketentuan-ketentuan mengenai keselamatan kerja dan perlindungan kerja yang berlaku.4. Apabila karyawan menemui hal-hal yang dapat membahayakn terhadap keselamatan karyawan di perusahaan, harus segera melaporkan kepada pimpinan perusahaan atau atasannya.5. Di luar waktu kerja yang ditetapkan oleh perusahaan, setiap buruh tidak diperbolehkan memakai/menggunakan alat-alat atau perlengkapan kerja milik perusahaan untuk kepentingan pribadi.6. Setiap pekerja wajib memelihara alat-alat/perlengkapan kerja dengan baik dan teliti.

F. Sikap dan Tindakan Saat Menghadapi Situasi Darurat1. Sikap dalam Menghadapi Situasi DaruratSikap yang diperlukan saat terjadinya situasi daruat adalah sebagai berikut.a. Cepat dan tanggap dalam situasi darurat.b. Tidak panik.c. Tidak berteriak yang membuat panic orang lain.d. Adanya keinginan untuk menyelesaikan masalah.e. Tenang dalam menghadapi situasi darurat.2. Tindakan dalam Menghadapi Situasi Darurata. Tangani situasi darurat sesuai prosedur di perusahaan.b. Ikuti pesan tanda-tanda bahaya di tempat kerja.c. Tentukan langkah dalam situasi darurat sesuai permasalahannya.d. Operasikan perlengkapan situasi darurat yang tersedia di tempat kerja.e. Segera mengetahui dan meneliti keadaan darurat dan potensi keadaan darurat.f. Segera tentukan tindakan yang dibutuhkan untuk melakukannya dalam ruang lingkup tanggung jawabnya.g. Pelaksanaan tindakan darurat mengikuti prosedur keadaan darurat yang sesuai dengan prosedur di perusahaan.h. Segera cari bantuan dari rekan sejawat atau orang yang mempunyai wewenang bila perlu.i. Melaporkan rincian kejadian baik secara lisan dan tulisan yang benar sesuai aturan perusahaan.

G. Langkah-Langkah Penanganan Situasi Darurat1. Menangani Ancaman BomApabila menemukan suatu barang yang mencurigakan atau menerima laporan dari pihak tertentu melalui tulisan/telepon tentang adanya bom di lingkungan perusahaan, maka tindakan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.a. Pastikan bahwa barang yang dicurigai masih ada di tempatnya.b. Beritahu pekerja yang lain agar menjauh dan keluar.c. Segera hubungi atasan/pimpinan untuk menginformasikannya.d. Hubungi pihak kepolisian terdekat dan berikan keterangan lengkap.e. Amankan dokumen-dokumen terpenting.

2. Pelanggan yang Terganggu MentalnyaSetiap yang dating ke perusahaan bermacam-macam tidak menutup kemungkinan perusahaan didatangi oleh pelanggan yang terganggu mentalnya, misalnya abnormal, mabuk minuman, tempramen pemareh ataupun lainnya. Untuk menangani hal tersebut tindakan yang perlu dilaksanakan adalah sebagai berikut.a. Jangan terlalu banyak diajak berbicara.b. Bawa ke ruangan yang aman (tidak ada barang-barang berharga).c. Jauhkan dari pelanggan yang lain ke tempat yang aman tersebut, agar tidak mengganggu pelanggan lain.d. Laporkan ke satpam (petugas keamanan).e. Segera bekerja kembali.f. Urusan selanjutnya ditangani petugas keamanan.

3. KecelakaanBila terjadi kecelakaan kerja yang dialami karyawan lain di tempat kerjanya, maka sebagai sesame karyawan harus menolongnya. Diantara hal-hal yang perlu dikerjakan adalah sebagai berikut.a. Membawanya ke ruangan kesehatan dan keselamatan kerja.b. Memberikan pertolongan pertama.c. Melaporkannya pada atasan/pimpinan.d. Menghubungi atau membawanya pada petugas kesehatan terdekat.e. Mendeteksi penyebab kecelakaan.f. Membuat solusi agar tidak terjadi lagi.

4. Perampokan dan PenodonganPerampokan dan penodongan bisa saja terjadi pada saat siang dan malam hari, untuk ini setiap karyawan harus waspada dengan melengkapi personil keamanan di tempat kerja. Hal-hal yang perlu kita lakukan dalam situasi darurat adanya penodongan dan perampokan adalah sebagai berikut.a. Jangan panik bila perampok mengancam baik dengan senjata tajam atau senjata api.b. Kenali dengan jelas raut mukanya, postur tubuhnya, dan pakainnya.c. Kenali kekhasan nada suara bicaranya.d. Bila perampok lebih dari satu, kenali salah satu saja dengan jelas bila tak memungkinkan semuanya.e. Bila perampok membawa kendaraan, kenali kendaraannya dengan jelas, merk, warna kendaraan, serta kenali plat nomer kendaraannya.f. Jangan mengadakan perlawanan bila tidak memungkinkan, karena akan mencelakakan jiwa.g. Jangan menunjukkan terhdap perampok dokumen-dokumen dan barang yang sangat penting.h. Bila perampok sudah mulai kabur, cepat hubungi polisi lewat telepon dengan menunjukkan arah jalan yang dilaluinya agar polisi cepat memblokir semua jalur lalu lintas.i. Laporkan pada satpam/atasan/pimpinan.j. Membuat laporan tertulis kepada pihak berwajib (kepolisian) untuk ditindaklanjuti.

5. KebakaranPada saat terjadi Kebakaran langkah-langkah emergency (darurat) yang perlu kita kerjakan adalah sebagai berikut.a. Segera hubungi lewat telepon tim pemadam kebakaran terdekat dengan menyampaikan alamat kejadian kebakaran yang jelas.b. Pakailah pakaian pengaman anti apai.c. Pijit bel peringatan berbahaya agar semua pekerja yang belum tahu mengetahuinya.d. Selamatkan dokume-dokumen yang paling penting.e. Matikan listrik dari kilometernya.f. Ikuti jalan yang paling mudah untuk keluar dari tempat kebakaran.g. Jangan berteriak-teriak karena akan membuat panic dan salah tingkah.h. Segera evakuasi teman sekerja kalau ada yang terperangkap kebakaran.i. Berikan pertolongan pertama.j. Hubungi petugas kesehatan setempat.k. Membuat laporan tertulis pada pihak kepolisian untuk dihadapkan penelitian penyebab terjadinya kebakaran.

6. Kebocoran GasAdanya kebocoran gas dapat diketahui dari bau yang menyengat penciuman. Apabila perusahaan memiliki alarm otomatis maka alarm akan berbunyi sendiri bila terjadi kebocoran. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat terjadi kebocoran gas.a. Segera pakai pakaian pelindung pernapasan yang tersedia.b. Segera laporkan pada teknisi di perusahaan.c. Bila kebocoran sudah parah dan menyebar, pijit sirine/alarm agar semua pekerja cepat keluar mengamankan diri.d. Segera bawa keluar/jauhkan barang-barang yang mudah terbakar dan yang mengandung api.e. Selamatkan dokumen-dokumen yang sangat penting.f. Matikan listrik dari kilometernya.g. Segera keluar melalui jalan yang mudah.h. Teknisi segra melacak tempat terjadinya kebocoran gas.i. Selamatkan yang terperangkap di dalam ruangan.j. Berikan pertolongan pertama dengan bantuan pernapasan.k. Hubungi petugas kesehatan terdekat.

7. BanjirBanjir akan terjadi bila saat musim hujan, lokasi perusahaan di temapt yang dataran rendah atau dekat dengan aliran sungai. Hingga bila tanda-tanda tersebut telah ada maka pihak pimpinan perusahaan harus menyediakan perlengkapan keamanan banjir, misalnya bju pelampung, ban, perahu karet, dan membuat gedung berlantai dua atau tiga. Bia terjadi banjir maka dalam situasi darurat tersebut yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.a. Membunyikan tanda sirine bahaya agar semua karyawan keluar.b. Mematikan aliran listrik.c. Mematikan mesin-mesin yang sedang digunakan.d. Menyimpan dokumen-dokumen penting pada tempat yang tertutup dan tidak terkena air.e. Bawa dokumen-dokumen pada gedung lantai atas, bila gedungnya beberapa lantai.f. Memakai pakaian pelampung.g. Tutup semua pintu.h. Bila keluar gedung gunakanlah ban atau perahu karet.i. Mintalah bantuan pada masyarakat atau dinas terdekat untuk mengevakuasi korban.j. Bila banjir sudah reda lakukan pendataan dan inventarisir semua barang baik yang rusak, hilang dan yang masih layak pakai serta kerugian yang dialami perusahaan.

8. Gempa BumiGempa bumi bisa saja terjadi kapan saja sekalipun sebelumnya tidak ada informasi dari dinas meteoroligi dan geofisika. Untuk itu maka pendirian perusahaan harus memenuhi persayaratan IMB (Izin Mendirikan Bangunan); kelayakan tanah dan kesesuaian bangunan. Bila terjadi gempa bumi sebagai situasi darurat, dalam penanganannya adalah sebagai berikut.a. Ambil pengaman tutup kepala.b. Pindah ke ruangan yang tidak banyak barang berat.c. Ingat-ingat pintu darurat yang paling cepat dan aman kemudian keluarlah.d. Jangan keluar dengan lari yang tak tentu arah.e. Jangan lari pada pintu yang sama karena akan menghambat kelancaran bahkan dapat menimbulkan kecelakaan jiwa.f. Menjauhlah dari gedung dan bangunan yang tinggi, cari tempat yang aman.g. Bila gempa berhenti maka adakan evakuasi korban.h. Berikan pertolongan pertama.i. Adakan pendataan dan inventarisisr seluruh kerugian harta dan jiwa.j. Buat laporan tertulis pada pimpinan dan pemerintah setempat.

9. Tersengat ListrikUntuk menghindari sengatan listrik hendaklah teknisi perusahaan selalu meneliti dan memelihara keamanan jalur kabel listrik, gunakanlah kabel standar PLN (Perusahaan Listrik Negara). Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menangani orang yang terkena senagatan listrik adalah sebagai berikut.a. Segera matikan listrik.b. Pakailah sandal karet yang kering agar tidak tersengat listrik.c. Pisahkan orang yang terkena arus listrik dengan benda yang menempel dari arus listrik tersebut.d. Bila korban masih hidup berilah air minum putih secukupnya sebagai pertolongan pertama.e. Bawalah korban ke dinas kesehatan terdekat.Penyebab utama kebakaran rumah penduduk kebanyakan adalah dari adanya gangguan pada instalasi listrik yang sudah tidak layak pakai, hingga mengakibatkan terjadi korsleting pada hubungan pendek arus listrik. Sebaiknya setiap 10 tahun sekali instalasi listrik harus diganti dan pemasangan instalasi listrik haruslah memenuhi standar perlindungan terhadap bahaya kebakaran (fire protection).Tindakan yang harus segera dilakukan ketika menghadapi kebakaran akibat korsleting arus pendek listrik adalah sebagai berikut.a. Matikan arus listrik dari sumbernya.b. Padamkan api dengan air atu pasir atau kain basah.c. Temukan dan buka segera pompa hidran air yang terdapat pada sekitar lokasikebakaran.d. Batasi gerakan api dengan air agar tidak meluas ke tampat lainnya.e. Telepon dinas pemadam kebakaran dengan menginformasikan alamat tempat kejadian yang jelas bila api terus menyebar. Minta bantuan kepada masyarakat sekitar untuk memadamkan api dan menyelamatkan korban.f. Evakuasi korban dan berikan pertolongan pertama.g. Bawa korban ke dinas kesehatan terdekat.h. Inventarisir kerugian harta dan jiwa.i. Membuat laporan kepasa atasan/pimpinan/pemerintah.j. Adakan upaya antisipasi untuk menjaga terjadi lagi.

Intisari

1. Jenis-jenis bahaya ditempat kerja meliputi bahaya khusus dari bahaya umum. Bahaya khusus adalah bahaya yang ditimbulkan dari sarana dan prasarana kerja. Sedangkan bahaya umum adalah bahaya yang disebabkan oleh karyawan itu sendiri.2. Tanda peringatan bahaya ditempat kerja ada yang berupa gambar, kata-kata himbauan, lampu warna dan isyarat tubuh. Sedangkan tanda telah terjadinya bahaya ditempat kerja dapat berupa alarm kebakaran, alarm pencurian, alarm kebocoran gas, sirine ambulan dan suara tembakan.3. Diantara situasi yang dapat menimbulkan bahaya ditempat kerja dapat bersumber dari fisik, biologis, kimia faal, dan psikologis.4. Diantara ciri-ciri karakteristik tamu atau pelanggan yang mencurigakanadalah sebagai berikut :a. Berbelit-belit dalam berbicarab. Tatapan mata tidak fokusc. Lirikan mata ccepatd. Tidak ada kesimpulan pembicaraane. Mengulur waktuf. Posisi tubuh berpaling dari hadapan pembicaraan.g. Pembicaraan tidak nyambung.h. Tidak ada kesesuaianantara bahasa lisan dan bahasa tubuh.5. Prosedur pengamanan keadaan darurat diperusahaan/ ditempat umum telah dimuat dalam bentuk tata tertib dan aturan keperilakuan, diantara sebagai berikut :a. Setiap karyawan harus menjaga keselamatan dirinya dan karyawan lainnyab. Wajib memakai alat-alat keselamatan kerja yang telah disediakan perusahaan.c. Mematuhi ketentuan-ketentuan mengenai keselamatan kerja dan perlindungan kerja yang berlaku.d. Apabila karyawan menemui hal-hal yang dapat membahayakan terhadap keselamatan.e. Diluar waktu kerja yang ditetapkan oleh perusahaan, setiap buruh tidak diperbolehkan memakai/menggunakan alat-alat atau perlengkapan kerja milik perusahaan untuk kepentingan pribadi.f. Setiap pekerja wajib memelihara alat-alat/perlengkapan kerja dengan baik dan teliti.

TUGAS1. Buatlah kelompok masing-masing 5 orang untuk mengadakan wawancara kepada perusahaan atau dinas pemadam kebakaran, bagaimana cara menhadapi situasi darurat, alat apa saja yang digunakan dan bagaimana cara menggunakannya.2. Buatlah Evidence Of Learning (daftar rencana bukti belajar) pada kolom yang tersedia di bawah ini.

DAFTAR RENCANA BUKTI BELAJARBidang pekerjaan: Judul proyek: NoKompetensi/SubkompetensiKriteriaUnjuk KerjaAspek(P/K/S)Indikator BuktiBekerja

Petunjuk Pengerjaana. Peserta diklat diminta untuk melakukan wawancara kepada perusahaan/dinas pemadam kebakaran dalam situasi darurat/emergency.b. Lakukan saat menghadapi situasi darurat/emergency.c. Siapkan alat-alat yang akan digunakan dalam menghadapi situasi darurat dan pahami cara penggunaannya.d. Cara pengisian rencana bukti belajar adalah sebagai berikut.1) Bidang pekerjaan, diisi dengan bidang pekerjaan yang sedang ditangani.2) Judul proyek, diisi dengan judul proyek yang sesuai dengan bidang pekerjaan.3) Nomor, diisi dengan kode kompetensi/subkompetensi.4) Kompetensi/subkompetensi, diisi menurut GBPPL (Garis-garis Besar Program dan Pelatihan Kompetensi.5) Kriteria unjuk kerja, diisi dengan tujuan yang hendak dicapai, yaitu kegiatan yang dilakukan dari awal sampai akhir tentang masalah pokok kompetensi/subkompetensi.6) Aspek, dipilih apakah termasuk tanah pengetahuan, ketrampilan atau sifat. Pada kolom, tulis P untuk ranah pengetahuan, K untuk keterampilan, dan S untuk sifat.7) Contoh pengisian kolom indikator : Peserta diklat dapat , siswa maupun ., dan sebagainya.8) Bukti belajar, diisi dengan bukti-bukti belajar tentang kegiatan yang dilakukan, misalnya (daftar wawancara, tanda-tanda bahaya, alat-alat pelindung dan sebagainya).

Tes Formatif 2

1. Jelaskan pengertian tentang bahaya yang bersifat :a) Umumb) Khusus2. Jelaskan proses cara memasang alarm pencurian!3. Jelaskan tentang bahaya dari lingkungan teknis dan lingkungan nonteknis!4. Bagaimana menangani situasi berbahaya terhadap ancaman bom?5. Hal-hal apakah yang harus dilakukan dalam menangani orang yang terkena aliran llistrik/strum?Lembar Kerja 21. Studi KasusTuan Ali beralamat di Jatiwaringin Jakarta Timur. Dia terkena musibah akibat tempat tinggalnya mengalami kebakaran yang terjadi akibat korsleting pada hubungan pendek arus listrik. Masyarakat bergotong royong, bahu membahu, untuk membantu kejadian tersebut agar tidak menyebar ke tempat lain. Keadaan api menyala-nyala disertai angin yang kencang. Peristiwa tersebut terjadi pada waktu malam hari.Pertanyaan? Bagaimana tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi kebakaran akibat korsleting arus pendek listrik.2. Alat dan bahana. Sarana telepon.b. Pakaian pengaman anti apai.c. Kain basah, pasir dan sebagainya.3. Langkah kerjaa. Matikan arus lsitrik dari sumbernya.b. Padamkan api.c. Temukan dan segera pergunakan pompa hidran air, sebagainya.Petunjuk :Cocokkanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Test Formatif 2, hitunglah hasil jawaban Anda yang benar dan pergunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguaswaan Anda tentang subkompetensi MengahadapiSituasi-Situasi darurat/Emergency.

Tingkat ketercapaian = x 100%

Kriteria Ketercapaian :90% - 100% = A : Kompeten istimewa80% - 89% = B : Kompeten amat baik70% - 79%= C : Kompeten baik 69 % = D : Belum kompeten

Jika tingkat ketercapaian mencapai minimal 70% maka berhak mengikuti kompetesi selanjutnya Menjaga Standar Keamanan Penampilan Pribadi, tetapi bila ketercapaian masih di bawah minimal maka harus mengulang kembali subkompetensi Menghadapi Situasi-Situai Darurat/Emergency.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

Tujuan Pembelajaran Setelah memperlajari uraian kegitan belajar siswa diharapkan dapat :A. Macam-Macam Penyakit Infeksi dan Noninfeksi Serta Cara Menanggulanginya.B. Memahami Kesehatan Jasmani dan Rohani.C. Penampilan Diri.D. Memahami cara bekerja dengan aman.E. Memiliki kesadaran terhadap hygiene personal.F. Responsif terhadap pencegahan terjadinya situasi darurat (bahaya) kesehatan pribadi.G. Menunjukkan penampilan pribadi sesuai standar industri perhotelan.H. Menerapkan prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja.I. Mengaplikasikan cara bekerja dengan aman.

MENJAGA STANDAR KEAMANAN PENAMPILAN PRIBADIDalam penampilan pribadi banyak halo yang harus dipertimbangkan diantaranya serasi sesuai dengan situasi dan kondisi, profesi, postur tubuh, warna kulit, usia, mode, dan keserasian menyeluruh. Berpenampilan yang serasi, bertingkah laku harus memberikan kesan yang baik kepada pelanggan. Penampilan yang serasi harus dibarangi dengan kesehatan dan keselamtan kerja.

A. Macam-Macam Penyakit Infeksi dan Noninfeksi Serta Cara Menanggulanginya.Kurang dapatnya menjaga kesehatan dan keamanan kerja saat melaksanakan pekerjaan tidak menutup kemungkinan akan terjadi kecelakaan kerja, baik kecelakaan yang bersifat luka maupun bukan luka. Apabila hal tersebut terjadi pada diri karyawan yang profesional harus dapat menanganinya. Selain itu terlebih seorang karyawan profesional harus dapat menanggulangi sedini mungkin kecelakaan-kecelakaan dengan upaya-upaya preventif.1. InfeksiInfeksi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh adanya kuman atau bibit penyakit yang masuk dan berkembang biak ke dalam tubuh manusia, diantaranya melalui luka-luka berikut :a. Luka Terbuka1) Luka leceta) Permukaan kulit terkelupas akibat gesekan.b) Luka akan terasa nyeri karena ujung-ujung saraf mengalami cedera.c) Tepi luka tidak teratur.2) Luka sayat/irisa) Terjadinya akibat kontak dengan senajata tajam.b) Jaringan kulit dan lapisan di bawahnya terputus.c) Tepi luka dan bentuk tidak teratur.3) Luka robeka) Terjadi akibat benturan keras dengan benda tumpul b) Tepi dan bentuk luka tidak teratur.4) Luka tusuk a) Terjadi akibat masuknya benda tajam melalui kulit ke dalam tubuh.b) Luka lebih dalam dibanding lebarnya. 5) Luka avulsi/sobeka) Jaringan tubuh/kulit tidak putus.b) Bagian tubuh/kulit masih ada yang menempel.6) Luka amputansia) Luka terbuka dengan jaringan tubuh terpisah.b) Akibat gigitan hewan sehingga menyebabkan rabies.

Penanganan luka terbuka dapat dilakukan antara lain dengan cara berikut :a) Pastikan daerah luka terlihat.b) Bersihkan daerah sekitar luka.c) Kontrol pendarahan bila ada.d) Cegah kontaminasi lanjut.e) Beri penutup luka dan balut.f) Tenangkan penderita.g) Atasi syok bila ada kemudian rawat.h) Rujuk kefasilitas kesehatan.i) Baringkan penderita bila lukanya cukup parah.

b. Luka Tertutup1) MemarBerkumpulnya darah di bawah lapisan kulit sehingga terasa nyeri, bengkak, dan warnanya merah kebiruan.2) Luka himpitan kuatCiri-cirinya tergantung berapa besar luka yang dialami.3) Luka RemukBiasanya terjadi pada tulang atau persendian.Cara penanganan luka tertutup, diantaranya:1) Istirahatkan anggota gerak.2) Berikan kompres dingin.3) Balut dan tekan.4) Tinggikan anggota gerak yang luka tersebut.

c. Pendarahan dan Syok1) PendarahanPendarahan terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh trauma atau penyakit.

2) Klasifikasi sumber pendarahan/golongan pendarahana) Pendarahan nadi (arteri)Darah yang berasal dari pembuluh nadi keluar memancar sesuai dengan denyutan nadi berwarna merah terang.b) Pendarahan balik (Vena)Darah yang keluar dari pembuluk balik mengalir bewarna merah gelap.c) Pendarahan rambut (kapiler)Berasal dari pembuluh kapiler, darah yang keluar merembes perlahan.3) Jenis-jenis pendarahana) Pendarahan luarPerdarahan yang terlihat keluar dari luka terbukab) Pendarahan dalamPerdarahan biasnya tak terlihat dan kulit tampak rusak.kadang-kadang terlihat berada dibawah permukaan berupa memar.Waspadai adanya pendarahan dalam bila terjadi hal-hal beikut:1) Luka busuk. 2) Darah atau cairan.3) Muntah atau batuk berdarah.4) Memar luas pada batang tubuh.5) Luka tembus dada atau perut.6) Buang air kecil atau air besar berdarah.7) Nyeri tekan, pada kaku atau kejang pada dinding perut.4) Penanganan pendarahana) Tekan langsung.Tekan bagian yang berdarah selama 5-15 menit dan beri penutup luka.b) Elevasi (dilakukan bersamaan dengan tekanan langsung).Tinggikan anggota badan yang berdarah, lebih tinggi dari jantungc) Tekan pada titik tekanMenekan pembuluh nadi di atas daerah yang mengalami pendarahan.Contoh :a) Brakialis (Pembuluh nadi dilengan tas)b) Fermolaris (Pembuluh nadi dilipat sama)Cara lain yang dapat membantu menghentikan pendarahan adalah ebagai berikut:a) Immobiliasi dengan atau tanpa pembidaianb) Torniket (bila semua cara menghentikan pendarahan gagal boleh digunakan).Kerugian menggunakan torniket bisa menyebabkan kematian jaringan bagian distal daerah yang terpasang torniket, sehingga bagian tersebut harus diamputasi.Perawatan pendarahan ada 3 macam, yaitu perawatan pendarahan besar, pendarahan ringan, dan [pendarahan dalam.a) Perawatan pendarahan besar1) Jangan buang waktu hanya untuk menutup luka.2) Tekan langsung dengan tangan (menggunakan sarung tangan)3) Rawatlah luka setelah pendarahan terkendali.b) Perawatan pendarahan ringan atau terkendali1) Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka.2) Tekan sampai pendarahan terkendali.3) Pertahankan penutup luka dan balut.4) Sebaiknya tidak melepas penutup luka/balutan pertama.c) Perawatan pendarahan dalam1) Baringkan dan istirahatkan penderita.2) Buka jalan nafas dan pertahankan.3) Periksalah secara berkala pernafasan dan denyut nadi.4) Rawatlah bila terjadi atau diduga akan syok.5) Jangan diberi makan dan minum.6) Rawatlah cedera lainnya bila ada.7) Bila ada berilah oksigen.5) Syok Syok terjadi sejak peradaran darah (sirkulasi) gagal mengirimkan darahnya yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke organ vital (terutama otak, jantung, dan paru-paru).Penyebab syok adalah sebagai berikut.a) Kegagal jantung memompa darah.b) Kehilangan darah dalam jumlah besarc) Kekurangan cairan tubuh yang banyak, misalnya diare.d) Penyebaran darah dengan luas, sehingga darah tidak dapat mengisinya dengan baik.Tanda-tanda syok sebagai berikut.a) Pernapasan : cepat dan dangkalb) Nadi: cepat dan lemah.c) Kulit: pucat, dingin dan lembab.d) Mata: padangan hampa dan [pupil melebar.e) Wajah: pucat, sianosis pada bibir, lidah, dan kuping.f) Gejala-gejala: mual, haus, lemah, pusing, gelisah, dan takut mati.Apabila terjadi syok, maka hal-hal yang perlu dilakukan dalam penanganannya adalah sebagai berikut.a) Bawa penderita ke tempat teduh dan aman.b) Pakaian penderita dilonggarkan.c) Cegah kehilangan panas tubuh dengan memberi selimut.d) Tenangkan penderita.e) Pastikan jalan dan jalan pernapasan baik.f) Kontrol pendarahan dan rawat luka lainnya bila ada.g) Berikan oksigen bila ada.h) Periksa tanda vital secara berkala.i) Rujuk kefasilitas kesehatan.j) Tidurkan telentang, tungkai tinggikan 20-30 cm bila tidak ada patah tulang belakang/tulang tungkai, bila menggunakan papan spiral/tandu maka angkat bagian kaki.

d. Alat Perlindungan Diri (APD)Alat perlindungan diri berguna terutama untuk menghadapi darah dan cairan tubuh dari penderita yang merupakan media penularan penyakit seperti Hepatitis, TBC, HIV/AIDS. Disamping itu untuk mencegah penolong mengalami luka dalam waktu menjalankan tugas.Macam-macam alat perlindungan diri (APD)1) Sarung tangan lateks2) Kaca mata pelindung3) Baju pelindung4) Masker penolong5) Masker Resusitasi6) HelmDari keenam alat diatas, dua diantaranya mutlak harus dimiliki pelaku Pertolongan Pertama (PP), yaitu sarung tangan dan amsker resussitasi. Juga selain APD masih ada beberapa tindakan sebagai pencegahanm, diantaranya mencuci tangan dan membersihakan alat.

e. Peralatan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (PPPK)1) Penutup lukaa) Kasa sterilb) Bantalan kasa2) Pembaluta) Pembalut gulung (pita)b) Pembalut segitiga/mitellac) Pembalut tubuler/tabungd) Pembalut rekat/plester

3) Cairan antiseptika) Alkohol 70%b) Povvidone iodine 100%4) Cairan pencuci mata (boorwater)5) Peralatan stabilitasia) Bidai b) Papan spinal panjangc) Papan spinal pendek6) Gunting pembalut7) Pinset8) Senter9) Kapas10) Selimut11) Kartu penderita12) Alat tulis13) Oksigen14) Tensimeter dan stetoskop15) Tandu

2. Penyakit noninfeksiPenyakit tersebut biasanya terjadi bila pada bagian dalam tubuh diantaranya sebagai berikut.a) Penyakit hypokinetik (akibat lemahnya jasmani)b) Penyakit metabolisme1) Kegemukan (obesitas)2) Penyakit gula (diabetes mellitus)3) Kelebihan lemak darah (hyperlidaemia)c) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah1) Penyakit jantung koroner2) Penyakit tekanan darah (tinggi/rendah)

d) Penyakit Psikosomatik1) Penyakit lambung/maag (gastritis)2) Penyekit bengek (asma bronkial)3) Penyakit kulit enczema/dermatitis

B. Memahami Kesehatan Jasmani dan RohaniOrganisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization) yang kemudian juga dianut oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia mengatakan bahwa sehat adalah sejahtera jasmani, rohani dan sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan lainnya.1. Kesehatan JasmaniSehat ditinjau dari sudut ilmu faal ialah normalnya fungsi alat-alat tubuh secara keseluruhan. Sesuai dengan dalil berikut Olahraga dengan intensitas yang tinggi tidak akan lama, sedangakn bila ingin dipertahankan dalam waktu yang lama tidak mungkin dengan intensitas yang tinggi.Oleh karena itu, sehat ditinjau dari ilmu faal ada dua pengertian sebagai berikut.a) Sehat statis, yaitu fungsi alat tubuh normal pada waktu istirahat.b) Sehat dianamis, yaitu fungsi alat tubuh normal dalam keadaan gerak.Upaya yang harus dilakukan untuk menjaga badan agar tetap sehat antara lain sebagai berikut.a. Olahraga KesehatanOlah raga kesehatan ialah yang dilakukukan orang untuk tujuan kesehatan. Olah raga tersebut bisa membina kesehatan khususnya pada tingkat lapangan.Kekurangan olah raga akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut 1) Intoleransi OrthostatikKurang mampu bertahan pada sikap berdiri.

2) Degenerasi JaringanOtot-otot mengecil (atrosit) sehingga dalam seminggu kekeatan otot-otot menurun 10-50 persen, dalam waktu 3 minggu kapasitas kerja menurun 20-25 persen.3) Degenerasi TulangTulang menjadi keropos (Oestoporosis).4) Perubahan Metabolisme LemakLebihnya kadar kolesterol mempertinggi resiko terjadinya penyakit gangguan aliran darah.5) Menurunnya Toleransi Terhadap GlukosaKhususnya pada penderita diabetes, inaktivitas menyebabkan meningkatnya resistensi terhadap insulin, menyebabkan kadar gula darah menjadi lebih sulit dikendalikan yang akan memperbesar kemungkinan terjadinya komplikasi.

b. Ciri Olah raga Kesehatan Ciri umum olah raga kesehatan terdiri atas 5 M yaitu sebagai berikut.1) Masal Olah raga masal yaitu olahraga yang biasa dilakukan oleh umum, seperti sepak bola, badminton, tenis meja dan sebagainya.2) Mudah Artinya olahraga yang banyak dilakukan oleh orang seperi lari pagi, jalan santai (kebanyakan dilakukan oleh orang tua yang sudah lanjut usia).3) Murah Artinya olahraga tersebut tidak mengeluarkan banyak biaya seperti bola voli, sepak bola, dan sebagainya.4) Meriah Artinya olahraga tersebut bersifat menghibur.5) Bermanfaat dan aman.Artinya badan dapat menjadi sehat dan efeknya mudah diatasi.c. Syarat dan aman dari olahraga kesehatan yang bersifat teknis fisiologis adalah sebagai berikut.1) Homogen dan Submaksimala) Tidak ada gerakan-gerakan dengan beban maksimal.b) Tidak ada pengarahan kemampuan dengan maksimal.2) Adanya ksatuan takaran (dosis)Kesatuan takaran (dosis) yaitu dengan mengatur beban, kecepatan repitisi kontraksi maupun waktu pelaksanaannya.3) Adekuat ( memenuhi syarat)Yaitu ada batasan minimal tertentu pada suatu olahraga kesehatan sehingga dapat menghasilkan manfaat, yang dapat menimbulkan peningkatan kemampuan fungsional perangkat penduduk gerak.

d. Sasaran Olahraga KesehatanTahapan sasaran olahraga kesehatan adalah sebagai berikut.1) S-1 (Sasaran minimal)Mempertahankan gerak masih ada melalui latihan-latihan yang bersifat peregangan dan pelemasan, sehingga akan menghasilkan kelenturan/fleksibiliti.2) S-2 (Sasaran antara)Tujuannya untuk dapat meningkatkan kemampuan geraknya lebih lanjut.3) S-3 (Sasaran utama)Memelihara dan meningkatkan kapasitas aerobik.

e. Peranan Olahraga Kesehatan dalam PekerjaanMenurut hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli-ahli dalam bidang pendidikan, kejiwaan, sosial, dan bidang kedokteran dapatlah disimpulkan, bahwa olahraga banyak membantu mengembangkan hal-hal berikut.1) Kemampuan berfungsinya alat-alat tubuh manusia seperti jantung, paru-paru dan lain-lain.2) Fungsi sistem otot dan syaraf.3) Sikap sosial disiplin dan penyesuaian.4) Daya piker atau intelegensia.5) Penguasaan emosi yang baik.6) Kegemaran olahraga dan kebiasaan mengisi waktu senggang dengan aktivitas yang bermanfaat.

2. Makanan yang SehatMakanan yang sehat terdiri atas zat-zat yang dibagi menjadi dua golongan yaitu, zat makanan makro (makronutrien) yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, dan zat makanan mikro (mikronutrien) yang terdiri dari vitamin dan mineral.a. Fungsi makanan bagi tubuh1) Penyediaan bahan bakar, yaitu zat-zat makanan bilamana dioksidasi dalam tubuh menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk tugas pekerjaannya.2) Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.3) Pemeliharaan jaringan dan perbaikan sel-sel jaringan tubuh yang rusak atau telah tua.4) Pertahanan tubuh terhadap berbagai macam penyakit.5) Pengaturan proses-proses tubuh, misalnya mengatur metabolism dan berbagai keseimbangan dalam tubuh.b. Syarat makanan yang sehat1) Makanan harus cukup mengandung kalori2) Makanan harus cukup mengandung karbohidrat, lemak, dan protein yang memiliki 10 asam amino esensial.3) Makanan harus mudah dicerna.4) Makanan harus cukup mengandung vitamin dan unsur-unsur mineral. Bila kekurangan vitamin dan unsur mineral, pengaturan, dan koordinasi dari berbagai fungsi tubuh akan terganggu.5) Makanan harus selalu cukup mengandung air.c. Jenis-jenis makanan1) Jenis 1 yaitu, macam-macam sayuran hijau dan kuning sebagai sumber vitamin A dan mineral.2) Jenis 2 yaitu, terdiri dari buah-buahan yang berair dan berwarna. Misalnya: jeruk dan tomat sebagai sumber vitamin C dan mineral.3) Jenis 3 yaitu, mencakup buah-buahan dan umbi-umbian sebagai sumber vitamin A dan C, mineral, gula, dan karbohidrat.4) Jenis 4 yaitu, susu dan makanan yang berasal dari susu (keju, mentega) sebagai sumber karbohidrat, lemak, vitamin, protein,