[modul 3 - termoelektrik] muhammad reza mutaqin 10211055.pdf
DESCRIPTION
123123323TRANSCRIPT
MODUL 3
TERMOELEKTRIK Muhammad Reza Mutaqin, Ahmad Yasin, Ahmad Kasmanto, Gian Angga Ginanjar, Endah.
10211085, 10211005, 10211021, 10211061, 10211059
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
E-mail: [email protected]
Asisten: Zamzam Multazam/10210012
Tanggal Praktikum: 10 Oktober 2013
Abstrak
Efek termoelektrik dipengaruhi oleh tiga efek. Efek tersebut diantaranya adalah efek Seebeck, efek
Peltier, dan efek Thomson. Pada praktikum termoelektrik ini kita gunakkan sistem pengambilan
data temperatur dengan selang tiga menit dan selang pengambilan data lima detik. Kemudian
dicatat beda tegangan yang terjadi setiap waktunya. Dari data yang didapat, kita plot grafik
tersebut menggunakan software Matlab dan kemudian didapatkan koefisien Seebeck-nya. Secara
singkat, efek Peltier ialah kebalikan dari efek Seebeck itu sendiri. Perbedaan suhu pada
sambungan dua logam dapat menghasilkan beda potensial dan ketika sambungan tersebut dialiri
sebuah arus listrik, maka akan terjadi perbedaan temperatur pada sambungan kedua logam
tersebut.
Kata Kunci: Efek Peltier, Efek Seebeck, Efek Thomson, Koefisien Seebeck
I. Pendahuluan
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
menganalisa efek Seebeck, efek Peltier
serta menentukan koefisien Seebeck.
Teori dasar
Termoelektrik adalah pengonversian
secara langsung perbedaan temperatur
menjadi tegangan dan berlaku sebaliknya.
Termoelektrik dipengaruhi oleh tiga efek
yaitu efek Seebeck, efek Peltier, dan efek
Thomson.
Pada efek Seeback, jika ada dua buah
logam yang berbeda dan disambungkan
salah satu ujungnya kemudian diberi beda
temperatur pada kedua logam tersebut,
akan dihasilkan perbedaan tegangan
listrik pada kedua logam tersebut.
Tegangan tersebut sebanding dengan beda
temperatur di antara kedua sambungan.
Semakin besar beda temperaturnya,
semakin besar juga tegangan yang
dihasilkannya. Berikut ini adalah ilustrasi
terjadinya efek Seebeck pada
semikonduktor.
Gambar 1. Ilustrasi Terjadinya efek Seebeck
pada Semikonduktor[1]
Kenaikan tegangan pada tiap unit
dapat dinyatakan dengan koefisien
Seebeck dengan persamaan di bawah ini:
𝑆 =𝑑𝑉
𝑑𝑇 (1)
Keterangan: S: Koefisien Seebeck (V/K)
V: Tegangan (Volt)
T: Suhu (Kelvin)
Efek Peltier sendiri ialah kebalikan
dari efek Seebeck. Dimana efek Peltier
menyatakan bahwa jika arus listrik
diberikan pada dua sambungan logam
yang berbeda, maka pada satu sisi akan
terjadi penyerapan panas, sementara pada
sisi yang lainnya akan terjadi pelepasan
panas. Penyerapan dan Pelepasan ini akan
berbalik begitu arah arus dibalik. Berikut
adalah ilustrasi terjadinya efek Peltier.
Gambar 2. Ilustrasi Terjadinya efek Peltier[2]
Efek Thomson menyatakan bahwa
terdapat penyerapan atau pelepasan panas
bolak-balik dalam penghantar homogen
yang terkena perbedaan panas dan
perbedaan listrik secara simultan.
Material semikonduktor yang
digunakan pada praktikum kali ini saling
terhubung, yaitu sambungan
semikonduktor bertipe-p dan bertipe-n.
Pada sambungan tipe-p didominasi oleh
hole. Sehingga elektron akan bergerak
dan mengisi hole tersebut. Sementara
pada semikonduktor tipe-n, elektron
bertindak sebagai pembawa muatan.
II. Metode Percobaan
Untuk menghitung efek Seeback
pertama-tama kita gunakkan alat bernama
Reversible Thermoelectric Demonstrator.
Sedangkan untuk mengukur temperature
kita gunakkan alat bernama Logger Pro.
Percobaan yang pertama bertujuan
untuk menghitung efek seebeck. Salah
satu kaki Reversible Thermoelectric
Demonstrator dicelupkan pada air panas
yang di tempatkan di sebuah wadah,
sementara kaki yang lain dicelupkan ke
air dingin. Kemudian catat perubahan
suhu yang terjadi setiap lima detik selama
tiga menit dengan menggunakan Logger
Pro dan catat pula perubahan tegangan
nya. Probe dari Logger Pro diletakan pada
air panas, air dingin, dan pada kedua kaki
Reversible Thermoelectric Demonstrator.
Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui
perubahan suhu yang terjadi pada air dan
perubahan suhu yang terjadi pada kaki
Reversible Thermoelectric Demonstrator.
Pada percobaan yang kedua
dilakukan dengan menggunakan kincir.
Salah satu kaki Reversible Thermoelectric
Demonstrator dicelupkan pada air panas,
sementara kaki yang lain dicelupkan ke
air dingin. Lalu kincir dipasang pada
Reversible Thermoelectric Demonstrator.
Kemudian kiat amati arah putar dari
kincir apakah searah dengan jarum jam
atau berlawanan.
Percobaan ketiga bertujuan untuk
membuktikan efek Peltier. Pada
percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan sumber tegangan DC yang
tidak melebihi 6 Volt dan arus yang tidak
melebihi 2 Ampere. Kedua kaki
Reversible Thermoelectric Demonstrator
dicelupkan pada air dengan suhu yang
sama. Lalu hubungkan Reversible
Thermoelectric Demonstrator dengan
sumber tegangan DC. Lalu diamkan
selama 30 hingga 45 menit. Catat
perubahan suhu yang terjadi setiap lima
detik selama tiga menit dengan
menggunakan alat Logger Pro dan catat
pula perubahan dari tegangannya.
III. Data dan Pengolahan
Percobaan Pertama
Pada percobaan ini di dapatkan hasil
sebagai berikut.
Grafik 1. Plot tegangan terhadap beda suhu pada air
(Efek Seeback)
Pada pengukuran beda temperatur
air, didapatkan persamaan garis regresi
sebagai berikut.
y = 0,02092x – 0,6125 (2)
Sehingga di dapatkan koefisiean Seeback
sebesar 0,02092 V/K.
Grafik 2. Plot Tegangan Terhadap Beda Suhu pada
Kaki Reversible Thermoelectric Demonstrator
(Efek Seebeck)
Pada pengukuran beda temperature
kaki Reversible Thermoelectric
Demonstrator, didapatkan persamaan garis
regresi sebagai berikut.
y = - 0,003864x + 0,923 (3)
Sehingga didapatkan koefisien
Seebeck sebesar -0,003864 V/K.
Percobaan Kedua
Pada percobaan kedua digunakan
kincir untuk mendeteksi adanya arus
listrik pada Reversible Thermoelectric
Demonstrator. Terlihat bahwa kincir
berputar searah dengan jarum jam untuk
nilai tegangan di bawah 0,7 Volt.
Gambar 3. Arah kincir searah jarum jam
Dan untuk nilai tegangan di bawah 180
mV, kincir tidak berputar.
Gambar 4. Kincir tidak berputar
Percobaan Ketiga
Pada percobaan ketiga didapatkan
hasil sebagai berikut.
Grafik 3. Plot tegangan terhadap beda suhu pada air
(Efek Peltier)
Pada pengukuran beda temperature
air, didapatkan persamaan garis regresi
sebagai berikut.
y = - 41,88x + 235 (4)
Sehingga didapatkan koefisien
Seebeck sebesar -41,88 V/K.
Grafik 4. Plot Tegangan Terhadap Beda Suhu pada
Kaki Reversible Thermoelectric Demonstrator
(Efek Peltier)
Pada pengukuran beda temperature
kaki Reversible Thermoelectric
Demonstrator, didapatkan persamaan garis
regresi sebagai berikut.
y = 46,46x – 61,31 (5)
sehingga didapatkan koefisien Seebeck sebesar
46,46 V/K.
IV. Pembahasan
Pada percobaan yang pertama kita
mendapatkan nilai koefisien Seebeck pada
pengukuran di air bila dibandingkan dengan
pengukuran di kaki Reversible
Thermoelectric Demonstrator didapatkan
hasil yang berlawanan tanda. Pada
pengukuran di air, nilai koefisien Seebeck
bertanda positif. Sementara pada pengukuran
di kaki Reversible Thermoelectric
Demonstrator nilai koefisien Seebeck
bertanda negatif.
Pada percobaan ketiga didapatkan
koefisien Seebeck pada pengukuran di air
dan di kaki Reversible Thermoelectric
Demonstrator bertanda positif.
Hasil dari percobaan pertama dan ketiga
memiliki nilai koefisien Seebeck yang
berbeda-beda dikarenakan pengukuran yang
dilakukan dipengaruhi oleh pengaruh suhu,
lingkungan dan kesalahan waktu pembacaan
data.
Metode pengukuran yang paling baik
adalah metode pengukuran pada air.
Pengukuran pada air menghasilkan data yang
lebih baik dibandingkan dengan pengukuran
pada kaki Reversible Thermoelectric
Demonstrator dikarenakan pengukuran pada
kaki Reversible Thermoelectric
Demonstrator banyak dipengaruhi oleh suhu
lingkungan, sedangkan pengukuran pada air
cenderung dipengaruhi oleh suhu air.
Pada percobaan pertama didapatkan
nilai koefisien Seebeck pada pengukuran di
air sebesar 0,02092 V/K dan pada
pengukuran di kaki Reversible
Thermoelectric Demonstrator sebesar -
0,003864 V/K.
Pada percobaan ketiga didapatkan
nilai koefisien Seebeck pada pengukuran di
air sebesar -41,88 V/K dan pada
pengukuran di kaki Reversible
Thermoelectric Demonstrator sebesar 46,46
V/K.
Jika semikonduktor diberi beda
temperature maka fenomena dari efek
Seebeck akan terjadi. Perbedaan temperatur
ini menyebabkan elektron dari
semikonduktor tipe-n pindah menuju hole
yang berada di semikonduktor tipe-p.
Perpindahan elektron tersebut yang
menyebabkan terjadi nya arus listrik dan
tegangan listrik.
Pada semikonduktor, fenomena efek
Peltier-pun dapat terjadi. Saat sambungan
logam dialiri arus listrik, maka terjadi
perpindahan elektron pada sambungan
logam. Perpindahan elektron pada
sambungan inilah yang akan menyebabkan
perbedaan temperature pada sambungan.
Setiap logam memiliki nilai koefisien
Seebeck yang berbeda-beda. Hal ini
disebabkan setiap logam memiliki nilai
konduktivitas termal yang berbeda masing-
masingnya.
Konduktivitas termal adalah besaran
intensif bahan yang menunjukkan
kemampuannya untuk menghantarkan
panas. Semakin besar nilai konduktivitas
termalnya, semakin besar pula kemampuan
oleh bahan tersebut menghantarkan panas[3].
Pada koefisien Seebeck positif akan
dihasilkan beda potensial yang bertanda
positif. Sebaliknya, pada nilai negatif akan
dihasilkan beda potensial yang negatif.
Prinsip kerja dari termokopel yaitu
adanya perbedaan panas yang akan
menghasilkan tegangan listrik, hal ini
disebut sebagai efek termoelektrik
Kemudian mengapa menggunakan logam
yang berbeda, karena untuk melengkapi
sirkuit akan menghasilkan tegangan yang
berbeda pula, meninggalkan perbedaan
kecil tegangan yang memungkinkan kita
untuk melakukan pengukuran.
Dalam dunia industri, termokopel
dijadikan sebagai transduser pada tungku
pencairan logam. Termokopel akan
memberikan feedback berupa tegangan
yang dapat dimanfaatkan oleh sistem yang
lebih cerdas untuk menanggapi tiap
kenaikan atau penurunan suhu pada object
yang diukur. Dalam dunia industri,
termokopel sangat penting adanya, yang
digunakan dalam industri besi dan baja,
pengaman pada alat-alat panas dan
pembangkit listrik tenaga panas
radioisotop[4].
V. Simpulan
Beda potensial dapat dihasilkan daro
perbedaan suhu pada sambungan dua logam.
Sambungan dua logam yang dialiri arus
listrik akan mengakibatkan perbedaan
temperature pada sambungan tersebut. Nilai
koefisien Seebeck dari Reversible
Thermoelectric Demonstrator yang di
dapatkan dari percobaan sekitar 0,02092
V/K.
VI. Pustaka
[1]
http://www.mhtl.uwaterloo.ca/images/
Seebeck_Device.jpg
(diakses tanggal 13 Oktober 2013 pukul
20.32)
[2]
http://media.treehugger.com/assets/i
mages/2011/10/thermoelectric-
cooling-diagram-081001.jpg
(diakses tanggal 13 Oktober 2013 pukul
20.55)
[3]
http://gurumuda.net/tag/pengertian-
konduktivitas-termal
(diakses tanggal 13 Oktober 2013 pukul
21.45)
[4]
http://echo-
corner.blogspot.com/2012/03/termoko
pel-dalam-dunia-elektronika.html
(diakses tanggal 13 Oktober 2013 pukul
21.58)