inventarisasi cebakan bijih besi primer di …psdg.bgl.esdm.go.id/makalah/eksplorasi bijih besi...

24
INVENTARISASI CEBAKAN BIJIH BESI PRIMER INVENTARISASI CEBAKAN BIJIH BESI PRIMER DI KABUPATEN TANAH DI KABUPATEN TANAH BUMBU BUMBU DAN TANAH DAN TANAH LAUT LAUT KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN SELATAN oleh: Asep Sofyan, dkk Kelompok Kerja Mineral Pusat Sumber Daya Geologi

Upload: tranthuy

Post on 20-Aug-2018

241 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

INVENTARISASI CEBAKAN BIJIH BESI PRIMER INVENTARISASI CEBAKAN BIJIH BESI PRIMER DI KABUPATEN TANAH DI KABUPATEN TANAH BUMBUBUMBU DAN TANAH DAN TANAH LAUTLAUT

KALIMANTAN SELATANKALIMANTAN SELATAN

oleh:Asep Sofyan, dkk

Kelompok Kerja MineralPusat Sumber Daya Geologi

Peningkatan kebutuhan data dan informasi potensi bijih besiData dan informasi terdahulu (Wedexro, 1958)

Latar BelakangLatar Belakang

Maksud dan TujuanMaksud dan Tujuan

Verifikasi data dan informasi terdahuluTersedianya data dan informasi yang benar dan akurat

PETA DAERAH INVENTARISASIPETA DAERAH INVENTARISASI

Data Sekunder- Dengan cara penelaahan mengenai : lokasi potensi sumber daya,

data produksi khususnya endapan besi primer, baik yang telah diketahui sumber dayanya maupun yang masih berupa temuan indikasi. dari berbagai laporan/literatur terdahulu

Data Primer– Pengukuran posisi endapan besi primer yang sudah diketahui

dari berbagai laporan/literatur terdahulu untuk mengetahui kedudukannya secara tepat dengan menggunakan GPS (Global Position System) dan melacak penyebarannya secara lateral.

– Pengambilan conto endapan bijih besi untuk dilakukan analisis kimia dan mineragrafi

Metoda Pengumpulan DataMetoda Pengumpulan Data

GEOLOGIGEOLOGIBatuan pembawa mineralisasi bijih besiBatuan pembawa mineralisasi bijih besi

di kab. Tanah bumbu dan kab. Tanah lautdi kab. Tanah bumbu dan kab. Tanah laut

Batuan tertua di daerah Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Tanah Laut berumur Jura, adalah batuan ultrabasa. Pelapukannya, terutama

serpentinit yang mengalami dekomposisi dan akumulasi kimia menghasilkan bijih besi tipe laterit.

Seri batuan gunungapi – sedimen berumur Kapur Atas, terutama yang bersipat gampingan (“calcareous”) diterobos oleh kompleks

batuan intrusi (granit, granodiorit, diorit dll), menghasilkan endapan bijih besi tipe kontak metasomatik (“skarn”). Endapan ini

diperkirakan terjadi pada Kapur Akhir – Tersier Awal

Peta Geologi Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Tanah LautMengancu pada peta Lembar Banjarmasin dan Lembar Kota Baru sekala 1 : 250.000

Sikumbang dan R. Haryanto, 1986

Hasil KegiatanHasil Kegiatan

DI KABUPATEN TANAH BUMBU− tidak ditemukan titik lokasi potensi besi primer, hanya ada dua titik lokasi potensi

endapan besi laterit, yaitu : daerah G. Kukusan dan daerah S. Kusan Hulu.

DI KABUPATEN TANAH LAUT– Blok.Plaihari – Kintap, terdiri dari daerah Sarang Halang, G. Melati, G.

Tembaga, - G. Sanggar, dan G. Sulin– Blok. Sungaibakar, terdiri dari daerah Batukora (Pit 1) - Jabukan (Pit 2),

Pontain (Pit 3) - Linoh (Pit 4)– Blok. Riampinang, terdiri dari daerah, Ambungan, Tanjung, Riampinang, -

Tebing Siring– Blok. Talok, yaitu daerah Takisung

Blok Pelaihari - Kintap

Blok Talok

Blok Sungai Bakar

Blok Riam Pinang

Sarang Halang

Gn. Melati

G. Sanggar

G. Tembaga

G. Sulin

Batukora (Pit. 1)

Jabukan(Pit. 2)Pontain (Pit. 3)Linoh (Pit. 4)

Tebing Siring

Riam Pinang

Ambungan

Tanjung

Takisung

Sketsa Bijih Besi Sarang HalangSketsa Bijih Besi Sarang Halang

Sketsa Bijih Besi G. MelatiSketsa Bijih Besi G. Melati

Sketsa Bijih Besi G. Tembaga Sketsa Bijih Besi G. Tembaga –– G. SanggarG. Sanggar

Sketsa Bijih Besi G. Sketsa Bijih Besi G. SulinSulin

Sketsa Bijih BesiSketsa Bijih Besi Batukora (Pit.1) Batukora (Pit.1) –– Jabukan (Pit.2)Jabukan (Pit.2)

Sketsa Bijih BesiSketsa Bijih Besi Pontain (Pit.3) Pontain (Pit.3) –– Linoh (Pit.4)Linoh (Pit.4)

Sketsa Bijih BesiSketsa Bijih Besi AmbunganAmbungan

Sketsa Bijih BesiSketsa Bijih Besi TanjungTanjung

Sketsa Bijih Besi Riam Pinang Sketsa Bijih Besi Riam Pinang –– Tebing SiringTebing Siring

Sketsa Bijih BesiSketsa Bijih Besi TakisungTakisung

KOORDINAT SUMBERDAYACADANGAN(RIBUAN TON)

BUJUR LINTANG INSITU DELUVIAL

1 Tebingsiring 114° 54' 38" -3° 40' 14" Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

438.5 710.7 Hasil metasomatik kontak : garnet skarn dan bijih magnetit insitu.

2 Riam Pinang 114° 55' 16" -3° 40' 12" Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

500.0 649.0 Hasil metasomatik kontak : garnet skarn dan bijih magnetit insitu.

3 Tanjung 114° 50' 33" -3° 43' 45" Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

27.0 150.1 Bijih insitu : 75 x 50 x 2 x 36 = 27.000 ton.

4 Ambungan 114° 47' 17" -3° 44' 38" Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

32.0 100.0 Primer dengan kadar Fe=31,72 % dan mineral ikutan Krom,Nikel

5 Batukora/Sungai bakar (Pit 1)

114° 51' 20" -3° 47' 03" Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

35.0 120.0 Bijih magnetit tersebar tidak beraturan dalam mineralisasi skarm.

6 Jabukan (Pit 2) 114° 51' 35" -3° 47' 02" Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

_ _ Bijih magnetit tersebar tidak beraturan dalam mineralisasi skarm.

7 Pontain (Pit 3) 114° 52' 40" -3° 47' 02" Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

1,060.0 137.0 Selang seling batuan kalkareous (gampingan) dengan vulkanik diintrusi batuan granodiorit.

8 Linoh (Pit 4) 114° 52' 47" -3° 47' 19" Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

_ _ Selang seling batuan kalkareous (gampingan) dengan vulkanik diintrusi batuan granodiorit.

9 Korotain 114° 54' 01" -3° 48' 40" Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

30.0 _ Bijih magnetit berbutir sedang dengan kandungan Fe tinggi, cadangan kecil.

KETERANGANKECAMATAN/ KABUPATEN

TIPE ENDAPANNO LOKASI

Kabupaten Tanah Laut

9 Korotain 114° 54' 01" -3° 48' 40" Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

30.0 _ Bijih magnetit berbutir sedang dengan kandungan Fe tinggi, cadangan kecil.

10 Sarang Alang 114° 48' 13" -3° 48' 41" Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

_ 1.0 Bijih occurrence, belum dilakukan eksploras

11 G. Melati 114° 48' 16" -3° 50' 30" Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

35.0 108.7 Intrusi batuan granitik dengan seri batuan vulkanik – sedimen.

12 G. Tembaga 114° 47' 39" -3° 51' 59" Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

464.8 425.7 Batuan intrusi (granodiorit, diorit, gabro, granit) batu gamping ® skarn garnet.

13 G. Sanggar 114° 46' 43" -3° 51' 51" Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

_ _ Batuan intrusi (granodiorit, diorit, gabro, granit) batu gamping ® skarn garnet.

14 Ulin 114° 45' 40" -3° 53' 16" Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

30.0 489.3 Seri batuan vulkanik – sedimen kapur atas diintrusi batuan diorit.

15 Takisung 114° 36' 35" -3° 52' 01" Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut

Metasomatik kontak

_ _ Bijih occurrence, berupa bongkah 4 x 30 mttebal 8 – 10 mtr, cadangan belum diketahui.

16 G. Kukusan –Sungaidua

115° 55' 22" -3° 15' 48" Kecamatan Batu Licin, Kabupaten Tanah Bumbu

Tipe Laterit _ 50,972.0 Visible ore = 33.360.000 ton, Probable ore =17.636.000 ton. Total = 50.972.000 ton, Fe rata-rata = 46%.

17 S. Kusan - S. Jernih

115° 32' 14" -3° 21' 44" Kecamatan Kusan Kulu, Kabupaten Tanah Bumbu

Tipe Laterit _ 290,6_ Bijih laterit terdapat pada pelapukan batuan piroksenit/peridotit disertai pada bongkah bijbesi berupa hematit/ghoetit berukuran granule-cobble, total zona laterit 266.158 m2ketebalan rata 0,5, kadar rata-rata Fr total 47,75%

KESIMPULANKESIMPULANEndapan bijih besi tipe laterit yang terdapat di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu : G. Kukusan dan S. KusanEndapan bijih besi tipe metasomatik kontak (“skarn type”) yang terdapat di wilayah Kabupaten Tanah Laut antara lain di daerah (G. Sulin, G. Tembaga, G. Melati, Batukora (Pit 1), Jabukan (Pit 2) Pontain (Pit 3), Linoh (Pit 4), Koratain, Tanjung, Ambungan, Riam Pinang, Tebing Siring, Takisung dan Sarang Alang).Sebagian besar lokasi telah dieksploitasi (KP Eksplorasi)

SARANSARAN

Untuk memaksimalkan pengelolaan potensi bijih besi di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Tanah Laut perlu ditingkatkan peran pemerintah selaku pemberi izin usaha pertambangan untuk melakukan pengawasan yang ketat, sehingga dampak buruk dari kegiatan eksplorasi/eksploitasi dapat dikurangi. Pengawasan yang ketat juga diperlukan dalam rangka pemantauan potensi dan produksi dari waktu ke waktu.

Bentang Alam Pedataran Pelaihari diambil dari Pontain