mineral
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
Mineral-mineral yang termasuk dalam kelompok ini secara umum mempunyai karakteristik indeks bias, relief tinggi, BF kuat, pecahan yang tidak teratur dan sudut optik (2V) yang besar. Mineral yang termasuk kelompok olivin yaitu : forstterite, olivin, fayalit, monticellit. Dengan sifat-sifat :
FORSTERITE ( orthorombic 2V=850-900 )Warna : tidak berwarnaBentuk : kristal euhedral sampai anhedralRelief : tinggiPleokroisme : -Indeks bias : n mineral > n balsam Belahan : fracture yang tidak teratur umumBirefringence : kuat, teratas orde keduaKembaran : -Sudut pemadaman : paralel Orientasi optis : length slowSumbu optis : dua (biaxial)Tanda optis : positif
OLIVIN ( orthorombik 2V=700-900 )Warna : tidak berwarnaBentuk : kristal anhedral dengan polygonal dan dalam fenokrisRelief : tinggiPleokroisme : -Indeks bias : n mineral > n balsam Belahan : paralel yang tidak sempurna dengan (001), fracture yang tidak teratur umumBirefringence : kuat, teratas orde keduaKembaran : kadang-kadang didapatkan Sudut pemadaman : paralel Orientasi optis : length slowSumbu optis : dua (biaxial)Tanda optis : positif atau negatif
FAYALITE ( orthorombik 2V=470-540 )Warna : tidak berwarna sampai kekuningan atau netralBentuk : euhedral, kristal anhedral Relief : sangat tinggiPleokroisme : lemahIndeks bias : n mineral > n balsam Belahan : tidak sempurna dalam satu arah (010)Birefringence : kuatKembaran : -Sudut pemadaman : paralel Orientasi optis : length slowSumbu optis : dua (biaxial)Tanda optis : negative
MONTICELLITE (orthorombic 2V=750-800 )Warna : tidak berwarna sampai kekuningan atau netralBentuk : granular aggregat dari kristal anhedral sampai subhedral, kristal prismatik euhedral Relief : agak tinggiPleokroisme : -Indeks bias : n mineral > n balsam Belahan : paralel yang tidak sempurna dengan (010)Birefringence : sedang, merah orde pertamaKembaran : -Sudut pemadaman : paralel Orientasi optis : length slowSumbu optis : dua (biaxial)Tanda optis : negatif
21. HORNBLENDE Warna kehijauan/kecoklatan, pleokroisme kuat (dikroik/trikroik), belahan 1 arah atau 2 arah 120o, bentuk prismatik (biasanya memanjang), gelapan miring 12-30o
Mineral hornblende merupakan mineral pembentuk batuan beku yang berwarna kehijauan/kecoklatan. Kenampakan warna tersebut dapat dilihat melalui mikroskop polarisasi. Berdasarkan Proses pembentukan mineral pada Bowen Reaction Series mineral ini terletak pada deret discontinuous pada deret ini mewakili formasi mineral ferro-magnesium silicate dimana satu mineral berubah menjadi mineral lainnya pada rentang temperatur tertentu dengan melakukan reaksi dengan sisa larutan magma. Mineral Hornblende (termasuk mineral Amphibole) terbentuk setelah mineral Piroksen, sekitar 11000C, mineral yang mengandung kalsium (CaFeMgSiO) terbentuk dan pada kisaran suhu 9000C. Pada proses pembentukan mineral Hornblende tekanan yang ada tidak terlalu besar, sedangkan mineral Hornblende bentuknya lebih prismatic atau memanjang. Sehingga mineral ini sering ditemukan berukuran lebih besar dibandingkan mineral lain yang ada disekitarnya. Hal menunjukan bahwa mineral ini lebih dulu terbentuk oleh karena itu mineral ini mempunyai cukup ruang untuk terbentuk sebelum mineral-mineral lain terbentuk (belum terdapat ubahan). Dari bentuk mineral yang euhedral dapat diketahui (sejalan dengan ukuran) mineral ini terbentuk terlebih dahulu karena bidang batas mineral tidak dipegaruhi oleh mineral lain sehingga bidang batasnya terlihat tebal, kemudian terdapatnya pecahan pada mineral ini menunjukan bahwa pada deret discontinuous mineral ini terletak pada awal pembentukan karena pada awal pembentukan ini mineral belum mempunyai resistensi yang tinggi sehingga mudah terbentuk pecahan dan mineral ini terdapat pada batuan beku basa hal ini dikarenakan mineral ini terbentuk lebih dulu (semakin keatas sifatnya semakin basa dan semakin kebawah semakin asam).
Mineral Pembentuk batuan Beku
KUARSA
Warna : colourless Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : anhedral
Belahan : tidak ada
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : sangat rendah.
Warna Interferensi : putih/sedikit kuning orde pertama
Gelapan : paralel
Sudut gelapan : parallel, 00
Kembaran : tidak dapat teramati
Dwi bias : nγ – nα = 0,009
Sifat pembeda : relief rendah, dwi bias rendah, tidak ada belahan, uniaxial positif
Keterdapatan : dapatditemukan pada batuan beku,sedimen dan metamorf
ORTHOKLAS
Warna : colourless
Pleokroisme : tidak ada Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : hadir dalam bentuk fenokris, sub-anhedral
Belahan : satu arah
Indeks bias : n < n balsam.
Relief : rendah.
Warna Interferensi : putih & abu-abu orde pertama
Gelapan : paralel
Sudut gelapan : parallel, 00 – 120
Kembaran : Carlsbad
Dwi bias : nγ – nα = 0,008
Sifat pembeda : relief rendah, intermediet 2V, kembaran Carlsbad, berkas seperti awan,
Keterdapatan : granite, granodiorite, syenite, and batuan felsic, arkoses and batuan metamorf kontak dan regional
PLAGIOKLAS
Warna : colourless
Pleokroisme : tidak ada Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : euhedra atau anhedra, tabular
Belahan : dua arah
Indeks bias : n < n balsam.
Relief : rendah.
Warna Interferensi : putih & abu-abu orde pertama
Gelapan : inclined
Sudut gelapan : 120 – 190
Kembaran : polysintetic
Dwi bias : nγ – nα = 0.007-0.013
Sifat pembeda : relief rendah, kembaran polysintetic, biaxial,
Keterdapatan : semua jenis batuan beku dan metamorf, kadang dalam batuan sedimen
HIPERSTENE
Warna : tak berwarna sampai hijau pupus atau merah pupus.
Pleokroisme : trikroid Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : prismatik subhedral
Belahan : 1 arah
Indeks bias : n > n balsam..
Relief : tinggi.
Warna Interferensi : kuning-merah orde pertama
Gelapan : paralel
Sudut gelapan : parallel, 00
Kembaran : parang ada
Dwi bias : nγ – nα = 0,010 – 0,016
Sifat pembeda : pleokroisme pada hiperstene. Mirip dengan andalusit tetapi mineral hiperstene panjang – lambat sedangkan andalusit panjang – cepat.
Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa, pada batuan metamorfik regional high grade.
ENSTANTITE
Warna : colourless
Pleokroisme : trikroid Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : prismatik
Belahan : dua arah (88 dan 92)
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : tinggi.
Warna Interferensi : hijau muda orde pertama
Gelapan : paralel
Sudut gelapan : parallel, 00
Kembaran : jarang
Dwi bias : nγ – nα = 0,008 – 0,009
Sifat pembeda : dibedakan dari hiperstene yaitu tidak adanya pleokroisme sedangkan dari piroksen monoklinik adalah gelapan yang parallel.
Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa, pada batuan metamorfik regional high grade.
AUGITE
Warna : colourless, hijau pupus
Pleokroisme : tidak ada Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : prismatik pendek anhedral
Belahan : 2 arah (87 dan 93)
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : tinggi.
Warna Interferensi : biaxial positif
Gelapan : paralel
Sudut gelapan : 360-450
Kembaran : polisintetik
Dwi bias : sedang, nγ – nα = 0,021 – 0,025
Sifat pembeda : bedanya dengan diopsite adalah warnanya yang lebih gelap.
Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku subsilisik, seperti auganit, gabro, basalt, olivine, limburgit, peridotit, andesit piroksin, juga pada gneiss dan granulit pada tingkat metamorfisme tingggi.
DIOPSIDE
Warna : colourless sampai hijau pupus
Pleokroisme : tidak ada Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : prismatik subhedral
Belahan : 2 arah (87 dan 93)
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : tinggi.
Warna Interferensi : lebih besar dari orde kedua
Gelapan : paralel
Sudut gelapan : sudut gelapan maksimum pada bidang yang memotong parallel sumbu c dari -370 – -440. Pada arah yang menyilang sudut gelapan simetris dengan bidang belahan.
Kembaran : jarang ada
Dwi bias : nγ – nα = 0.018-0.034
Sifat pembeda : biaxial, warna nya hijau terang, belahan
Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa.
HORNBLENDA
Warna : coklat atau hijau Pleokroisme : kuning – hijau, biru – hijau, hijau, coklat
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : prismatik
Belahan : dua arah {110} pada 56o dan 124o.
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : agak tinggi.
Warna Interferensi : lebih besar dari orde kedua
Gelapan : inclined
Kembaran : jarang ada
Dwi bias : nγ – nα = 0.014-0.034
Sifat pembeda : biaxial, warna nya hijau terang, belahan
Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa.
BIOTIT
Warna : coklat, hijau kecoklatan atau coklat kemerahan Pleokroisme : colorless, light tan, coklat kehijauan pupus, pale hijau pupus, brown, hijau tua,
merah tua – coklat
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : tabular, euhedra
Belahan : satu arah
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : sedang – tinggi.
Warna Interferensi : hingga sampai orde ketiga-keempat
Gelapan : parallel
Kembaran : mungkin ada
Dwi bias : kuat, nγ – nα = 0,033 – 0,059
Sifat pembeda : biaxial, warna lebih gelap, gelapan “bird – eye”, gelapannya mendekati paralel, micaceous habit
Keterdapatan : tersebar luas pada batuan beku dan metamorf, dijumpai dentrital pada batuan sedimen
MUSKOVIT
Warna : colorless
Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : tabular, euhedra
Belahan : satu arah
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : sedang
Warna Interferensi : kebiruan-kehijauan orde kedua
Gelapan : parallel
Kembaran : jarang ada
Dwi bias : kuat, nγ – nα = 0,037 – 0,041
Sifat pembeda : biaxial, colorless, gelapan “bird – eye”, gelapannya paralel
Keterdapatan : tersebar luas pada batuan beku dan metamorf, dijumpai dentrital pada batuan sedimen
OLIVIN
Warna : colorless Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent -transparan
Bentuk : anhedra (batuan intrusif), euhedra (batuan vulkanik)
Belahan : tidak teramati
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : tinggi
Warna Interferensi : hingga orde ketiga
Gelapan : parallel
Kembaran : terkadang ada
Dwi bias : kuat, nγ – nα = 0,037 – 0,041
Sifat pembeda : dwibias lebih lemah, gelapan oblique
Keterdapatan : basalt, gabbro, peridotit, dunit
BRUSIT
Warna : colorless Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : fibrous
Belahan : satu arah,
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : sedang
Warna Interferensi : kuning dan oranye orde pertama
Gelapan : parallel
Kembaran : terkadang ada
Dwi bias : sedang, nγ – nα = 0,019
Sifat pembeda : belahan, anomali interferensi warna
Keterdapatan : serpentinit, batuan metamorf kalsit-brusit
MAGNETIT
Warna : hitam Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : opaque
Bentuk : euhedra – anhedra
Belahan : tidak ada
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : tinggi
Kilap : logam
Kembaran : tidak ada
Keterdapatan : batuan beku dan metamorf
SANIDIN
Warna : colorless Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : subhedra – anhedra
Belahan : satu arah,
Indeks bias : n < n balsam.
Relief : rendah
Warna Interferensi : putih orde pertama
Gelapan : parallel
Kembaran : kembaran Carlsbad
Dwi bias : lemah, nγ – nα = 0,005 – 0,008
Sifat pembeda : sudut axial kecil, bersih (tidak ada berkas awan)
Keterdapatan : rhyolite, tracyte, tuff,
MIKROKLIN
Warna : colorless Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : subhedra – anhedra
Belahan : satu arah,
Indeks bias : n < n balsam.
Relief : rendah
Warna Interferensi : putih orde pertama
Gelapan : parallel
Kembaran : kembaran polysinthetic
Dwi bias : lemah, nγ – nα = 0,007
Sifat pembeda : kembaran polysinthetic
Keterdapatan : granit, syenite, gneiss, batupasir, arkose
GARNET
Warna : umumnya colorless, kemerahan, abu-abu kehijauan Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : eubhedra – subhedra
Belahan : tidak ada
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : sangat tinggi
Warna Interferensi : tidak ada
Gelapan : tidak ada
Kembaran : tidak ada
Dwi bias : lemah
Sifat pembeda : bentuk butiran, relief tinggi, karakter isotropik
Keterdapatan : pegmatit, skis, kuarsit