modul 2

22
Pokok Bahasan : Gambaran umum komunikasi massa, kedudukan komunikasi massa dalam ilmu komunikasi, sejarah awal kemunculan komunikasi massa, defenisi, kharakteristik dan ciri-ciri komunikasi massa. Tujuan : setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mengetahui, memahami serta mampu menjelaskan gambaran umum komunikasi massa, kedudukan komunikasi massa dalam ilmu komunikasi, sejarah awal kemunculan komunikasi massa, defenisi, kharakteristik serta ciri-ciri komunikasi massa. Materi Modul: A. Komunikasi Sebagai Cabang Ilmu Komunikasi merupakan aspek sentral dalam kehidupan manusia. Selain dianggap sebagai sebuah keterampilan, komunikasi juga merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan. Sebagai sebuah keterampilan, komunikasi didefenisikan sebagai sesuatu yang multi makna, melalui komunikasi pelakunya berusaha menggunakan teknik yang tepat demi terjalinnya hubungan yang harmonis. kita sering mendengar orang dalam pergaulan sehari-hari menyebutkan komunikasi, misalnya “akhir- akhir ini komunikasi kami memburuk”, atau “saya baru saja berkomunikasi dengan mahasiswa”. Hal ini menunjukkan kedudukan komunikasi sebagai sebuah keterampilan dalam proses sosial dan sebagai sebuah peristiwa. Selanjutnya komunikasi sebagai salah satu cabang ilmu dalam pengetahuan sosial. Kehadiran komunikasi baru dapat diterima sebagai suatu disiplin ilmu terjadi pada pertengahan abad ke-20, hal ini tidak terlepas dari kontribusi para tokoh dan ilmuwan non komunikasi seperti sosiologi, filsafat, psikologi hingga politik. Sehingga tidak heran kemudian keempat bidang ilmu komunikasi yang disebutkan diatas dianggap PERTEMUAN 2 MODUL KOMUNIKASI MASSA (3 SKS) OLEH: MUTIA DEWI S.Sos.,M.I.Kom

Upload: indra-ramanda

Post on 03-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Modul materi pertemuan ke-2

TRANSCRIPT

PERTEMUAN 2MODUL KOMUNIKASI MASSA (3 SKS)OLEH: MUTIA DEWI S.Sos.,M.I.Kom1

Pokok Bahasan : Gambaran umum komunikasi massa, kedudukan komunikasi massa dalam ilmu komunikasi, sejarah awal kemunculan komunikasi massa, defenisi, kharakteristik dan ciri-ciri komunikasi massa.Tujuan : setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mengetahui, memahami serta mampu menjelaskan gambaran umum komunikasi massa, kedudukan komunikasi massa dalam ilmu komunikasi, sejarah awal kemunculan komunikasi massa, defenisi, kharakteristik serta ciri-ciri komunikasi massa.Materi Modul:A. Komunikasi Sebagai Cabang IlmuKomunikasi merupakan aspek sentral dalam kehidupan manusia. Selain dianggap sebagai sebuah keterampilan, komunikasi juga merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan. Sebagai sebuah keterampilan, komunikasi didefenisikan sebagai sesuatu yang multi makna, melalui komunikasi pelakunya berusaha menggunakan teknik yang tepat demi terjalinnya hubungan yang harmonis. kita sering mendengar orang dalam pergaulan sehari-hari menyebutkan komunikasi, misalnya akhir-akhir ini komunikasi kami memburuk, atau saya baru saja berkomunikasi dengan mahasiswa. Hal ini menunjukkan kedudukan komunikasi sebagai sebuah keterampilan dalam proses sosial dan sebagai sebuah peristiwa.Selanjutnya komunikasi sebagai salah satu cabang ilmu dalam pengetahuan sosial. Kehadiran komunikasi baru dapat diterima sebagai suatu disiplin ilmu terjadi pada pertengahan abad ke-20, hal ini tidak terlepas dari kontribusi para tokoh dan ilmuwan non komunikasi seperti sosiologi, filsafat, psikologi hingga politik. Sehingga tidak heran kemudian keempat bidang ilmu komunikasi yang disebutkan diatas dianggap sebagai akar atau landasan berdirinya ilmu komunikasi (Komala, 2009:2). Beberapa pendapat lain juga menyebutkan bahwa akar dari ilmu komunikasi itu adalah filsafat, psikologi, psikologi sosial, sosiologi, antropologi, biologi, fisika dan matematika seperti yang termaktub dalam makalah rekonstruksi ilmu komunikasi perspektif pohon komunikasi dan pergeseran paradigma komunikasi pembangunan dalam era globalisasi, yang disampaikan oleh Nina Winangsih Syam dalam pidato pengukuhan jabatan guru besar dalam ilmu komunikasi Universitas Padjajaran Bandung.Perjalanan komunikasi menjadi bagian dari cabang ilmu dalam kelompok ilmu sosial sangatlah panjang dan menarik untuk disimak. Salah satu akar dari ilmu komunikasi ini adalah filsafat. Filsafat merupakan perenungan untuk menyusun sistem pengetahuan yang rasional, yang memadai untuk memahami dunia maupun memahami diri sendiri. Ciri pokok pemikiran filsafat adalah menyeluruh, mendasar, dan spekulatif-rasional. Oleh karena itu suatu ilmu pengetahuan dimulai dengan pemikiran filosofis (Komala, 2009:3). Sedangkan sesuai dengan cikal bakalnya dan latar belakang sejarahnya komunikasi dipelajari sebagai bagian dari sosiologi di Jerman dan tercaktup dalam departemen bahasa Inggris di Amerika (Arifin, 2010:14). Dengan penjelasan tersebut dapat kita tarik benang merahnya bahwa menjadikan komunikasi sebagai cabang ilmu tidak terlepas dari hasil sumbangan-sumbangan pemikiran kajian ilmu filsafat yang juga mendasari cabang ilmu sosial lainnya. Begitupun dengan kajian ilmu lainnya, seperti sosiologi, psikologi, antropologi maupun ilmu sains juga memberikan kontribusi yang besar bagi lahirnya ilmu komunikasi. Kontribusi ilmu sosial (sosiologi, psikologi, antropologi) lebih pada melihat masyarakat, individu, maupun kebudayaannya yang tidak terlepas dari aktivitas interaksi dan transfer pesan. Sehingga dapat disimpulkan lingkup komunikasi menyangkut persoalan-persoalan yang ada kaitannya dengan substansi interaksi sosial orang-orang dalam masyarakat; konten interaksi (komunikasi) baik secara langsung maupun dengan perantara media komunikasi. Sedangkan kontribusi ilmu sains (biologi, fisika, matematika) lebih pada pengembangan teknologi komunikasi serta memberikan pemahaman cara berfikir positivistik dalam melihat fenomena sosial. Sekedar gambaran bahwa ilmu sains lebih banyak dipengaruhi oleh paradigma positivistik dimana semua serba empiris, yang diperoleh manusia adalah berdasarkan pengalaman dan penginderaan. Beberapa ilmuwan yang memberikan kontribusi pemikirannnya dalam kajian komunikasi diantaranya:1. Harold D. Laswell (Ilmu Politik)2. Max Weber, Daniel Larner, Everatt M.Rogers, Paul Lazarsfeld (Sosiologi)3. Wilbur Schramm (Bahasa)4. Shannon dan Weaver (Matematika dan Teknik)5. Kurt Lewin (Psikologi Sosial)6. Carl I. Hovland (Psikologi Eksperimen)Dengan kontribusi pemikiran ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu tidak heran kemudian menyebutkan bahwa komunikasi bersifat elektif yakni menggabungkan berbagai bidang keilmuan.

Gambar 1Landasan Cabang Ilmu Terbentuknya Ilmu Komunikasi

Menjelmanya komunikasi sebagai cabang ilmu tidak terlepas dari beberapa syarat sebagai sifat ilmiahnya bahwa salah satu sifat ilmiah itu adalah memiliki metode. Metode merupakan proses yang digunakan untuk mendapatkan kebenaran ataupun pengetahuan (Bungin, 2011:13). Oleh karena itu sebagai bagian dari ilmu maka ilmu komunikasi merupakan perjalanan untuk memahami manusia melalui aktivitas pertukaran pesan maupun fenomena sosial yang berkaitan dengan dinamika kehidupan masyarakatnya. Komunikasi dianggap sebagai ilmu telah memenuhi syarat objektif, metodis, sistematis dan universal. Seperti yang disebutkan dalam (Komala, 2009:4) bahwa persyaratan komunikasi sebagai ilmu adalah:1. Objektif Objektif berkaitan dengan ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun dari dalam. Menurut Abrar dalam Ardianto dan Q-Anees bahwa ada dua objek material komunikasi yaitu masyarakat (objek material pertama) dan media (objek material kedua). Dengan dua objek yang dimiliki oleh komunikasi maka, komunikasi dikatakan sebagai ilmu yang konkrit dibandingkan objek kajian ilmu sosial lainnya.2. MetodeMerupakan syarat ilmu yang kedua. Metode merupakan proses yang dilakukan untuk mencapai kebenaran dari sebuah pengetahuan. Ilmu komunikasi tidak lah semata-mata sesuatu yang alamiah saja, melainkan sesuatu yang mampu melahirkan teori, konsep, paradigma maupun metodologi lainnya.3. Sistematis Hal ini berkaitan dengan keinginan untuk terus mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, maka ilmu komunikasi berusaha mengurai dan merumuskan hubungan yang logis dan teratur sehingga membentuk sebuah sistem yang menjadi acuan. Sistem ini bisa diperoleh sebagai rangkaian sebab akibat atau pun melalui pengamatan yang terperinci kemudian menafsirkannya.4. Universal Kebenaran yang hendak dicapai bukanlah kebenaran yang tertentu saja, melainkan kebenaran yang bersifat umum. Ilmu komunikasi pun demikian tidak semata mencapai pengetahuan yang khusus saja melainkan pengetahuan yang bersifat umum lah yang dicari.Dengan terpenuhinya syarat ilmu maka komunikasi menjadi bagian dari cabang ilmu dalam kelompok ilmu sosial. Oleh karena banyak pakar yang memperkaya ilmu komunikasi maka ilmu komunikasi memiliki berbagai perspektif sehingga melahirkan berbagai sub disiplin seperti: komunikasi politik (dengan ilmu politik), sosiologi komunikasi (dengan sosiologi), psikologi komunikasi (dengan psikologi), komunikasi organisasi (dengan ilmu administrasi), komunikasi antar budaya (dengan antropologi), komunikasi pertanian (pertanian), komunikasi pemasaran (ekonomi) dll. Dengan demikian, sampai saat ini ilmu komunikasi lah yang paling banyak dikawinkan dengan berbagai cabang ilmu pengetahuan lainnya. Hal ini tidak semata-mata karena ilmu komunikasi merupakan cabang ilmu baru, melainkan juga karena sifat komunikasi yang serba hadir. Bidang-bidang ilmu lainnya menyadari perlunya segera kehadiran komunikasi dalam penerapannya. Oleh karena itu komunikasi dapat disimpulkan sebagai cabang ilmu, sebagai sebuah peristiwa, proses sosial maupun hubungan sosial.B. Komunikasi Massa dan Kedudukannya dalam Ilmu KomunikasiDiterapkannya komunikasi dalam berbagai disiplin ilmu, telah menimbulkan kesulitan dalam memahami komunikasi secara ilmiah. Hal ini disebabkan karena komunikasi bersifat multi makna. Komunikasi bisa dianggap sebagai proses sosial hingga komunikasi sebagai sebuah peristiwa. Untuk memahami defenisi komunikasi beberapa pakar telah memberikan beberapa makna komunikasi. Dalam (Arifin, 2010:23) disebutkan bahwa begitu sulitnya mengkonseptualisasikan komunikasi sebagai suatu kajian ilmiah, para pakar telah membuat sejumlah defenisi komunikasi seperti Thayer misalnya telah membuat 25 defenisi komunikasi, Stapper telah menemukan 34 defenisi komunikasi, bahkan Dance berhasil membuat 98 defenisi komunikasi. Diantara sekian banyaknya defenisi komunikasi, berikut akan disampaikan beberapa defenisi yang sering disebutkan dalam beberapa literatur.1. Komunikasi merupakan proses penyampaian pemikiran, atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pemikiran ini bisa berupa gagasan, informasi, opini, dll yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, dsb nya yang berasal dari lubuk hati (Uchyana, 2002:11)2. Carl.I Hoveland menyebutkan komunikasi sebagai proses dimana seseorang mengirimkan perangsang-perangsang baik dalam bentuk lambang atau kata-kata dengan tujuan untuk merubah perilaku orang lain.3. Wilbur Schramm menyebutkan komunikasi sebagai proses saling membagi atau menggunakan informasi secara bersama, dimana setidaknya terdiri dari sumber, pesan dan tujuan. 4. Shannon dan Weaver menyatakan bahwa komunikasi menyangkut semua prosedur dimana pikiran seseorang mampu mempengaruhi pikiran orang lain.5. Joseph A. Devito menyebutkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.6. Komunikasi merupakan alat yang digunakan oleh individu untuk berhubungan dengan individu lainnya baik dalam rangka memberikan pesan ataupun menciptakan kesamaan makna dengan melibatkan kata-kata, simbol, lambang ataupun bahasa tubuh sehingga terjadi nya perubahan perilaku pemberi informasi maupun penerima informasi.7. Harold D. Laswell menyebutkan, untuk memahami komunikasi cara terbaik adalah dengan mengajukan pertanyaan who says what in which channel to whom with what effect. Artinya komunikasi merupakan tindakan sosial yang akan berjalan apabila ada pemberi pesan kemudian pesan yang disampaikan dengan saluran tertentu kemudian diterima oleh penerima pesan dan menimbulkan efek. Selama 60 tahun pandangan Laswell ini menjadi panduan untuk mengidentifikasi komunikasi.

Defenisi komunikasi yang telah disampaikan diatas hanya sebagian saja dari puluhan defenisi komunikasi, karena tidak ada sesuatu yang pasti dan paten dalam hal pendefenisian komunikasi. Hal ini terjadi karena asal muasal komunikasi yang terdiri dari beragam disiplin ilmu. Sehingga masing-masing disiplin ilmu tersebut mendefenisikan komunikasi dalam sudut pandang keilmuannya. Selain itu tidak ada alasan yang mendasar untuk membuat kesepakatan secara bersama terkait dengan defenisi komunikasi, ini disebabkan karena dinamika dan fenomena sosial selalu berkembang. Hanya saja yang bisa dilakukan untuk menyepakati defenisi komunikasi adalah dengan cara menggolongkan defenisi komunikasi berdasarkan perspektif keilmuan. Misalnya, mendefenisikan komunikasi dalam perspektif sosiologi, psikologi maupun komunikasi dalam perspektif teknologi. Hal ini sekaligus untuk membedakan komunikasi sebagai cabang ilmu, proses, keterampilan maupun peristiwa.Selain komunikasi itu bersifat multi makna dan multi defenisi, pembagian dan jenis dari komunikasi pun berbeda-beda. Sejak pertama kali diajarkan di tingkat universitas terutama di Amerika, komunikasi dibagi menjadi dua yaitu komunikasi media massa dan komunikasi langsung (tatap muka). Sedangkan di Eropa khususnya jerman, komunikasi sebelumnya dikenal dengan nama publisistik, dimana kajiannya lebih mengarahkan pada retorika. Untuk lebih memudahkan kita dalam melihat jenis-jenis atau bentuk komunikasi berikut diberikan sedikit gambaran mengenai pengklasifikasian komunikasi.1. Bentuk komunikasi berdasarkan penggunaan media

Berdasarkan penggunaan medianya, komunikasi dibagi menjadi dua yaitu komunikasi media beralat (tidak langsung) dan komunikasi tatap muka. Komunikasi media beralat merupakan dimana komunikasi tidak dilakukan secara langsung berhadapan dengan penerima pesan melainkan dengan perantara alat dalam hal ini melibatkan teknologi komunikasi. Sedangkan komunikasi tatap muka merupakan proses penyampaian pesan dimana pemberi informasi dan penerima informasi saling bertatap muka atau dalam satu waktu. Selanjutnya komunikasi media beralat akan menghantarkan kita pada bentuk komunikasi media massa dan komunikasi media individual. Perbedaannya terletak pada komunikasi media massa ini lebih menekankan pada proses dan pesannya sedangkan komunikasi media individual menekankan pada teknologinya.2. Bentuk komunikasi berdasarkan pihak yang terlibat

Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi, komunikasi dibagi dalam komunikasi personal, kelompok, organisasi dan massa. Komunikasi personal merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua orang dimana biasanya terjadi dalam satu waktu dan tanpa perantara. Beberapa pendapat ahli menyebutkan, komunikasi personal ini merupakan komunikasi yang sangat efektif dan efisien dalam menyampaikan pesan karena kerangka acuan komunikan dapat diketahui oleh komunikator dan feedback serta umpan balik dapat diketahui seketika. Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang sulit kita hindari. Kita semua adalah bagian dari sebuah kelompok, baik itu kedudukannya dalam anggota keluarga maupun perannya dalam anggota tim, kelas, dsbnya. Komunikasi kelompok ini dilakukan lebih dari 2 orang dengan syarat mereka mempunyai tujuan dan aturan yang sama. Komunikasi organisasi. Kelanjutan dari komunikasi kelompok, komunikasi organisasi merupakan komunikasi yang dilakukan dalam sebuah kelompok yang besar dimana terdiri dari beberapa individu yang diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi ini dapat bersifat formal maupun nonformal. Komunikasi massa. Komunikasi ini merupakan komunikasi dimana peserta komunikasi yang terlibat tidak saling mengenal. Beberapa ahli berbeda pendapat dalam mendefenisikan komunikasi massa. Ada yang menyebutkan pidato atau kampanye di lapangan terbuka dengan ribuan orang termasuk dalam kategori komunikasi massa. Pendapat ini disampaikan oleh ahli psikologi sosial. Kemudian pendapat lain menyebutkan bahwa komunikasi massa ini merupakan komunikasi yang proses penyampaian pesannya dilakukan melalui media massa. Perbedaan pendapat ini hanya karena perbedaan perspektif keilmuan seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Dalam klasifikasi peserta komunikasi-nya, komunikasi massa dapat didefenisikan sebagai komunikasi dimana komunikannya berjumlah sangat banyak (massif).3. Pembagian komunikasi berdasarkan sifat pesan

Berdasarkan sifat pesannya, komunikasi dibagi dalam kategori komunikasi massa dan komunikasi antar pesona. Komunikasi massa disini berarti bahwa pesan yang disampaikan biasanya merupakan informasi yang bersifat public dan ditujukan untuk kepentingan umum. Sedangkan komunikasi persona isi pesannya lebih bersifat individual.Demikianlah jenis-jenis atau bentuk komunikasi. Dari beberapa bentuk komunikasi yang diuraikan diatas dapat kita membuat kesimpulan bahwa komunikasi massa selalu mengambil bagian dalam pembagian jenis komunikasi. Hal ini dikarenakan perkembangan kehidupan masyarakat yang tidak lagi berkomunikasi secara tradisional ataupun tatap muka. Kebutuhan untuk menyebarkan informasi secara luas dan menjangkau khalayak ramai tidak mungkin dilakukan secara langsung ataupun tanpa perantara teknologi.

Kedudukan komunikasi massa dalam kajian ilmu komunikasi menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan. Dinamika sosial yang terjadi membutuhkan komunikasi tidak cukup dilakukan secara langsung, hal ini dikarenakan kompleksitas komunikator, pesan, hingga penerima pesannya.

C. Komunikasi Massa: Sebuah Pengantar. Media massa ada disekitar kita. melepaskan diri untuk tidak berinteraksi dengan media massa merupakan hal yang mustahil terjadi pada saat ini. Bahkan komunikasi antar pribadi yang dilakukan pun terkadang menerima sumber informasi melalui media massa. Oleh karena itu untuk mengetahui lebih lanjut mengenai komunikasi massa, berikut sebuah ilustrasi yang akan mengantarkan kita pada pemahaman mengenai komunikasi massa.

Hari ini, Anton bangun lebih pagi dari biasanya. Jika alarm itu tidak berbunyi aku mungkin tidak bisa terbangun, pikir Anton. Ya, setiap hari hanya alarm dari handphone itu yang membantu membangunkan Anton di pagi hari untuk memulai aktivitas di kampusnya. Seperti pagi-pagi sebelumnya, sembari bersiap ke kampus, lagu Bon Jovi menemani sarapan nasi goreng kornet pagi ini. Ya, Anton gemar sekali mendengarkan lagu Bon Jovi. Baginya lagu-lagu Bon Jovi pemantik semangat dia di pagi hari. Hmm, sepertinya hari ini aku akan sibuk di kampus, dengan 3 mata kuliah sepanjang hari, tapi tak apalah aku akan membawa beberapa novel ini untuk mengisi waktu menunggu jam kuliah berikutnya, bisik Anton di dalam hati. Anton pun telah selesai dengan persiapannya, dan ia segera berangkat menuju kampus sambil mengunyah permen mentos. Itung-itung ngilangin bau mulut, guman Anton. Ketika meninggalkan kamar kosnya, Anton melewati kamar kos Sugi. Sugi merupakan teman kos Anton sekaligus sahabat karibnya. Mereka berasal dari daerah yang sama, karena itu mereka menjadi akrab. Gi, bangun gi, gak kuliah lo?. Anton berusaha membangun Sugi, sambil matanya melihat ke arah televisi. Kebetulan pada saat itu televisi sedang menayangkan berita mengenai Syahrini. Gi, bangun Gi, tuh Syahrini lagi liburan di Italia tuh. Gua berangkat dulu yaak!. Sesampainya di kampus, Anton langsung menuju kelas, dia berharap tidak terlambat, karena isunya dosen pagi ini tidak mentoleransi keterlambatan. Selama berlangsungnya kuliah, dosen memberikan materi kemudian dilanjutkan dengan diskusi dengan teman-teman lainnya. Ah, akhirnya kelar juga kuliah yang bikin ngantuk ini, kata Anton kepada Mira. Iya, aku juga ngantuk banget, sahut Mira. Oh iya, ngomong-ngomong gimana kalau nanti malam kamu aku traktir nonton, ada film yang seru nih, tawar Anton kepada Mira. Hmm, oke, tapi sebelumnya kita selesaikan tugas kuliah ini dulu ya, sampai ketemu nanti malam ya Anton, Jawab Mira!

Ilustrasi diatas memperlihatkan kepada kita bagaimana media massa mengepung kehidupan kita sehari-harinya, baik pesannya maupun teknologinya. Sehingga kita tidak lagi menyadari kehadiran dari media massa. Ilustrasi tersebut memperlihatkan kepada kita bagaimana media massa sangat berperan dan berpengaruh dalam kehidupan kita. sebelum jauh membahas mengenai media massa ada baiknya kita memulai topik komunikasi massa. Beberapa defenisi komunikasi massa yang dirangkum dari beberapa pendapat ahli sebagai berikut:1. Bittner, menyebutkan komunikasi massa sebagai: Message communicated trough a mass medium to a large number of people (pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang)2. George Gebner, menyebutkan komunikasi massa merupakan produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki oleh orang dalam masyarakat industri.3. Stanley dan Dennis, menyebutkan komunikasi Massa didefenisikan ketika sebuah sumber, biasanya sebuah organisasi menggunakan teknologi untuk berkomunikasi dengan khalayak yang berjumlah besar.4. Littlejhon menyebutkan, komunikasi massa adalah suatu proses dimana organisasi-organisasi media memproduksi dan mentransmisikan pesan-pesan kepada publik yang besar, melalui proses dimana pesan-pesan itu dicari, digunakan, dimengerti, dan dipengaruhi oleh audience. 5. De Fleur& Mcquails menyebutkan, komunikasi massa merupakan suatu proses melalui komunikator dengan menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas dan terus menerus menciptakan makna-makna serta diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam dengan melalui berbagai cara. 6. Joseph DeVito menguraikan bahwa komunikasi massa dapat didefenisikan dengan memusatkan perhatian pada lima variabel yang terkandung dalam setiap tindakan komunikasi dan memperlihatkan bagaimana variabel-variabel ini bekerja pada media massa.7. Jay Back dan Frederick C. Whitney mendefenisikan komunikasi massa berdasarkan istilah mass communications (pakai s) dan mass communication (tanpa s). Menurutnya mass communications lebih menunjuk pada media mekanis yang digunakan atau media massanya. Sedangkan mass communication lebih menunjukkan pada prosesnya, yaitu proses komunikasi melalui media massa.8. Komunikasi massa merupakan transfer pesan yang bersifat umum, ditujukan kepada khalayak yang luas dengan umpan balik yang lambat atau tertunda serta adanya keterlibatan teknologi komunikasi dalam proses penyampaian pesan tersebut.Menyimak defenisi dari berbagai pendapat para ahli, sebenarnya tidak ada perbedaan yang mendasar. Bahkan jika dicermati, defenisi satu dengan yang lainnya saling melengkapi sehingga dengan demikian kita mendapatkan gambaran yang jelas mengenai defenisi komunikasi massa. Sebagai salah satu bentuk dari komunikasi, komunikasi massa berperan penting dalam hal menyebarkan pesan, teknologi yang canggih, dan akses media massa yang mudah menjadikan penyebaran pesan dalam komunikasi massa ini menjadi efisien. Akan tetapi dibalik semua keunggulan yang dimiliki komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi antar pribadi, ternyata komunikasi massa pun memiliki beberapa kelemahan. Untuk itu sebelum membahas terlebih jauh mengenai perbedaannya, ada baiknya kita memahami komponen komunikasi massa dan kharakteristik komunikasi massa. Dalam (DeVito, 1996: 506) disebutkan bahwa kharakteristik komunikasi massa itu diantaranya:1. Sumber Komunikator dalam komunikasi massa adalah suatu organisasi yang kompleks, dimana mengeluarkan biaya besar untuk menyusun dan mengirimkan pesan. 2. Khalayak (Audience) Khalayak dalam komunikasi massa jumlahnya sangat besar, sehingga pesan yang disampaikan adalah pesan rata-rata diingikan oleh khalayak banyak sehingga semua keinginan khalayak/audience terpenuhi. 3. Pesan Pesan dalam komunikasi massa merupakan pesan yang bersifat umum, artinya pesan ini diketahui oleh orang banyak, baik berupa peristiwa, fakta ataupun opini.4. Proses Ada dua proses dalam komunikasi massa, pertama proses mengalirnya pesan, yang pada dasarnya merupakan proses satu arah. Kedua proses seleksi dimana ini terkait dengan proses dua arah. Proses satu arah merupakan komunikasi yang berjalan dari sumber kepada penerima, tetapi tidak kembali lagi kepada sumber, kecuali berupa umpan balik dalam bentuk surat pembaca, angket, atau telepon interaktif. Sedangkan komunikasi massa juga merupakan proses dua arah yang berarti baik media maupun khalayaknya melakukan seleksi. Pertama media akan menyeleksi bagian dari total populasi yang akan diraih, selanjutnya khalayak juga akan menyeleksi media yang akan di konsumsinya.5. KonteksKomunikasi massa berlangsung dalam suatu konteks sosial. Artinya terjadinya hubungan transaksional antara media dan masyarakat dimana dua-duanya saling mempengaruhi. Media massa mampu mempengaruhi masyarakat, sebaliknya media pun juga terpengaruh dengan situasi baik politik maupun ekonomi masyarakat. Selanjutnya kharakteristik komunikasi massa dalam (Ardianto,dkk,:2007:7-11) disebutkan:1. Komunikator terlembagakanKomunikasi massa merupakan komunikasi yang melibatkan lembaga, komunikatornya merupakan organisasi yang sangat kompleks2. Pesan bersifat umumPesan ditujukan untuk khalayak banyak.3. Komunikan anonim dan heterogenDalam komunikasi massa komunikator tidak mengenal komunikannya karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikannya juga heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor; usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, maupun latar belakang budaya.4. Media massa menimbulkan keserempakkanKeserempakan yang dimaksud disini adalah keserempakan kontak dengan sejumlah sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubunganDalam konteks komunikasi massa, komunikator tidak selalu mengenal komunikannya, yang penting bagaimana seorang komunikator menyusun pesan secara sistematis baik sesuai dengan medianya supaya komunikan paham dengan isi pesan tersebut.6. Komunikasi massa bersifat satu arahDalam komunikasi massa pesan yang disampaikan berlangsung tanpa terjadinya pengendalian arus informasi seperti hal nya dalam komunikasi antar pesona, dimana komunikator dan komunikan saling terlibat aktif.7. Stimulasi alat indera terbatasDalam komunikasi massa stimulasi alat indera sangat terbatas, hanya bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah pembaca hanya dapat melihat, pada radio pendengar hanya dapat mendengar, begitupun dengan halnya televisi, pemirsa hanya dapat melihat dan mendengar.8. Umpan balik tertunda (delayed) dan tidak langsung (indirect)Komunikator dalam komunikasi massa tidak dapat dengan segera mengetahui bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikannya. Tanggapan yang diberikan komunikan melalui surat pembaca, telepon interaktif dll, merupakan feedback yang terjadi secara tidak langsung (indirect), dan waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan telepon, email, dll menunjukkan bahwa feedback komunikasi massa bersifat tertunda (delayed)Beberapa kharakteristik yang disampaikan diatas telah menjelaskan kepada kita perbedaan antar komunikasi massa dan komunikasi antar pesona. Komunikasi massa sesuai dengan jumlah khalayaknya yang besar mengalami kompleksitas baik dalam hal menyusun hingga menyampaikan pesan kepada khalayak. Komunikasi Antar PesonaKomunikasi Massa

Komunikator dan komunikan saling berhadapanKomunikator dan komunikator tidak saling mengenal (anonim dan heterogen)

Pesan bersifat tertutupPesan bersifat terbuka (umum)

Terjadi dalam waktu dan tempat yang terbatasTerjadi secara serempak dan pada waktu yang tidak terbatas

Mengutamakan hubungan antara komunikator dan komunikanMengutamakan isi pesan

Komunikasi bersifat dua arahKomunikasi bersifat satu arah dan terseleksi

kemampuan alat indera tidak terbatasStimulasi alat indera terbatas

Dilengkapi dengan komunikasi nonverbalTanpa komunikasi nonverbal

Feedback langsungFeedback tertunda dan tidak langsung

Melalui kharakteristik yang disampaikan diatas, kita sudah memperoleh gambaran umum mengenai media massa, sekaligus yang membedakan komunikasi massa dengan komunikasi antar pesona. Sama halnya dengan komunikasi antar pesona, komunikasi massa pun juga terjadi karena adanya kelengkapan komponen-komponen yang membuat komunikasi massa itu terjadi. Hanya saja dalam komunikasi massa komponen nya lebih kompleks, hal ini dikarenaka sifat, jangkauan, serta audiens dari komunikasi massa yang berbeda dengan komunikasi antar pesona.Adapun komponen dalam komunikasi massa sebaga berikut :Komponen Komunikasi Antar PesonaKomponen Komunikasi Massa

komunikatorKomunikator

Pesan Code dan Content

Saluran penyampai pesanMedia

Komunikan Audience

ResponFeedback

Gatekeepers (merupakan pihak yang ikut menambah, mengurangi, menyederhanakan, hingga mengemas informasi agar lebih mudah dipahami. Mis, reporter, editor,sutradara dll)

Regulator (merupakan pihak yang hampir sama perannya dengan gatekeeper hanya saja berada diluar institusi media)

Filter (Penyaring pesan dan informasi media massa)

Keterangan; penjelasan lebih lanjut nanti akan diperoleh di pertemuan perkuliahan selanjutnya.

D. Sejarah Awal kemunculan Komunikasi MassaPerkembangan komunikasi sejalan dengan perkembangan manusianya. Pernyataan ini sangat tepat jika kita mengkaji dan melihat lebih jauh mengenai perubahan proses komunikasi dan transfer pesan. Potret masyarakat kontemporer saat ini tidak terlepas dari peran komunikasi massa sebagai akibat berkembang dan tumbuh dengan pesatnya media massa kita. mengapa hal itu terjadi? Salah satu alasannya adalah karena manusia ingin meningkatkan kualitas komunikasinya sehingga berbagai penemuan penting dalam bidang komunikasi berjalan tanpa henti. Oleh karena itu perkembangan manusia itu lah yang secara langsung akan mempengaruhi bentuk komunikasinya, salah satunya adalah komunikasi massa.Ada beberapa era yang dapat dijadikan pijakan bagi kita untuk melihat sejarah perkembangan komunikasi massa. Menurut Melvin DeFleur dan Sandra J.Ball-Rokeach dalam bukunya Theories of Mass Communication, ada lima revolusi komunikasi massa, diantaranya :

1. Zaman penggunaan tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi (the age of signs and signal)Menurut beberapa literatur awal kemunculan manusia di muka bumi ini, ditandai dengan komunikasi menggunakan insting bukan rasio. Era ini berjalan ribuan tahun lamanya, hal ini dikarenakan perkembangan otak manusia yang berjalan sangat lambat. Perkembangan penting komunikasi dalam era ini ditandai dengan Proses komunikasi yang terjadi dalam bentuk tanda, isyarat sebagai simbol-simbol pesan.2. Zaman digunakannnya percakapan dan bahasa sebagai alat berkomunikasi (the age of speech and language)Era ini berjalan kira-kira 300.000 tahun sampai dengan 200.000 tahun sebelum masehi. Era ini ditandai dengan lahirnya embrio kemampuan untuk berkata-kata. Meskipun era ini tidak berkembang pesat, setidaknya kemampuan yang dimiliki manusia pada era ini mulai bergerak maju dengan adanya sedikit aturan berbahasa sebagai pelengkap komunikasi dengan tanda dan isyarat sebelumnya.3. Zaman digunakannya tulisan sebagai alat komunikasi (the age of writing)Era ini muncul sekitar 5000 SM. Dimana komunikasi tidak lagi sebatas lisan melainkan melibatkan komunikasi dalam bentuk tertulis. Hal ini ditandai dengan banyaknya penggunaan karakter untuk mempresentasikan tanda, sinyal hingga kata-kata dalam komunikasi sebelumnya. Zaman ini sekaligus juga sebagai tonggak kebutuhan manusianya untuk merekam jejak pemikiran, melipatgandakan gagasan hingga sebagai sarana penyebaran agama suatu kaum. Pada zaman ini tulisan dibuatkan pada batu, pohon maupun pelepah daun. Era ini merupakan tahapan penting menuju era selanjutnya.4. Zaman digunakannya media cetak sebagai alat komunikasi (the age of print) Setelah memasuki zaman tulisan, kebutuhan untuk menyebarkan dan melipatgandakan informasi juga semakin besar. Tuntutan untuk menyebarkan nilai-nilai membuat manusia pada era ini membuat salinan dengan tangan (abad ke -15). Zaman ini tulisan-tulisan telah dikumpulkan menjadi sebuah buku, sehingga perkembangan penting dalam era ini adalah penggunaan kertas. Untuk menggandakan tulisan yang telah dibuat diatas kertas, mereka menggunakan mesin pencetak dari balok kayu yang telah diukir kemudian diberikan tinta. Selanjutnya ditemukannya mesin cetak oleh Johan Guttenberg, sebagai titik awal kemunculan komunikasi massa. Dimana melalui mesin cetak temuan Guttenberg ini mampu mencetak buku-buku dalam jumlah yang banyak dan dikonsumsi oleh orang banyak pula, hingga meluas pada beberapa media cetak seperti surat kabar, majalah dan lain sebagainya. 5. Zaman digunakannya media massa sebagai alat komunikasi (the age of mass comunication)Dengan kemunculan media cetak, sebagai landasan perkembangan komunikasi massa. Komunikasi dilihat tidak lagi sebatas pada media yang digunakan akan tetapi sekaligus melihat proses yang terjadi didalamnya. Zaman ini memotret pertumbuhan media massa yang telah terjadi dengan sangat cepat, hingga terkadang kita sulit untuk membedakan yang mana perubahan yang penting diantara banyak perubahan yang telah terjadi. Munculnya era komunikasi massa merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari hal ini dikarenakan semakin cerdas manusianya semakin berkembang dan kompleks komunikasi yang dilakukan. (lebih jelasnya akan dibahas pada pertemuan selanjutnya).

E. Pentingnya Mempelajari Komunikasi MassaSuatu kenyataan yang tidak terbantahkan bahwa keberadaan media massa sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Media massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam kehidupan manusia, ketergantungan hingga kesulitan menghindarinya membantu membentuk masyarakat kita. oleh karena itu mengkaji dan mempelajari komunikasi massa menjadi penting bagi mahasiswa ilmu komunikasi. Dennis Mcquail menyodorkan asumsi pokok yang bisa menjadi pertimbangan arti penting media massa :1. Media massa merupakan industri yang berubah dan selalu berkembang2. Media massa merupakan sumber kekuatan-alat kontrol3. Media massa merupakan alat untuk merekam informasi dan peristiwa-peristiwa4. Media massa sebagai wahana pengembangan kebudayaan5. Media massa sebagai sumber pembentukan realitas dalam masyarakat.

Komunikasi massa merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan melalui perantara media. Oleh karena itu mempelajari komunikasi massa tidak bisa terlepas dari mempelajari media massa-nya.Saat ini kita tengah berada dalam era masyarakat informasi, salah satu ciri yang menonjol adalah penggunaan media massa sebagai alat penyebaran pesan sert kemudahan akses bagi masyarakat untuk memanfaatkannyaInformasi yang disampaikan dalam komunikasi massa melalui perantara media telah menghantarkan pada terbentuknya budaya baru dalam masyarakat kita. Sehingga hal ini menjadi point penting mengapa kita perlu mempelajari media massa terkait aspek khalayak media hingga pesan media.Penelitian-penelitian dalam bidang kajian komunikasi massa merupakan sesuatu yang menarik apabila terus diikuti. Hal ini dikarenakan dinamika perubahan sosial dan perkembangan pesan media massa tidak statis.

Pertanyaan Diskusi.1. Bisakah anda menjelaskan kedudukan ilmu komunikasi sebagai cabang ilmu?2. Jelaskan kedudukan komunikasi massa dalam kajian komunikasi serta ceritakan kembali sejarah kemunculan komunikasi massa?3. Apakah yang membedakan komunikasi massa dan komunikasi antar pesona?4. Sebutkan ciri/kharakteristik komunikasi massa?5. Mengapa pentingnya mempelajari komunikasi massa?6. Ceritakan interaksi anda dengan media massa hari ini, melalui cerita naratif dengan menampilkan ketergantungan anda dengan media massa?Referensi Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala-Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa:Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.Arifin, Anwar. 2010. Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Rajagrafindo PersadaBungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif (komunikasi, Ekonomi, dan kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya). Jakarta: KencanaBaran, Stanley J. 2012. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: ErlanggaDeVito, joseph A. 1996. Komunikasi Antar Pribadi. Alih bahasa: Agus Maulana. Jakarta: Profesional booksDeFleur, Melvin L. Dan Sandra J.Ball-Rokeach. 1989. Theories of Mass Communication (5 edisi). New York: Longman Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi:perspektif, proses dan konteks. Bandung: Widya PadjajaranMcQuail, Dennis. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba HumanikaSyam, Nina Winangsih.2002. rekonstruksi Ilmu Komunikasi Perspektif Pohon Komunikasi dan Pergeseran Paradigma Komunikasi Pembangunan dalam Era Globalisasi (Makalah orasi Ilmiah)Uchjana, Onong. 2002. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya