modul 3

3
5. Mengapa rasa sangat lemas dirasakan terutama pada bagian lengan dan tungkai? Beberapa jaringan seperti otak dan eritrosit selalu membutuhkan pemasukan glukosa. Pengaturan aliran darah balik ginjal Aliran darah ginjal harus tetap adekuat agar ginjal dapat bertahan serta untuk mengontrol volume plasma dan elektrolit. Perubahan tekanan darah ginjal dapat menyebabkan meningkat atau menurunkan tekanan hidrostatik glomerulus yang memengaruhi GFR. Terdapat 2 mekanisme aliran darah ginjal : 1. Intrarenal : pembuluh darah aferen dan eferen (otoregulasi) 2. Ekstrarenal : efek langsung penurunan dan peningkatan arteri dan efek susunan saraf. Saat terjadi penurunan tekanan darah, maka sel JG melepaskan renin, pada gilirannya menyebabkan peningkatan AII. AII menyebabkan konstriksi arteriol di seluruh tubuh , termasuk arteriol aferen dan eferen. Konstriksi yang ditimbulkan oleh AII menigkatkan resitensi perifer total dan pemulihan tekanan darah ke tingkat normal. Aliran darah ginjal berkurang menyebabkan produksi urin berkurang Pada gagal ginjal kronis . saat fungsi ginjal sangat meurun terdapat pembentukan anion dari asam lemah dalam cairan tubuh

Upload: bayu-setyo-nugroho

Post on 29-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cxvxcv

TRANSCRIPT

5. Mengapa rasa sangat lemas dirasakan terutama pada bagian lengan dan tungkai?Beberapa jaringan seperti otak dan eritrosit selalu membutuhkan pemasukan glukosa.Pengaturan aliran darah balik ginjal Aliran darah ginjal harus tetap adekuat agar ginjal dapat bertahan serta untuk mengontrol volume plasma dan elektrolit. Perubahan tekanan darah ginjal dapat menyebabkan meningkat atau menurunkan tekanan hidrostatik glomerulus yang memengaruhi GFR.

Terdapat 2 mekanisme aliran darah ginjal :1.Intrarenal : pembuluh darah aferen dan eferen (otoregulasi)2.Ekstrarenal : efek langsung penurunan dan peningkatan arteri dan efek susunan saraf.Saat terjadi penurunan tekanan darah, maka sel JG melepaskan renin, pada gilirannya menyebabkan peningkatan AII. AII menyebabkan konstriksi arteriol di seluruh tubuh , termasuk arteriol aferen dan eferen. Konstriksi yang ditimbulkan oleh AII menigkatkan resitensi perifer total dan pemulihan tekanan darah ke tingkat normal. Aliran darah ginjal berkurang menyebabkan produksi urin berkurangPada gagal ginjal kronis . saat fungsi ginjal sangat meurun terdapat pembentukan anion dari asam lemah dalam cairan tubuh yang tidak di eksresikan oleh ginjal. Selain itu penurunan laju filtrasi glomerulus mengurangi eksresi fosfat dan NH4+ yang mengurangi jumlah bikarbonat yang ditambahkan kembali ke dalam cairan tubuh, jadi gagal ginjal kronis dpaat dihubungkan dengan asidosis metabolic berat.Sintesis glukosa berlangsung terutama di dalam hati sel tubulus ginjal juga mempunyai aktivitas glukoneogenesis yang tinggi, karena massa dari sel-sel nya lebih kecil maka pembentukan baru glukosa di dalam ginjal hanya kurang lebih 10 % dari keseluruhan sintesis. Prekusor yang penting dalam proses glukoneogenesis ( Asam amino dari jaringan otot dan Laktat yang terbentuk dalam eritrosit dan dalam keadaan kekurangan O2 di otot.Homeostasis darah menjaga persediaan air didalam sistem pembuluh darah, sel-sel (ruang intraselular) dan daerah ekstraselular agar selalu berada dalam seimbang. Keseimbangan asam basa diatur juga oleh darah. , bekerja sama dengan paru, hati dan ginjal. Ginjal juga menghasilkan hormone polipeptida yaitu eritropoetin . disamping juga oleh hati. Hormon ini bekerja sama dengan faktor lain. Yang terkenal sebagai faktor yang menstimulasi koloni (colony stimulating factor/CSF). Mengatur differensiasi sel-sel induk sumsum tulang. Sekresi eritropoetin distimulasi melalui hipoksi (pO2 menurun). Dalam waktu beberapa jam, eritropoetin mengatur sumsum tulang dari sel awal eritrosit menjadi eritrosit. Sehingga konsentrasi eritrosit dalam darah meningkat. Kerusakan ginjal menyebabkan suatu sekresi eritropoetin berkurang sehingga terjadi anemiaUrin mempunyai ph asam (kira-kira 5,8) , bersamaan dengan urin juga dieksresikan air dan senyawa-senyawa yang larut dalam air. Di urin terkandung kreatin merupakan metabolism otot, urea dari protein dan asam amino, hipurat yaitu derivate asam amino, asam urat hasil katabolisme purin, kreatinin dari keratin. Asam amino dipecah di hati. Hasil dari proses tersebut adalah pelepasan amoniak, pemecahan purin dan pirimidin juga menghasilkan amoniak. Amoniak berkekuatan sedang adalah suatu racun sel (mitokondria). Dalam konsentrasi yang lebih tinggi lagi , amoniak dapat merusak sel saraf. Amoniak diekskresi melalui pembentukan urea. Hanya sedikit yang dikeluarkan melalui urin , sebagian amoniak sebelum di eksresikan diubah menjadi urea.