mitigasi banjir
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Mitigasi Banjir
1/5
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu
daerah atau daratan karena volume air yang meningkat. Bencana banjir
melanda beberapa kota besar di Indonesia termasuk Kota Makassar. Banjir
dengan volume besar secara tidak langsung akan menghambat
pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Di pihak yang sama, banyak korban
banjir yang terpisah dengan sanak keluarga, timbulnya berbagai penyakit
setelah banjir, bahkan korban meninggal dunia, sarana prasarana di
berbagai instansi tidak dapat digunakan. Hal ini secara vital dapatmengganggu aktivitas manusia. Dalam permasalahan ini, para pakar
hidrologi mulai menganalisa penyebab - penyebab banjir. Banjir banyak
disebabkan karena peluapan air di suatu tempat akibat hujan besar, sistem
drainase yang buruk, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.
Kota Makassar termasuk kota besar dengan jumlah penduduk yang
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini yang membawa dampak
kepada peningkatan kebutuhan lahan dan permintaan akan pemenuhan
kebutuhan pelayanan dan prasarana kota yang dapat berdampak pada
menurunnya kualitas lingkungan seperti degradasi lingkungan dan bencana
alam. Salah satu permasalahan yang sering terjadi setiap tahunnya adalah
masalah banjir. Bencana banjir sering terjadi di Kota Makassar pada setiap
datangnya musim penghujan dan beriringan dengan hal tersebut upaya
penanganan banjir yang dilakukan hanya bersifat sementara yang
seharusnya harus ada penanganan khusus ataupun penanggulangan yang
berjangka panjang sehingga bencana banjir tidak selalu melanda Kota
Makassar tiap tahunnya.
Sebanyak 24 Kelurahan di 6 Kecamatan sering menjadi langganan
banjir pada musim penghujan. Beberapa kecamatan di Kota Makasar yang
sering dilanda banjir terutama saat musim penghujan yaitu: Kecamatan
Biringkanaya, Kecamatan Tallo, Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan
-
8/16/2019 Mitigasi Banjir
2/5
2
Manggala, Kecamatan Rappocini, dan Kecamatan Panakukang. Pada
Kecamatan Manggala bencana banjir pernah terjadi pada tahun 1999, 2000
dan 2013 yang umumya terjadi pada bulan Desember-Februari, dimana
sebagian besar wilayah kota mengalami genangan dan banjir termasuk di
Perumnas Antang dan Tamangapa(BPBD Kota Makassar 2014).
Jika dilihat dari tingkat kecamatan se-kota Makassar, wilayah yang
paling luas terdampak banjir yaitu terletak di Kecamatan Manggala dengan
luas 1129,5 Ha sesuai dengan data dari BPBD Kota Makassar di bawah ini.
Tabel 1.1 Luas Area Kelurahan yang Rawan Banjir
Sumber: BPBD Kota Makassar, 2014
Kecamatan Kelurahan Luas Area
Terdampak (Ha)
Biringkanaya Paccerakkang 162.1
Sudiang 25.3
Sudiang Raya 101.9
Total 289.3
Tallo Tallo 5.1
Buloa 2.2
Lakkang 159.6
Total 166.9
Tamalanrea Tamalanrea Indah 127.1
Tamalanrea Jaya 232.0
Tamalanrea 83.1
Kapasa 40.4
Bira 161.1
Parangloe 6.0Total 649.7
Manggala Antang 119.0
Bangkala 202.3
Batua 81.0
Tamangapa 573.8
Manggala 153.4
Total 1129.5
Rappocini Kassi-kassi 51.4
Gunung Sari 59.6
Karunrung 55.3
Total 166.3
Panaikang Panaikang 148.8Paropo 16.2
Tello Baru 43.2
Pampang 151.8
Total 360
-
8/16/2019 Mitigasi Banjir
3/5
3
Dari uraian di atas, maka sangat diperlukan suatu penanggulangan
bencana banjir berbasis mitigasi yang tepat untuk mengatasi permasalahan
yang terjadi pada wilayah tersebut.
B. Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan penelitian yang menjadi pokok bahasan dalam
tugas akhir ini antara lain:
1. Bagaimana deliniasi banjir berdasarkan tingkat kerawanan di
Kecamatan Manggala ?
2.
Apa faktor-faktor penyebab terjadinya bencana banjir di
Kecamatan Manggala?
3.
Bagaimana arahan penanggulangan banjir berbasis mitigasi diKecamatan Manggala?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari
tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi deliniasi banjir berdasarkan tingkat kerawanan di
Kecamatan Manggala.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab bencana banjir di
Kecamatan Manggala.
3. Menyusun arahan penanggulangan banjir berbasis mitigasi bencana
yang tepat di Kecamatan Manggala.
2. Manfaat
Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat teoritis
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan
tambahan informasi dan pengetahuan yang lebih luas mengenai mitigasi
bencana banjir khususnya di Kecamatan Manggala, serta menambah
-
8/16/2019 Mitigasi Banjir
4/5
4
daftar pustaka yang sudah ada di lingkungan akademisi, sehingga
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Manfaat praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi
pemerintah dalam menentukan kebijakan-kebijakan dalam menangani
penanggulangan banjir.
D.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam tugas akhir ini terbagi atas dua yakni ruang
lingkup wilayah dan ruang lingkup materi.
1.
Ruang lingkup wilayah
Ruang lingkup wilayah dalam penyusunan arahan penanggulangan banjir berbasis mitigasi yaitu di Kecamatan Manggala yang meliputi
Kelurahan Manggala, Batua, Borong, Bangkala, Tamangapa dan
Antang.
2. Ruang lingkup materi
Ruang lingkup materi pembahasan yang akan digunakan yaitu
mengenai deliniasi banjir berdasarkan tingkat kerawanan, faktor-faktor
penyebab terjadinya bencana banjir dan arahan perencanaan berbasis
mitigasi di Kecamatan Manggala.
E. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika penyusunan laporan ini terbagi atas:
1. Bagian pertama merupakan bab pendahuluan yang memuat latar
belakang, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,
batasan/ruang lingkup penelitian, serta sistematika penulisan.
2. Bagian kedua memuat tinjauan teori yakni teori-teori dan kajian
literatur yang berkaitan dengan mitigasi bencana banjir. Teori tersebut
dikumpulkan dari berbagai sumber kemudian dipilah sesuai kebutuhan
penelitian.
3. Bagian ketiga merupakan bab metode perencanaan yang terdiri dari
jenis penelitian, lokasi perencanaan, jenis dan kebutuhan data, teknik
-
8/16/2019 Mitigasi Banjir
5/5
5
pengumpulan data, teknik analisis data, definisi operasional, variabel
penelitian dan kerangka pikir penelitian. Bab ini menjadi langkah ilmiah
bagi peneliti untuk menyelesaikan rumusan masalah dan mencapai
tujuan penelitian.
4. Bagian keempat merupakan gambaran umum dan hasil survei
wilayah penelitian. Bab tersebut mendeskripsikan aspek-aspek yang
berkaitan dengan lokasi dan objek penelitian.
5. Bagian kelima merupakan analisis data yang terdiri atas beberapa
tahapan dengan mengaplikasikan metode analisis data untuk menjawab
setiap rumusan masalah.
6. Bagian keenam merupakan arahan penanggulangan bencana banjir
berbasis mitigasi di Kecamatan Manggala yang berdasarkan dari hasilanalisis.
7. Bagian ketujuh merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan
dan saran.