strategi komunikasi villa 2000repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49083/1/bobi...
TRANSCRIPT
STRATEGI KOMUNIKASI VILLA 2000
FOOTBALL ACADEMY DALAM PEMASARAN PRODUK
AKADEMI MELALUI MEDIA INTERNET
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Bobi Gunawan
NIM: 1110051000127
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2015 M
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul STRATEGT KOMUNIKAST vrLLA 2000 FUZTBALLACADEMY DA.LAM PEMASiARAN PRODUK AI(ADEMI MELALUI MEDIAINTERNET telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif llidayatullah .Iakarta pada 18 September 20t5. Skripsiini telah diterima sebagai salah satu syarat rnemperoleh gelar Sarjana KomunikasiIslam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi penyiaran Islam.
Jakarta, I 8 Septemb er 2015
Pan.itia Sidang Munaqasyah
Sekretaris Merangkap Anggota,
Dedi Fahrudin. S.Sos.INIP. 19791208201411 I 001
Anggota,
Penguii II,
NIP. 19760917 200 1122 002
Ketua lv{erangkap Anggota,
NIP. 19580910 I
9750318 200801 I 008
)
J.
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyataran memperoleh gelar strata I di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakafia, 27 Agustus 2015
Bobi Gunawan
i
ABSTRAK
Bobi Gunawan
Strategi Komunikasi Villa 2000 Football Academy Dalam Pemasaran Produk
Akademi Melalui Media Internet
Dunia usaha baik produksi maupun jasa selalu dihadapkan dengan persaingan.
Keterbatasan waktu membuat perkembangan dunia bisnis di Indonesia terutama
industri jasa selalu berinovasi dalam melakukan pemasaran. Seiring dengan
berkembangnya tekhnologi maka internet muncul sebagai satu jenis media baru.
Salah satu perusahaan yang beriklan melalui media internet atau social network
dalam memasarkan produknya adalah Villa 2000 Football Academy.
Dari latar belakang tersebut maka timbul sebuah rumusan masalah dalam
penelitian ini, yaitu: Bagaimana perencanaan strategi komunikasi yang dilakukan
oleh Villa 2000 Football Academy dalam rekruitmen siswa baru, Bagaimana
implementasi yang dilakukan Villa 2000 Football Academy melalui media internet,
Bagaimana evaluasi strategi komunikasi Villa 2000 Football Academy.
Teori dan konsep yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori Barbara
Averill dan Lesly dalam media relations, yaitu mengenai tahapan dalam strategi
komunikasi melalui media social yakni perencanaan strategi, implementasi strategi
dan evaluasi strategi. Selanjutnya peneliti menambahkan dengan definisi Chris Fill
dan Philip Kottler.
Metodologi penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan pendekatan konstruktivis. Kemudian sumber data diperoleh melalui
observasi dilapangan, melalui wawancara langsung dengan Noor Arif Budiman
selaku marketing communication manager Villa 2000 Football Academy dan
Ganesha Putera selaku Direktur Operasional Villa 2000 Football Academy, studi
pustaka dari literatur yang berkaitan dengan pembahasan penelitian, dokumentasi
berupa internet dan data resmi Villa 2000 Football Academy yang berkaitan dengan
objek penelitian.
Berdasarkan pengamatan peneliti, Villa 2000 Football Academy menjalankan
beberapa tahapan strategi, yakni perencanaan strategi, implementasi strategi, dan
evaluasi strategi dalam melakukan pemasaran secara efektif sehingga dapat memikat
calon siswa baru.
Jadi strategi komunikasi Villa 2000 Football Academy dalam pemasaran
produk akademi melalui social network telah diterapkan dengan baik sehingga dalam
pemasaran tentang produk akademi yang dimiliki dapat menjadi keyakinan calon
rekruitmen baru untuk berlatih di Villa 2000 Football Academy.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin…
Kepada-Nya Sang pencipta alam semesta dan segala keindahannya, saya
panjatkan puja dan puji syukur untuk-Nya atas segala nikmat dan karunia yang telah
dilimpahkan-Nya kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
Pada akhirnya skripsi ini telah mampu saya selesaikan dengan tidak lepas dari segala
pengorbanan waktu, tenaga, fikiran serta materi. Shalawat serta salam juga tak lupa
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W. Syukur Alhamdulillah
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STRATEGI
KOMUNIKASI VILLA 2000 FOOTBALL ACADEMY DALAM PEMASARAN
PRODUK AKADEMI MELALUI MEDIA INTERNET.
Terimakasih yang teristimewa saya persembahkan pada semua pihak yang
telah membantu kelancaran penelitian skripsi ini baik berupa dorongan moril maupun
materil. Tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan
terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. H. Arief Subhan,
M.A, Dr. Suprapto, M.Ed, MA selaku Wadek I bidang akademik, Dr. Hj.
Roudhonah, MA selaku Wadek II bidang administrasi umum, dan Drs.
Suhaimi, M.Si selaku Wadek III bidang kemahasiswaan.
iii
2. Bapak Drs. Masran, MA selaku ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam sekaligus selaku dosen pembimbing dalam penelitian ini yang
senantiasa bersabar serta meluangkan waktunya untuk membimbing segala
kesulitan yang dihadapi peneliti. Kemudian, Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si
selaku sekretaris jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
3. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama
menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga peneliti
dapat mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan.
4. Seluruh staf dan karyawan Perpustakaan Fakultas yang telah membantu
peneliti dalam hal ketersediaan buku yang dibutuhkan peneliti dalam
penulisan skripsi ini.
5. Seluruh staf dan pelatih Villa 2000 Football Academy yang dengan begitu
baik mengizinkan untuk melakukan penelitian terkait dengan skripsi ini.
Terutama kepada bapak Ganesha Putera selaku Direktur Operasional Villa
2000 Football Academy atas masukannya dan juga bapak Noor Arief
Budiman selaku Marketing Communication Manager yang bersedia selalu
meluangkan waktu kepada peniliti untuk diwawancara berkaitan dengan
skripsi peneliti.
6. Teristimewa untuk Ayahanda Suparmin dan Ibunda Sutarmi yang senantiasa
selalu memberikan dorongan semangat dan juga materil demi kelancaran
skripsi ini. Cinta, doa dan bimbingan mereka dalam pengerjaan skripsi ini
iv
yang begitu besar dan tak pernah putus, juga menjadi suplemen terkuat bagi
peneliti agar terus memelihara dan mewujudkan cita-cita yang ingin dicapai.
7. Terimakasih Kepada keluarga Bpk. Suwardi yang telah memberikan tempat
sementara kepada penulis untuk singgah dalam pembuatan skrispi ini dan
kepada Surya Mega Maulidian, Surya Baskara dan Surya Melia Syahrunnisa
yang telah membantu pembuatan skripsi ini hingga selesai.
8. Kepada orang terdekat dan teristimewa Nurry Vissabil yang selalu
mendukung dengan sabar dan memberi semangat disetiap harinya dan
membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini.
9. Kepada teman-teman Markijo yang telah menjadi keluarga kecil satu
kesamaan disaat senang ataupun sedih, baik saat mendaki dan menjelajah
nusantara ataupun saat bermain futsal yang selalu memberikan motivasi dan
semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Terimakasih untuk teman seperjuangan menjadi mahasiswa tingkat akhir
dalam satu kostan Agung Sulistiono, Abdullah Iksan, Abdurahman, Enjang
Zaki, Kurniawan Prasetyo, M. Rifky muzaki, Sumantri, Syehab dan Zainun
Najmi Hasmi yang senantiasa saling mensuport untuk menjadi sukses
dikemudian hari.
11. Terimakasih untuk kelompok KKN Peka yang selama satu bulan sudah
menjadi keluarga baru dengan pengalaman baru mengabdikan diri serta
membangun prasarana dengan warga setempat di Desa Cigudek kecamatan
Bogor. Semoga pertemanan yang baru kita rajut dapat menjadikan cerita di
kemudian hari tentang hidup bergotong-royong saat membangun prasarana
v
MCK ataupun memberikan pelajaran kepada murid SD dan SMP tentang
Internet.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini, yang tidak
dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat, peneliti
ucapkan terimakasih yang begitu besar. Semoga apa yang telah dilakukan
adalah hal yang terbaik dan hanya Allah yang dapat membalas segala
kebaikan. Amin
Akhir kata, penelitian skripsi ini tentunya masih jauh dari sempurna, namun
diharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan segenap
keluarga besar civitas akademika Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 27 Agustus 2015
Bobi Gunawan
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................ 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 8
D. Metodologi Penelitian .................................................................... 9
E. Tekhnik Pengumpulan Data ........................................................... 14
F. Tekhnik Analisis Data .................................................................... 16
G. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 18
H. Tekhnik Penulisan .......................................................................... 19
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Komunikasi
1. Pengertian Strategi ...................................................................... 22
2. Pengertian Komunikasi.. ............................................................. 23
3. Strategi Komunikasi.................................................................... 25
4. Tahapan-Tahapan Strategi .......................................................... 27
5. Strategi Media Relations ............................................................. 29
6. Pemasaran ................................................................................... 36
7. Produk .......................................................................................... 47
8. Media Internet .............................................................................. 48
B. Interpretasi ....................................................................................... 50
BAB III GAMBARAN UMUM
Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Villa 2000 Football Academy ............................................ 51
2. Profil Villa 2000 Football Academy ............................................... 53
3. Logo Villa 2000 Football Academy ............................................... 54
4. Visi dan Misi Villa 2000 Football Academy .................................. 56
5. Struktur Organisasi ......................................................................... 57
6. Terobosan Villa 2000 Football Academy ....................................... 59
7. Kurikulum Villa 2000 Football Academy ...................................... 62
vii
BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL TEMUAN
A. Perencanaan Strategi ...................................................................... 64
B. Implementasi Strategi .................................................................... 68
1. Strategi Komunikasi Internal ...................................................... 72
2. Strategi Komunikasi Eksternal ................................................... 74
C. Evaluasi Strategi ............................................................................ 86
D. Manfaat Strategi Komunikasi ........................................................ 89
E. Interpretasi...................................................................................... 91
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 94
B. Saran .................................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 97
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia usaha baik produksi maupun jasa selalu dihadapkan dengan
persaingan. Semakin banyak produk-produk baru yang memberikan promosi
yang begitu menggoda pada konsumen sehingga menjadikan persaingan
begitu berat. Untuk mengatasi persaingan, perusahaan menempuh berbagai
cara dan strategi untuk menyampaikan pesan-pesan promosi dengan cepat,
tepat, cermat, hemat dan memuaskan ke tangan konsumen.
Perusahaan yang baik dan mantap, haruslah mempunyai suatu sistem
yang mengelola pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki oleh setiap individu
yang bekerja pada perusahaan tersebut. Apabila hal demikian telah terpenuhi,
maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki sistem manajemen
pengetahuan dan informasi yang baik. Sebagai mahluk sosial, manusia
senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui
lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam
dirinya. Rasa ingin tahu ini yang membuat manusia perlu berkomunikasi.
Komunikasi sangat penting bagi kehidupan manusia. Berkembangnya
pengetahuan manusia dari hari ke hari karena komunikasi. Komunikasi juga
membentuk sistem sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, oleh
karena itu komunikasi dan masyarakat tidak dapat dipisahkan. Menurut
2
Edward Sapir yang dikutip oleh Roudhonah dalam buku Ilmu Komunikasi
bahwa
“Jaringan hubungan masyarakat itu melalui komunikasi, jikalau tidak
ada komunikasi, maka tidak ada masyarakat.”1
Agar komunikasi berjalan dengan baik maka dibutuhkan adanya
strategi komunikasi yang baik pula. Strategi komunikasi dalam segala hal
digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang telah diciptakan. Tujuan tidak
akan mudah dicapai tanpa strategi karena pada dasarnya segala tindakan atau
perbuatan itu tidak terlepas dari strategi.
Dalam strategi komunikasi peranan komunikator sangatlah penting.
Strategi komunikasi harus bersifat dinamis sehingga komunikator sebagai
pelaksana dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang
mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi dapat datang
sewaktu-waktu, terlebih jika komunikasi dilangsungkan mengenai media
massa. Seorang pakar perencana komunikasi Midleton (1980) membuat
definisi dengan menyatakan
“Strategi komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari semua
elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran media,
1 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2007), h. 13.
3
penerima sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk
mencapai tujuan.”2
Media adalah channel, saluran, sarana atau alat yang dipergunakan
dalam proses komunikasi massa, yakni media yang diarahkan untuk
berkomunikasi kepada orang banyak. Dalam dunia periklanan, media bisa di
ibaratkan sebagai bagian yang sangat penting karena dalam periklanan peran
media sangatlah besar dalam menyebarkan pesan yang akan disampaikan pada
khalayak. Fungsi dari media juga bermacam-macam tergantung dari media
apa yang akan kita gunakan. Media yang biasa digunakan dalam dunia iklan
ini meliputi media cetak dan elektronik, contohnya koran, majalah, televisi,
radio, internet dan lain-lain.
Seiring dengan berkembangnya tekhnologi maka internet muncul
sebagai satu jenis media baru. Suatu metode baru yang mendunia untuk saling
tukar menukar informasi dengan berkomunikasi melalui saluran baru yaitu
media internet, berbagai saluran yang disediakan salah satunya social network
yang menyajikan facebook, twitter, website dan lain-lain. Banyak perusahaan-
perusahaan yang melakukan kegiatan promosi produk menggunakan media
baru ini, bahkan jenis media ini telah banyak digolongkan oleh orang-orang
pemasaran sebagai media through the line (TTL) atau media lini tengah. Hal
ini menunjukan bahwa media ini bukan lagi merupakan bagian dari media lini
2 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2013) Cet ke-1 h.61.
4
atas ataupun media lini bawah, tetapi lebih jauh lagi internet merupakan satu
fenomena media baru yang mempunyai tempatnya sendiri.
Fenomena media baru ini seringkali dijadikan sebagai tempat
pemasaran berbagai perusahaan, sehingga dalam setiap pemasarannya
perusahaan membutuhkan strategi komunikasi untuk pencapaiannya. Strategi
menghasilkan gagasan dan konsepsi yang di kembangkan oleh para praktisi.
Pada penanganan masalah komunikasi, para perencana dihadapkan pada
sejumlah persoalan, terutama dalam kaitan nya dengan strategi penggunaan
sumber daya komunikasi yang tersedia untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai. Rogers (1982) memberi batasan pengertian strategi komunikasi
sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia
dalam skala yang lebih besar melalui transfer ide-ide baru.
Pada penelitian ini, dikaji berbagai strategi komunikasi pemasaran
yang digunakan oleh salah satu perusahaan penyedia jasa yang bersaing dalam
pengembangan bakat kemampuan bersepakbola adalah Villa 2000 Football
Academy. Villa 2000 Football Academy adalah sebuah lembaga pendidikan
sepakbola terpadu yang bergerak pada pembinaan usia muda.3
3 www.villa2000.net.com
5
“Villa 2000 Football Academy memiliki tujuan untuk menjadi klub
professional dengan kompetensi Internasional dan berorientasi dengan
bisnis melalui pembinaan usia muda yang sistematis.”4
Villa 2000 menawarkan pembinaan sepakbola berjenjang dari mulai
usia:
6-10 Tahun (Basic Training)
11-14 Tahun (Intermediate Training)
15 Tahun ke atas (Advanced Training)
Pada saat menjalankan pembinaannya, Villa 2000 didukung oleh kurikulum
pembinaan modern, sistematis dan berkesinambungan. Mengacu pada sistem
pembinaan FIFA, KNVB, dan DFB, latihan-latihan di villa 2000 selalu
atraktif, berbasis pada small side game, dimana pemain akan belajar dan
dituntut mencari solusi atas masalah yang muncul dalam game situations.
Motto “The Future of the Game”, Villa 2000 adalah trendsetter pembinaan
sepakbola usia muda yang akan menghasilkan pemain-pemain kelas dunia
dimasa mendatang. Kegiatan pemasaran Villa 2000 Football Academy melalui
social network tidak lepas dari peran media relations. Menurut pernyataan
mantan PRO Universitas Winconsin-Riter Fall, Barbara Averill (1997), media
relations hanyalah salah satu bagian dari public relations, namun ini bisa
menjadi perangkat yang sangat penting dan efisien. Ringkasnya media
4 Wawancara Pribadi dengan Noor Arief Budiman, Tangerang Selatan. 16 Juni 2015.
6
relations adalah publisitas, yang tujuannya adalah untuk keberhasilan
program.5
Melalui kegiatan media relations Villa 2000 dapat mempraktikan
tehnik proses perencanaan sampai dengan evaluasi pemasaran produk yang
ditawarkan oleh Villa 2000 yaitu, akademi sepakbola yang memiliki konsep
pelatihan usia dini yang terorganisir dari usia 6-19 tahun. Sementara itu place
atau tempat Villa 2000 memiliki dua tempat yaitu: (1) Villa 2000 Training
Ground, (2) Stadion Lebak Bulus. Harga yang ditawarkan Villa 2000 Football
Academy terbilang murah, karena menyesuaikan dengan pasar. Promosi
pemasaran Villa 2000 Football Academy dilakukan dengan cara beriklan
melalui media internet yang didalamnya sudah menjelaskan tentang berbagai
macam promosi, serta melakukan kegiatan-kegiatan yang diliput oleh media
massa maupun elektronik.
Salah satu perusahaan yang beriklan melalui media internet atau social
network dalam memasarkan produknya adalah Villa 2000 Football Academy.
Kegiatan beriklan Villa 2000 yaitu dengan memasarkan produk dan jasanya
melalui Facebook, Twitter dan Website. Kegiatan beriklan tersebut dilakukan
Villa 2000 untuk menarik perhatian khalayak luas dan ingin mendekatkan
produk dan jasanya ke khalayak karena dianggap kegiatan pemasaran yang
paling efektif . Melalui kegiatan beriklan nya tersebut, sudah banyak siswa-
5 Yosal Iriantara. Media Relation ‘Konsep, Pendekatan, dan Praktik’. (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2005), h. 28-29.
7
siswa Villa 2000 Football Academy yang mengetahui semua tentang kegiatan
melalui Facebook, Twitter, dan Website.
Dari Penjelasan di atas dan bagaimana cara pemasaran produk dan
jasanya hingga sampai dinilai tepat sasaran itulah yang membuat penulis
tertarik untuk meneliti “STRATEGI KOMUNIKASI VILLA 2000
FOOTBALL ACADEMY DALAM PEMASARAN PRODUK AKADEMI
MELALUI MEDIA INTERNET”.
B. Perumusan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak meluas maka peneliti
membuat batasan yang akan di teliti, yaitu peneliti hanya berfokus pada ruang
lingkup dalam proses rekruitmen siswa baru yang dilakukan oleh Villa 2000
Football Academy selama periode Januari sampai dengan Desember 2014.
Berdasarkan pemaparan diatas penulis merumuskan permasalahan
yang dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perencanaan strategi komunikasi yang dilakukan oleh Villa
2000 Football Academy dalam rekruitmen siswa baru periode Januari
sampai dengan Desember 2014?
2. Bagaimana implementasi yang dilakukan Villa 2000 Football
Academy melalui media internet?
8
3. Bagaimana evaluasi strategi komunikasi Villa 2000 Football Academy
dalam proses rekruitmen pada Januari sampai dengan Desember 2014?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dari uraian yang dipaparkan diatas yang menjadi tujuan dari penelitian
adalah:
a. Untuk mengetahui perencanaan strategi Komunikasi di Villa 2000
Football Academy dalam pemasaran murid-murid akademi yang dimiliki
agar menarik para konsumen baru untuk berlatih di akademi ini.
b. Untuk melihat sejauh mana implementasi strategi komunikasi yang
dilakukan Villa 2000 Football Academy demi meningkatkan promosi
produk dan jasanya.
c. Untuk mengetahui proses evaluasi strategi komunikasi Villa 200
Football Academy dalam proses rekruitmen pada Januari sampai dengan
Desember 2014.
2. Manfaat Penelitian
Selain memiliki tujuan, di dalam penelitian ini terdapat manfaat secara
akademis dan praktis:
a. Manfaat Akademis
1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis
khususnya dan masyarakat luar, demi memberikan kontribusi dalam
9
perkembangan penelitian melalui pendekatan ilmu komunikasi
khususnya pada aspek strategi komunikasi perusahaan yang
memanfaatkan tekhnologi yang ada saat ini.
2) Penelitian ini juga diharapkan berguna untuk memperdalam tentang
ilmu komunikasi terhadap strategi komunikasi bagi pengemban Ilmu
Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Manfaat Praktis
Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
untuk Villa 2000 Football Academy dalam menarik perhatian khalayak
dengan strategi komunikasi dalam pemasaran yang lebih memikat
melalui media online social network agar bermanfaat bagi masyarakat
demi kepentingan informasi tentang Villa 2000 itu sendiri.
D. Metodelogi Penelitian
1. Paradigma Konstruktivis
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metodologi riset
kualitatif, bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-
dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Riset ini tidak
mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau
10
samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam
dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari
sampling lainnya. Periset adalah bagian integral dari data, artinya periset
ikut aktif dalam menentukan jenis data yang diinginkan. Dengan
demikian, periset menjadi instrument riset yang harus terjun langsung di
lapangan. Karena itu riset ini bersifat subjektif dan hasilnya lebih kasuistik
bukan untuk digeneralisasikan.6
Secara umum, riset yang menggunakan metodologi kualitatif
mempunyai ciri-ciri:
a. Intensif, partisipasi periset dalam waktu lama pada setting
lapangan, periset adalah instrumen pokok riset.
b. Perekaman yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi
dengan catatan di lapangan dan tipe-tipe lain dari bukti-bukti
dokumenter.
c. Analisis data lapangan.
d. Melakukan hasil termasuk deskripsi detail, quotes (kutipan-
kutipan) dan komentar-komentar.
e. Tidak ada realitas yang tunggal, setiap peneliti mengkreasi
realitas sebagai bagian dari proses penelitiannya. Realitas
dipandang sebagai dinamis dan produk konstruksi sosial.
6 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007), Cet ke-2,
h. 58
11
f. Subjektif dan berada hanya dalam refrensi peneliti. Periset
sebagai sarana penggalian interpretesi data.
g. Realitas adalah holistic dan tidak dapat dipilah-pilah.
h. Periset memproduksi penjelasan unik tentang situasi yang terjadi
dan individu-individunya.
i. Lebih pada kedalaman (depth) daripada keluasan (breadth).
j. Prosedur riset: empiris-rasional dan tidak berstruktur.
k. Hubungan antara teori, konsep dan data: data memunculkan atau
membentuk teori baru.
Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivis yaitu
pendekatan dilakukan dalam ontologis relativisme. Adalah realitas
merupakan konstruksi sosial. Kebenaran suatu realitas bersifat relative,
berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan oleh pelaku social.
Realitas adalah hasil konstruksi mental dari individu pelaku social,
sehingga realitas dipahami secara beragam dan dipengaruhi oleh
pengalaman, konteks dan waktu.7 Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian
kualitatif adalah prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data
deskripstif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku
yang diamati.8
7 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007), cet Ke-2,
h. 53. 8 Lexy, J Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2002), h.4.
12
2. Jenis Penelitian
Dalam Penelitan ini, peneliti menggunakan metode penelitian
Deskriptif kualitatif. Bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis,
faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat populasi atau objek
tertentu. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), periset melakukan
operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variable beserta
indikatornya. Riset ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi
tanpa menjelaskan hubungan antarvariabel.9
Peneliti menggunakan jenis penulisan deskriptif, karena penulis
ingin mendeskriptifkan hasil penulisan dengan menggunakan kata-kata
tertulis.
“Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman
yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif
partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu,
tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan
sosial yang menjadi fokus penelitian, Dan kemudian ditarik suatu
kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-
kenyataan tersebut.”10
Fenomena yang timbul dalam kehidupan masyarakat yang relevan
dengan masalah yang sedang diteliti merupakan data paling penting yang
9 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007), cet Ke-2,
h. 69. 10
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2006), h. 213. Page 2
13
harus di fahami dalam konteks interaksi antar manusia yang telah
menimbulkan fenomena tersebut.
3. Teknik key informan dan informan
a. Dalam menentukan key informan, penulis menggunakan teknik yang
mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria tertentu yang
dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Penulis memahami pendapat
diatas bahwa memilih key informan berdasarkan pada karakteristik yang
sesuai dengan tujuan penulis atau dianggap memiliki informasi yang
relefan dengan masalah pokok penelitian. Key Informan pada penelitian
ini adalah Bapak Noor Arief Budiman sebagai Marketing Communication
Manager Villa 2000.
b. Informan pada penelitian ini adalah Bapak Ganesha Putera sebagai
Direktur Villa 2000. Sebagai individu yang memiliki informasi yang
relevan dengan masalah penelitian. Kriteria pemilihan Informan tersebut
dianggap dapat mewakili berbagai macam element.
4. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Villa 2000 Football Academy Jl. Sinta
Raya Blok DA/4 Villa Pamulang, Tangerang Selatan. Adapun penelitian
ini dimulai sejak tanggal 10 Maret – 19 April 2015.
14
5. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek adalah pengelola villa
2000 Football Academy yaitu Bpk. Noor Arief Budiman selaku marketing
communication manager Villa 2000 Football Academy yang penulis
anggap paling mengetahui perihal yang akan ditanyakan oleh penulis guna
menelengkapi keabsahan data penelitian.
Adapun yang peneliti jadikan objek dalam penelitian ini, yaitu
strategi komunikasi Villa 2000 Football Academy dalam proses
rekruitmen siswa baru pada Januari sampai dengan desember 2014.
E. Tekhnik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi yaitu mengamati langsung ke lokasi penelitian yang
bertujuan untuk mendapat data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh
pemahaman atau sebagai alat pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh.11
Observasi yang di gunakan adalah sifatnya
langsung mengamati objek yang diteliti adalah kegiatan strategi
komunikasi Villa 2000 dalam rekruitmen siswa baru melalui media
internet.
11
Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi dan Wawancara, (Malang: Bayumeda,
2004), hal. 1
15
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara seseorang yang
membutuhkan informasi yang berharap mendapat informasi yang
diasumsikan mempunyai info langsung dari sumbernya. Teknik yang
digunakan adalah teknik wawancara mendalam. Pada penelitian ini
wawancara dilakukan oleh Marcomm Manager Villa 2000 Football
Academy yaitu Bpk. Noor Arief Budiman, wawancara dilakukan di tempat
pelatihan Villa 2000 Football Academy pada hari selasa 16 Juni 2015,
pukul 19.00 Wib. Kemudian nara sumber lainnya sebagai Informan
tambahan yang sekiranya peneliti anggap mampu memberikan informasi
tambahan yang berkaitan dengan masalah penelitian adalah Bpk. Ganesha
Putera sebagai Direktur Operations Villa 2000 Football Academy yang
dilakukan pada tanggal 9 Juli 2015.
3. Dokumentasi
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode dokumentasi yang digunakan dengan cara
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa dokumen dari
media internet facebook, twitter, website, agenda online tahun 2014,
notulen rapat, dan dokumen pendukung lainnya.12
Dokumen yang
dikumpulkan berupa data-data yang sudah ada pada Villa 2000 Football
12
Arikunto Suharmisi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta : Rinneka
Cipta, 2002), h. 329.
16
Academy di ambil oleh peneliti untuk melengkapi data yang sudah didapat
sebelumnya yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Dokumen
yang dikumpulkan oleh peneliti berupa proker dari bulan Januari sampai
Desember 2014, sejarah villa 2000 football academy, struktur villa 2000
football academy, dan terobosan villa 2000 football academy.
F. Tekhnik Analisis Data
Berdasarkan dengan cara menganalisis data, dikenal beberapa jenis
atau tipe riset. Penulis memahami tipe riset terbagi ke dalam empat bagian
yaitu: pertama adalah jenis eksploratif, tipe riset ini untuk menggali data tanpa
membutuhkan pengujian konsep terlebih dahulu pada kenyataan social yang
diteliti dan jenis riset ini menjadi jenis riset yang paling sederhana. Kedua
adalah jenis deksriptif, jenis riset ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan
fakta-fakta, sifat-sifat dan objek tertentu secara terpercaya, jelas dan
sistematis. Biasanya pada jenis riset ini para penelitipun telah memiliki
kerangka konseptual agar penelitian lebih terarah. Ketiga adalah jenis
eksplanatif, jenis riset ini menghubungkan antara dua variable atau lebih dari
konsep yang akan diteliti. Peniliti pada jenis ini harus memiliki definisi teori,
kerangka konseptual dan kerangka teoritis. Pada penelitian ini juga peneliti
harus melakukan uji coba terhadap teori untuk mendapatkan jawaban dugaan
sementara. Dan yang Keempat adalah jenis evaluative, pada jenis riset ini
mengkaji efektivitas atau keberhasilan suatu program. Jadi yang dimaksud
17
pada jenis ini adalah untuk melihat keberhasilan dari analisa yang diteliti dan
juga dibutuhkan teori-teori konseptual untuk pengukuran keberhasilan
tersebut.13
Dari penjabaran diatas jika dikaitkan dengan masalah pokok
penelitian, maka penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif, karena
penulis ingin menggambarkan atau mendeskripsikan sebuah fakta dan
kenyataan sosial mengenai strategi komunikasi Villa 2000 Football Academy
dalam pemasaran produk akademi melalui media sosial internet. Dalam
penelitian deskriptif ini, metode analisis data yang digunakan adalah analisis
model Miles & Hubermen dimana dijelaskan bahwa analisis data meliputi tiga
alur kegiatan, yaitu:
1. Reduksi data. Merupakan proses pemilihan data, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan
data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan dan verifikasi.
2. Penyajian data. Dalam penyajian data ini seluruh data-data dilapangan
yang berupa hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, akan
dianalisis sesuai dengan teori-teori yang telah dipaparkan sebelumnya
sehingga dapat memunculkan deskripsi tentang strategi komunikasi
pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Divisi Marketing Villa 2000
Football Academy dalam rekruitmen siswa didik baru.
13
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007), cet Ke-2,
h. 116.
18
3. Penarikan kesimpulan adalah kegiatan penggambaran secara utuh dari
obyek yang diteliti pada proses penarikan kesimpulan berdasarkan
penggabungan informasi yang telah disusun dalam suatu bentuk yang
pas pada penyajian data. Melalui informasi tersebut, peneliti dapat
memaparkan kesimpulan dari sudut pandang peneliti untuk lebih
mempertegas penulisan skripsi ini.14
G. Tinjauan Pustaka
Pada penelitian ini, peneliti juga melakukan tinjauan pustaka. Dengan
mengadakan tinjauan di Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah. Peneliti melakukan tinjauan pustaka ini
guna memastikan apakah ada judul atau tema yang sama dengan penelitian
(Skripsi) ini. Sepanjang penelusuran penulis lakukan, ada beberapa buku
maupun tulisan yang berkaitan dengan skripsi yang akan penulis tulis, peneliti
menemukan beberapa tulisan yang berkaitan dengan strategi komunikasi tapi
belum ada satu pun yang meneliti tentang Strategi Komunikasi Villa 2000
dalam Pemasaran Produk akademi melalui Social Network, diantaranya :
1. Peneltian yang dilakukan oleh Feraz Basafi Abbas. Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan
judul “Strategi Komunikasi Prudent Radio 102,8 FM dalam Produksi
14
Lexy, J Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2002), h. 248.
19
Program Siaran Acara Prudent Hits 10”, yang penelitian ini
dilakukan pada tahun 2013. Skripsi ini menjelaskan tentang produksi
program siaran acara Prudent Hits 10.
2. Wahdi, Nim: 104051001782. Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Judul Penelitian “Strategi
Komunikasi Badan Narkotika Provinsi DKI Jakarta dalam
mensosialisasikan kesadaran Anti Narkoba”, penelitian ini dilakukan
pada tahun 2010. Pembahasan skripsi ini terfokus pada strategi
komunikasi yang diterapkan anti narkoba, dan focus terhadap
strategi komunikasi yang lebih efektif yang diterapkan oleh badan
Narkotika Provinsi DKI Jakarta.
3. Deniza Anggia Ayu, Nim: 108051000137. Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul
penelitian “Strategi Komunikasi Tabung Wakaf Indonesia dalam
Mensosialisasikan Wakaf Produktif di Daerah Jakarta Selatan.”
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2012. Skripsi ini terfokus pada
strategi komunikasi tabung wakaf Indonesia dalam mempromosikan
kesehatan wakaf produktif di Jakarta Selatan.
H. Tekhnik Penulisan
Untuk memudahkan pembahasan masalah dalam penelitian ini, penulis
berusaha membuat sistimatika khusus dengan jalan mengelompokan
20
berdasarkan kesamaan dan hubungan masalah yang ada. Sistematika skripsi
ini dalam penulisannya akan dibagai menjadi 5 (lima) bab dan masing-masing
bab akan dibagi lagi sub-sub bab, yaitu sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Terdiri dari Latar belakang masalah, Rumusan Masalah, Manfaat dan Tujuan
Masalah, Metodelogi Penelitian, Metode Pengumpulan data, Teknik Analisa
data, Tinjauan Pustaka dan Tekhnik Penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini di uraikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan
penelitian mengenai strategi komunikasi, tahapan-tahapan strategi, strategi
media relation, pengertian pemasaran, produk dan media internet.
BAB III : Gambaran Umum
Dalam bab ini akan diuraikan tentang sejarah dan profil Villa 2000 Football
Academy, visi dan misi, struktur organisasi Villa 2000, terobosan yang
dilakukan Villa 2000 dan kurikulum Villa 2000.
BAB IV : Analisa Data
Dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang hasil observasi yang
diperoleh, mulai dari data-data, kemudian hasil wawancara mengenai strategi
komunikasi yang digunakan dalam pemasaran yang diperoleh dalam
21
melakukan observasi, lalu penulis mengaplikasikan teori yang ada dengan
hasil yang didaptkan selama penelitian.
BAB V : Kesimpulan dan Penutup
Dalam bab ini peneliti mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan dan
hasil penelitian, serta memberikan saran yang relevan dengan hasil penelitian
yang sudah dilakukan sebagai bahan pertimbangan untuk kemajuan Villa
2000 Football Academy.
22
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Komunikasi
1. Pengertian Strategi
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk
mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang
hanya menunjukan arah saja, melainkan harus menunjukan bagaimana taktik
operasionalnya. Demikianlah pula strategi komunikasi merupakan paduan dari
perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen
komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan.
Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan
bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata
bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari
situasi kondisi.1 Strategi komunikasi, baik secara makro (planned multi-media
strategy) maupun secara mikro (single communication medium strategy)
mempunyai fungsi ganda:
a. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif,
persuasif, dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk
memperoleh hasil optimal.
1 Onong Uchjana Effendy. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. (Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti, 2003) Cet Ke-3, h. 300.
23
b. Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperolehnya dan
kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh,
yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam
kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim
kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan
prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan,
dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Dari penjabaran diatas, penulis memahami bahwa strategi merupakan
rencana yang mengkhususkan pada tujuan organisasi. secara umum dapat
dikatakan bahwa strategi sangat penting bagi sebuah perusahaan agar
mencapai tujuan demi kesuksesan yang sudah direncanakan secara bersama-
sama. Strategi ini menggambarkan misi dasar dari organisasi serta tujuan dan
sasaran yang hendak dicapai, dan juga cara-cara pemanfaatan organisasi untuk
mencapai sasarannya.
2. Pengertian Komunikasi
Ilmu komunikasi, apabila diaplikasikan secara benar akan mampu
mencegah dan menghilangkan konflik antar pribadi, antar kelompok, antar
suku, antar bangsa, dan antar ras, membina persatuan umat manusia penghuni
bumi. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, yang
24
dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam “bahasa”
komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message), orang yang
menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator) sedangkan orang
yang menerima pernyataan diberi nama komunikan (communicate).
komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan.2
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal
dari kata Latin communis yang berarti sama. Communico, communication,
atau communicare yang berarti membuat sama. Komunikasi menyarankan
bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama.3
Dari definisi diatas, penulis memahami bahwa komunikasi adalah
proses interaksi penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan.
Dalam penyampaian pesan inilah, komunikator (perusahaan) selalu
memberikan informasi yang akurat tentang kegiatan yang dilakukan dalam
setiap pelatihannya agar komunikasi yang berlangsung mendapat respon baik
dari para komunikan (orang tua). Komunikasi dapat dilakukan dengan cara
yang sederhana hingga yang kompleks sekalipun.
2 Onong Uchjana Effendy. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. (Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti, 2003) Cet Ke-3, h. 28. 3 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. , (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2008),cet Ke-12, h.41.
25
3. Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi adalah kiat atau taktik yang bisa dilakukan dalam
melaksanakan perencanaan komunikasi. Dalam menangani masalah
komunikasi, para perencana dihadapkan pada sejumlah persoalan terutama
dalam kaitannya dengan strategi penggunaan sumber daya komunikasi yang
tersedia untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Middleton (1980)
membuat definisi dengan menyatakan strategi komunikasi adalah kombinasi
yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan,
saluran (media), penerima sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk
mencapai tujuan komunikasi yang optimal.4
Menurut Chris Fill (1995) dalam bukunya yang berjudul Marketing
Communication, strategi komunikasi terbagi menjadi tiga teori utama, yaitu:
Pertama adalah pull strategy, dimana strategi komnikasi pada bagian ini
difokuskan untuk meraih khalayak, yang bertujuan untuk mengarahkan
khalayak untuk dapat melihat produk, mempertimbangkan, kemudian masuk
kedalam jaringan perusahaan. Kedua adalah push strategy , strategi
komunikasi ini memfokuskan pada kemampuan kinerja karyawannya. Strategi
ini mengarahkan pada terwujudnya kekuatan untuk mendorong kesetiaan dan
komitmen karyawan. Ketiga adalah profile strategy, strategi komunikasi
4 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2013) Cet ke-1, h.61.
26
untuk mempertahankan image perusahaan dan prosesnya mengarahkan pada
tujuan untuk menjaga hubungan dengan relasi dan pelanggan perusahaan.5
Strategic planning ialah perencanaan yang menetapkan program
jangka panjang (long-term plan), dimana didalamnya mencakup kerangka
kerja untuk perencanaan jangka menengah (middle-term plan) dan jangka
pendek (short-term plan). Oleh karena itu, konsep strategi komunikasi disini
diletakkan sebagai bagian dari perencanaan komunikasi dalam pencapaian
yang ingin dicapai, sedangkan perencanaan strategik tidak lain adalah
kebijaksanaan komunikasi dalam tataran makro untuk program jangka
panjang.
Menurut John Middleton (1978) perencanaan komunikasi adalah
proses pengalokasian sumber daya komunikasi untuk mencapai tujuan
organisasi. Sumber daya tersebut tidak saja mencakup media massa dan
komunikasi antar pribadi, tapi juga setiap aktivitas yang dirancang untuk
mengubah perilaku dan menciptakan keterampilan-keterampilan tertentu
diantara individu dan kelompok dalam lingkup tugas-tugas yang dibebankan
oleh organisasi. Pengertian ini hampir mirip dengan pandangan Kerzner
(2001) yang menyatakan perencanaan strategic (strategic planning) adalah
sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini
untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana
5 Chris Fill, Marketing Communication, (Prentice Hall Inc, 2004), h. 256-257.
27
strategi menjadi sebuah petunjuk yang dapat digunakan oleh organisasi dari
kondisi saat ini untuk bekerja menuju lima sampai sepuluh tahun kedepan.6
Dari definisi diatas, penulis memahami bahwa strategi komunikasi
dimaksudkan untuk mengatasi rintangan-rintangan yang ada guna mencapai
efektivitas komunikasi, sedangkan dari sisi fungsi dan kegunaan komunikasi
perencanaan diperlukan untuk mengimplementasikan program-program yang
ingin dicapai, apakah itu untuk pencitraan, pemasaran, ataupun kerja sama.
4. Tahapan-Tahapan Strategi
Strategi tidak cukup hanya perumusan konsep dan implementasi
terhadap strategi tersebut melainkan menurut Fred R. David, dalam strategi
juga dibutuhkan evaluasi terhadap strategi yang telah dilakukan berhasil atau
tidak. Dalam teori manajemen strategic milik David mengemukakan tiga
tahapan strategi diantaranya:
a. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan tahapan pertama dalam strategi.
Dalam tahapan ini para pencipta, perumus, penkonsep harus berfikir
matang mengenai kesempatan dan acaman dari luar perusahaan dan
menetapkan kekuatan dan kekurangan dari dalam perusahaan, serta
menentukan sasaran yang tepat. Menghasilkan strategi cadangan dan
memilih strategi yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan strategi
6 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2013) Cet ke-1, h. 45.
28
berusaha menemukan masalah-masalah di dalam perusahaan. Setelah
itu dilakukan analisis tentang langkah-langkah yang dapat diambil
untuk keberhasilan menuju tujuan strategi tersebut.7
Dalam tahap ini penulis memahami sebagai tahap pertama
sebuah perencanaan yang dimulai dengan melihat peluang serta
menetapkan kekurangan dan kelebihan perusahaan. Kemudian
dihasilkan strategi-strategi guna untuk kemajuan perusahaan.
b. Implementasi Strategi
Implementasi strategi, tahapan dimana setelah strategi
dirumuskan yaitu pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan tersebut berupa penerapan atau aksi dari strategi.8 Strategi
yang dimaksudkan adalah strategi yang direncanakan pada tahap
pertama yaitu perumusan strategi.
Pada tahap ini penulis memahami bahwa tahap aksi yang
membutuhkan komitmen serta kerja sama dari seluruh divisi dalam
perusahaan agar besar kemungkinan strategi yang telah direncanakan
oleh perusahaan dapat terwujud.
7 Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep. (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 3.
8 Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 3.
29
c. Evaluasi Strategi
Tahapan terakhir ini merupakan tahapan yang diperlukan
karena dalam tahap ini keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur
kembali untuk penetapan tujuan berikutnya.9
Dalam tahap evaluasi ini penulis memahami bahwa evaluasi
menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya strategi yang telah
diterapkan. Maksudnya dalam tahap ini bisa terlihat bagaimana
strategi yang dijalankan telah benar dilakukan atau masih butuh
perbaikan. Dengan kata lain dari strategi awal yang direncanakan
belum tentu pada saat penerapannya berjalan dengan mulus, pasti akan
ada suatu halangan yang menghambat meskipun tidak banyak.
5. Strategi Media Relations
a. Pengertian Media Relations
Media relations menempati posisi penting dalam pemasaran, karena
media massa menjadi penjaga gawang (Gatekeepers) dan mengontrol
informasi yang mengalir ke masyarakat dalam suatu sistem sosial. Menurut
pernyataan mantan PRO Universitas Winconsin-Riter Fall, Barbara Averill
(1997), media relations hanyalah salah satu bagian dari public relations,
namun ini bias menjadi perangkat yang sangat penting dan efisien.
Ringkasnya media relations adalah publisitas. Averill menyebut media
9 Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 3.
30
relations sebagai salah satu bagian dai PR yang merupakan sarana yang sangat
penting dan efisien. Penting karena akan menopang keberhasilan program,
dan eifisien karena tak memerlukan banyak daya dan dana untuk
menginformasikan program yang hendak dijalankan dengan menggunakan
teknik publisitas.10
Apa yang diuraikan Averill tersebut hanya salah satu sisi dari media
relations. Lesly (1991) menjelaskan media relations sebagai berhubungan
dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespons
kepentingan media terhadap organisasi. Apa yang diuraikan Lesly ini lebih
pada sisi manfaat yang diperoleh organisasi dan kegiatan yang dilakukan
organisasi dalam menjalankan media relations. Manfaat tersebut berupa
publisitas. Uraian tentang media relations itu bisa dilihat keterkaitannya untuk
membentuk pengertian media relations11
, yaitu:
1) Media relations itu berkenaan dengan media komunikasi. Media
komunikasi ini diperlukan karena menjadi sarana yang sangat penting
dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Tujuannya adalah
untuk keberhasilan program.
2) Media relations itu pada dasarnya berkenaan dengan pemberian
informasi atau memberi tanggapan pada media pemberitaan atas nama
organisasi atau klien. Letak kekhusuannya ada pada pelibatan media
10
Yosal Iriantara. Media Relation „Konsep, Pendekatan, dan Praktik‟. (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2005), h. 28. 11
Yosal Iriantara. Media Relation „Konsep, Pendekatan, dan Praktik‟. h. 29.
31
massa yang berada di luar kendali organisasi untuk bisa mencapai
pencapaian tujuan organisasi.
Secara sederhana, bila digambarkan arus komunikasi dalam praktik media
relatios itu akan muncul seperti berikut ini:
Gambar 2.1
Arus Komunikasi dalam Media Relations
b. Peran Media Sebagai Publisitas
Publisitas berasal dari bahasa inggris publicity, adalah informasi yang
berasal dari sumber luar yang digunakan oleh media massa karena informasi
itu memiliki nilai berita. Publisitas ini merupakan sebuah metode yang tidak
dapat terkontrol dalam penempatan pesan di media karena sumber tidak
membayar media yang memuat berita yang mereka kirimkan.
Menurut Lesly (1992) publisitas adalah penyebaran pesan yang
direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu
untuk kepentingan tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa pembayaran
Media Massa
Organisasi Publik
32
tertentu pada media. Jeffkins (1992) memberikan definisi yang lebih lengkap
tentang publisitas, yaitu sebagai „sesuatu‟ yang bisa dicari atau direkayasa.
Karena secara definitif, publisitas merupakan hasil, akibat atau dampak dari
diumumkannya suatu informasi.12
Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa publisitas adalah:
1) Informasi berasal dari luar media.
2) Pesan yang tidak terkontrol dalam penempatan pesan dimedia karena
sumber pesan (komunikator) tidak membayar kepada institusi media
yang memuat berita yang dikirim oleh sumber berita.
3) Suatu pesan yang dapat direkayasa.
4) Suatu hasil, akibat, atau dampak dari diumumkannya suatu informasi.
Jabaran diatas menunjukan bahwa sebuah publisitas adalah sebuah
pesan yang dengan sengaja direkayasa oleh suatu organisasi atau perusahaan
sebagai sumber informasi yang dipublikasikan kepada masyarakat dengan
menggunakan media.
c. Proses Media Relations
1) Perencanaan
Perencanaan pada dasarnya merupakan usaha untuk mewujudkan
sesuatu agar terjadi atau tidak terjadi pada masa depan. Masa depan itu
biasanya dibagi menjadi jangka pendek, jangka mengengah atau jangka
12
Rini Darmastuti. Media Relations konsep, strategi, dan aplikasi. (Yogyakarta: Andi, 2012),
h. 30.
33
panjang. Disebut rencana jangka pendek bila sesuatu itu diikhtiarkan terwujud
atau tidak terwujud dalam jangka 1 tahun. Sedangkan jangka menengah
biasanya 5 tahun, dan jangka panjang sekitar 10-15 tahunan.
Kegiatan perencanaan biasanya diperhitungkan tindakan yang akan
dilakukan dan sumber daya yang diperlukan seperti sumber daya manusia dan
financial. Dalam menyusun rencana media relations kita bisa mengajukan
pertanyaan sebagai berikut ini:
a) Dimana posisi organisasi kita saat ini?
b) Siapa khalayak sasaran kita?
c) Apa yang kita inginkan atau apa tujuan kita?
d) Bagaimana mencapai tujuan itu?
e) Bagaimana kita mengevaluasinya?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk menjelaskan hasil analisis strategis
sebenarnya dari audit media relations yang lebih banyak berkenaan dengan
dimensi internal organisasi atau bisa dinyatakan sebagai salah satu bentuk
kajian lingkungan internal organisasi.
Perencanaan merupakan pedoman untuk melakukan tindakan.
Program/ kegiatan media relations, misalnya dijalankan dengan mengacu
pada perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya. Dengan demikian,
pelaksanaan program tidak menyimpang jauh dari objektif yang sudah
ditetapkan sebelumnya.13
13
Yosal Iriantara. Media Relation „Konsep, Pendekatan, dan Praktik‟. (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2005), h. 47.
34
2) Implementasi
Pada dasarnya, implementasi rencana itu akan melibatkan sumber daya
manusia, metode atau teknik yang digunakan dalam bekerja, dan bentuk
pekerjaan yang harus dilakukan. Ringkasnya, berkaitan dengan siapa,
bagaimana, dan apa. Berkenaan dengan sumber daya manusia, tentu ada
sebuah tim kerja yang memiliki anggota dengan pembagian tugas yang jelas
untuk masing-masing orang. Berkenaan dengan metode kerja, yaitu cara yang
paling efektif untuk mencapai tujuan dengan serangkaian tugas dan pekerjaan
yang perlu dilaksanakan. Sedangkan bentuk kerja tidak lain adalah
program/kegiatan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Perencanaan selalu dipandang sebagai catatan terbuka. Maksudnya
terbuka untuk disesuaikan, diperbaiki, dan disempurnakan. Melakukan
perbaikan berarti hanya menyesuaikan aspek-aspek tertentu dari rencana,
bukan mengubah keseluruhan rencana. Satu hal penting dalam implementasi
rencana adalah monitoring. Pada dasarnya monitoring merupakan bentuk
control dan pengumpulan informasi mengenai tahapan pencapaian tujuan
sebuah program/kegiatan.
Berdasarkan monitoring itu bisa diketahui apakah suatu program
berjalan baik atau tidak. Kendala-kendala program/kegiatan yang tak
terhitungkan dalam perencanaan bisa saja muncul dan memaksa untuk
melakukan penyesuaian program, bila kendala tersebut tidak mungkin diatasi.
Namun satu hal yang terpenting dalam mengimplementasikan rencana,
khususnya rencana strategis, adalah kebijakan (policy). Pada dasarnya,
35
kebijakan menurut Robson adalah cara mengarahkan keputusan kolektif untuk
bisa mencapai tujuan. Implementasi pada dasarnya berkaitan dengan 3 aspek
terakhir yakni kebijakan, keputusan dan tindakan. Sedangkan 3 aspek pertama
yakni misi, objektif dan strategi dirumuskan dalam tahap perencanaan.14
3) Evaluasi
Evaluasi merupakan keharusan manakala satu program/kegiatan sudah
diselesaikan. Melalui evaluasi itulah bisa diketahui bagaimana efektivitas
program/kegiatan dalam mencapai tujuan organisasi. Bahkan, evaluasi juga
yang digunakan untuk memutuskan apakah satu program/kegiatan dilanjutkan
atau dihentikan.15
Menurut Lindenmann (2001), ada 4 komponen penting
yang harus diperhitungkan dalam mengevaluasi program komunikasi atau
program organisasi, keempat komponen itu mencakup:
a) Menetapkan sasaran dan tujuan komunikasi yang spesifik dan
terukur.
b) Mengukur keluaran (output) komunikasi.
c) Mengukur hasil dan dampak komunikasi.
d) Mengukur dampak institusional.
14
Yosal Iriantara. Media Relation „Konsep, Pendekatan, dan Praktik‟. (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2005), h. 61-67. 15
Yosal Iriantara. Media Relation „Konsep, Pendekatan, dan Praktik‟. h. 67.
36
6. Pemasaran
Kata pemasaran sudah sangat dikenal dan sering di dengar orang.
Pengertian pemasaran yang paling popular adalah penjualan. Pengertian lain
mengenai pemasaran adalah segala kegiatan yang terkait dengan iklan atau
penjualan secara eceran. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut
suatu sikap mental, suatu cara berpikir yang membimbing anda melakukan
sesuatu yang tidak selalu menjual benda tetapi juga menjual gagasan-gagasan,
karier, tempat (pariwisata, rumah, lokasi industri), undang-undang, jasa
(pengangkutan, penerbangan, pemotongan rambut, kesehatan), hiburan
(pertunjukan, pertandingan-pertandingan) dan kegiatan-kegiatan nirlaba
seperti yayasan-yayasan social dan keagamaan.16
Dalam hal ini, pengelola pemasaran harus menyadari adanya saling
ketergantungan diantara sejumlah kegiatan, misalnya antara kegiatan
penjualan dan promosi, agar dapat tercapai pemasaran yang efektif. Harus
terdapat tiga hal yang menjadi syarat agar suatu pertukaran dapat terjadi,
yaitu:
1) Haruslah terdapat dua atau lebih pihak yang memiliki sesuatu yang
bernilai untuk dapat saling dipertukarkan.
2) Adanya keinginan dan kemampuan untuk memberikan sesuatu itu
kepada pihak lain.
3) Adanya suatu cara untuk saling berkomunikasi. Dalam hal ini,
periklanan dan promosi memainkan peran penting dalam proses
16
Morrisan. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. (Jakarta: Kencana, 2014), h. 2.
37
pertukaran tersebut, yaitu dengan menginformasikan konsumen
mengenai barang atau jasa serta meyakinkan mereka mengenai
kemampuan barang dan jasa itu dalam memuaskan kebutuhan atau
keinginan mereka.
a. Bauran Pemasaran
1) Promosi
Michel Ray, mendefinisikan promosi sebagai “the
coordination of all seller-iniated efforts to setup channels of
information and persuasion to sell goods and services or promote an
idea.”17
(Kordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual
untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk
menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan).
Instrument dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan
komunikasi perusahaan disebut dengan bauran promosi atau
promotional mix
17
Morrisan. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. (Jakarta: Kencana, 2014), h. 16.
Promotional
Mix
Iklan Direct
Marketing
Interactive/
Internet
marketing
Promosi
Penjualan
Publikasi/
Humas
Personal
Selling
38
Gambar 2.2
Elemen Bauran Promosi
Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen,
yaitu: iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion),
publikasi/humas, dan personal selling. Masing-masing elemen dari
promotional mix tersebut dipandang sebagai suatu instrument
komunikasi pemasaran terpadu yang memainkan peran penting dalam
program IMC.
2) Iklan
Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai “any paid
form of nonpersonal communication about an organization, product,
service, or idea by an identified sponsor.”18
(setiap bentuk komunikasi
nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang
dibayar oleh satu sponsor yang diketahui).
Adapun maksud „dibayar‟ pada definisi tersebut menunjukan
fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya
harus dibeli. Maksud kata „nonpersonal‟ berarti suatu iklan melibatkan
media massa (TV, radio, majalah, koran) yang dapat mengirimkan
pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan.
Dengan demikian, sifat nonpersonal iklan berarti pada umumnya tidak
18
Morrisan. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. (Jakarta: Kencana, 2014), h. 17.
39
tersedia kesempatan untuk mendapatkan umpan balik yang segera dari
penerima pesan (kecuali dalam hal direct response advertising).
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling
dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena
daya jangkaunya yang luas. Iklan juga menjadi instrument promosi
yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi
barang atau jasa yang ditunjukan kepada masyarakat luas. Keuntungan
lain dari iklan melalui media massa adalah kemampuannya menarik
perhatian konsumen terutama produk yang iklannya popular atau
dikenal masyarakat. Suatu perusahaan beriklan dengan tujuan untuk
mendapatkan respons atau aksi segera melalui iklan media massa.
Perusahaan lain mungkin bertujuan untuk lebih
mengembangkan kesadaran atau ingin membentuk suatu citra positif
dalam jangka panjang bagi barang atau jasa yang dihasilkannya.
3) Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung atau direct marketing adalah upaya
perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi secara langsung
dengan calon pelanggan sasaran dengan maksud untuk menimbulkan
tanggapan dan/ atau transaksi penjualan.19
Namun karena pemasaran
langsung telah menjadi bagian integral dari program IMC yang telah
dilaksanakan banyak perusahaan yang sering kali melibatkan strategi,
19
Morrisan. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. (Jakarta: Kencana, 2014), h. 22.
40
anggaran serta tujuan yang terpisah, maka perlulah kiranya kita
memasukkan pemasaran langsung sebagai salah satu komponen
bauran promosi.
Pemasaran langsung juga mencakup berbagai aktivitas
termasuk pengelolaan database (database management), penjualan
langsung (direct selling), telemarketing dan iklan tanggapan langsung
dengan menggunakan berbagai saluran komunikasi seperti mengirim
surat langsung kepada pelanggan dan calon pelanggan atau melalui
media internet, media cetak, dan media penyiaran. Salah satu
instrument penting dalam pemasaran langsung adalah Iklan tanggapan
langsung atau direct response advertising yaitu iklan dimana suatu
produk di promosikan melalui media massa meminta atau mendorong
konsumen untuk membeli produk bersangkutan langsung kepada
pembuatnya.
4) Pemasaran Interaktif
Media interaktif memungkinkan terjadinya arus informasi
timbal balik yang memungkinkan pengguna dapat berpartisipasi dan
memodifikasi bentuk dan isi informasi pada saat itu juga (real time).
Tidak seperti bentuk tradisional komunikasi pemasaran seperti iklan
yang komunikasinya bersifat satu arah, media interaktif
memungkinkan pengguna melakukan berbagai fungsi seperti
menerima dan mengubah informasi dan gambar, mengajukan
41
pertanyaan, menjawab pertanyaan dan tentu saja melakukan
pembelian.
Kehadiran internet tidak saja telah mengubah cara-cara
perusahaan dalam merancang dan melaksanakan strategi bisnis dan
pemasaran namun juga mempegaruhi program pemasaran mereka.
Internet saat ini sudah menjadi media iklan yang menarik. Ribuan
perusahaan di dunia, mulai dari perusahaan multinasional raksasa
hingga perusahaan local sekala kecil, ini telah mengembangkan
website untuk mempromosikan barang dan jasa mereka. Hal ini
memungkinkan perusahaan untuk tidak saja menyampaikan informasi
dan melakukan interaksi namun juga memberikan hiburan melalui
fasilitas yang ada di website kepada konsumen mereka. Dapat
dikatakan internet merupakan media yang bahkan dapat digunakan
untuk melaksanakan seluruh elemen bauran promosi.
Selain berfungsi sebagai media promosi, internet juga
dipandang sebagai suatu instrument komunikasi pemasaran yang
bersifat mandiri. Karena sifatnya yang interaktif, internet menjadi cara
yang efektif untuk berkomunikasi dengan konsumen. Namun dmikian,
iklan di media massa lain tetap memiliki peran penting sebagai cara
untuk mengajak konsumen mengunjungi website perusahaan
bersangkutan.
5) Promosi Penjualan
42
Kata dan istilah „promosi‟ serta „promosi penjualan‟ ini kerap
menimbulkan kebingungan dikalangan praktisi pemasaran dan iklan.
Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa promosi merupakan elemen atau
bagian dari pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
berkomunikasi dengan konsumennya. Promosi penjualan secara umum
dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
a) Promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen
(consumer-oriented sales promotion).
Ditunjukan kepada pengguna atau pemakai akhir suatu barang
atau jasa yang mencakup pemberian kupon, pemberian sampel
produk, potongan harga, undian berhadiah, kontes, dan
sebagainya. Instrument promosi semacam ini dapat menarik
minat konsumen untuk membeli sehinga meningkatkan nilai
penjualan perusahaan dalam jangka pendek.
b) Promosi penjualan yang berorientasi kepada perdagangan
(trade-oriented sales promotion). Ditunjukan kepada pihak-
pihak yang menjadi perantara pemasaran (marketing
intermediaries), yaitu: para pedagang pengecer (retailer),
pedagang besar dan distributor. Bentuk-bentuk promosi jenis
ini antara lain berupa pemberian bantuan dana promosi,
pengaturan dan penyesuaian harga jual produk (price deal)
43
kontes/kompetisi penjualan, pameran dagang dan sebagainya
yang semuanya bertujuan untuk mendorong pedagang untuk
mempersiapkan stok dan mempromosikan produk
bersangkutan.
Banyak praktisi pemasaran yang menggunakan istilah promosi
yang sebenarnya mengacu kepada promosi penjualan yaitu kegiatan
pemasaran yang memberikan nilai tambah atau insentif kepada tenaga
penjualan, distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat
meningkatkan penjualan. Contoh promosi penjualan adalah pemberian
potongan harga (discount) atau undian berhadiah. Dalam hal ini, kata
„promosi‟ digunakan dalam pengertian yang lebih luas yang mengacu
kepada berbagai kegiatan komunikasi pemasaran dari suatu organisasi
atau perusahaan.
6) Hubungan Masyarakat
Menurut Frank Jefkins dalam definisi humas yaitu sesuatu
yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke
dalam maupun keluar antara suatu organisasi dengan semua
khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian. Menurutnya, humas pada intinya
senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui
44
pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan
muncul suatu dampak yakni perubahan yang positif.
Salah satu kegiatan yang sering dilakukan humas adalah
publisitas, yaitu kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang,
organisasi, atau perusahaan di media massa. Dengan kata lain,
ublisitas adalah upaya orang atau organisasi agar kegiatannya
diberitakan dimedia massa. Publisitas lebih menenkankan pada proses
komunikasi satu arah sedangkan humas adalah komunikasi dua arah.
Publisitas merupakan salah satu alat dalam kegiatan humas, namun
humas tidak akan dapat berbuat banyak tanpa publisitas.
Pekerjaan humas lainnya yang terkait dengan publisitas adalah
press agentry, yaitu suatu kegiatan yang menampilkan peristiwa atau
rencana yang bertujuan untuk menarik perhatian media massa secara
terus menerus kepada seseorang, produk, atau organisasi. Scott Cutlip
dan rekan mendefinisikan press agentry adalah menciptakan cerita-
cerita atau peristiwa yang bernilai berita untuk menarik perhatian
media dan mendapatkan perhatian public. Yang membedakan antara
publisitas dan press agentry menurut Cutlip-Center-Broom, press
agentry lebih bertujuan untuk mendapatkan pemberitaan (ekspos) dari
media massa dari pada membangun pengertian public (public
understanding). Publisitas lebih menekankan pada pengertian yang
terakhir ini.
45
7) Penjualan Personal
Elemen terakhir dari bauran promosi atau promotional mix
adalah penjualan personal atau personal selling, yaitu suatu bentuk
komunikasi langsung antara seorang penjual dengan calon pembelinya
(person-to-person communication). Dalam hal ini penjual berupaya
untuk membantu atau membujuk calon pembeli untuk membeli produk
yang ditawarkan. Tidak seperti iklan, penjualan personal melibatkan
kontak langsung antara penjual dan pembeli, baik secara tatap muka
ataupun melalui alat komunikasi seperti telepon. Penjalan personal
memungkinkan terjadinya umpan balik secara langsung dan lebih tepat
karena dampak dari presentasi penjualan dapat dinilai dari reaksi calon
pembeli atau pelanggan. Jika umpan balik yang terjadi dinilai kurang
baik, maka penjualan dapat memodifikasi pesan-pesannya.
b. Membangun Loyalitas Pelanggan
Dewasa ini, perusahaan menghadapai era persaingan yang paling hebat.
Dasar dari orientasi pemasaran yang dibentuk dengan baik adalah hubungan
pelanggan yang kuat. Dengan kemunculan teknologi digital seperti internet,
konsumen yang semakin pandai mengharapkan perusahaan melakukan lebih
banyak hal dari pada sekedar berhubungan dengan mereka, lebih dari
sekedar memuaskan mereka, dan bahkan lebih dari sekedar menyenangkan
mereka. Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan
adalah mimpi semua pemasar dan hal ini sering menjadi kunci keberhasilan
46
pemasaran jangka panjang.20
Dua program loyalitas pelanggan yang dapat
ditawarkan perusahaan adalah program frekuensi dan program pemasaran
klub.
1) Program Frekuensi
Program Frekuensi yaitu pemberian penghargaan terhadap pelanggan
yang sering menggunakan produk jasa perusahaan.21
Program ini dapat
membantu membangun loyalitas jangka panjang. Sebagai contoh,
sekarang sebagian perusahaan supermarket menawarkan kartu klub
harga, yang memberikan diskon atas barang-barang tertentu kepada
pelanggan.
2) Program Pemasaran Klub
Program ini merupakan upaya perusahaan dalam mempromosikan
perusahaan melalui media-media.22
Sebagai contoh perusahaan yang
melakukan program ini adalah perusahaan Apple, perusahaan ini
mendorong pemilik komputernya untuk membentuk pengguna apple
local. Kelompok pengguna memberikan kesempatan kepada pemilik
Apple untuk mempelajari lebih banyak hal tentang produk mereka,
berbagi ide dan mendapatkan diskon produk. Kunjungan ke situs web
20
Philip Kottler dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. (Jakarta: Erlangga, 2008).
Edisi ke-13 cet ke-1, h. 153. 21
Philip Kottler dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. (Jakarta: PT. Indeks, 2008).
Edisi ke-12 cet ke-2, h. 153. 22
Philip Kottler dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. (Jakarta: PT. Indeks, 2008).
Edisi ke-12 cet ke-2, h. 153.
47
Apple akan membantu pelanggan menemukan kelompok pengguna
terdekat.
7. Produk
Produk pada dasarnya adalah segala hal yang dapat dipasarkan, yang
dapat memuaskan konsumen nya ketika dipakai atau digunakan. Suatu produk
tidak saja merupakan objek-objek yang dapat dilihat namun merupakan suatu
gabungan dari berbagai manfaat yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen
yang tidak saja bersifat fungsional namun juga kebutuhan sosial dan
psikologis.23
Dengan demikian, suatu produk menjadi suatu simbol atau
disebut juga dengan simbol produk (product symbolism), yaitu arti atau
makna dari suatu produk bagi konsumen dan apa yang mereka alami ketika
membeli dan menggunakan produk bersangkutan.
Promosi memainkan peran penting dalam mengembangkan dan
mempertahankan image dari suatu merek produk. Perencanaan produk
melibatkan berbagai keputusan tidak saja mengenai produk itu sendiri namun
juga berbagai aspek yang terlibat seperti pelayanan, garansi produk, nama
produk dan juga kemasan. Suatu program IMC yang efektif harus mampu
memadukan seluruh kegiatan (merek, promosi, kemasan) agar mampu
memberikan gambaran kepada konsumen yang tidak hanya sekedar kumpulan
atribut yang dimiliki suatu produk.
23
Morrisan. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. (Jakarta: Kencana, 2014), h.75.
48
Merek, memilih satu nama merek bagi suatu produk merupakan
kegiatan yang penting ditinjau dari perspektif promosi karena nama merek
berfungsi menyampaikan atribut dan makna. Suatu merek harus dapat
menyampaikan manfaat yang diperoleh dengan menggunakan produk
bersangkutan dan pada saat yang sama juga menciptakan image bagi produk
itu. Kemasan (packaging) adalah aspek lain dari strategi produk yang peran
nyasemakin penting dewasa ini. Secara tradisional, kemasan memiliki fungsi
sebagai tempat perlindungan atau penyimpanan suatu produk.
8. Media Internet
Internet dapat didefinisikan sebagai suatu metode yang mendunia
untuk saling tukar menukar informasi dan berkomunikasi melalui computer
yang saling terkoneksi.24
Dewasa ini siapa saja yang memiliki computer dan
modem dapat mengakses internet dan menjadi bagian dari jaringan komnikasi
dunia. Salah satu komponen yang paling popular adalah world wide web
(WWW), yaitu suatu halaman di internet yang dapat menampilkan teks, suara,
grafik, foto dan video yang menjadi instrument komorsial di internet.
Konsumen dewasa ini semakin mengharapkan komnikasi dua arah dengan
produsen (perusahaan) dan semakin banyak perusahaan yang menganggap
kegiatan ini sebagai bentuk pelayanan kepada konsumen. Konsumen
menggunakan internet untuk mengajukan pertanyaan, melakukan pemesanan
produk, serta menyampaikan keluhan kepada perusahaan.
24
Morrisan. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. (Jakarta: Kencana, 2014), h.317.
49
Saat ini komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan atau
konsumen menunjukan kecenderungan yang semakin meningkat. Peningkatan
ini didorong oleh semakin meluasnya penggunaan internet di masyarakat.
Internet membantu perusahaan dalam membangun hubungan merek yang
lebih kuat dengan konsumen, karyawan serta berbagai pemangku kepentingan
(stakeholders) lainnya melalui kekuatan komunikasi dua arah. Banyak
perusahaan yang terdorong untuk memberikan perhatian lebih besar kepada
internet seiring dengan semakin meningkatnya tuntutan konsumen untuk
melakukan komunikasi dua arah. Kondisi ini mendorong perusahaan untuk
bereksperimen untuk menemukan cara terbaik dalam mengintregasikan
komunikasi interaktif kedalam komunikasi pemasaran mereka, antara lain
dengan meningkatkan fasilitas broadband yang ada.
Internet sebagai media iklan dan promosi memiliki sejumlah
keunggulan namun juga memiliki kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan
keterbatasan yang dimiliki oleh media internet:25
a. Keunggulan Internet
Internet sebagai media iklan dan promosi memiliki sejumlah
keunggulan namun juga memiliki kelemahan. Internet memiliki
sejumlah keunggulan yang mencakup: target konsumen khusus, pesan
khusus, kemampuan interaktif, akses informasi, kreativitas, ekspos
luas dan kecepatan.
25
Morrisan. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. (Jakarta: Kencana, 2014), h. 327-
330.
50
b. Keterbatasan Internet
Adapun kelemahan atau keterbatasan internet adalah terkait
dengan: jumlah audien, karakteristik audien, proses lambat, penipuan,
biaya dan jangkauan terbatas.
B. Interpretasi
Berdasarkan penjelesan mengenai strategi komunikasi, peneliti
menyimpulkan bahwa bahwa strategi merupakan rencana yang
mengkhususkan pada tujuan organisasi. secara umum dapat dikatakan bahwa
strategi sangat penting bagi sebuah perusahaan agar mencapai tujuan demi
kesuksesan yang sudah direncanakan secara bersama-sama. Strategi ini
menggambarkan misi dasar dari organisasi serta tujuan dan sasaran yang
hendak dicapai, dan juga cara-cara pemanfaatan organisasi untuk mencapai
sasarannya.
strategi komunikasi dimaksudkan untuk mengatasi rintangan-rintangan
yang ada guna mencapai efektivitas komunikasi, sedangkan dari sisi fungsi
dan kegunaan komunikasi perencanaan diperlukan untuk
mengimplementasikan program-program yang ingin dicapai, apakah itu untuk
pencitraan, pemasaran, ataupun kerja sama.
51
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Villa 2000 Football Academy
Berawal dari Komunitas
Cikal bakal VILLA 2000 berasal dari komunitas pencinta sepakbola di
kompleks Villa Pamulang. Ketika itu nyaris setiap sore bapak-bapak
kompleks dimotori Ferry Paulus, Asher Siregar, Gatot Ginandjar, Raymond
Lesnusa, Rudi Darmawan, Rangga Novelan, Iwan Setiawan, dll selalu
bermain bola di kompleks. Kegiatan sepakbola berkembang dan makin ramai.
Membuat komunitas ini memberanikan diri mengikuti berbagai kompetisi
open tournament dengan nama VILLA 2000. Tiga tahun berjalan, kesibukan
dan menuanya usia bapak-bapak membuat kejenuhan melanda. Saat itu di
VILLA 2000 terdapat Iwan Setiawan, pelatih profesional yang sering
membantu kegiatan tim. Dari pembicaraan ringan antar aktivis, muncullah ide
brilian untuk membuat Sekolah Sepakbola. Oktober 2003, SSB VILLA 2000
resmi berdiri.
Ide SSB VILLA 2000 tak disangka berkembang pesat. Pengalaman
Iwan Setiawan yang lama berguru di Belanda belajar pembinaan usia muda
mulai diterapkan di SSB VILLA 2000. Dengan niat ikhlas dan ketekunan,
52
SSB VILLA 2000 mulai berkembang dengan jumlah siswa ratusan dan
berbagai prestasi di tingkat Jabodetabek.1
Dari SSB ke KLUB
Tahun 2006, VILLA 2000 memasuki era baru. Tuntutan akan
pengelolaan yang lebih profesional, mendorong VILLA 2000 membentuk PT
VISI GALA 2000. Berdirinya badan hukum menandai pergeseran brand name
dari “SSB VILLA 2000” menjadi “VILLA 2000 Football Academy”.
Perubahan juga diikuti status klub. Dari klub amatir Pengcab menjadi Klub
Sepakbola Utama (KSU) PSSI. Dimana VILLA 2000 merupakan klub
mandiri yang mengikuti kompetisi nasional PSSI dari level Senior, Suratin
dan Haornas. Tak perlu menunggu lama, sepak terjang VILLA 2000 makin
menggeliat. Tahun 2007, VILLA 2000 berhasil meraih Juara Piala Medco
Nasional (Haornas). Lalu di 2008, VILLA 2000 berhasil menjadi Juara
MUPC Indonesia dan MUPC Asia Pasifik di Malaysia. Prestasi ini membawa
VILLA 2000 ke Piala Dunia Antar Klub Junior MUPC World Finals di
Manchester. VILLA 2000 berkesempatan sejajar dengan klub dunia seperti
Real Madrid, MU dan PSG. Prestasi Juara MUPC Indonesia diulangi lagi
tahun 2009 dan 2010. Puncaknya di tahun 2011, VILLA 2000 berhasil
merenggut lambang supremasi sepakbola junior tertinggi di Indonesia, yaitu
Piala Suratin.
1 http://villa2000.net/?page_id=43 diakses pukul 20.12 Wib, tanggal 28 Mei 2015.
53
Berbagai prestasi tak membuat VILLA 2000 puas. Mimpi untuk
menjadi klub profesional sejati terus dirajut. Saat ini tim utama VILLA 2000
adalah kontestan Divisi II PSSI, dimana berencana untuk promosi ke Divisi I
musim depan. Berbagai inovasi kebijakan internal juga digelontorkan.
Dimulai dengan pembuatan VILLA 2000 Training Ground yang kini menjadi
lapangan latihan terbaik di Indonesia. Juga penajaman Coaching Curricculum,
Development Test dan Rehabilitation Protocol. VILLA 2000 adalah satu-
satunya klub di Indonesia yang memiliki struktur pembinaan dari U10 hingga
senior. Dimana seluruh tim berlatih dengan metode latihan yang sama, serta
bermain dengan formasi dan playing style yang seragam. Menjadikan VILLA
2000 sebagai trendsetter pembinaan sepakbola Indonesia.2
2. Profil Villa 2000 Football Academy
Villa 2000 Football Academy adalah sebuah lembaga pendidikan
sepakbola terpadu yang bergerak pada pembinaan bakat usia muda. Villa 2000
menawarkan pembinaan sepakbola berjenjang dari mulai usia:
6 – 10 tahun (Basic Training)
11 – 14 tahun (Intermediate Training)
15 tahun ke atas (Advanced Training)
Dalam menjalankan pembinaannya, Villa 2000 didukung oleh
kurikulum pembinaan modern, sistematis dan berkesinambungan. Mengacu
2 http://villa2000.net/?page_id=43 diakses pukul 20.12 Wib, tanggal 28 Mei 2015.
54
pada sistim pembinaan FIFA, KNVB, DFB, latihan-latihan di Villa 2000
selalu atraktif, berbasis pada small sided game, dimana pemain akan belajar
dan dituntut mencari solusi atas masalah yang muncul dalam game situations.
Dengan motto “The Future of the Game”, Villa 2000 adalah trendsetter
pembinaan sepakbola usia muda yang akan menghasilkan pemain-pemain
kelas dunia dimasa mendatang.3
3. Logo Villa 2000 Football Academy
Gambar 1: Logo Villa 2000 Football Academy
Sumber: Dokumen Pribadi Villa 2000 Football Academy
Merupakan logo layaknya air yang dicolek capung. Beriak sekejap,
lalu memendar, dan meluas menjadi gelombang yang melintasi beragam
dimensi. Kekayaan dimensi itulah yang mempengaruhi rupa dan ruh logo
3 http://villa2000.net/?page_id=573 diakses pukul 20.38 Wib, tanggal 28 Mei 2015.
55
(sentuhan visual, sekaligus ideologinya). Dalam konteks „flux‟, keragaman
tersebut merupakan momen bermain, mencoba, dan bereksperimen dengan
dimensi baru. Permainan lintas dimensi tersebut telah dimulai saat bangsa
mesir mengenal ideograph sebagai representasi gagasan. “Peradaban logo”
tersebut kemudian berkembang, revolusi industry “merevolusi logo” menjadi
entitas capital dalam pemerekan. Dan kini post-modern menyulapnya sebagai
asset imaji, sehingga sebuah logo „contreng (centang)‟ Nike dengan pemilu,
bisa memiliki “nilai logo” yang berbeda. Nilai yang berbeda itulah salah satu
dampak dari kekayaan dimensi perupa logonya. Semakin kaya dimensi,
perupa akan semakin lihai memainkan logo nya. Tapi tidak berarti sebaliknya,
semakin miskin dimensi maka perupa logo semakin tidak bisa apa-apa. Justru,
miskin dimensi tersebut harus ditempatkan sebagai gairah eksperimental
(selalu asyik mencoba permainan baru).
Logo Villa 2000 Football Academy lahir dari “kegeraman” pada
kondisi sepakbola Indonesia. Karena itu secara manajerial, villa 2000 bervisi
lebih kontributif pada pembinaan sepakbola usia muda. Dan selanjutnya
mampu memberi warna pada pembaruan sepakbola Indonesia. Visi tersebut
kemudian mengalir menjadi gagasan “sepakan Villa 2000 menuju pentas
dunia”. Visi visualnya adalah villa 2000 mampu menyepak carut-marut
sepakbola Indonesia lebih dulu, sebelum nantinya menyepak bola yang lebih
mendunia. Strategi kreatif tersebut akhirnya melesatkan gol berupa logo
56
berinisial “V” akronim dari Villa 2000. Menggambarkan semangat “victory”
dan diinspirasi gagasan visual “dua kaki bersiap menyepak dunia”.
Bauran dimensi tersebut mengantarkan Villa 2000 menjadi juara
regional Asia-Pasifik “Manchester United Premier Cup 2008”, dan berhak
mengikuti putaran final di Old Traffod, Manchester, Inggris. Bersama
akademi sepakbola tim elit macam Juventus Italia dan Real Madrid Spanyol.
Prestasi tersebut mengajarkan bahwa strategi kreatif tidak berhenti pada visi
visual, namun harus ditopang dengan kekayaan trajektoris lintas kajian. Pada
kasus ini meliputi visi manajemen kepelatihan sepakbola yang yahud, dan
pemerekan yang menutrisi brand value.4
4. Visi dan Misi Villa 2000 Football Academy
a. Visi
Villa 2000 bertekad menjadikan dirinya sebagai pusat pembinaan
sepakbola usia muda dengan kualifikasi dan kompetensi internasional, serta
berorientasi bisnis secara professional.
b. Misi
1) Menjadi akademi sepakbola terbaik di Asia.
2) Menjadi akademi yang paling produktif menyalurkan pemain-
pemainnya ke klub-klub papan atas dunia.5
4 Dokumen pribadi Villa 2000 Football Academy.
5 http://villa2000.net/?page_id=43 diakses pukul 20.43 Wib, tanggal 28 Mei 2015.
57
5. Struktur Organisasi Villa 2000 Football Academy6
a. Manajemen Villa 2000 Football Academy
1) President Supardi
2) Direktur Operational Ganesha Putra
3) Direktur Tekhnik Iwan Setiawan
4) Marketing Manager Noor Arief Budiman
5) Multimedia Manager NurHidayat Adi
6) Office Manager Benny Rachmat
7) Administration Diana
8) Physio Arif Mulawarman
9) Academy Director Ridwan Oesman
10) Relationship Director Raymond Lesnusa
b. Coaching Staff Villa 2000 Football Academy
1) Head coach Junior A Yopi Riwu
2) Head Coach Junior B Aw Taul
3) Head Coach Junior C&D Jauhari Yusuf
4) Head Coach Junior E&F Artaha wijaya
5) Head Coach Senior Fabio Juliano
6) Asisten Coach 1 Fajar Setiono
7) Asisten Coach 2 Teje Junaidi
8) Asisten Coach 3 Ayadi
6 Dokumen pribadi Villa 2000 Football Academy.
58
9) Goalkeeper Coach John Lemmond dan Mahyudan
c. Non Coaching Staff
1) Kit Man Jack Permana
2) Administration Sophie
d. Kualifikasi Pelatih Perkelompok Villa 2000 Football Academy
1) Arta Wijaya Tim Liga ASBI U-16 (2006-2007), Tim
Danone U-12 (2010-2011), Junior EF (2010-dst)
2) Yoppi Riwoe Reguler Junior A, Tim MUPC U-15
(2007-2008),
3) John Lemmond Kiper
4) Teje Junaedi Tim Top Skor U-13 (2010-2011)
5) Mahyudan Kiper
6) Fajar Setiono Tim Liga ASBI U-16
7) Jauhari Yusuf Reguler Junior D (2010-2011), Junior C
(2011-dst)
8) Ayadi Reguler Junior B (2005-2007), Junior C
(2008-2009),
9) Ridho Mahendra Tim Liga Kompas U-14 (2008-
2009)
10) Aw Taul Junior B (2008-dst)
11) Fabiano Juliano Senior
59
6. Terobosan Villa 2000 Football Academy
1) Solid Management
Villa 2000 dibesut oleh orang-orang muda professional,
kompeten dan memiliki komitmen untuk memajukan sepakbola
Indonesia. SDM mempuni ini didukung oleh system manajerial prima
dengan prosedur operasional standar di segala lini.
2) Extraordinary Curiculum
Kurikulum yang digunakan oleh Villa 2000 berkiblat ke Eropa.
Dengan tingkatan latihan berdasarkan usia serta perkembangan
fisiologis dan psikologis pemain. Terdiri dari basic training (6-10
tahun), intermediate training (10-14 tahun), dan advanced training (14
tahun ke atas). Dimana basis pengembangan difokuskan pada
pembentukan individu berkualitas.
3) Qualified Coaches
Villa 2000 senantiasa giat mengembangkan kualitas pelatihnya.
Seluruh pelatih Villa 2000 bersertifikat dari PSSI. Selain itu Villa
2000 juga memiliki program in-house training bagi pelatih setiap
bulannya. Untuk menjaga kualitas kepelatihan, seluruh pelatih harus
lulus dalam serangkaian tes kemampuan, melatih yang diadakan
berkala. Sebuah kepastian akan tingginya mutu kepelatihan di Villa
2000.
60
4) International Standard of Age Group Training
Villa 2000 telah melakukan pembagian kelompok umur
menggunakan standar FIFA. Yakni, dengan memisah latihan dan
fokus pengembangan ke kelompok F (6-8 tahun), E (9-10 tahun), D
(11-12 tahun), C (13-14 tahun), B (15-16 tahun), A (17-18 tahun).
5) Fun and Educative Training
“Let the game be the Teacher”, demikian tuturan Bert Van
Lingen, pakar sepakbola usia muda Belanda yang kami yakini
kebenaran nya. Berdasarkan motto itu sistim latihan Villa 2000 selalu
mengarah ke game situations. Format small sided game selalu
dikedepankan demi merangsang skill, fisik dan intelejensia melalui
cepat berpikir dan cepat mengambil keputusan dalam situasi tekanan
lawan.
6) Players First, Winning Second
Fokus pembinaan usia muda adalah mencetak pemain
berkualitas, bukan mencetak tim pemenang turnamen. Bagi Villa
2000, turnamen adalah sarana, bukan tujuan. Mencetak pemain level
internasional ialah tujuan kami. Dengan kesadaran visi jangka
panjang, Villa 2000 membuat terobosan baru di Indonesia lewat
kegiatan rutin “V2000 4 vs 4 Sunday Football”, turnamen dengan
klasemen individu.
61
7) Player‟s Development Report
Perkembangan tiap-tiap individu di Villa 2000 selalu dimonitor
secara berkala. Laporan perkembangan ini kemudian disampaikan
kepada orang tua berbentuk raport setiap 6 bulan.
8) Kartu Hijau
Villa 2000 merupakan akademi sepakbola Indonesia pertama
dan satu-satunya yang menggunakan sistim kartu hijau dalam game
latihan serta game pertandingan internal. Kartu hijau langsung
diberikan pada pemain yang berbuat sportivitas di lapangan. Ini
merupakan komitmen Villa 2000 terhadap pendidikan fair play sejak
usia dini.
9) Talent Promotion Programme
Villa 2000 memberian penghargaan kepada pemain-pemain
berbakat. Program Talent Promotion Programme memberikan
beasiswa mengikuti pendidikan di Villa 2000. Secara berkala, Villa
2000 juga merekrut talenta-talenta terbaik dari berbagai wilayah untuk
mengikuti program ini dan turut merasakan berlatih di Villa 2000.
10) Leisure Activities
Villa 2000 juga menggelar kegiatan rekreasional non sepakbola
bagi pemain dan orang tua. Kami percaya kegiatan seperti outbound
62
training, team building atau kegiatan social akan membentuk pemain
villa 2000 yang tangguh dan trengginas.7
7. Kurikulum Villa 2000 Football Academy
a. Junior E & F (6 – 10 Tahun)
Pemain di kelompok usia ini pertama kali mengenal sepakbola secara
formal. Untuk itu tujuan program junior EF difokuskan pada:
1) Menanamkan kecintaan pada sepakbola.
2) Menanamkan kemampuan gerak dasar atletik melalui latihan
koordinasi intensif.
3) Mengenalkan aturan dasar permainan sepakbola.
b. Junior D (11 – 12 Tahun)
Disebut sebagai kelompok usia emas. Dimasa ini pemain paling
mudah menyerap taknik-teknik sepakbola. Untuk itu, tujuan program
junior D difokuskan pada:
1) Menanamkan semua kemampuan teknik sepakbola dan kemahiran
untuk menggunakannya pada situasi dan waktu yang tepat.
2) Membesut kemampuan pemain dalam situasi 1 vs 1, baik
bertahan maupun menyerang.
3) Memberikan wawasan taktik kombinasi 1-2 pemain.
4) Mengasah kemampuan koordinasi dan kecepatan.
7 Dokumen pribadi Villa 2000 Football Academy.
63
c. Junior C (13 – 14 Tahun)
Disebut sebagai kelompok usia krisis. Dimasa ini pemain sulit belajar
teknik sepakbola baru. Proses pubertas yang dialami diusia ini
membuat pemain menjadi kaku dan lambat. Untuk itu, tujuan program
Junior C difokuskan pada:
1) Memelihara kemampuan koordinasi dan kecepatan
2) Mengasah kemampuan daya tahan dan kekuatan
3) Memberikan wawasan taktik unit sepakbola, baik dalam bertahan
maupun menyerang
4) Mulai mengenalkan posisi spesifik untuk tiap pemain
d. Junior B & A (15 – 18 Tahun)
Disebut sebagai kelompok usia dewasa. Dimasa ini pemain sudah
mulai dapat disejajarkan dengan pemain senior, tentunya dengan
kematangan berbeda. Untuk itu, tujuan program Junior B & A
difokuskan pada:
1) Mengelola kemampuan seluruh elemen fisik koordinasi,
kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelenturan dengan metode
kompleks.
2) Memberikan wawasan taktik tim sepakbola, baik dalam bertahan
maupun menyerang.
3) Mematangkan kemampuan pemain bermain dalam posisi
spesifik.8
8 Dokumen pribadi Villa 2000 Football Academy.
64
BAB IV
ANALISIS DATA DAN HASIL TEMUAN
Sebagai lembaga organisasi profit Villa 2000 bertekad menjadikan
dirinya sebagai pusat pembinaan sepakbola usia muda dengan kualifikasi dan
kompetensi internasional, serta berorientasi bisnis secara professional. Proses
strategi komunikasi yang dilakukan oleh Villa 2000 Football Academy dalam
pemasaranya tidak terlepas dari peran media relations dalam mengontrol
setiap informasi dalam hal publisitas. Maka strategi komunikasi ini
dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan,
terlebih pada perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa dalam
melakukan komunikasi secara efektif untuk mencapai tujuan.
A. Perencanaan Strategi
Perencanaan merupakan usaha untuk mewujudkan sesuatu agar terjadi
atau tidak terjadi pada masa depan, yang terbagi dalam jangka pendek,
menengah dan panjang.1 Perencanaan strategi komunikasi Villa 2000
bertujuan untuk mewujudkan tujuan awal Villa 2000 Football Academy yaitu
menjadi klub professional dengan kompetensi Internasional dan berorientasi
dengan bisnis melalui pembinaan usia muda yang sistematis. Proses
1 Yosal Iriantara. Media Relation ‘Konsep, Pendekatan, dan Praktik’. (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2005), h.47.
65
perencanaan kegiatan untuk memperoleh tujuan awal didirikannya Villa 2000
dengan memiliki sumber daya manusia dan sumber daya financial sebagai
penunjang dalam proses tersebut. Villa 2000 merupakan organisasi legal
dibawah naungan PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) seperti yang
sudah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Berdasarkan misi dasar dari Villa 2000 yaitu Menjadi akademi
sepakbola terbaik di Asia dan Menjadi akademi yang paling produktif
menyalurkan pemain-pemainnya ke klub-klub papan atas dunia.2 Maka untuk
mewujudkan tujuan tersebut dilakukan strategi komunikasi yang terencana
dan terstruktur agar berhasil dalam pencapaiannya. Strategi tersebut dilakukan
melalui media social (Facebook, Twitter, Website) dan juga secara offline
dengan bentuk kerjasama beberapa pihak sekolah. Tujuan ini berfungsi untuk
menarik minat pasar Villa 2000.
Dalam perumusan strategi Villa 2000 Football Academy melibatkan
seluruh sumber daya manusia yang tersedia di perusahaan. Sumber daya
manusia yang ada dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dapat bisa
merumuskan cara serta kiat-kiat dalam membuat sebuah promosi baru yang
dapat memikat calon siswa didik baru dan juga para orang tua untuk
memajukan Villa 2000.
“Dalam perencanaan strategi untuk melakukan sebuah promosi seperti
yang saudara pernah hadiri dan ikuti ketika sedang diadakan rapat
yaitu oleh Direktur Teknik dan dibantu dengan para jajaran pelatih
2 http://villa2000.net/?page_id=43 diakses pukul 20.43 Wib, tanggal 28 Mei 2015
66
Villa 2000 FC dan seluruh staff anggota memberikan usul dalam
setiap penyampaiannya demi tercipta nya pemasaran yang dapat
menarik minat guna menambah siswa didik baru.”3
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, semua SDM di Villa 2000
Football Academy terlibat dalam perumusan strategi, terlihat ketika penulis
melakukan observasi disana, terbukti seluruh staff dan pelatih Villa 2000
sedang melakukan meeting yang biasa dilakukan setiap bulan nya dalam
melakukan promosi untuk membahas dari setiap program kegiatan yang sudah
dilakukan. Ini menunjukan bahwa keseluruhan tim baik yang menangani
promosi pemasaran maupun staff kepelatihan yang tidak ikut campur dalam
hal pemasaran tetap dilibatkan dalam setiap kegiatan meeting tersebut. Dalam
melakukan kegiatan meeting yang dipimpin oleh Direktur operasional, semua
tim officcial yang berada dilingkungan Villa 2000 mengikuti semua kegiatan
perencanaan promosi yang akan dilaksanakan nantinya guna mendapatkan
hasil yang positif bagi kemajuan Villa 2000 Football Academy.
Menurut Bpk. Noor Arief Budiman sebagai Marcomm Manager Villa
2000 Football Academy yang dalam penelitian ini adalah key informan
mengatakan:
“perencanaan strategi komunikasi Villa 2000 dilakukan dengan
promosi melalui media social seperti Facebook dan twitter Official
Club, selain itu juga bekerja sama dengan goal.com Indonesia untuk
promosi media online. Selain online juga promosi melalui media
3 Wawancara Pribadi dengan Noor Arief Budiman, Tangerang Selatan. 16 Juni 2015.
67
internal Club di www.villa2000.net dan media cetak dengan bekerja
sama dengan Harian Bola.”4
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, dalam melakukan setiap
promosi Villa 2000 selalu memberikan setiap informasi mengenai setiap
kegiatan pelatihan ataupun dalam melakukan pertandingan ujicoba guna
kepentingan pemasaran dan pembuka situs mereka baik melalui website,
facebook dan twitter dengan menggunakan bahasa yang mudah menarik
perhatian pembaca agar berminat untuk berlatih di akademi Villa 2000.
“Dalam hal menjalin relasi kerjasama, kita bekerja sama dengan
sekolah SMP & SMA Muhammadiyah dan SMP Darul Hikmah.”5
Berdasarkan target yang telah direncanakan, jumlah siswa baru
pertahun 2014 sebanyak 153 siswa.”6
Berdasrkan hasil pengamatan penulis, selain melakukan promosi
melalui media social, Villa 2000 juga melakukan kerjasama kepada beberapa
pihak sekolah untuk menambah jumlah pemikat siswa didik yang berlatih di
akademi Villa 2000. Jika dilihat dari hasil pencapaian tahun 2014 jumlah
siswa yang mendaftar sebanyak 153 siswa, jadi dapat dikatakan bahwa target
yang diharapkan tercapai ditahun 2014.
4 Wawancara Pribadi dengan Noor Arief Budiman, Tangerang Selatan. 16 Juni 2015.
5 Wawancara Pribadi dengan Noor Arief Budiman, Tangerang Selatan. 16 Juni 2015.
6 Dokumen Pribadi milik Villa 2000 Football Academy dalam rekapan hasil penerimaan siswa
baru periode Januari-Desember 2014
68
Dalam tahap terakhir pada perencanaan selanjutnya adalah tahap
evaluasi, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Villa 2000 pada tahap ini
adalah:
“memonitoring ulang setiap promosi yang telah dilakukan setahun
kebelakang melalui website, twitter, ataupun facebook demi melihat
efektif atau tidaknya dalam pemasaran.”7
Berdasarkan pengamatan penulis, memonitoring dalam tahap evaluasi
tersebut berguna untuk melihat bagaimana pemasaran yang telah Villa 2000
lakukan melalui media social yang digunakan sehingga dapat dihasilkan
keterangan tentang pencapaian target yang telah dimiliki.
B. Implementasi Strategi
Menurut Yosal Iriantara dalam buku yang berjudul Media Relations
(2005) satu hal yang terpenting dalam mengimplementasikan rencana,
khususnya rencana strategis, adalah kebijakan. Implementasi pada dasarnya,
berkaitan dengan tiga aspek terakhir yakni, kebijakan, keputusan, dan
tindakan. Sedangkan tiga aspek pertama yakni misi, objektif dan strategi
dirumuskan dalam tahap perencanaan.8 Uraian implementasi dari misi hingga
tindakan Villa 2000 sebagai berikut:
7 Dokumen Pribadi milik Villa 2000 mengenai Program Kegiatan Villa 2000 Football
Academy pada Tahun 2014 8 Yosal Iriantara. Media Relation ‘Konsep, Pendekatan, dan Praktik’. (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2005), h.66-67.
69
Misi Villa 2000 Menjadi akademi sepakbola terbaik di Asia dan
Menjadi akademi yang paling produktif menyalurkan pemain-pemainnya ke
klub-klub papan atas dunia. Misi tersebut tidak terlepas dari usaha pemasaran
online dan offline untuk memenuhi target pencapaian siswa didik Villa 2000
dan Investor sebagai penyedia dana.
Objektif dalam hal ini meningkatkan jumlah publisitas pemasaran
sebanyak 10% seperti yang tertera dalam program kegiatan dari Villa 2000
yaitu melakukan riset dengan pengeluaran sebesar 10 % guna meningkatkan
pemahaman konsumen terhadap produk dan memantau pesaing.9
Tindakan selanjutnya dalam mengukur implementasi adalah strategi,
menurut pernyataan Bpk. Ganesha Putera sebagai Informan mengenai strategi
komunikasi dalam melakukan pemasaran yang sudah dilakukan Villa 2000
yaitu:
“sejauh ini terlaksana dengan baik dalam kajian pemasaran yang sudah
kami lakukan, kami mendapatkan feedback yang baik dari para orang
tua yang mempercayakan kami dalam pelatihan anaknya ditempat
kami. Dari informasi yang sudah kami sampaikan dalam bentuk setiap
promosi melalui surat edaran yang terlampir bersama buku spp setiap
kali para orangtua membayar spp bulanan dan serta infomasi mengenai
Villa 2000 melalui medsos lainnya seperti website resmi kami di
www.villa2000.net yang selalu memberikan jadwal kegiatan pelatihan
9 Dokumen Pribadi Villa 2000 mengenai Program Kegiatan Villa 2000 Football Academy
pada Tahun 2014
70
di villa 2000, dan facebook kami yang selalu menampilkan foto dari
setiap latih tanding anak mereka dengan ssb lainnya. Maklum orang
tua jaman sekarang sudah mengenal dan mengikuti semua aplikasi
yang sudah kami gunakan dalam setiap kami berinformasi.”10
Berdasarkan pengamatan penulis, dalam penerapan strategi pemasaran
pihak Villa 2000 selalu menyajikan informasi demi mendapatkan respon yang
baik demi terciptanya strategi pemasran yang efektif. Bahwa strategi
merupakan rencana yang mengkhususkan pada tujuan organisasi, secara
umum dapat dikatakan bahwa strategi sangat penting bagi sebuah perusahaan
agar mencapai tujuan demi kesuksesan yang sudah direncanakan secara
bersama-sama.
Komponen selanjutnya yaitu kebijakan, sebagaimana yang sudah
dilaksanakan oleh Villa 2000 bahwa kebijakan mereka dalam melakukan
promosi selalu menggunakan sosial media, sebagai bentuk penyebaran
informasi kegiatan pelatihan dan lain sebagainya dalam upaya melakukan
pemasaran secara efektif.
Dalam komponen selanjutnya pada tahap implementasi adalah
keputusan, dimana dalam setiap keputusan yang diambil oleh Villa 2000
adalah aktif memberikan informasi kepada khalayak melalui social network.
Aspek terakhir dalam tahap implementasi ini yaitu tindakan, seperti
yang diungkapkan oleh informan, yakni:
10
Wawancara Pribadi dengan Ganesha Putera, Tangerang Selatan. 9 Juli 2015.
71
“Melalui media konvensional seperti iklan yang setiap minggunya
selalu dilakukan tinjauan oleh divisi Marketing communication
dengan menjelaskan melalui:
Website : www.Villa2000.net
Facebook : Akademi Sepakbola Villa 2000 FC
Twitter : @villa2000FA
Awal beriklan atau memasarkan melalui website, dan untuk saat ini
juga masih menggunakan website (social network) karena lebih
menuju ke sasaran audience. Dimana dalam promosi nya kami
menjelaskan beberapa fasilitas pelatihan yang kami miliki seperti
tekhnikal department (latihan dan penyegaran), operasional
department (transportasi, konsumsi, logistic), dan kegiatan below the
line (event, football manager, coaching klinik).”11
Berdasarkan pengamatan penulis, dalam melakukan hal tindakan
dalam melakukan pemasarannya, Villa 2000 selalu menyebarkan informasi
melalui media social dalam hal promosi, sehingga disini terlihat mengapa dari
sejak awal penggunaannya Villa 2000 tetap menggunakan media online dalam
mempercayakan pemasarannya agar tepat sasaran.
11
Wawancara Pribadi dengan Ganesha Putera, Tangerang Selatan. 9 Juli 2015.
72
1. Strategi komunikasi Internal
a. Push Strategy
Public internal adalah public yang berada didalam lingkungan
organisasi.12
Push Strategy merupakan strategi komunikasi yang
memfokuskan pada kinerja karyawannya, strategi ini mengacu pada
terwujudnya kekuatan untuk mendorong kesetiaan dan komitmen karyawan.13
Dengan definisi tersebut penulis menemukan bahwa Villa 2000 juga
menerapkan teori ini dalam strategi komunikasinya untuk melakukan promosi
pemasaran. Villa 2000 Football Academy melakukan pendekatan secara
personal kepada staff dan pelatih, mereka juga tidak memberi batasan antara
staff dan pelatih dengan atasannya, ini penulis rasakan ketika melakukan
kegiatan observasi di lokasi pelatihan. Villa 2000 Football Academy
melakukan beberapa program kegiatan untuk menjaga konsistensi staff
maupun pelatih agar tidak merasa jenuh dalam hal melakukan kegiatan baik
dalam melakukan pemasaran dan juga memberikan pelatihan agar bisa
memberikan ide-ide yang kreatif dalam hal promosi dan memberikan inovatif
dalam hal memberikan pelatihan. Seperti yang dikatakan oleh Informan:
“Untuk menjaga konsistensi biasanya kami melakukan pendekatan
secara personal. Pendekatan ini kami lakukan dengan tidak terlalu
menekan hal yang terlalu keras baik dalam hal promosi atau pelatihan
terhadap siswa didik. Komunikasi yang baik pun tetap kami jaga agar
12
Yosal Iriantara. Media Relation ‘Konsep, Pendekatan, dan Praktik’. (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2005), h. 26. 13
Chris Fill. Marketing Communication. (Prentice Hall, 2005). h. 256-257.
73
hubungan antar staff, pelatih dan siswa didik dapat terjalin dengan
baik, hal itu sangat berpengaruh terhadap konsistensi kinerja kami.
Tidak jarang dalam jangka waktu dua bulan sekali kami sering
melakukan kegiatan bersama untuk menjaga royalitas, kegiatan ini
perlu dilakukan supaya kinerja kami dapat terjaga dan tidak terlalu
memaksakan dalam melakukan semua kegiatan yang ada di villa
2000.”14
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, program-program yang
direncanakan oleh Villa 2000 untuk menaikan semangat kerja seluruh official
tim dan kesetiaan sumber daya manusia yang ada didalamnya memang perlu
dilakukan guna merefreshingkan pikiran mereka demi keberhasilan program
yang akan dilaksanakan. Karena Villa 2000 Football Academy merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa yang mengutamakan
pelatihan dan promosi yang baik guna mendapatkan feedback kepuasan dari
peserta didik yang berlatih maupun para orang tua yang mempercayakan anak
mereka dalam urusan pembinaan bakat anak mereka sehingga perilaku dari
pihak internal atau SDM yang ada harus disejahterakan. Seperti adanya
kegiatan liburan seperti outing, traveling, makan bersama, serta kegiatan
liburan lainnya yang membuat semua staff dan pelatih menjadi lebih
bersemangat dalam melakukan kegiatan operasional yang ada.
14
Wawancara Pribadi dengan Ganesha Putera, Tangerang Selatan. 9 Juli 2015.
74
2. Strategi Komunikasi Eksternal
a. Pull Strategy
Public eksternal adalah public yang berada diluar organisasi.15
Pull
strategy merupakan strategi komunikasi dimana proses komunikasi lebih
mengarahkan khalayak untuk lebih mengenal produk perusahaan sehingga
setelah itu masuk kedalam jaringan perusahaan atau lebih mudahnya strategi
ini diarahkan untuk meraih konsumen.16
Berdasarkan hasil pengamatan
penulis, dalam strategi komunikasi yang telah digunakan dalam hal promosi
melalui media social salah satunya diwujudkan Villa 2000 dalam
penyelenggaraan „VSS Senayan‟ dimana acara ini merupakan sebuah kegiatan
dalam berntuk promosi yang dibuat oleh Villa 2000 dalam mencari peserta
didik baru.
15
Yosal Iriantara. Media Relation ‘Konsep, Pendekatan, dan Praktik’. (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2005), h. 26. 16
Chris Fill. Marketing Communication. (Prentice Hall, 2005). h. 256.
75
4.2.1. Gambar logo VSS Senayan
Sumber: twitter @Villa2000FA
„VSS Senayan‟ atau Villa Soccer School adalah program pelatihan
sepakbola usia dini yang terbuka bagi umum, ditunjukan kepada seluruh calon
siswa baru dalam pengasahan kemampuan bermain bola dari usia dini (6
tahun) hingga remaja (16 tahun). Villa 2000 Football Academy sebagai
penyelenggara acara tersebut bermaksud untuk lebih meraih khalayak atau
pelaku usaha (investor) yang belum mengetahui Villa 2000 Football
Academy. Seperti yang dikatakan key informan:
“Tidak ada strategi khusus, bagi kami semua siswa yang masuk
memiliki potensi untuk menjadi pemain berkualitas dan berbakat
76
setelah diracik dengan tim dan pelatihan yang kami miliki dengan
pengalaman yang menghuni dan berlatih secara rutin.”17
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, acara yang diadakan
merupakan bentuk promosi yang dilakukan dalam hal pemasaran yang
diselenggarakan Villa 2000 Football Academy melalui media social demi
menjangkau sasaran kepada seluruh khalayak. Disini terlihat bahwa dalam
setiap promosi yang dilakukan dengan melibatkan tim work yang sudah ada,
Villa 2000 menggunakan bahasa dan gambar dalam penyampaiannya yang
dikemas secara menarik dan mudah untuk dimengerti bagi semua khalayak.
Selain itu acara ini juga secara langsung menyampaikan bahwa dari pelatihan
yang ada di Villa 2000 mampu untuk menjembatani bagi siswa yang
berprestasi untuk mengikuti tes masuk ke tim nasional.
4.2.2 Gambar Via surat kabar goal.com
Edisi juni 2014
17
Wawancara Pribadi dengan Noor Arief Budiman, Tangerang Selatan. 16 Juni 2015.
77
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, dalam hal melakukan
pemasaran, Villa 2000 tidak hanya menggunakan media online dalam
pelaksanaan pemarasaran tetapi juga bekerja sama dengan media cetak dalam
melakukan promosi terhadap produk akademi yang dimiliki agar berguna dan
diketahui oleh khalayak luas. Seperti yang diungkapkan oleh informan, yakni:
“selain dalam hal pemasaran melalui internet, kami juga bekerja sama
dengan majalah harian bola goal.com, ya biar kami bisa memikat
orang dari luar Jakarta bahkan sekalipun investor yang tertarik
sepakbola untuk mensponsori sekolah bola villa 2000 ini agar mampu
membiayai setiap turnamen resmi yang tentu membutuhkan biaya
besar dalam setiap pendaftarannya agar kami mampu bersaing di divisi
utama Liga Super Indonesia (LSI) tentunya, jadi bukan hanya kami
yang menciptakan pemain untuk tim-tim di liga tersebut bahkan kami
bisa ikut untuk berkompetisi dan bertanding melawan tim dari daerah
lain dengan pemain dari akademi kami sendiri. Bisa dibilang bukan
hanya liga antar kampung atau daerah melulu lah, syukur-syukur
ketika kami dapat tanding dan mampu tampil di televisi dalam
pertandingan tersebut jadi banyak orang yang tau bahwa di kota
tangerang selatan ada Tim sepakbola Villa 2000 jadi banyak para
orangtua yang mempercayai kami untuk pelatihan anak mereka. Karna
sekarang Liga tersebut ditutup jadi kami masih tetap mengandalkan
78
para alumni akademi sebagai pemikat dari daya promosi yang kami
gunakan dalam pemasaran ini.”18
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, dalam memperoleh konsumen
baru, pihak Villa 2000 tidak hanya menggunakan media social sebagai
promosi produk akademi mereka, mereka juga bekerja sama dengan salah satu
perusahaan media di bidang percetakan seperti yang telah dijelaskan oleh
informan bahwa media cetak sangat berpengaruh dalam perkembangan
pemasaran pada Villa 2000. Bukan hanya konsumen baru yang didapatkan
melainkan Villa 2000 juga bisa mendapatkan seorang investor yang bisa
mensponsori sekolah bola ini.
b. Profile Strategy
Profile Strategy merupakan strategi komunikasi untuk
mempertahankan image perusahaan dan prosesnya mengarahkan pada tujuan
untuk menjaga hubungan dengan relasi atau stake holder dan pelanggan
perusahaan.19
Dalam konsep ini penulis mengetahui bahwa Villa 2000
Football Academy menerapkan teori ini dalam mempertahankan kepercayaan
pelanggan. Sebab menciptakan hubungan yang erat antara perusahaan dan
konsumen adalah sesuatu hal yang diterapkan dan dijaga agar tercipta timbal
balik dalam kelanjutan hubungan kerjasama yang terjalin. Seperti yang
diungkapkan oleh key informan:
18
Wawancara Pribadi dengan Ganesha Putera, Tangerang Selatan. 9 Juli 2015. 19
Chris Fill. Marketing Communication. (Prentice Hall, 2005). h. 257.
79
“Dari proses pelaksanaan nya kami selalu memberikan kabar secara
langsung dari kegiatan yang sedang kami lakukan. semisal dari
pertandingan uji coba melawan timnas U-17, ataupun turnamen yang
diikuti melalui media sosial yang kami gunakan. Ini berguna untuk
menjaga kepercayaan konsumen kami yang sudah mendaftar di Villa
2000 ini.”20
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, Villa 2000 Football Academy
melakukan pendekatan secara rutin dengan melakukan komunikasi melalui
media social secara efektif melalui website tentang perkembangan anak didik
yang berlatih di Villa 2000 sehingga besar kemungkinan mereka akan
mengingat setiap kegiatan yang sudah dilakukan. Seperti yang dikatakan oleh
key informan:
“setiap ada peristiwa yang terjadi tentang prestasi yang diraih anak
didik kami, Manajemen memberikan rilis resmi melalui web site.”
Kemudian key informan melanjutkan:
“Pada media social Twitter kami lebih banyak untuk update kegiatan
secara live dan hasil pertandingan dari event yang dijalani anak didik
Villa 2000 FC.”21
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, melalui media social villa
2000, konsumen dapat menuangkan keluh kesahnya ataupun menanyakan
20
Wawancara Pribadi dengan Noor Arief Budiman, Tangerang Selatan. 16 Juni 2015. 21
Wawancara Pribadi dengan Noor Arief Budiman, Tangerang Selatan. 16 Juni 2015.
80
informasi tentang Villa 2000. Konsumen bisa memberikan saran dengan cara
berkomentar melalui twitter dan facebook.
Menciptakan pelanggan yang loyal adalah inti dari setiap bisnis.
Dengan kemunculan tekhnologi digital seperti internet, konsumen yang
semakin pandai dewasa ini mengharapkan perusahaan melakukan lebih
banyak hal daripada sekedar berhubungan dengan mereka, lebih dari sekedar
memuaskan mereka, dan bahkan lebih dari sekedar menyenangkan mereka.22
Program loyalitas yang digunakan dalam Villa 2000 menggunakan dua jenis,
yaitu:
a. Program Frekuensi
Program Frekuensi yaitu pemberian penghargaan terhadap pelanggan
yang sering menggunakan produk jasa perusahaan.23
Pada program ini Villa
2000 memberikan kesempatan bagi siswa yang berprestasi dalam
pelatihannya untuk mengikuti seleksi masuk tim Nasional Indonesia. Seperti
yang pernyataan yang disampaikan oleh key informan, yaitu:
“klub kami lebih dikenal oleh pecinta sepakbola tanah air karna dari
beberapa murid akademi yang di hasilkan mampu bermain di klub
Nasional bahkan sampai ke timnas U-17 serta kami bisa berbaur
22
Philip Kottler dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. (Jakarta: Erlangga, 2008).
Edisi ke-13 cet ke-1, h. 153. 23
Philip Kottler dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. (Jakarta: PT. Indeks, 2008).
Edisi ke-12 cet ke-2, h. 153.
81
dengan kelompok masyarakat yang tidak gemar sepakbola
sekalipun.”24
Gambar 4.2.3
Lulusan akademi Villa 2000 Football Academy
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, dalam memberikan apresiasi
terhadap anak didik yang berbakat, Villa 2000 memberikan kesempatan untuk
siswa didik yang berbakat dalam mengikuti tes pelatihan untuk dapat
bergabung dengan tim Nasional Indonesia. Adapun kegiatan ini dinilai sangat
bermanfaat bagi para orang tua khususnya dengan apa yang mereka dapatkan
dari hasil latihan anak mereka di Villa 2000 Football Academy.
24
Wawancara Pribadi dengan Noor Arief Budiman, Tangerang Selatan. 16 Juni 2015.
82
Siswa didik yang berprestasi di Villa 2000 dapat dilihat dari laporan
hasil latihan yang diberikan setiap 6 bulan sekali.
Gambar 4.2.3
Rapot hasil kegiatan latihan
Berdasarakan hasil pengamatan penulis, rapot yang diberikan kepada
seluruh siswa didik adalah sebagai penilaian individu dalam berlatih di Villa
2000 yang dibagikan selama enam bulan sekali agar diketahui oleh para orang
tua sehingga mendapatkan penilaian tersendiri dari para orang tua dalam
pelatihan yang telah kami berikan kepada anak mereka. Di dalam rapot satu
lembar ini terdapat empat komponen penilaian, keempatnya merupakan
komponen sepakbola paling utama yaitu teknik, taktik, fisik dan mental.
Dimana di masing-masing komponen dijabarkan lagi ke dalam elemen-
elemen teknik yang lebih spesifik. Mengingat perkembangan pemain harus
selalu dikaitkan dengan usianya, elemen-elemen penilaian rapor di tiap-tiap
kelompok usia tentunya berbeda.
83
b. Program Pemasaran Klub
Program ini merupakan upaya perusahaan dalam mempromosikan
perusahaan melalui media-media.25
Pada program ini kegiatan yang dilakukan
oleh Villa 2000 diwujudkan melalui pembuatan akun media social seperti
website, twitter, facebook. Dalam akun tersebut Villa 2000 memiliki tugas dan
peranan pemasaran yang berbeda.
1) Facebook
Seperti yang dikatakan oleh key informan:
“Find Page Facebook Villa 2000 FC khusus untuk memberikan
promosi melalui foto kegiatan.”26
Gambar 4.2.4
Tampilan beranda facebook Villa 2000 Football Academy
25
Philip Kottler dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. (Jakarta: PT. Indeks, 2008).
Edisi ke-12 cet ke-2, h. 153. 26
Wawancara Pribadi dengan Noor Arief Budiman, Tangerang Selatan. 16 Juni 2015.
84
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, melalui media social facebook
Villa 2000 menjelaskan tentang kegiatan yang telah dilakukan berupa foto-
foto hasil latihan maupun pertandingan uji coba. Facebook dalam hal
pemasaran yang dilakukan oleh villa 2000 sangat berperan penting sampai
saat ini member Villa 2000 telah mencapai 5.741 pengikut. Media social ini
juga berguna sebagai wadah bagi pengikut baru untuk menanyakan seputar
informasi yang berkaitan dengan Villa 2000 Football Academy.
2) Twitter
Dalam pemasaran melalui media ini digunakan untuk meng update
informasi produk akademi dan event yang sedang dilaksanakan.
Gambar 4.2.5
Profil Picture Villa 2000 Football Academy pada media twitter
85
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, melalui media social twitter
dikhusukan sebagai media untuk ajang informasi dari setiap kegiatan yang
dilakukan oleh anak didik dari Villa 2000 Football Academy guna
kepentingan dalam hal pemasaran.
3) Website
Melalui media ini Villa 2000 Football Academy melakukan hal
pemasaran dengan menginformasikan setiap peristiwa yang terjadi tentang
prestasi yang diraih anak didik, manajemen Villa 2000 memberikan rilis resmi
melalui web site.
Gambar 4.2.6
Layout website Villa 2000 Football Academy
86
C. Evaluasi Stategi
Tahap akhir dari strategi media relations adalah evaluasi strategi.
Evaluasi merupakan keharusan manakala satu program/kegiatan sudah
diselesaikan. Melalui evaluasi itulah bisa diketahui bagaimana efektivitas
program/kegiatan dalam mencapai tujuan organisasi. Bahkan, evaluasi juga
yang digunakan untuk memutuskan apakah satu program atau kegiatan
dilanjutkan atau dihentikan.27
Dalam hal ini key informan mengatakan:
“Tetap dalam kegiatan rapat rutin setiap bulannya yang dibahas oleh
seluruh pengurus dan direktur teknik dan dilakukan evaluasi
penjabaran hasil dari penerimaan murid baru setiap bulannya guna
untuk melihat apakah sudah efektif cara pemasaran kami dibulan ini
atau bahkan sebaliknya.”28
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, dalam proses evaluasi yang
dilakukan oleh Villa 2000 setelah pelaksanaan strategi yakni hasil dari
peninjauan penerimaan siswa baru yang dilakukan setiap bulannya, apakah
pihak internal sudah menjalankan tugas sesuai yang direncanakan pada bulan
tersebut sehingga tercapai tujuan darin pemasaran dibulan ini.
Kemudian key informan menjelaskan setelah hasil evaluasi:
“jika mengalami penurunan kami lakukan promosi melalui media
sosial lebih rutin lagi dengan penambahan kuantitas materi promo”
27
Yosal Iriantara. Media Relation ‘Konsep, Pendekatan, dan Praktik’. (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2005), h. 67. 28
Wawancara Pribadi dengan Noor Arief Budiman, Tangerang Selatan. 16 Juni 2015.
87
Kemudian key informan melanjutkan:
“secara khusus tidak ada perbedaan strategi. bagi kami promosi
melalui medsos semuanya memiliki kuantitas dan hasil yang tidak
jauh beda.”
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, jika dalam pemasaran pihak
Villa 2000 mengalami penurunan penerimaan siswa baru, pihak internal akan
lebih gencar melakukan promosi melalui media social agar mengalami
peningkatan dan merubah system promosi guna tidak terjadi kesalahan yang
sama di bulan selanjutnya. Dan kalaupun terjadi peningkatan atau sama dalam
penerimaan siswa didik di bulan tersebut, Villa 2000 tidak akan melakukan
perbedaan promosi. Evaluasi ini dilakukan pada saat meeting oleh seluruh
pihak internal Villa 2000 yang berfungsi untuk mengevaluasi mengenai
kegiatan promosi yang telah diselenggarakan
Dalam tahap evaluasi ini penulis memahami bahwa evaluasi menjadi
tolak ukur berhasil atau tidaknya strategi yang telah diterapkan. Maksudnya
dalam tahap ini bisa terlihat bagaimana strategi yang dijalankan telah benar
dilakukan atau masih butuh perbaikan. Dengan kata lain dari strategi awal
yang direncanakan belum tentu pada saat penerapannya berjalan dengan
mulus, pasti akan ada suatu halangan yang menghambat meskipun tidak
banyak. Seperti yang dikatakan oleh informan:
“setiap usaha entah itu usaha dalam hal apapun pasti saja ada
hambatan yang datang tanpa direncanakan, tergantung bagaimana tim
88
kami menyikapi persoalan dari masalah tersebut. Namun dengan
perencanaan yang baik dan team work yang baik pula sewaktu
mempersiapkan suatu rencana hambatan sekecil apapun dapat
diminimalisir.”29
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, Villa 2000 tidak terlepas dalam
setiap hambatan dalam pemasarannya, karena pada kenyataannya setiap usaha
entah itu dalam hal apapun pasti ada saja hambatan yang dirasakan namun
tergantung dari tim work perusahaan itu sendiri dalam menyikapi persoalan
tersebut.
Sejauh ini penulis melihat implementasi yang dilakukan oleh Villa
2000 terkait media relations dalam hal publisitas pemasarannya mengacu
pada konsep strategi media relations yang dijabarkan oleh Barbara Averill
dan Lesly pada bab sebelumnya mengenai perencanaan, implementaasi, dan
evaluasi. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, Villa 2000 telah
memperhatikan beberapa faktor yang menjadi dasar pengevaluasian strategi
seperti yang telah dijabarkan diatas bagaimana Villa 2000 melakukan
perencanaan awal pada tahap promosi sehingga mencapai target dengan tim
work yang baik, kemudian dalam hal pelaksaan yang sudah dijabarkan di atas
bahwa dalam pelaksanaanya Villa 2000 telah melakukan dua tahap dalam
pelaksanaannya, yang pertama adalah meninjau factor internal perusahaan,
apakah pihak internal sudah menjalankan tugas sesuai prosedur. Kemudian
yang kedua adalah meninjau faktor eksternal yaitu dari sisi konsumen
29
Wawancara Pribadi dengan Ganesha Putera, Tangerang Selatan. 9 Juli 2015.
89
pemakai jasa yang disini adalah siswa didik, apakah pelatihan yang diterapkan
sudah mampu berjalan dengan standar yang mereka miliki. Selain itu dalam
tahap eksternal ada dua jenis program yang dilakukan oleh Villa 2000
sebagaimana yang sudah di jelaskan pada bab sebelumnya yaitu program
frekuensi dan program pemasaran klub. Kemudian dilakukan tahapan terakhir
dalam strategi yaitu evaluasi. Dimana evaluasi dilakukan guna melihat
tindakan perencanaan strategi sampai dengan tahap implementasi dengan
kebijakan yang sesuai dengan Villa 2000 yang dalam perencanaan maupun
pelaksanaannya tidak selalu sesuai dengan kemauan perusahaan dan
diselesaikan dengan secara baik. Semua ini dilakukan demi mencapai
kesuksesan tanpa adanya kesalahan yang sama dalam tahap promosi
pemasaran sehingga dapat memajukan Villa 2000 Football Academy sesuai
dengan visi yang sudah ditentukan dari awal berdirinya yaitu Villa 2000
bertekad menjadikan dirinya sebagai pusat pembinaan sepakbola usia muda
dengan kualifikasi dan kompetensi internasional, serta berorientasi bisnis
secara professional.
D. Manfaat Strategi Komunikasi di Villa 2000 Football Academy Dalam
Pemasaran Melaui Sosial Network
Setelah melihat tahap-tahap strategi yang digunakan Villa 2000 dalam
melakukan pemasarannya, maka dapat dilihat hasil dari strategi tersebut,
yaitu:
90
1. Dapat memberikan gambaran rencana jangka panjang yang akan dilakukan
Villa 2000 dalam melakukan kegiatan pemasaran. Contoh nya adalah
bagaimana setiap melakukan perencanaan strategi semua tim yang berada di
lingkungan internal berperan dalam hal gagasan ide demi kemajuan Villa
2000.
2. Memudahkan Villa 2000 dalam melakukan pemasarannya kepada seluruh
khalayak guna menarik peminat siswa didik baru dalam penyebaran setiap
informasi tentang anak didik yang dimiliki.
3. Dapat membantu Villa 2000 Football Academy lebih efektif dalam hal
pemasarannya demi menuju konsumen yang lebih terarah dengan berkerja
sama ke beberapa media cetak.
4. Membuat Villa 2000 Football Academy menjadi trendsetter pelatihan di usia
dini dengan menjadikan klub yang paling sering mengembangan bakat siswa
didiknya untuk dapat masuk ke dalam tim nasional Indonesia.
5. Dapat mengidentifikasikan keunggulan pelatihan yang dimiliki oleh Villa
2000 Football Academy dengan para pesaing yang dewasa ini semakin
banyak sekolah bola lain.
6. Membuat Villa 2000 Football Academy menjadi lebih efektif dalam
melakukan promosi akademi nya melalui media social dengan perencanaan
strategi yang lebih matang.
91
7. Adanya aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan Villa
2000 itu sendiri untuk mencegah munculnya masalah atau hambatan yang
nantinya akan dihadapi dimasa mendatang.
8. Villa 2000 Football Academy mempunyai letak tempat yang sangat strategis
dengan memiliki lapangan pelatihan sendiri, dengan tenaga pelatih dibawah
kepemimpinan PSSI sehingga menjadikan nilai tambah dalam melakukan
pemasaran karena jumlah akademi yang dimiliki sudah dapat dipercayakan
oleh pemerintah untuk membela Indonesia di ajang piala asia.
9. Dalam hal kegiatan pemasarannya Villa 2000 Football Academy memberikan
apresiasi kegiatan yang dilakukan anak didik mereka melalui social network.
Melalui media social website, Villa 2000 melakukan kegiatan dengan
memberikan informasi setiap peristiwa tentang prestasi yang diraih anak
didiknya. Kemudian melalui media social facebook, Villa 2000 khusus untuk
memberikan promosi melalui foto kegiatan. Pada media social twitter Villa
2000 lebih banyak untuk update kegiatan secara live dan hasil pertandingan
dari event yang dijalani anak didik Villa 2000 FC.
E. Interpretasi
Berdasarkan misi dasar dari Villa 2000 yaitu Menjadi akademi
sepakbola terbaik di Asia dan Menjadi akademi yang paling produktif
menyalurkan pemain-pemainnya ke klub-klub papan atas dunia.30
Maka untuk
30
http://villa2000.net/?page_id=43 diakses pukul 20.43 Wib, tanggal 28 Mei 2015
92
mewujudkan tujuan tersebut dilakukan strategi komunikasi yang terencana
dan terstruktur agar berhasil dalam pencapaiannya. Strategi tersebut dilakukan
melalui media social (Facebook, Twitter, Website) dan juga secara offline
dengan bentuk kerjasama beberapa pihak sekolah. Tujuan ini berfungsi untuk
menarik minat pasar Villa 2000.
Berdasarkan pengamatan penulis, dalam penerapan strategi pemasaran
pihak Villa 2000 selalu menyajikan informasi demi mendapatkan respon yang
baik demi terciptanya strategi pemasran yang efektif. Bahwa strategi
merupakan rencana yang mengkhususkan pada tujuan organisasi, secara
umum dapat dikatakan bahwa strategi sangat penting bagi sebuah perusahaan
agar mencapai tujuan demi kesuksesan yang sudah direncanakan secara
bersama-sama. Dengan melakukan hal tindakan dalam melakukan
pemasarannya, Villa 2000 selalu menyebarkan informasi melalui media social
dalam hal promosi, sehingga disini terlihat mengapa dari sejak awal
penggunaannya Villa 2000 tetap menggunakan media online dalam
mempercayakan pemasarannya agar tepat sasaran.
Tahap akhir dari strategi media relations adalah evaluasi strategi.
Evaluasi merupakan keharusan manakala satu program/kegiatan sudah
diselesaikan. Melalui evaluasi itulah bisa diketahui bagaimana efektivitas
program/kegiatan dalam mencapai tujuan organisasi. Bahkan, evaluasi juga
yang digunakan untuk memutuskan apakah satu program atau kegiatan
dilanjutkan atau dihentikan.
93
Kesimpulanya, Villa 2000 telah memperhatikan beberapa faktor yang
menjadi dasar pengevaluasian strategi seperti yang telah dijabarkan diatas
bagaimana Villa 2000 melakukan perencanaan awal pada tahap promosi
sehingga mencapai target dengan tim work yang baik, kemudian dalam hal
pelaksaan yang sudah dijabarkan di atas bahwa dalam pelaksanaanya Villa
2000 telah melakukan dua tahap dalam pelaksanaannya, yang pertama adalah
meninjau factor internal perusahaan, apakah pihak internal sudah menjalankan
tugas sesuai prosedur. Kemudian yang kedua adalah meninjau faktor eksternal
yaitu dari sisi konsumen pemakai jasa yang disini adalah siswa didik, apakah
pelatihan yang diterapkan sudah mampu berjalan dengan standar yang mereka
miliki.
94
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pengamatan penulis mempelajari dan menganalisis dari hasil
penelitian dalam skripsi ini yang berjudul Strategi Komunikasi Villa 2000 Football
Academy dalam Pemasaran Produk Akademi melalui Media Internet, maka
disimpulkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh Villa 2000 Football
Academy telah memperhatikan kedua belah pihak yaitu pihak internal dan pihak
eksternal. Strategi komunikasi yang diterapkan oleh Villa 2000 Football Academy
juga telah sesuai dengan tahapan strategi yang ada, yakni perencanaan strategi,
implementasi strategi dan evaluasi strategi. Strategi yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Perencanaan Strategi
Pada tahapan ini Villa 2000 Football Academy melibatkan seluruh pihak staff
dan pelatih dalam setiap perencanaan promosi agar sesuai dengan kemauan
perusahaan demi kesuksesan rekruitmen siswa baru. Villa 2000 Football Academy
dalam melakukan perencanaan strategi, dilakukan ketika mengadakan meeting yang
diadakan sebulan sekali guna memonitoring strategi pemasaran yang telah dilakukan
sekaligus mengevaluasi strategi yang telah dijalankan selama sebulan terakhir.
95
2. Implementasi Strategi
Villa 2000 melakukan beberapa tahapan dalam pelaksanaannya yaitu:
Pertama Push Strategy, dalam hal ini Villa 2000 Football Academy lebih
mengarahkan kepada strategi komunikasi yang terfokus pada pihak internal
perusahaan demi menjaga konsistensi sumber daya manusia yang ada. Kedua Pull
Strategy, dalam hal ini Villa 2000 Football Academy mengupayakan meraih khalayak
baru yang gunanya adalah untuk menambah rekruitmen siswa baru demi kemajuan
Villa 2000 Football Academy. Ketiga Profile Strategy, dalam hal ini Villa 2000
Football Academy melakukan strategi komunikasi untuk mempertahankan
kepercayaan pelanggan. Komunikasi yang dijalankan oleh Villa 2000 pada hal ini
dilakukan melalui pendekatan secara rutin dengan melakukan komunikasi melalui
media social secara efektif melalui website, twitter dan facebook tentang
perkembangan anak didik yang berlatih di Villa 2000. Menciptakan pelanggan yang
loyal adalah inti dari setiap bisnis, dimana dalam hal ini terdapat dua jenis program
yaitu program frekuensi dan program pemasaran klub.
Program frekuensi, program ini diwujudkan Villa 2000 Football Academy
melalui rapot yang diberikan selama enam bulan sekali sebagai catatan hasil dari
latihan siswa didik yang dinilai oleh setiap pelatih agar diketahui oleh para orang tua
sehingga mendapatkan penilaian tersendiri dari para orang tua dalam pelatihan yang
telah diberikan kepada anak mereka. Program Pemasaran Klub, program ini
diwujudkan Villa 2000 Football Academy melalui pembuatan akun media social
seperti website, twitter, facebook.
96
3. Evaluasi Strategi
Pada tahap ini Villa 2000 Football Academy melakukannya sesuai dengan tiga
tahapan dasar dalam mengevaluasi strategi, yaitu melakukan perencanaan sesuai
dengan keputusan bersama yang dilakukan demi kemajuan Villa 2000, kemudian
meninjau faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar strategi, serta
melakukan monitoring dari setiap pemasaran yang telah dilakukan. Hasil dari
evaluasi yang didapatkan kemudian dijadikan sebagai tolak ukur berhasil atau
tidaknya strategi komunikasi yang dilakukan Villa 2000 Football Academy dalam
pemasarannya.
B. Saran
Saran penulis kepada Villa 2000 Football Academy yaitu:
1. terus tingkatkan kerja sama antar semua SDM yang ada di Villa 2000
Football Academy agar tercipta hubungan yang dinamis serta kekeluargaan
yang lebih baik.
2. Untuk divisi marketing berserta tim kerja yang melakukan pemasaran teruslah
melakukan pekerjaan dengan menggunakan komunikasi yang menarik dalam
setiap penyampaiannya seperti yang sudah dikerjakan selama ini demi
kemajuan Villa 2000 Football Academy.
3. Kepada pimpinan Villa 2000 Football Academy pengaturan jam kerja juga
harus lebih diperhatikan, sebab jika pekerjaan terlalu diforsir maka kualitas
informasi tentang produk akademi Villa 2000 dalam melakukan setiap
97
pemasaran akan menurun suatu hari nanti, meskipun yang penulis ketahui
bahwa dalam system kerja perusahaan ini berdasarkan target.
4. Saran terakhir adalah kepada peniliti selanjutnya yang ingin menjadikan
penelitian ini sebagai referensi bahan penelitiannya, maka diharapakan untuk
lebih kritis terhadap permasalahan yang diteliti. Serta mengembangkan materi
yang sudah ada dalam skripsi ini. Sebab penelitian ini masih jauh dari
sempurna, tentunya ada kesalahan dan kekurangan didalamnya.
98
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Cangara, Hafied. Perencanaan dan Strategi Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2013.
David, Fred R. Manajemen Strategi dan Konsep, Jakarta: Prenhalindo, 2002.
Darmastuti, Rini. Media Relations konsep, strategi, dan aplikasi, Yogyakarta: Andi,
2012.
Effendy, Onong Uchana. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi, Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2003.
Fill, Chris. Marketing Communication, Prentice Hall Inc, 2004.
Iriantara, Yosal. Media Relation ‘Konsep, Pendekatan, dan Praktik, Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2005.
Kottler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran Edisi 12, Jakarta: PT.
Indeks, 2008.
Kottler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran Edisi 13, Jakarta:
Erlangga, 2008.
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2007.
Moloeng, Lexy J. Metodologi Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002.
Morrisan. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta: Kencana, 2014.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008.
Rahayu, Iin Tri dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi dan Wawancara, Malang:
Bayumeda, 2004.
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Press, 2007.
99
Ruslan, Rosadi. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2006.
Suharmisi, Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :
Rinneka Cipta, 2002.
INTERNET
http://www.villa2000.net/?page_id=43
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UM{)SYARIF HIDAYATULLAH JAKAIITA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIJl. lr. t-lWebsite: dekrveltir'iilk rr
wwffi %:
.luanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesiaw\\ ! idkltrni;,rl(arla.rc idE-lDail
'Ielepon/Fax : (021) 7.132728 / 747{13530
Nornor : I In 0l /Fs/pp.00 .gtlw\U 5
Larnp :l(satu)bundelHal : Bimbingan Skripsi
.Takarta,6 Maret 2015
Bobby Gunawan11100s1000127Komunikasi dan Penyiaran IslanlX (Sepuluh)081906414796Strategi Komunikasi Villa 2000 Football Academy dalarr-r
Pemasaran melalui Sosial Network.
Nama :
Nomor Pokok :
Junrsan/Konsentrasi:Semester :
Telp. :
Judul Skripsi :
Tembusarr :
1. Dekan2. Ketua.Iurusan Kornunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Kepada Yth.Drs. Masran, M.Ag.Dosen Faktiltas Ilmu Dakwah dan Ilmu I(on-runikasiUIN Syarifl-Iid ayatullah Jakarta
A.t.:t t I an t tr' tt I ui kntr W r. Wlt.
Bersama ini karni sampaikan outline dan naskah proposal skripsi yang dia.jukan olehmahasiswa Fahr,rltas llmu Dal<wah dan Ilmu I(omunikasi UN Syarif Flidayatullah .lal<artasebagai berikut,
Kami mohon kesediaannya untuk men-rbimbing mahasiswa tersebut dalampenyusllnau dan penyelesaian skripsinya selama 6 (enam) bulan dari tar-rggal 17 Maret 2015s.d 17 September 2015.
Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima hasih.
Wass alamu' alaikum Wr. Wb.
an.Dekan,Wakil Dekan Bidang Akadenrili
Supa
KEMENTERIAN AGAMAUNTVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fax : (021) 7 432728 I 7 47 03580Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputar 15412 Indonesia Website: qlrr'.lidkonr rrrrLikt.trc.irl, E-ntail ; iitlk-orr'{iurnjkt.ac id
?w www.wwww
NomorLampiranHal
: Un.0r/F5 tpp.oo.qtyil Dots
: Izin Penelitian (Skripsi)
I(epada Yth,Villa 2000 Football Acaden-rydi
Tempat
As s alamu' alaikum Wr. ltb.
Dekan Fakultas Dakwah dan IlmuJakarla menerangkan bahwa:
Jakarta,J September 20 1 5
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemesterJurusarVKonsentrasiAlamatTelp.
Bobi Gunawan1110051000127Jakarta, 06 April 1992XI (Sebelas)I(omunikasi dan Penviaran islam
085692323048
adalah benar mahasiswa Fakultas Dakwah dan llmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalam rangkapenulisan skripsi berjudul Strategi Kontunikasi Villa 2000 Football AcatJenty tlalantPemasaran Produk Akadenti melalui Sosial lVent,ork.
Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya Bapak/rbu/Sdr. dapatmenerima/mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan kegiatandimaksud.
Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih.
Was s al amu' al a ikum Wr. Wb.
Tembusan :
l. Wakil Dekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusan/Prodi. Komunikasi dan Penviaran Islam
f Subhan, MAq601 10 199-t03 I !004
F{}{'TBALL frLI}S
SURAT KETERANGAN
Yang berhnda tangan dibawah ini, Mmcomm Manager Villa 2000 Faotball Aeademy,
menyatakan bahwa
Nama : BobbyGr"marran
NIM :1110051000127
Universitas : IJIN SyarifHidayatullah.Iakarta
Fakultas : Dakwah dan Komunikasi l KPI
Yang bersangkutan adalah benar telah melakukan kegiatan observasi dalam rangka
untuk kegiatan sLripsi yang berjudul "Strategl Komunikasi Villa 2AA0 Football Aeademy
dalam Femasaran Froduk Ak*dcmi Melal*i'So"ttaj .lfefwtirff '.
Deurikiaa surat keteraagaa ini kami bua! unhrk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Marketins ffiffinunication
Manager
A:?tnA'r
\Noor Arief -budiman
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Informan : Noor Arief Budiman, SH
Jabatan : Marketing Communication Manager Villa 2000 FC
Tanggal : 16 Juni 2015
Waktu & Tempat : 19.00 – Selesai
JL. Sinta Raya, Blok DA/4 Villa Pamulang, Tangerang Selatan
No Pertanyaan
1 Perencanaan Strategi
a) Apakah tujuan dari didirikannya Villa 2000 football academy?
Villa 2000 FC memiliki tujuan untuk menjadi klub professional
dengan kompetensi Internasional dan berorientasi dengan bisnis
melalui pembinaan usia muda yang sistematis.
b) Bagaimana Strategi komunikasi Villa 2000 football academy dalam
mencapai tujuan?
Memperbanyak promosi melalui media social seperti Facebook dan
twitter Official Club selain itu juga bekerja sama dengan goal.com
Indonesia untuk promosi media online. selain online juga promosi
melalui media internal Club di www.villa2000.net dan media cetak
dengan bekerja sama dengan Harian Bola.
c) Bagaimana Strategi Villa 2000 memperoleh siswa yang berkualitas?
Tidak ada strategi khusus, bagi kami semua siswa yang masuk
memiliki potensi untuk menjadi pemain berkualitas dan berbakat
setelah diracik dengan tim dan pelatihan yang kami miliki dengan
pengalaman yang menghuni dan berlatih secara rutin.
d) Siapa sajakah yang terlibat untuk merumuskan strategi tersebut?
Dalam perencanaan strategi untuk melakukan sebuah promosi seperti
yang saudara pernah hadiri dan ikuti ketika sedang diadakan rapat
yaitu oleh Direktur Teknik dan dibantu dengan para jajaran pelatih
Villa 2000 FC dan seluruh staff anggota memberikan usul dalam
setiap penyampaiannya demi tercipta nya pemasaran yang dapat
menarik minat guna menambah siswa didik baru.
e) Apakah ada kerja sama dengan sekolah formal lainnya? (SD, SMP,
SMA)
Dalam hal menjalin relasi kerjasama, kita bekerja sama dengan
sekolah SMP & SMA Muhamadiyah 22 dan SMP Darul Hikmah.
Bagaimana bentuk kerja sama yang dilakukan oleh Villa 2000?
Bentuk kerja sama yang kita berikan melalui pemberian
beasiswa bagi siswa berprestasi dalam nilai kegiatan eskul olah
raga dari sekolah tersebut.
f) Siapakah menurut anda yang menjadi sekolah bola pesaing terberat di
Villa 2000? Dan bagaimana anda menyikapinya?
tidak ada pesaing terberat karena semua team ssb memiliki karakter
masing masing dari sistem pelatihan dan bentuk cara pemasaran yang
dilakukan untuk memikat konsumen.
2 Implementasi (Pelaksanaan)
a) Bagaimana proses implementasi dari penerapan strategi komunikasi
yang dilakukan Villa 2000?
Dari proses pelaksanaan nya kami selalu memberikan kabar secara
langsung dari kegiatan yang sedang kami lakukan. semisal dari
pertandingan uji coba melawan timnas U-17, ataupun turnamen yang
diikuti melalui media sosial yang kami gunakan. Ini berguna untuk
menjaga kepercayaan konsumen kami yang sudah mendaftar di Villa
2000 ini.
Bagaimana penggunaan internet melalui website?
setiap ada peristiwa yang terjadi tentang prestasi yang diraih
anak didik kami, Manajemen memberikan rilis resmi melalui
web site
Bagaimana penggunaan internet melalui Facebook?
Find Page Facebook Villa 2000 FC khusus untuk memberikan
promosi melalui foto kegiatan.
Bagaimana penggunaan internet melalui Twitter?
Pada media social Twitter kami lebih banyak untuk update
kegiatan secara live dan hasil pertandingan dari event yang
dijalani anak didik Villa 2000 FC.
b) Bagaimana proses penerapan dari pelaksanaan strategi komunikasi?
apakah menemui hambatan?
Sejauh ini tidak ada hambatan yang berarti karena kami sudah terbiasa
promosi melalui media social dan kita pun juga merekrut admin yang
menangani web, FB dan twitter.
c) Adakah rencana yang belum tercapai oleh Villa 2000 ditahun 2014?
sejauh ini masih berjalan sesuai rencana
3 Evaluasi
a) Apakah murid-murid yang sedang melakukan pendidikan
merefrensikan Villa 2000 kepada orang lain?
iya tentu, banyak murid baru dari sekolah lain melihat teman bermain
mereka yang berlatih sepakbola disini sehingga mereka tertarik dan
datang bersama orang tua dan para orang tua pun menyampaikan
alasan mereka datang kesini dan bertanya tentang kelas-kelas untuk
pelatihan anak mereka.
b) Apa target dari villa 2000 Football Academy? Sudahkah mencapai
target ditahun 2014?
Kami memiliki target dari tahun 2014 dan sampai sekarang yang
belum kami capai adalah memperoleh perusahaan besar yang mau
menjadi sponsor kami dan itu adalah pekerjaan rumah kami yang
sekarang masih dilakukan guna memikat para investor besar utk
mensponsori sekolah bola ini.
c) Apa saja yang menjadi keunggulan dari Villa 2000 Football Academy
jika dibandingkan dengan sekolah bola lain?
kami memiliki lapangan latihan yang berkualitas dan memiliki akses
ke klub klub pro Indonesia yang tampil di ISL dan Divisi Utama Liga
Indonesia dibawah naungan PSSI berstandar pelatihan FIFA dan serta
jaringan pelatih yang berada di luar negeri khususnya Belanda
d) Bagaimana proses evaluasi dari penerapan strategi komunikasi yang
dilakukan?
Tetap dalam kegiatan rapat rutin setiap bulannya yang dibahas oleh
seluruh pengurus dan direktur teknik dan dilakukan evaluasi
penjabaran hasil dari penerimaan murid baru setiap bulannya guna
untuk melihat apakah sudah efektif cara pemasaran kami dibulan ini
atau bahkan sebaliknya.
Jika mengalami penurunan, apa sikap yang dilakukan Villa
2000 untuk mengatasi permasalahan tersebut?
jika mengalami penurunan kami lakukan promosi melalui
media sosial lebih rutin lagi dengan penambahan kuantitas
materi promo
Jika terdapat kenaikan atau pun sama dari penerimaan siswa
baru, bagaimana menjaga kualitas?
secara khusus tidak ada perbedaan strategi. bagi kami promosi
melalui medsos semuanya memiliki kuantitas dan hasil yang
tidak jauh beda.
e) Apa manfaat yang dapat diperoleh dari strategi komunikasi yang
diterapkan?
klub kami lebih dikenal oleh pecinta sepakbola tanah air karna dari
beberapa murid akademi yang di hasilkan mampu bermain di klub
Nasional bahkan sampai ke timnas U-17 serta kami bisa berbaur
dengan kelompok masyarakat yang tidak gemar sepakbola sekalipun.
Pewawancara Narasumber
Bobi Gunawan Noor Arif Budiman
Nama Responden : Ganesha Putera
Jabatan : Director Operations Football Academy Villa 2000
Tanggal dan Waktu : 9 Juli 2015, pukul 20.00 - Selesai
Tempat wawancara : Tempat Pelatihan Villa 2000 FC
JL. Sinta Raya, Blok DA/4 Villa Pamulang, Tangerang Selatan
1. (T) Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang sudah berjalan di Villa 2000?
Jawab:
strategi komunikasi yang sudah dilakukan dalam pemasaran melalui media internet dapat
dikatakan berhasil, karena kami sudah dapat dikenal beberapa stasiun Televisi yang
datang untuk meliput bagaimana system pelatihan kami yang berjalan di Villa 2000
setelah mereka mengetahui dari beberapa pemain timnas yang sudah berlaga membela
merah putih sehingga mereka pun mempunyai niatan untuk meliput kegiatan pelatihan di
Villa 2000. Dalam hal pengikut pun setelah kami memulai pemasaran melalui web,
facebook ataupun twitter kami sudah cukup banyak orang yang mengikuti seputar
informasi yang telah diberikan dalam laman tersebut.
2. (T) Apakah strategi komunikasi pemasaran berjalan sesuai dengan kemauan perusahaan?
Jawab:
strategi komunikasi yang sudah dilakukan oleh Villa 2000 sejauh ini sudah cukup dengan
apa yang sudah direncanakan, karena kami berhasil untuk diliput salah satu stasiun
swasta yang menjadikan tempat pelatihan kami ini sebagai tempat untuk mereka meliput
berita tentang seputar perkembangan sepakbola di Indonesia tentunya dalam
pengembangan bakat usia muda. Secara tidak langsung mereka sudah merefrensikan
Villa 2000 kepada seluruh orang yang menonton acara tersebut. Selain itu laman web
kami di media social jadi menambah pengikut ya bisa dibilang ini adalah promosi gratis
tanpa harus membayar tapi kita bisa merasakan manfaatnya dalam ketertarikan orang
untuk tahu seperti apa Villa 2000 itu.
3. (T) Bagaimana cara bapak mengenalkan akademi ini agar bisa diketahui oleh
masyarakat?
Jawab:
Melalui media konvensional seperti iklan yang setiap minggunya selalu dilakukan
tinjauan oleh divisi Marketing communication dengan menjelaskan melalui:
Website : www.Villa2000.net
Facebook : Akademi Sepakbola Villa 2000 FC
Twitter : @villa2000FA
Awal beriklan atau memasarkan melalui website, dan untuk saat ini juga masih
menggunakan website (social network) karena lebih menuj ke sasaran audience. Dimana
dalam promosi nya kami menjelaskan beberapa fasilitas pelatihan yang kami miliki
seperti tekhnikal department (latihan dan penyegaran), operasional department
(transportasi, konsumsi, logistic), dan kegiatan below the line (event, football manager,
coaching klinik).
4. (T) Bagaimana peran divisi marketing dalam memajukan Villa 2000?
Jawab:
karena villa 2000 juga sama seperti perusahaan pada umumnya hanya dalam hal ini
perusahaan ini bergerak dibidang pelayanan jasa, dimana jasa itu adalah pembelajaran
dalam cara bermain dan tehnik mengolah bola. Maka dari itu di divisi marketing ini kami
mempercayakan kepada saudara Arif yang sudah pasti saudara kenal sebagai ketua atau
marcomm manager yang mengurus beberapa tim dalam setiap pemberian informasi
pemasaran melalui media internet yang kami gunakan, dimana tim ini terdiri dari
beberapa orang yang ahli dibidang pemasaran seperti website, dan medsos lainnya.
Misalkan dalam setiap pertandingan persahabatan atau bahkan acara yang sedang diikuti,
bagian dari setiap tim inilah yang bertanggung jawab memberikan informasi secara
mendalam bagi pembuka situs atau bagi siswa didik kami di akademi yang tidak ikut
dalam acara tersebut. ‘Ya intinya live streaming lah tiap menit ke menitnya selalu
diupdate’.
5. (T) Bagaimana cara mempertahankan konsistensi kinerja staff dan pelatih di Villa 2000?
Jawab:
Untuk menjaga konsistensi biasanya kami melakukan pendekatan secara personal.
Pendekatan ini kami lakukan dengan tidak terlalu menekan hal yang terlalu keras baik
dalam hal promosi atau pelatihan terhadap siswa didik. Komunikasi yang baik pun tetap
kami jaga agar hubungan antar staff, pelatih dan siswa didik dapat terjalin dengan baik,
hal itu sangat berpengaruh terhadap konsistensi kinerja kami. Tidak jarang dalam jangka
waktu dua bulan sekali kami sering melakukan kegiatan bersama untuk menjaga
royalitas, kegiatan ini perlu dilakukan supaya kinerja kami dapat terjaga dan tidak terlalu
memaksakan dalam melakukan semua kegiatan yang ada di villa 2000.
6. (T) Strategi apa yang digunakan Villa 2000 dalam memasarkan produk akademi agar
menarik peminat?
Jawab:
selain dalam hal pemasaran melalui internet, kami juga bekerja sama dengan majalah
harian bola goal.com, ya biar kami bisa memikat orang dari luar Jakarta bahkan sekalipun
investor yang tertarik sepakbola untuk mensponsori sekolah bola villa 2000 ini agar
mampu membiayai setiap turnamen resmi yang tentu membutuhkan biaya besar dalam
setiap pendaftarannya agar kami mampu bersaing di divisi utama Liga Super Indonesia
(LSI) tentunya, jadi bukan hanya kami yang menciptakan pemain untuk tim-tim di liga
tersebut bahkan kami bisa ikut untuk berkompetisi dan bertanding melawan tim dari
daerah lain dengan pemain dari akademi kami sendiri. Bisa dibilang bukan hanya liga
antar kampung atau daerah melulu lah, syukur-syukur ketika kami dapat tanding dan
mampu tampil di televisi dalam pertandingan tersebut jadi banyak orang yang tau bahwa
di kota tangerang selatan ada Tim sepakbola Villa 2000 jadi banyak para orangtua yang
mempercayai kami untuk pelatihan anak mereka. Karna sekarang Liga tersebut ditutup
jadi kami masih tetap mengandalkan para alumni akademi sebagai pemikat dari daya
promosi yang kami gunakan dalam pemasaran ini.
7. (T) Bagaimana bentuk promosi pemasaran lainnya yang dilakukan oleh Villa 2000,
misalnya ada bentuk promosi yang dilakukan melalui brosur atau spanduk?
Jawab:
Kalau soal pemasaran kita hanya mempromosikan akademi ini melalui social network.
Kalau promosi seperti potongan harga itu tidak ada, kecuali kepada siswa sekolah SMP
dan SMA muhammadiyah, karena kita mempunyai kerjasama. Untuk yang lainnya kita
mempromosikan siswa-siswa di akademi ini menjadi pemain timnas, karena sudah
banyak pemain dan alumni-alumni villa 2000 yang kita promosikan kesana. Melalui
promosi ini juga sudah banyak yang mendaftar ke akademi ini, tanpa harus ada promosi
lainnya. Kalau melalui brosur, spanduk, dll, kita belum menggunakan karena kita masih
focus beriklan lewat internet yang sampai saat ini masih efektif untuk mempromosikan
Villa 2000.
8. (T) Apakah dalam perencanaannya Villa 2000 menemui hambatan dalam proses
pemasaran?
Jawab:
setiap usaha entah itu usaha dalam hal apapun pasti saja ada hambatan yang datang tanpa
direncanakan, tergantung bagaimana tim kami menyikapi persoalan dari masalah
tersebut. Namun dengan perencanaan yang baik dan team work yang baik pula sewaktu
mempersiapkan suatu rencana hambatan sekecil apapun dapat diminimalisir.
(T) Contoh hambatannya seperti apa yang pernah terjadi ketika dalam pemasaran?
Jawab:
sewaktu-waktu kita pernah mengundang seorang asisten pelatih Lois van gaal dari
belanda dan kita atur waktu untuk menghadiri coaching clinic U-17 Indonesia di GBK.
Ketika kami menunggu dan sampai di terminal kedatangan bandara Soetta kita pernah
terkecoh ketika banyak rombongan dari warga belanda yang transit sedangkan kami kira
pesawat yg telah dinaiki rombongan tersebut sama dengan yang dinaiki oleh pelatih
tersebut dan sudah menuju ke dalam bis rombongan tur mereka di terminal soetta
sehingga kita pun tidak bisa menghubungi pelatih tersebut karna hp beliau mungkin
sedang disilent, dengan berpikir tenang dan menunggu sejenak dan bertanya ke bagian
informasi bandara ternyata pesawat yang beliau tumpangi mengalami penundaan
sedangkan kami sudah mengundang dari pihak majalah yang sudah bekerjasama dengan
Villa 2000 untuk meliput acara tersebut guna masuk dalam halaman awal. Padahal
diwaktu yang bersamaan pihak dari majalah tersebut sudah menunggu lama beserta tim
liputannya dan dengan tenang kami menjelaskan situasinya dengan alasan macet,
maklum biar kami tidak malu dengan media partner kami. Tak lama berselang pelatih
tersebut keluar dari pintu terminal kedatangan dan akhirnya masalah yg ditakutkan dapat
teratasi dengan tenang dan berjalan sesuai rencana.
9. (T) Bagaimana implementasi (pelaksanaan) strategi pemasaran tersebut?
Jawab:
sejauh ini terlaksana dengan baik dalam kajian pemasaran yang sudah kami lakukan,
kami mendapatkan feedback yang baik dari para orang tua yang mempercayakan kami
dalam pelatihan anaknya ditempat kami. Dari informasi yang sudah kami sampaikan
dalam bentuk setiap promosi melalui surat edaran yang terlampir bersama buku spp
setiap kali para orangtua membayar spp bulanan dan serta infomasi mengenai Villa 2000
melalu medsos lainnya seperti website resmi kami di www.villa2000.net yang selalu
memberikan jadwal kegiatan pelatihan di villa 2000, dan facebook kami yang selalu
menampilkan foto dari setiap latih tanding anak mereka dengan ssb lainnya. Maklum
orang tua jaman sekarang sudah mengenal dan mengikuti semua aplikasi yang sudah
kami gunakan dalam setiap kami berinformasi.
10. (T) Bagaimana langkah Villa 2000 terkait pengevaluasian strategi yang sudah berjalan,
apakah yang menjadi prioritas villa 2000 dalam proses evaluasi tersebut?
Jawab:
untuk proses evaluasinya yang pertama kami lakukan adalah pelaksanaan program
kegiatan yang baru saja dijalankan, kita akan evaluasi setelah acara pelaksanaan selesai
dan evaluasi dari pihak internal yaitu orang tua. Semisal setelah anak didik kami setelah
berlatih di tempat kami, apakah mereka masih saja membantah setiap kali para orangtua
menyuruh karna kami bukan hanya mengajarkan cara bermain sepakbola tetapi juga kita
mengajarkan mereka disiplin dan patuh dalam setiap perintah yang diberikan. Ketika
mereka berlatih disini kami mengajarkan untuk selalu disiplin dalam setiap instruksi yang
diberikan, dan dalam hal di rumah pun kami ingin mereka untuk tetap begitu. Dalam hal
pemasaran yang kita lakukan juga sama hal nya dengan berlatih, apakah kegiatan yang
sudah kita lakukan dalam hal promosi bisa memunculkan banyak peminat baru. Seperti
hal nya tahun kemarin yang kami sudah targetkan bahwa harus mencapai 150 orang
siswa baru dan setelah dievaluasi dari buku besar penerimaan murid kami berhasil
mencapai target 153 dan ditahun 2015 kami sudah menargetkan ulang bahwa harus
mencapai 250 orang pada tahun ini dan semoga keberhasilan ditahun kemarin bisa terjadi
lagi ditahun ini. Selain menargetkan peningkatan dalam jumlah siswa didik baru, Villa
2000 juga tak lepas dari target yang sudah direncanakan pada tahun 2014 untuk
mendapatkan investor guna memberikan dana nya agar kami bisa berlaga di liga ternama
dan mensponsori kami untuk pembesaran tempat pelatihan dari villa 2000 ini
11. (T) Tindakan apa yang dilakukan Villa 2000 setelah mengetahui hasil dari evaluasi?
Jawab:
kalau berbicara tentang tindakan yang kami inginkan tentunya apa yang sudah menjadi
target kami ditahun lalu dan tercapai tentu sangat membanggakan, secara Villa 2000 baru
tiga tahun kebelakang ini (2012) baru menggunakan media internet sebagai media baru
yang sudah dipercaya dalam melakukan setiap pemasaran dan promosi yang dilakukan
menjadi kebanggan tersendiri bagi kami atas pencapaiannya ditahun sebelumnya. Tentu
saja kami akan mempertahankan dan terus melakukan promosi demi menjaga eksistensi
sekolah bola ini demi menjadi sekolah bola terbaik di Indonesia bahkan sampai pada
tingkat Asia sekalipun dengan bibit pemain yang berkualitas dari hasil pelatihan kami.
12. (T) Apa yang menjadi tolak ukur dari bapak terhadap kesuksesan dari Villa 2000?
Jawab:
kami seluruh official tim Villa 2000 merasakan sukses apabila salah satu anak didik kami
dapat berhasil melenggang bermain dan meneruskan pendidikan berlatih dengan tim dari
luar Negara Indonesia dan mampu untuk tampil dikompetisi elit dunia dengan
menggunakan kostum kebanggaan tim tersebut, ya walaupun memang tidak ada yang
tahu dia berasal dari tempat pelatihan kami namun kami tetap bangga dan menjadi asset
dari lulusan akademi kami dan menjadikan anak itu sebagai halaman awal situs web
kami.
Foto Kegiatan Meeting Dalam Perencanaan Strategi yang Dilakukan Oleh Semua Pihak
Internal Villa 2000 Football Academy
Foto Kegiatan Pada Tahap Evaluasi Strategi Yang Dilakukan
Villa 2000 Football Academy
Foto Peneliti Dengan Narasumber