laporan kkn reza
DESCRIPTION
jkbk,TRANSCRIPT
LAPORAN KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
SEMESTER GANJILTAHUN AKADEMIK 2012/2013
Laporan : IndividuModel KKN : Reguler 2Unit : KL - 12Dusun : Tawangsari-LodadiDesa : PanggangKecamatan : KemalangKabupaten : KlatenPropinsi : Jawa Tengah
Disusun Oleh :
Nama : Reza Andhitya Putra Aji
No. Mahasiswa : 09711188
Fakultas / Jurusan : Kedokteran / Pend. Dokter
DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKATUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA2012
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan hidayah, kesempatan, dan kemudahan bagi kita semua dalam menjalankan
amanah yang menjadi tanggung jawab kita. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, inspirasi akhlak dan pribadi mulia.
Atas karunia dan rahmat dari Allah SWT, program KKN Reguler 2 di Dusun
Tawangsari dan Lodadi, Desa Panggang, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa
Tengah, dapat berjalan dengan lancar dan dapat terselesaikan dengan baik. Program-program
KKN ini tidak dapat berjalan dengan lancar tanpa dukungan dari seluruh warga Tawangsari
dan Lodadi. Terima kasih atas segala pengorbanan dan keikhlasannya, Insya Allah tali
silaturahmi ini dapat terus berlangsung. Dengan tujuan untuk melakukan pengabdian kepada
masyarakat, penulis berharap semoga seluruh program KKN yang telah berjalan dapat
bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Program KKN Reguler ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan
dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun materil. Untuk itu, penulis sampaikan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dalam pelaksanaan program
KKN Reguler 2 ini, yaitu kepada:
1. ALLAH SWT, yang selalu ada di setiap langkahku dalam memberikan kesempatan,
kekuatan, dan, kemampuan untuk menyelesaikan kegiatan KKN ini dengan baik dan
lancar.
2. Kedua Orangtua kami yang senantiasa memberikan doa dan dukungan.
3. Bapak Prof. Dr. Eddy Suandi Hamid, M.Ec selaku Rektor Universitas Islam
Indonesia
4. Bapak Dr-Ing. Ir. Widodo, M.Sc. selaku Direktur DPPM.
5. Ibu Dra. Suhartini, M.Si selaku Kepala Pusat KKN UII, wadah kami untuk
bersosialisasi dengan masyarakat.
6. Bapak Drs. AF. Djunaedi, M.Ag., selaku pembimbing 1 yang telah meluangkan
waktu mendampingi untuk memberikan bimbingan dan nasihat.
2
7. Bapak Ali Maskuri, selaku pembimbing 2 yang senantiasa memberikan bimbingan
dan pengarahannya dalam pelaksanaan KKN ini serta kami ucapkan terimakasih atas
nasihat yang diberikan pada kami.
8. Bapak Mardi dan sekeluarga selaku tuan rumah posko unit KL-12 yang dengan
senang hati menyambut dan menerima kami untuk bermasyarakat dan tinggal bersama
walaupun hanya dalam waktu yang singkat.
9. Bapak Paryono selaku ketua RT 02 yang telah senantiasa membimbing kami dalam
menjalani program-program KKN di dusun Tawangsari.
10. Bapak Trimo selaku ketua RT 04 yang lagi-lagi bersedia kami repotkan dalam tiap
bantuannya mengkoordir warga dusun Lodadi untuk program-program kami.
11. Seluruh masyarakat Dusun Tawangsari dan Lodadi serta pihak yang tidak dapat
kami sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyelesaian KKN dan
pelaporan KKN.
12. Teman-teman POSKO UNIT KL-12: Bang Andhika, Arif, Tia, Jovan, Yuniar,
Triana, keep in touch guys..
13. Semua Pihak-pihak yang terkait dari awal hingga akhir KKN yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu. Terima kasih atas kerjasama dan dukungannya.
Semoga segala bantuan, bimbingan dan pengajaran yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Tidak lupa penulis memohon maaf apabila selama
melaksanakan tugas KKN terdapat kekhilafan dan kesalahan. Penulis menyadari sepenuhnya
akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca dan menikmatinya.
Wabillahittaufiq wal hidayah
Klaten, 7 Desember 2012
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI
BAB I
REKAM PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN
A. PRA PELAKSANAAN KKN
1. Observasi dan Wawancara
2. Penyusunan Program Kegiatan
3. Sosialisasi Program
B. PELAKSANAAN PROGRAM KKN
1. Konsultasi Kesehatan 24 jam
2. Pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan ...........................................................................17
BAB II
PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran dan Rekomendasi
LAMPIRAN
1. Daftar Hadir Peserta.
2. Daftar Hadir Peserta.
3. Daftar Hadir Peserta
4. Matriks Program Kegiatan.
5. BBM.
6. BCKH
7. LHO.
4
ABSTRAKSI
KKN atau kuliah kerja nyata, dimana dalam tatanan di masyarakat, mahasiswa
diharapkan menjadi agen perubahan atau agent of change bagi lingkungan masyarakat,
melalui KKN diharapkan mahasiswa dapat mengabdikan dirinya dan ilmunya kepada warga
masyarakat tempat sasaran KKN. Dusun dimana penulis diterjunkan adalah dusun
Tawangsari, RT 02 dan Dusun Lodadi, RT 04 RW 05, Desa Panggang, Kecamatan
Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Warga dusun Tawangsari dan Lodadi bermata
pencaharian sebagai buruh penambang batu, petani dan lain-lain. Warga Tawangsari dan
Lodadi sangat intensif`dalam kegiatan gotong royong, dimana itu merupakan kekuatan
warga dalam menjalin kekeluargaan diantaranya.
Adapun selama menjalankan KKN, penulis berusaha untuk membuat program yang
sesuai dengan kebutuhan warga berdasarkan observasi yang telah dilakukan. Adapun
program Individu yang telah dirancang antara lain, program Konsultasi Kesehatan 24 jam
dan Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di dusunTawangsari dan Lodadi.
Selain itu warga khususnya pemuda-pemuda yang belum mengetahui tentang
perkembangan informasi kesehatan dunia dan juga cara-cara penanganan pertama pada
kecelakaan yang seharusnya bisa dilakukan secara mandiri. Melalui program-program
kegiatan tersebut diharapkan terbentuk sinergi yang baik bagi kedua belah pihak yaitu
elemen masyarakat dan mahasiswa.
Penyampaian ilmu pengetahuan dari mahasiswa diharapkan dapat menambah
wawasan seluruh masyarakat sehingga terbentuk suatu lingkungan yang kondusif. Oleh
karena itu, penyusun berusaha membantu masyarakat dusun Tawangsari dan Lodadi
khususnya yang berkaitan dengan konsultasi dan pelatihan melalui program-program KKN.
Selain itu, satu hal yang paling penting yang kami dapatkan dalam pelaksanaan Kuliah
Kerja Nyata ini adalah menjalin tali silaturahmi yang kami miliki selama 30 hari berada di
Dusun Tawangsari dan Lodadi dan menjadi bagian dari keluarga.
Selain itu pula, diharapkan dengan kegiatan KKN angkatan 45 ini dapat
meninggalkan kesan yang baik serta hal bermanfaat yang sekiranya mampu digunakan oleh
masyarakat banyak. Semoga dengan berakhirnya masa KKN ini pula menjadi suatu kesan
yang menimbulkan rasa persaudaraan dalam berkeluarga besar antara warga dan
mahasiswa.
5
BAB I
REKAM PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN
Kuliah Kerja Nyata UII Unit KL-12 yang diselenggarakan di Dusun Tawangsari dan
Lodadi, Desa Panggang, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Yogyakarta yang dimulai
tanggal 5 November 2012 sampai dengan 12 Desember 2012. Merupakan salah satu wujud
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dimana setiap mahasiswa dituntut untuk ikut serta
berperan aktif terhadap kegiatan-kegiatan yang ada disekitar masyarakat tempat dimana
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan. Secara garis besar kegiatan KKN dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Pra pelaksanaan KKN
b. Pelaksanaan Program
A. PRA PELAKSANAAN KKN
Tahap kegiatan pada pra pelaksanaan ini dibagi menjadi 3, yakni : Pengumpulan Data,
Penyusunan Program dan Sosialisasi Program. Adapun uraian dari ketiga kegiatan di atas
adalah sebagai berikut:
1. Observasi dan Wawancara
Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi permasalahan
yang terjadi di Dusun Tawangsari dan Lodadi dan mengetahui kondisi lingkungan yang
ada di Dusun Tawangsari dan Lodadi. Dengan adanya pengumpulan data terlebih
dahulu, diharapkan mahasiswa mendapatkan informasi terkait dengan penyusunan
program KKN sehingga pada akhirnya pelaksanaan program KKN dapat mengatasi
atau meminimalisasi permasalahan-permasalahan yang ada. Pengumpulan data ini
dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode observasi dan wawancara. Observasi
dilakukan dengan cara mengamati secara langsung kondisi lingkungan di sekitar Dusun
Tawangsari dan Lodadi, sedangkan wawancara dilakukan dengan cara diskusi langsung
dengan perwakilan tokoh-tokoh masyarakat, dalam hal ini adalah Sekretaris Desa,
Ketua RT, Ketua perkumpulan tani dusun dll. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 3 hari,
yaitu pada tanggal 5 sampai 9 November 2012.
6
2. Penyusunan Program Kegiatan
Berdasarkan informasi yang telah didapat dari observasi dan wawancara yang
telah dilakukan, maka saya mengajukan beberapa program individu yang diharapkan
mampu membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang
terjadi di Pedusunan Tawangsari dan Lodadi.
Dari aspek-aspek permasalahan yang ditemui di wilayah Desa Panggang
,Pedusunan Tawangsari dan Lodadi, maka susunan program individu yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Konsultasi Kesehatan 24 jam :
Tujuan diadakannya program ini adalah agar warga mengetahui tentang status
kesehatan keluarga dan pribadi masing-masing, serta dapat mendapatkan informasi
kesehatan yang sekiranya masih belum diketahui oleh warga awam kebanyakan.
b. Pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan :
Tujuan program ini adalah agar bapak-bapak dan pemuda-pemuda kedua dusun
mengerti mengenai kegawatdaruratan, serta dapat melakukan upaya-upaya penangan
pertolongan pertama yang bisa dilakukan sebelum dilarikan ke rumah sakit guna
memperpanjang harapan hidup seseorang.
2. Sosialisasi Program
Sosialisasi Program kami lakukan pada hari Selasa, 13 November 2012 pukul 14.30 di
rumah ketua RT 04 dusun Lodadi dan selepas sholat maghrib di Masjid An-Nur Tawangsari
yakni Bapak Mardi selaku ketua kelompok tani Wirogotomo dan beberapa warga dusun
Tawangsari termasuk ketua RT 02 Tawangsari. Dalam sosialisasi ini dijelaskan kepada
masyarakat tentang program-program yang akan dilaksanakan dengan warga setempat dan
diharapkan program-program tersebut dapat membantu warga di sekitar peDusunan
Tawangsari dan Lodadi.
Acara dimulai dengan perkenalan anggota unit dan dilanjutkan dengan memaparkan
program unit dan individu yang nantinya akan dilaksanakan di Dusun Tawangsari dan
Lodadi. Kami sangat berterima kasih akan respon positif yang diberikan oleh seluruh
masyarakat Dusun Tawangsari dan Lodadi dengan adanya kami sebagai Unit KKN di daerah
tersebut. Berkat antusias dan rasa kebersamaan yang kami rasakan hingga saat akhir
7
pelaksanaan KKN banyak membantu kami dalam menyelesaikan program- program yang
kami rencanakan.
c. PELAKSANAAN PROGRAM KKN
1. Konsultasi Kesehatan 24 jam
a. Rumusan Masalah
1. Para warga, khusunya bapak-bapak dan pemuda-pemudan Dusun
Tawangsari dan Lodadi masih kurang mengerti tentang status
kesehatan keluarga masing-masing dan cara-cara mengantisipasi
keadaan gawatdarurat.
8
Tahapan Kegiatan
Pelaksanaan program ini dilakukan dalam 3 tahapan kegiatan,
yaitu:
1. Identifikasi penyakit tersering pada warga 2
tahun terakhir di Dusun Tawangsari dan
Lodadi.
2. Visite home to home ke warga dusun
Tawangsari dan Lodadi.
3. Tujuan
1. Untuk menilai dan mengetahui data status
kesehatan warga di dusun Tawangsari dan
Lodadi.
2. memberikan informasi kesehatan bermanfaat
untuk warga kedua dusun tersebut.
4. Manfaat
Warga di Dusun Tawangsari dan Lodadi akan mengerti
mengenai status kesehatan keluarga masing-masing maupun status
kesehatan personal dan juga mengerti mengenai informasi
kesehatan yang sebelumnya ingin diketahui. Dengan demikian
warga dapat memahami cara berkehidupan yang lebih sehat.
b. Rasio
Rasio Program Konsultasi Kesehatan 24 jam:
AktualTarget
×100 %
= 42 Kepalakeluarga49 kepala keluarga
×100%
= 85,71%
9
Keterangan:
Dari program Konsultasi Kesehatan 24 jam dengan target 49
Kepala Keluarga. Jalan pelaksanaan dicapai peserta 42 Kepala
Keluarga, maka didapatkan rasio 86%, maka program Konsultasi
Kesehatan 24 Jam dapat dinyatakan BERHASIL.
5. Analisis SWOT program Konsultasi Kesehatan 24 jam
1. Strenght
a. Aktif. Dimana kegiatan konsultasi ini menggunakan metode
home visite yang menitik beratkan pada pengecekan status
kesehatan masyarakat secara langsung, sehingga target yang
direncanakan dapat terpenuhi secara bertahap.
b. Edukatif. Pada dasarnya program ini menggunakan prinsip
pendidikan sebagai salah satu pilar program. Selain untuk
menambah wawasan mengenai perkembangan dunia
kesehatan dan status kesehatan masing-masing keluarga,
juga diadakan sebagai sarana pendidikan guna merubah
paradigma kesehatan yang belum diketahui manfaatnya.
c. Informatif. Informasi-informasi yang diberikan pada
masyarakat tidak lepas dari pertanyaan yang selama ini
dibingungkan oleh masyarakat. Sehingga dengan adanya
program ini dapat dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
seputar kesehatan masyarakat.
d. Konsultatif. Maksudnya disini adalah, program ini tidak
kaku pada satu tujuan pemeriksaan saja, namun dengan
adanya metode konsultatif seperti ini masyarakat dapat
menceritakan mengenai keluhan-keluhan fisik maupun
psikologis yang selama ini dirasakan oleh warga.
e. Fleksibel. Dalam artian waktu, program ini tidak terikat
oleh kapan diadakannya konsultasi. Kapanpun warga
menginginkan untuk berkonsultasi, maka warga dapat
10
datang ke posko unit 12 untuk kemdian dilakukan
pemeriksaan tanpa harus menunggu kunjungan home visite.
2. Weakness
a. Alat Kesehatan yang mahal. Alat-alat yang digunakan
dalam program ini tergolong membutuhkan dana yang
cukup besar. Dimana, usaha penghematan bahan sekali
pakai sangat dibutuhkan. Usaha yang digunakan salah
satunya adalah dengan tidak memeriksa lebih lanjut warga
yang tidak memiliki indikasi penyakit terterntu.
b. Pemeriksaan tidak spesifik. Dalam program ini, penilaian
status kesehatan dengan menggunakan beberapa
pemeriksaan, yaitu vital sign, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang (asam urat dan gula darah). Namun
beberapa permintaan warga menginginkan adanya suatu
pemeriksaan yang keragamannya lebih dari pemeriksaan
tersebut yang sekiranya hanya bisa dilakukan di
laboratorium.
c. Lama. Pemeriksaan ini tidak dibatasi berapa menit bahkan
jam dalam kunjungan home visite tergantung interaksi yang
terjalin dalam suatu kunjungan.
d. Waktu pelaksanaan tidak menentu. Oleh karena kesibukan
akademik, maka waktu pelaksanaan home visite sedikit
bergeser dari rencana yang dituliskan pada matrik kegiatan.
e. Tidak menyeluruh. Dimana memang dari target yang
direncanakan berdasarkan jumlah rumah dan keberadaan
warga pada saat kunjungan tidak menjamin keberhasilan
program berjalan 100%, namun program ini senantiasa
dilakukan secara maksimal ke kedua dusun tersebut.
3. Opportunity
11
a. Meningkatkan kualitas kesehatan. Peluang utama program
ini memang memperbaiki kualitas kesehatan, sehingga
dengan adanya edukasi, informasi dan solusi pada saat
kunjunan konsultasi dapat meningkatkan kualitas kesehatan.
b. Memperbaiki paradigma kesehatan. Peluang selanjutnya
adalah dengan adanya program ini paradigma-paradigma
kesehatan yang sebelumnya tidak diketahui manfaat dan
risikonya dapat diketahui. Apabila salah, dapat menjadi
tolak ukur demi memperbaiki paradigma yang ada tersebut.
c. Memperbaharui pengetahuan. Keterbatasan sarana media
dan informasi menjadikan pengetahuan mengenai kesehatan
di dusun Tawangsari dan Lodadi rendah, sehingga dengan
program ini, peluang peningkatan pemahaman kesehatan
terbaru dapat didapatkan oleh masing-masing kepala
keluarga.
d. Mengetahui kebiasaan warga tekait kesehatan. Sebelum
pemeriksaan, warga akan diwawancara mengenai kebiasaan
terkait kebiasaan yang berkaitan dengan status kesehatan
dalam pemeriksaan. Sehingga akan mudah ditarik
kesimpulan dalam pemgumpulan data, penyebab-penyebab
mengapa suatu kejadian pernyakit tertentu di kedua dusun
sering dan banyak terjadi.
e. Mempererat tali silaturahmi. Peluang terakhir dalam
program ini adalah dengan mempererat silaturahmi dan
persaudaraan antara mahasiswa dengan warga, sehingga
apabila diadakan KKN kembali di kedua dusun ini,
masyarakat dapat kembali menerima keberadaan mahasiswa
dengan suka cita.
4. Threat
a. Alat rusak sebelum program berakhir. Dengan adanya ancaman
ini, kegiatan yang seharusnya bisa dijalankan secara baik dapat
12
terhambat dan pada akhirnya dapat berakhir pada penggantian
jenis pemeriksaan yang jauh kurang spesifik.
b. Warga dari dusun lain. ancaman selanjutnya adalah permintaan
pemeriksaan oleh warga dusun lain yang notabene tidak dapat
ditolak dan juga dapat mengurangi bahan sekali pakai yang
khusus digunakan dalam program kunjungan di Dusun
Tawangsari dan Lodadi.
c. Muncul permintaan obat dari warga. Pada akhir pemeriksaan
biasanya warga akan meminta obat untuk mengurangi keluhan
dari gejala yang dikonsultasikan. Namun berhubungan dengan
kapasitas kami sebagai mahasiswa, maka kami tidak
diperkenankan melanggar kode etik pemberian obat terkecuali
setelah mendapatkan gelar dokterdari negara. Sehingga dengan
demikian, dibutuhkan metode penyampaian verbal yang baik
untuk memberikan pengertian pada warga mengenai masalah
tersebut.
d. Pertanyaan diluar pengetahuan. Keterbatasan pengetahuan kami
sebagai mahasiswa tentunya ada, namun kami selalu berusaha
menyampaikan sepengetahuan kami tersebut secara maksimal
demi menjawab pertanyaan warga dengan berdasarkan referensi
yang bisa dipercaya tentunya.
e. Ketidakberadaan warga. Dalam kunjungan konsultasi satunya-
satunya hambatan yang paling sering dijumpai adalah
ketidakberadaan warga dirumah, dengan begitu kunjungan
konsultasipun tidak dapat dijalankan.
6. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah seluruh KK Dusun
Tawangsari dan Lodadi tanpa terkecuali yang berjumlah 49 KK
yang ingin mengkonsultasikan dan memeriksakan status
kesehatannya.
13
7. Waktu Pelaksanaan
- Program ini dilakukan secara fleksible karena sifatnya yang
home visite dan juga bisa dilakukan diposko sesuai kebutuhan
warga sendiri. Untuk rencana pelaksanaan sendiri dilakukan
setiap hari. Untuk satu warga diperkirakan membutuhkan
waktu 10 menit untuk pemeriksaan. Waktu tersebut belum
termasuk dalam pemberian penjelasan informasi kesehatan
terkait konsultasi warga mengenai kesehatan sebelumnya.
8. Hasil yang Dicapai
Para warga Dusun Tawangsari dan Lodadi dapat mengerti
status kesehatannya masing-masing dan mengerti mengenai
informasi kesehatan yang berkembang beberapa tahun terakhir.
9. Anggaran
Total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.965.000,00 dengan
perincian:
No
.
Nama barang Harga
1. Alat cek gula darah Rp. 475.000,00
2. Alat cek asam urat Rp. 530.000,00
3. Tensimeter otomatis Rp. 560.000 ,00
4. Strip gula darah Rp. 180.000,00
5. Strip Asam Urat Rp. 220.000,00
Total Rp. 1.965.000,00
10. Kendala
Kesibukan kuliah ditambah dengan aktifitas warga yang tidak
meentu menyebabkan bergesernya target waktu pelaksanaan
kegiatan. Dari target tiap hari, menjadi fleksible, namun tanpa
mengurangi kuantitas dan kualitas program itu sendiri
14
11. Dokumentasi
Gambar 1. Konsultasi Kesehatan 24 Jam.
2. Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
a. Rumusan Masalah
Minimnya pengetahuan mengenai cara menanggulangi
keadaan gawat - darurat dalam kehidupan sehari-hari di Dusun
Tawangsari dan Lodadi.
c. Tahapan Kegiatan
Pelaksanaan program ini dilakukan dalam 3 tahapan kegiatan,
yaitu:
1) Sosialisasi kegiatan pada ketua masing-masing RT
2) Pengumpulan warga.
3) Pelaksanaan pelatihan P3K.
15
d. Tujuan
1) Menambah keterampilan bapak-bapak dan pemuda-pemuda di
Dusun Tawangsari dan Lodadi dalam hal mengupayaan
penangan pertama pada kasus gawat-darurat.
2) Menanamkan sikap peduli dan waspada pada warga terhadap
orang yang memiliki status kegawatdaruratan.
e. Manfaat
Warga Dusun Tawangsari dan Lodadi khususnya bapak-
bapak dan pemuda-pemudanya dapat mengerti dan dapat
mengaplikasikan ilmu pelatihan pada kehidupan sehari-hari.
f. Rasio
Rasio Program Pelatihan Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan:
AktualTarget
×100 %
= 40 Warga Pria44 Warga Pria
× 100%
= 90,90%
Keterangan:
Dari program Pelatihan Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan dengan rencana target 100%. Jalannya pelaksanaan
dicapai peserta 32 warga, maka didapatkan rasio 80%, maka
program Pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dapat
dinyatakan BERHASIL.
g. Analisis SWOT Pelatihan P3K
1. Strenght
a. Edukatif. Sesuai dengan tema program, sebelum diadakan
suatu pelatihan langsung, sebelumnya diajarkan beberapa
teori penanganan secara singkat dan mudah dimngerti kepada
warga sehingga warga dapat mencernanya dengan mudah.
16
b. Informatif. Program ini senantiasa memberikan informasi-
informasi emergency yang wajib diketahui masyarakat
banyak sehingga warga mengerti dasar dari tindakan
pertolongan pertama pada kecelakaan.
c. Melatih kewaspadaan dan kesigapan. Dengan begitu, warga
dapat meminimalisasikan kemungkinan terjadinya suatu
keadaan darurat dan mengerti apa yang harus dilakukan
apabila memang terjadi suatu kegawatdaruratan yang
membutuhkan kesigapan dalam pertolongan.
d. Praktek langsung. Beda dengan kebanyakan program teori,
pada program ini, dilatih benar cara menolong orang yang
benar dalam keadaan yang memang memungkinkan untuk
ditolong, sehingga dapat memperpanjang kealitas kehidupan
korban yang ditolong.
e. Tidak butuh biaya besar. Dalam hal ini, modal utama dalam
pelatihan ini adalah keberanian untuk menolong seseorang
tanpa melihat siapa yang ditolong.
2. Weakness
a. Pasif. Kegiatan ini membutuhkan koordinasi ketua RT dan
tokoh warga lain dalam pelaksanaanya. Sehingga, kurang
aktif dalam kategori kegiatan untuk warga. Sehingga tidak
semua warga dapat hadir dalam kegiatan proram ini.
b. Kasus tidak spesifik. Pelatihan ini tidak mengajarkan seluruh
keadaan gawat-darurat, karena tidak semua keadaan tersebut
dapat diajarkan pada seseorang belum memiliki standar
kepemahaman pertolongan yang telah ada sebelumnya.
c. Lama. Dibutuhkan waktu 2,5 hingga 3 jam dalam pelatihan
ini untuk benar-benar menanamkan pengetahuan dan logika
kesehatan pada masyarakat agar warga dapat benar-benar
mengetahui prinsip pertolongan pertama pada kecelakaan.
17
d. Waktu pelaksanaan tidak menentu. Sama halnya dengan
program konsultasi kesehatan 24 jam, dalam pelaksanaannya,
program ini harus mencari waktu yang tepat agar
memaksimalkan kehadiran warga, sehingga bergeser dari
jadwal rencana kegiatan yang disusun pada matrik kegiatan.
e. Tidak menyeluruh. Dari hasil sosialisasi dengan ketua RT
dan tokoh masyarakat yang lain ternyata tetap dapat membuat
seluruh warga dapat menghadiri program kegiatan ini
dikarenaka berbenturan dengan kegiatan lain.
3. Oppotunity
a. Memperpanjang kehidupan seseorang. Peluang besar yang
diharapkan program ini adalah warga dapat menolong
keadaan seseorang yang mengalami keadaan gawat-darurat
yang setidaknya untuk meningkatkan kualitas keselamatan
seseorang.
b. Memperbaiki paradigma terkait penyelamatan kecelakaan.
Banyak hal terkait paradigma yang telah ada secara turun
temurun terkait cara penolongan kecelakaan yang justru
membahayakan kondisi korban. Dengan program ini,
paradigma-paradigma tersebut sedikit-demi sedikit bergeser
dan digantikan oleh pngetahuan yang didapatkan melalui
pelatihan ini.
c. Memperbaharui pengetahuan terkait P3K. Peluang
selanjutnya dengan kegiatan program ini adalah pengetahuan
dan prinsip pertongan yang lama bisa digantikan dengan
prinsip pertolongan yang baru yang direkomendasikan.
d. Mempercakap keterampilan menolong. Dalam keseharian,
banyak warga yang belum percaya diri untuk menolong
orang lain, bahkan anggota keluarga sendiri yang sedang
mengamai keadaan kecelakaan. Dengan begitu, sesuai
dengan tujuan program, warga dusun Tawangsari dan Lodadi
18
dapat cakap dan terampil dalam menangani keadaan
kecelakan yang gawat.e.
e. Menumbuhkan rasa peduli dan tanggap. programl ini dapat
menumbuhkan peluang yang baik, yakni kepedulian. Dimana
sikap ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat
guna mempererat keharmonisan warga dusun.
4. Threat
a. Perhatian warga menurun. Dengan menurunnya perhatian
warga tentunya dapat mengurangi esensi dari pelatihan itu
sendiri, sehingga hal ini dapat menjadi hambatan
kepemahaman warga.
b. Ketidakpahaman warga. Keterbatasan ini, sedikit
membutuhkan energi dan waktu lebih untuk meredamnya.
Dimana dibutuhkan kesabaran untuk tetap konsisten
menjelaskan mekanisme pertolongan.
c. Kepasifan warga. Aktif atau tidaknya warga dapat menjadi
indikator pemahaman warga itu sendiri dalam menerima
palatihan, sehingga semakin pasif warga, semakin bisa
dikatakan bahwa warga belum benar-benar memahami
pelajaran tersebut.
d. Kelalaian warga dalam menolong. Dalam prinsip pertolongan
dikatakan bahwasanya penolong dan korban harus dalam
keadaan aman, dalam hal itu pula dapat menjadi ancaman
tersendiri dimana penolong tidak mengerti dan lalai dalam
proses pertolongan.
e. Ketidakberanian warga untuk menolong. Akhir dari hal yang
ditakutkan dalam pelaksanaan program ini adalah stagnan-
nya mental warga untuk menolong, sehingga pelatihan ini
akan percuma karena tidak mampu meningkatkan keberanian
warga untuk menolong korban kecelakaan.
19
f. Sasaran
Sasaran dari dilaksanakannya program ini adalah bapak-
bapak dan pemuda-pemuda di desa Panggang Dusun Tawangsari
dan Lodadi sekurang-kurangnya berjumlah 44 orang.
g. Waktu Pelaksanaan
Waktu diaksanakannya Bimbingan Belajar ini dilakukan
sebanyak 2 kali tatap muka. Setiap sesi tatap muka dilakukan kurang
lebih 2,5 hingga 3 jam. Adapun jadwal dari setiap pertemuan adalah
sebagai berikut:
12.Selasa, 20 November 2012 (19.30-22.00)
13.Kamis, 29 November 2012 (19.00-22.00)
i. Hasil yang Dicapai
Bapak-bapak dan pemuda Dusun Tawangsari dan Lodadi
bertambah wawasannya dan siap apabila mandapati kasus
kegawatdaruratan pada kehidupan sehari-hari. Sigap dalam
menolong korban maupun sigap dalam mengupayakan keselamatan
orang lain.
j. Faktor Pendukung
a. Antusiasme bapak-bapak dan pemuda dalam menjalani
pelatihan.
b. Bantuan ketua RT Dusun Tawangsari dan Lodadi dalam
sosialisasi kegiatan.
c. Bantuan teman unit dalam peragaan kegawatdaruratan.
d. Ketua RT Dusun Lodadi yang telah menyediakan tempat.
e. Bantuan teman unit dalam mengkondisikan ruang pelatihan
k. Kendala
Pada kegiatan di dusun Tawangsari warga yang datang tidak
sesuai target dikarenakan banyaknya pemuda dan bapak-bapak
yang memiliki kepentingan lain, sehingga tidak dapat mengikuti
acara ini secara keseluruhan.
20
l. Dokumentasi
Gambar 2. Pelatihan P3K.
21
Tabel 1. Rekapitulasi Konsultasi Kesehatan 24 Jam
No. Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Jumlah Jam
1.Jum’at, 9
November 2012 15.00-17.00
Konsultasi Kesehatan 24
jam2
2.Jum’at, 9
November 201217.10-18.30
Konsultasi Kesehatan 24
jam
1 jam 20
menit
3. Sabtu, 10
November 201216.00-17.00
Konsultasi Kesehatan 24
jam1
4.Minggu, 11
November 201212.00-16.00
Konsultasi Kesehatan 24
jam4
5. Senin, 12
November 201217.00-18.00
Konsultasi Kesehatan 24
jam1
6.Kamis, 15
November 201212.00-16.00
Konsultasi Kesehatan 24
jam4
7.Jumat, 16
November 201219.00-21.00
Konsultasi Kesehatan 24
jam2
8.Sabtu, 17
November 201218.30-21.00
Konsultasi Kesehatan 24
jam2,5
9.Sabtu, 17
november 201221.10-22.15
Konsultasi Kesehatan 24
jam
1 jam 10
menit
10.Rabu, 21
November 201218.30-22.00
Konsultasi Kesehatan 24
jam3,5
11.Minggu, 25
November 201214.00-17.30
Konsultasi Kesehatan 24
jam3,5
12.Jumat, 30
November 201219.00-22.00
Konsultasi Kesehatan 24
jam3
13.Selasa, 4
Desember 201218.30-22.00
Konsultasi Kesehatan 24
jam3,5
14.Rabu, 5
Desember 201219.00-22.00
Konsultasi Kesehatan 24
jam3
15. Jumat, 7 19.00-22.00 Konsultasi Kesehatan 24 3
22
Desember 2012 Jam
TOTAL JAM INDIVIDU 38,5
Tabel 2. Rekapitulasi jam Pelatihan P3K
No. Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Jumlah Jam
1. Selasa, 20
November 201219.30-22.00 Pelatihan P3K 2,5
2. Kamis, 29
November 201219.00-22.00 Pelatihan P3K 3
TOTAL JAM PELATIHAN P3K 5,5
23
Tabel 3. Rekapitulasi Jam Bantu Unit
No. Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Jumlah Jam
1.Minggu, 11
November 2012 09.00-11.30
lomba mewarnai untuk
anak-anak1,5
2.Kamis, 15
November 20129.00-11.00
pengecatan & pemasangan
plang2
3.Sabtu, 24
November 201214.00-15.00 Membuat Ayakan Pasir 1
4.Minggu, 25
November 201209.00-11.00
Lomba menggambar anak-
anak2
5.Minggu, 25
November 201211.30-13.00 Membuat filter air 1,5
6.Rabu, 28
November 201216.15-17.00 Latihan teater ketiga 45 menit
7.Jumat 30
November 201210.00-15.10
Pemecahan & sterilisasi
batu Zeolit untuk filter air5jam 10 menit
8.Sabtu, 1
Desember 201216.00-17.00
Program TPA tambahan
unit1
9.Sabtu, 1
Desember 201220.00-23.30
completing perlengkapan
perlombaan adzan &
hafalan surat
3,5
10.Minggu, 2
Desember 201209.00-12.00
lomba adzan dan hafalan
doa harian3
11.Minggu, 2
Desember 201215.00-17.00 Pelatihan teater keempat 1
12.Minggu, 2
Desember 201220.00-23.15
proses pembuatan karbon
aktif dari batok kelapa
3 jam 15
menit
Senin, 3
Desember 201215.00-17.00
latihan teater : reading
naskah 2
Senin, 3 19.00-20.00 Survei lokasi shooting film 2
24
Desember 2012pendek anak
(follow up teater)
Sabtu, 8
Desember 201208.00-10.00 Pembersihan batu Zeloith 2
Sabtu, 8
Desember 201216.00-17.00
Program TPA tambahan
unit1
TOTAL JAM BANTU UNIT 33,40
Rasio Program Bantu Unit
AktualTarget
×100 %
= 33,4075
×100%
= 44,53%
Tabel 4. Rekapitulasi Jam Bantu Masyarakat
25
No. Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Jumlah Jam
1.Rabu, 7
November 201215.00-17.00
Membantu kegiatan
pengajian ibu-ibu2
2.Rabu, 7
November 201217.00-18.00
Membantu kegiatan
penyambutan Haji1
3.Minggu, 11
November 201215.00-17.00 Membantu mengajar TPA 2
4.Selasa,13
November 201219.00-22.00
Membantu silaturahmi &
arisan Tawangsari3
5.Kamis, 15
November 201215.00-17.00 Membantu mengajar TPA 2
6.Jumat, 16
November 201208.00-11.00
Membantu kegiatan
pelayanan Posyandu desa
Panggang
3
7.Sabtu, 17
November 201208.00-10.30
Membantu menguras bak
penampungan air2,5
8.Kamis, 22
November 201219.00-22.00
Membantu kegiatan
pengajian Jumat legi3
9.Selasa, 27
November 201219.00-22.00
Membantu kegiatan rutin
Tawangsari3
10.Sabtu, 1
Desember 201209.30-10.30
Membantu Mengkeramik
mesjid 1
11.Sabtu, 1
Desember 201212.31-13.30
Membantu memberi makan
ternak1
12.Kamis, 6
Desember 201220.00-22.00
Membantu kegiatan Yasinan
Tawangsari2
13.Minggu, 9
Desember 201215.00-17.30
Membantu mengecat Mesjid
An-Nur2,5
TOTAL JAM BANTU MASYARAKAT 28
AktualTarget
×100 %
26
= 2825
×100%
= 112%
Tabel 5. Rekapitulasi Jam Bantu Teman
No. Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Jumlah Jam
1.Sabtu, 10
November 201215.00-16.30 Assesment Geriatri (Yuniar) 1,5
2.Senin, 12
November 201212.20-15.30
Pelatihan Vital Sign
(Yuniar)
3 jam 10
menit
3.Kamis, 15
November 201212.00-15.00
Percontohan Kelistrikan
(Arif)3
4.Jumat, 16
November 201211.00-12.00
Pelatihan Kader Posyandu
(Yuniar)1
5.Jumat, 16
November 201219.00-21.00
Percontohan Kelistrikan
(Arif)2
6.Sabtu,17
November 201218.30-21.00
Percontohan Kelistrikan
(Arif)2,5
7.Rabu, 21
November 201218.30-22.00
Assesment Geriatri
(Yuniar))3,5
8.Sabtu, 24
November 201213.00-15.00 Motivasi Wirausaha (Jovan) 1
9.Senin, 26
November 201219.00-22.00 Pembuatan Arang ( Jovan) 2
10.Rabu, 28
November 201219.00-21.00 Motivasi Wirausaha (Jovan) 2
11.Kamis, 29
November 201215.00-19.00
Cek Golongan Darah
(Triana)4
12.Jumat, 30
November 201216.30-17.30 Rumah Sehat (Andhika) 1
13. Sabtu, 1 11.00-12.30 Belajar Design (Akbar) 1,5
27
Desember 2012
14.Minggu, 2
Desember 201212.00-15.00
Bakery and Pastry
(Septiani)3
15. Rabu, 5
Desember 201220.10-22.10
Merangkai perangkat bel
(Pengenalan Elektronika
Usia dini) (Arif)
2
16.Minggu, 9
Desember 201213.00-14.00
Sosialisasi pengemasan
kripik yang baik (Tia)1
17.Minggu, 9
Desember 201221.00-22.10
Memperbaiki rangkaian bel
(Pengenalan Elektronika
Usia dini) (Arif)
1 jam 10
menit
TOTAL JAM BANTU TEMAN35 jam 20
menit
Rasio Jam Bantu Teman
AktualTarget
×100 %
= 35,325
×100%
= 140%
28
BAB II
PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA
Dengan berjalannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
Islam Indonesia Unit 12 khususnya di Dusun Tawangsari dan
Lodadi, Desa Panggang, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
Provinsi Yogyakarta selama kurang lebih 30 hari , banyak hal yang
didapat terutama pelajaran yang diperoleh mahasiswa untuk proses
pendampingan pemberdayaan masyarakat.
Pelaksanaan program-program KKN tersebut menuai banyak
pelajaran yang didapat dari mahasiswa. Adapun pelajaran-pelajaran
tersebut adalah:
1. Mahasiswa dituntut agar dapat bersosialisasi dengan masyarakat. Di sini
mahasiswa mempunyai peran penting yang sebenarnya adalah sebagai
“agent of change” dan “agent of social control”.
2. Kebersamaan, kerja sama dan kekompakkan unit. Pada awalnya banyak
ditemui “miss opinion” antar mahasiswa, dikarenakan belum
terbentuknya karakter unit secara menyeluruh. Namun dengan strategi
kerja kolektif, semua pekerjaan serta tugas yang dibebani oleh
mahasiswa KKN bisa diselesaikan dengan baik.
3. Koordinasi, dimana koordinasi antar individu menjadi pelajaran utama
yang kami dapat sebagai mahasiswa. Seiring perbedaan “frame”
mahasiswa sebagai individu pemikir dan masyarakat sebagai individu
umum sering terjadinya miss komunikasi. Tetapi hal tersebut telah
teratasi dengan asimilasi dan akulturasi sehingga koordinasi berjalan
dengan baik.
4. Kepemimpinan, tidak hanya ketua unit, masing-masing anggota unit juga
dituntut agar bisa menjadi sosok pemimpin. Baik bagi diri sendiri
29
maupun masyarakat sehingga mampu menjadi suatu icon perubahan di
lingkungan tempat dia berada.
5. Peduli, KKN sendiri membawa misi menjadikan mahasiswa awas dan
peduli terhadap keadaan sekitar. Dengan begitu akan timbul suatu
kepedulian sosial yang nantinya berdampak baik dalam percontohan
berkehidupan yang saling membutuhkan.
6. Kerja Sama, pada hakikatnya tidak ada satu programpun yang dapat
terlaksana tanpa bantuan masyarakat dan teman-teman unit yang lain
yang kemudian menyadarkan bahwasanya untuk mencapai hasil yang
maksimal dibutuhkan kerja sama yang kompak agar segala rencana dapat
teerlaksana dengan baik sesuai harapan.
7. Sportif, artinya kita sebagai manusia biasa tidaklah mampu luput dari
kesalahan. Dimana dibuthkan sikap pemberani untuk mengakui
kesalahan demi menciptakan suatu keadaan yang lebih baik, mengingat
apabila semua orang berjalan dengan idealitanya masing-masing tidak
akan mampu menciptakan suasana kondusif dalam suatu komunitas. Dan
disinilah kami belajar untuk menyikapi kesalahan-kesalahan sebaik
mungkin.
8. Kelemahan, disini kami belajar mengenai kelemahan-kelemahan
bersosialisasi kami, mengevaluasi dengan mempertimbangkan feedback
masyarakat terhadap suatu sikap kami. Demi menjadikan kami manusia
sosial yang lebih baik lagi.
9. Kesempatan, suatu hal yang memang sengaja dirancang oleh DPPM
dalam program KKN, yaitu kesempatan. Dimana mahasiswa diajak
menilik lebih dalam mengenai suatu keadaan sosial dusun untuk
menemukan kesempatan dan potensi apa yang bisa diberdayakan
bersama. Sesuai dengan semboyan kami, “Dari warga, Untuk warga”.
10. Kekompakan, kebersamaan 30 hari terakhir tidak menjamin
keharmonisan satu sama lain. untuk itu adanya rasa kompak dalam tiap
hal dapat menjamin keharmonisan suatu hubungan anggota unit satu
sama lain.
30
11. Rasa saling memiliki, ruangan posko yang digunakan bersama-sama
menuntut kami agar saling menjaga dan memiliki barang-barang
didalamnya, sehingga risiko kehilangan hampir tidak mungkin ada di unit
kami.
12. Tanggung Jawab, hal ini sesuai dengan apa yang menjadi kontrak
program kami di awal KKN yaitu berupamelakukan upaya-upaya
pemberdayaan dusun-dusun yang kami ampu yang kemudian kami
jadikan sebagai tanggung jawab pribadi maupun tanggung jawab
bersama anggota-anggota unit yang lain.
13. Sikap jujur, disini kami belajar untuk selalu melaporkan apa yang kami
jalani selama berada di lokasi KKN sejujur-jujurnya guna tolak ukur
dan pengevaluasian kembali kinerja program kami apakah baik atau
tidak.
14. Disiplin, kami selalu mencoba belajar untuk konsekuen terhadap apa
yang telah direncanakan dalam program-program kami, dimulai dari
kedatangan, pelaksanaan program hingga hal-hal yang kecil seperti
mengisi absensi dan buku kegiatan secara baik dan tepat pada waktunya
tanpa penundaan.
15. Saling Menghormati. Kami belajar untuk tetap berprasangka baik pada
segala hal yang mungkin terjadi saat terjadi suatu perbedaan pendapat
dalam suatu forum dan mencoba mencari solusi terbaik untuk bersama.
16. Kesederhanaan. Disini banyak mendidik kami mengenai sifat sederhana,
menerima dan bersyukur dengan apa yang sudah kita dapatkan, kami
belajar bagaimana cara menykapi suatu hal dengan rasa tenang dan
menanggapinya dengan segala bentuk rasa kesederhanaan.
17. Kesungguhan. Dengan KKN ini, kami terbiasa melakukan sesuatu
program dengan dasar sungguh-sungguh demi terciptanya suatu
keberhasilan program individu kami. Selain itu pula, kesungguhan akan
sangat mempengaruhi tanggung jawab kami sebagai anggota
pengabdian masyarakat.
31
18. Ketulusan. Kami belajar mengenai ketulusan hati warga yang dari awal
hingga akhir senantiasa menerima kami dengan ramah dan sabar.
Memberikan bantuan dan bimbingan tanpa ada pamrih pada kami
mahasiswa KKN.
19. Kesabaran. 30 hari berada disini memang menyenangkan, namun tidak
menutup kemungkinan bagi kami untuk merasa bosan dan jenuh. Maka
dari itu, kami mencoba untuk selalu bersabar dan menjalani waktu demi
waktu dengan hati gembira dan ceria.
20. Berpikir Kritis. Banyak kejadian yang dialami dalam proses KKN yang
menuntu kami selalu memiliki pemikiran-pemikiran kritis saat mem-
backup kegiatan dan pemikiran yang sekiranya buntu, sehingga kami
terbiasa berpikir secara matang dalam pelaksanaan tiap kegiatan
program maupun bermasyarakat.
21. Setia Kawan. Dimana kami belajar untuk tidak meninggalkan teman
yang sedang membutuhkan bantuan dalam pelaksanaan kegiatan,
berusaha semaksimal mungkin dalam usaha kontribusi masalah umum
agar target dari masing-masing kegiatan teman bisa tercapai.
22. Belajar membuat keputusan guna mendukung terlaksaksananya suatu
program. Dengan begitu program menjadi lebih cepat terlaksana.
23. Belajar mengatur waktu. Setelah mengalami serangkaian kejadian
bergesernya jadwal program akibat kesibukan akademik, maka disini
kami belajar dan membiasakan diri mengatur waktu agar dikemudian
hari kami terbiasa dalam membagi waktu kegiatan.
24. Down to earth. Warga disini senantiasa memberi kami wejangan agar
tetap rendah diri sekalipun kami adalah intelektual muda yang memiliki
pengetahuan lebih dibandingkan warga muda lainnya karena dianggap
lebih berpendidikan.
25. Terakhir adalah Kuliah Kerja Nyata merupakan momentum mahasiswa
untuk terjun langsung ke tengah masyarakat yang mana nanti
mahasiswa tidak lagi kaget ketika berdinamika di dunia kerja. Dan itu
32
merupakan bekal mahasiswa untuk di lain waktu mengabdikan diri
sebagai insan Ulil Albab yang dirahmati oleh Allah SWT.
Melalui KKN ini mahasiswa juga merasakan proses
pembelajaran mengenai pentingnya mengevaluasi diri sendiri dalam
menjalankan kewajiban, karena dengan mengevaluasi dan
mengoreksi diri sendiri akan meningkatkan kemampuan diri sendiri.
Ikhlas menerima kritik dari orang lain juga penting. Melalui KKN
mahasiswa merasa bahwa kesempurnaan itu tidak akan ada tanpa
mau mengetahui kekurangan pada diri sendiri dan tanpa sikap lapang
dada menerima koreksi dari orang lain.
33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama menjalani masa Kuliah Kerja Nyata di Dusun Tawangsari
dan Lodadi, Desa Panggang, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
Provinsi Jawa Tengah dapat disimpulkan bahwa seluruh program yang
telah dilakukan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Terdapat beberapa
kendala yang dihadapi, perubahan rencana ataupun perubahan sasaran
program namun segala kegiatan telah dilakukan sebagai upaya untuk
memberdayakan dan mengabdikan diri pada masyarakat yang nantinya
akan membentuk suatu masyarakat yang terampil, kreatif dan mandiri.
Hasil-hasil prosentase berturut-turut adalah program individu,
program bantu unit, program bantu teman, dan program bantu
masyarakat adalah 85,71% dan 90,90% untuk program individu, 44,53%
untuk program bantu unit, 112% untuk program bantu masyarakat dan
140% untuk program bantu teman.
Dengan adanya program KKN ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu sesuai dengan disiplin
ilmu yang telah dipelajari selama masa kuliah, menjalin kerjasama
dengan tim maupun dengan masyarakat sekitar. Selain itu, diharapkan
program KKN yang telah berjalan selama 30 hari dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat
B. Saran
Demi kemajuan pelaksanaan program KKN yang akan datang dan
dapat menjadi lebih baik lagi, maka kami mengajukan beberapa saran
sebagai bahan pertimbangan dari semua pihak yang terkait dengan
program KKN, yaitu:
34
a. Saran untuk program Konsultasi Kesehatan 24 Jam.
1. Pelaksana harus lebih memperhatikan mengenai pembagian waktu
antar program satu dengan yang lainnya, sehingga dapat terjadi
sinkronisasi program.
2. Pelaksana program harus lebih aktif dalam menjalani programnya
agar tercapai target maksimal yang diinginkan.
3. Pelaksana program harus lebih mengerti mengenai bahasa jawa
karena mayoritas warga dusun kesulitan dalam berbahasa Indonesia.
4. Mengingat keterbatasan alat kesehatan sekali pakai, maka sebaiknya
usaha-usaha penghematan dapat dilakukan
b. Saran Program Pelatihan P3K
1. Ketika menjalani program pelatihan maupun sosialisasi sebaiknya
diselingi sesuatu yang membuat perhatian warga sebagai peserta
tidak menurun.
2. Sebaiknya pelaksana program pelatihan dapat lebih menguasai
ruangan agar kondisi didalam ruangan mendukung untuk proses
pelatihan.
3. Hindari bahasa-bahasa kedokteran yang sulit dimengerti oleh warga.
Gunakanlah bahasa verbal yang mudah dimengerti.
C. Rekomendasi
a. Program Konsultasi Kesehatan
1. Merekomendasikan pelaksana program agar menambahkan ragam
pemeriksaan untuk meningkatkan penilaian status kesehatan masyarakat
selain pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah
singkat.
2. Merekomendasikan pelaksana untuk turut berkonsolidasi dengan praktisi
kesehatan desa guna menambah referensi penyakit yang sering terjadi
selama beberapa tahun terakhir.
35
3. Pelaksana program direkomendasikan untuk dapat berkonsultasi dengan
dosen pembimbing terkait kebutuhan pemeriksaan warga dusun dalam
teknis pelaksanaan program.
b. Program Pelatihan P3K
1. Rekomendasi untuk menggunakann hal-hal yang menarik minat warga
agar dapat hadir dalam program patihan tersebut
2. Rekomendasi untuk membawa Alat peraga pertolongan.
3. Rekomendasi untuk membuat suatu catatan pertolongan bergambar agar
mudah dipahami warga.
Demikian laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk
pertanggungjawaban kami selama melaksanakan program KKN di Dusun
Tawangsari dan Lodadi, semoga semua kegiatan yang telah kami
laksanakan 30 hari dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Selain
itu, kami memohon maaf jika ada kesalahan dalam menjalankan program
ataupun atas sikap dan perilaku yang kurang berkenan selama kami
berada di lokasi Dusun Tawangsari dan Lodadi. Akhir kata, terimakasih
pada semua pihak yang telah mendukung kelancaran terlaksananya
program KKN unit KP-12.
36
37
DAFTAR HADIR MASYARAKAT
1. Konsultasi Kesehatan 24 jam.
2. Pelatihan P3K.
3. Matriks Program
4. BBM
5. BCKH
6. LHO
38
Contents
39