proposal reza

31
PROPOSAL PERAN HUMAS DALAM PROGRAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN KUANTAN SINGINGI OLEH : REZA WULANDARI NIM : 11143202796 KONSENTRASI PUBLIC RELATIONS JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

Upload: reza-wulandari

Post on 21-Mar-2016

230 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: proposal reza

PROPOSAL

PERAN HUMAS DALAM PROGRAM MENINGKATKAN CITRA

POSITIF PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

OLEH :

REZA WULANDARI

NIM : 11143202796

KONSENTRASI PUBLIC RELATIONS

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2013

Page 2: proposal reza

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latarbelakang Masalah

Komunikasi adalah jalinan yang menghubungkan kehidupan manusia,

pembelajaran ilmu kehidupan manusia mau tidak mau didasarkan atas bidang

komunikasi. Setiap interaksi dan kegiatan dalam komunikasi akan menyediakan

data bagi pemberi dan penerima informasi.

Dalam suatu komunitas ataupun organisasi atau kantor akan meningkat

apabila dalam suatu organisasi atau kantor tersebut dapat memiliki informasi yang

dibutuhkan dan diperlukan oleh mereka. Komunikasi bertujuan untuk

mempengaruhi orang lain, dan para komunikator dalam suatu organisasi atau

dalam suatu komunitas atau pemerintahan melakukan upaya komunikasi dengan

tujuan untuk menolong orang lain.

Hubungan Masyarakat (Humas) sebagai jurusan akademis pada awalnya

merupakan perkembangan dari prinsip-prinsip dasar dalam berkomunikasi.

Humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik,

mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur oleh

individu atau organisasi dalam pemerintahan berdasarkan kepentingan publik, dan

menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan

publik. Dalam suatu organisasi humas juga sangat berperan penting dalam

meningkat citra positif organisasi tersebut. dengan adanya humas, maka suatu

Page 3: proposal reza

organisasi itu akan berjalan dengan lancar, karena humas bekerja dan

berkecimpung dalam masyarakat luas atau public.

Seorang Humas haruslah bisa membina hubungan yang baik dengan

berbagai pihak salah satunya adalah dalam meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat atau konsumen, dan memberikan kepuasaan kepada mereka sebagai

konsumen kita. Karena konsumen atau pelanggan itu bersifat heterogen baik

dalam bentuk adat, kebiasaan, dan agama.

Masyarakat berkembang seiring IPTEK yang memberikan kemudahan

untuk mengakses informasi, dengan kemudahan mengakses informasi ini

masyarakat berkembang dari konsumen yang berorentasi kebutuhan menjadi

konsumen yang tidak hanya berorentasi kepada kebutuhan semata. Akan tetapi

melihat berbagai aspek lain yang turut mempengaruhi dalam pemilihan suatu

produk,termasuk citra perusahaan.

Disamping itu, pada akhir abad XX, bidang yang mendapat sorotan yang

cukup tajam dari masyarakat adalah bidang kesehatan.Perhatian masyarakat

dibidang kesehatan dapat terlihat pada banyaknya kasus-kasus pengaduan yang

ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, danpelayanan-pelayanan kesehatan

lainnya.

Adanya pengaduan atau keluhan masyarakat terhadap pelayanan medis

menimbulkan banyak pertanyaan bagi masyarakat, mengapa sampai terjadi

demikian namun yang jelas ada faktor-faktor penyebabnya, apakah akibat dari

pelayanan kesehatan yang tidak memuaskan, apakah karena kelalaian dari pihak

pelayanan atau pengguna jasa menganggap bahwa pelayanan yang diberikan

Page 4: proposal reza

sedemikian buruknya, tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan, mungkin

juga karena penyakitnya tidak dapat disembuhkan karena belum ada obatnya.

Untuk melakukan pendekatan dengan public bukanlah hal yang mudah

untuk dilakukan. Dan humas ini bertujuan untuk menarik simpati, perhatian dan

tanggapan positif masyarakat terhadap suatu organisasinya. Prinsip komunikasi

dua arah yang melandasi humas bertujuan untuk menciptakan dorongan kearah

penciptaaan kebijaksanaan, menjelaskan kebijaksanaan, mengumumkan,

mempertahankan kebijaksanaan, atau mempromosikannya kepada publik sehingga

memperoleh saling pengertian dan itikad baik.

Fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang

baik dan bermanfaat antara organisasi dengan target khalayak yang

mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi, humas berperan untuk

menjaga citra organisasinya.

Citra adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan tingkat

pengetahuan dan pengertiannya akan fakta-fakta yang ia dapat dan ia miliki

tentang sesuatu (baik itu orang, produk atau situasi) dalam suatu oarganisasi.

Informasi yang salah tentang seseorang akan mengakibatkan pencitraan yang

salah tentang organisasi atau seseorang tersebut.

Kritikan yang ditujukan kepada para dokter, Rumah Sakit atau pelayanan

kesehatan lainnya dampak positifnya. Menunjukan bahwa kecerdasan dan

kekritisan masyarakat tentang pelayanan kesehatan meningkat.

Dampak negatifnya adalah hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap

kredibilitas dokter, rumah sakit, atau pelayanan kesehatan lainnyayang

Page 5: proposal reza

bersangkutan sehingga menurunkan citra dimata konsumennya. Sebuah

perusahaan agar mampu bersaing dengan pesaing setiap perusahaan perlu

menanamkan citra positif dimata masyarakat terutama pelanggan.

Humas memiliki peranan kunci untuk membantu memberi informasi baik

pada publik internal maupun eksternal untuk menyediakan informasi yang

faktual,dan mudah dimengerti oleh khalayak ramai, dan sehingga ketidak pedulian

akan organisasi atau perseorangan dapat dilurus dan diperbaiki. Humas juga

memiliki peran dalam menciptakan ketertarikan publik pada situasi tertentu yang

dapat memiliki pengaruh besar pada organisasi atau sekelompok orang.

Pekerjaan humas yang berhasil adalah pada saat organisasi/ orang/ atau

situasi yang didukungnya mendapatkan simpati atau respon positif dan satu-

satunya jalan agar hal ini tecapai adalah dengan menyediakan informasi yang jelas

dan akurat, dan dapat dimengerti oleh pubik itu sendiri.

Apabila, suatu organisasi atau perusahaan tengah mengalami krisis

kepercayaan dari publik atau masyarakat umum, maka akan membawa dampak

negatif terhadap citranya, bahkan akan terjadi penurunan citra sampai pada titik

yang paling rendah

Telah banyak dibuktikan pada pengalaman praktik PR di lapangan, begitu

citra dan kepercayaan masyarakat sudah terganggu atau mengalami suatu krisis,

maka pihak PR tersebut akan menghadapi resiko yang cukup berat. Seperti halnya

krisis kepercayaan yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah atau biasa disebut

RSUD, dimana karyawan dalam memberikan kualitas pelayanan kurang

memuaskan, yaitu dalam segi kurang ramahnya karyawan dalam hal memberikan

Page 6: proposal reza

pelayanan kepada pasien, sehingga banyak pasien yang mengeluhkan pelayanan

RSUD.

Apabila hal ini terus dibiarkan maka akan memberikan dampak yang cukup

serius yaitu terjadinya (pembatalan pemakaian jasa kesehatan di RSUD oleh

pasien), oleh karena itu dalam upaya meningkatkan citra Rumah Sakit. PR RSUD

selalu memberikan arahan kepada karyawan untuk mengutamakan kualitas

pelayanan.

Pada program meningkatkan citra positif pada RSUD kabupaten kuantan

singingi ini , organisasi melakukan upaya pendekatan yang lebih intim terhadap

masyarakat banyak dan lebih menambahkan sikap rasa saling menghargai dan

menghormati dalam suatu organisasi, suatu kegiatan yang dapat menambah dan

menimbulkan rasa tanggapan positif dari masyarakat terhadap RSUD kabupaten

kuantan singingi adalah seperti menyediakan pengobatan gratis untuk masyarakat

yang kurang mampu, dan memberikan kartu askes kepada masyarakat yang

kurang mampu, supaya mereka juga mendapatkan pengobatan yang layak seperti

yang lainnya, dan lebih meningkatkan pelayanan dan keramah tamahan antara

pegawai kantor dengan masyarakat yang mumbutuhkan bantuan.

Karena kebanyakan yang dikeluhkan oleh masyarakat adalah pelayanan

yang diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu sangat berbeda jauh

dengan masyarakat yang mampu lainnya, dan pengobatan yang diberikan

terkadang tidak sesuai dengan waktu dan prosedur atau peraturannya.

Didalam kantor bupati kabupaten kuantan singingi itu terdapat bagian-

bagian terpenting yang ada didalamnya, yaitu seperti bagian umum, bagian

Page 7: proposal reza

pertanahan, bagian hukum, bagian ekbang, bagian kesejahteraan sosial, bagian

pemerintahan umum, bagian keuangan dan terdapat bagian Humas itu sendiri.

Pasien yang mengeluhkan pelayanan di RSUD, humas langsung

mengkonsultasikan dengan pihak Hukormas dan langsung memberikan

pengarahan pada pihak terkait. Citra mempunyai pengaruh penting pada

manajemen, dengan perkataan lain citra mempunyai dampak internal. Citra yang

kurang nyata dan jelas akan mempengaruhi sikap karyawan terhadap organisasi

yang mempekerjakannya.

Citra yang negatif dan tidak jelas akan berpengaruh negatif pada kinerja

karyawan juga pada hubungan dengan konsumen dan kualitas. Sebaliknya,citra

yang jelas dan positif, misalnya citra organisasi dengan pelayanan yangsangat

baik, secara internal menceritakan nilai-nilai yang jelas dan akan menguatkan

sikap positif terhadap organisasi.

Salah satu organisasi atau jasa kesehatan yang meiliki Humas dan terdapat

peran Humas didalamnya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten

Kuantan Singingi, yang beralamat di Kompleks Perkantoran Teluk Kuantan. JL.

Perintis Kemerdekaan Teluk Kuantan.

Lokasi penelitian ini dipilih dengan pertimbangan yaitu karena RSUD ini

memiliki tempat yang strategis dan tempat yang paling banyak dikunjungi oleh

masyarakat, dan yang paling banyak itu dari masyarakat yang kalangan menengah

kebawah.

Dan keluhan-keluhan yang dilontarkan oleh masyarakat yang datang untuk

berobat disana merasa kurang puas dan terdapat banyak kritikan-kritikan dan

Page 8: proposal reza

keluhan-keluhan yang bisa menimbulkan dampak negatif terhadap citra RSUD itu

sendiri.

RSUD ini tidak sulit untuk ditemukan dimana tempatnya karena RSUD ini

terletak di Komplek Perkantoran Teluk kuantan dan juga dekat dengan taman

kantor.

2. Alasan Pemilihan Judul

a. Penulis tertarik untuk mengetahui sejauh mana Peran humas dalam program

meningkatkan citra positif pada RSUD kabupaten kuantan singingi. Citra

adalah Webster (1993) mendefinisikan citra sebagai gambaran mental atau

konsep tentang sesuatu. Steinmetz (Siswanto Sutojo, 2004) mengartikan citra

sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi

masyarakat terhadap organisasi didasari pada apa yang mereka ketahui atau

mereka kira tentang organisasi yang bersangkutan. Kotler (1995) secara lebih

luas mendefinisikan citra sebagai jumlah dari keyakinan-keyakinan,

gambaran-gambaran, dan kesan-kesan yang dipunyai seseorang pada suatu

obyek.

b. Judul tersebut sangat relevan dengan status penulis sebagai mahasiswa

jurusan ilmu komunikasi dan konsentrasi public relation pada fakultas

dakwah dan ilmu komunikasi.

c. Dengan meniliti judul ini penulis merasa mampu baik dari segi waktu, biaya

dan factor-factor yang mendukung lainnya.

d. Sepengetahuan penulis belum ada yang meneliti masalah ini.

Page 9: proposal reza

3. Penegasan Istilah

Guna menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang digunakan dalam

penelitian ini, maka perlu menegaskan istilah tersebut dalam penelitian ini sebagai

berikut :

a. Peran

Peran merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan/ status (soekato,

2006 :30) peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang

mempunyai suatu status (paul B.Hotton dan Chaster L. Hunt, edisi keenam :

118)

b. Humas

Humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik,

mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur oleh

individu atau organisasi dalam pemerintahan berdasarkan kepentingan publik,

dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan

penerimaan publik.

c. Citra

Steinmetz (Siswanto Sutojo, 2004) mengartikan citra sebagai persepsi

masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi masyarakat terhadap

organisasi didasari pada apa yang mereka ketahui atau mereka kira tentang

organisasi yang bersangkutan. Kotler (1995) secara lebih luas mendefinisikan

citra sebagai jumlah dari keyakinan-keyakinan, gambaran-gambaran, dan

kesan-kesan yang dipunyai seseorang pada suatu obyek.

Page 10: proposal reza

4. Rumusan Masalah

Apa saja peran humas dalam meingkatkan citra positif pada RSUD kabupaten

kuantan singingi ?

Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra positif pada RSUD kabupaten

kuantan singingi ?

5. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peran humas dalam

program meningkatkan citra positif pada RSUD kabupaten kuantan singingi,

Kegunaan akademis Penelitian ini akan menjadi informasi berharga dan bahan

masukan bagi pengembangan ilmu komunikasi khususnya dalam bidang humas

dilihat dari bagaimana sebuah program yang dilaksanakan ini dapat melakukan

jangkauan keluar berdasarkan penerapan-penerapan teori tentang pelaksanaan

komunikasi untuk humas.

Penelitian ini juga dapat membawa pengaruh dan perubahan besar dalam

suatu organisasi khususnya pada RSUD kabupaten kuantan singingi, karena

penelitiannya ini akan merubah sistem, tata cara, dan cara kerja para suster,

dokter, dan staff lainnya dalam melayani masyarakat, dan dapat meningkatkan

tanggapan positif dari masyarakat terhadap kinerja RSUD kabupaten kuantan

singingi itu sendiri.

Page 11: proposal reza

Kegunaan praktis Penelitian program humas yang diterapkan secara

strategis dan terintegrasi akan sangat berguna untuk kepentingan organisasi dan

kepentingan masyarakat. Penelitian ini dapat membantu masyarakat dan

organisasi dalam meningkatkan pendekatan-pendekatan yang lebih intim antara

anggota organisasi atau staff dikantor dengan masyarakat banyak.

Bagi pemerintah: mendukung program-program berbasis akar rumput yang

muncul dari masyarakat. Bagi masyarakat umum: sebagai penikmat dan yang

merasakan hasil upaya-upaya yang dilakuakan humas dalam meningkatkan citra

positif dapat menilai dan memberikan tanggapan serta menentukan dukungan

mereka berdasarkan prioritas yang mereka rasakan sendiri.

b. Manfaat penelitian

a. Penelitian ini diharapkan bisa memperkaya khazahan keilmuan yang terkait

dengan penelitian ini yakni Peran humas dalam program meningkatkan citra

positif pada RSUD, Kabupaten Kuantan Singingi.

b. Penelitian ini diharapan bermanfaat bagi pegawai-pegawai dan dokter RSUD

Kabupaten Kuantan Singingi dan yang terkaitlainnya yaitu dapat dipakai

sebagai sumbangan pemikiran atau sebagai bahan masukan untuk

memecahkan permasalahn yang terkait dengan diatas tersebut.

6. Kerangka Teoritis

6.1 Pengertian peran

Peran adalah seseorangan yang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai

dengan kedudukan maka dia telah menjalankan suatu peran (soekanto,2000 :268 ).

Page 12: proposal reza

Peran memiliki hubungan yang sangat erat dengan kedudukan sehingga

keduanya tidak dapat dipisahkan, karena saling ketergantungan.

Peran sangat penting bagi kehidupan sehari-hari karena ia mengatur perilaku

seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu yang dapat

meramalkan perbuatan orang lain. Orang bersangkutan akan dapat menyesuaikan

perilaku sendiri dengan perilaku orang-orang sekelompoknya.

Peran sangat penting bagi kehidupan sehari-hari karena ia mengatur perilaku

seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu yang dapat

meramalkan perbuatan orang lain. Orang bersangkutan akan dapat menyesuaikan

perilaku sendiri dengan perilaku orang-orang sekelompoknya.

Hubungan sosial yang ada pada masyarakat merupakan hubungan antara

peranan individu dalam masyarakat , dan peran diatur oleh norma-norma yang

berlaku, misalnya norma kesopanan yang menghendaki agar seorang laki-laki bila

berjalan bersama seorang wanita, harus disebelah luar.

6.1.2. macam-macam peran yang melekat pada individu dalam masyarakat

1. peranan harus dilaksanakan pada struktur masyarakat hendak dipertahankan

kelangsungannya.

2. peran tersebut diletakkan pada individu yang oleh masyarakat dianggap

mampu melaksankannya, mereka tersebut harus berlatih dan mempunyai

hasrat untuk melaksakannya.

Page 13: proposal reza

3. apabila semua orang mampu dan sanggup melaksanakan perannya, belum

tentu masyarakat akan dapat memberikan peluang-peluang yang seimbang

(soekanto, 2006 : 40)

4. apabila semua orang mampu dan sanggup melaksanakan perannya, belum

tentu masyarakat akan dapat memberikan peluang-peluang yang seimbang.

6.1.3 Perilaku Peran

Peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang dalam suatu status

tertentu, maka perilaku peran adalah perilaku yang sesungguhnya dari orang yang

melakukan peran tersebut. Perilaku peran mungkin berbeda dengan yang

diharapkan, karena beberapa alasan.

Seseorang mungkin tidak memandang suatu peran dengan cara yang sama

sebagaimana orang lain memandangnya. Sifat kepribadian seseorang

mempengaruhi bagaimana seseorang merasakan peran tersebut.

Cukup banyak perbedaan dalam perilaku peran yang menimbulkan variasi

kehidupan manusia, meskipun demikian terdapat cukup keseragaman dan

prediktabilitas dalam perilaku peran untuk melaksanakan kehidupan sosial yang

tertib.

Macam-macam peran :

1. Peranan yang diharapkan (expected roles)

Cara ideal dalam pelaksanaan peran menurut penilaian masyarakat.

Masyarakat menghendaki peranan yang diharapkan dan dilaksanakan

secermat-cermatnya.

2. Peranan yang disesuaikan (actual roles)

Page 14: proposal reza

Cara bagaimana seharusnya peran itu dijalankan. Peranan ini pelaksaannya

lebih luwes, dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi tertentu.

6.1.4 fungsi peran menurut Suryanto dan Narwoko (2006:160)

Fungsi peran :

1. Memberi arah pada proses sosialisasi

2. Pewarisan tradisi, kepercayaan, norma-norma, nilai-nilai dan pengetahuan

3. Mempersatukan kelompok dan masyarakat

4. Meghidupkan sistem pengendali dan kontrol sehingga dapat melestarikan

kehidupan masyarakat

Cara memperoleh peran yaitu :

1. Peran bawaan ( ascribed roles )

Peran yang diperoleh secara otomatis, bukan karena usaha. Misalnya peran

sebagai anak, nenek, dll.

2. Peran pilihan (achives roles)

Peran yang diperoleh atas dasar keputusan sendiri.misalnya seorang yang

memutuskan untuk kuliah.

Dari jenis-jenis peran yang ada pada masyarakat, maka kita dapat

mengetahui bahwa seseorang memegang lebih dari satu peran, tidak hanya peran

bawaan saja tetapi peran yang diperoleh melalui usaha sendiri maupun peran yang

ditunjukan oleh pihak lain.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran merupakan bagian dari

pelaksanaan fungsi dan tugas yang dilaksanakan dalam suatu kegiatan atau

kepentingan yang tertentu guna mencapai suatu tujuan yang diharapkan dan juga

Page 15: proposal reza

berfungsi sebagai penyaring dari komunikasi timbal balik dengan tujuan untuk

menciptakan dan membina stabilitas sosial.

6.2 Humas

Hubungan Masyarakat (Humas) sebagai jurusan akademis pada awalnya

merupakan perkembangan dari prinsip-prinsip dasar dalam berkomunikasi.

Humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik,

mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur oleh

individu atau organisasi dalam pemerintahan berdasarkan kepentingan publik, dan

menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan

publik.

Dalam suatu organisasi humas juga sangat berperan penting dalam

meningkat citra positif organisasi tersebut. dengan adanya humas, maka suatu

organisasi itu akan berjalan dengan lancar, karena humas bekerja dan

berkecimpung dalam masyarakat luas atau public.

Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah seni menciptakan

pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan

publik terhadap suatu individu/ organisasi. Menurut IPRA (International Public

Relations Association) Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana

dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public)

untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait

atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public di antara mereka.

Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan

informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan

Page 16: proposal reza

ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan

menerima sebuah situasi.

Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program

dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya

mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara

organisasi dan masyarakatnya. Posisi humas merupakan penunjang tercapainya

tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah

publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina

hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya

rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya.

6.3 Citra

Webster (1993) mendefinisikan citra sebagai gambaran mental atau konsep

tentang sesuatu. Steinmetz (Siswanto Sutojo, 2004) mengartikan citra sebagai

persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi masyarakat terhadap

organisasi didasari pada apa yang mereka ketahui atau mereka kira tentang

organisasi yang bersangkutan.

Kotler (1995) secara lebih luas mendefinisikan citra sebagai jumlah dari

keyakinan-keyakinan, gambaran-gambaran, dan kesan-kesan yang dipunyai

seseorang pada suatu obyek. Obyek yang dimaksud bisa berupa orang, organisasi,

atau kelompok orang. Jika obyek itu organisasi, berarti seluruh keyakinan,

gambaran, dan kesan atas organisasi dari seseorang merupakan citra. Citra sebuah

organisasi merepresentasikan nilai-nilai seseorang dan kelompok-kelompok

masyarakat yang mempunyai hubungan dengan organisasi tersebut.

Page 17: proposal reza

Citra yang baik dari suatu organisasi akan mempunyai dampak yang

menguntungkan, sedangkan citra yang jelek akan merugikan organisasi. Citra

yang baik, artinya publik mempunyai kesan positif terhadap suatu organisasi,

sedangkan citra yang kurang baik berarti publik memiliki kesan negatif.

Pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible), tidak nyata , tidak bisa

digambarkan secara fisik dan tidak dapat diukur secara matematis, karena citra

hanya ada dalam pikiran. Walaupun demikian, wujudnya bisa dirasakan dari hasil

penilaian baik atau buruk , seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun

negatif yang datang dari publik (khalayak sasaran ) dan masyarakat luas pada

umumnya. Citra bisa diketahui, diukur dan diubah. Penelitian mengenai citra

organisasi (corporate image) telah membuktikan bahwa citra bisa diukur dan

diubah, walaupun perubahan citra relatif lambat

Walaupun citra adalah dunia menurut persepsi, tetapi citra perlu dibangun

secara jujur agar citra yang dipersepsikan oleh publik adalah baik dan benar,

dalam arti ada konsistensi antara citra dengan realitas. Citra tidak bisa dibangun

dengan kebohongan informasi.

Komunikasi organisasi yang dirasakan tidak dipercaya, akan merusak citra

bahkan mungkin lebih parah lagi. Jadi, membangun citra di atas informasi yang

tidak benar, tidak akan mampu menaikkan citra, malah sebaliknya citra akan

menjadi rusak.

Dengan demikian, sebenarnya image adalah realitas, oleh karena itu

pengembangan dan perbaikan citra harus didasarkan pada realita. Dalam

Page 18: proposal reza

mengkomunikasikan produk atau programnya suatu organisasi harus

menggambarkan realitas yang sebenarnya.

7. Konsep operasional

Konsep operasinal adalah konsep yang digunakan dalam rangka memberi

batasan terhadap konsep prioritas. Konsep operasional sangat diperlukan agar

tidak terjadi kesalahpahaman dalam penelitian ini.

Untuk mendapatkan data-data dilapangan guna menjawab permasalahan

tersebut, penulis perlu memberikan indikator-indikator pelaksanaan dalam

meningkatkan citra positif pada RSUD Kabupaten Kuantan Singingi.

Berdasarkan kerangka teori diatas maka penulis selanjutnya membuat

konsep operasionalnanya yang nantinya menjadi tolak ukur dilapangan. Maka

penulis berasumsi Peran humas dalam program meningkatkan citra positif pada

RSUD, kabupaten kuantan singingi.

1. Indikator peranan Humas

a. komunikasi yang dilancarkan oleh instansi pemerintah kepada

pelanggan atau masyarakat yang menjadi sasaran berlangsung secara

dua arah secara timbal balik

b. kegiatan yang dilakukan dalam instansi atau organisasi tersebut terdiri

dari atas penyebaran informasi dan menanggapi keluhan-keluhan,

saran dan masukan dari khalayak masyarakat

c. terbinanya hubungan yang harmonis antara pegawai dengan

masyarakat banyak (public)

Page 19: proposal reza

d. sasaran yang dituju adalah masyarakat banyak atau public

2. Indikator dalam meningkatkan citra positif

a. kinerja (performance) karakteristik operasi pokok pada suatu produk

intikecepatan, ketepatan waktu, kemudahan, kenyamanan dan

keamanan.

b. Ciri-ciri dan keistimewaan adalah pelayanan keamanan, peningkatan

kualitas tenaga kerja dan hasil kerja pegawai

c. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) yaitu karakteristik

sekunder atau pelengkap, minsalnya kelengkapan interior dan

eksterior, dan perlengkapan untuk pasien lainnya

d. Keandalan (reability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami

kerusakan atau gagal dipakai

e. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications) yaitu

sejauhmana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-

standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

f. Daya tahan (durability) berapa lama produk tersebut dapat digunakan.

g. Servicibility, penanganan keluhan dan pelayanan yang baik dan

memuaskan terhadap pasien atau masyarakat yang membutuhkan

bantuan, pelayanan yang diberikan tidak tebatas pada saat pasien

membutuhkannya tetapi juga setiap hari selama pasien membutuhkan

bantuan.

Page 20: proposal reza

h. Kualitas yang dipresepsikan (preceive quality) yaitu citra dan reputasi

terhadap suatu tindakan yang diberikan serta tanggungjawab instansi

pemerintah atau organisasi terhadapnya.

8. Hipotesis

Berdasarkan dari kerangka teori penelitian maka dapat ditarik suatu

hipotesis sebagai suatu kesimpulan sementara yaitu sebagai berikut : “Terdapat

hubungan yang signifikan antara Peran Humas dalam Program Meningkatkan

Citra Positif pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kuantan Singingi.

9. Metode Penelitian

9.1. Metode penelitian

Metode penelitian yang penulis lakukan adalah deskriptif kuantitatif yaitu

menggambarkan dan menjelaskan permasalahan yang diteliti dalam bentuk angka-

angka bukan dalam bentuk kalimat.

9.2. Lokasi penelitian

Penelitian ini penulis lakukan pada Rumah Sakit Umum Derah (RSUD)

Kabupaten Kuantan Singingi. Yang beralamat di Kompleks Perkantoran Teluk

Kuantan. JL. Perintis Kemerdekaan Teluk Kuantan.

9.3. Subjek penelitian dan objek penelitian

Subjek penelitian ini adalah pegawai bagian Humas Di Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) dan pasien objek penelitian adalah peran humas dalam program

meningkatkan citra positif pada Rumah Sakit Umum Daerah Teluk kuantan,

Kabupaten Kuantan Singingi.

Page 21: proposal reza