modul 2 kulit kuning kelompok iii

33

Click here to load reader

Upload: ian-m-ruang-icu

Post on 17-Feb-2015

162 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

MODUL 2Kulit kuning

Kelompok 3

Page 2: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Anggota

• Maria Karmelita Bogastim

• Monica vety Pramita

• Okta Rosaria Dolu

• Prakoso Wicaksono

• Yuselin Taopan

• Yohana Rose Devianney Mambur

• Arlando Martino Anapaku

• Arviera Debiana Kay

• Fivilia Anjelina Bora

• Friyanto Mira Mangngi

• Litri Yulita Ariesthie Messakh

• Maria Eka Tasya Febiyanti

Page 3: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Skenario Kasus 2

Seorang ibu datang ke rumah sakit membawa bayi perempuannya yang baru berumur 4 hari dengan keluhan kulit berwarna kuning. Perubahan ini mulai diperhatikan sejak kemarin pagi memandikan bayinya. Bayi dilahirkan cukup bulan melalui persalinan normal yang dibantu oleh bidan. Ibu berumur 35 tahun dan selama menjalani kehamilan tidak memiliki gangguan kesehatan yang berarti.

Page 4: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Kata Sulit

• Kulit berwarna kuning = visible jaundice = >5 mg/dl (Brown,1973)

Ada beberapa pendapat:

1. Uttley (1974) menyatakan bahwa ikterus baru terlihat bila kadar bilirubin mencapai 2 mg/dl

2. Pengamatan Montinja dkk di RSCM Jakarta ialah ikterus baru terlihat jelas bila kadar blirubin dalam darah >6mg/dl

Page 5: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Kata Kunci

• Bayi perempuan 4 hari

• Keluhan kulit bayi berwarna kuning

• Perubahan terjadi sejak kemarin pagi

• Bayi lahir cukup bulan

• Persalinan normal

• Ibu berumur 35 tahun

• Saat hamil tidak ada keluhan kesehatan yang berarti

Page 6: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Pertanyaan

• Hubungan antar gejala

• Langkah penegakkan diagnose

• Penatalaksanaan

• Komplikasi

• Pencegahan dan prognosis

• Basic science

• Penyakit yang memberi gejala kulit kuning

• Diferensial diagnose dan diagnose kerja

• Epidemiologi dan etiologi

• Gejala klinik

• Patomekanisme

Page 7: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Hepar

Kel. Eksokrim terbesarFgs : eksokrim menghasilkan empedu

endokrinMakr.:

2 lobus : kanan besarkiri kecil

Dilapisi kapsula fibrosa Kapsula Glisonn

Page 8: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Lobulus Hepar• Classic

• Bentuk prisma

• Pusat vena sentralis dengan sudut segitiga kiernann (area porta)

• Kupffer cell

• Portal (MALL CS)• Bentuk segitiga

• Pusat segitiga kiernann dengan pinggiran vena sentralis

• Lobulus acinus (RAPPAPORT CS)• Bentuk rhomboid

• Pusat segitiga kiernann dengan pinggiran vena sentralis

Page 9: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

9

Page 10: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

10

v.umbilicalis

Ductus venosus

Page 11: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

LIEN

Lien merupakan organ :

RES (Retikulo Endotelial System)

Merupakan organ limfoid terbesar tempat perombakan hemoglobin dan pembentukan sel darah saat foetus

Letak :

Cavum abdomen, region hipocondrium sinistra

Page 12: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Metabolisme Bilirubin

Produksi Transportasi Konjungasi Ekskresi

Page 13: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III
Page 14: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Penyakit-penyakit yang menyebabkan kulit kuning pada bayi

I. Ikterus yang timbul pada 24 jam pertama

a. Inkompabilitas darah Rh, ABO, atau golongan lain.

b. Infeksi intrauterina (oleh virus, toksoplasma, lues, dan kadang-kadang bakteri)

c. Kadang-kadang oleh defisiensi G-6-PD.

Page 15: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

II. Ikterus yang timbul 24 - 72 jam sesudah lahir

a. Biasanya ikterus fisiologis

b. Inkompabilitas darah Rh, ABO, atau golongan lain.

c. Defisiensi G-6-PD juga mungkin.

d. Polisitemia.

e. Hemolisis perdarahan tertutup.

f. Hipoksia.

g. Sferositosis, eliptositosis, dan lain-lain.

h. Dehidrasi asidosis.

i. Defisiensi enzim eritrosit lainnya.

Page 16: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

III.Ikterus yang timbul sesudah 72 jam pertama - akhir minggu pertama

a. Biasanya karena infeksi (sepsis)

b. Dehidrasi asidosis

c. Defisiensi enzim G-6-PD

d. Pengaruh obat

e. Sindrom Criggler-Najjar

f. Sindrom Gilbert

Page 17: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

IV. Ikterus yang timbul pada akhir minggu pertama dan selanjutnya

a. Biasanya karena obstruksi

b. Hipotiroidisme

c. Breast Milk Jaundice

d. Infeksi

e. Neonatal Hepatitis

f. Galaktosemia

g. Lain-lain (Sumber : Buku Ilmu Kesehatan Anak Jilid III)

Page 18: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Diferensial Diagnosa

GejalaIkterus

Fisiologis

Ikterus Patologis

Infeksi Intrauterine

Defisiensi G6PD

Syndrome Gilbert

SyndromeCriggler-Najjar

Jangka waktu ikterus

24 – 72 jam setelah lahir

24 jam pertama setelah lahir, >72 jam – akhir minggu pertama

24 jam pertama – akhir minggu pertama

>72 jam pertama – akhir minggu pertama

>72 jam pertama – akhir minggu pertama

Bayi lahir cukup bulan

Dapat terjadi Kurang beresiko Dapat terjadi Dapat terjadi Dapat terjadi

Ibu umur 35 tahunPersalinan normal

Dapat terjadi Dapat terjadi Dapat terjadi Dapat terjadi Dapat terjadi

Saat hamil tidak ada keluhan kesehatan yang berarti

Dapat terjadi Tidak terjadi Dapat terjadi Dapat terjadi Dapat terjadi

Diagnosa kerja

Page 19: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Epidemiologi

Ikterus pada bayi baru lahir terdapat pada

25-50% neonatus cukup bulan dan lebih tinggi lagi pada neonatus cukup bulan.

(Ilmu Kesehatan Anak FK UI)

50% neonatus cukup bulan dan 75% neonatus kurang bulan.

(Sarwono, 2005. hlmn 752)

Page 20: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Amerika Serikat

dari 4 juta neonatus/tahun 65% ikterus pada minggu pertama.

Malaysia, th. 1998

75% neonatus ikterus, pada minggu pertama.

Indonesia

Page 21: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

RS Dr. Sardjito

Neonatus aterm, sehat.

85% kadar bilirubin di atas 5mg/dL

23,8% kadar bilirubin di atas 13mg/dL

RS Dr. Kariadi Semarang

Insiden ikterus th. 2003 sebesar 13,7%, 78% di antaranya ikterus fisiologi.

Aterm 12,0%

Preterm 22,8%

Page 22: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Etiologi

• Over production

• Transportation disorder

• Defective uptake and conjugation

• Impaired excretion into bile

Page 23: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Ikterus fisiologis

Kadar albumin yang rendah

Fungsi hati belum

maksimal

Jumlah eritrosit yang banyak

Page 24: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Gejala Klinik Ikterus Neonatorum• Kekuningan pada : - Sklera

- Mukosa Dalam Mulut

- Telapak Tangan – Kaki• Gangguan dalam makan – menyusu• Lethargi• Menangis dengan pitch tinggi• Urine berwarna gelap – tidak

berwarna• Feses Pucat Kernicterus : - Dyspneu & Apneu

- Kejang

- Penurunan Kesadaran

Ikterus Neonatorum Fisiologisa. Timbul hari 2-3b. Bilirubin indirek tidak >10 mg

% pada neonatus aterm & 12,5 mg% untuk neonatus pre term

c. Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5 mg% /hari

d. Menghilang pada 10 hari pertama

e. Tidak terbukti berhubungan dengan keadaan patologik.

Page 25: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Langkah Penegakan Diagnosis

1. Anamnesis

sejak kapan kuning, kuningnya di bagian mana saja, warna urin dan feses, malas menetek

2. Pemeriksaan fisik

Inspeksi : sklera, kuku, kulit dan membrane mukosa (kategori Kramer), letargis (lemas)

3. Pemeriksaan penunjang

- Laboratorium

Darah : Pemeriksaan bilirubin serum (serum bilirubin direct dan indirect), darah tepi serta

pemeriksaan dan penyaringan defisiensi G6PD.

Urine : berwarna kuning pekat

Page 26: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Penatalaksanaan

• Konservatif:

Memberikan Asi sesegera mungkin

Insiasi menyusui Dini

Bila diperlukan : terapi sinar : yang dianjurkan hanya menggunakan sinar matahari pagi selama ± ½ jam.

• bila bilirubin <5mg/dl pada 24-48 jam pertama:

berikan makanan yang dini

>5mg -9mg/dl berikan makanan dini dan pastikan kalori cukup

Page 27: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Mengatasi hiperbilirubinemia

1. Mempercepat proses konjugasi. Pemberian fenobarbital sebagai enzim inducer sehingga konjugasi dipercepat. Lebih bermanfaat bila diberikan pada ibu kira-kira 2 hari sebelum melahirkan

2. Memberikan substrat yang kurang untuk transportasi atau konjugasi. Contohnya albumin untuk mengikat bilirubin yang bebas.

3. Melakukan dekomposisi bilirubin dengan fototerapi

4. Transfusi tukar

Page 28: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Komplikasi

•Kern Ikterus

Page 29: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Pencegahan Umum :

• Pengawasan antenatal yang baik

• Penggunaan fenobarbital pada ibu 2-3 hari sebelum partus

• Menghindari obat-obatan pada masa kehamilan dan kelahiran, misalnya sulfafurazole, golongan Salisilat

• Cegah dan obati hipoksia pada janin dan neonatus

Page 30: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Pencegahan primer

• Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya paling sedikit 8-12 kali perhari untuk beberapa hari pertama

• Tidak memberikan cairan tambahan rutin seperti dekstrose atau air pada bayi yang mendapat ASI dan tidak mengalami dehidrasi

• Iluminasi yang baik pada bangsal bayi baru lahir

• Pencegahan infeksi

Pencegahan sekunder

• Semua wanita hamil harus diperiksa golongan darah ABO dan rhesus serta penyaringan serum untuk antibodi isoimun yang tidak biasa.

Page 31: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

Prognosis

• Baik jika penanganan cepat & tepat

• Buruk jika tidak ditangani dan berlanjut menjadi Kern Ikterus

Page 32: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

terimakasih

Modul 2 Kulit Kuning _ Kelompok III

◄ Aldo_Ebby_Five5_drfrey7_Nomes_Feby_Lita_Momon_Ocha_Gatot_Ellyn_Dian ►

Page 33: Modul 2 Kulit Kuning Kelompok III

pertanyaan

• 1. sampai kapan jika icterus tidak menghilang bisa dikatakan icterus patologis.

• 2. Kenapa prognosis bisa buruk?

buruk jika terjadi komplikasi -> Kern Ikterus

• 3. Kenapa memilih icterus fisiologis? Bukan def. G6PD.

def. G6PD ada anemia hemolitik juga,