metode sampling

Upload: ayunggrni

Post on 05-Oct-2015

83 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

laporan metode sampling

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMEKOLOGI UMUM

PERCOBAAN VIIMETODE SAMPLING BIOTIK UNTUK MENDUGA POPULASI HEWAN BERGERAK

NAMA: AYU ANGGRAENINIM: H41112007KELOMPOK: II (DUA) AHARI/TANGGAL: KAMIS/11 APRIL 2013ASISTEN: MASRAYANI SULAEMAN MUHAMMAD IQRAM

LABORATORIUM ILMU LINGKUNGAN DAN KELAUTANJURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2013BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangKepadatan populasi satu jenis atau kelompok hewan dapat dinyatakan dalam dalam bentuk jumlah atau biomassa per unit. Kepadatan populasi sangat penting diukur untuk menghitung produktifitas, tetapi untuk membandingkan suatu komunitas dengan komnitas lainnya parameter ini tidak begitu tepat. Untuk itu biasa digunakan kepadatan relatif. Kepadatan relatif dapat dihitung dengan membandingkan kepadatan suatu jenis dengan kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit tersebut. Kepadatan relatif biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase (Odum, 1971).Metode Capture-Recapture (tangkap-tandai-lepas-tangkap kembali-lepas) merupakan metode yang digunakan untuk menduga ukuran populasi dari suatu spesies hewan yang bergerak cepat seperti ikan, burung dan mamalia kecil. Metode Capture-Recapture cukup mudah dimana biasanya digunakan adalah metode Lincoln-Peterson. Individu yang ditangkap diberi tanda kemudian dilepaskan kembali dalam periode waktu yang pendek (1 hari). Setelah jangka waktu tertentu dilakukan penangkapan yang kedua yang kemudian diidentifikasi (Umar, 2013).Yang melatar belakangi dan mendasari dilakukannya percobaan ini yaitu agar kita dapat mengetahui lebih lanjut mengenai metode sampling biotik untuk menduga populasi hewan bergerak. Dimana dalam percobaan ini sampel yang digunakan adalah beberapa jenis serangga yang diperoleh di tempat pengambilan sampel dengan melakukan dua metode yaitu metode Capture-Recapture dan metode Removal Sampling (tanpa pengembalian).I.2 Tujuan PercobaanTujuan dari percobaan ini adalah :1. Untuk menduga / mengetahui populasi dari suatu areal dengan menggunakan metode Lincoln-Peterson dan metode Zippin.2. Melatih keterampilan mahasiswa dalam menerapkan teknik-teknik sampling organisme dan rumus-rumus sederhana dalam analisis populasi.

I.3 Waktu dan Tempat Percobaan

Percobaan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 April 2013, pukul 14:00 17:00 WITA, di Laboratorium Biologi Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar. Dan Pengambilan Sampel / data dilakukan di danau Universitas Hasanuddin, pukul 05:30 08:00 WITA.

BAB IIIMETODE PERCOBAAN

III.1 AlatAlat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sweeping net (perangkap serangga), botol sampel dan alat tulis menulis.

III.2 Bahan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tinta cina serangga (belalang Valanga sp, Lalat buah Drosophila melanogaster, semut merah Formica ruva dan kupu-kupu Papilio sp). III.3 Cara KerjaCara kerja dalam praktikum ini adalah:A. Di Lapangana. Metode Lincoln-Peterson1. Di tentukan suatu areal yang akan diamati.2. Penangkapan dengan hewan bergerak dilakukan dengan menggunakan sweeping net, sweeping net diayunkan kekanan dan kekiri setiap kali melangkah ( 10 langkah) setelah diayunkan jaring sweeping net digulung agar sampel yang telah tertangkap tidak lepas.3. Pengambilan dilakukan 3 kali di lokasi yang berbeda, sampel yang telah tertangkap di keluarkan dari sweeping net kemudian dikumpulkan lalu setiap sampel kemudian diberi tanda dengan tinta spidol warna merah setelah itu dilepaskan kembali.4. Penangkapan ke 2 dilakukan setelah selang waktu 24 jam, dilakukan penangkapan dengan sweeping net seperti pada penangkapan pertama. Semua hewan yang telah tertangkap dikumpulkan dan dihitung jumlahnya.5. Diperiksa apakah ada hewan yang ditandai pada penangkapan 1 tertangkap pada penangkapan ke 2 jika ada dihitung berapa jumlahnya dan dicatat.b.Metode Zippin1. Ditentukan suatu areal yang akan diamati.2. Penangkapan dilakukan dengan hewan bergerak dengan menggunakan sweeping net, sweeping net diayunkan ke kanan dan kekiri setiap kali melangkah ( 10 langkah).3. Dilakukan 3 kali pengambilan di lokasi yang berbeda kemudian dihitung berapa jumlah spesies yang tertangkap.B. Di Laboratorium a.Metode Lincoln - PetersonDilakukan perhitungan pendugaan populasi berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan dengan menggunakan metode Lincoln Peterson b.Metode ZippinDilakukan perhitungan pendugaan populasi berdasarkan data yangtelah diperoleh di lapangan dengan menggunakan metode Zippin

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Populasi diartikan sebagai suatu kumpulan kelompok makhluk yang sama spesies (kelompok lain yang individunya mampu bertukar informasi genetik), yang mendiami suatu ruang dan waktu tertentu, yang memiliki berbagai karakteristik yang unik sebagai milik kelompok(Odum, 1971).Capture Mark Release Recapture (CMMR) yaitu menandai, melepaskan dan menangkap kembali sampel sebagai metode pengamatan populasi dimana metode ini umumnya dipakai untuk menghitung perkiraan besarnya populasi. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Hal yang pertama dilakukan adalah dengan menentukan tempat yang akan dilakukan estimasi, lalu menghitung dan mengidentifikasinya dan hasilnya dapat dibuat dalam sistem daftar. Suatu populasi dapat pula ditafsirkan sebagai suatu kolompok makhuk yang sama spesiesnya dan mendiami suatu ruang khusus pada waktu yang tertentu (Resosoedarmo, 1990).Karakteristik dasar populasi adalah besar populasi atau kerapatan. Pengukuran kerapatan mutlak dilakukan dengan cara penghitungan menyeluruh yaitu cara yang paling langsung untuk mengerti berapakah makhluk yang di pertanyakan di suatu daerah dan menghitung semua makhluk tersebut. Metode cuplikan yaitu dengan menghitung proporsi kecil populasi pada rumus Paterson. Untuk metode sampling biotik hewan bergerak biasanya digunakan metode capture-recapture yang merupakan metode yang sederhana untuk menduga ukuran populasi dari suatu spesies hewan yang bergerak cepat seperti ikan, burung dan mamalia kecil. Metode Capture-Recapture di lakukan dengan mengambil dan melepaskan sejumlah kancing yang dianggap sebagai besarnya populasi yang ada menggunakan kancing hitam dan putih yang danggap sebagai populasi yang tersebar di alam (Resosoedarmo, 1990).Menurut Odum (1971) kadang-kadang ada beberapa hewan yang bersifat suka ditangkap (trap happy) atau susah (trap) menyatakan bahwa penerapan metode CMRR dengan asumsi- asumsi sebagai berikut :a. Hewan yang ditandai tidak terpengaruh oleh tanda dan tanda tidak mudah hilang.b. Hewan yang ditandai harus tercampur secara homogen dalam populasi.c. Populasi harus dalam sistem tertutup (tidak ada migrasi atau migrasi dapat di hitung).d. Tidak ada kelahiran atau kematian selama periode sampling.e. Hewan yang ditangkap sekali atau lebih, tidak mempengaruhi hasil sampling selanjutnya.f. Populasi sampling secara random dengan asumsi semua kelompok umur dan jenis kelamin dapat ditangkap serta semua individu mempunyai kemampuan yang sama untuk ditangkap.g. Sampling dilakukan dengan interval waktu yang tetap.Dari dua kali hasil penangkapan dapat diduga ukuran atau besarnya populasi (N) dengan rumus Peterson (Umar, 2013) yaitu:N/M=n/R atau N=(M)(n)/R.Dimana :N= besarnya populasi total.M= jumlah induvidu yang tertangkap pada penangkapan pertama. n= jumlah induvidu yang tertangkap pada penangkapan kedua. R= Individu yang bertanda dari penangkapan pertama yang tertangkap kembali pada penangkapan kedua.Untuk menduga populasi suatu hewan digunakan juga suatu metode yang disebut metode Zippin. Alat, bahan dan cara kerjanya sama dengan metode Peterson, tetapi dalam penangkapan pertama, hewan tidak ditandai dan tidak dilepas kembali ke habitatnya. Dan rumus yang digunakan dalam metode ini (Umar, 2013) yaitu:N = (n1)2 / (n1 n2)Dimana :N = jumlah inviduN1 = Jumlah hewan yang tak tertangkap pada penangkapan pertamaN2 = Jumlah hewan yang tak tertangkap pada penangkapan keduaSetelah perhitungan populasi dilakukan dengan rumus di atas kemudian dilakukan perhitungan kesalahan bakunya ata standart error (SE) dengan rumus (Umar, 2013) yaitu: SE = (n1)(n2)Setelah ditentukan kesalahan bakunya atau standar error nya kemudian ditentukan selang kepercayaannya dengan rumus (Umar, 2013) yaitu:N t (SE) Keterangan: t : Didapat dari tabel distribusi t, dalam hal ini sebesar 1,96N : Jumlah individu dalam populasi

Kerapatan populasi ialah ukuran besar populasi yang berhubungan dengan satuan ruang, yang umumnya di teliti dan di nyatakan sebagai biomassa individu. Sangat penting untuk membedakan kerapatan kasar dan kerapatan ekologik (kerapatan spesifik). Kerapatan kasar adalah biomassa persatuan ruang total, sedangkan kerapatan ekologik adalah individu biomassa persatuan ruang habitat dalam kejadian yang tidak praktis untuk menerapkan kerapatan mutlak suatu populasi. Dalam hal itu ternyata dianggap telah cukup bila diketahui kerapatan nisbi suatu populasi. Menurut Istianto (2007) Pengukuran kerapatan mutlak dilakukan dengan cara yaitu :1. Penghitungan menyeluruh yaitu cara yang paling mudah untuk mengerti berapakah makhluk yang di pertanyakan di suatu daerah dengan menghitung semua makhluk tersebut. 2. Metode cuplikan yaitu dengan menghitung proporsi kecil populasi (Peterson).Dalam sampling fauna, menentukan kepadatan mutlak itu seringkali tidak mungkin dilakukan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat indeks kepadatan yang umum digunakan untuk keperluan perbandingan. Indeks itu hanya dinyatakan sebagai jumlah individu per unit habitat atau jumlah inidividu per unit usaha, bukan lagi jumlah individu per unit luas (Soegianto, 1994).Ukuran populasi umumnya bervariasi dari waktu ke waktu yang biasanya mengikuti dua pola. Beberapa populasi mempertahankan ukuran populasi, yang relatif konstan sedangkan populasi lain berfluktasi cukup besar. Perbedaan lingkungan yang pokok adalah suatu eksperimen yang dirangsang untuk meningkatkan populasi tersebut. Penyelidikan tentang dinamika populasi, pada hakikatnya dengan keseimbangan antara kelahiran dan kematian dalam populasi dalam upaya untuk memahami di alam (Heddy, 1986).DAFTAR PUSTAKA

Heddy, S., 1986. Pengantar Ekologi. CV Rajawali, Jakarta.Istianto, M., 2007. Pengendalian Populasi Lingkungan Hidup. Vol. 5, No. 2, Halaman 22-23. Universitas Indonesia, Jakarta.

Resosoedarmo, S., 1990. Pengantar Ekologi. PT Remaja Rosdakarya, Jakarta.

Soegianto, A., 1994. Ekologi Kuantitatif. Penerbit Usaha Nasional, Surabaya.Odum, E., 1971. Dasar-Dasar Ekologi. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Umar, M. R., 2013. Penuntun Praktikum Ekologi Umum. Jurusan Biologi, Universitas Hasanuddin, Makassar.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANIV.1 HasilIV.1.1 Tabela. Tabel Pengamatan Metode Capture-RecaptureNo.ParameterJumlah

1.M127

2.n45

3.R1

Keterangan : M = jumlah individu tertangkap pada penangkapan pertama dan di tandai n = jumlah individu tertangkap pada penangkapan ke II (bertanda dan tidak bertanda)R = jumlah individu bertanda yang tertangkap pada penangkapan keduab. Tabel Pengamatan Metode Removal Sampling No.ParameterJumlah

1.n186

2.n228

Keterangan : n1 = jumlah hewan yang tertangkap dan tidak dilepaskan kembali pada penangkapan pertama n2 = jumlah hewan yang tertangkap dan tidak dilepaskan kembali pada penangkapan kedua

IV.1.2 Analisis Dataa. Metode Capture-Recapture1. Pendugaan populasiN = N = = 5715 2. Kesalahan BakuSE = SE = =