metode sampling quality control pada …repository.unika.ac.id/14553/1/14.i1.0050 mega putri...

31
METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA PEMERIKSAAN JALUR PRODUKSI BOTOL PET KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Mega Putri Parassari NIM : 14.I1.0050 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017

Upload: vantuyen

Post on 28-Aug-2018

277 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA PEMERIKSAAN JALUR PRODUKSI

BOTOL PET

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Teknologi Pangan

Oleh :

Mega Putri Parassari

NIM : 14.I1.0050

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

2017

Page 2: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

i

Page 3: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling Quality

Control Pada Pemeriksaan Jalur Produksi Botol PET” dengan tepat waktu dan lancar.

Penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai

pihak, yang akhirnya dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini sebagai syarat

memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan

rasa terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan perlindungan selama melakukan Kerja Praktek di

PT. Sari Enesis Indah.

2. Orang tua yang telah membantu dalam materiil dan memberi dukungan secara doa

kepada penulis.

3. Ibu Dr. Victoria Kristina Ananingsih, ST., Msc., selaku Dekan Fakultas Teknologi

Pertanian yang memberikan izin untuk melakukan Kerja Praktek.

4. Ibu Novita Ika Putri selaku pembimbing akademik yang membantu penulis dari

mulainya Kerja Praktek hingga penyusunan laporan.

5. Bapak Heri Sutanto selaku Research & Development Manager di PT. Sari Enesis

Indah

6. Ibu Sugiyanti dan Ibu Isah Martina selaku Research & Development Supervisor

7. Seluruh staff Research & Development PT. Sari Enesis IndahPlant Cikarang dan Ciawi

yang telah membantu dan memberikan pengetahuan yang bermanfaat selama

melakukan Kerja Praktek.

8. Seluruh staff QC inline, produksi, dan seluruh rekan kerja PT. Sari Enesis Indah plant

Ciawi yang telah membantu, mendukung, dan memberikan informasi-informasi

berdasarkan Laporan Kerja Praktek.

9. Staff Human Resources Deparment PT. Sari Enesis Indah.

10. Semua pihak yang telah membantu selama melakukan Kerja Praktek dan penyusunan

laporan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Page 4: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

iii

Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Kerja Praktek dikatakan jauh dari sempurna

dan banyak kekurangan dalam penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya

kritik dan saran dari pembaca. Penulis tetap berharap semoga penyusunan laporan ini dapat

bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi para pembaca yang membutuhkan.

Semarang, 8 Juli 2017

Mega Putri Parassari

Page 5: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR

1. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

.............................................................................................................. v

1.1. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2. Tujuan ...................................................................................................................... 1

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .............................................................................. 1

1.4. Metode Kerja Praktek .............................................................................................. 2

2. KONDISI UMUM PERUSAHAAN ............................................................................... 3

2.1. Sejarah Perusahaan .................................................................................................. 3

2.2. Visi dan Misi Perusahaan......................................................................................... 3

2.3. Struktur Organisasi .................................................................................................. 4

2.4. Jam Kerja di PT. Sari Enesis Indah ......................................................................... 8

3. SPESIFIKASI PRODUK ................................................................................................ 9

4. PROSES PRODUKSI ................................................................................................... 13

4.1. Proses produksi Coolant ........................................................................................ 13

4.2. Proses Produksi Kemasan PET .............................................................................. 17

5. PEMBAHASAN ........................................................................................................... 18

5.2. Pengawasan Mutu Bahan Kemasan

5.3. Pengawasan Mutu Proses Filling PET ................................................................... 19

....................................................................... 18

5.4. Pengawasan Mutu Produk Akhir ........................................................................... 22

6. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................... 24

6.1. Kesimpulan ................................................................................................................ 24

6.2. Saran .......................................................................................................................... 24

7.

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 25

Page 6: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Adem Sari Sachet .................................................................................................. 6Gambar 2. Vegeta ................................................................................................................... 7Gambar 3. Esquis Fizz ............................................................................................................ 7Gambar 4. Sensa Cools ........................................................................................................... 8Gambar 5. Sensa Cools Qing Ku ............................................................................................ 8Gambar 6. Coolant Bengkoang dan Starfruit ......................................................................... 9Gambar 7. Proman Energenesis .............................................................................................. 9Gambar 8 Proses Produksi Minuman Isotonik Coolant ....................................................... 10

Page 7: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

1

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami peningkatan di berbagai bidang.

Salah satunya yaitu bidang teknologi pangan yang semakin dibutuhkan oleh masyarakat.

Dengan meningkatnya persaingan dalam bidang industri, maka semakin dibutuhkan para

ahli pangan yang berkompeten di bidangnya. Menyadari hal itu, diperlukan pengalamn

langsung di lapangan untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai perencanaan

dan pengelolaan industri, pengawasan mutu produk serta mengenal dan memahami kondisi

dalam dunia kerja.

Kerja Praktek (KP) bertujuan untuk mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama

masa perkuliahan dengan menyelesaikan tantangan yang ada di industri pangan yang terjadi

secara nyata dan mempersiapkan mahasiswa untuk masuk dalam dunia kerja. Pada

kesempatan ini penulis melakukan Kerja Praktek di PT. Sari Enesis Indah. Produk yang

diproduksi antara lain minuman isotonic, minuman kesehatan dan banyak produk lainnya.

Hal ini yang menjadi salah satu alasan penulis untuk memilih PT. Sari Enesis Indah sebagai

tempat Kerja Praktek karena dapat menambah wawasan dunia kerja dalam bidang teknologi

pangan.

1.2. Tujuan

Tujuan dilakukannya kerja praktek ini adalah untuk mengetahui dan mengembangkan

metode pengambilan sampel pada proses penjaminan mutu minuman isotonic yang dikemas

dengan botol PET.

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kerja praktek dilaksanakan mulai dari tanggal 9 Januari 2017 hingga 9 Maret 2017 di PT.

Sari Enesis Indah Plant Ciawi.

Page 8: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

2

1.4. Metode Kerja Praktek

Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan kerja praktek yaitu pengamatan langsung ke

tempat proses produksi, diskusi dengan pembimbing lapangan dan karyawan yang

berhubungan dengan pengawasan mutu dan produksi dan studi pustaka dengan mencari

literature sebagai pembanding yang berhubungan dengan kerja praktek.

Page 9: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

3

2. KONDISI UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Sari Enesis Indah atau juga dikenal dengan nama Enesis Group merupakan perusahaan

yang mengembangkan jaringan produknya kedalam berbagai kategori dan telah menjadi

salah satu group pharmacy dan personal care yang didirikan pada tahun 1988. Dengan

meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Enesis Group, pada tahun 1993 didirikan

PT. Sari Enesis Indah yang bergerak dibidang personal care yang berlokasi di Kawasan

Industri Pulo Gadung. Dalam mengembangkan bisnisnya sehingga dapat mencapai

kesuksesan, perusahaan mengutamakan perhatian pada pengertian akan kekuatan internal

perusahaan dan kemampuan mengidentifikasi kesempatan eksternal yang berasal dari pasar.

Dengan semakin berkembangnya perusahaan, pada tahun 2001 PT. Sari Enesis Indah

memperluas pabriknya yang bergerak dibidang farmasi dengan produk minuman suplemen

kesehatan yang berlokasi di Kawasan Industri Delta Silikon, Cikarang. Pabrik yang

didirikan di Cikarang ini merupakan pabrik manufaktur terbesar untuk produk berbentuk

bubuk di Indonesia.Pada tahun 2009 PT. Sari Enesis Indah memperluas pabriknya yang

bergerak dibidang minuman yang berlokasi di Teluk Pinang, Ciawi. PT. Sari Enesis Indah

merupakan salah satu perusahaan dengan izin farmasi yang telah disertifikasi CPOB (Cara

pembuatan Obat yang Baik). Semua proses pembuatan produk dilengkapi dengan mesin

canggih, dengan selalu menjaga standar untuk masing-masing produk yang dihasilkan dan

berusaha meningkatkan serta memperbaiki teknologi produksi.

2.2. Visi dan Misi Perusahaan

Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen kuat untuk menjadi pemimpin dunia di

bidang Healthy Drinks dan dapat dipilih sebagai produk dengan kategori FMCG (Fast

Moving Consumer Goods), Enesis Group memiliki visi dan misi yang selalu di junjung

tinggi yaitu :

Page 10: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

4

Visi : menjadi perusahaan yang berkembang pesat untuk mencapai posisi leader dalam

produk consumer goods melalui inovasi, perkembangan yang berkelanjutan dan

mempunyai pandangan yang jauh ke masa depan.

Misi : berkomitmen dalam mengembangkan, memproduksi dan memasarkaan produk

consumer goods yang unik dan berkembang pesat serta menjadi merk dengan status

pemimpin (leader) dalam wilayah regional.

2.3. Struktur Organisasi

PT. Sari Enesis Indah sebagai perusahaan nasional yang besar maka sangat memerlukan

struktur organisasi agar memiliki tanggung jawab dan peran divisi dalam mengembangkan

suatu perusahaan.

Berikut adalah penjelasan mengenai struktur organisasi PT. Sari Enesis Indah :

a. Komisaris adalah pemimpin tertinggi didalam perusahaan yang menjadi pemegang

keputusan tertinggi yang akan menentukan arah jalannya perusahaan.

b. Direktur adalah pemimpin kegiatan operasional perusahaan yang tertinggi dan

pengendalian strategi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

c. General manager adalah tingkatan terpenting dibawah direktur yang bertugas

mengawasi kegiatan, menjaga kesinambungan kerja dan memutuskan strategi pada 10

manager. General manager membawahi 10 manager didalam perusahaan.

d. Departemen export

Departemen ini dikepalai oleh seorang manajer. Manajer export dibantu dengan para

staff bertugas kegiatan eksport produk-produk perusahaan, dimulai dari transaksi dan

negosiasi eksport, persiapan dan pelaksanaan eksport.

e. Departemen Finance dan Accounting

Manajer Finance dan Accounting (FAM) membawahi 3 bagian fungsional yang

berhubungan dengan departemen ini yaitu bagian Accounting, Cashier, dan Finance.

Kegiatan bagian ini masing-masing dikepalai oleh supervisor dan dibantu oleh staff

dibawahnya.

Page 11: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

5

i. Accounting adalah bagian yang bertanggung jawab dalam mendokumentasikan

transaksi, pembukuan dan membuat laporan akuntasi yang dilakukan perusahaan.

ii. Cashier adalah bagian yang bertanggung jawab mengenai pemasukan dan

pengeluaran kas perusahaan.

iii. Finance adalah bagian yang bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengatur

keuangan perusahaan.

f. Departemen Human Resource Administration (HRA)

Manajer yang dibantu oleh asisten manajer dan supervisor dibawah asisten manajer

tersebut. Bertugas mengatur hal-hal yang menyangkut sumber daya manusia

perusahaan.

g. Departemen Logistik

Manajer logistic dengan supervisor bertanggung jawab pada beberapa staff

dibawahnya. Departemen ini mempunyai tugas yang berhubungan dengan pengaturan

sistem logistic perusahaan yaitu pengaturan terhadap bahan-bahan yang diperlukan

untuk produksi.

h. Departemen Marketing Research

Departemen ini bertugas dalam melakukan riset terhadap pasar, khususnya mengenai

permintaan kebutuhan masyarakat dan respon pasar terhadap suatu produk.

i. Departemen Purchasing

Kepala manajer yang dibantu oleh asisten manajer serta para staff. Bertugas

berhubungan dengan kegiatan pembelian bahan baku yang diperlukan dalam produksi,

mulai dari pemilihan supplier hingga proses pembelian bahan baku dijalankan.

j. Departemen marketing

Seorang manajer senior yang membawahi 5 sub departemen. Masing-masing sub-

departemen dipimpin oleh seorang manajer dan memiliki sejumlah orang staff

dibawahnya.

i. Sub departemen cabang dipimpin oleh seorang manajer dan beberapa kepala

cabang dibawahnya.

Page 12: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

6

ii. Sub departemen customer service bertugas dalam hal yang meyangkut pelanggan,

memberikan pelayanan, mengatur sistem saran dan kritik yang disampaikan

pelanggan terhadap produk perusahaan.

iii. Sub departemen HCO adalah sub departemen yang mengatur kegiatan pemasaran

produk-produk perusahaan dalam skala besar kepada pasar yang bersifat grosir.

iv. Sub departemen sales adalah sub departemen yang mengatur penjualan produk-

produk yang dilakukan oleh sales kepada pasar atau toko.

k. Departemen R&D/QC

Dikepalai oleh seorang manajer dengan membawahi beberapa bagian fungsional yang

berbeda.

i. Penanggung jawab CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dengan staff

dibawahnya yang bertanggung jawab terhadap inspeksi secara berkala mengenai

ketepatan pelaksanaan aturan-aturan dalam CPOB yang dikeluarkan oleh Badan

POM.

ii. Head Mikrobiologi dibantu oleh beberapa staff dibawahnya yang bertugas

mengatur pelaksanaan pengujian mikrobiologi terhadap produk perusahaan.

iii. Bagian Quality Control dengan supervisor QC membawahi 4 orang coordinator

QC dengan tugas dan tanggung jawab yang berbeda, yaitu :

a) Koordinator QC Analis, bertanggung jawab terhadap 3 bagian yaitu QC

Analis Ingredients, Finished Goods and Packaging, QC Analis Ingredients

melakukan analisa terhadap bahan baku yang diterima dari pemasok untuk

kegiatan produksi. QC Analis Finished Goods melakukan analisa terhadap

hasil produk setelah melalui proses produksi terakhir. QC Analis Packaging

melakukan analisa terhadap bahan packaging untuk produk akhir.

b) Koordinator QC Packing, memiliki tanggung jawab dalam pengawasan

terhadap kegiatan packing dan produk setelah kegiatan packing selesai

dilaksanakan. Ketiga bagian QC Packing yaitu QC Packing Sortasi

bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dan pelaporan terhadap produk

jadi yang tidak sesuai dengan ketentuan. QC Packing Finished Goods

melakukan pemeriksaan terhadap hasil kegiatan packing, misalnya mengenai

Page 13: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

7

ketepatan jumlah dalam satu karton, pelabelan tanggal kadaluarsa. QC

Packing Return Finished Goods melakukan pemeriksaan terhadap produk-

produk yang dikembalikan setelah masuk ke pasaran.

c) Koordinator QC Proses, bertanggung jawab terhadap kegiatan inspeksi dalam

proses produksi yang berlangsung. Kegiatan QC proses dibagi menjadi 2

bagian yaitu QC proses yang berada pada bagian proses yang memerlukan

inspeksi terhadap proses dengan produk yang dihasilkan dari proses tersebut

agar sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan dan QC filling bertugas untuk

melakukan pengawasan terhadap kegiatan filling mencakup proses filling dan

sealing dari produk yang dihasilkan.

d) Koordinator QC Sampling bertanggung jawab dalam pelaksanaan sampling

yang dilakukan terhadap bahan baku dan bahan packaging setelah bahan

diterima dan sebelum pengujian oleh QC Analis. QC sampling dibagi menjadi

2 bagian yaitu QC Sampling Ingredients yang melakukan inspeksi terhadap

bahan baku dan QC Sampling Packaging yang melakukan inspeksi terhadap

bahan pengemas atau packaging.

l. Departemen Plant

Dipimpin oleh manajer senior dan membawahi beberapa manajer dalam 4 sub

departemen yang berada dibawah naungannya. Posisi dibawah manajer berbeda-beda

pada setiap sub departemennya.

i. Sub departemen Building & Technique

Dikepalai oleh seorang manajer yang dibantu oleh seorang asisten manajer.

Supervisor dibawah asisten manajer memiliki beberapa koordinator untuk

membantu. Koordinator mempunyai sejumlah leader yang bertugas memimpin

masing-masing staff. Sub departemen ini bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

sistem pengaturan bangunan dan fasilitas perusahaan seperti pemeliharaan

bangunan dan mesin.

ii. Sub departemen Packing

Manajer yang dibantu oleh supervisor yang dibawahi oleh coordinator yang

terdapat leader yang memimpin staff packing. Yang bertugas dalam melaksanakan

Page 14: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

8

kegiatan packing sesuai dengan target yang telah ditentukan sehingga produk-

produk telah siap dalam kemasan baik pada saat pengiriman produk.

iii. Sub departemen PPIC

Manajer dengam posisi distructural dibawahnya dengan tingkatan yang sama

seperti pada sub departemen Building & Technique. Sub departemen ini bertugas

dalam melakukan penjadwalan dan rencana pembelian bahan baku dan bahan

packing yang diperlukan dan juga terhadap jadwal pelaksanaan produksi untuk

dapat memenuhi permintaan produk pada waktu dan jumlah tertentu.

iv. Sub departemen Produksi

Sub departemen dengan seorang manajer yang membawahi asisten manajer yang

memiliki tingkatan structural yaitu supervisor, koordinator, leader dan staff

departemen produksi yang bertugas terhadap kelancaran proses produksi yang

sedang berlangsung.

m. Departemen Tax

Manajer yang dibawahi oleh para staff bertugas mengatur pajak perusahaan mulai dari

perhitungan pajak hingga pembayaran pajak.

2.4. Jam Kerja di PT. Sari Enesis Indah

PT. Sari Enesis Indah menerapkan kedisiplinan kerja sesuai dengan shift yang telah

ditentukan dengan datang 15 menit lebih awal sebelum jam kerja berlangsung. Jam shift

kerja diberlakukan pada departemen produksi, quality control inline, dan engineering.

Perusahaan memiliki 3 shift kerja yang terdiri atas :

a. Shift I = 07.00-15.00 WIB

b. Shift II = 15.00-23.00 WIB

c. Shift III = 23.00-07.00 WIB

Karyawan lainnya memiliki jam kerja pada jam 08.00-17.00 WIB dengan memiliki jam

istirahat pada pukul 12.00-13.00 WIB.

Page 15: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

9

3. SPESIFIKASI PRODUK

PT. Sari Enesis Indahmemproduksi minuman kesehatan. Berikut penjelasan dari masing-

masing produk yang dihasilkan.

a. Adem Sari

Adem sari merupakan minuman herbal yang berbentuk serbuk dan dikemas dalam kemasan

sachet. Produk adem sari ini mengandung vitamin C yang dapat membantu meredakan

gejala panas dalam seperti tenggorokan kering, sariawan dan memperlancar buang air

besar.

Gambar 1 Adem Sari Sachet Sumber : http://enesis.com/product/detail/id/13

b. Vegeta

Vegeta merupakan minuman berserat yang dapat mensuplai kebutuhan akan serat yang

dibutuhkan tubuh setiap harinya yang memiliki manfaat dapat memperlancar buang air

besar, menjaga kesehatan pencernaan, dan mengurangi masalah gangguan pencernaan. Ada

beberapa varian yang diproduksi minuman vegeta yaitu jeruk, manga, netral, herbal.

Produk ini dikemas dalam kemasan sachet.

Page 16: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

10

Gambar 2. Vegeta Sumber : http://enesis.com/product/detail/id/12

c. Esquis Fizz

Esquis Fizz merupakan sari larutan penyejuk untuk meredakan panas dalam dan mencegah

susah buang air besar. Produk ini hampir sama dengan adem sari yang dikemas dalam

kemasan sachet.

Gambar 3. Esquis Fizz Sumber : https://www.google.co.id/search?q=produk+esquis+fizz&sa=X&tbm

d. Sensa Cools

Sensa Cools merupakan produk sari penyejuk yang berbentuk serbuk mengandung vitamin

C dan ramuan herbal tradisional yang dapat digunakan untuk meredakan gejala panas

dalam dan masalah buang air besar. Produk ini memiliki 2 varian yaitu lemon fizz dan

lemon non fizz yang dikemas dalam kemasan sachet.

Page 17: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

11

Gambar 4. Sensa Cools Sumber : http://enesis.com/product/detail/id/04

e. Sensa Cools Qing Ku

Sensa Cools Qing Ku merupakan produk yang dapat meredakan panas dalam dan

meningkatkan daya tahan tubuh. Produk ini mirip dengan Adem Sari yang memiliki 2

varian yaitu herbal green tea yang dikemas dalam kemasan botol dan lemon fizz yang

dikemas dalam kemasan kaleng.

Gambar 5. Sensa Cools Qing Ku Sumber : http://enesis.com/product/detail/id/22

Page 18: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

12

f. Coolant

Coolant merupakan minuman ion dan penyejuk yang berasal dari air pegunungan untuk

menghilangkan haus dengan cepat dan membuat tubuh sejuk kembali. Produk ini terdapat 2

varian yaitu coolant bengkoang, dan coolant starfruit yang dikemas pada kemasan botol.

Gambar 6. Coolant Bengkoang dan Starfruit Sumber : http://enesis.com/product/detail/id/20

g. Proman Energenesis

Proman Energenesis merupakan minuman berkarbonasi dengan aroma anggur yang dapat

menjaga kesehatan dan membantu meningkatkan stamina tubuh saat bekerja dan olahraga.

Produk ini merupakan produk baru yang baru diluncurkan pada tahun 2012.

Gambar 7. Proman Energenesis

Sumber : https://www.google.co.id/search?q=produk+proman+energenesis

Page 19: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

13

4. PROSES PRODUKSI

4.1. Proses produksi Coolant

Proses produksi minuman isotonik yang dilakukan oleh PT. Sari Enesis Indah dibagi dalam

beberapa tahapan proses, yaitu persiapan bahan baku, pencampuran bahan, pengisian

larutan ke botol PET, penyimpanan produk akhir. Proses produksi dapat dilihat pada

gambar 8.

Persiapan bahan baku

Penimbangan Penimbangan

Penyaringan

Mixing

Pengecekan organoleptic dan kimia fisika

Filtration

Pasteurization

Filtration

Bahan baku bubuk Bahan baku liquid

Page 20: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

14

4.1.1. Bahan Baku Utama dan Bahan Baku Tambahan

Bahan baku yang diterima akan disimpan dalam gudang bahan baku.Bahan baku yang

digunakan merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, sedangkan

bahan baku tambahan merupakan bahan yang ditambahkan pada proses dengan presentasi

bahan lebih rendah daripada bahan baku utama. Bahan bakuutama yang digunakan pada

proses produksi yaitu bahan baku padatan, bahan baku liquid dan air yang digunakan yaitu

soft water.Masing-masing bahan yang diterima akan diperiksa terlebih dahulu sebelum

masuk ke produksi. Jika bahan yang diperiksa telah memenuhi standard yang dibutuhkan

maka bahan tersebut masuk ke dalam proses produksi. Bahan yang masuk dalam proses

produksi menggunakan metode FIFO (First in First Out) keuntungan menggunakan metode

FIFO ini adalah untuk memperpanjang umur bahan dan umur produk yang telah

diproduksi.

4.1.2. Mixing

Filling

Pengecekan

Cooling Tunnel

Labelling

Cartoning dan Palletizing

Gambar 8 Proses Produksi Minuman Isotonik Coolant

Page 21: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

15

Pada proses pencampuran bahan, pertama-tama dilakukan mixing concentrate gula dengan

penambahan softwater 3500 L kemudian dilakukan pencampuran bahan selama 3 menit,

setelah proses pancampuran bahan awal dilakukan proses pengecekan sampling kelarutan

oleh QC untuk mengetahui proses pencampuran bahan telah larut sempurna. Jika larutan

telah larut sempurna, bahan baku asam dimasukan secara berurutan dan dilakukan mixing

selama 3 menit. Pada proses pencampuran bahan asam dilakukan pemeriksaan sampling

kelarutan oleh QC seperti pada tahap pencampuran bahan awal. Setelah dilakukan

pemeriksaan dan larut sempurna dilakukan pencampuran berupa bahan tambahan kemudian

dilakukan proses mixing selama 5 menit. Pada tahap selanjutnya bahan yang terdapat dalam

sugar tank dipindahkan ke dalam blending tank dan proses transfer tersebut melewati filter

stainless. Bahan baku yang sudah dipindahkan ke dalam blending tank, dilakukan

penambahan bahan baku liquid yang penuangannya dilakukan secara berurutan sesuai

dengan masing-masing formula lalu ditambahkan softwater hingga mencapai volume

10000L kemudian dilakukan proses mixing selama 15 menit. Setelah itu dilakukan

pemeriksaan sampling untuk analisa organoleptic dan sifat fisikokimiawi. Jika dalam

proses pemeriksaan larutan tidak sesuai dengan standard yang ditetapkan maka dilakukan

penyesuaian dengan menambahkan soft water, namun jika pemeriksaan sudah sesuai

dengan standard maka akan masuk ke tahap selanjutnya yaitu area filler.

4.1.3. Pasteurisasi

Larutan yang berada di dalam blending tank selanjutnya masuk kedaalam filling area

dengan melewati filter untuk melalui proses pasteurisation. Selama melewati filter

dilakukan pengecekan tekanan pada stainless dan bag filter. Tujuan dari proses pasteurisasi

adalah untuk menginaktifasi enzim dan membunuh mikroba pembusuk. Minuman isotonic

merupakan produk yang memiliki kandungan asam yang menyebabkan mikroba mudah

sensitif terhadap asam dan dapat mengurangi resiko rusaknya zat gizi seperti vitamin C.

Dengan menggunakan proses pasteurisasi umur simpan produk dapat diperpanjang dengan

cara membunuh mikroorganisme pathogen melalui proses pemanasan.Ketahanan panas

mikroorganisme dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : keadaan mikroorganisme sebelum

dipanaskan, pertumbuhan mikroorganisme, pH dan Aw, suhu pemanasan, dan konsentrasi

Page 22: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

16

awal organisme (Buckle et al, 1987). Penggunaan suhu pada proses pasteurisasi yaitu

±100oC sedangkan penggunaan suhu pada sterilisasi ±121oC namun sebagian besar konsep

UHT (Ultra High Temperatur) banyak digunakan pada industri minuman skala pabrik

dengan menggunakan suhu tinggi dalam waktu yang hanya dalam hitungan detik.

Pasteurisasi pada proses ini dilakukan pada suhu 120o

4.1.4. Proses Filling Larutan

C selama 30 detik, dilakukan

pengecekan brix oleh QC jika brix tidak sesuai standard dilakukan pembilasan agar saat

proses pasteurisasi tidak terjadi perubahan brix. Setelah brix sudah sesuai standard

dilanjutkan tahap pengisian kedalam kemasan secara hot filling

Pengisian produk kedalam kemasan dilakukan dengan cara hot filling, dengan

menggunakan suhu 90-92o

4.1.5. Labelling

C. Proses pengisian ke dalam kemasan dilakukan dengan cara,

preform yang telah terbentuk menjadi botol diletakkan dibawah nozzle kemudian nozzle

diturunkan secara otomatis hingga mengenai leher botol dan menekannya hingga air dari

pengisian botol keluar, setelah botol terisi nozzle akan terangkat dan botol akan melalui

tahapan selanjutnya yaitu penutupan botol. Proses penutupan berlangsung secara otomatis

dan berada dalam satu ruangan dengan proses pengisian. Tujuan dilakukan hal tersebut

untuk meminimalkan terjadinya kontaminasi. Selama proses filling berjalan dilakukan

pengecekan terhadap suhu dan kecepatan proses filling dengan kecepatan 350-

370botol/menit. Setelah botol telah terisi cairan akan dilakukan pengecekan terhadap

kemasan dilakukan untuk mengetahui kemasan tersebut mudah dibuka atau tidak dan

dilakukan pengecekan terhadap produk dengan mempertahankan suhu produk, mengetahui

tingkat kemanisan produk, dan volume cairan yaitu 350mL. Setelah itu produk melalui

cooling tunnel untuk melakukan pendinginan botol yang telah berisi cairan. Selanjutnya

produk akan melewati proses labeling sebelum dikemas kedalam karton.

Botol yang telah ditutup akan melewati pemeriksaan secara visual. Produk yang sesuai

dengan standard akan diberi label dan seal. Selanjutnya botol dilewatkan pada ink jet untuk

pemberian kode produksi dan dilewatkan pada shrink tunnel untuk melekatkan seal.

Page 23: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

17

4.1.6. Coding

Proses pemberian kode produksi diberikan pada setiap botol proses produksi akhir. Kode

produksi menunjukan tanggal pembuatan dan kode produksi yang diperlukan sebagai acuan

tanggal kadaluarsa dan sebagai identitas untuk proses traceability. Jika ada produk yang

bermasalah ataupun complain dari konsumen, maka akan mudah untuk diperiksa ulang

secara fisika, kimia, dan mikrobiologi.

4.1.7. Penyimpanan Produk

Produk minuman yang telah lulus uji dilanjutkan dengan pengemasan pada karton. Selama

pengemasan karton dilakukan pengontrolan coding pada karton dengan standard prosedur

penomoran batch, tanggal produksi, dan tanggal kadaluwarsa. Setelah karton terisi dan

dikemas, produk harus dilakuan pengecekan secara fisika, kimia, dan mikrobiologi maupun

visual terhadap kondisi produk dan kemasannya. Produk disimpan pada finished good ware

house. yang kemudian akan dilakukan pengiriman dan penyusunan produk jadi secara FIFO

(First In First Out).

4.2. Proses Produksi Kemasan PET

Produk coolant dikemas dalam kemasan botol dengan ukuran 350ml dengan menggunakan

kemasan PET (Poly Ethylene Terephthalate) yang masih setengah jadi (preform) sehingga

perlu adanya pengolahan perform hingga menjadi botol. Pembentukan perform menjadi

botol menggunakan sistem tiup dan cetak. Blow mould merupakan mesin untuk

pembentukan perform, sistem kerjanya adalah perform di panaskan hingga lunak

dilanjutkan peniupan dengan pipa dan pembentukan botol, pembentukan botol ini di dalam

cetakan botol. Tahap terakhir dari sistem kerja blow mould adalah rinse, yaitu

menyemprotkan air bertekanan agar botol kuat saat pengisian.

Page 24: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

18

5. PEMBAHASAN

Kualitas produk makanan dan minuman memiliki peran yang sangat penting terhadap

keberhasilan bisnis. Pengawasan mutu produk makanan dan minuman dapat dilakukan

pengawasan terhadap bahan baku, proses produksi, lingkungan produksi, penggunaan alat

dan mesin dan produk akhir. Selain pengawasan terhadap produk dapat dilakukan

pemeriksaan dan pengecekan setiap penyimpangan yang ada dalam produk dengan tujuan

untuk mencegah adanya penurunan kualitas produk yang langsung berpengaruh terhadap

minat konsumen bagi perusahaan.

5.2. Pengawasan Mutu Bahan Kemasan

Kualitas mutu produk minuman dalam kemasan sangat dipengerahui oleh bahan

pengemasnya. Dalam melakukan pengawasan mutu produk, perusahaan telah melakukan

pengawasan mutu terhadap kemasan. Kemasan yang dapat memenuhui standard akan

sangat berpengaruh terhadap proses pengisian sehingga dapat menjaga kualitas produk

minuman yang dikemas. PT. Sari Enesis indah merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang industri minuman kesehatan seperti minuman isotonic yang dikemas dalam kemasan

PET. Minuman isotonic merupakan produk minuman ringan karbonasi atau nonkarbonasi

yang memiliki manfaat untuk meningkatkan kebugaran, yang mengandung gula, asam sitrat

dan mineral (BSN, 1998).

PT. Sari Enesis Indah dalam melakukan pengawasan mutu produk dan kemasan memiliki

standard perusahaan yang sangat ketat. Penggunaan PET (Polyethylene terephthalate)

sebagai kemasan telah memenuhi standard keamanan oleh FDA (Food and Drug

Administration). Kemasan PET termasuk jenis pengemas rigid yang pada umumnya

memiliki ukuran bagian mulut dan leher botol yang lebih kecil dibandingkan bagian badan

botol, sehingga dapat memberikan perlindungan yang baik terhadap mikroorganisme

(Fellow, 1993 di dalam Rainer, 2015).Pemilihan kemasan PET sebagai bahan pengemas

sering digunakan pada kemasan produk yang bersifat cair dan semi padat (Yam, 2009 di

dalam Rainer, 2015). Pemilihan kemasan perlu mempertimbangkan aspek-aspek mutu

Page 25: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

19

produk yang akan dilindungi meliputi bahan baku, pengolahan, dan penyimpanan (Jelen,

1985 di dalam Nursarah, 2016). Kemasan PET merupakan salah satu jenis plastik yang

digunakan untuk pengemas makanan. Jenis monomer yang digunakan adalah asam

tereftalat dengan karakteristik yaitu transparent, keras, tahan terhadap pelarut organic, dan

dapat melunak pada suhu 80o

5.3. Pengawasan Mutu Proses Filling PET

C (Coles, 2003 di dalam Rainer 2015).

Pengawasan kualitas kemasan yang digunakan perlu dilakukan. Pengawasan kualitas

kemasan dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu pengawasan terhadap bahan baku dan

kemasan secara menyeluruh. Analisa yang digunakan terhadap pengawasan kemasan PET

terdiri dari analisa mekanis dan lingkungan. Analisa mekanis dan lingkungan dilakukan

untuk melihat kualitas dan ketahanan kemasan yang digunakan saat produksi, selama

proses transportasi dan penyimpanan produk. Secara khusus analisa lingkungan dapat

dilakukan untuk melihat ketahanan kemasan terhadap lingkungan seperti penyerapan air,

ketahanan terhadap panas, dan lain-lain. Pengecekan terhadap kemasan yang biasanya

dilakukan adalah uji kebocoran, tekanan dan permeabilitas. Gilles and Brain (2001) di

dalam Rainer, 2015 menyatakan bahwa untuk pengecekan botol dapat dilakukan analisa

terhadap dimensi, kapasitas, ketebalan, top load strength, impact resistance dan seal

integrity. Selain itu, kemasan yang digunakan harus memiliki bentuk dan ukuran yang

sesuai spesifikasi produk. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya abnormalitas proses

pada saat proses filling. Oleh karena itu, pengecekan terhadap bentuk kemasan juga harus

dilakukan.

Botol PET yang digunakan di PT. Sari Enesis Indah didatangkan langsung dari Trimas

Corporation dalam bentuk preform. Preform memiliki bentuk yang hampir sama dengan

tabung reaksi, memiliki ukuran yang beragam sesuai dengan volume botol yang akan

diproduksi. Proses pengemasan PET dimulai dari persiapan preform yang akan ditransfer

melalui blowing machine yang akan di blowing membentuk botol yang diinginkan. Setelah

terbentuk, botol didinginkan untuk mendinginkan serta mensolidkan botol. Setelah itu botol

masuk kedalam mesin filling untuk proses pengisian cairan kedalam botol dan langsung

Page 26: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

20

ditutup dengan cap agar tidak ada kontak langsung dengan udara. Pada proses pengisian

produk ke dalam kemasan PET dilakukan dengan cara hot filling menggunakan suhu

90±2oC dengan suhu produk 88±2oC. Penggunaan prinsip hot filling yaitu berdasarkan pada

perlakuan panas didalam tabung hingga tercapai suhu 90-95oC selama kurang lebih 15

detik, dan akan mendapatkan produk dengan suhu 82-85o

1. Proses yang dilakukan harus lulus uji sesuai dengan standard yang telah ditentukan

oleh perusahaan, jika didalam proses terjadi kelolosan uji yang tidak sesuai standard

maka sebaik apapun sistem pengecekannya maka kelolosan product reject akan terjadi.

C. Proses ini dapat mematikan

mikroorganisme yang dapat tumbuh pada produk minuman dan dapat digunakan untuk

mensterilkan produk didalam kemasan. Penggunaan hot filling efektif terhadap produk

dengan pH dibawah 4.5. Selama filling berjalan, dilakukan pengecekan oleh IPC (in

process control) yang berperan dalam pengambilan sampel dan pengujian terhadap hasil

proses produksi. Pengujian terhadap botol PET saat filling meliputi First Torque (uji

kekencangan tutup botol), Bridge brake (uji kebocoran), dan cap angle pada saat batch

pertama selama proses produksi berlangsung dengan pengambilan jumlah sampel sebanyak

18 botol.

Sampling dilakukan untuk memonitoring terhadap proses produksi sehingga diperoleh

produk yang sesuai dengan standard. Dalam pengambilan sampel jumlah yang harus

diambil, waktu pengambilan sampel, dan titik pengambilan sampel harus diperhatikan.

Oleh karena itu hanya sebagian saja dari suatu batch yang diambil sampelnya untuk

pengujian dan jumlah sampel yang diambil harus mewakili batch tersebut. Metode

sampling pada proses produksi mengacu pada karakteristik proses dengan beberapa syarat,

yaitu :

2. Tujuan dari pengecekan sampling untuk mendeteksi abnormalitas pada proses, saat

terjadi abnormalitas pada proses dilakukan pemeriksaan dengan menggunggakan grafik

pengendali apabila terdapat pengukuran yang berada diluar batas-batas pengendali

maka dilanjutkan ketahap dengan memperbaiki proses agar pross berada dalam kondisi

stabil.

Page 27: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

21

3. Proses produksi yang mengalami penyimpangan standard dilakukan pengambilan

sampel untuk mengetahui titik abnormalitas dalam proses sehingga dalam proses

dilakukan proses perbaikan.

Berdasarkan jumlah sampel yang diambil sebanyak 18 botol saat proses belum mewakili

tingkat kemungkinan reject yang didapat, pengecekan sampling berdasarkan dari waktu

atau jumlah populasi. Sebaiknya proses pengambilan sampel dilakukan berdasarkan waktu

yaitu waktu yang dilakukan pada saat proses sedang berjalan pada saaat awal hingga akhir

batch sesuai dengan jumlah capper head yang terdapat pada mesin filling dengan jumlah 18

botol dan dapat juga berdasarkan dengan titik sampling dengan menentukan titik awal,

tengah, dan akhir pada batch pertama proses filling hingga akhir batch agar sampel dapat

mewakili jumlah batch yang sedang berjalan dan saat terjadi penyimpangan dapat

dilakukan perbaikan pada batch yang terjadi abnormalitas produk. Jika semakin kecil defect

produksi, maka semakin kecil nilai kemungkinan defect yang didapat.

Pengawasan mutu produk yang dilakukan yaitu pengecekan parameter suhu dan volume

produk untuk mengetahui suhu produk dengan maksimal 35o

Setelah dilakukan pengecekan kemasan dan produk, produk diberi date code untuk

kadaluarsa produk yang kemudian masuk ke tahap cooling tunnel untuk melakukan

pendinginan kemasan dengan menggunakan penyemprotan air dingin untuk mendinginkan

botol PET yang sudah berisi cairan dengan suhu akhir produk maksimal 35

C dan masing-masing botol

berisi volume 350mL. Uji organoleptic dilakukan untuk mengetahui apakah ada perubahan

rasa terhadap produk setelah melewati semua tahapan proses sebelum dikemas selanjutnya,

pengujian pH dalam produk rata-rata adalah sekitar 3.90 sementara SNI mensyaratkan

maksimal adalah 4, nilai pH yang rendah akan mereduksi cepatnya kemungkinan produk

rusak akibat aktivitas mikroba, Brix menunjukan presetase total padatan terlarut dalam

minuman isotonik, nilai brix yang lebih besar dari 6.5 disebabkan oleh zat terlarut lain

(selain sukrosa) namun dalam SNI mempersyaratkan minimal 5% untuk kandungan sukrosa

yang berperan sebagai sumber energi.

oC. Sebelum

pemasangan label, dilakukan untuk menghilangkan sisa air pada proses cooling tunnel dan

Page 28: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

22

produk masuk ke mesin labeler untuk pemasangan label selama pemasangan label

diharapkan label melekat kuat dan botol tidak mengalami kerusakan. Produk yang telah

diberi label, kemudian dilakukan pengemasan ke dalam karton isi 24botol/karton, sealing

dan codingpada karton. Produk yang telah dikemas karton kemudian di susun di pallet

untuk di simpan di gudang penyimpanan produk.

5.4. Pengawasan Mutu Produk Akhir

Produk yang telah dikemas dalam karton akan dilakukan pemeriksaan, berupa pemeriksaan

visual botol dilakukan dengan melihat kondisi botol dan juga pemeriksaan pengemas

sekunder. Pengawasan mutu produk akhir dilakukan dengan menggunakan sampling

penerimaan (acceptance sampling) (Montgomery, 2005 didalam Melisa, 2013). Metode

sampling yang digunakan adalah metode sampling dengan normal inspection sesuai dengan

Military Standard 105E (MIL-STD 105E) yang digunakan untuk pengujian mutu

berdasarkan atribut. Pengawasan mutu dilakukan dengan menggunakan penerimaan 95%

dari jumlah sampel yang akan dianalisa sehingga sampel reject lebih dari 5% akan ditolak

(Nielsen, 1998 di dalam Melisa, 2013). Pada pemeriksaan produk akhir pengambilan

sample dilakukan secara acak sebanyak jumlah sampel yang telah ditentukan berdasarkan

standard kualitas barang yang diterima pada tabel acceptable quality level. Kondisi yang

tidak boleh ditemukan/defect pada botol antara lain :

Major defect :

Botol scratch

Volume kurang

Cacat pada cetakan botol

Botol deform

Critical defect :

Coding pada produk

Botol bocor

Cacat crystallized

Cap crack

Cap kotor

Page 29: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

23

Cap miring

Loose cap

Partikel micro

Tanpa cap

Warna larutan berbeda

Partikel asing

Minor defect

Botol scratch halus

Botol dent

Label miring

Label printing

Label sobek

Proses pengecekan kemasan dilakukan secara rutin. Oleh karena itu tata cara pengecekan

botol yang dilakukan harus seragam untuk mempermudah dalam proses pengecekan

kemasan. Selain pengecekan kemasan dilakukan juga pengecekan pada kemasan karton,

kondisi yang tidak boleh terdapat pada kemasan karton antara lain :

Major defect

Coding karton

Isi kurang

Minor defect

Printing karton

Karton rusak

Lakban (printing&sobek)

Proses pengecekan kemasan PET dan karton di PT Sari Enesis Indah sudah tepat, dengan

menggunakan metode sampling Mlitary Standard yang banyak digunakan untuk acceptance

sampling jumlah sample sesuai dengan yang tercantum pada Acceptable Quality Level

dijelaskaskan bahwa dalam menentukan nilai AQL berdasarkan kategori resiko.

Page 30: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

24

6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

• Penggunaan PET (Polyethylene terephthalate) sebagai kemasan telah memenuhi

standard keamanan oleh FDA (Food and Drug Administration).

• Proses pengemasan PET dari preform yang akan di blowing membentuk botol yang

diinginkan dengan mesin blowing machine.

• Pengujian botol PET saat filling meliputi First Torque (uji kekencangan tutup botol),

Bridge brake (uji kebocoran), dan cap angle.

• Pengecekan organoleptik dan fisiko kimiawi dilakukan pada awal, tengah, dan akhir

batch proses.

• Jumlah sampel yang diambil sebanyak 18 botol sesuai dengan jumlah capper head yang

terdapat pada mesin filling.

• Pengawasan mutu produk akhir dilakukan dengan menggunakan sampling penerimaan

(acceptance sampling) dengan metode pemeriksaan normal inspection sesuai dengan

Military Standard 105E dan jumlah sampel berdasarkan pada tabel acceptable quality

level.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama kerja praktek di PT. Sari Enesis Indah. Jumlah

sampel yang diambil sesuai dengan ketentuan waktu dan titik sampling, waktu yang

digunakan berdasarkan awal hingga akhir batch pada saat proses produksi sesuai dengan

jumlah capper head yang terdapat pada mesin filling dengan jumlah 18 botol dan titik

sampling berdasarkan titik awal, tengah, dan akhir pada batch pertama hingga batch

terakhir sehingga jumlah sampel yang diambil dapat mewakili jumlah produk yang

dihasilkan.

Page 31: METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA …repository.unika.ac.id/14553/1/14.I1.0050 Mega Putri Parassari.pdf · dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Metode Sampling

25

7. DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional, 1998. Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-4452-1998. Minuman Isotonik. BSN.

Coles, R. (2003). Food Packaging Technology. Blackwell Publishing Ltd. USA

Fellow, P & Axtell. (1993). Appropriate Food Packaging. Tool Publications. Amsterdam

Gilles, G & Brain. (2001). Technology of Plastic Packaging For The Consumer Maket. Sheffield Academic Press.

Jelen, P. (1985). Food Processing. Reston Publishing Company, Virginia.

Montgomery, D. C. (2005). Introduction to Statistical Quality Control. 5th Ed. USA: John Wiley and Sons, Inc.

Nielsen, S. S. (1998). Food Analysis. 2nd Ed. Maryland: Aspen Publisher, Inc.

Nursarah. (2016). Pengemasan Minuman Ion (Isotonik). Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Sugiarto, Melisa. (2013). Perencanaan Unit Pengawasan Mutu Pada Pabrik Pengolahan The Hitam CTC Dengan Kapasitas Bahan Baku 14 Ton/Hari. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Widya Mandala.

Yam, K. L. (2009). The Wiley Encyclopedia of Packaging Technology., 3rd edn. John Wiley & Sons Inc. New York.

Zunggaval, Rainer Ravian. (2015). Pengawasan Mutu Kemasan Botol PET, Beling, dan Jerien di PT. Heinz ABC Indonesia, Plant Daan Mogot. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata. .