metode pelaksanaan 2.docx

Upload: lucky-yohanes

Post on 08-Jan-2016

424 views

Category:

Documents


77 download

TRANSCRIPT

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan :Pengadaan Rambu Lalu LintasPekerjaan :Pengadaan Bangunan Rambu Tidak BersuarLokasi :APBD Kota Manado Tahun 2015

Setelah mempelajari dokumen pengadaan dan Spesifikasi Teknis, dengan ini kami membuat metode pelaksanaan pekerjaan dalam rangka Kegiatan Pengadaan Rambu-Rambu Lalu Lintas, yang merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

LINGKUP PEKERJAANPekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :Kegiatan Pengadaan Rambu-Rambu Lalu Lintas.

PEKERJAAN PERSIAPAN1.Papan Nama Satuan Kerjaa.Pelaksana harus membuat papan nama Satuan Kerja, dimana penempatannya dilokasi pekerjaan akan ditentukan oleh pengawas Satuan Kerja/direksi.b.Ketentuan-ketentuan lainnya mengenai papan nama Satuan Kerja akan ditentukan kemudian oleh direksi/perencana.2. Direksi Keet, Gudang Bahan dan Los Kerjaa.Pelaksana harus membuat Direksi Keet dan/atau sewa gudang untuk bahan penyimpanan material dan peralatan kerja dilengkapi dengan perabot-perabot sederhana, meja tulis dengan kursinya, lemari - lemari yang dikunci dan perlengkapan lain - lain yang dibutuhkan.b.Letak/penempatan Direksi Keet, Gudang Bahan dan Los Kerja akan ditentukan kemudian oleh Pengawas Satuan Kerja/Direksi.c.Selanjutnya Direksi Keet/Gudang Bahan harus dibongkar oleh pelaksana setelah pekerjaan selesai.

PENGADAAN DAN PEMASANGAN RAMBU F

DAUN RAMBU1. Daun Rambu terbuat dari Plat Aluminium ukuran 75 x 75 cm Standar, memiliki ketebalan minimal 2.0 mm (termasuk reflective sheeting).2. Permukaan bagian depan daun rambu harus dibubuhi inisial perhubungan atau logo perhubungan sedang pada bagian belakang daun rambu dibubuhi tulisan Tahun Anggaran dan isi pasal 275 UU 22 LLAJ Tahun 20093. Bentuk, ukuran dan warna di sesuaikan dengan Keputusan Menhub No. KM. 61 Tahun 1993 dan lampirannya tentang Rambu Lalu Lintas di Jalan sedangkan jenis-jenis penulisan rambu papan tambahan 50x60cm yang akan diadakan mengikuti petunjuk direksi.4. Lembaran ReflektifLembaran reflektif memiliki ketentuan sebagai berikut :a. Memiliki nilai koefisien retroreflektif (RA) minimal sesuai dengan pembagian jenis material retroreflektif ASTM Tipe IV.b. Permukaan lembaran reflektif rata dan halus serta bagian belakang dilengkapi dengan perekat (precoating adhesive).c. Proses perwarnaan lembaran reflektif menggunakan sablon/screen printing dengan tinta yang sesuai dengan lembaran reflektifnya yang dapat bersenyawa secara teknis dengan lembaran reflektif yang digunakan.5.Tiang Rambu Fa.Bahan Tiang Rambu F untuk tiang lurusBahan logam dengan syarat : Berbentuk pipa bulat. Bersifat anti karat, dengan atau tanpa lapisan anti karat (pipa Galvanis) Harus berbentuk batangan utuh atau tidak bersambung dengan panjang minimal 6.000 mm.b. Jenis konstruksi tiang rambu F dengan bahan logam terdiri dari :Tiang F Jenis dan Ukuran :Pipa bulat diameter minimal 4, dengan tebal minimal 2 mm, tinggi keseluruhan 6 meter dari permukaan tanah Pada bagian bawah pipa dibuat dudukan menggunakan plat besi tebal 10 mm berbentuk bujur sangkar ukuran 250 x 250 mm yang dilas tegak lurus dengan pipa dan diberi 4 lubang baut angkur 5/8. Angkur bawah terdiri dari minimal 4 batang besi 6/8 mm yang dibuat/dilas berbentuk keranjang dengan besi beton 12 mm dan 10 mm. Pondasi beton dibuat dari campuran semen, pasir, batu kerikil/split dengan perbandingan 1 : 2 : 3 dengan ukuran 250 x 250 x 1000 mm. Rangka daun Rambu F tempat menempelkan daun rambu: Menggunakan besi siku minimal 30.30.3 mm berbentuk segi empat dengan ukuran 400 x 900 mm. Rangka Rambu F ditempatkan pada bagian atas tiang rambu yang dibuat dari pipa galvanis 1,5.Bentuk dan ukuran konstruksi Rambu tiang F sebagaimana gambar teknis terlampir.

PEMASANGAN1.Daun Rambu tiang F diletakkan pada rangka daun rambu dengan menggunakan baut yang dikencangkan kemudian diklem pada rangka tiang F.2.Ukuran pondasi Rambu tiang F dibentuk dengan papan untuk bekesting dan masing-masing tiang berukuran :a.Sisi bagian atas:250 mmb.Sisi bagian bawah:250 mmc.Kedalaman:1000 mm3.Bagian pondasi yang terbenam dalam tanah sedalam 900 mm;4.Bagian dasar galian pondasi diberi pasir yang dipadatkan dengan ketebalan 100 mm.5.Pondasi beton dibuat dari campuran semen, pasir, batu kerikil/split perbandingan 1 : 2 : 3.6.Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 100 mm.

PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN RAMBU PENDAHULU PETUNJUK JALAN (RPPJ)

DAUN RAMBU1. Daun Rambu lalu lintas terbuat dari Plat Aluminium ukuran 120 x 180 cm, memiliki ketebalan 2,0 mm (termasuk reflective sheeting).2. Bagian belakang Rambu dan tiang dibubuhi stiker3. Bentuk segi empat, ukuran 120x180 dan warna dasar hijau tulisan warna putih.4. Lembaran ReflektifLembaran reflektif memiliki ketentuan sebagai berikut :a. Memiliki nilai koefisien retroreflektif (RA) minimal sesuai dengan pembagian jenis material retroreflektif ASTM Tipe IV.b. Permukaan lembaran reflektif rata dan halus serta bagian belakang dilengkapi dengan perekat (precoating adhesive);c. Proses perwarnaan lembaran reflektif menggunakan sablon/screen printing dengan tinta yang sesuai dengan lembaran reflektifnya yang dapat bersenyawa secara teknis dengan lembaran reflektif yang digunakan.5.Tiang Rambua.Bahan Tiang RambuBahan logam dengan syarat : Berbentuk pipa bulat. Bersifat anti karat, dengan atau tanpa lapisan anti karat (pipa Galvanis) Harus berbentuk batangan utuh atau tidak bersambung dengan panjang 6 meter.Memakai tiga kaki penyangga panjang 50 cm,kemiringan 45 derajatb.Jenis konstruksi tiang rambu dengan bahan logam terdiri dari :Jenis dan Ukuran : Pipa bulat diameter 55 mm 2, (medium B). Rangka rambu tempat menempelkan daun rambu menggunakan besi siku 30.30.3 mm berbentuk bujur sangkar. Pada persilangan rangka rambu dengan tiang rambu dilas yang satu sisinya vertikal menghadap ke depan, dan sisi lainya horizontal masuk ke tiang dan dilas rapat. Ketinggian rambu (dari bagian daun rambu paling atas sampai ke permukaan aspal) 1,7m dan tidak terpengaruh oleh kerataan (countur) permukaan tanah.Bentuk dan ukuran rambu standar sebagaimana gambar terlampir.

PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN RAMBU STANDAR

DAUN RAMBU1.Daun Rambu lalu lintas terbuat dari Plat Aluminium ukuran 75 x 75 cm, memiliki ketebalan 2,0 mm (termasuk reflective sheeting).2.Permukaan bagian depan Rambu lalu lintas harus dibubuhi inisial perhubungan atau logo perhubungan sedang pada bagian belakang daun rambu dibubuhi tulisan sumber pendanaan dan tahun anggaran.3.Bentuk, ukuran dan warna di sesuaikan dengan Keputusan Menhub No. KM. 61 Tahun 1993 dan lampirannya tentang Rambu Lalu Lintas di Jalan sedangkan jenis-jenis rambu lalu lintas yang akan diadakan mengikuti petunjuk direksi.4.Lembaran ReflektifLembaran reflektif memiliki ketentuan sebagai berikut :a. Memiliki nilai koefisien retroreflektif (RA) minimal sesuai dengan pembagian jenis material retroreflektif ASTM Tipe IV.b.Permukaan lembaran reflektif rata dan halus serta bagian belakang dilengkapi dengan perekat (precoating adhesive);c.Proses perwarnaan lembaran reflektif menggunakan sablon/screen printing dengan tinta yang sesuai dengan lembaran reflektifnya yang dapat bersenyawa secara teknis dengan lembaran reflektif yang digunakan.5.Tiang Rambua.Bahan Tiang RambuBahan logam dengan syarat : Berbentuk pipa bulat. Bersifat anti karat, dengan atau tanpa lapisan anti karat (pipa Galvanis)Harus berbentuk batangan utuh atau tidak bersambung dengan panjang 3.000 mm.b.Jenis konstruksi tiang rambu dengan bahan logam terdiri dari :Tiang tunggal Jenis dan Ukuran : Pipa bulat diameter 55 mm 2, (medium B). Pipa bulat dapat diisi cor beton praktis 1 : 2 : 3 (sesuai standar konstruksi Indonesia) Angkur bawah terdiri dari 2 batang besi siku 3x30x30 mm yang dilas pada tiang rambu dengan bersilang atau besi beton yang masuk menyilang ke pipa. Rangka rambu tempat menempelkan daun rambu menggunakan besi siku 30.30.3 mm berbentuk bujur sangkar. Pada persilangan rangka rambu dengan tiang rambu dilas yang satu sisinya vertikal menghadap ke depan, dan sisi lainya horizontal masuk ke tiang dan dilas rapat. Ketinggian rambu (dari bagian daun rambu paling bawah sampai ke permukaan aspal) 2,1m dan tidak terpengaruh oleh kerataan (countur) permukaan tanah. Bentuk dan ukuran rambu standar sebagaimana gambar terlampir.

PEMASANGAN1. Daun rambu yang telah dilapisi dengan lembaran reflektif, diletakkan pada tiang rambu dengan menggunakan baut yang dikencangkan.2. Ukuran pondasi rambu dibentuk dengan papan untuk bekesting dan masing-masing tiang berukuran :a.Sisi bagian atas:250 mmb.Sisi bagian bawah:400 mmc.Kedalaman:600 mm atau minimal sampai dengan permukaan aspal3.Bagian tiang rambu yang terbenam pada pondasi sedalam 400 mm;4.Bagian dasar galian pondasi diberi pasir yang dipadatkan dengan ketebalan 100 mm.5.Pondasi beton dibuat dari campuran semen, pasir, batu kerikil/split perbandingan 1 : 2 : 3.6.Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 100 mm.

BAHAN-BAHAN1.Semua bahan-bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus memenuhi ketentuan ketentuan yang dicantumkan di bawah ini.2.Bilamana satu dan lain hal bahan-bahan yang disyaratkan tidak dapat diperoleh, pelaksana boleh mengajukan usul perubahan kepada pengawas Satuan Kerja/direksi sepanjang mutunya paling tidak sama atau lebih tinggi dari apa yang disyaratkan. Direksi akan menilai dan memberikan persetujuan secara tertulis.3.Penggunaan bahan-bahan lainnya yang tidak disyaratkan namun sesuai dengan jenis dan kualitas pekerjaan yang dianggap perlu oleh pengawas Satuan Kerja /direksi, maka pelaksana harus menyediakannya.

S E M E N1.Jenis semen yang dipakai untuk pekerjaan ini adalah portland semen yang memenuhi ketentuanketentuan dan syarat-syarat yang berlaku. Sebagai standar semen yang ditentukan adalah semen keluaran pabrik dalam negeri.2.Semen yang didatangkan ke lokasi proyek harus dalam keadaan utuh dan tidak ada sobekansobekan.3.Penyimpanan semen harus dilakukan di dalam gudang tertentu yang terlindung dari pengaruh hujan dan lembab. Semen ditumpuk di atas lantai panggung kayu minimal 20 cm di atas tanah, tinggi penumpukan semen maksimal 10 lapisan.4.Semen yang dipakai harus diperiksa oleh Direksi sebelumnya dan semen mulai mengeras harus segera dikeluarkan dari Satuan kerja.5.Bilamana pengawas Satuan Kerja /direksi memandang perlu, pelaksana harus melakukan pemeriksaan laboratorium untuk melihat mutu semen atas biaya pelaksana.

P A S I R1.Pasir untuk pekerjaan beton dan adukan harus berbutir keras, bersih dari kotoran-kotoran dan zat-zat kimia dan bersudut tajam.2.Semua ketentuan mengenai agregat halus beton (pasir) pada PBI 71 harus dipenuhi.

KERIKIL / BATU PECAH1.Ukuran kerikil/batu pecah maksimal 5 cm dan mempunyai bidang pecah minimal 3 bidang serta mempunyai bentuk lebih kurang seperti kubus.2.Batu pecah harus diperoleh dari batu yang keras, bersih bebas dari kotoran-kotoran yang dapat mengurangi kekuatan dan mutu beton.

AIR KERJA1.Air yang dipakai untuk adukan beton dan adukan spesi harus bersih, bersih dari zat-zat organik yang terkandung dalam air yang dapat mempengaruhi kekuatan dan atau keawetan dari beton dan spesi.2.Mutu air tersebut sedapat mungkin bermutu air minum.3.Air yang dipakai untuk pekerjaan beton, membilas, membasahi dan lain-lain harus mendapat pemeriksaan dan persetujuan dari pengawas Satuan Kerja /direksi sebelum dipakai.4.Pemborong harus menyediakan bak penampungan air di lapangan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan kerja.5.Selama air di lokasi pekerjaan belum mendapat persetujuan untuk digunakan sebagai air kerja, maka pihak pemborong harus dapat mengadakan / menyediakan air dari sumber lain yang disetujui.

PEKERJAAN PENYELESAIAN AKHIR DAN PEMBERSIHANPelaksana wajib meneliti kembali pekerjaan-pekerjaan yang telah diselesaikan serta mengerjakan pembetulan-pembetulan, kekurangan, perbaikan-perbaikan dan lain-lain yang mungkin ada.Setelah selesai seluruh pekerjaan, pelaksana harus membersihkan daerah kerja antara lain membongkar konstruksi-konstruksi penolong, perlengkapan-perlengkapan pembantu, bahan-bahan bekas yang tak terpakai sempai bersih seluruhnya sesuai petunjuk Pengawas/Direksi.

PENYERAHAN PEKERJAANPenyerahan pekerjaan dapat dilakukan apabila pekerjaan sudah dilaksanakan atau diselesaikan 100%, sebelumnya dari pihak direksi akan mengecek/memeriksa ke lapangan tentang hasil pekerjaan tersebut.

PENUTUPDemikian metode pelaksanaan ini kami buat untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan dengan tidak mengesampingkan instruksi dan petunjuk Pengguna Jasa sebagai pemilik pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan Jadwal Waktu Pelaksanaan yaitu selama 45 (Empat Puluh Lima) hari Kalender

Mengetahui,Manado, 23 September 2015CV. GISKADibut Oleh :Vivi L. Sumajow Marsuki Direktur Pimpinan Teknik