modul 2 agama islam new

16
MODUL PERKULIAHAN Pendidikan Agama Islam dan Peradaban Dunia Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02 MK90002 Rusmulyadi, M.Si. Abstract Kompetensi Bab ini menguraikan tentang pengertian Islam, baik secara etimologis dan terminologis, kerangka dasar ajaran Islam yang meliputi dimensi Aqidah, Syariah dan Akhlak, dan Islam Tujuan intsruksional pembelajaran yang hendak dicapai adalah agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian Islam dengan seluruh dimensinya dan

Upload: nanda-sukma

Post on 26-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pend.agama islam

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 2 Agama Islam New

MODUL PERKULIAHAN

Pendidikan Agama

Islam dan Peradaban Dunia

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

02MK90002 Rusmulyadi, M.Si.

Abstract KompetensiBab ini menguraikan tentang pengertian Islam, baik secara etimologis dan terminologis, kerangka dasar ajaran Islam yang meliputi dimensi Aqidah, Syariah dan Akhlak, dan Islam dalam konteks sejarah peradaban dunia.

Tujuan intsruksional pembelajaran yang hendak dicapai adalah agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian Islam dengan seluruh dimensinya dan mampu menguraikan fase-fase peradaban Islam

Page 2: Modul 2 Agama Islam New

Islam dan Peradaban Dunia1. Pengertian Islam

Secara etimologis Islam, berasal dari kata aslama yang merupakan turunan

(derivasi) dari kata assalmu, assalamu, assalamatu yang artinya tunduk dan patuh,

bersih dan selamat dari kecacatan lahir dan batin. Dari asal kata ini dapat diartikan

bahwa dalam Islam terkandung makna suci, bersih tanpa cacat atau sempurna. Kata

Islam juga diambil dari kata assilmu dan assalmu yang berarti juga perdamaian dan

keamanan. Dari asal kata ini Islam mengandung makna perdamaian dan

keselamatan, karena itu kata assalamu’alaikum merupakan tanda kecintaan

seseorang muslim kepada orang lain, yang selalu menebarkan doa dan kedamaian

kepada sesama.

Secara terminologis, Islam memiliki beberapa pengertian. Endang Saifuddin Anshari

dalam Wawasan Islam (2004) merangkumnya dalam kalimat berikut:

Wahyu yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya untuk disa mpaikan

kepada umat manusia sepanjang masa dan di setiap persada.

Dengan kasih sayangnya, Allah menurunkan Ad-Dien (aturan hidup)

kepada manusia. Tujuanya agar manusia hidup teratur dan

menemukan jalan yang benar menuju Tuhannya. Aturan itu meliputi

seluruh bidang kehidupan: politik, hukum, sosial, budaya, dan

sebagainya. Dengan demikian, manusia akan tenteram dan damai,

hidup rukun dan bahagia dengan sesamanya dalam naungan ridha

Tuhannya.

Suatu sistem akidah dan tata kaidah yang mengatur segala

perikehidupan manusia dalam berbagai hubungan, baik hubungan

antar manusia dan Tuhannya, sesama manusia, hubungan antara

manusia dan alam lainnya

Bertujuan untuk mencari keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam,

kebahagian di dunia dan akhirat.

Secara garis besar terdiri dari akidah dan syariah (yang meliputi

ibadah dalam arti khusus dan muamalah dalam arti luas)

Bersumber dari kitab suci, yaitu wahyu Allah SWT., untuk umat

manusia di atas bumi dalam bentuknya yang berupa Al Qur’anul

2013 2

Pendidikan AgamaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Rusmulyadi, M.Si. http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: Modul 2 Agama Islam New

kariim sebagai penyempurna wahyu-wahyu Allah sejak manusia hadir

yang ditafsirkan oleh sunnah Rasulullah, SAW

Dalam bahasa Ahmad Abdullah Almasdoosi, Islam merupakan kaidah yang

diturunkan kepada manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna

digelarkan ke muka bumi, dalam Al-Qur’an suci yang diwahyukan Allah kepada Nabi-

Nya yang terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW, suatu kaidah hidup yang memuat

tuntutan yang jelas dan lengkap mengenai aspek hidup manusia, baik spiritual

maupun material.

Penjelasan itu menyiratkan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan Allah

kepada manusia melalui rasul-Nya. Agama yang diturunkan Allah ke muka bumi

sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW, adalah agama Islam sebagaimana

diungkapkan dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah agama

Islam” (QS. Ali Imran, 3:19)

Dari pengertian Islam tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan adanya 3 aspek, yaitu:

Aspek vertikal

Aspek vertikal mengatur antara makhluk dengan kholiknya (manusia dengan

Tuhannya). Dalam hal ini manusia bersikap berserah diri pada Allah.

Aspek horisontal

Aspek horisontal mengatur hubungan antara manusia dengan manusia. Islam

menghendaki agar manusia yang satu menyelamatkan, menentramkan dan

mengamankan manusia yang lain. Aspek ini juga menekankan kepada

manusia untuk membangun keharmonisan dengan alam semesta.

Aspek batiniah

Aspek batiniah mengatur ke dalam orang itu sendiri, yaitu supaya dapat

menimbulkan kedamaian, ketenangan batin maupun kematapan rohani dan

mental.

2. Kerangka Dasar Ajaran Islam

Sebagai ajaran, agama Islam merupakan ajaran kebenaran yang sempurna, yang

datang dari Tuhan Yang Maha Benar. Akan tetapi manusia yang pada dasarnya

tidak sempurna tidak akan sanggup menangkap kebenaran yang sempurna secara

sempurna. Kebenaran bisa didekati dengan akal (masuk akal), bisa juga dengan

perasaan (rasa kebenaran).

2013 3

Pendidikan AgamaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Rusmulyadi, M.Si. http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: Modul 2 Agama Islam New

Agama Islam sebagai aturan atau sebagai hukum dimaksud untuk mengatur tata

kehidupan manusia. Sebagai aturan, agama berisi berisi perintah dan larangan, ada

perintah keras (wajib) dan larangan keras (haram) , ada juga perintah anjuran

(sunnat) dan larangan anjuran (makruh). Sumber hukum dalam Islam adalah al

Qur'an dan sunnah, tetapi al Qur'an hanya mengatur secara umum, karena al Qur'an

diperuntukkan bagi semua manusia sepanjang zaman dan diseluruh pelosok dunia.

Detail hukum kemudian dirumuskan dengan ijtihad.

Pembidangan yang sangat populer dari ajaran Islam adalah Aqidah, Syari`ah dan

Akhlak, masing-masing sebagai subsistem dari sistem ajaran Islam. Artinya aqidah

tanpa syari'ah dan akhlak adalah dusta, demikian juga syari`ah harus berdiri diatas

pondasi aqidah, dan keduanya haruslah dijalin dengan akhlak. Syari'ah tanpa akhlak

adalah kemunafikan, akidah tanpa akhlak adalah kesesatan.

Aqidah

Secara harfiah, aqidah artinya adalah sesuatu yang mengikat, atau terikat,

tersimpul (bandingkan istilah aqad nikah). Sedangkan sebagai istilah, aqidah

Islam adalah sistem kepercayaan dalam Islam. Mengapa disebut aqidah,

karena kepercayaan itu mengikat penganutnya dalam bersikap dan

bertingkah laku. Orang yang kuat akidahnya (keyakinannya) terhadap

keadilan Tuhan, maka keyakinan itu mengikatnya dalam bersikap terhadap

suatu nilai (misalnya berkorban dalam perjuangan) dan selanjutnya mengikat

perilakunya (misalnya tidak mau kompromi terhadap kezaliman). Sebaliknya

orang yang tidak kuat keyakinannya kepada keadilan Tuhan (ikatannya

longgar) ia mudah menyerah dalam berjuang dan bisa dinegosiasi untuk

toleran terhadap penyimpangan, mudah terpancing untuk membalas dendam

dengan cara yang menyimpang dari aturan..

Sistem kepercayaan ini akhirnya berkembang menjadi ilmu, disebut ilmu

Tauhid atau ilmu ushuluddin. Ilmu Tauhid berbicara tentang Rukun Iman yang

enam (iman kepada Tuhan, malaikat, Rasul, Kitab Suci, Hari akhir dan takdir).

Kajian filosofis dari ilmu Tauhid disebut Ilmu Kalam, disebut juga Theologi

(ilmu yang berbicara tentang ketuhanan).

Berdasarkan pondasi tauhid, maka keterikatan setiap muslim kepada Islam

yang semestinya ada pada jiwa muslim adalah:

2013 4

Pendidikan AgamaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Rusmulyadi, M.Si. http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: Modul 2 Agama Islam New

1. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang terakhir, mengandung

syariat yang menyempurnakan syariat-syariat yang diturunkan

Allah sebelumnya, Allah berfirman:

“Tidaklah Muhammad seorang bapak (bagi) salah seorang laki-laki

di antara kamu, melainkan dia itu utusan Allah dan penutup para

Nabi…” (QS. Al-Ahzaab, 33:40)

2. Meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar di

sisi Allah karena Islam adalah agama yang dianut oleh para Nabi

sejak Adam AS sampai Muhammad SAW. Islam datang dengan

membawa kebenaran yang bersifat absolute guna menjadi

pedoman hidup dan kehidupan manusia selaras dengan fitrahnya.

Allah berfirman:

“sesungguhnya agama di sisi Alah hanyalah Islam” (QS. Ali Imran:

19)

3. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang universal dan berlaku

untuk semua manusia, serta mampu menjawab segala persoalan

yang muncul dalam segala lapisan masyarakat sesuai dengan

tuntutan budaya manusia sepanjang zaman. Allah berfirman:

“Dan tidaklah kami utus kamu (Muhammad) melainkan untuk

semua manusia sebagai berita dan peringatan. Akan tetapi

kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS As-Saba, 34:28)

Syariah

Secara harfiah, syari`ah artinya jalan, sedangkan sebagai istilah keislaman,

syari`ah adalah dimensi hukum atau peraturan dari ajaran Islam. Mengapa

disebut syari`ah adalah karena aturan itu dimaksud memberikan jalan atau

mengatur lalu lintas perjalanan hidup manusia. Lalu lintas perjalanan hidup

manusia itu ada yang bersifat vertikal dan ada yang bersifat horizontal, maka

syari'ah juga mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan

menusia dengan sesama manusia. Aturan hubungan manusia dengan Tuhan

berujud kewajiban manusia menjalankan ritual ibadah (Rukun Islam yang

lima). Aturan dalam ritual ibadah berisi ketentuan tentang syarat, rukun, sah,

batal, sunnat (dalam haji ada wajib), makruh. Prinsip ibadah itu tunduk

merendah kepada Tuhan, tidak banyak mempertanyakan kenapa begini dan

begitu, pokoknya siap mengerjakan perintah dan tidak berani melanggar

sedikitpun.

2013 5

Pendidikan AgamaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Rusmulyadi, M.Si. http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: Modul 2 Agama Islam New

Sedangkan lalu lintas pergaulan manusia secara horizontal disebut

mu`amalah. Prinsip bermu`amalah adalah saling memberi manfaat, mengajak

kepada kebaikan universal (alkhair) , memperhatikan norma- norma

kepatutan (al ma`ruf) dan mencegah kejahatan tersembunyi (al munkar).

Karena manusia sangat heterogin, maka aturan bermu`amalah sifatnya

dinamis, dan merespond perubahan, dengan prinsip-prinsip (1) pada

dasarnya agama itu tidak picik, mudah dan tidak mempersulit (`adam al

haraj). (2) memperkecil beban, tidak untuk memberatkan (at taqlil fi at taklif),

dan (3) pengetrapan aturan hukum secara bertahap (at tadrij fi at tasyri`).

Karena adanya prinsip-prinsip inilah maka peranan manusia –dalam hal

ulama- dalam merumuskan aturan-aturan syari`at sangat besar dalam bentuk

ijtihad, yakni dengan akal dan hatinya merumuskan ketentuan-ketentuan

hukum berdasarkan al Qur'an dan hadis . Al Qur'an menjelaskan sangat

detail tentang waris, tetapi selebihnya hanya dasar-dasarnya saja yang

disebut. Tentang politik misalnya, al Qur'an tidak menentukan bentuk negara,

apakah republik atau kerajaan. Contoh pemerintahan Nabi dan khulafa

Rasyidin juga sangat terbuka untuk disebut kerajaan atau republik.

Dari sudut keilmuan, syari`ah kemudian melahirkan ilmu yang disebut fiqh,

ahlinya disebut faqih-fuqaha. Karena fiqh itu produk ijtihad maka tidak bisa

dihindar adanya perbedaan pendapat, maka lahirnya pemikian mazhab; yang

terkenal Syafi`i, Maliki, Hanafi dan Hambali. Ulama yang tinggal di kota

metropolitan pada umumnya memiliki pandangan yang dinamis dan rasional,

sedangkan ulama yang tinggal di kota agraris (Madinah misalnya) pada

umumnya puritan dan tradisional. Kajian fiqh berkembang sesuai dengan

tuntutan zaman, maka disamping ada fiqh ibadah, fiqh munakahat, fiqh al

mawarits juga ada fiqh politik (fiqh as siyasah), sekarang sedang

dikembangkan fiqh sosial, fiqh jender, fiqh Indonesia dan sebagainya.

Secara keseluruhan syariat Islam meliputi dua bidang:

1. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara vertkal dengan

Allah, seperti shalat, puasa dan haji. Hubungan manusia dalam

bentuk peribadatan biasa disebut ibadah mahdhah atau ibadah

khusus, karena sifatnya yang khas dan tata caranya sudah diatur

secara pasti oleh Allah dan dicontohkan secara rinci oleh

Rasulullah

2013 6

Pendidikan AgamaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Rusmulyadi, M.Si. http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: Modul 2 Agama Islam New

2. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara horizontal,

dengan sesama manusia dan makhluk lainnya disebut muamalah.

Muamalah meliputi ketentuan atau peraturan segala aktivitas

hidup manusia dalam pergaulan dengan sesamanya dan dengan

alam sekitarnya

Akhlak

Akhlak merupakan dimensi nilai dari syariat Islam. Kualitas keberagamaan

justeru ditentukan oleh nilai akhlak. Jika syariat berbicara tentang syarat

rukun, sah atau tidak sah, maka akhlak menekankan pada kualitas dari

perbuatan, misalnya beramal dilihat dari keikhlasannya, shalat dilihat dari

kekhusyu`annya, berjuang dilihat dari kesabaran nya, haji dari

kemabrurannya, ilmu dilihat dari konsistensinya dengan perbuatan, harta

dilihat dari aspek dari mana dan untuk apa, jabatan, dilihat dari ukuran apa

yang telah diberikan bukan apa yang diterima.

Karena akhlak juga merupakan subsistem dari sistem ajaran Islam, maka

pembidangan akhlak juga vertikal dan horizontal. Ada akhlak manusia

kepada Tuhan, kepada sesama manusia, kepada diri sendiri dan kepada

alam hewan dan tumbuhan. Definisi akhlak adalah ; keadaan batin yang

menjadi sumber lahirnya perbuatan dimana perbuatan itu lahir secara

spontan tanpa berfikir untung rugi. Kajian mendalam tentang akhlak dilakukan

oleh ilmu yang disebut ilmu tasauf.

Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya

akumulasi dari aqidah dan syariat yang bersatu secara utuh dalam diri

seseorang.

Contoh akhlak kepada Allah:

Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah

untuk mengabdi kepada-Nya sesuai perintah-Nya.

Berikir kepada Allah

Berdoa kepada Allah

Tawakal kepada Allah

Contoh Akhlak kepada manusia:

Akhlak kepada diri sendiri

2013 7

Pendidikan AgamaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Rusmulyadi, M.Si. http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: Modul 2 Agama Islam New

o Sabar

o Syukur

o Tawadhu

o Dan lain-lain

Akhlak kepada orang tua

o Berbakti kepada orang tua

o Bertutur sopan

o Menyantuni keduanya

o Dan lain-lain

Contoh Akhlak kepada lingkungan

o Memakmurkan, mengelola dan melestarikan alam

o Tidak merusak alam

o Dan lain-lain

3. Peradaban Islam

Sebagai agama, Islam dibawa oleh Nabi Muhammad sebagai risalah akhir zaman

Secara garis besar, sejarah Islam dibagi ke dalam empat periode, yaitu:

1. Periode pra klasik (610-650M)

Fase pembentukan agama (610-632M)

fase ini mencakup kegiatan pemantapan akidah dan

pemantapannya serta pengamalan ibadah di kalangan umat

Islam. Setelah Nabi Muhammad menerima wahyu pertama

dan berikutnya, kemudian Nabi Muhammad memperkenalkan

Islam kepada masyarakat Mekkah

Fase pembentukan negara (622-632M)

fase ini ditandai dengan terbentuknya negara madinah. Pada

fase ini Nabi Muhammad meletakkan dasar/pondasi yang

kokoh bagi bangunan politik, ekonomi dan sosial masyarakat

Islam.

Fase pra ekspansi (632-650M)

Fase ini dapat dibagi ke dalam empat tahap, yaitu:

Tahap konsolidasi. Abu Bakar sebagai khalifah I harus

menghadapi suku-suku bangsa Arab yang tidak mau

kembali tunduk kepada Madinah

2013 8

Pendidikan AgamaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Rusmulyadi, M.Si. http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: Modul 2 Agama Islam New

Tahap pembuka jalan. Abu Bakar mulai mengirim

kekuatan-kekuatan ke luar Arabia. Khalid bin Walid

memimpin tentara ke Irak (daerah kekuasaan

Byzantium) dan dapat menguasai Al Hirrah di tahun

634 SM

Tahap perata jalan. Dimana usaha-usaha yang telah

dirintis Abu Bakar untuk membuka jalan ekspansi,

dilanjutkan oleh Umar bin Khattab (634-644M).

Kekuasaan Islam pada masa ini mencapai Mesir

Tahap jalan buntu. Yaitu pada masa Ustman bin Affan

(644-656M) sebagai khalifah ketiga dan Ali bin Abi

Thalib (656-661) sebagai khalifah keempat

2. Periode Klasik (650-1250M)

Fase ekspansi (650-1000M)

Yaitu masa integrasi dan puncak kemajuan. Pada zaman ini

daerah islam meluas melalui Afrika Utara sampai ke Spanyol di

Barat, dan melalui Persia sampai ke India Timur

Fase disintegrasi (1000-1250M)

Ditandai pertentangan intern umat Islam di kalangan pemerintah,

baik di masa bani Umayyah maupun Abasiyah. Klimaknya ketika

Baghdad dirampas dan dihancurkan oleh Hulagu Khan pada

tahun 1253 M

Pada fase klasik ini, terutama pada masa Bani Abasiyah, terjadi

kontak dengan peradaban Yunani yang ada di Mesir, Suriah, dan Irak

serta Persia membuat Ulama Islam mempelajari filsafat dan sains

Yunani dan timbullah peradaban Islam yang tiada taranya dari abad

ke 8M sampai 13M. Muncullah filosof Islam seperti Al Kindi, Al Farabi,

Ibn Sina, Ibn Miskawaih dan Ibn Rusyd, disamping ulama-ulama sains

seperti Al Farabi, Al Farghani dan Al Biruni dalam Astronomi; Al

Khawarizmi, Umar Al Khayyam dan Al Thusi dalam matematika; Al

Thabari, Al Razi, Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd dalam ilmu kedokteran;

Jabi bin Hayyan dan Al Razi dalam ilmu kimia; Ibn Haytsam dalam

optika; Al Khawarizmi, Al Ya’qubi dan Al Mas’udi dalam geografi; Al

Jahiz, Ibn Miskawaih dan Ikhwan Al Shafa dalam ilmu hewan.

3. Periode pertengahan (1250-1800M)

2013 9

Pendidikan AgamaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Rusmulyadi, M.Si. http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: Modul 2 Agama Islam New

Fase kemunduran (1250-1500M)

Pada masa ini desentralisasi dan desintegrasi bertambah

meningkat. Dunia Islam pada zaman ini terbagi dua yaitu: bagian

Arab yang terdiri dari Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir dan

Afrika Utara, dengan Mesir sebagai pusat. Bagian Persia yang

terdiri atas semenanjung Balkan, Asia kecil, persia dan Asia

tengah, dengan Iran sebagai pusatnya

Fase tiga kerajaan besar (1500-1700M)

Yang ditandai dengan zaman kemajuan (1500-1700M), kemudian

zaman kemunduran (1700-1800). Tiga kerajaan besar itu adalah

kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Safawi di Afrika dan kerajaan

Mughal di India

4. Periode modern (1800-dstnya)

Ciri-ciri umat Islam pada masa ini adalah kondisi yang berbalik dengan

fase klasik. Ketika Islam berada pada puncaknya, Barat dalam kegelapan.

Sekarang Umat Islam malah harus mengakui dominasi Barat

2013 10

Pendidikan AgamaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Rusmulyadi, M.Si. http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: Modul 2 Agama Islam New

Daftar Pustaka

1. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Departemen

Agama, 1971

2. Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 2004

3. Harun Nasution, Islam Rasional, Jakarta: Mizan, 1995

4. Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UI Press,

2002

5. M. Quraish Syihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1996

6. Nurcholish Madjid, Islam: Doktrin dan Peradaban, Jakarta: Yayasan Wakaf

Paramadina, 2000

2013 11

Pendidikan AgamaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Rusmulyadi, M.Si. http://www.mercubuana.ac.id