model pengembangan ktsp

163
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH MODEL PENGEMBANGA KTSP SMA

Upload: hasanalghazi

Post on 25-Nov-2015

147 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tes

TRANSCRIPT

MODEL PENGEMBANGANKTSP SMA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAHDIREKTORAT PEMBINAAN SMA2013

KATA PENGANTAR

Dengan digulirkannya Kurikulum 2013, Direktorat Pembinaan SMA akan melaksanakan program pendampingan ke 1.270 SMA pelaksana Kurikulum 2013 yang tersebar di 295 Kab./Kota di 33 Provinsi sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang dimulai tahun 2013. Sekolah Menengah Atas yang melaksanakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2006 harus menyusun KTSP yang mencakup kedua kurikulum tersebut. Oleh sebab itu, diperlukan suatu acuan atau contoh yang dapat membimbing sekolah dalam menyusun KTSP yang sesuai dengan tuntutan dua kurikulum yang akan diberlakukan di sekolahnya. Untuk memudahkan semua pihak terkait dalam pelaksanaan kurikulum 2006 sekaligus dengan kurikulum 2013 tersebut, Direktorat Pembinaan SMA mempersiapkan berbagai bahan pendukung berupa naskah rujukan yang berupa model, salah satunya adalah Model Pengembangan KTSP yang diharapkan dapat membantu SMA dalam menyusun KTSP sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah masing-masing, tetapi dengan menggunakan prinsip dan karakteristik kurikulum 2006 dan kurikulum 2013.Selanjutnya model ini juga dikembangkan dengan mengacu kepada Model Pengembangan KTSP yang diterbitkan oleh BSNP dan naskah-naskah lain yang telah diterbitkan oleh Direktorat PSMA sebelumnya. Model ini terbuka untuk dikembangkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan Sekolah sesuai dengan kebutuhan. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam keseluruhan proses pengembangan dan pembahasan Model Pengembangan KTSP ini, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Harapan kami seluruh dokumen yang telah kami persiapkan bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.Jakarta, ........... 2013Direktur Pembinaan SMA,

Haris Iskandar, Ph.D

iDAFTAR ISIKATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB IPENDAHULUAN1A.Latar Belakang1B.Tujuan2C.Ruang Lingkup2D.Landasan Hukum3BAB IIPENGERTIAN KTSP, KONSEP DAN ACUAN PENGEMBANGAN KTSP4A.Pengertian KTSP4B.Konsep Pengembangan KTSP5C.Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan10BAB IIILANGKAH KERJA PENGEMBANGAN DAN SISTEMATIKA KTSP12A.Langkah Kerja Pengembangan KTSP12B.Sistematika Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan30BAB IVPELAKSANAAN DAN SUPERVISI40A.Pengorganisasian40B.Pelaksanaan40C.Koordinasi dan Supervisi41BAB VPENUTUP42DAFTAR PUSTAKA43LAMPIRAN:44

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKurikulum 2013 digulirkan sebagai langkah pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirilis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, dan mulai tahun pelajaran 2013 2014 dimplementasikan dikelas X jenjang SMA. Elemen perubahan kurikulum fokus pada empat standar yaitu, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses,dan Standar Penilaian. Dengan demikian perubahan akan terjadi pada penyesuaian beban belajar, penguatan proses, pendalaman dan perluasan materi, penataan pola pikir dan tata kelola. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional masih tetap mengamanatkan setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah untuk menyusun kurikulumnya dengan mengacu kepada Standar Pendidkan yang baru, antara lain; 1) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, 2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi, 3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, 3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian, 4) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan 5) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, yang berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang mencakup tiga domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus terintegrasi, serta dapat menggambarkan kesesuaian dan kekhasan kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.Dengan pemberlakuan Kurikulum 2013 di kelas X jenjang SMA pada tahun Pelajaran 2013-2014 di 1.270 SMA, maka untuk tahun pelajaran 2013-2014 dan tahun pelajaran 2014-2015 SMA-SMA tersebut akan berlaku kurikulum sekolah yang harus mencakup dua macam kurikulum, yaitu Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Oleh sebab itu diperlukan suatu acuan atau panduan dalam menyusun kurikulum yang akan dilaksanakan agar terjadi proses pendidikan yang efektif dan efisien. Untuk keperluan tersebut, Direktorat Pembinaan SMA menyusun Model Pengembangan KTSP SMA ini sebagai salah satu upaya untuk membantu sekolah mengembangkan KTSP agar dapat diimplementasikan secara optimal.Model Pengembangan KTSP ini juga dapat digunakan sebagai acuan penyusunan KTSP oleh SMA yang melaksanakan dua kurikulum, yaitu Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013, diluar 1.270 SMA yang ditentukan sebagaimana dijelaskan di atas.

B. TujuanModel Pengembangan KTSP ini disusun dengan tujuan untuk dijadikan acuan bagi SMA dalam:1. Mengembangkan KTSP yang mencakup dua Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 dengan sistematika dan kandungan isi yang benar.2. Menyusun Program Peminatan dan Lintas Minat untuk kelas X.3. Menyusun kalender pendidikan.

C. Ruang Lingkup Ruang lingkup Model Pengembangan KTSP ini terdiri atas: Bab I: Pendahuluan yang terdiri atas Latar Belakang, Tujuan, Ruang Lingkup, dan Landasan Hukum.Bab II: Pengertian, Konsep dan Acuan Pengembangan KTSPBab III: Langkah Kerja Pengembangan dan Sistematika KTSPBab IV: Pelaksanaan dan EvaluasiBab V: PenutupLampiran: Contoh KTSP, Contoh Kalender Pendidikan, dan Contoh Jadwal Pelajaran

D. Landasan Hukum1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Pemerintah Daerah.7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi.10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian.12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA.13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum

BAB IIPENGERTIAN KTSP, KONSEP DAN ACUAN PENGEMBANGAN KTSP

A. Pengertian KTSPKurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu kepada peraturan yang belaku, baik peraturan satuan pendidikan itu sendiri, maupun peraturan yang berlaku umum antara lain Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) atau Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud). Untuk SMA yang melaksanakan Kurikulum 2006 dan kurikulum 2013, maka pengembangan KTSP SMA tersebut harus mencakup dua kurikulum, yaitu 1) Kurikulum 2006 yang merupakan revisi dan pengembangan dari KTSP tahun sebelumnya, dan 2) Kurikulum 2013 yang dirancang dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP ini juga disusun sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan proses pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013 KTSP disusun sebagai acuan dalam pencapaian kompetensi yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang SMA disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Kurikulum 2006, dan mengacu kepada SKL, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian untuk Kurikulum 2013 sesuai dengan Permendiknas atau Permendikbud yang berlaku, serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP. Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Model Pengembangan KTSP ini terdiri atas dua bagian, yaitu ;1. Pembahasan umum yang memuat ketentuan umum tentang pengembangan KTSP yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan, untuk Kurikulum 2013 dengan mengacu pada SKL, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian sesuai dengan karakteristik Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2006 yang mengacu kepada SKL dan SI.Model pengembangan KTSP untuk Kurikulum 2013 disusun antara lain agar dapat memberi motivasi kepada guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, sehingga peserta didik mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensi: a. Sikap; menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan b. Pengetahuan; mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasic. Keterampilan; mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, mencipta.

2. Lampiran contoh model KTSP SMA Negeri 1 Cimalaka Tahun Pelajaran 2013-2014 sebagai salah satu contoh hasil akhir pengembangan KTSP yang memuat dua Kurikulum (Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013).

B. Konsep Pengembangan KTSPKonsep pengembangan KTSP SMA yang melaksanakan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 mengacu kepada prinsip pengembangan Kurikulum 2006 dan karakteristik Kurikulum 2013 yang satu sama lain saling menunjang, sehingga dapat membantu implementasinya di sekolah, sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. Dengan demikian maka KTSP yang memuat dua kurikulum tersebut harus mencakup prinsip dan karakteristik pengembangan KTSP, disesuaikan dengan hasil analisis konteks dan analisis kondisi riil dan karakteristik sekolah, visi, misi, dan tujuan sekolah, dan mengacu kepada visi dan misi dinas pendidikan setempat atau daerahnya. Berdasarkan Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, KTSP disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan KTSP sebagai berikut: 1. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.Iman, takwa dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa dan akhlak mulia.2. Pembetukan Kompetensi Masa Depan.Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, toleran dalam keragaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan memiliki kesiapan dalam bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik.Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan.Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional.Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.6. Tuntutan Dunia Kerja.Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup. Oleh sebab itu kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni.Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.8. Agama.Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa dan akhlak mulia.9. Dinamika Perkembangan Global.Kurikulum menciptkan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan.Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat.Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.12. Kesetaraan Jender.Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.13. Karakteristik Satuan Pendidikan.Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

Berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan tersebut di atas, maka KTSP dikelola dengan mekanisme sebagai berikut: 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan berpusat pada kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. 2. Beragam dan terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.5. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. 6. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Karakteristik Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; 2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; 4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran; 6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; 7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). Memperhatikan prinsip Kurikulum 2006 dan karateristik Kurikulum 2013 tersebut, KTSP yang mencakup dua kurikulum harus disusun dengan memperhatikan prinsip dan karateristik untuk masing-masing tingkatan kelas. Untuk Kurikulum 2013, selain memperhatikan prinsip pengembangan kurikulum tesebut diatas, juga harus memperhatikan karakteristik khusus Kurikulum 2013. Dengan demikian segala rencana dan kegiatan yang berkaitan dengan proses pembelajarannya harus mengacu kepada ketentuan Kurikulum 2013.

C. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan1. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006.2. Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 Pasal 1 ayat (1): Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. 3. Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 Bagian C Tujuan: Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.4. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Bab II. 5. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 Pasal 1 ayat (1): Kerangka dasar kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah merupakan landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis yang berfungsi sebagai acuan pengembangan struktur kurikulum pada tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. 6. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 Latar Belakang: Pengertian Kurikulum.7. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 Bab I Bagian C: Tujuan Kurikulum 2013: Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.8. Permendikbud Nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum pasal 2 ayat 1; Implementasi kurikulum pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK menggunakan pedoman implementasi kurikulum yang mencakup:a. Pedoman Penyusunan dan pengelolaan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;b. Pedoman Pengembangan Muatan Lokal;c. Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler;d. Pedoman Umum Pembelajaran; dane. Pedoman Evaluasi Kurikulum.

BAB IIILANGKAH KERJA PENGEMBANGAN DAN SISTEMATIKA KTSP

A. Langkah Kerja Pengembangan KTSPLangkah-langkah pengembangan KTSP adalah sebagai berikut;1. Sekolaha. Kepala SMA membentuk atau melakukan revitalisasi fungsi Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Sekolah dan memberi pengarahan teknis untuk melakukan pengembangan KTSP. Arahan sekurang-kurangnya berisi:1) Analisis keberhasilan dan kendala atau revisi KTSP tahun sebelumnya.Contoh Hasil Analisis dan Revisi KTSPNo.KomponenKTSP 2012-2013KTSP 2013-2014

1. LandasanAda 14 landasan hukum(hal. 2) Dilengkapi dengan landasan untuk kurikulum 2013. Hal.2 melengkapi poin 2, 3 dan paragraf setelahnya dengan ketentuan kurikulum 2013

2. Pengembangan KurikulumPengembangan kurikulum sesuai dengan Analisis Konteks tahun 2012(hal. 4) Disesuaikan Analisis kondisi riil sekolah dan Karakteristik Kurikulum 2013 (hal. 4)

3. Struktur KurikulumAlokasi waktu(hal. 16)Penambahan alokasi waktu:1. Kelas X: menggunakan struktur kurikulum 2013 dengan penambahan mata pelajaran Bahasa Sunda di Mata Pelajaran Wajib B. Mata Pelajaran Prakarya diisi dengan keterampilan Peminatan kelas X dilaksankan dengan penjaringan minat dan lintas minat melalui format isian orang tua dan peserta didik yang didistribusikan ke SMP/MTs sejak bulan Mei 2013 Berdasarkan hasil angket tidak ada Peminatan Bahasa dan Budaya, tetapi ada lintas Minat ke Peminatan Bahasa (Bahasa Inggris) Kelas XI Program IPA: masing-masing 1 jam pelajaran untuk mata pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi

4. Ketuntasan BelajarKKM semua tingkat dalam skal 100(hal. 25) KKM untuk setiap mata pelajaran mencakup untuk semua aspek. KKM untuk kelas X adalah 75 % (3) (hal. 35)

5. Kenaikan Kelas dan KelulusanSyarat kenaikan kelas, kelulusan dan penjurusan., (hal. 29) Melengkapi syarat kenaikan kelas, kelulusan ujian sekolah, dan peminatan. Kenaikan kelas bagi kelas X disesuaikan dengan Standar Penilaian. (hal. 41)

6. Silabus dan RPPSemua silabus dan RPP menggunaklan Kurikulum 2006 (hal. 29)Khusus untuk kelas X, RPP disusun berdasarkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan materi yang faktual, konseptual, dan prosedural dengan mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkan penilaian autentik (hal. 41)

7. Kalender PendidikanWaktu belajar(hal. 39)Untuk kelas XII pada semester 1 (satu) terjadi penambahan 4 jam pelajaran (Pend. Agama, PKn, Seni Budaya dan Bahasa Asing/ Keterampilan) sedangkan untuk semester 2 (dua) mata pelajaran yang diujinasionalkan terjadi penambahan 1 (satu) jam pelajaran.Dengan adanya lintas minat, maka waktu belajar untuk kelas X menjadi lebih banyak(hal. 50)

8. Lampiran Ada program pengembangan diri untuk layanan konseling serta Silabus dan RPP mengintegrasikan PendikarRPP kelas X dengan menerapkan pendekatan pembelajaran saintifik dan penilaian autentik

2) Dasar pelaksanaan pengembangan KTSP, antara lain implementasi Kurikulum 2013, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang meliputi perubahan SKL, SI, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum.3) Analisis konteks, yaitu analisis pemenuhan terhadap Standar Pendidikan Nasional yang telah dicapai sekolah, antara lain Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, serta Standar Sarana dan Prasarana. Hasil analisis tersebut merupakan gambaran kondisi riil sekolah, terutama tentang ketersediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana-prasarana sekolah sebagai acuan dalam menyusun program peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat untuk SMA pelaksana Kurikulum 2013, serta penjurusan untuk SMA yang masih melaksanakan Kurikulum 2006.Berikut adalah contoh hasil analisis konteks terhadap Standar Sarana dan Prasarana dan analisis terhadap Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.No.Kondisi IdealKondisi RiilKesenjanganTindak Lanjut

(kolom ini diisi sesuai dengan tuntutan Permendiknas atau Permendikbud yang berlaku)(kolom ini diisi sesuai dengan kondisi riil sekolah)

Standar Sarana dan Prasarana

1.Bangunan:a. Ruang Belajar (ruang Kelas); jumlah ruang kelas minimal sama dengan jumlah rombongan belajar

a.ruang belajar ada 30 ruang dan jumlah rombel kelas XI dan XII ada 18 rombela.masih sisa ruang sebanyak 12 ruang, sehingga memungkinkan untuk menerima minimal 9 rombel kelas XRencana penerimaan siswa kelas X sebanyak 10 rombel dengan peminatan dan lintas minat disesuaikan dengan hasil angket dan wawancara

b. Perpustakaanc. dst...

2.Lahana. dst...

3.dst

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1Kualifikasia. Pendidikan

b. Jumlah Guru

c. Beban Kerja Guru

c. dstSemua Pendidik minimal S1

Rasio Guru dan Siswa maksimal 1 : 20

Minimal 24 Jam Tatap Muka52 orang guru S1, 4 orang S2 dan 1 orang S3

Rasio guru dan siswa1 : 14

Rata-rata jumlah jam tatap muka per orang adalah 20 Jam pelajaran

Studi lanjutan bagi guru yang belum S1

Analisis struktur kurikulum 2006 dan 2013 dalam penyusunan program peminatan dan lintas minat untuk kelas X (pelaksana Kurikulum 2013)

2Dst.

4) Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan KTSP, untuk SMA pelaksana Kurikulum2013 difokuskan pada perubahan Kurikulum 2006 menjadi Kurikulum 2013 berkaitan dengan SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian yang mencakup tiga domain sikap, pengetahuan dan keterampilan.5) Manfaat pengembangan KTSP sebagai acuan dalam implementasi kurikulum.6) Hasil yang diharapkan dari kegiatan pengembangan KTSP terkait dengan pengembangan potensi peserta didik yang mencakup tiga domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.7) Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugasnya dalam pelaksanaan pengembangan KTSP.b. Tim Pengembang Kurikulum (TPK) menyusun rencana dan jadwal pengembangan KTSP. Sebelum menyusun rencana dan jadwal kegiatan tersebut, TPK melakukan kegiatan, antara lain:1) Penyamaan persepsi terhadap Kurikulum 2013 berikut peraturan-peraturan yang berlaku, antara lain PP No. 32 Tahun 2013, Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang SKL, Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi, Permendikbud No. 65 tentang Standar Proses, Permendikbud No. 66 tentang Standar Penilaian, dan Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum. 2) Pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan keberhasilan dan kendala pelaksanaan KTSP tahun sebelumnya yang menggunakan Kurikulum 2006, serta kemungkinan kendala dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.3) Analisis kondisi riil sekolah terutama yang berkaitan dengan tenaga pendidik dan sarana dan prasarana yang akan dijadikan dasar dalam menyusun program peminatan dan lintas minat untuk Kurikulum 2013.

Contoh perhitungan kebutuhan pendidik berdasarkan jumlah rombongan belajar dan struktur kurikulum yang diberlakukan yaitu Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.No.Mata PelajaranX (2013)XI & XII (2006)JumlahKebutuhan Guru(@24)Kebutuhan Guru (@20)Kebutuhan Real Guru (@24)Kebutuhan Real Guru (@20)Guru yg adaKet. (@24)Ket. (@20)

1Pendidikan Agama3036663,303,30333CukupCukup0

2Pendidikan Kewarganegaraan2036562,332,80234LebihLebih2

3Bahasa Indonesia40741144,755,70564KurangKurang-1

4Bahasa Inggris2376994,134,95454CukupKurang0

5Matematika61701315,466,55567LebihLebih2

6Seni Budaya2036562,332,80233LebihCukup1

7Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan3036662,753,30332KurangKurang-1

8Sejarah2934632,633,15332KurangKurang-1

9Prakarya dan Kewirausahaan (Termasuk Muatan Lokal)20200,831,0000

10Geografi1528431,792,15223LebihLebih1

11Ekonomi1535502,082,50235LebihLebih3

12Sosiologi1528431,792,15222CukupCukup0

13Fisika2745723,003,60234LebihLebih2

14Kimia2745723,003,60234LebihLebih2

15Biologi2745723,003,60235LebihLebih3

16Teknologi Informasi dan Komunikasi36361,501,80121CukupKurang0

17Antropologi3470,290,35Diampu oleh guru sosiologi

00

18Sastra Indonesia880,330,40Diampu oleh guru bahasa indonesia

00

19Bahasa Jerman622281,171,40111CukupCukup0

20Bahasa Jepang622281,171,40111CukupCukup0

21Budaya Sunda440,170,20Diampu oleh guru bahasa sunda

00

22Bahasa Sunda36361,501,80121CukupCukup0

23PLH180,000,0000

43545613

4) Penyusunan, review, dan revisi draf silabus mata pelajaran dan muatan lokal Kurikulum 2006, serta pengembangan RPP yang mencakup kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, serta pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk Kurikulum 2013. (lihat model Pengembangan RPP, Model Pengembangan Penilaian, dan Analisis Hasil Belajar Peserta Didik).5) Perencanaan pilihan pada mata pelajaran Wajib B, penambahan jam dan mata pelajaran, sesuai hasil analisis kondisi riil sekolah atau berdasarkan keputusan kepala daerah kab./kota atau provinsi masing-masing. Contoh penambahan Bahasa Daerah, baik yang terintegrasi pada mata pelajaran Seni dan Budaya atau berdiri sendiri. 6) Penyusunan program peminatan dan lintas minat untuk kelas X pada pelaksana Kurikulum 2013 berdasarkan hasil analisis tenaga pendidik, kondisi sarana-prasarana, dan hasil angket peserta didik kelas X tentang minat dan lintas minat (lihat model Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat).c. Kepala sekolah, komite sekolah, dan TPK sekolah membahas rencana dan jadwal kegiatan, untuk selanjutnya TPK melakukan revisi dan finalisasi. d. Kepala sekolah menandatangani rencana dan jadwal kegiatan.e. Tim Pengembang Kurikulum menyusun draf KTSP dengan mengacu kepada hasil analisis dan revisi KTSP tahun sebelumnya, serta mengembangkannya sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.f. MGMP sekolah menyusun silabus dan guru mengembangkan RPP untuk kelas XI dan kelas XII (Lihat Juknis Pengembangan Silabus) dengan menggunakan hasil evaluasi KTSP tahun sebelumnya sebagai salah satu acuan.g. Guru menyusun RPP untuk kelas X dengan mengembangkan kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dengan mencakup tiga domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.h. Kepala SMA, komite sekolah, TPK dan MGMP sekolah, serta pengawas pembina mereview draf KTSP. Selanjutnya berdasarkan hasil review, TPK dan MGMP sekolah melakukan revisi dan finalisasi dokumen KTSP.i. Kepala SMA dan ketua Komite Sekolah menandatangani KTSP, kemudian mengirimkannya ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.j. Kepala SMA menetapkan pemberlakuan KTSP dan mensosialisasikan kepada semua warga sekolah dan stakeholders setelah ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.k. Tim Pengembang Kurikulum menggandakan dokumen KTSP.

2. Dinas Pendidikan Kabupaten/KotaTim Pengembang Kurikulum (TPK) Kabupaten/Kota melakukan supervisi berupa verifikasi dan validasi terhadap dokumen KTSP yang diajukan oleh sekolah dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASIDOKUMEN KTSPa. Cara Pengisian Instrumen:Beri tanda checklist (V) pada; 1) 0 apabila tidak ada2) 1 apabila Kurang atau tidak lengkap3) 2 apabila Cukup /Cukup Lengkap4) 3 apabila Baik / Lengkap5) 4 apabila Sangat Baik/Sangat Lengkap

b. Penilaian1) Untuk yang melaksanakan SKS maka:

2) Untuk yang tidak melaksanakan SKS maka:

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASIDOKUMEN KTSP

Nama Sekolah:. . . . . . . . . . . . . . .Nama Kepala Sekolah:. . . . . . . . . . . . . . .Alamat Sekolah:. . . . . . . . . . . . . . .Kabupaten/Kota:. . . . . . . . . . . . . . .

DOKUMEN INOKOMPONEN DAN INDIKATORPENILAIAN

01234

COVER/HALAMAN JUDUL

1Logo sekolah dan atau daerah

2Judul: Kurikulum SMA ............

3Tahun pelajaran

4Alamat sekolah

LEMBAR PENGESAHAN

1Rumusan kalimat pengesahan

2Tanda tangan kepala sekolah dan stempel/cap sekolah

3Tanda tangan ketua komite sekolah dan stempel/cap Komite Sekolah

4Tempat untuk tanda tangan kepala/ pejabat dinas pendidikan provinsi

DAFTAR ISI

Kesesuaian halaman

PENDAHULUAN

ARASIONAL

1LATAR BELAKANG MEMUAT:

Kondisi ideal

Kondisi nyata

Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan

2MENCANTUMKAN DASAR HUKUM YANG RELEVAN

Undang-undang No 20 thn 2003

PP No 19 Tahun 2005

PP No. 32 Tahun 2013

Permendiknas No 22, 23, dan 24 thn 2006

Permendiknas No 6 Tahun 2007

Permendiknas No 19 Tahun 2007

Permendiknas No 20 Tahun 2007

Permendiknas No 41 Tahun 2007

Permendikbud No. 54 Tahun 2013

Permendikbud No. 64 Tahun 2013

Permendikbud No. 65 Tahun 2013

Permendikbud No. 66 Tahun 2013

Permendikbud No. 69 Tahun 2013

Permendikbud No. 81A Tahun 2013

Peraturan Daerah yang relevan

BVISI SATUAN PENDIDIKAN

1Ringkas dan mudah dipahami

2Mengacu pada tujuan pendidikan menengah yaitu untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3Mengacu tuntutan SKL Satuan Pendidikan, sebagaimana tercantum pada Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006

4Mengacu tuntutan SKL dan KI yang mencakup tiga domain Sikap, Pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan Permendikbud No. 54 Tahun 2013.

5Berorientasi pada potensi, minat, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik

6Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional dan global.

7Berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta memperhatikan lingkungan sosial dalam rangka menumbuhkan peduli lingkungan.

8Memberi inspirasi dan tantangan dalam meningkatkan prestasi secara berkelanjutan untuk mencapai keunggulan

9Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan

CMISI SATUAN PENDIDIKAN

Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk pernyataan yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas, mencakup: seluruh indikator visi

DTUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

Menjabarkan pencapaian misi dalam bentuk pernyataan yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas, mencakup seluruh indikator misi

IISTRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

1Daftar mata pelajaran Wajib A, Wajib B, Peminatan dan Lintas Minat untuk SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013.

2Daftar mata pelajaran dan muatan lokal sesuai dengan standar isi (Permendiknas No. 22 Tahun 2006) untuk kelas XI dan kelas XII

3Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran disesuaikan struktur kurikulum, minat dan kebutuhan peserta didik dan sekolah dengan jumlah waktu minimal 42 jam pelajaran per minggu untuk Kurikulum 2013.

2Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran disesuaikan dengan standar isi, kebutuhan peserta didik dan sekolah dengan total waktu 38 - 39 Jam per minggu untuk Kurikulum 2006.

3Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan sekolah dengan memanfaatkan tambahan 4 Jam per minggu untuk Kurikulum 2006.

PROGRAM MUATAN LOKAL, mencantumkan:

1Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah.

2Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah.

3Daftar SK dan KD Muatan lokal yang dikembangkan oleh sekolah.

KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI, mencantumkan:

1Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program layanan konseling dan atau layanan akademik/belajar, sosial dan pengembangan karier peserta didik.

2Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program pengembangan bakat, minat dan prestasi peserta didik.

3Kegiatan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib diberlakukan untuk Kurikulum 2013.

PENGATURAN BEBAN BELAJAR, mencantumkan:

1Uraian tentang rasionalisasi pemanfaatan tambahan 4 (empat) jam pelajaran per minggu untuk Kurikulum 2006.

2Uraian tentang pengaturan alokasi waktu pembelajaran per jam tatap muka, jumlah jam pelajaran per minggu, jumlah minggu efektif per tahun pelajaran, jumlah jam pelajaran per tahun.

3Uraian tentang pemanfaatan 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).

4Uraian tentang pelaksanaan program percepatan bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa (bila ada).

5Uraian tentang pelaksanaan lintas minat.

KETUNTASAN BELAJAR, mencantumkan:

1Daftar kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk semua mata pelajaran pada setiap tingkatan kelas.

2Uraian tentang mekanisme dan prosedur penentuan KKM.

3Uraian tentang upaya sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM ideal (100%).

KENAIKAN KELAS mencantumkan:

1Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan mempertimbangkan ketentuan pada SK Dirjen Mandikdasmen No. 12/C/Kep/TU/2008 untuk Kurikulum 2006.

2Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas), sesuai denganketentuan yang diatur dalam Standar Penilaian Pendidikan.

3Uraian tentang mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik.

4Uraian tentang pelaksanaan program remedial dan pengayaan.

KELULUSAN, mencantumkan:

1Kriteria kelulusan berdasar pada ketentuan PP nomor 19 tahun 2005 pasal 72 ayat 1 dan PP nomor 32 tahun 2013 pasal 72 ayat 2.

2Uraian tentang pelaksanaan ujian nasional dan ujian sekolah.

3Target kelulusan yang akan dicapai oleh sekolah.

4Uraian tentang program-program sekolah dalam meningkatkan kualitas lulusan.

5Uraian tentang program pasca ujian nasional sebagai antisipasi bagi peserta didik yang belum lulus ujian.

PEMINATAN DAN LINTAS MINAT, mencantumkan

1Penentuan jumlah rombongan peminatan dan lintas minat mengacu hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama PTK dan sarana-prasarana yang tersedia, dengan mempertimbangkan potensi dan minat peserta didik.

2Kriteria peminatan dan lintas minat sesuai dengan potensi dan minat peserta didik yang mendaftar dengan memperhatikan juga nilai raport, SKHUN, atau rekomendasi sekolah asal.

3Uraian tentang program penelusuran potensi, minat dan prestasi peserta didik.

4Uraian tentang mekanisme dan proses pelaksanaan peminatan dan lintas minat.

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP dan PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL dan GLOBAL, mencantumkan:

1Uraian tentang penerapan pendidikan kecakapan hidup.

2Uraian tentang penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal.

3Uraian tentang upaya sekolah menuju pendidikan berwawasan global.

IIIKALENDER PENDIDIKAN, Mencantumkan:

1Pengaturan tentang permulaan tahun pelajaran.

2Jumlah minggu efektif belajar satu tahun pelajaran

3Jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar semester, libur akhir tahun pelajaran, libur keagamaan, hari libur nasional dan hari libur khusus).

LAMPIRAN

1 Contoh RPP mata pelajaran kelas X.

Silabus semua mata pelajaran kelas XI program yang dilaksanakan.

Silabus semua mata pelajaran kelas XII program yang dilaksanakan.

Silabus muatan lokal kelas X.

Silabus muatan lokal kelas XI program yang dilaksanakan.

Silabus muatan lokal kelas XII program yang dilaksanakan.

2Laporan hasil analisis Konteks atau analisis kondisi riil sekolah.

3Contoh hasil penentuan KKM (satu mata pelajaran).

Jumlah

NILAI = %CATATAN/KOMENTAR UMUM______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________Petugas Validasi/Verifikasi

________________________NIP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dianggap sudah layak jika mencapai nilai minimal 75%. Jika belum layak dikembalikan ke sekolah untuk diperbaiki, dan jika telahlayak diterbitkan rekomendasi Kepada Dinas Pendidikan untuk diteruskan ke Dinas Pendidikan Provinsi.

3. Dinas Pendidikan ProvinsiTim Pengembang Kurikulum provinsi melakukan validasi dokumen KTSP dengan menggunakan instrumen yang sama, untuk selanjutnya ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau pejabat yang ditunjuk.

B. Sistematika Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanSistematika KTSP dapat digambarkan seperti tampak pada tabel 1berikut:SistematikaKTSPPenjelasan

CoverBerisi judul, logo sekolah dan atau logo pemda, tahun pelajaran, dan alamat sekolah.

LEMBAR PENGESAHAN

Ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Ketua Komite Sekolah, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau pejabat yang ditunjuk (lihat contoh KTSP).

KATA PENGANTARCukup jelas

DAFTAR ISICukup jelas

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakanga. Model Pengembangan KTSP revisi Prima Resort.docxBerisi dasar pemikiran pengembangan KTSP serta pemberlakuan Kurikulum 2013.b. Untuk sekolah yang melaksanakan Sistem Kredit Semester (SKS) uraikan pula tentang dasar pemikiran pengembangan/pelaksanaan SKS tersebut.

B. Landasan Berisi landasan hukum pengembangan KTSP termasuk PP No. 32 Tahun 2013 sebagai pengganti atas PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan berikut Permendikbud yang mengiringinya (Permendikbud No. 54, 64, 65, 66, 69, dan 81A tahun 2013)

C. Tujuan Berisi Tujuan Pengembangan KTSP termasuk pencapaian kompetensi yang mencakup tiga domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai SKL pada Kurikulum 2013.

BAB II. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Menengaha. Dapat disalin dari Panduan penyusunan KTSP dari BSNP BAB II A.b. Sesuai dengan SKL untuk SMA yang mencakup tiga domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

B. Visia. Dirumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah dan pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya dan visi pendidikan nasional, dan diputuskan dalam rapat dewan pendidik. b. Cita-cita yang menggambarkan dan memberi inspirasi, motivasi, dan kekuatan untuk kepentingan masa mendatang.c. Mengacu pada SKL Satuan Pendidikan (SMA) dan Kompetensi Inti SMA yang mencakup kompetensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan.(Lihat Juknis analisis Standar Pengelolaan dan Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang SKL)

C. Misi Sekolaha. Dirumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah dan pihak yang berkepentingan, dan diputuskan dalam rapat dewan pendidikb. Memberi arah dalam mewujudkan visi sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasionalc. Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentud. Menjadi dasar program pokok sekolahe. Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah mencakup tiga domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan(Lihat Juknis analisis Standar Pengelolaan dan Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang SKL)

D. Tujuan SMA ......a. Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka waktu tertentu yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.b. Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikannasional,visi dan misi daerah setempat, serta relevan dengan kebutuhan masyarakatc. Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan Pemerintahd. Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan dalam rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah.(Lihat Juknis analisis Standar Pengelolaan dan Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang SKL)

BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka DasarDapat disalin dari;a. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.b. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 halaman 5-6, ditambah dengan landasan lain yang menjadi landasan kerangka dasar yang sesuai dengan karakteristik daerah atau sekolah, misalnya untuk penambahan muatan lokal di mata pelajaran wajib B.c. Permendikbud no. 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.

Landasan Filosofis, Landasan Teoritis, dan Landasan Yuridis.

B. Struktur Kurikuluma. Pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, termasuk muatan lokal, penambahan mata pelajaran, peminatan, lintas minat dan pendalaman minat untuk pelaksana Kurilulum 2013, serta kegiatan pengembangan diri.b. Disusun berdasarkan kebutuhan dan minat peserta didik dan sekolah terkait dengan upaya pencapaian SKL yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan struktur kurikulum yang meliputi mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan (peminatan dan lintas minat dan pendalaman) untuk Kurikulum 2013, serta sesuai dengan penjurusan IPA, IPS, atau Bahasa untuk Kurikulum 2006. c. Mengatur alokasi waktu pembelajaran tatap muka seluruh mata pelajaran (38 -39 jam perminggu)untuk Kurikulum 2006, dan minimal 42 jam pelajaran perminggu untuk Kurikulum 2013.d. Memanfaatkan 4 jam tambahan untuk mata pelajaran tertentu (dengan mempertimbangkan hasil analisis SI, dan pemetaan SK- KD) untuk Kurikulum 2006, serta jam pelajaran tambahan yang ditetapkan sekolah sesuai dengan hasil analisis kondisi nyata atau menambah mata pelajaran baru untuk Kurikulum 2013. e. Mencantumkan jenis mata pelajaran muatan lokal yang dilaksanakan. Untuk Kurikulum 2013, Daerah/Sekolah dapat menambahkan mata pelajaran lain yang dicantumkan di mata pelajaran wajib B, baik terintegrasi pada mata pelajaran yang tersedia atau berdiri sendiri.f. Bagi sekolah yang melaksanakan SKS uraikan tentang struktur dan jam pelajaran, serta jumlah sks maksimal dan minimal yang harus ditempuh oleh peserta didik (lihat contoh di lampiran).

C. Muatan KTSP

1. Mata Pelajarana. KTSP yang mencakup Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 memuat sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII dengan mengacu kepada ketentuan kurikulum masing-masing. b. Pengorganisasian kelas pada SMA dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu:1) kelas yang melaksanakan Kurikulum 2013 dengan program peminatan, lintas minatdan/atau pendalaman minat sesuai dengan struktur kurikulum yang ada di Permendikbud No. 69 Tahun 2013, serta penambahan mata pelajaran muatan daerah (lihat Panduan Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat). 2) kelas yang melaksanakan Kurikulum 2006 dengan program penjurusan terdiri atas tiga program yaitu program IPA, IPS, dan Bahasa.b. Jumlah mata pelajaran: 1) untuk yang melaksanakan Kurikulum 2013a) jumlah mata pelajaran di kelas X minimal 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, minimal 3 mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 2 mata pelajaran lintas minat. b) jumlah mata pelajaran di kelas XI dan kelas XII untuk semua peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA), peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS), dan peminatan Bahasa dan Budaya (BaBu) minimal 14 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, minimal 3 mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan satu mata pelajaran lintas minat.2) untuk yang melaksanakan Kurikulum 2006 jumlah mata pelajaran untuk kelas XI dan kelas XII minimal 13 mata pelajaran sesuai dengan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa.

2. Muatan LokalBerisi jenis, strategi pemilihan, dan pelaksanaanmuatan lokal yang diselenggarakan oleh sekolah,dengan memperhatikan rambu -rambu/panduanpengembangan muatan lokal, baik untuk Kurikulum 2006 maupun untuk Kurikulum 2013. (Lihat juknis pengembangan muatan lokal dan Permendikbud No. 69 Tahun 2013).

3. Kegiatan Pengembangan Diria. Berisi jenis, strategi pemilihan, dan pelaksanaankegiatan pengembangan diri yang diselenggarakan oleh sekolah, dengan memperhatikan rambu-rambu/panduan kegiatan pengembangan diri.(Lihat juknis pengembangan diri). b. Khusus untuk pelaksana Kurikulum 2013 pengembangan diri dapat terintegrasi dalam pembelajaran (domain Sikap dan Keterampilan), serta dikembangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan wajib mengikuti kegiatan pramuka.

4. Pengaturan Beban dan Pola BelajarBerisi pengaturan beban belajar a. untuk pelaksana Kurikulum 2006 meliputi antara lain:1) alokasi waktu setiap jam pembelajaran,2) pemanfaatan alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (0% 60% dari waktu kegiatan tatap muka) dengan mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi (Lihat juknis pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur)3) alokasi waktu untuk praktik

b. Untuk pelaksana Kurikulum 2013 ;1) pengaturan pola belajar juga harus memperhatikan 14 prinsip pembelajaran sesuai Lampiran Permendikbud No. 65 Tahun 2013 halaman 1 2 yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan .2) Proses pembelajaran tentang materi yang memuat fakta, konsep, dan prosedur dengan menggunakan pendekatan saintifik (Scientific Approach) dan penilaian autentik (authentic assessment).c. Bagi sekolah yang menyelenggarakan SKS beban dan pola belajarnya mengacu kepada peraturan yang berlaku (lihat Lampiran 4 Permendikbud nomor 81 A Tahun 2013 dan Pedoman Pelaksanaan SKS).

5. Ketuntasan Belajara. Berisi tentang KKM per mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah dengan memperhatikan rambu-rambu/panduan penetapan KKMb. pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). c. PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada KKM. d. Untuk Kurikulum 2006 penentuan KKM harus mempertimbangkan kompleksitas materi, daya dukung, dan intake siswa (lihat Juknis Penetapan KKM).e. Untuk pelaksana Kurikulum 2013 KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.(lihat Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Penilaian, Model Analisis Hasil Belajar, dan Model Pengembangan Penilaian).

6. Kriteria Kelulusan dan Kenaikan Kelas

Berisi tentang kriteria kenaikan kelas dan kelulusan, serta strategi penanganan peserta didik yang tidak naik atau tidak lulus yang diberlakukan oleh sekolah, dengan memperhatikan:a. ketentuan kenaikan kelas dari Direktorat Pembinaan SMA dan standar kelulusan dari pemerintah (Lihat juknis Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik) untuk pelaksana Kurikulum 2006.b. ketentuan kenaikan kelas dan kelulusan melalui uji pencapain kompetensi mengacu kepada Permendikbud No. 66 Tahun 2013 untuk pelaksana Kurikulum 2013 (lihat juga Model Pengembangan Penilaian).

7. Kriteria penjurusan dan peminatan, lintas minat, dan pendalaman minata. Berisi tentang kriteria penjurusan yang diberlakukan oleh sekolah yang melaksanakan kurikulum 2006, dengan mengacu kepada panduan penjurusan yang disusun oleh Direktorat Pembinaan SMA. b. Untuk pelaksana Kurikulum 20131) Berisi tentang kriteria peminatan dan lintas minat, serta tata cara pemilihan mata pelajaran lintas minat sesuai hasil analisis kondisi riil sekolah (lihat Panduan Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat) untuk kelas X. 2) Berisi tata cara pemilihan dan strategi pelaksanaan pendalaman minat sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

8. Pendidikan Kecakapan Hidup Berisi tentang pendidikan kecakapan hidup yang dilaksanakan di sekolah. Dapat berupa implementasi dari mata pelajaran pada domain sikap, pengetahuan, keterampilan.

9. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global

Berisi tentang jenis, strategi pemilihan dan pelaksanaan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global di sekolah, serta dapat mengembangkan potensi peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui pendekatan pembelajaran saintifik.

BAB IV. KALENDER PENDIDIKANBerisi tentang kalender pendidikan dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, dan disusun berdasarkan kalender pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan setempat, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah, serta kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan aturan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam Standar Isi.(Contoh kalender pendidikan terlampir).

Lampirana. Berupa silabus semua mata pelajaran dan silabus muatan lokal semua tingkatan kelas dan semua jurusan dengan memperhatikan rambu-rambu/panduan pengembangan silabus (Lihat juknis pengembangan silabus) untuk pelaksana Kurikulum 2006.b. Hasil anlisis keterkaitan kompetensi dengan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian, serta contoh RPP untuk pelaksana Kurikulum 2013 (lihat Model Pengembangan RPP, Model Penilaian, dan Analisis Hasil Belajar Peserta Didik).

BAB IVPELAKSANAAN DAN SUPERVISI

A. PengorganisasianPengembangan KTSP dilaksanakan oleh TPK, Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan Guru, serta pengawas pembina dengan pendampingan atau bimbingan dan kerjasama Dinas Pendidikan Kab./Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, LPMP atau Dinas/Instansi lain yang terkait. Kerjasama dengan dinas/instansi terkait dapat dilakukan untuk menambah atau memperkaya muatan KTSP sesuai dengan karakteristik sekolah. KTSP yang telah disusun dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh setiap pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang bersangkutan, dengan terlebih dahulu disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah setelah divalidasi oleh Dinas Pendidikan Kab./Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi.Kegiatan di Sekolah secara teknis dikoordinasikan oleh TPK Sekolah bekerjasama dengan Komite Sekolah dan Pengawas Pembina sekolah, serta Dinas Pendidikan Kab./Kota.B. PelaksanaanPenyusunan KTSP dilaksanakan paling lambat satu bulan sebelum tahun pelajaran baru, dimulai dengan mengevaluasi KTSP tahun sebelumnya seperti yang dijelaskan di BAB III. Alur kegiatan tersebut secara umum dapat digambarkan sebagai berikut: Penyusunan Draf KTSPFinalisasi KTSP RevisiPengesahan oleh Kepala Sekolah dan KomiteValidasi oleh Pengawas Pembina sekaligus Pengesahan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab./Kota Validasi oleh TPK Provinsi sekaligus pengesahan oleh Kepala Dinas Provinsi

Implementasi KTSP

EvaluasiAnalisis Konteks dan Analisis Kondisi Riil SekolahAnalisis Permendikbud No. 54, 64,66,69, dan 71 dan 81AEvaluasi dan Analisis KTSP tahun lalu

v

C. Koordinasi dan SupervisiKegiatan koordinasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kab./Kota dan Provinsi berupa bimbingan dalam penyusunan KTSP dengan kegiatan antara lain; 1) Penentuan jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal; 2) Penentuan jadwal penyusunan dan pendampingan; 3) Perumusan kalender pendidikan. Kegiatan supervisi berupa verifikasi dan validasi KTSP oleh TPK Dinas Pendidikan Kab./Kota dan validasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi dengan menggunakan instrumen seperti yang dijelaskan di BAB III.Selain itu, sekolah melakukan evaluasi KTSP secara berkesinambungan dan berkala yang dilakukan oleh sekolah (guru, Kepala Sekolah, dan Komite Sekolah) minimal satu semester dua kali untuk Dokumen 1, dan oleh guru matapelajaran yang melakukan evaluasi dan revisi RPP sesuai kebutuhan.

BAB VPENUTUP

Pada tahun pelajaran 2013-2014 sejumlah 1.270 SMA ditunjuk sebagai pelaksana Kurikulum 2013 khusus untuk kelas X, sehingga semua SMA ini berkewajiban untuk mengimplementasikan semua peraturan yang berkaitan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan proses pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional yang pada tahun Pelajaran 2013-2014 bagi 1.270 SMA harus mencakup dua kurikulum, yaitu kurikulum 2006 dan 2013. Selain itu, pengembangan KTSP juga harus mempertimbangkan prinsip pengembangan dan karakteristik kurikulum yang berlaku, sehingga menunjang kepada pelaksanaan proses pendidikan yang maksimal. Proses pendidikan tersebut harus dapat mengembangkan potensi peserta didik sehingga mencapai perkembangan yang seimbang antara kebutuhan fisik, psikis, dan spritual yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Model Pengembangan KTSP ini disusun sebagai salah satu bahan untuk membantu pelaksana atau TPK sekolah dalam menyusun KTSP sesuai dengan kondisi dan karakteristik sekolahnya masing-masing. Untuk selanjutnya, kritikan dan saran demi peningkatan dan perbaikan sangat diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan (2010). Penduan Penyusunan KTSP. Jakarta

Depdiknas (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional. Jakarta

Depdiknas (2003). Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003. Jakarta.

Depdiknas. (2002). Pedoman Penyususunan Standar Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Kemdikbud (2013). Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta

Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta

Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi. Jakarta

Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Jakarta

Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian. Jakarta

Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA. Jakarta

Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81a Thun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta

Direktorat Pembinaan SMA (2010). Petunjuk Teknis Penyusunan KTSP. Jakarta

Terry, George R. (1872). Principles Of Management. Sixth Edition. Richard D Irwin Inc. Illinois.Tim Redaksi Pustaka Yustisia. (2009). Undang-Undang BHP (Badan Hukum Pendidikan No 9 Tahun 2009. Yogyakarta: Pustaka YustisiaTim Redaksi Fokusmedia. (2003). Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS. Jakarta: FokusmediaWilliam G. Cunningham (1982). Systemic Planning for Educatinal Change. California. Mayfield Publishing Company.

LAMPIRAN:1. Contoh Kalender Akademik2. Contoh KTSP: Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka 3. Contoh Struktur Kurikulum: Struktur Kurikulum SMAN 1 Cimalaka

1. Kalender Pendidikan

2. Contoh KTSP: Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka

KURIKULUMSMA NEGERI 1 CIMALAKATAHUN PELAJARAN 2013-2014

Jl. Tanjungkerta No. 120, Cimalaka, SumedangTelepon (0261) 202745, Fax: (0261) 204937e-mail: [email protected]

iv

56Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

LEMBAR PENGESAHANSetelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan diketahui Dinas Pendidikan Provinsi, dengan ini Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka Tahun Pelajaran 2013-2014 ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan.

Cimalaka, Juli 2013Ketua Komite Sekolah,Kepala SMA Negeri 1 Cimalaka,

Drs. K.S. SUPRIADI, M.Sc.DR. ENUNG S. SURYANA, M.Ed.NIP 195805051991012003

Mengetahui :Kepala Dinas PendidikanProvinsi Jawa BaratKepala Bidang Dikmenti,

Drs. H. Dedi Sutardi, M.Pd.NIP. 19650819 199103 1 004

KATA PENGANTARSeiring dengan komitmen pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, khususnya pendidikan menengah umum, dengan ini kami SMA Negeri 1 Cimalaka Kabupaten Sumedang menyusun Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka Tahun Pelajaran 2013-2014 yang merupakan revisi dan pengembangan dari kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka tahun tahun pelajaran 2013-2014. Sebagai salah satu pelaksana Kurikulum 2013 dari 1.273 SMA di seluruh Indonesia, maka Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka Tahun Pelajaran 2013-2014 mencakup dua kurikulum yaitu Kurikulum 2006 sebagai lanjutan untuk kelas XI dan XII serta Kurikulum 2013 khusus untuk kelas X.Kurikulum ini, dimaksudkan sebagai pedoman sekaligus acuan bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 1 Cimalaka, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan hasil analisis konteks dan anlisis kondisi riil terhadap tenaga pendidik dan keadaan sarana-prasarana yang ada.Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan kurikulum ini secara realistis dan empiris, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Cimalaka, Juli 2013Kepala Sekolah,

DR. ENUNG S. SURYANA, M.Ed.

40

NIP. 195805051991012003DAFTAR ISILEMBAR PENGESAHANKATA PENGANTARivDAFTAR ISIvBAB IPENDAHULUAN1A.Latar Belakang1B.Landasan2C.Tujuan Pengembangan4BAB IITUJUAN SATUAN PENDIDIKAN7A.Tujuan Pendidikan Menengah7B.Visi7C.Misi7D.Tujuan SMA Negeri 1 Cimalaka8BAB IIISTRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM9A.Kerangka Dasar9B.Struktur Kurikulum19C.Muatan Kurikulum27BAB IVKALENDER PENDIDIKAN49A.Permulaan Tahun Pelajaran49B.Waktu Belajar49C.Libur Sekolah50D.Rencana Kegiatan51E.Pengembangan Silabus dan RPP53BAB VP E N U T U P56LAMPIRAN

viii

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014RANGKUMAN HASIL REVISI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SMA NEGERI 1 CIMALAKA

A. KEGIATAN REVISI DAN PELAKSANAAN ANALISISPengembangan kurikulum tahun pelajran 2013-2014 merupakan hasil revisi dan pengembangan dari kurikulum tahun pelajaran 2012-2013 dan penambahan kurikulum 2013, khususnya untuk kelas X:1. Revisi dilaksanakan dengan cara:a. Pelaksanaan IHT dari tanggal 16 sampai dengan 18 Juli 2013 tentang pemanfaatan hasil analisis kondisi riil dan implementasi Kurikulum 2013 khusus untuk kelas X;b. Penugasan dan diskusi baik melalui MGMP sekolah maupun kelompok mata pelajaran dan perorangan mulai tanggal 19 sampai dengan 21 Juli 2013;c. Rapat pleno dan pembahasan serta pelaksanaa revisi secara keseluruhan pada tanggal 1Agustus 20132. Perbaikan/Revisi/Penambahan pada keseluruhan batang tubuh dokumen 1 dan dokumen 2 sesuai dengan pemanfaatan hasil analisis kondisi riil dan Kurikulum 2013.

B. HASIL REVISI DAN PENGEMBANGANNo.KomponenKurikulum 2012-2013Kurikulum 2013-2014

1. LandasanAda 14 landasan hukum(hal. 2)Dilengkapi dengan landasan untuk kurikulum 2013.Hal.2 melengkapi poin 2, 3 dan paragraf setelahnya dengan ketentuan kurikulum 2013

2. Pengembangan KurikulumPengembangan kurikulum sesuai dengan Analisis Konteks tahun 2012(hal. 4)

Disesuaikan Analisis kondisi riil sekolah dan Karakteristik Kurikulum 2013 (hal. 4)

3. Struktur KurikulumAlokasi waktu(hal. 16)Penambahan alokasi waktu:Kelas X: menggunakan struktur kurikulum 2013 dengan penambahan mata pelajaran Bahasa Sunda di Mata Pelajaran Wajib B. Mata Pelajaran Prakarya diisi dengan keterampilan Peminatan kelas X dilaksankan dengan penjaringan minat dan lintas minat melalui format isian orang tua dan peserta didik yang didistribusikan ke SMP/MTs sejak bulan Mei 2013 Berdasarkan hasil angket tidak ada Peminatan Bahasa dan Budaya, tetapi ada lintas Minat ke Peminatan Bahasa (Bahasa Inggris) Kelas XI Program IPA: masing-masing 1 jam pelajaran untuk mata pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi; Kelas XI Program IPS: masing-masing 1 jam pelajaran untuk mata pelajaran Geografi, Sosiologi dan Ekonomi. Kelas XII Semester 2 penambahan 1 jam pelajaran untuk masing-masing mata pelajaran yang diujinasionalkan.(hal. 23)

4. Ketuntasan BelajarKKM semua tingkat dalam skal 100(hal. 25)KKM untuk setiap mata pelajaran mencakup untuk semua aspek.KKM untuk kelas X adalah 75% (3) (hal. 35)

5. Kenaikan Kelas dan KelulusanSarat kenaikan kelas, kelulusan dan penjurusan, (hal. 29)Melengkapi sarat kenaikan kelas dan kelulusan ujian sekolah dan penjurusan, dan peminatan.Kenaikan kelas bagi kelas X disesuaikan dengan Standar Penilaian.(hal. 41)

6. Silabus dan RPPSemua silabus dan RPP menggunaklan Kurikulum 2006Khusus untuk kelas X, RPP disusun berdasarkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan materi yang faktual, konseptual, dan prosedural dengan mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkan penilaian autentik

7. Kalender PendidikanWaktu belajar(hal. 39)Untuk kelas XII pada semester 1 (satu) terjadi penambahan 4 (empat) jam pelajaran (Pend. Agama, PKn, Seni Budaya dan Bahasa Asing/ Keterampilan) sedangkan untuk semester 2 (dua) mata pelajaran yang diujinasionalkan terjadi penambahan 1 (satu) jam pelajaran.Dengan adanya lintas minat, maka waktu belajar untuk kelas X menjadi lebih banyak(hal. 50)

8. Lampiran Ada program pengembangan diri untuk layanan konseling serta Silabus dan RPP menintegrasikan PendikarRPP kelas X dengan menerapkan pendekatan pembelajaran saintifik dan penilaian autentik

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 di 1.273 SMA sebagai SMA pelaksana untuk tahun pelajaran 2013-2014, termasuk SMA Negeri 1 Cimalaka Kabupaten Sumedang, dan berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen kurikulum yang ada (kurikulum 2012-2013), maka SMA Negeri 1 Cimalaka perlu melakukan revisi terhadap dokumen tersebut, begitu juga dalam implementasinya. Memperhatikan kondisi riil SMA Negeri 1 Cimalaka yang berada di lingkungan penduduk yang sudah lebih maju dibanding dengan sebagian daerah lain di Kabupaten Sumedang, maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. Pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka tahun pelajaran 2013-2014 mencakup hal-hal sebagai berikut:1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka;2. beban belajar bagi peserta didik pada SMA Negeri 1 Cimalaka yang didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik;3. Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan berdasarkan hasil revisi kurikulum tahun 2012-2013, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap kurikulum 2013. 4. Kalender pendidikan SMA Negeri 1 Cimalaka disusun berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2013-2014.Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil SMA Negeri 1 Cimalaka dan Analisis Kondisi Lingkungan Sekolah.

B. Landasan1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006;6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentangStandar Penilaian12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah13. PendidikanPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)14. Renstra Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010 2014.15. Buku Induk Pembangunan Karakter dari Kementerian Pendidikan Nasional tentang tahun 2010.16. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA Negeri 1 Cimalaka tahun Pelajaran 2013-2014C. Tujuan PengembanganKurikulum SMA Negeri 1 disusun agar sekolah memiliki pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak muliaKeimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Khusus untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA Negeri 1 Cimalaka dilaksanakan juga program keputrian dan pendalaman agama Islam yang diisi dengan kegiatan pengajian, akhlak dan budi pekerti. Selain itu peringatan hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan mengundang penceramah yang kompeten atau memanfaatkan warga sekolah juga melaksanakan qurban dan bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah yang kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan di RKAS. 2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik. Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka disusun dengan memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkunganDaerah Sumedang memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni dan peduli lingkungan, serta keterampilan sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran Prakarya.4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasionalPengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan dengan adanya Mulok Bahasa Sunda serta Seni dan Budaya Sunda, merupakan kebutuhan dan ciri khas Kabupaten Sumedang. Tetapi tidak melupakan kebutuhan Nasional dan global yang ditandai dengan adanya pembinaan TIK yang lebih ke arah praktis.5. Tuntutan dunia kerjaKurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program Mulok atau PBKL yang terintegrasi dalam mata pelajaran.6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seniKurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.7. AgamaKurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolahsesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.8. Dinamika perkembangan globalKurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa laindengan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari.9. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentintik dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.10. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri peserta didik, serta pengembangan kegiatan pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib yang harus diikuti. 11. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaanKurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.12. Kondisi sosial budaya masyarakat setempatKurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya13. Kesetaraan GenderKurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuhkembangnya kesetaraan gender14. Karakteristik satuan pendidikanKurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.15. Integrasi Nilai-nilai Karakter BangsaKurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan dengan mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam dokumen dan implementasinya baik dalam pembelajaran di kelas maupun dalam kehidupan sekolah ataupun dalam lingkungan kehidupan di luar sekolah.

55

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014BAB IITUJUAN SATUAN PENDIDIKANA. Tujuan Pendidikan MenengahTujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjutdengan memiliki keseimbangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari.

B. VisiTerwujudnya SMA yang CANTIK dengan Lulusan yang Cerdas, Lingkungan yang Asri, Aman dan Nyaman, Warga Sekolah yang Taqwa, Inovatif, dan Kreatif dalam mempertahankan seni dan budaya lokal, serta mampu bersaing di era globalisasi melalui peningkatan penguasaan terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

C. MisiUntuk mencapai VISI tersebut, SMA Negeri 1 Cimalaka mengembangkan misi sebagai berikut:1. Memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikanyang memenuhi standar yang ditetapkan.2. Menanamkan kedisiplinan melalui budaya bersih, budaya tertib, dan budaya kerja3. Menumbuhkan penghayatan terhadap budaya dan seni daerah sehingga menjadi salah satu sumber kearifan berperilaku dan bermasyarakat4. Menumbuhkan inovasi dalam kehidupan sehari hari yang dapat menunjang pengembangan profesionalisme 5. Memberdayakan seluruh komponen sekolah dan mengoptimalkan sumber daya sekolah dalam mengembangkan potensi dan minat peserta didik secara optimal.

D. Tujuan SMA Negeri 1 CimalakaTujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan SMA Negeri 1 Cimalaka Kabupaten Sumedang Propinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :1. menyediakan sarana prasarana pendidikan yang memadai, 2. melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, berdasarkan semangat keunggulan lokal dan global3. meningkatkan kinerja masing-masing komponen sekolah (Kepala sekolah, tenaga pendidik, karyawan, peserta didik, dan komite sekolah) untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan yang inovatif sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) masing-masing;4. meningkatkan program ekstrakurikuler dengan mewajibkan pramuka bagi seluruh warga, agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan bakat dan minat peserta didik sebagai salah satu sarana pengembanmgan diri peserta didik;5. mewujudkan peningkatkan kualitas lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang, serta meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi;6. menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan yang mengatur operasional warga sekolah;7. meningkatkan kualitas semua Sumber Daya Manusia baik tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang dapat berkompetisi baik lokal maupun global

BAB IIISTRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMA. Kerangka Dasar1. Kelompok Mata PelajaranTahun Pelajaran 2013-2014 SMA pelaksana Kurikulum 2013 memiliki kewajiban untuk menyusun KTSP dan melaksanakannya dengan mencakup dua kurikulum sekaligus, yaitu kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.Sebagai salah satu SMA pelaksana Kurikulum 2013, maka SMA Negeri 1 Cimalaka memilki struktur kurikulum untuk kedua kurikulum tersebut yang diberlakukan bagi kelas X (kurikulum 2013) dan kelas XI dan kelas XII (kurikulum 2006).Untuk itu, kelas XI dan kelas XII masih mengikutiPeraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) yang menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum terdiri atas :a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak muliab. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dn teknologid. Kelompok mata pelajaran estetika.e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.NoKelompok Mata PelajaranCakupan

1Agama dan Akhlak MuliaKelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2Kewarganegaraan dan KepribadianKelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme bela Negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa,pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan jender, demokrasi, tanggungjawab social, ketaatan pada hokum,ketaatan membayar pajak,dan sikap serta prilaku anti korupsi,kolusi, dan nepotisme.

3Ilmu Pengetahuan dan TeknologiKelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berfikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

4EstetikaKelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitifitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi baik dalam kehidupan individual sehinga mampu menikmati dan mensyukuri hidup,maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5Jasmani, Olah raga dan kesehatanKelompok mata pelajaran jasmani, Olah raga dan kesehatan pada SMA dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerjasama,dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan prilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari prilaku seksual bebas,kecanduan narkoba,HIVatau AIDS, demam berdarah,muntaber,dan penyakit lain yang potensial mewabah.

Untuk kelas X mengikuti pola dan ketentuan Kurikulum 2013, yaitu adanya kelompok mata Pelajaran Wajib A dan Wajib B, Kelompok Peminatan, dan Lintas Minat, yang semuanya mengusung ke pencapaian Standar Kompetensi Lulusan sebagai berikut:

No.DomainKompetensi

1.SikapMemiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.PengetahuanMemiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

3.KeterampilanMemiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Kompetensi Lulusan dapat dicapai melalui Kompetensi Inti sebagai berikut;

No.DomainKompetensi Inti

1.Sikap1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2.Pengetahuan1. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah2. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.Keterampilan1. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan3. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Inti tersebut dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar yang untuk selanjutnya dirumuskan menjadi materi ajar dan mata pelajaran. 2. Prinsip Pengembangan di SMA Negeri1 Cimalaka Pengembangan Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka mengacu kepada karakteristik Kurikulum 2013 dan prinsip pengembangan KTSP sebagai berikut: a. Karakteristik Kurikulum 2013:1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; 2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; 4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran; 6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; 7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

b. Prinsip Pengemb