eksplorasi bijih buksit dan metode sampling

14
Eksplorasi Bijih Buksit dan Metode Sampling

Upload: nidaulgina

Post on 30-Jan-2016

136 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

pemerconto

TRANSCRIPT

Page 1: Eksplorasi Bijih Buksit Dan Metode Sampling

Eksplorasi Bijih Buksit dan Metode Sampling

Page 2: Eksplorasi Bijih Buksit Dan Metode Sampling

Bauksit Bauksit merupakan salah satu pembawa bijih alumunium,

mengandung komponen-komponen AL2O3, FE203, SiO2, TiO2 dan air serta dalam jumlah yang sangat kecil mengandung elemen-elemen K, Na, Ca, Mg, P, S, dll.

Page 3: Eksplorasi Bijih Buksit Dan Metode Sampling

Lokasi Penelitian Kegiatan penambangan dilakukan oleh Unit Penambangan

Bauksit PT. Aneka Tambangn pada saat ini masih berlangsung di pulau Bintan dan Pulau Sekitarnya.

Wilayah penambangan di bukit Galang dan Bukit Pari, sedangkan pulau-pulau disekitar Pulau Bintan yaitu di Pulau Dendang, Pulau Angkut Pulau Konyang dan Pulau Kelong.

Lokasi yang telah dilakukan eksplorasi adalah termasuk pada wilayah penambangan Bukit Pari yaitu Bukit Panarik Dua. Bukit Panarik Dua ini berada 40 km dari Kota Kijang

Page 4: Eksplorasi Bijih Buksit Dan Metode Sampling
Page 5: Eksplorasi Bijih Buksit Dan Metode Sampling

Geologi Daerah Penelitian Berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan sejak tahun 1938 oleh

Van Bemmelen khusus daerah Bintan Timur dan oleh Johnson & Maryono pada tahun 1963 di daerah Bintan Tengah. Kedua penyelidik tersebut memberikan penjelasan bahwa pada daerah tersebut idak dijumpainya singkapan yang baik, batuan yang paling tua berumum trias, yang terdiri dari lempung yang mengandung pasir dan batu pasir, secara bergantian terdapat pada batuan vulkanik yang bersifat asam disertai tufa. Kemudian terdapat struktur berupa lIpatan dan intrusi magma yang bersifat granitis.

Selama proses intrusi terjadi proses pneumatolitis yang menghasilkan kaseterite (SnO2), magnetit (Fe3O4) dan hematite (Fe2O3).

Setelah mengalami suatu periode erosi dan pneplainisasi terjadilah pengendapan sedimen yang berumur tersier.

Page 6: Eksplorasi Bijih Buksit Dan Metode Sampling

Genesa Bauksit Alumina dapat bersumber dari batuan primer (magnertik dan

hidrotermal) maupun dari batuan sekunder (pelapukan dan metamorfosa). Namun secara luas yang berada di permukaan bumi ini berasal dari batuan sekunder hasil proses pelapukan dan pelindian.

Alumina yang bersumber dari proses pelapukan dijumpai sebagai cebakan residual dan disebut sebagai bauksit. Terbentuk oleh pelapukan feldspartik atau batuan yang mengandung nefelin.

Page 7: Eksplorasi Bijih Buksit Dan Metode Sampling

Bauksit adalah suatu campuran bahan-bahan yang kaya akan hidrat oksida aluminium, dari bahan-bahan tersebut dapat diambil logam-logam alumina secara ekonomis.

Laterit Bauksit terbentuk dibawah kondisi pelapukan dimana alkali-alkali tanah dari silika lebih mudah bergerak dibandingkan dengan alumina dan besi.

Page 8: Eksplorasi Bijih Buksit Dan Metode Sampling

Proses pembentukan laterit bauksit memerlukan beberapa syarat, yaitu :

a. Harus beriklim tropis atau sub tropis, musim hujan sebagai masa pembentukan Al2O3 dan Fe2O3.

b. Batuan asal harus kaya alumina dengan perbandingan tertentu terhadap Fe Oksida (AL2O3: Fe2O3 = 3:1) dan silika bila dalam jumlah besar harus dalam ukuran sub mikroskopis dan tersebar. Batuan tersebut berada di atas tinggi muka air tanah.

c. Memerlukan daerah yang stabil dan landai, sehingga proses pengikisan sudah tidak berjalan secara aktif.

d. Aliran air tanah lambat dan dalam waktu yang lama, aliran yang demikian akan mampu mengangkut bahan-bahan hasil pelindian tetapi tidak menyebabkan terjadinya proses pengikisan endapan yang terbentuk sebagai konsentrasi residu.

Page 9: Eksplorasi Bijih Buksit Dan Metode Sampling

Berdasarkan genesanya laterit bauksit terdapat dalam 5 jenis lingkungan batuan yg berbeda, yaitu :

1. Bauksit pada batuan klastik yang kasar

Page 10: Eksplorasi Bijih Buksit Dan Metode Sampling

Preparasi Conto Pengambilan conto pada sumur uji dalam penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui penyebaran lateral berbeda dengan pengambilan conto yang dilakukan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyebaran vertikal. Perbedaanya terletak pada panjan setiap conto yang diambil.

Pengambilan conto pada sumur uji dilakukan dengan membuat sumuran berukurann 0,8 x 1,2 m sampai kedalaman mencapai lapisan lempung. Jarak sumur uji satu dengan lainnya adalah 100 m, jika memuaskan jarak ini diperkecil menjadi 50 m dan apabila memuaskan lagi maka dapat dibuat 25 m dengan arah US-BT.

Page 11: Eksplorasi Bijih Buksit Dan Metode Sampling
Page 12: Eksplorasi Bijih Buksit Dan Metode Sampling

Untuk mengetahui penyebaran lateral, pengambilan conto pada saluran (chanel) dari atas ke bawah dan setiap kedalaman lapisan konkresi 2 m. untuk mengetahui penyebaran vertikal conto diambil setiap kedalaman 0,2 m. dengan demikian jumlah conto akan lebih banyak.

Page 13: Eksplorasi Bijih Buksit Dan Metode Sampling
Page 14: Eksplorasi Bijih Buksit Dan Metode Sampling