uii skripsi analisis loyalitas k 03311311 reza yudhananta 8122972572 reza yudhananta

Upload: zulfimurdhani

Post on 04-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Analisis Loyalitas Konsumen Terhadap Operator Telepon Seluler Di Klaten

    SKRIPSI

    Ditulis oleh

    Nama : Reza Yudhananta Nomor Mahasiswa : 03311311

    Program Studi : Manajemen Bidang Konsentrasi : Pemasaran

    UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI

    YOGYAKARTA 2008

    i

  • ii

    Analisis Loyalitas Konsumen Terhadap

    Operator Telepon Seluler Di Klaten

    SKRIPSI

    Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna Memperoleh gelar Sarjana Strata-1 di Program Studi Manajemen,

    Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia

    Ditulis oleh

    Nama : Reza Yudhananta Nomor Mahasiswa : 03311311

    Program Studi : Manajemen Bidang Konsentrasi : Pemasaran

    UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI

    YOGYAKARTA 2008

  • PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

    Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, saya sanggup menerima hukuman?sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.

    Yogyakarta, 27 Februari 2008 Penulis, Reza Yudhananta

    iii

  • v

    Telah dipertahankan/diujikan dan disahkan

    Untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata-1 di Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi

    Universitas Islam Indonesia

    Nama : Reza Yudhananta Nomor Mahasiswa : 03311311

    Program Studi : Manajemen Bidang Konsentrasi : Pemasaran

    Yogyakarta, 27 Februari 2008 Disahkan Oleh

    Penguji/Pembimbing Skripsi : Penguji 1 : Penguji 2 :

    Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi

    Universitas Islam Indonesia

    Drs Asmai Ishak, M.Bus.Ph.D

  • iv

    Analisis Loyalitas Konsumen Terhadap

    Operator Telepon Seluler Di Klaten

    Ditulis oleh

    Nama : Reza Yudhananta

    Nomor Mahasiswa : 03311311

    Program Studi : Manajemen

    Bidang Konsentrasi : Pemasaran

    Yogyakarta, 27 Februari 2008 Telah Disetujui dan disahkan oleh

    Dosen Pembimbing

    Drs. H. Suwarsono, MA.

  • vii

    MOTTO

    Barang siapa yang mengamalkan apa-apa yang diketahui niscaya Allah

    mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahui. (HR. ABU NUAIM)

    Barang siapa yang berputar-putar disekeliling yang dilarang kemungkinan ia

    akan jatuh didalamnya. (HR. Buchori dan Muslim)

    Pandangan senang itu menjauhkan segala aib dan cela, tetapi pandangan

    benci itu menimbulkan segala yang jahat. (Penyair)

  • viii

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Kupersembahkan kepada yang

    Tercinta:

    Ayah dan Ibu

    Adik-adikku

    Saudara-saudaraku

    Almameterku

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb

    Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya

    yang telah dilimpahkan sehinnga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

    ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP OPERATOR TELEPON

    SELULER DIKLATEN

    Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang dipenuhi guna mencapai gelar

    Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pemasaran pada Fakultas Ekonomi Universitas

    Islam Indonesia.

    Dalam penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya bimbingan,

    bantuan serta kerjasama dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankanlah penulis

    untuk menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

    1. Bapak Drs Asmai Ishak, M.Bus.Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi

    Universitas Islam Indonesia.

    2. Bapak Drs. Suwarsono Muhammad, MA selaku Dosen Pembimbing yang

    telah menyediakan waktu, tenaga, fikiran dan kesabarannya untuk

    membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini.

    3. Segenap masyarakat klaten yang telah membantu dalam pemberian data

    pengisian kuosioner.

    4. Ayah dan ibu yang selalu memberikan doa serta dorongan moril maupun

    material kepada penulis sehingga penulisan ini bisa selesai.

  • x

    5. Cewekku by yang selalu setia mendampingi dan selalu memberikan

    semangat kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini.

    6. Temen-temen seperjuangan Bayu, Jajang, Andri, Musodik, Kusumo.

    Faisal, Doni, Johan ayo cepet LULUS dan semua temen-temen 1F yang

    belum penulis sebutkan.

    7. Temen-temenku Seamen, mamek, Adit, Wewek dan lainnya yang setia

    menemani nongkrong sampai pagi.

    8. Untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan

    skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

    9. Temen-temen KKn unit 73 angkatan 32 yang ngga tau pada ngilang

    kemana..

    10. Bapak dan ibu dosen beserta seluruh staf akademik, staf tata usaha dan

    seluruh staf karyawan dilingkungan fakultas ekonomi UII

    Semoga budi baik yang diberikan mendapatkan balasan yang setimpal dari

    Allah SWT, Amin

    Yogyakarta, 27 Februari 2008

    Penulis

    (Reza Yudhananta)

  • xi

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Halaman Sampul Depan Skripsi..i

    Halaman Judul Skripsi....ii

    Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme...iii

    Halaman Pengesahan Skripsiiv

    Halaman Pengesahan Ujian Skripsi...v

    Abstrak.. ..vi

    Motto...vii

    Halaman Persembahan....viii

    Kata Pengantar......ix

    Daftar Isi...xi

    Daftar Tabelxiv

    Daftar Lampiran.xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah......1

    1.2 Batasan Masalah Penelitian ....2

    1.3 Rumusan Masalah Penelitian...3

    1.4 Tujuan Penelitian.5

    1.5 Manfaat Penelitian...5

  • xii

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Loyalitas Merek...7

    2.1.1 Fungsi Loyalitas Merek......9

    2.1.2 Pola Loyalitas Merek....10

    2.1.3 Loyalitas Merek Dan Aplikasinya Terhadap Pemasaran..11

    2.1.4 Pengukuran Loyalitas Merek....12

    2.2 Proses Keputusan Pembelian.14

    2.3 Kerangka Teoritis..23

    2.4 Penelitian Terdahulu. 24

    2.5 Hipotesis Penelitian...25

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Gambaran Umum Daerah Klaten..27

    3.2 Gambaran Umum operator Telepon Seluler.....31

    3.3 Subyek Penelitian.....47

    3.4 Teknik Pengambilan Sampel....47

    3.5 Jenis Data.....47

    3.6 Teknik Pengumpulan Data Kuosioner......47

    3.7 Definisi Operasional variable Penelitian......47

    3.8 Uji Kualitas Data......49

    3.9 Uji Analisis Data..50

  • xiii

    BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    4.1 Data identitas Responden..53

    4.2 Uji Kevalidan Data....55

    4.2.1 Hasil Uji Validitas.....56

    4..2.2 Hasil Uji Reliabilitas....59

    4.3 Hasil Penelitian.....59

    4.4 Pembahasan.......70

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan73

    5.2 Saran..74

    5.3 Keterbatasan Penelitian.75

    DAFTAR PUSTAKA.76

    LAMPIRAN

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    3.1 APBD 2003 Kabupaten Klaten28

    3.2 Perusahaan Penanaman Modal Asing di Klaten Tahun 2003..28

    3.3 Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri di Klaten Tahun 2003.....29

    3.4 Tarif Isi Ulang Kartu Simpati......31

    3.5 Tarif Isi Ulang Kartu As......32

    3.6 Tarif Kartu Simpati......32

    3.7 Tarif Sms Kartu Simpati..34

    3.8 Tarif Telepon dan Sms Kartu As....34

    3.9 Tarif Isi Ulang XL Jempol .....36

    3.10 Tarif Percakapan XL Jempol..37

    3.11 Tarif Isi Ulang XL Bebas...39

    3.12 Isi Ulang Kartu IM3...42

    3.13 Isi Ulang Kartu Mentari.....43

    3.14 Tarif Bicara Kartu Mentari....43

    3.15 Tarif Sms Kartu mentari....44

    3.16 Tarif Kartu IM3.....45

    4.1 Data Identitas Responden...53

    4.2 Data Responden Berdasarkan Pemakaian Kartu Operator Telkomsel, Indosat dan

    Excelcom...54

  • xv

    4.3 Data Responden Berdasarkan Perpindahannya Dalam Memakai Operator

    Telepon Seluler.........54

    4.4 Tabel Korelasi Swicher..56

    4.5 Tabel Korelasi Habbitual Buyers...56

    4.6 Tabel Korelasi Satiesfied Buyers...57

    4.7 Tabel Korelasi Liking The Brand..57

    4.8 Tabel Korelasi Commited Buyers.58

    4.9 Matrik Perpindahan Merek Dari Tabulasi Kuesioner....61

    4.10 Perhitungan Nilai PRO T dan Percentage Of Unloyal Kartu Telkomsel, Indosat

    dan Excelcom....62

    4.11 Tingkatan loyalitas Merek Pada Kartu Telkomsel...64

    4.12 Tingkatan loyalitas Merek Pada Kartu Indosat....64

    4.13 Tingkatan loyalitas Merek Pada Kartu Excelcom.....65

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    A. Kuosioner76

    B. Daftar Pertanyaan77

    C. Rekapitulasi Jawaban Responden82

    D. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas.....84

    E. Rata-rata Tingkatan Loyalitas..89

  • vi

    ABSTRAK

    Penelitian yang berjudul Analisis Loyalitas Konsumen Terhadap Operator Telepon Seluler diKlaten ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar loyalitas masyarakat di Klaten terhadap operator telepon yang mereka pakai, selain itu juga untuk mengetahui tingkatan-tingkatan Brand Loyalty (Swicher, habitual Buyers, Satiesfied Buyers, Likes The Brand dan Commited Buyers) didaerah Klaten. Manfaat penelitian ini terutama bagi perusahaan operator telepon seluler adalah dapat memberikan bahan masukan, pertimbangan dan pembanding dalam usaha peningkatan loyalitas merek. Sehingga dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengadakan pembenahan terhadap kebijaksanaan yang telah diambil sebelumnya.

    Subyek penelitian adalah masyarakat Klaten yang menggunakan telepon seluler, sedangkan metode pengambilan sample yang digunakan adalah accidental sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pengujian validitas dengan model korelasi person yang hasilnya butir pertanyaan n1sampai dengan n20 signifikan pada 0.05 berarti butir pertanyaan n1 sampai dengan n20 adalah valid,. Dari hasil Realibilitas tampak nilai Cronbach Alpha sebesarr Switcher 0,829, Habbitual Buyers 0,768. Menurut Sekaran (2000) Hasil Uji Reliabilitas dianggap Reliable jika nilai Cronbach Alpha 0,6. Berdasarkan pedoman tersebut maka kasus di atas dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut Reliable.

    Dari hasil uji Pro T, apabila nilai Pro T yang dihasilkan lebih besar, maka konsumen tersebut tidak loyal terhadap suatu produk, hasilnya adalah perpindahan merek Telkomsel sebesar 33,64 32 %, Indosat sebesar 31, 36 %, Exelcom sebesar 40 , 55%. Sedangkan hasil perhitungan percentage of unloyal. Telkom 28,571 %, Indosat sebesar 28 %, Exelcom sebesar 37,5%. Jadi hasilnya konsumen sangat puas terhadap ketiga operator telepon seluler tersebut.

  • vii

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

    Dalam era globalisasi seperti sekarang ini komunikasi merupakan hal yang

    sangat-sangat penting, Banyak contoh media komunikasi yang dapat kita gunakan

    pada abad 20 ini, Contohnya surat pos, E-mail, fax, telepon rumah dan telepon

    seluler. Telepon seluler sebagai salah satu media komunikasi sudah sangat dikenal

    mayarakat luas baik itu diperkotaan maupun dipedesaan. Telepon seluler tidak lagi

    dianggap barang superior atau mewah tetapi sudah dianggap sebagai kebutuhan,

    Selain harga yang terjangkau telepon seluler mempunyai banyak keunggulan

    dibandingkan media komunikasi yang lain, Keunggulan telepon seluler contohnya

    yaitu mempunyai mobilitas yang sangat tinggi sehingga dimanapun kita berada kita

    dapat berkomunikasi dengan orang lain.

    Dunia usaha dewasa ini semakin berkembang demikian pesatnya, antara lain

    karena adanya kemajuan industri dan teknologi. Sejalan dengan kemajuan tersebut

    konsep pemasaranpun ikut berkembang. Dimasa lalu kegiatan pemasaran berorientasi

    pada usaha mengubah produk menjadi uang, tetapi sekarang berubah, konsep

    pemasaran tidak hanya sekedar menjual produk menjadi uang tetapi juga pada

    kepuasan kebutuhan konsumen yang akan membentuk loyalitas konsumen. Sesuai

    dengan konsep pemasaran modern tersebut perusahaan harus selalu memantau

    perubahan perilaku konsumen sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan

  • 2

    perilaku konsumen dalam memperbaiki strategi pemasaranya. Sedangkan konsep

    pemasaran adalah (Swastha DH dan Irawan,1990: 10): sebuah falsafah bisnis yang

    menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan

    sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan".

    Pesatnya kemajuan telepon seluler tidak lepas juga dari peranan operator telepon

    seluler sebagai penyedia jasa layanan telepon seluler dan di Indonesia jasa layanan

    telepon seluler tidak dapat dimonopoli sehingga di Indonesia terdapat beberapa

    operator telepon seluler yang bersaing untuk mendapatkan konsumen sebanyak-

    banyaknya, Baik itu dengan inovasi produk, perang harga dan berbagai layanan

    fasilitas lainnya yang dapat menarik konsumen untuk menggunakan produk operator

    telepon seluler tersebut.

    Melihat banyaknya konsumen yang menggunakan telepon seluler, penting

    kiranya bagi operator telepon seluler untuk memahami secara mendalam mengenai

    kepuasan konsumen yang dapat mempengaruhi perilaku dan loyalitas konsumen

    dalam menentukan operator telepon seluler yang akan diguanakan. Berdasarkan latar

    belakang diatas, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul.

    ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP OPERATOR TELEPON

    SELULER DI KLATEN

    1.2 BATASAN MASALAH PENELITIAN

    Batasan masalah dalm penelitian ini meliputi seluruh pemakai telepon seluler

    dengan memakai Operator Kartu Telkomsel (Simpati dan As), Indosat (Mentari dan

  • 3

    IM3), Excelcom (Bebas dan Jempol). Peneliti hanya meneliti tiga subyek tersebut

    karena ketiga operator telepon seluler yang paling banyak digunakan didaerah

    Klaten. Peneliti mengambil data diKlaten karena Klaten merupakan daerah yang

    dekat dengan kota besar (Yogyakarta) sehingga diKlaten telah banyak telepon seluler

    dan didukung dengan sinyal yang baik.

    Kriteria loyalitas yang digunakan:

    loyalitas merek dapat diukur dengan berbagai macam cara (Schiffman dan

    kanuk, 1987:259) antara lain:

    a) Konsumen tersebut dianggap loyal jika konsumen tersebut melakukan tiga

    kali berturu-turut pada merek yang sama.

    b) Loyalitas merek diukur dengan proporsi dari total pembelian produk dimana

    suatu keluarga setia pada merek yang sering dibeli.

    c) Loyalitas merek diukur dari sikap terhadap merek.

    d) Loyaitas merek diukur dari keterlibatan konsumen.

    1.3 RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

    Dengan latar belakang masalah yang ada, maka yang menjadi perumusan

    masalah adalah sebagai berikut:

    a. Bagaimanakah loyalitas konsumen terhadap operator telepon seluler di Klaten.

    b. Bagaimanakah tingkatan-tingkatan Brand Loyalty pada jasa operator telepon

    seluler. Tingkatan-tingkatan brand loyalty sebagai berikut:

    a) Swicher (berpindah-pindah).

  • 4

    b) Habbitual Buyers (pembeli yang bersifat kebiasaan).

    c) Satiesfied Buyers (pembeli yang puas dengan biaya peralihan).

    d) Likes the Brand (menyukai merek).

    e) Commited Buyers (pembeli yang komit).

    c. Pada variabel Brand Loyalty manakah yang paling tinggi rata-ratanya. Variabel

    Brand Loyalty yang diteliti adalah:

    a) Swicher (berpindah-pindah), yaitu Semakin tinggi frekuensi pelanggan

    untuk memindahkan pembeliannya dari suatu merek kemerek yang lain

    mengindikasikan mereka sebagai pembeli yang tidak loyal sama sekali

    terhadap meek tersebut.

    b) Habbitual Buyers (pembeli yang bersifat kebiasaan).yaitu pembeli yang

    berada pada tingkatan ini dapat dikategorikan sebagai pembeli yang

    puas dengan merek produk yang dikonsumsinya.

    c) Satiesfied Buyers (pembeli yang puas dengan biaya peralihan), yaitu

    pada tingkatan ini, pembeli merek masuk dalam kategori puas apabila

    mereka mengkonsumsi merek tersebut, meskipun demikian mungkin

    saja mereka memindahkan pembelian kemerek lain dengan menanggung

    biaya peralihan.

    d) Likes the Brand (menyukai merek), yaitu pembeli yang masuk dalam

    kategori ini adalah pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek

    tersebut.

  • 5

    e) Commited Buyers (pembeli yang komit), yaitu pada tahapan ini pembeli

    merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki suatu kebanggaan

    sebagai pengguna suatu merek dan bahkan merek-merek tersebut

    menjadi sangat penting bagi mereka.

    1.4 TUJUAN PENELITIAN

    Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah:

    a. Untuk mengetahui bagaimana loyalitas konsumen terhadap operator telepon

    seluler didaerah Klaten

    b. Untuk mengetahui tingkatan-tingkatan loyalitas konsumen terhadap merek

    operator seluler

    c. Untuk mengetahui tingkatan Brand Loyalty yang paling tinggi pada operator

    telepon seluler.

    1.5 MANFAAT PENELITIAN

    1. Bagi penulis

    Untuk menambah pengetahuan serta wawasan dan pengetahuan serta

    mempraktekkan teori yang telah didapatkan dibangku kuliah, serta untuk melatih

    berfikir kritis, cepat dan tanggap terhadap lingkungan khususnya dibidang pemasaran

    dengan pokok permasalahan loyalitas pelanggan dalam hal ini hubungannya dengan

    operator telepon seluler.

  • 6

    2. Bagi perusahaan

    Hasil penelitian ini dapat memberikan bahan masukan, pertimbangan dan

    pembanding dalam usaha peningkatan loyalitas merek. Sehingga dapat dijadikan

    pertimbangan bagi perusahaan untuk mengadakan pembenahan terhadap

    kebijaksanaan yang telah diambil sebelumnya.

    3. Bagi pihak lain

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

    memerlukan pengembangan lebih lanjut dan dapat dijadikan perbandingan untuk

    kasus-kasus serupa.

  • 7

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Loyalitas merek (Brand Loyalty)

    Loyalitas merek (Brand Loyalty) merupakan suatu ukuran keterkaitan

    pelanggan kepada sebuah merek (Durianto,2001:126). Ukuran ini mampu

    memberikan sebuah gambaran tentang mungkin tidaknya suatu pelanggan beralih

    kemerek produk lain, terutama jika merek pada produk tersebut didapati sebuah

    perubahan baik menyangkut harga, kualitas maupun atribut yang lain.

    Pelanggan yang sangat loyal kepada suatu merek tidak akan dengan mudah

    memindahkan pembeliannya pada merek lain, apapun yang terjadi dengan merek

    tersebut. Bila loyalitas suatu pelanggan terhadap merek itu naik, kerentanan

    kelompok pelanggan tersebut dari ancaman dan serangan merek produk pesaing dapat

    dikurangi.

    Pelanggan yang loyal pada umumnya akan melanjutkan pembelian merek

    tersebut walaupun dihadapkan pada banyak alternative merek produk pesaing yang

    menawarkan karakteristik produk yang lebih unggul dipandang dari berbagai sudut

    atributnya. Dari sudut pandang strategi pemasaran, loyalitas merek adalah suatu

    konsep yang sangat penting khususnya pada kondisi pasar dengan tingkat

    pertumbuhan yang sangat rendah tapi tingkat persaingan ketat. Saat ini keberadaan

    konsumen yang loyal pada merek sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan

    hidup dan upaya untuk mempertahankan ini sering menjadi strategi yang lebih efektif

  • 8

    dari pada upaya-upaya untuk menarik pelanggan baru. Mendapatkan konsumen loyal

    merek adalah suatu yang paling berharga jika konsumen tersebut adalah pengguna

    yang fanatik pada suatu produk. Konsumen loyal pada suatu merek perusahaan atau

    merek pesaing ada beberapa strategi yang dapat digunakan (Peter,2000:163-164),

    yaitu:

    1. Jika satu-satunya segmen yang paling menguntungkan adalah pengguna berat

    loyal merek, berfokuslah pada pengalihan loyalitas konsumen kepada merek

    perusahaan.

    2. Jika ada pengguna sedang loyal merek yang cukup besar jumlahnya,

    berfokuslah untuk meningkatkan tingkat penggunaan mereka atas merek

    perusahaan.

    3. Jika ada pengguna berat pengabai merek dengan jumlah cukup besar, cobalah

    untuk membuat nama merek perusahaan sebagai ciri utama atau

    berkembangnya suatu keunggulan relative yang baru.

    4. Jika ada pengguna sedang pengabai merek dengan jumlah yang cukup,

    upayakan untuk membuat nama merek perusahaan sebagai ciri utama dan

    tingkatkan penggunaan merek perusahaan diantara konsumen mungkin

    dengan menemukan keunggulan relative yang dapat bertahan lama.

    Faktor psikologis merupakan faktor yang penting dalam pembentukan loyalitas

    seseorang terhadap suatu merek. Seorang konsumen yang melakukan pembelian

    ulang terhadap suatu produk merek tertentu tidak berarti bahwa konsumen tersebut

    loyal terhadap merek tersebut. Seseorang konsumen dikatakan loyal terhadap suatu

  • 9

    merek apabila konsumen tersebut mengadopsi merek didalam dirinya. Dalam hal ini

    faktor kepuasan, rasa senang dan tidak senang menjadi hal yang menentukan dalam

    bentuk loyalitas konsumen terhadap suatu merek tertentu. Selain proses belajar dan

    pengalaman juga berpengaruh dalam pembentukan loyalitas tersebut. Seseorang yang

    loyal terhadap suatu merek produk tertentu akan melakukan pembelian ulang dengan

    merek tertentu sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku pembelian ulang hanya

    merupakan akibat lanjut dari loyalitas konsumen terhadap suatu merek

    (Hawkins,1983:598)

    2.1.1 Fungsi loyalitas merek.

    Dengan pemanfaatan dan pengelolaan yang benar, Brand Loyalty dapat

    menjadi aset strategis bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa potensi yang dapat

    diberikan oleh Brand Loyalty pada perusahaan (Durianto,2001:127-128):

    (a) Reduced Marketing Cost (mengurangi biaya pemasaran)

    Dalam kaitannya dengan biaya pemasaran, akan lebih murah mempertahankan

    pelanggan dibandingkan dengan upaya untuk mendapatkan pelanggan baru. Jadi,

    biaya p-emasaran akan mengecil jika Brand loyalty meningkat. Ciri yang paling

    nampak dari jenis pelanggan ini adalah membeli suatu produk karena harganya

    murah.

    (b) Trade Leverage (peningkatan perdagangan)

    Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek merek akan menghasilkan

    peningkatan perdagangan dan memperkuat keyakinan perantara pemasaran. Dapat

  • 10

    disimpulkan bahwa pembeli ini dalam membeli suatu merek didasarkan atas

    kebiasaan mereka selama ini.

    (c) Attracting new customers (menarik minat pelanggan baru)

    Dengan banyaknya pelanggan suatu merek yang merasa puas dan suka pada

    merek tersebut akan menimbulkan perasaan yakin bagi calon pelanggan untuk

    mengkonsumsi merek tersebut terutama jika pembelian yang mereka lakukan

    mengandung resiko tinggi. Disamping itu, pelanggan yang puas pada umumnya akan

    merekomendasikan merek tersebut kepada orang yang yang dekat dengannya

    sehingga akan menarik pelanggan baru.

    (d) Provide time to respon to comtitive threats (memberi waktu

    untukmerespon ancaman pesaing)

    Brand Loyalty akan memberikan waktu pada sebuah perusahaan untuk merespon

    gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan produk yang unggul,

    pelanggan yang loyal akn memberikan waktu pada perusahaan tersebut untuk

    memperbaharui produknya dengan cara menyesuaikan atau menetralisasikannya.

    2.1.2 Pola loyalitas merek

    Dalam loyalitas merek terdapat empat macam pola (Loundon dan

    Bitta,1998:628), yaitu:

    a) Loyalitas yang tidak terbagi dan ditujukan oleh merek A yang dibeli oleh

    keluarga dengan pola AAAAA.

    b) Loyalitas yang terbagi yang ditujukan oleh merek A dan B yang dibeli

    keluarga dengan pola ABABAB.

  • 11

    c) Loyalitas yang tidak stabil yang ditujukan oleh merek A dan B yang

    dibeli keluarga dengan pola ABABAB.

    d) Tidak ada loyalitas yang ditujukan oleh merek ABCDEF dengan pola

    ABCDEF.

    2.1.3 Loyalitas merek dan aplikasinya terhadap pemasaran.

    Di dalam pasar terdapat berbagai macam pilihan merek, harga yang bervariasi

    dan banyak produk pengganti, loyalitas merek cenderung menurun

    (Hawkins,1983:601)

    Dalam keadaan pasar yang demikian perusahaan yang memproduksi suatu

    produk tertentu perlu mengembangkan strategi pemasaran tertentu sehingga

    konsumen tetap memiliki loyalitas terhadap produk perusahaan.

    Adapun strategi yang dapat dikembangkan untuk mengembangkan dan

    menciptakan loylitas konsumen terhadap terhadap suatu merek tertentu (Loundon dan

    Bitta:654-655) adalah:

    a) Meningkatkan pelayanan purna jual.

    b) Menurunkan harga, misalnya dengan memberikan diskon.

    c) Mengembangkan sistem dan pesan-pesan periklanan yang baik dan

    persuasif.

    d) Pemberian kupon belanja.

    e) Pemberian produk secara cuma-Cuma.

    f) Meningkatkan citra produk melalui program promosi yang gencar.

    g) Menghindari terjadinya kehabisan persediaan.

  • 12

    2.1.4 Pengukuran loyalitas merek

    Pengukuran loyalitas merek hal ini disebabkan karena loyalitas merek

    menyangkut aspek psikologis. Namun demikian para ahli pelaku konsumen

    mengatakan bahwa loyalitas merek dapat diukur dengan berbagai macam cara

    (Schiffman dan kanuk, 1987:259) antara lain:

    a) Konsumen tersebut dianggap loyal jika konsumen tersebut melakukan tiga

    kali berturu-turut pada merek yang sama.

    b) Loyalitas merek diukur dengan proporsi dari total pembelian produk dimana

    suatu keluarga setia pada merek yang sering dibeli.

    c) Loyalitas merek diukur dari sikap terhadap merek.

    d) Loyaitas merek diukur dari keterlibatan konsumen.

    Dalam kaitannya loyalitas suatu produk, didapati adanya beberapa tingkatan

    loyalitas merek. Masing-masing tingkatannya menunjukkan tantangan pemasaran

    yang harus dihadapi sekaligus aset yang dapat dimanfaatkan. Adapun tingktan

    loyalitas merek tersebut adalah:

    a) Swicher (berpindah-pindah).

    Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dikatakan sebagai pelanggan

    yang berada pada tingkat paling dasar. Semakin tinggi frekuensi pelanggan

    untuk memindahkan pembeliannya dari suatu merek kemerek yang lain

    mengindikasikan mereka sebagai pembeli yang tidak loyal sama sekali

    terhadap meek tersebut. Pada tingkatan ini merek apapun dia anggap memadai

    dan mempunyai peranan yang sangat kecil dalam keputusan pembelian.

  • 13

    b) Habbitual Buyers (pembeli yang bersifat kebiasaan).

    Pembeli yang berada pada tingkatan ini dapat dikategorikan sebagai pembeli

    yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau setidaknya meeka

    tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengkonsumsi merek produk tersebut.

    Pada tingkatan ini pada dasarnya tidak didapati alasan yang cukup untuk

    menciptakan keinginan untuk membeli merek produk lain atau berpindah

    merek terutama jika peralihan tersebut memerlukan usaha, biaya maupun

    pengorbanan yang lain. Dapat disimpulkan bahwa pembeli didalam membeli

    suatu merek didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.

    c) Satiesfied Buyers (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)

    Pada tingkatan ini, pembeli merek masuk dalam kategori puas apabila mereka

    mengkonsumsi merek tersebut, meskipun demikian mungkin saja mereka

    memindahkan pembelian ke merek lain dengan menanggung biaya peralihan

    yang terkait dengan waktu, uang atau resiko kerja yang melekat dengan

    tindakan mereka beralih merek. Untuk dapat menarik minat para pembeli

    yang masuk dalam tingkat loyalitas ini maka pesaing perlu mengatasi biaya

    peralihan yang harus ditanggung oleh pembeli yang masuk dalam kategori ini

    dengan menawarkan berbagai manfaat yang cukup besar bagi kompensasinya.

    d) Likes the Brand (menyukai merek).

    Pembeli yang masuk dalam kategori ini adalah pembeli yang sungguh-

    sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini dijumpai perasaan

    emosional yang terkait pada merek. Rasa suka pembeli bisa saja didasari oleh

  • 14

    asosiasi yang terkait oleh simbol, rangkaian pengalaman dalam penggunaan

    sebelumnya baik yang dialami pribadi atau kerabatnya. Meskipun demikian

    seringkali rasa suka ini merupakan perasaan yang sulit diidentifikasi atau

    ditelusuri dengan cermat untuk dikategorikan kedalam sesuatu yang spesifik.

    e) Commited Buyers (pembeli yang komit)

    Pada tahapan ini pembeli merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki

    suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan bahkan merek-merek

    tersebut menjadi sangat penting bagi mereka dipandang menurut fungsinya

    atau sebagai suatu ekspresi mengenai siapa sebenarnya mereka. Pada

    tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas pembeli ditunjukkan dengan

    merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada orang lain.

    2.2 Proses Keputusan Pembeli

    Gambar keputusan tahapan pembelian ( Kotler & Amstrong, 2001 :222-228)

    Pada gambar diatas menggambarkan bahwa proses keputusan pembeli terdiri

    dari lima tahap: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

    keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. (Kotler& Amstrong, 2001: 222-

    228). Jelasnya proses pembelian jauh sebelum pembelian aktual dan terus

    berlangsung lama sesudahnya. Pemasar perlu memusatkan perhatian pada proses

    pembelian dan bukan pada keputusan pembelian saja.

    Pengenalan Kebutuhan

    Pencarian Informasi

    Evaluasi Alternatif

    Keputusan Pembelian

    Perilaku Pasca Pembelian

  • 15

    Gambar tersebut menyiratkan bahwa konsumen melalui kelima tahap tersebut

    dalam setiap pembelian. Namun, dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen sering

    melewati atau membalik dari tahap-tahap tersebut.

    a. Pengenalan Kebutuhan

    Proses pembelian diawali dengan Pengenalan kebutuhan (need recognition)

    pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara

    keadaan nyata dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan dapat dipicu oleh

    rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang rasa haus, lapar,

    seks. Muncul pada tingkat yang paling tinggi untuk menjadi dorongan. Suatu

    kebutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan eksternal.

    Pada tahap ini, orang pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis

    kebutuhan atau masalah apa yang akan muncul, apa yang memunculkan mereka, dan

    bagaimana kebutuhan atau masalah tadi mengarahkan konsumen kepada produk

    tertentu. Dengan mengumpulkan informasi semacam itu, orang pemasaran dapat

    mengidentifikasi faktor-faktor yang sering memicu minat pada suatu produk dan

    dapat mengembangkan program pemasaran yang melibatkan faktor-faktor ini.

    b. Pencarian Informasi

    Seorang konsumen yang telah tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi.

    Jika dorongan konsumen begitu kuatnya dan produk yang memuaskan berada dalam

    jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan membelinya. Jika tidak, konsumen

    mungkin menyimpan kebutuhannya dalam ingatan atau melakukan pencarian

    informasi (informasion search) yang berkaitan dengan kebutuhan itu.

  • 16

    Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber manapun. Sumber-

    sumber itu meliputi:

    a. Sumber pribadi: keluarga , teman. Tetangga, kenalan

    b. Sumber komersial: iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, pajangan

    c. Sumber publik: media massa, organisasi penilai pelanggan

    d. Sumber pengalaman: menangani, memerikasa, menggunakan produk

    Pengaruh relatif dari sumber-sumber informasi ini bervariasi menurut produk

    dan pembeli. Biasanya, konsumen menerima hampir semua informasi mengenai

    produk dari sumber komersial yang dikendalikan orang pemasaran. Namun sumber

    yang paling efektif cenderung pada pengaruh pembelian suatu jasa. Sumber komersial

    biasanya memberi informasi kepada pembeli, tetapi sumber pribadi membenarkan

    atau mengevaluasi produk bagi pembeli. Contohnya, dokter biasanya mempelajari

    obat-obatan baru lewat sumber komersial, tetapi akan pergi kedokter lain untuk

    mmendapatkan informasi atas evaluasinya.

    Ketika lebih banyak informasi yang diperoleh, semakin bertambah pula

    kesadaran dan pengetahuan konsumenmengenai merk yang tersedia dan sifat-

    sifatnya. Sebuah perusahaan harus dapat merancang bauran pemasarannya untuk

    membuat calon pembelimenyadari dan mengetahui mengenai mereknya. Perusahaan

    tersebut harus cermat mengidentifikasi sumber informasi konsumen dan pentingnya

    setiap sumber. Konsumen harus ditanya apa yang pertama kali mereka dengar

    mengenai merek tersebut, informasi apa yang mereka terima, dan seberapa penting

    sumber informasi lain bagi mereka.

  • 17

    c. Evalusi Berbagai Alternatif

    Kita telah melihat bagaimana konsumen menggunakan informasi untuk

    mencapai satu set pilihan merek akhir. Bagaiman cara konsumen memilih diantara

    merek merek alternatif yang ada, orang pemasaran harus mengetahui tentang evaluasi

    berbagai alternatif (alternative evaluation), yaitu, bagaiman konsumen memproses

    informasi untuk mencapai pilihan-pilihan merek. Sayangnya konsumen tidak

    menggunakan satu proses evaluasi yang sederhana dalam semua situasi pembelian.

    Sebaliknya, beberapa proses evaluasi digunakan sekaligus.

    Konsep-konsep dasar tertentu membentu menjelaskan proses evaluasi

    konsumen:

    Pertama: kita berasumsi bahwa setiap konsumen melihat suatu produk sebagai

    satu paket atribut produk. Contohnya, untuk kamera atribut produknya meliputi mutu

    gambar, kemudahan menggunakan, ukuran kamera, harga dan keistimewaan-

    keistimewaan lain. Konsumen akan bervariasi dalam menentukan mana dari atribut-

    atribut ini yang menurut perimbangan mereka relevan, dan mereka akan menaruh

    perhatian terbesarpada atribut-atribut yang berhubungan dengan kebutuhan mereka.

    Kedua: konsumen akan memberikan tingkat kepentingan yang berbeda pada

    atribut-atribut yang berbeda menurut keinginan dan kebutuhannya yang unik

    Ketiga: konsumen kemungkinan akan mengembangkan satu susunan

    keyakinan merek mengenai posisi setiap merek pada setiap atribut. Seperangkat

    keyakinan mengenai merek tertentu tersebut dikenal sebagai citra merek (brand

  • 18

  • 19

    2.3 Kerangka Teoritis

    Harga

    Harga adalah sesuatu yang kita keluarkan untuk memperoleh sebuah barang atau

    jasa,yang mungkin menjadi faktor utama dalam mempengaruhi konsumen dalam

    pembelian barang atau jasa tersebut. harga dari suatu produk juga mencerminkan

    kualitas dan kuantitas dari produk tersebut.semakin mahal suatu produk biasanya

    berbanding lurus dengan kulitas dan kuantitas produk.

    Kualitas

    kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung,

    maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan

    demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk. Kualitas terdiri dari segala

    sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan. Gaspersz (1997)

    Fasilitas

    Pengertian fasilitas berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia (2002: 415) adalah

    sesuatu yang dapat membantu memudahkan pekerjaan, tugas dan sebagainya. Dalam

    kaitannya dengan operator telepon seluler yaitu fasilitas-fasilitas kepada konsumen

    seperi layanan atau fitur-fitur yang ada, contohnya sms, gprs, 3G dan lain-lain.

    Harga

    Kualitas

    Fasilitas

    Loyalitas

    23

  • 27

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 GAMBARAN UMUM DAERAH KLATEN

    Sudah jamak bila orang asing jatuh hati pada sesuatu yang berbau Indonesia,

    salah satunya adalah professor dari universitas Kyoto Seika, jepang. Sang professor

    Chitaru Kawasaki, kepincut pada tekhnik pembuatan gerabah didesa Melikan kecamatan

    Wedi, kabupaten klaten. Ia lalu tinggal didaerah itu mengajarkan penduduk menambah

    glasir pada bagian dalam piring atau cangkir. Lalu hasil karya itu dipamerkan keberbagai

    kota di Indonesia.

    Nama Daerah : Kabupaten Klaten

    Ibu Kota : Klaten

    Provinsi : Jawa Tengah

    Batas Wilayah

    Utara : Kabupaten Boyolali

    Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DIY)

    Barat : Kabupaten Sleman (DIY)

    Timur : Kabupaten Sukoharjo

    Luas Wilayah : 655,56 Km

    Jumlah Penduduk : 1.110.088 jiwa (sensus penduduk 2000)

    Jumlah Kecamatan : 26

    DAU 2004 : Rp 382,15 milyar

    DP Adhoc : Rp 28,46 milyar

    DAK Non Reboisasi : Rp 10,03 milyar

  • 28

    DAFTAR TABEL 3.1

    APBD 2003 KABUPATEN KLATEN

    PENDAPATAN NILAI (Rp)

    1. Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

    Tahun Lalu

    23.491.414.000

    2. Bagian Pendapatan Asli Daerah 22.528.944.000

    3. Bagian Dana Perimbangan 439.677.132.000

    4. Bagian Pinjaman Daerah -

    5. Bagian Lain-lain Penerimaan Yang Sah 16.892.906

    TOTAL 502.593.396.000

    BELANJA

    1. Belanja Rutin

    380.279.856.000

    - Pos DPRD 7.466.429.000

    2. Belanja Pembangunan 122.313.540.000

    TOTAL 502.592.396.000

    Sumber: Pemerintah Kabupaten Klaten 2003

    DAFTAR TABEL 3.2

    PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL ASING DIKLATEN

    TAHUN 2003

    No Bidang Usaha Jumlah Tenaga

    Kerja (orang)

    Investasi

    (Rp miliar)

    Lokasi

    1. Air Minum dalam Kemasan

    (PT. Tirta Investama)

    150 150 Kecamatan

    Polanharjo

  • 29

    2. Penbibitan Ikan

    (PT. Aqua Farm Nusantara)

    79 11 Kecamatan

    Tulung

    3. Pembibitan Jagung

    (PT Monsano Indonesia)

    42 8 Kecamatan

    Ceper

    4. Cor Logam

    (PT. Itokoh Ceperindo)

    62 7,93 JL

    Diponegoro

    5. Sarung Tangan Olahraga

    (PT. HJ Glove)

    304 3 Kecamatan

    Prambanan

    6. Mebel

    (PT. Alis French Haritage)

    293 2 Kecamatan

    Klaten Utara

    DAFTAR TABEL 3.3

    PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DIKLATEN

    TAHUN 2003

    No Bidang Usaha Jumlah Tenaga

    Kerja (orang)

    Investasi

    (Rp miliar)

    Lokasi

    1. Jasa Pariwisata

    (PT. Taman Wisata Candi

    Borobudur, Prambanan dan

    Ratu Boko)

    897 795 Klaten,

    Sleman,

    magelang

    2. Bubur Bayi dan susu

    (PT. Sari Husada)

    501 223,65 Kecamatan

    Prambanan

    3. Tekstil 911 7,5 Kecamatan

  • 30

    (PT. Kusuma Nanda

    Kusuma)

    pedan

    Sumber: Pemerintah Kabupaten Klaten 2003

    Obyek wisata di Klaten seperti Candi Sewu dan Prambanan, Candi Plaosan,

    Deles Indah dan Rowo Jombor memasukkan tidak kurang dari Rp 243 juta kekas pemda.

    Meskipun termasuk pada produk andalan, kabupaten ini tidak menjadikan pariwisata

    sebagai gantungan hidup. Sampai sekitar awal tahun 1990-an yang menjadi tulang

    punggung perekonomian adlah pertanian.

    Di bidang pertanian, padi dengan varietas rojo lele menjadi produk unggulan.

    Luas panen sawah 55.221 hektar menghasilkan 308.100 ton padi. Sentra produksi padi

    berada dikecamatan cawas. Selain rojolele, tembakau rajangan juga diunggulkan. Dari

    lahan 2.090 hektar yang menjadi gantungan hidup 9.288 rumah tangga petani, dihasilkan

    1.535 ton tembakau kering. Tembakau rajangan wilayah ini memasok kebutuhan pabrik-

    pabrik kretek diPulau jawa.

    Klaten juga menghasilkan tembakau kualitas ekspor. Tembakau voorsternland.

    Bahan pembuat cerutu ini dipasarkan dijerman, swis, amerika, belgia dan belanda. Nilai

    ekspor yang dihasilkan sedikitnya 197.177 dollar AS, pada triwulan 2003. sentra

    tembakau penghasil devisa tersebut berada dikecamatan Kebonarum. Daerah lain yang

    juga menghasilkan tembakau jenis ini adalah kecamatan Gantiwarno, wedi, jogonalan,

    Klaten selatan dan karangnongko.

  • 31

    3.2 GAMBARAN UMUM OPERATOR TELEPON SELULER (TELKOMSEL,

    INDOSAT DAN EXCELCOM).

    1. Kartu Telkomsel.

    a) Kartu simpati dan AS adalah produk-produk kartu GSM yang ditawarkan

    oleh Telkomsel, dan produk-produk tersebut yang akan diteliti. Dapat

    digunakan untuk menjelajah keseluruh propinsi se Indonesia, serta

    menyediakan banyak fasilitas seperti: kartu AS engga ada matinya, gratis

    roaming se Indonesia, 1Time band, perhitungan tariff perdetik, call

    waiting, multy party, GPRS&MMS, Call Me, Telkomsel You`ve Got Mail

    dan masih banyak fasilitas yang lain.

    b) Layanan isi ulang kartu dan tarif.

    Penggunaan kartu telkomsel dibatasi oleh jumlah pulsa dan masa berlaku

    atau yang disebut dengan waktu aktif. Jumlah pembelian pulsa juga

    menentukan waktu aktif kartu. Apabila pembelian pulsa semakin banyak

    maka waktu atau masa aktif kartu tersebut semakin lama. Untuk lebih

    memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masa berlaku kartu

    indosat, maka berikut ini akan disajikan table yang menggambarkan

    tentang masa berlaku atas penggunaan kartu indosat berdasarkan tarif dan

    nilai pulsa.

    DAFTAR TABEL 3.4

    TARIF ISI ULANG KARTU SIMPATI

    Jenis Voucer Waktu Aktif Waktu Isi Ulang Total Aktif

    Rp 10.000,- 7 hari 30 hari 37 hari

  • 32

    Rp 20.000,- 15 hari 30 hari 45 hari

    Rp 50.000,- 30 hari 30 hari 60 hari

    Rp 100.000,- 90 hari 30 hari 120 hari

    Rp 150.000,- 150 hari 30 hari 180 hari

    Rp 200.000,- 180 hari 30 hari 210 hari

    Rp 300.000,- 210 hari 30 hari 240 hari

    Rp 500.000,- 270 hari 30 hari 300 hari

    Rp 1.000.000,- 360 hari 30 hari 390 hari

    DAFTAR TABEL 3.5

    TARIF ISI ULANG KARTU AS

    Jenis Voucer Waktu Aktif Waktu Tenggang

    Rp 5.000,- 7 hari 30 hari

    Rp 10.000,- 10 hari 30 hari

    Rp 25.000,- 30 hari 30 hari

    Rp 50.000,- 40 hari 30 hari

    Rp 100.000,- 60 hari 30 hari

    DAFTAR TABEL 3.6

    TARIF KARTU SIMPATI

    Normal Hemat Super Hemat Jenis Panggilan Mobile 07:00:00 22:00:00 23:00:00

  • 33

    21:59:59 22:59:59 06:59:59

    PANGDO-0 (Di dalam POC_MOBILE)

    simPATI - KH/SP/As 1,500 600 300

    simPATI - Seluler Lain 1,600 1,600 1,300

    PANGDO-1 ( Tujuan POC_MOBILE Bertetangga)

    simPATI - KH/SP/As 4,000 600 300

    simPATI - Seluler Lain 4,000 4,000 3,500

    PANGDO-2 ( Tujuan POC _MOBILE Tidak Bertetangga)

    simPATI - KH/SP/As 4,500 600 300

    simPATI - Seluler Lain 4,500 4,500 4,000

    Jenis Panggilan PSTN

    Di dalam POC_PSTN 950 950 700

    Zone-1 = Jarak Antara 2 POC_PSTN =< 200 KM 2,300 2,300 2,000

    Zone-2 = Jarak Antara 2 POC_PSTN 200 KM- 500 KM 3,720 3,720 3,200

    Zone-3 = Jarak Antara 2 POC_PSTN > 500 KM 4,150 4,150 3,600

    Panggilan ke 102,106,108,222,13XXX (Pager) 950 950 700

    Panggilan Ke 110, 112, 113, 115, 116, 118, 888, 188 Gratis Gratis Gratis

    Panggilan Operator Satelite (Byru)* 8,000 8,000 8,000

    Panggilan Internasional Group I ( Kel. Negara I s.d III ) 8,000 8,000 7,500

    Group II ( kel. Negara IV s.d VII) 12,000 12,000 11,000

    Penerimaan Normal Hemat Super Hemat

  • 34

    07:00:00 21:59:59

    22:00:00 22:59:59

    23:00:00 06:59:59

    Menerima Panggilan di dalam POC_MOBILE Gratis Gratis Gratis

    Menerima Panggilan dari sesama pelanggan Telkomsel di POC_Bertetangga dan Tidak Bertetangga

    Gratis Gratis Gratis

    Menerima Panggilan selain dari pelanggan Telkomsel di POC_Mobile Bertetangga Gratis Gratis Gratis

    Menerima Panggilan selain dari pelanggan Telkomsel di POC_Mobile Tidak Bertetangga Gratis Gratis Gratis

    Sumber: www.telkomsel.com

    DAFTAR TABEL 3.7

    TARIF SMS KARTU SIMPATI

    SMS

    simPATI - KH/SP/As 299 299 299

    simPATI - Seluler Lain Local 350 350 350

    simPATI - Seluler Lain Internasional 600 600 600 Sumber: www.telkomsel.com

    DAFTAR TABEL 3.8

    TARIF TELEPON DAN SMS KARTU AS

    Percakapan Domestik

    Telpon ke Sesama TELKOMSEL (Kartu As, simPATI, KartuHALO) dari Sabang sampai Merauke (Flat) Rp. 20 per detik

    Telpon ke PSTN dari Sabang sampai Merauke (Flat) Rp. 30 per detik

    Telpon ke Operator Lain dari Sabang sampai Merauke (Flat) Rp. 40 per detik

    Menerima panggilan di Seluruh Indonesia dari operator manapun Gratis

    Percakapan Internasional

    Telpon ke Negara Tujuan di Zona 1, 2, 3 Rp. 2.000 per 15 detik

    Telpon ke Negara Tujuan di Zona 4, 5, 6, 7 Rp. 3.000 per

  • 35

    15 detik

    Sms

    SMS ke sesama Kartu As Rp. 99

    SMS ke simPATI dan KartuHALO & TelkomFlexi Rp. 149

    SMS ke operator lain Rp. 299

    SMS International Rp. 1.000

    Gprs & Mms

    GPRS Rp. 12 per KB

    MMS Rp. 1.250 per 50 KBSumber: www.telkomsel.com

    c) Fasilitas-fasilitas unggulan kartu SIMPATI dan AS

    -Paket Meriah Kartu As

    Lagi-lagi kartu As ngasih kejutan untuk kamu. Dengan harga Rp 299 ribu,

    kamu bisa dapet handphone Haier baru plus perdana Kartu As plus bonus

    pulsa Telkomsel senilai total Rp 40 ribu. Harga sudah termasuk PPN!

    2. Kartu Excelcom.

    a) Dengan tingkat persaingan yang semakin ketat antara operator telepon

    seluler, excelcom mengeluarkan produk unggulan diantaranya kartu XL

    bebas dan XL jempol. Tiap kartu tersebut mempunyai keunggulan masing-

    masing. XL bebas ditujukan bagi konsumen yang lebih banyak

    menggunakan fasilitas telepon, sedangkan XL jempol ditujukan bagi

    konsumen yang lebih banyak menggunakan fasilitas sms. Fasilitas fasilitas

    kedua kartu tersebut antara lain kotak suara plus, voice sms, sambungan

    langsung internasional, layanan pesan singkat, 3G, call waiting, dan masih

    banyak lagi fasilitas-fasilitas yang diberikan.

  • 36

    b) Layanan isi ulang kartu dan tarif.

    Penggunaan kartu excelcom dibatasi oleh jumlah pulsa dan masa berlaku

    atau yang disebut dengan waktu aktif. Jumlah pembelian pulsa juga

    menentukan waktu aktif kartu. Apabila pembelian pulsa semakin banyak

    maka waktu atau masa aktif kartu tersebut semakin lama. Untuk lebih

    memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masa berlaku kartu

    indosat, maka berikut ini akan disajikan table yang menggambarkan

    tentang masa berlaku atas penggunaan kartu indosat berdasarkan tarif dan

    nilai pulsa.

    DAFTAR TABEL 3.9

    TARIF ISI ULANG XL JEMPOL

    Isi Ulang Denominasi Masa Aktif

    (hari)

    Masa

    Tenggang

    5.000 30

    10.000 30

    15.000 30

    25.000 30

    35.000 30

    REGULAR

    50.000 30

    30

  • 37

    100.000 90

    200.000 180

    5.000 30

    15.000 30

    35.000 30

    50.000 45

    CITY

    100.000 90

    Sumber: www.xl.co.id

    DAFTAR TABEL 3.10

    TARIF PERCAKAPAN XL JEMPOL

    T a r i f

    Tujuan Zona Peak

    per 30 detik - 06.00 s/d

    21.59

    Off Peak

    per 30 detik - 22.00 s/d

    05.59

    Lokal Rp 500 Rp 250

    Sesama XL Tetangga &

    Seberang Rp 500 Rp 250

    Lokal Rp 350 Rp 200

    PSTN Tetangga &

    Seberang Rp 1.000 Rp 750

    Operator Lain Lokal Rp 750 Rp 650

  • 38

    Tetangga &

    Seberang Rp 1.000 Rp 750

    Sumber: www.xl.co.id

    TARIF SMS DAN LAYANAN XL JEMPOL

    LAYANAN TARIF

    SMS ke sesama XL* Rp 99**

    SMS ke sesama XL (Off Peak

    Senin-Jum'at, 24 Jam

    Weekend) ***

    Rp 45***

    SMS ke operator domestik

    lain

    Rp 299

    SMS Internasional Rp 499

    MMS ke sesama XL** Rp 550/100 kb

    MMS ke operator domestik

    lain

    Rp 1.250/100 kb

    MMS Internasional Rp 3.300/100 kb

    GPRS Rp 10/kb

    Voice SMS Rp 550/pesan

    Layanan Info 818 (24 jam) GRATIS

    Customer Service 817 (24

    jam)

    Rp 399 / panggilan

    Who Called & Notify Me GRATIS

    Voice Mail Telepon lokal ke PSTN

  • 39

    DAFTAR TABEL 3.11

    TARIF ISI ULANG XL BEBAS

    Isi Ulang Denominasi Masa Aktif

    (hari) Masa Tenggang

    5.000 10

    10.000 30

    15.000 30

    25.000 30

    35.000 30

    50.000 30

    100.000 90

    200.000 180

    REGULAR

    300.000 180

    50.000 15 XTRA

    100.000 30

    30 hari

    Sumber: www.xl.co.id

    Tarif sms untuk bebas yaitu Rp350/sms ke semua operator lain maupun ke sesama

    XL.

  • 40

    Masa aktif adalah jangka waktu dimana konsumen leluasa berkomunikasi selama

    konsumen memiliki pulsa.

    Masa tenggang adalah jangka waktu yang diberikan untuk mengisi pulsa agar

    dapat digunakan untuk berkomunikasi ataupun sms.

    c) Fasilitas-fasilitas unggulan kartu XL bebas dan XL jempol

    - Kotak Suara Plus (Voice Mail Plus)

    Apabila ponsel Anda dalam keadaan tidak aktif, berada di luar jangkauan,

    sibuk atau tidak ada jawaban, maka secara otomatis XL mengalihkan

    setiap panggilan ke dalam sistem Kotak Suara (VM).

    - Voice SMS

    Voice SMS dari XL adalah satu terobosan baru di dunia GSM Indonesia

    dalam penyampaian pesan. Layanan ini diberuntukan antar sesama

    pengguna kartu-kartu bebas, jempol, dan Xplor dengan tarif pengiriman

    satu pesan Rp 500 (sebelum pajak). Penerima voice SMS tidak dikenakan

    biaya sama sekali selama berada di dalam jaringan XL.

    - 3G

    jempol menghadirkan layanan 3G yang akan lebih mendekatkan

    konsumen dengan lawan bicaranya pada saat berkomunikasi lewat salah

    satu fitur 3G, yaitu video call. Nikmati fasilitas layanan video call

    dengan jempol Anda

    - Lowongan kerja

  • 41

    Dengan jempol, Anda juga dapat mencari informasi lowongan pekerjaan

    dengan cara yang mudah. Cukup dengan mendaftarkan diri serta pekerjaan

    dan kota tempat bekerja yang diminati melalui pengiriman SMS ke 5154,

    Anda akan mendapatkan balasan berupa lowongan pekerjaan sesuai yang

    Anda minati.

    - Pengiriman data atau faksimili

    Dengan fasilitas ini, Anda dapat mengirim atau menerima Data/Faksimili

    di berbagai tempat di seluruh dunia selama operator telepon seluler di

    negara tersebut telah menjalin kerja sama dengan XL. Layanan ini juga

    harus didukung oleh fasilitas pada ponsel Anda.

    - Multy party calling

    Fitur ini memungkinkan Anda untuk melakukan pembicaraan hingga

    maksimal 6 orang (termasuk pemanggil) pada waktu yang bersamaan

    melalui nomor XL Anda (conference call). Pembicaraan multi pihak hanya

    dapat dilakukan oleh pihak pemanggil dengan ditunjang oleh jenis atau

    merek ponsel tertentu yang memiliki fitur Multi Party.

    3. Kartu Indosat

    a) Kartu mentari dan IM3merupakan kartu prabayar yang diproduksi oleh

    satelindo. Keunggulan dari Kartu indosat adalah memiliki jangkauan yang

    luas, jangkauan kartu indosat dapat menjangkau seluruh Indonesia,

    sehingga dimanapun kita berada, kita tetap dapat berkomunikasi maupun

  • 42

    sms tanpa terganggu tidak adanya jaringan. Berbagai fasilitas yang

    disediakan untuk kemudahan dan kenyamanan berkomunikasi.

    b) Layanan isi ulang kartu dan tarif

    Penggunaan kartu indosat dibatasi oleh jumlah pulsa dan masa berlaku

    atau yang disebut dengan waktu aktif. Jumlah pembelian pulsa juga

    menentukan waktu aktif kartu. Apabila pembelian pulsa semakin banyak

    maka waktu atau masa aktif kartu tersebut semakin lama. Untuk lebih

    memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masa berlaku kartu

    indosat, maka berikut ini akan disajikan table yang menggambarkan

    tentang masa berlaku atas penggunaan kartu indosat berdasarkan tarif dan

    nilai pulsa.

    DAFTAR TABEL 3.12

    ISI ULANG KARTU IM3

    Jenis Voucer Masa Aktif

    (Reguler)

    Masa Aktif

    (sms)

    Masa

    Tenggang

    Rp 5.000,- 5 hari 15 hari 30 hari

    Rp 8.000,- - 7 hari 30 hari

    Rp 10.000,- 7 hari - 30 hari

    Rp 15.000,- - 30 hari 30 hari

    Rp 20.000,- 15 hari - 30 hari

    Rp 25.000,- 15 hari - 30 hari

    Rp 30.000,- 25 hari - 30 hari

    Rp 40.000,- 30 hari - 30 hari

  • 43

    Rp 50.000,- 30 hari - 30 hari

    Rp 75.000,- 45 hari - 30 hari

    Rp 100.000,- 60 hari - 30 hari

    Rp 150.000,- 90 hari - 30 hari

    DAFTAR TABEL 3.13

    ISI ULANG KARTU MENTARI

    Jenis Voucer Masa Aktif Masa Tenggang

    Rp 5.000,- 5 hari 30 hari

    Rp 10.000,- 7 hari 30 hari

    Rp 20.000,- 15 hari 30 hari

    Rp 25.000,- 15 hari 30 hari

    Rp 30.000,- 25 hari 30 hari

    Rp 40.000,- 30 hari 30 hari

    Rp 50.000,- 30 hari 30 hari

    Rp 75.000,- 45 hari 30 hari

    Rp 100.000,- 60 hari 30 hari

    Rp 150.000,- 90 hari 30 hari

    DAFTAR TABEL 3.14

    TARIF BICARA KARTU MENTARI

    Tarif Bicara Mentari (per 30 detik) - Tarif sesudah Ppn

    Tarif Bicara Mentari (per 30 detik)

    Tujuan Jam Jam

    Ke Mentari Ke Mentari

  • 44

    Hebat (Senin, Selasa, Rabu dan Kamis)

    Hebat Weekend

    (Jumat, Sabtu dan Minggu)

    Sibuk

    07.00 -

    23.00

    Non Sibu

    k 23.00 -

    07.00

    Jam Sibuk 07.00

    - 23.00

    Jam Non

    Sibuk 23.00

    - 07.00

    Jam Sibuk 07.00

    - 23.00

    Jam Non

    Sibuk 23.00

    - 07.00

    PSTN 450 450

    GSM Lain

    750 Lokal

    Selular INDOS

    AT

    750

    150 250 150 50 50

    PSTN

    GSM Lain

    1600 1600

    SLJJ Selular INDOS

    AT 750 150 250 150 250 150

    Sumber: www.indosat.com

    DAFTAR TABEL 3.15

    TARIF SMS KARTU MENTARI

    Tarif SMS Mentari

    Tujuan Rupiah

    Nasional 350

    Internasional 500

    Sumber: www.indosat.com

  • 45

    DAFTAR TABEL 3.16

    TARIF KARTU IM3

    Peak (Rp/30dtk)

    Off P (Rp/30dtk) Panggilan Tujuan Panggilan (07.00-

    23.59) (00.00-06.59)

    Sesama IM3 400 (Promo) PSTN 400 (Promo)

    Dalam Satu Area

    (Lokal) Seluler Lain* 400 (Promo) Sesama IM3 500 500

    PSTN 1.750 1.500

    Di Dalam Area Asal

    Antar Area Seluler Lain* 2.000 1.750 Sesama IM3 500 250

    PSTN 540 360 Dalam Satu Area Seluler Lain* 930 780 Sesama IM3 500 500

    PSTN 1.750 1.500

    Di Luar Area Asal

    Antar Area Seluler Lain* 2.000 1.750

    c) Fasilitas-fasilitas unggulan kartu im3 dan mentari

    - Voice Mail Service

    Voice Mail adalah media penyimpanan pesan suara, untuk dapat mengakses

    mailbox dapat menekan / dial 08166122

    - Roaming Internasional

    Fasilitas yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan saat berada diluar negeri,

    layanan tersebut memberikan keleluasaan kepada pelanggan untuk dapat

    menerima dan melakukan panggilan maupun sms.

    - LBS

    Layanan yang memungkinkan pelanggan mentari memperoleh kemudahan

    untuk mendapatkan informasi-informasi penting yang diinginkan jika berada

    disuatu lokasi.

  • 46

    - I-Ring

    Layanan nada panggil pribadi yang dapat dipilih dan berlangganan sesuai

    dengan jenis lagu dan suara yang diminati palanggan.

    - Call Waiting / Call Hold

    Fasilitas untuk menerima panggilan atau melakukan panggilan bahkan saat

    sedang berkomunikasi cukup dengan menahan /hold, dan mengalihkan /swap

    pembicaraan.

    - CLI (Calling Line Identification)

    Feature untuk memunculkan nomor telepon/ nama pada handphone penerima.

    - I-Sms Warna

    Terobosan baru dalam dunia sms agar tidak bosan dan basi, yaitu sms dengan

    menggunakan huruf warni-warni dan juga omotion bergerak.

    - Call Barring

    Dengan Call Barring kita dapat memblokir/ mencegah telepon/ panggilan

    masuk (incoming call) atau telepon/ panggilan keluar (outgoing call).

  • 47

    3.3 Subyek Penelitian

    Subyek penelitian adalah konsumen yang memakai operator telepon

    seluler terhadap loyalitasnya pada salah satu operator telepon seluler.

    3.4 Teknik Pengambilan Sampel

    Metode pengambilan sampel . yang digunakan adalah accidental sampling,

    adalah teknik pengumpulan sampel berdasarkan kriteria tertentu, yakni siapa

    saja yang secara kebetulan dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,

    kriteria responden adalah masyarakat yang memakai operator telepon seluler,

    yang mudah dihubungi, dan bersifat kooperatif.

    3.5 Jenis Data

    Jenis data yang digunakan untuk membantu dalam memecahkan masalah

    dalam penelitian ini adalah:

    Data Primer:

    Data pimer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

    obyek/sumber penelitian.

    3.6 Teknik Pengumpulan Data Kuesioner

    Dilakukan dengan,cara membagikan daftar pertanyaan kepada

    responden untuk mendapatkan keterangan atau jawaban.

    3.7 Definisi Operasional Variabel Penelitian

    1. Definisi variable penelitian

    a. Switcher (berpindah-pindah)

    Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dikatakan sebagai

    pelanggan yang berada pada tingkat paling dasar.

  • 48

    b. Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan).

    Pembeli yang berada pada tingkatan ini dapat dikategorikan sebagai

    pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya

    c. Satisfied Buyers (pembeli yang puas dengan biaya peralihan).

    Pada tingkatan ini, pembeli merek masuk dalam kategori puas apabila

    mereka mengkonsumsi merek tersebut

    d. Likes the Brand (menyukai merek).

    Pembeli yang masuk dalam kategori ini adalah pembeli yang sungguh-

    sungguh menyukai merek tersebut.

    e. Commited Buyers (pembeli yang komit).

    Pada tahapan ini pembeli merupakan pelanggan yang setia.

    Untuk mengetahui variable penelitian berdasarkan landasan teori

    tentang loyalitas merek maka dibawah ini ukuran loyalitas konsumen

    (Schiffman dan kanuk, 1987:259) antara lain:

    a) Konsumen tersebut dianggap loyal jika konsumen tersebut melakukan tiga

    kali berturut-turut pada merek yang sama.

    b) Loyalitas merek diukur dengan proporsi dari total pembelian produk

    dimana suatu keluarga setia pada merek yang sering dibeli.

    c) Loyalitas merek diukur dari sikap terhadap merek.

    d) Loyaitas merek diukur dari keterlibatan konsumen.

  • 49

    2. Alat ukur yang akan digunakan untuk mengukur vanabel penelitian,dan

    teknik penentuan skala.

    Kuosioner pada bagian II ini mengunakan skala likert dengan lima

    kemungkinan jawaban serta bobot.

    a. Tidak pernah, sangat tidak setuju, sangat tidak puas, sangat tidak suka.

    : Nilai 1

    b. Jarang, tidak setuju, tidak puas, tidak suka : Nilai 2

    c. Kadang-kadang, ragu-ragu, biasa saja. : Nilai 3

    d. Sering,setuju, puas, suka. : Nilai 4

    e. Selalu, sangat setuju, sangat puas, sangat setuju. : Nilai 5

    3.8 Uji Kualitas Data

    3.8.1 Pengujian Validitas

    Pengujian Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrument atau

    alat-alat penelitian benar-benar dapat mencermikan variabel atau atribut

    yang diukur pengujian validitas menggunakan model korelasi person

    (product moment coefficient of correlation) dimana. (Sutrisno, 1991:23)

    ( )( )( ){ } ( ){ }

    =2222

    N.

    yyNxxN

    yxxyRxy

    Dimana :

    Rxy : Koefisien korelasi produk moment

    x : nilai dari setiap item

    y : nilai dari semua item

    : 5%

  • 50

    Nilai signifikasi < 0.05 maka item pertanyaan yang di ajukan tersebut

    valid.

    3.8.2 Pengujian Reabilitas

    Reabilitas adalah tingkat kestabilan dari suatu alat ukur dalam suatu

    gejala. Untuk mengukur reabilitas pada penelitian ini, rumus yang

    digunakan, adalah rumus Alpha Crombach , yaitu (Sutrisno. 1954:272)

    keterangan :

    rii = reabilitas instrument

    K = banyaknya butir pertanyaan

    b2 = jumlah varian butir 2t = varian total (Sutrisno Hadi, 1984: 372)

    3.9 Uji Analisis Data

    1. Possibility rate of Transition

    Untuk mengetahui bagaimana loyalitas konsumen terhadap produk dan jasa

    operator telepon seluler digunakan analisis untuk menghgitung possibility rate

    of transition (kemungkinan perpindahan merk) dari berbagai merk yang sejenis

    yang beredar di pasaran. Formula yang digunakan : (Darmadi Durianto, 2001:

    133)

    Pro T = - tAtxAlxIn

    t %1001

    =

    t

    bK

    Krii 221

    1

  • 51

    Dimana :

    Pro T : kemungkinan perpindahan suatu produk

    Alx : konsumen yang tetap setia/loyal terhadap merek x

    Atx : total konsumen yang diteliti dari merk x

    t : banyaknya penelitian

    semakin tinggi nilai Pro T maka semakin rendag loyalitas konsumen

    trhadap produk yang diteliti. Sebaliknya semakin rendah nilai Pro T

    maka semakin tinggi loyalitas konsumen terhadap produk tersebut.

    2. Untuk mengetahui urutan tingkatan-tingkatan Brand Loyalty yang

    paling baik menurut penilaian konsumen jasa operator telepon seluler

    dengan cara menghitung masing-masing factor tingkatan brand loyalty

    yang ada berdasarkan jawaban responden bagian-bagian kuesioner.

    Analisis yang digunakan analisis arithmetic mean (mean aritmatika)

    rumusnya: (Darmadi Durianto, 2001:43)

    Rata-rata (X) = n

    fx ii Dimana :

    xi = nilai pengukuran ke-i

    fi = frekuensi kelas i

    n = banyaknya pengamatan

    Untuk mengetahui penilain konsumen terhadap masing-masing

    tingkatan Brand Loyalty digunakan rentang skala. Sebagai gambaran bila

    peneliti memberi lima alternatif jawaban kepada responden, maka rentang

    skala yang digunakan adalah 1 sampai 5.

  • 52

    Pemetaan bobot penilaian adalah sebagai berikut :

    Skala 1 = sangat jelek, diberi bobot 1

    Skala 2 = Jelek, diberi bobot 2

    Skala 3 = Cukup, diberi bobot 3

    Skala 4 = Baik diberi bobot 4

    Skala 5 = Sangat baik, diberi bobot 5

    Maka penggolongan kategori berdasarkan nilai score (score) yang

    diperoleh dilakukan dengan cara mengalikan besarnya bobot pada kategori

    tertentu yang telah ditetapkan dengan jumlah responden yang masuk dalam

    kategori yang sama. Selanjutnya dari data yang diperoleh, dicari nilai

    rata-ratanya untuk mengetahui ukuran keragaman tanggapan responden. Hasil

    dari nilai rata-rata tersebut kemudian diciptakan ke rentang skala yang

    mempertimbangkan informasi interval berikut : (Darmadi Durianto, 2001:43)

    Interval = kelas Banyaknya

    rendah nilai- tertingginilai = 5

    1-5 = 0,8

    Setelah besarnya interval diketahui , kemudia dibuat rentang skala

    sehingga dapat diketahui dimana letak rata-rata penilaian responden terhadap

    setiap unsur differensiasinya dan sejumlah variasinya.

    Rentang skala tersebut adalah :

    1,00 1,79 = sangat jelek (SJ)

    1,80-2,59 = Jelek (J)

    2,60-3,39 = Cukup (C)

    3,40-4,19 = Baik (B)

    3,20-5,00 = Sangat Baik (SB)

  • 53

    BAB IV

    ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    4.1 DATA IDENTITAS RESPONDEN

    Identitas responden terbagi menjadi sebagai berikut :

    1. Berdasarkan jenis pekerjaan.

    TABEL 4.1 DATA IDENTITAS RESPONDEN

    No Keterangan Jumlah Presentase

    1 Pelajar dan Mahasiswa 50 50%

    2 Pegawai negeri dan ABRI 15 15%

    3 Pegawai Swasta 15 15%

    4 Wiraswasta 20 20%

    Jumlah 100 100%

    Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa 100 responden yang didapat diperoleh hasil

    yaitu responden pelajar dan mahasiswa sebanyak 50 orang (50%), pegawai negeri

    dan ABRI sebanyak 15 orang (15%), pegawai swasta sebanyak 15 orang (15%),

    wiraswasta sebanyak 20 orang (20%).

    2. Berdasarkan pemakaian kartu operator Telkomsel, Indosat dan

    Exelcom

  • 54

    TABEL 4.2 DATA RESPONDEN BERDASARKAN PEMAKAIAN KARTU

    OPERATOR TELKOMSEL , INDOSAT DAN ECELCOM No Keterangan Jumlah Presentase

    1 Telkomsel 35 35%

    2 Indosat 26 26%

    3 Exelcom 39 39%

    Jumlah 100 100%

    Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa 100 responden yang

    didapat diperoleh hasil jumlah responden yang memakai kartu operator

    telepon seluler Telkomsel 35 orang (35%), Indosat 26 orang (26%),

    Exelcom 39 orang (39%).

    3. Berdasarkan perpindahan responden dari satu operator ke operator

    lainnya.

    TABEL 4.3 DATA RESPONDEN BERDASARKAN PERPINDAHANNA DALAM MEMAKAI OPERATOR TELEPON SELULER

    No Keterangan Jumlah Presentase

    1 Ya (Selalu memakai lebih dari satu operator) 32 32%

    2 Tidak (tidak pernah memakai 2 atau lebih operator ) 68 68%

    Jumlah 100 100%

    Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa 100 responden yang didapat, diperoleh

    hasil yaitu responden yang menjawab ya sebanyak 32 orang (32%), yang

    menjawab tidak sebanyak 68 orang (68%).

  • 55

    4.2 UJI KEVALIDAN DATA

    Dalam penelitian ini penulis menentukan kuesioner yang disebar

    sebanyak 110 lembar (5 lembar hanya diisi 10 nomer, 3 lembar tidak di isi,

    2 lembar hanya di isi 5 nomer) yang kembali dan dapat dipakai sebanyak 100. Hal

    ini dimaksudkan untuk menjaga adanya konsumen yang tidak serius dalam

    mengisi kuesioner , misalnya dari 20 pertanyaan yang ada, hanya diisi 5 soal .

    Untuk mengukur ketepatan alat ukur dan kehandalan kuesioner , maka

    dilakukan uji validitas dan reiabilitas. Proses analisis yang digunakan adalah

    Program computer SPSS for Windows Release 13 sebanyak 110 kuesioner

    disebarkan, namun hanya 100 kuesioner yang diolah untuk menjaga kesahihan

    dan kehandalan kuesioner.

    Pada Uji Validitas yang pertama pada item pertanyaan 13,18 dan 20 Tidak

    Valid. Namun item pertanyaan ini dianggap penting sehingga pada penyebaran

    50 kuesioner ke-2 masih digunakan. Setelah data terkumpul sebanyak 100

    responden dan di lakukan Uji Validitas dan Reliabilitas diperoleh hasil semua

    item pertanyaan dapat digunakan untuk analisis. Setelah dilakukan uji kedua

    ternyata semua pertanyaan Valid.

  • 56

    4.2.1 Hasil Uji Validitas

    TABEL 4.4

    TABEL KORELASI SWICHER

    Correlations

    1 .682** .542** .631** .826**.000 .000 .000 .000

    100 100 100 100 100.682** 1 .552** .720** .862**.000 .000 .000 .000100 100 100 100 100

    .542** .552** 1 .688** .830**

    .000 .000 .000 .000100 100 100 100 100

    .631** .720** .688** 1 .891**

    .000 .000 .000 .000100 100 100 100 100

    .826** .862** .830** .891** 1

    .000 .000 .000 .000100 100 100 100 100

    Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

    Soal1

    Soal2

    Soal3

    Soal4

    Total

    Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Total

    Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

    TABEL 4.5

    TABEL KORELASI HABBITUAL BUYERS

    Correlations

    1 .682** .542** .631** .826**.000 .000 .000 .000

    100 100 100 100 100.682** 1 .552** .720** .862**.000 .000 .000 .000100 100 100 100 100.542** .552** 1 .688** .830**.000 .000 .000 .000100 100 100 100 100.631** .720** .688** 1 .891**.000 .000 .000 .000100 100 100 100 100.826** .862** .830** .891** 1.000 .000 .000 .000100 100 100 100 100

    Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

    Soal1

    Soal2

    Soal3

    Soal4

    Total

    Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Total

    Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

  • 57

    TABEL 4.6

    TABEL KORELASI SATIESFIED BUYERS

    Correlations

    1 .682** .542** .631** .826**.000 .000 .000 .000

    100 100 100 100 100.682** 1 .552** .720** .862**.000 .000 .000 .000100 100 100 100 100

    .542** .552** 1 .688** .830**

    .000 .000 .000 .000100 100 100 100 100

    .631** .720** .688** 1 .891**

    .000 .000 .000 .000100 100 100 100 100

    .826** .862** .830** .891** 1

    .000 .000 .000 .000100 100 100 100 100

    Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

    Soal1

    Soal2

    Soal3

    Soal4

    Total

    Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Total

    Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

    TABEL 4.7

    TABEL KORELASI LIKING THE BRAND

    Correlations

    1 .271** .463** .571** .756**.006 .000 .000 .000

    100 100 100 100 100.271** 1 .305** .247* .586**.006 .002 .013 .000100 100 100 100 100.463** .305** 1 .754** .843**.000 .002 .000 .000100 100 100 100 100.571** .247* .754** 1 .850**.000 .013 .000 .000100 100 100 100 100.756** .586** .843** .850** 1.000 .000 .000 .000100 100 100 100 100

    Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

    Soal13

    Soal14

    Soal15

    Soal16

    Total

    Soal13 Soal14 Soal15 Soal16 Total

    Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

    Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.

  • 58

    TABEL 4.8

    TABEL KORELASI COMMITED BUYERS

    Correlations

    1 .580** .452** .155 .703**.000 .000 .124 .000

    100 100 100 100 100.580** 1 .350** .027 .595**.000 .000 .793 .000100 100 100 100 100.452** .350** 1 .381** .783**.000 .000 .000 .000100 100 100 100 100.155 .027 .381** 1 .686**.124 .793 .000 .000100 100 100 100 100.703** .595** .783** .686** 1.000 .000 .000 .000100 100 100 100 100

    Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

    Soal17

    Soal18

    Soal19

    Soal20

    Total

    Soal17 Soal18 Soal19 Soal20 Total

    Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

    Berdasarkan uji validitas tampak beberapa nilai korelasi pearson yang

    menunjukkan signifikansi. Tanda ** menunjukkan korelasi tersebut signifikan

    pada = 0,01 sementara tanda * menunjukkan nilai korelasi tersebut

    signifikan pada = 0,05 berdasarkan ketentuan tersebut maka dapat

    disimpulkan bahwa tidak ada butir pertanyaan yang signifikan pada 0,01

    sementara semua butir pertanyaan n1 sampai dengan n20 signifikan pada 0,05.

    hal ini berarti butir-butir pertanyaan mengenai Swicher, Habitual Buyer,

    Satiesfied Buyers, Liking The Brand dan Commited Buyer adalah valid. Hasil

    selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.

  • 59

    4.2.2 Hasil Uji Reliabilias

    Berdasarkan hasil Uji Reliabilitas , tampak nilai Cronbach Alpha

    sebesarr Switcher 0,829, Habbitual Buyers 0,768. Menurut Sekaran (2000) Hasil

    Uji Reliabilitas dianggap _eliable jika nilai Cronbach Alpha 0,6. Berdasarkan

    pedoman tersebut maka kasus diatas _eli disimpulkan bahwa instrument

    penelitian tersebut _eliable. Hasil uji Reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 3.

    4.3 HASIL PENELITIAN

    Untuk mengetahui bagaimana loyalitas terhadap produk dan jasa layanan

    kartu Telkomsel, Indosat, dan Exelcom, maka digunakan analisis possibility rate

    on transition (kemungkinan perpindahan merek) dari berbagai merek produk

    yang sejenis dan beredar dipasar, maka Formulasi yang digunakan adalah :

    (Darmadi Durianto. 2001 : 133)

    Pro T : - tAlxAlxIn

    t 100% 1

    Keterangan :

    Pro T : kemungkinan tingkat perpindahan suatu merek

    Alx : konsumen yang loyal terhadap merek x

    Atx : total konsumen yang diteliti dari merek x

    t : banyaknya penelitian

    Dalam hal ini apabila nilai Pro T yang dihasilkan lebih besar, maka

    konsumen tersebut tidak loyal terhadap suatu produk. Selanjutnya untuk

    menentukan ukuran loyalitas, maka dicari interval responden dengan cara

    banyaknya responden dibagi dengan banyaknya kelas.

  • 60

    Interval = 205

    100kelas banyaknya

    responden banyaknya ==

    Setelah besarnya interval responden diketahui, kemudian dihitung nilai Pro T

    masing-masing ukuran loyalitas tersebut, yaitu :

    - %10010020

    11 In = 160,9 (Sangat tidak loyal)

    - %10010040

    11 In = 91,6 (Tidak loyal)

    - %10010060

    11 In = 51 (Biasa saja)

    - %10010080

    11 In = 22,3 (Loyal)

    - %100100100

    11 In = 0 (Sangat loyal)

    Setelah dihitung niai masing-masing Pro T , kemudian dibuat rentang skala

    sehingga dapat dketahui dimana letak rata-rata ukuran loyalitas :

    0 22,2 : Sangat Loyal (SL)

    22,3 50 : Loyal (L)

    51 91,5 : Biasa Saja (BS)

    91,6 160,8 : Tidak Loyal (TL)

    > 160,9 : Sangat Tidak Loyal (STL)

    SL L BS TL STL

    0 22,2 50 91,5 60,8 160,9

  • 61

    a. Matrik perpindahan merek dari tabulasi kuosioner.

    TABEL 4.9 MATRIKS PERPINDAHAN MEREK DARI TABULASI

    KUESIONER Dari/Ke Telkomsel Indosat Exelcom Total %

    Telkomsel 25 4 6 35 35

    Indosat 3 19 4 26 26

    Excelcom 4 9 26 39 39

    Total 32 32 36 100 100

    b. Menentukan kemungkinan tingkat perpindahan kartu Telkomsel,

    Indosat dan Exelcom Pro T.

    Telkomsel :

    Pro T = - tAlAlIn

    t xx %1001

    = - tInt

    %10035251

    = 33,64 %

    Indosat :

    Pro T i= tAlAl

    Int x

    x %1001

    = tInt

    %10026191

    = 31,36 %

  • 62

    Exelcom :

    Pro T = tAlAl

    Int x

    x %1001

    = tInt

    %10039261

    = 40,55 %

    Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemungkinan perpindahan merek

    sebesar Telkomsel sebesar 33,64 32 %, Indosat sebesar 31, 36 %, Exelcom

    sebesar 40 , 55%. Sedangkan hasil perhitungan percentage of unloyal. Telkom

    28,571 %, Indosat sebesar 28 %, Exelcom sebesar 37,5% (lihat tabel 4.15.2).

    Karena semakin besar nilai pro T yang diperoleh , diperkirakan tingkat loyalitas

    pelanggan semakin mengecil. Berarti menunukan konsumen sangat loyal terhadap

    produk operator telepon seluler Telkomsel, Indosat dam Exelcom. Berikut ini

    tabel perincian kedua perhitungan diatas.

    TABEL 4.10

    PERHITUNGAN NILAI PRO T DAN PERCENTAGE OF UNLOYAL KARTU TELKOMSEL, INDOSAT DAN EXELCOM

    Pro T merek Pro T (%) Percentage of Unloyal (%)

    Telkomsel = -3525

    11 In 100% t = 33,64

    3510 100 % = 28,57 %

    Indosat = 2619

    11 In 100% t = 31,36

    267 100% = 26,92 %

    Exelcom = 3926

    11 In 100% t = 48,55

    3913 100% = 33,33 %

  • 63

    Dari 100 orang responden meliput, Telkomsel: 25 responden akan tetap

    menggunakan kartu Telkomsel, sedangkan sisanya 10 responden akan berpindah

    ke mereka lain. Indosat: 19 responden akan tetap menggunakan kartu Indosat ,

    sedangkan sisanya 7 responden akan berpindah ke merek lain. Exelcom:

    26 responden akan tetap menggunakan kartu Exelcom, sedangkan sisanya

    13 responden akan berpindah ke merek lain.

    2. Untuk mengetahui urutan tingkatan-tingkatan brand loyalty yang terbaik

    menurut penilaian konsumen dengan cara menghitung masing-masing faktor

    tingkatan brand loyalty berdasarkan jawaban responden pada kuesioner, maka

    analisis yang digunakan adalah analisis Aritmathic Mean. (Darmadi Durianto,

    2001:43).

    Rata-rata )x(__

    = n

    fx ii Keterangan :

    xi : nilai pengukuran ke-i

    fi : frekuensi kelas ke-I

    N : banyaknya pengamatan

  • 64

    Sedangkan proses analisis yang digunakn dengan cara perhitungan

    manual (lihat lampiran). Untuk lebih jelasnya lihat tabel perincian berikut :

    TABEL 4.11

    Tingkatan Loyalitas Merek pada Kartu Telkomsel

    No Tingkatan Loyalitas

    Merek

    Mean Per

    Variabel

    1 Switcher 2,66

    2 Habbitual buyer 2,80

    3 Satisfied buyer 4,08

    4 Liking the brand 4,00

    5 Commited buyer 3,40

    TABEL 4.12

    Tingkatan Loyalitas Merek pada Kartu Indosat

    No Tingkatan Loyalitas

    Merek

    Mean Per

    Variabel

    1 Switcher 3,0

    2 Habbitual buyer 2,88

    3 Satisfied buyer 3,92

    4 Liking the brand 3,85

    5 Commited buyer 3,77

  • 65

    TABEL 4.13

    Tingkatan Loyalitas Merek pada Kartu Exelcom

    No Tingkatan Loyalitas

    Merek

    Mean Per

    Variabel

    1 Switcher 2,79

    2 Habbitual buyer 3,00

    3 Satisfied buyer 4,13

    4 Liking the brand 4,07

    5 Commited buyer 3,28

    Dari perhitungan aritmathic mean terhadap tingkatan Loyalitas Merek

    pada kartu Telkomsel menunjukan bahwa tingkatan satisfied buyers memiliki

    nilai rata-rata hitung yang tertinggi, yaitu sebesar 4,08 sedangkan tingkatan

    Switcher memiliki nilai rata-rata hitung yang terendah sebesar 2,66. Hal ini

    berarti bahwa responden dalam membeli kartu Telkomsel berdasarkan informasi

    yang di dapat mampu menunjukkan loyalitas yang kuat dan atau puas pada produk

    Telkomsel meskipun mereka harus menanggung biaya perlalihan yang terkait

    dengan uang atau resiko yang terkait dengan tindakan mereka beralih merek.

    Dari perhitungan aritmathic mean terhadap tingkatan Loyalitas merek

    pada kartu Indosat menunjukkan bahwa tingkatan satisfied buyers memiliki nilai

    rata-rata hitung yang tertinggi, yaitu sebesar 3,92 sedangkan tingkatan Switcher

    memiliki nilai rata-rata hitung yang terendah sebesar 3. Hal ini berarti bahwa

    responden dalam membeli kartu Indosat berdasarkan informasi yang didapat,

    mampu menunjukkan loyalitas yang kuat pada produk Indosat.

  • 66

    Dari perhitungan aritmathic mean terhadap tingkatan Loyalitas Merek

    pada kartu Exelcom menunjukkan bahwa tingkatan satisfied buyers memiliki nilai

    rata-rata hitung yang tertinggi yaitu, yaitu sebear 4,13 sedangkan tingkatan

    Switcher memiliki nilai rata-rata hitung yang terendah sebesar 2,79. Hal ini berarti

    bahwa responden dalam membeli kartu Exelcom berdasarkan informasi yang

    didapat mampu menunjukkan loyalitas yang kuat pada produk Exelcom.

    Untuk mengetahui nilai rata-rata pada masing-masing tingkatan brand

    loyalty, maka digunakan rentang skala 1 sampai 5. Pemetaan bobot penilaian

    adalah sebagai berikut :

    Skala 1 = sangat buruk, diberi bobot 1

    Skala 2 = buruk, diberi bobot 2

    Skala 3 = cukup, diberi bobot 3

    Skala 4 = baik, diberi bobot 4

    Skala 5 = sangat baik, diberi bobot 5

    Hasil penggolongan kategori berdasarkan nilai diperoleh dengan cara

    mengalikan besarnya bobot pada kategori tertentu yang telah ditetapkan dengan

    jumlah responden yang masuk dalam kategori yang sama. Selanjutnya dicari nilai

    rata-ratanya untuk mengetahui ukuran pemusatan dan ukuran keragaman

    tanggapan responden. Hasil dari nilai rata-rata tersebut kemudian dipetakan

    ke dalam rentang skala yang mempertimbangkan informasi interval berikut :

    Interval = sbanyakkela

    dahnilaiterenngginilaiterti = 5

    15 = 0,8

  • 67

    Setelah besarnya interval diketahui, kemudian dibuat rentang skala

    sehingga dapat diketahui dimana letak rata-rata penilaian responden terhadap

    setiap unsur diferensiasinya dan sejauh mana variasinya.

    Rentang skala tersebut adalah ;

    1,00 1,79 : Sangat Jelek (SJ)

    1,80 - 2,59 : Jelek (J)

    2,60 3,39 : Cukup (C)

    3,40 4,19 : Baik (B)

    4,20 5,00 : Sangat baik (SB)

    Berdasarkan tabel 4.11 sampai dengan 4.13 dapat diketahui penilaian

    konsumen terhadap masing-masing tingkatan loyalitas merek Telkomsel, yaitu:

    1. Switcher

    Nilai rata-rata responden yang masuk kategori ini sebesar 2,66 maka

    termasuk dalam skala cukup (rentang 2,60 3,39)

    2. Habbitual buyer

    Nilai rata-rata responden yang masuk kategori ini sebesar 2,80 maka

    termasuk dalam skala cukup (rentang 2,60 3,39).

    SJ J C B SB

    1,00 1,79 2,59 3,39 4,19 5,00

  • 68

    3. Satisfied buyer

    Nilai rata-rata responden yang masuk kategori ini sebesar 4,08 maka

    termasuk dalam skala baik (rentang 3,40 4,19)

    4. Liking the brand

    Nilai rata-rata responden yangmasuk kategori ini sebesar 4,00 maka

    termasuk dalam skala baik (rentang 3,40 4,19)

    5. Commited buyer

    Nilai rata-rata responden yang masuk katgeori ini sebesar 3,40 maka

    termasuk dalam skala baik (rentang 3,40 4,19).

    Berdasarkan tabel 4.16.2 dapat diketahui penilaian konsumen

    terhadap masing-masing tingkatan loyalitas merek Indosat, yaitu :

    1. Switcher

    Nilai rata-rata responden yang masuk kategori ini sebesar 3 maka

    termasuk dalam skala cukup (rentang 2,60 3,39).

    2. Habbitual buyer

    Nilai rata-rata responden yang masuk kategori ini sebesar 2,88 maka

    termasuk dalam skala cukup (rentang 2,60 3,39).

    3. Satisfied buyer

    Nilai rata-rata responden yang masuk kategori ini sebesar 3,92 maka

    termasuk dalam skala baik (rentang 3,40 4,19).

    4. Liking the brand

    Nilai rata-rata responden yang masuk kategori ini sebesar 3,85 maka

    termasuk dalam skala baik (rentang 3,40 4,19)

  • 69

    5. Commited buyer

    Nilai rata-rata responden yang masuk kategori ini sebesar 3,77 maka

    termasuk dalam skala cukup (rentang 2,60 3,39).

    Berdasarkan tabel 4.16.3 dapat diketahui penilaian konsumen

    terhadap masing-masing tingkatan loyalitas merek Exelcom, yaitu :

    1. Switcher

    Nilai rata-rata responden yang masuk katgori ini sebesar 2,79 maka

    termasuk dalam skala cukup (rentang 2,60 3,39).

    2. Habbitual buyer

    Nilai rata-rata responden yang masuk kategori ini sebesar 3,00 maka

    termasuk dalam skala cukup (rentang 2,60 3,39).

    3. Satisfied buyer

    Nilai rata-rata responden yang masuk kategori ini sebesar 4,13 maka

    termasuk dalam skala baik (rentang 3,40 4,19).

    4. Liking the brand

    Nilai rata-rata responden yang masuk kategori ini sebesar 4,07 maka

    termasuk dalam skala baik (rentang 3,40 4,19).

    5. Commited buyer

    Nilai rata-rata responden yang masuk kategori ini sebesar 3,28 maka

    termasuk dalam skala cukup (rentang 2,60 3,39).

  • 70

    4.4 Pembahasan

    Berdasarkan hasil perhitungan diatas kemungkinan perpindahan merek

    Telkomsel sebesar 33,64% Indosat sebesar 31,36%, Exelcom sebesar 40,05%.

    Sedangkan hasil perhitungan percentage of unloyal Telkomsel sebesar 28,571%,

    Indosat sebesar 26,92%, Exelcom sebesar 33,33% (Lihat tabel 4.10). Karena

    semakin besar nilai pro T yang diperoleh, diperkirakan tingkat loyalitas

    pelanggan semakian mengecil berarti hal ini menunjukan konsumen sangat loyal

    terhadap produk operator telepon seluler Telkomsel, Indosat dan Exelcom.

    Dengan hal ini maka loyalitas pelanggan paling kuat yaitu: Indosat 68,64%,

    Telkomsel 66,36%, Exelcom 59,45%.

    Dalam hal ini kartu Indosat memiliki loyalitas pelanggan yang kuat karena

    mereka mampu menawarkan jangkauan signal yang luas yang dapat hampir

    mencapai seluruh wilayah pacitan, dibandingkan dengan merek operator telepon

    seluler yang lain. Indosat juga banyak memberikan fasilitas bebas roaming yang

    tidak dimiliki oleh operator telepon seluler yang lain.

    Sebanyak 71,44% atau 25 orang responden akan tetap menggunakan kartu

    Telkomsel dan sisanya 28,56% atau 10 responden kemungkinan akan beralih

    ke merek lain. Sebanyak 73,07% atau 19 orang responden akan tetap

    menggunakan kartu Indosat dan sisanya 26,92% atau 7 responden kemungkinan

    akan beralih ke merek lain. Sebanyak 66,67% atau 26 orang responden akan tetap

    menggunakan exelcom dan sisanya 33,33% atau 13 responden kemungkinan akan

    beralih ke merek lain.

  • 71

    Setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan Aritmatic Mean

    mengenai penilaian konsumen terhadap tingkatan-tingkatan Brand Loyalty kartu

    Telkomsel, Indosat dan Exelcom, maka dapat disimpulkan bahwa tingkatan

    satisfied buyers menghasilkan nilai rata-rata hitung tertinggi yang termasuk dalam

    kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa konsumen dalam membeli kartu

    Telkomsel, Indosat dan Exelcom didasarkan pada kategori baik bila mereka

    mengkonsumsi merek tersebut kemudian diikuti oleh tingkatan-tingkatan lain

    yang semuanya masuk dalam kategori jelek dan cukup, yaitu : Commited buyer,

    Liking the Brand, Habbitual buyers dan yang menghasilkan nilai rata-rata

    terendah adalah tingkatan Switcher.

    Satisfied Buyers menduduki tingkatan loyalitas yang paling tinggi

    dikarenakan pelanggan masih banyak melakukan coba-coba terhadap berbagai

    produk operator telepon seluler untuk mendapatkan kepuasannya terhadap salah

    satu produk operator telepon seluler, sehingga pelanggan mau dan mampu

    menanggung seluruh biaya peralihan yang dibebankan perusahaan.

    Dengan tingginya tingkatan satisfied buyers menunjukan pelanggan puas

    bila mereka dapat mengkonsumsi merek tersebut , meskipun mereka dapat

    memindahkan pembeliannya ke merek lain dengan menanggung biaya peralihan

    yang terkait dengan uang dan waktu untuk tindakan mereka beralih merek. Untuk