mineral bobi

21
BAB I Sifat Fisik Mineral 1.1 Mineral Kianit Gambar 1.1 Mineral Kianit Rumus Kimia : Al 2 SiO 5 Sistem kristal : Triklin. Warna : Biru karakteristik, hijau, putih, atau abu-abu. Kilap: Kaca, atau mutiara pada permukaan belahan Transparansi : transparan sampai translusen. Cerat : Putih. Belahan : {100} sempurna, dan {010} baik. Pecahan : Kekerasan : 4 - 5 paralel sumbu c, dan 6 - 7 paralel sumbu b kristalografi. Berat jenis : 3,55 - 3,66. Kemagnetan : 1.2 Mineral Andalusit

Upload: putra-fajar-febrianto

Post on 18-Feb-2015

95 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mineral Bobi

BAB I

Sifat Fisik Mineral

1.1 Mineral Kianit

Gambar 1.1 Mineral Kianit

Rumus Kimia : Al2SiO5

Sistem kristal : Triklin.

Warna : Biru karakteristik, hijau, putih, atau abu-abu.

Kilap: Kaca, atau mutiara pada permukaan belahan

Transparansi : transparan sampai translusen.

Cerat : Putih.

Belahan : {100} sempurna, dan {010} baik.

Pecahan :

Kekerasan : 4 - 5 paralel sumbu c, dan 6 - 7 paralel sumbu b

kristalografi.

Berat jenis : 3,55 - 3,66.

Kemagnetan :

1.2 Mineral Andalusit

Gambar 1.2 Mineral Andalusit

Rumus Kimia : Al2SiO5

Sistem kristal : Ortorombik.

Page 2: Mineral Bobi

Warna : Putih, abu - abu, merah - mawar, coklat, terkadang hijau

(varitas viridin).

Kilap : Kaca, terkadang buram/pudar

Transparansi : Transparan sampai translusen.

Cerat : Putih.

Belahan : {110} jelas.

Pecahan :

Kekerasan : 7 - 7,5.

Berat jenis : 3,16 - 3,24.

Kemagnetan :

1.3 Mineral Staurolit

Gambar 1.3 Mineral Staurolit

Rumus Kimia : FeAl4Si2O10(OH)2

Sistem kristal : Monoklin

Warna : Coklat - merah sampai hitam kesoklatan.

Kilap: Kaca, terkadang resin.

Transparansi : Translusen.

Cerat : Abu-abu.

Belahan : {010} jelas.

Pecahan :

Kekerasan : 7 - 7,5.

Berat jenis : 3,7 - 3,8.

Kemagnetan :

1.4 Mineral Epidot

Page 3: Mineral Bobi

Gambar 1.4 Mineral Epidot

Rumus Kimia : Ca2Al2FeAl2OSiO4SiO7OH.

Sistem Kristal : Monoklin.

Warna : Hijau gelap, hijau kekuningan, hitam.

Kilap: Kaca.

Transparansi : Transparan mendekati opaq.

Cerat : Putih keabuan.

Belahan : {001} Sempurna.

Pecahan : Uneven.

Kekerasan : 6 - 7.

Berat jenis : 3,35 – 3,45.

Kemagnetan :

1.5 Mineral Garnet

Gambar 1.5 Mineral Garnet

Rumus kimia : Al3B2(SiO4)3

Sistem kristal: Isometrik.

Warna : Merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu, coklat, hitam,

merah muda dan tidak berwarna.

Tranparansi : Transparan.

Cerat : Putih.

Kilap : Kaca atau Resin

Belahan : Tidak Jelas.

Page 4: Mineral Bobi

Pecahan : Conchoidal menuju uneven

Kekerasan : 6,5 - 7,5.

Berat jenis : 3,3 – 4.

Kemagnetan :

1.6 Mineral Klorit

Gambar 1.6 Mineral Klorit

Rumus Kimia : (Mg,Fe)3(Si,Al)4O10

(OH)2·(Mg,Fe)3(OH)6

Sistem kristal : Monoklin.

Warna : Hijau.

Kilap : Sutera.

Transparansi : Opaque.

Cerat : Hijau

Belahan : Belahan sempurna 2 arah.

Pecahan : Lammelar.

Kekerasan : 2,5.

Berat jenis : 2,2 – 2,6.

1.7 Mineral Tremolit

Gambar 1.7 Mineral Tremolit

Rumus Kimia : Ca2Mg5Si8O2(OH)2

Sistem kristal : Monoklin.

Warna : Putih atau abu - abu tetapi dapat hijau, kuning dan ungu.

Page 5: Mineral Bobi

Kilap: Kaca atau sutra ke guram.

Transparansi : translusen sampai transparan.

Cerat : Putih.

Belahan : Sempurna 2 arah.

Pecahan : Uneven.

Kekerasan : 5 - 6.

Berat jenis : 2,9 – 3,1.

1.8 Mineral Kardiorit

Gambar 1.8 Mineral kardiorit

Rumus Kimia : {Ca2}{Al2Fe3+}[O|OH|SiO4|Si2O7].

Sistem kristal : Orthorombik.

Warna : Biru, ungu kebiruan, kehijauan, coklat kekuningan, abu-abu;

tidak berwarna menjadi biru sangat pucat pada bagian tipis.

Kilap: Lemak atau kaca.

Transparansi :

Cerat : Putih.

Belahan : Baik pada {100}, buruk pada {001} dan {010}.

Pecahan : Subchoncoidal.

Kekerasan : 7 – 7,5.

Berat jenis : 2,57 – 2,66.

1.9 Mineral Silimanit

Page 6: Mineral Bobi

Gambar 1.8 Mineral Silimanit

Rumus Kimia : Al2SiO5.

Sistem kristal : Orthorombik.

Warna : Tidak berwarna atau putih ke abu-abu, juga cokelat, kuning,

kuning - hijau, abu-abu - hijau, biru - hijau, biru, tak berwarna

pada bagian tipis.

Kilap: Sutera, kaca menuju intan.

Transparansi : Transparan menuju translucent.

Cerat : Putih.

Belahan : {010} sempurna.

Pecahan : Splintery.

Kekerasan : 7.

Berat jenis : 3,24.

1.10 Mineral Aktinolit

Gambar 1.10 Mineral Aktinolit

Rumus Kimia : Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2

Sistem kristal : Monoklin

Warna : pucat sampai hijau tua hijau, kekuning-kuningan dan hitam,

putih atau abu-abu ketika dalam bentuk asbes

Kilap: Kaca

Transparansi : Tranparan menuju translucent

Cerat : Putih

Belahan : Sempurna sepanjang {110}.

Pecahan : Uneven

Kekerasan :5 - 6

Page 7: Mineral Bobi

Berat jenis : 3

1.11 Mineral Serpentin

Mineral 1.11 Mineral Serpentin

Rumus Kimia : (Mg,Fe)3Si2O5(OH)4

Sistem kristal : Antigorite; (Mg,Fe)3Si2O5(OH)4; monoclinic.

Clinochrysotile; Mg3Si2O5(OH)4; monoclinic.

Lizardite; Mg3Si2O5(OH)4; trigonal and hexagonal.

Orthochrysotile; Mg3Si2O5(OH)4; orthorhombic.

Parachrysotile; (Mg,Fe)3Si2O5(OH)4; orthorhombic.

Warna : Hijau olive, kuning atau keemasan, coklat, atau hitam

Kilap: Kaca, lilin, atau sutera

Transparansi : Kristalnya adalah translucent dan massanya adalah

opaq

Cerat : Putih

Belahan : Lizardite dan antigoraite belahan baik satu arah.

Pecahan : conchoidal pada antigorite dan lizardite, splintery pada

crysotile

Kekerasan : 3 – 4,5

Berat jenis : 2,2 – 2,6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mineral Kianit

Page 8: Mineral Bobi

Mineral kianit termasuk ke dalam sistem kristal triklin dimana

kristalnya berbentuk tabular memanjang serta berupa massa yang terbilah.

Mineral ini memiliki kilap kaca dimana saat mineral terkena cahaya

memberikan kesan seperti kaca atau gelas dan juga ada yang menunjukkan

kilap mutiara dimana saat terkena cahaya memberikan kesan seperti mutiara

atau seperti bagaian dalam dari kulit kerang. Biasanya kilap mutiara

ditimbulkan oleh mineral transparan yang berbentuk lembaran. Mineral kianit

memiliki cerat berwarna putih yang berbeda dengan warna asli yang

ditampilkan mineral tersebut.

Mineral Kianit merupakan mineral yang terbentuk melalui proses

metamorfisme regional berderajat menengah. Metamorfisme regional

merupakan metamorfosa yang terjadi pada daerah yang luas. Mineral kianit

terbentuk pada daerah yang kaya akan unsur Al sehingga memiliki rumurs

kimia Al2SiO5. Mineral ini biasanya banyak ditemukan pada batuan metamorf

sekis dan genes serta seringkali ditemukan juga dalam urat – urat kuarsa dan

pegmatit yang meotong batuan tersebut. Asal dari mineral ini adalah dari

Amerika. Mineral ini juga memiliki manfaat diantaranya adalah untuk dibuat

batu permata dan bermanfaat dalam pembuatan busi.

2.2 Mineral Andalusit

Mineral andalusit berasal dari Australia. Mineral andalusit termasuk ke

dalam sistem kristal ortorombik dimana kristalnya bebentuk prismatik kasar.

Mineral ini memiliki kilap kaca dimana saat mineral terkena cahaya

memberikan kesan seperti kaca atau gelas. Mineral andalusit memiliki

memiliki warna yang beragam yaitu putih, abu-abu, merah-mawar, coklat,

terkadang hijau. Walaupun memiliki warna mineral yang beragam namun

cerat yang dihasilkannya adalah hanya warna putih.

Mineral ini dapat terbentuk pada serpih yang termetamorfisme kontak

serta dapat juga terbentuk pada metamorfisme regional. Apabila pada

metamorfisme kontak berasosiasi dengan mineral kordierit dan pada

Page 9: Mineral Bobi

metamorfisme regional berasosiasi dengan mineral kianit atau silimanit.

Mineral ini juga dapat ditemukan pada pegmatit.

2.3 Mineral Staurolit

Mineral staurolit termasuk ke dalam sistem kristal Sistem Monoklin

dimana kristalnya prismatic dengan bentuk umum {110}, {010}, {001}, dan

{101} serta umumnya kembar bersilang pada bidang {031} dengan sudut

hampir 90° , atau {231} dengan sudut hampir 60°. Mineral ini memiliki kilap

kaca dimana saat mineral terkena cahaya memberikan kesan seperti kaca atau

gelas. Mineral Staurolit berwarna coklat-merah sampai hitam kecoklatan

namun memiliki warna cerat yang berbeda dengan warna tampilan mineralnya

yaitu abu – abu.

Mineral ini berasal dari Amerika. Mineral staurolit terbentuk pada

batuan metamorfik berderajat menengah serta dijumpai pada sekis dan genes

yang kaya akan kandungan unsur Al.

2.4 Mineral Epidot

Mineral kianit termasuk ke dalam sistem kristal monoklin. Mineral ini

memiliki kilap kaca dimana saat mineral terkena cahaya memberikan kesan

seperti kaca atau gelas. Mineral ini bemiliki belahan sempurna yaitu bidang

belahan sangat rata dan agak sukar bila pecah tidak melalui bidang belahan.

Epidot terjadi di dalam batuan metamorfosa, hasil alterasi dari

mineral feldspar, piroksen, amphibol, dan biotit. Sering berasosiasi dengan

klorit, epidot juga terbentuk selama proses metamorfosa pada batu gamping

yang murni dan khusus kharakteristiknya untuk endapan –endapan

metamorfosa kontak.

2.5 Mineral Garnet

Garnet adalah jenis kelompok mineral yang semuanya pada dasarnya

memiliki struktur kristal yang sama isometrik tetapi bervariasi dalam

komposisi kimia dan sifat-sifat fisik mereka. Spesies Garnet ditemukan dalam

berbagai warna termasuk merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu, coklat,

Page 10: Mineral Bobi

hitam, merah muda dan tidak berwarna. Namun yang paling langka adalah

garnet biru. Garnet adalah nesosilicates memiliki rumus X3Y2 umum (SiO4) 3.

Situs X biasanya ditempati oleh kation divalen (Ca2+, Mg2+, Fe2+) dan situs Y

dengan kation trivalen(Al3+, Fe3+, Cr3+) dalam kerangka oktahedral /

tetrahedral dengan [SiO4]4- menduduki tetrahedral. Garnet yang paling sering

ditemukan dalam kebiasaan kristaldodecahedral, tetapi juga sering ditemukan

dalam kebiasaan trapezohedron. Mereka mengkristal dalam sistem kubik,

memiliki tiga sumbu yang semuanya dengan panjang yang sama dan tegak

lurus satu sama lain. Karena komposisi kimia garnet bervariasi, obligasi atom

dalam beberapa spesies lebih kuat daripada yang lain. Akibatnya, kelompok

mineral ini menunjukkan berbagai kekerasan pada Skala Mohs sekitar 6,5-7,5.

Terbentuk secara malihan (metamorfik) yaitu endapan mineral yang

terbentuk akibat proses malihan pada kondisi temperatur dan tekanan tinggi.

Batuan metamorf mengkristal dalam sistem kubik dengan bentuk

rhombdodecahedral atau trapezohedral atau kombinasi dari keduanya. Karena

garnet cenderung mempunyai pemecahan yang rendah sehingga jika terjadi

pecahan akan menjadi potongan-potongan kecil dengan bentuk sudut tajam

dan tidak merata yang dianggap sebagai fitur karakteristik dari abrasif yang

baik dan dinilai sebagai abrasif alami. Garnet adalah mineral umum dari

batuan metamorf seperti gneiss dan sekis dari yang bersifat basa sampai asam,

kapur kristal dan pegmatites. Garnet banyak ditemukan di sekis mika dan

batuan metamorf yang mengandung alumina dan besi. Varietas yang berbeda

dari garnet memiliki ion logam yang berbeda, seperti besi, magnesium

aluminium, dan kromium.

Dikarenakan garnet mempunyai fraktur yang terbentuk secara alami

dan membentuk bentuk dan warna yang unik dan indah serta dianggap

mempunyai nilai ekonomis tinggi, garnet kebanyakan dimanfaatkan sebagai

perhiasan.

2.6 Mineral Klorit

Page 11: Mineral Bobi

Mineral Klorit memiliki bentuk kristal Monoklin dan tergolong dalam

golongan mineral silikat. Pada peraga batu ini didapatkan kenampakan warna

hijau. Dan setelah dicerat yakni digores, warna goresannya adalah hijau.

Tingkat kekerasan yang dimiliki oleh mineral ini adalah sebesar 2,5 skala

Mohs, dapat dibuktikan dengan menggoreskan mineral ini dengan uang logam

cukup mudah. Mineral ini tidak dapat ditembus cahaya (tidak tembus cahaya/

opaque) dan memilikki kilap sutera. Mineral peraga memiliki berat jenis 2,2

– 2,6 g/ dan memiliki belahan sempurna (dua arah), dimana mineral ini

memiliki belahan mudah untuk dibelah. Serta mempunyai pecahan even.

Yang dimaksud dengan even adalah mineral ini menampakan permukaan

yang rata dan halus. Jika dilihat dari luar, mineral ini terliaht kokoh, akan

tetapi ternyata sifat dalam mineralnya rapuh. Berdasarkan uji magnet,

tergolong dalam paramagnetik (sedikit tertarik oleh medan magnet).

Mineral ini terbentuk melalui proses metamorfisme oleh tekanan. Di

alam, biasanya klorit berasosiasi dengan mineral-mineral kritobalit, granit dan

lain-lain.

2.7 Mineral Tremolit

Mineral ini memiliki rumus kimia Ca2Mg5Si8O2(OH)2 sehingga

termasuk kedalam kelas silikat. Mineral tremolit termasuk ke dalam kelompok

amphibol. Tremolit ditemukan dalam warna yang beragam yaitu putih, abu –

abu, hijau, kuning dan ungu namun ceratnya hanya satu warna yaitu putih.

Tremolit sistem kristalnya adalah monoklin dengan simbol Herman –

Mauguin 2/m. Pecahan dari mineral ini adalah uneven. Uneven adalah

permukaan pecahannya kasar dan tidak beraturan.

Tremolite adalah mineral yang relatif umum di beberapa batuan

metamorf. Tremolite merupakan indikator kelas metamorf karena pada suhu

tinggi itu mengkonversi ke diopside. Tremolite terjadi sebagai hasil

metamorfosis kontak kalsium dan magnesium yang kaya akan batuan sedimen

yang mengandung silika dan dalam fasies greenschist batuan metamorf

Page 12: Mineral Bobi

berasal dari batuan ultramafik atau magnesium karbonat bantalan. Mineral

asosiasinya adalah kalsit, dolomit, grossular, wollastonite, talk, diopside,

forsterit, cummingtonite, riebeckite dan winchite. Tremolite pertama kali

dijelaskan pada 1789 untuk kejadian yang di Campolungo, Piumogna Valley,

Leventina, Ticino (Tessin), Swiss.

2.8 Mineral Kardiorit

Mineral kardiorit memiliki rumus kimia {Ca2}{Al2Fe3+}[O|OH|SiO4|

Si2O7] sehinga termasuk ke dalam mineral silikat. Sistem Kristal dari mineral

ini adalah orthorombik dengan simbol Herman – Mauguin 2/m 2/m 2/m,

sehingga termasuk ke dalam kelas Kristal dypiramial. Meskipun mineral ini

ditemukan dalam berbagai warna yaitu Biru, ungu kebiruan, kehijauan, coklat

kekuningan, abu-abu, tidak berwarna menjadi biru sangat pucat pada bagian

tipis namun memiliki satu warna cerat yaitu putih. Kilap dari mineral ini

adalah lemak dan kaca. Kilap lemak adalah kilap yang seakan – akan terlapisi

oleh lemak sedangkan kilap kaca adalah saat mineral terkena cahaya

memberikan kesan seperti kaca atau gelas. Mineral ini memiliki pechan

subconchoidal, dimana pecahan subconchoidal mirip dengan conchoidal tetapi

tidak melengkung.

Kordierit biasanya terjadi pada kontak atau metamorfosis batuan

daerah berlempung. Hal ini sering terjadi pada hornfels yang diproduksi oleh

metamorfisme kontak batuan pelitic. Kordierit juga terjadi di beberapa granit,

pegmatit, dan norites dalam magma gabbroic. Kordierit terjadi pada zona

kontak granit di Tambang Timah Geevor di Cornwall.

2.9 Mineral Silimanit

Mineral silimanit memiliki rumus kimia Si2O5 sehingga termasuk

kedalam golongan silikat. Sistem Kristal dari mineral ini adalah orthorombik

dan memiliki simbol Herman – Mauguin 2/m 2/m 2/m dengan kelas Kristal

dypiramidal. Mineral ini ditemukan dalam warna yng beragam yaitu Tidak

berwarna atau putih ke abu-abu, juga cokelat, kuning, kuning - hijau, abu-abu

Page 13: Mineral Bobi

- hijau, biru - hijau, biru, tak berwarna pada bagian tipis tetapi warna dari

ceratnya adalh hanya putih. Kilap dari minerl ini adalah sutera, kilap sutera

adalah kilapnya seperti sutera dan biasanya ditemukan pada mineral yang

berserat. Mineral ini juga menunjukkan kilap kaca menuju intan. Pecahan dari

mineral ini adalah splintery, yaitu memanjang tajam.

Sillimanit adalah satu dari tiga alumino-silikat polimorf, dua lainnya

adalah andalusit dan kianit. Berbagai umum sillimanit dikenal sebagai

fibrolite, dinamakan demikian karena mineral ini muncul seperti sekumpulan

serat memutar bersama-sama bila dilihat dalam bagian tipis atau bahkan oleh

mata telanjang. Kedua bentuk berserat dan sillimanite biasa ditemukan pada

batuan sedimen bermetamorfosa. Ini merupakan mineral indeks yang

menunjukkan suhu tinggi. Mineral ini biasanya terdapat dalam gneiss dan

granulite. Sillimanite ditemukan di Brandywine Springs, New Castle County,

Delaware, Amerika Serikat.

2.10 Mineral Aktinolit

Mineral kardiorit memiliki rumus kimia Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2].

Sistem Kristal dari mineral ini adalah orthorombik dengan simbol Herman –

Mauguin 2/m dengan bentuk prismatic. Pecahan dari Mineral ini adalah

uneven, yaitu pecahannya kasar dan tidak beraturan. Kilapnya adalah kaca

mendekati guram, yaitu kilap kaca yang sedikit mendekati kilap guram.

Aktinolit umumnya ditemukan dalam batuan metamorf, seperti kontak

aureoles sekitar batuan beku intrusif didinginkan. Hal ini juga terjadi sebagai

produk dari metamorfosis kaya magnesium batugamping.

Aktinolit berserat adalah salah satu dari enam jenis yang diakui asbes,

serat-serat yang sangat kecil sehingga mereka bisa masuk paru-paru dan

merusak alveoli. Asbes aktinolit pernah ditambang sepanjang Jones Creek di

Gundagai, Australia.

2.11 Mineral Serpentin

Page 14: Mineral Bobi

Mineral ini memiliki rumus kimia (Mg,Fe)3Si2O5(OH)4, sehingga

termasuk ke dalam kelas silikat. Mineral ini ditemukan dalam beragam warna

yaitu Hijau olive, kuning atau keemasan, coklat, atau hitam, namun cerat yang

dihasilkannya adalah hanya warna putih. Serpentine sebenarnya adalah nama

yang umum diterapkan pada beberapa anggota kelompok polimorfik. Mineral

ini memiliki dasarnya kimia yang sama tetapi struktur yang berbeda. Berikut

ini adalah daftar mineral ini, formula dan kelas simetri:

1. Antigorite; (Mg,Fe)3Si2O5(OH)4; monoclinic.

2. Clinochrysotile; Mg3Si2O5(OH)4; monoclinic.

3. Lizardite; Mg3Si2O5(OH)4; trigonal and hexagonal.

4. Orthochrysotile; Mg3Si2O5(OH)4; orthorhombic.

5. Parachrysotile; (Mg,Fe)3Si2O5(OH)4; orthorhombic.

Kelompok serpentin (antigorit krisotil), umumnya terbentuk dari hasil

ubahan mineral mafic (terutama kelompok olivin dan piroksen). Biasanya

Serpentin terkena proses altrasi akibat hidrasi metamorfik. Krisotil merupakan

salah satu anggota kelompok mineral serpentin, sedangkan anggota lainnya

adalah lizardit dan antigorit Di antara ketiga mineral ini, lizardit yang paling

banyak dijumpai dan yang paling sedikit adalah krisotil, namun yang paling

terkenal adalah krisotil, karena mineral ini umumnya dijumpai dalam bentuk

serat berkilap mutiara yang merupakan sumber utama pembuatan asbes.

Transformasi mineral penyusun batuan ultramafik ke serpentinit akan

menghasilkan mineral ekonomis berupa FeNi-alloy yang kemudian

tertranformasi akibat proses pelapukan/oksidasi menjadi endapan nikel laterit

dan krisotil. Namun, kehadiran krisotil pada endapan nikel laterit biasanya

dihindari. Hal ini karena berpengaruh pada kesehatan para pekerja tambang.

Menghirup debu asbes yang berasal dari krisotil diketahui sebagai suatu

bencana kesehatan yang serius, seperti asbestosis (semacam kanker paru-paru)

dan pleural mesothelioma.

Page 15: Mineral Bobi